Anda di halaman 1dari 16

MIX DESIGN

DOSEN PENGAJAR

Telly Rosdiayani, ST,MT

DISUSUN OLEH

 Asep Dwi Permana (2101171090)


 Muhamad Ridwan (2101171100)
 Chairul Umam (2101171099)
 Alvin Ibrahim (2101171073)
 Azis Fauzan (2101171083)

UNIVERSITAS BANTEN JAYA

FAKULTAS TEKNIK

TEKNIK SIPIL

2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirobbil ‘aalamiin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta
alam atas segala karunia nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah
ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “Mix Design Beton” disusun
untuk memenuhi salah satu tugas mata Kuliah Struktur Beton yang disusun oleh
Asep Dwi Permana, Muhamad Ridwan, Khairul Umam, Alvin Ibrahim dan Aziz
Fauzan.

Makalah ini berisi tentang Campuran Beton atau Mix Design Beton. Dalam
penyusunannya penulis melibatkan berbagai situs web. Oleh karena itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih atas segala dukungan yang diberikan untuk
menyelesaikan makalah ini.

Page 2
DAFTAR ISI

BAB I ...................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN .................................................................................................. 5
1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 5
1.2. Maksud dan Tujuan ............................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .................................................................................................... 6
2.1. DEFINISI MIX DESIGN ........................................................................... 6
2.2. BAHAN CAMPURAN BETON ................................................................ 6
2.3. MACAM – MACAM TIPE MIX DESIGN .............................................. 6
1. Nominal Mixes ........................................................................................ 6
2. Standard Mixes ....................................................................................... 7
3. Designed Mixes ....................................................................................... 7
2.4. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN
CAMPURAN BETON ...................................................................................... 7
1. Kuat Tekan ............................................................................................. 7
2. Workability ............................................................................................. 8
3. Durability ................................................................................................ 8
4. Ukuran Nominal Maksimum Agregat .................................................. