Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KEGIATAN MT CIVIL BULAN JULI 2023

PERENCANAAN BETON BERTULANG

Disusun oleh:

BREMA FIRDAUS GINTING

MT CIVIL

PT Permata Hijau Palm Oleo

KIM II

2023
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL: PERENCANAAN BETON BERTULANGAN

NAMA: BREMA FIRDAUS GINTING

DEPARTEMEN: CIVIL

JABATAN: MT CIVIL

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Disetujui Oleh

Brema Firdaus Ginting Sodikin Bahri Hasibuan


MT Civil SPT Maintenance Manager

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................3

A. Defenisi Paving Blok..........................................................................................................3

B. Perbedaan Paving Blok dengan Perkerasan Lain...............................................................3.............

C. Jenis dan Ukuran Paving Blok...........................................................................................6

D. Bentuk dan Pola Pemasangan Paving Blok .......................................................................7

E. Perencanaan dan Teknis Pemasangan Paving Blok...........................................................8

BAB III KESIMPULAN............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................15

ii
BAB I

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang

Beton merupakan salah satu material proyek pembangunan yang cukup penting. Namun,

pemanfaatan beton harus disesuaikan dengan kebutuhan konstruksi yang sedang dibangun.

Oleh karenanya, penting bagi para pekerja konstruksi atau bahkan calon pemilik bangunan

untuk mengetahui jenis-jenis beton berdasarkan kekuatan dan fungsinya. Secara definitif,

beton adalah suatu elemen dalam konstruksi yang terbuat dari campuran semen, air, agregat

halus, dan agregat kasar. Selain itu, beberapa jenis beton ada yang memiliki elemen udara

sehingga menciptakan gelembung-gelembung pada badan beton. Penggunaan beton sangat

penting dalam proyek konstruksi. Sebab, kekuatan dan daya tahan bangunan biasanya

tergantung dari mutu beton yang digunakan. Beton jamak ditemukan di berbagai proyek,

mulai dari jalan cor, bendungan, rumah, hingga gedung pencakar langit. Jenis dan kualitas

beton yang dipakai di beberapa pengerjaan konstruksi juga berbeda-beda, tergantung

kebutuhan.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan Beton?

2. Apa kelebihan dan kekurangan pemakaian Beton?

3. Bagaimana perhitungan dan perencanaan suatu struktur beton?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bahan Penyusun Beton

Secara sederhana beton dibentuk oleh pengerasan campuran antara semen, agregat halus

(pasir), agregat kasar (kerikil atau batu pecah), dan pada pekerjaan khusus juga perlu

ditambahkan zat aditif untuk menaikkan kualitas beton. Campuran dari bahan-bahan tersebut

yang masih plastis dituangkan ke dalam acuan dan diberi perawatan untuk mempercepat

reaksi hidari campuran semen dan air yang menyebabkan pengerasan beton. Bahan yang

terbentuk ini memiliki kuat tekan yang besar namun ketahanan terhadap tarik rendah.

Campuran antara semen dan air akan menjadi pasta semen yang berfungsi sebagai bahan

pengikat, sedangkan kerikil dan pasir berfungsi sebsgai agregat atau bahan pengisi , dan

sekaligus berfungsi sebagai bahan yang akan diikat oleh pasta semen.

B. Perbedaan Paving Block dengan Perkerasan Lain

Pemilihan bahan untuk lapisan permukaan perlu dipertimbangkan kegunaan, umur

rencana serta pentahapan konstruksi agar dicapai manfaat yang sebesar-besarnya dari biaya

yang dikeluarkan. Untuk prkerasan paving blok, lapisan permukaan terdiri dari paving blok

yang diletakkan berdampingan membentuk suatu pola tertentu, yang disesuaikan dengan

desain jalan. Pada setiap celah antara paving blok, diisi dengan pasir yang disebut filler.

Paving blok banyak diproduksi di Indonesia dalam berbagai bentuk dan warna, tetapi bentuk

yang paling sederhana berbentuk empat persegi panjang dan mudah diangkat dengan satu

tangan. Ada beberapa pertimbangan yang dimiliki oleh lapis perkerasan paving blok, jika

dibandingkan dengan lapis perkerasan yang lain, antara lain :

2
 Sebagai suatu produk beton dengan mutu tinggi tetapi karakteristik terpasang

tergolong fleksibel. Karena paving blok berupa balok-balok yang berukuran kecil

dimana antara setiap balok tidak saling terikat.

 Umur teknis yang panjang, sehingga dapat dipakai berulang-ulang walaupun telah

mengalami pembongkaran untuk perbaikan lapisan bawahnya.

 Kemudahan dalam pemasangan underground services setelah jalan dalam masa

operasional. Seperti pipa sambungan telepon, pipa air minum, dan Iain-lain.

 Biaya pemeliharaan murah.

 Kemudahan dalam kontrol kualitas secara menyeluruh baik pada paving blok

maupun pada lapis bawahnya.

 Pemasangan dan perbaikan perkerasan paving blok tidak membutuhkan peralatan

berat dengan demikian biaya mobilisasi dan demobilisasi peralatan sangat rendah.

Hal ini memungkinkan perbaikan dalam volume kecil tetap ekonomis.

 Mempunyai ketahanan yang cukup baik terhadap abrasi maupun cuaca.

 Tahan terhadap bahan kimia seperti: bensin, solar, oli, dan Iain-lain.

 Tersedia dalam berbagai bentuk dan warna yang dapat dikombinasikan antara

fungsi dan keindahan

 Cara pemasangan secara manual dan padat karya.

 Jalan dapat langsung dibuka setelah paving blok selesai dipasang.

Berikut adalah perbandingan material perkerasan paving blok dengan perkerasan lain :

3
4
C. Jenis dan Ukuran Paving Blok

Gambar 2.1 Paving Block

Ada dua tipe dasar dari Paving block, Paving block pres dan Paving block cetak manual.

Paving block yang tersedia dalam berbagai ketebalan, dari tebal 6 cm sampai tebal 10 cm.

Bahkan saat ini sudah diproduksi dengan ketebalan 12 cm untuk aplikasi beban yang sangat

berat, tetapi biasanya jenis ini diproduksi hanya berdasarkan pesanan khusus saja,

1. Untuk penggunaan bisa penutup halaman, trotoar dan jalan, menggunakan tebal

antara 6 cm.

2. Untuk penggunaan jalan dengan beban berat ringan, tebal 8 cm.

3. Untuk pelataran beban berat misalanya tempat parkir, area container pabrik dan

pelabuhan dan bandara menggunakan tebal 10 cm.

4. Toleransi ukuran. Untuk bidang mendatar toleransinya adalah ± 2 mm, sedangkan

untuk ketebalan ± 3 mm. Guna toleransi bidang datar adalah untuk mempermudah

dan menepatkan dalam pengerjaan pemasangan dan perbaikan, sedangkan guna

toleransi ketebalan adalah untuk menyeragamkan penurunan yang terjadi selama

masa operasi perkerasan tersebut.

5. Kuat tekan yang dijinkan adalah minimal sebesar 300 kg/cm2

6. Kuat lentur yang diijinkan adalah minimal sebesar 60 kg/cm2.

5
7. Kuat geser (skidding resistance), yaitu tekana yang terjadi antara permukaan paving

blok dengan lalu lintas, misalnya daya pengereman dan supaya roda tidak mudah

selip pada waktu permukaan perkerasan basah.

8. Durability. Daya tahan maksimum rata-rata penyerapan air sebesar 5%.

9. Daya tahan terhadap aus (abration test). Daya tahan terhadap aus ini adalah daya

tahan paving blok terhadap cuaca (yaitu keawetan dan ketahannya) dan keausan.

Walaupun saat ini paving block diproduksi dalam berbagai bentuk model kebanyakan

paving block persegi panjang yang diproduksi adalah ukuran 10 x 20 cm dengan variasi

ketebalan, kebutuhan untuk 1 meter persegi adalah 50 buah.

Karena ukuran yang standar, paving block dari produsen yang berbeda dapat

dipertukarkan, tergantung pada toleransi dan posisi bentuk kesikuan dari permukaan. Paving

block persegi panjang cenderung memiliki permukaan yang seragam dan rapi, meskipun

beberapa terdapat adanya permukaan yang cacat, tapi dengan metode pemasangan yang

mudah sehingga penggantian paving sangat cepat dilaksanakan.

D. Bentuk dan Pola Pemasangan Paving Block

Karena bentuknya berupa balok-balok kecil, maka paving blok harus disusun satu dengan

yang lain sehingga saling mengunci (interlocking). Pola pemasangan ini penting dalam

pengerjaan paving blok, karena disinilah letak kekuatan perkerasan paving blok, disamping

kemudahan dalam pengerjaannya. Ketidaktepatan dalam memilih pola dan bentuk dapat

menyebabkan kegagalan suatu perkerasan paving blok. Pola pemasangan tidak

mempengaruhi kemampuan penyebaran gaya karena tujuannya adalah untuk menahan gaya-

gaya horisontal yang diakibatkan oleh pengereman kendaraan.

Ada dua alasan untuk memilih pola pemasangan tertentu, yaitu :

6
1. Alasan teknis, untuk mendapatkan interlocking yang baik, jadi berkaitan erat dengan

sifat beban yang bakal dipikul

2. Alasan non teknis, segi estetika/penampilan yang baik

Dikenal ada tiga macam jenis utama pola pemasangan, yaitu : stretcher, basketweave dan

herringbone.

Gambar 2.2 Pola Herringbone, Pola Basket Weave, Pola Stretcher

E. Perencanaan dan Teknis Pemasangan Paving Block

1. Perhitungan Kebutuhan Paving Blok

a. Untuk mengetahui jumlah kebutuhan paving blok di lapangan, seorang perencana

harus mengetahui luasan dari area yang akan dipasangkan paving blok, contoh :

luas area yang akan dipasangkan paving blok adalah 50 x 50 m maka lua area

tersebut adalah 2500 m2.

b. Luas area tersebut dibagikan dengan luas permukaan dari satu buah paving blok,

contoh : luas bidang satu paving blok adalah 10 cm x 20 cm maka luas 1 bidang

7
paving blok adalah 0.02 m2. Maka jumlah paving blok yang dibutuhkan adalah

2500/0.02 = 125.000 buah paving blok

c. Jika area rencana pemasangan memiliki tanah yang kurang baik maka perlu

dilakukan pengkondisian apakah dengan cara pemadatan tanah saja atau harus

mengganti tanah dengan sirtu yang lebih baik.

d. Setelah dilakukan perbaikan tanah lalu selanjutnya dilakukan penghamparan pasir

setebal 5 cm dan dilakukan pemadatan kembali menggunakan alat stamper atau

hand compact. Kebutuhan material pasir dapat dihitung dengan cara mengkalikan

luas area rencana dengan tebal dari pasir, contoh : luas area rencana adalah 2500

m2 lalu dikalikan dengan tebal pasir yaitu 2500 x 0.05 = 125m3 pasir

2. Teknis Pemasangan Paving Blok

Walaupun pelaksanaan pekerjaan perkerasan paving blok tidak memerlukan keahlian

khusus, tetapi dalam pelaksanaannya tetap memerlukan adanya suatu pengorganisasian

kegiatan di lapangan sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efisien dan ekonomis.

Tidak seperti lapis perkerasan yang lain, lapis perkerasan paving blok dapat dilewati lalu

lintas sesudah pemadatan, sehingga kendaraan pengangkut paving blok dapat

menurunkan muatannya di dekat lokasi pemasangan. Hal ini dapat menghemat waktu

pengangkutan dan pengerjaan.

a. Pembersihan dan Persiapan area

Bertujuan untuk meratakan dan membersihkan area kerja dari benda-benda yang

dapat mengganggu proses pemasangan paving block.

8
b. Pengkondisian Tanah Dasar

Gambar 2.3 Pengkondisian Tanah Dasar

Tanah dasar adalah lapisan tanah paving paling bawah yang berfungsi sebagai

tempat perletakan lapisan perkerasan. Apabila tanah dasar area tersebut tidak cukup

baik maka perlu dilakukan pengkondisian tanah. Pengkondisian tanah dapat

menggunakan metode penggantian tanah dasar dengan sirtu dengan mutu yang baik,

bisa menggunakan metode mekanis dengan penambahan material penguat, dsb. Lalu

dilakukan pemadatan terhadap tanah dasar tersebut, pemadatan dapat mulai

dilaksanakan apabila kondisi tanah di lapangan telah tercapai kondisi air optimum,

yang dimaksudkan kondisi air optimum secara visual adalah tidak terlalu kering dan

tidak pula terlalu basah, secara pendekatan dapat dilakukan dengan cara mengepal

dengan telapak tangan gumpalan tanah tersebut, apabila dibuka gumpalan tanah

tersebut pecah berarti tanah perlu ibasahi dengan air, apabila gumpalan tanah

tersebut tidak pecah tetapi telapak tangan kotor akibat tanah yang melekat berarti

tanah terlalu banyak air, kondisi seperti ini tidak diperkenankan untuk dipadatkan,

apabila gumpalan tanah tersebut tidak pecah dan telapak tangan tidak kotor berarti

tanah tersebut dalam kondisi yang disebut kondisi tanah basah optimum, kondisi

9
seperti ini dapat segera dilaksanakan pemadatan kondisi seperti ini dapat segera

dilaksanakan pemadatan dengan beberapa petunjuk pemadatan sebagai berikut :

1) Alat pemadat dan cara pemadatan.

Alat pemadat yang digunakan adalah stamper, stamper akan berjalan lurus

memanjang kedepan hingga batas lapangan, kemudian akan berjalan mundur

kembali sampai batas lapangan sisi satunya. Demikian dilakukan berulang kali

hingga seluruh area luas lapangan dilaluinya secara arah memanjang.

Gambar 2.4 Alat Pemadat Tandem Roller

Gambar 2.5 Alat Pemadat Stamper

10
2) Kondisi tanah saat pemadatan.

Pada saat tanah lapangan dalam kondisi sangat basah akibat hujan, maka

pemadatan tidak boleh dilaksanakan, menunggu sampai kadar air permukaan

tanah berkurang hingga diperkirakan telah dipenuhi persyaratan kadar air

optimum.

Pada saat tanah dilapangan terlalu kering (berdebu) pemadatan dilakukan

dengan penyiraman air terlebih dahulu (dengan alat sprayer), hingga

diperkirakan kadar air tanah permukaan mencapai kondisi kadar air optimum.

c. Penghamparan Pasir

Gambar 2.5 Pekerjaan Penghamparan Pasir

Pasir digunakan sebagai lapisan kedua dari paving blok, setelah lapisan tanah

dasar lalu digelar lapisan pasir setebal 5 cm. Setelah pasir selesai digelar kemudian

dilakukan perataan dan pemadatan pasir menggunakan stamper atau handcompact.

11
d. Pemasangan Paving Block

Dalam pelaksanaan pengerjaan perkerasan paving blok, posisi awal paving blok

pertama perlu mendapatkan perhatian, karena akan menentukan pola pemasangan

yang akan dibentuk. Setelah itu, hal lain yang perlu diperhatikan adalah urutan

pemasangan yang sesuai dengan pola yang ingin dibentuk. Urutan pemasangan yang

benar akan mempermudah pengerjaan pemasangan paving blok berikutnya dengan

tidak mengganggu paving blok yang sudah dipasang. Beberapa pola pemasangan

paving antara lain: herringbone, basketwave, stretcher. Hasil penelitian yang telah

dilakukan menunjukkan bahwa pola pemasangan paving blok yang paling sesuai

untuk lalu lintas adalah herringbone, karena susunannya mampu menahan pergeseran

joint-joint bila diberi beban, baik arah longitudinal maupun transversal.

e. Pengisian Pasir Pada Celah Paving Blok

Jika pemasangan Paving blok sudah selesai dilaksanakan, tahap selanjutnya

adalah mengisi celah-celah antara paving block yang satu dengan lainnya yaitu

dengan cara menghampar pasir yang sudah disediakan dan kemudian disapu secara

merata ke seluruh permukaan lapangan agar butiran butiran pasir dapat masuk pada

celah-celah pemasangan paving block dan hal ini dilakukan berulang-ulang sampai

seluruh celah tersisi dengan baik.

12
BAB III

KESIMPULAN

Penggunaan paving blok pada area pabrik dan pergudangan merupakan metode yang

sangat tepat untuk dipakai sebagai jalan atau lintasan dengan area yang cukup lebar, dimana

paving blok memiliki biaya yang lebih murah dibandingkan dengan metode pengecoran,

pemasangan paving blok juga relatif lebih mudah dan untuk teknis perbaikan juga lebih

mudah dikarenakan perbaikan paving blok pada suatu area dapat dilakukan tanpa

mempengaruhi area lainnya karena pembongkaran paving blok dapat dilakukan per-unit

paving blok.

Paving block adalah sebuah produk bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen,

air abu batu, agregat halus dan agregat kasar. Paving block digunakan sebagai salah satu

alternatif penutup atau pengerasan permukaan tanah. Paving block dikenal juga dengan

sebutan bata beton atau Concrate block. Diantara berbagai macam alternatif penutup

permukaan tanah, Paving block lebih memiliki banyak kelebihan dari pada produk lainnya.

Kelebihan yang paling mencolok yaitu dari segi bentuk, ukuran, warna, corak dan tekstur

permukaan. Penggunaan Paving block juga dapat divariasikan dengan jenis Paving block

atau bahan bangunan penutup tanah lainnya. Teknis Pemasangan Paving Blok yaitu :

1. Pembersihan dan Persiapan area

2. Pengkondisian Tanah Dasar

3. Penghamparan Pasir

4. Pemasangan Paving Block

5. Pengisian Pasir Pada Celah Paving Blok

13
DAFTAR PUSTAKA

Asiacon, 2016. Cara pasang paving blcok. diakses Melalui Laman, https://asiacon.co.id

https://studylibid.com/doc/905754/5-ii.-tinjauan-pustaka-a.-paving-block-pavingblock

https://indonusa-conblock.com/Paving-Block, 2016

14

Anda mungkin juga menyukai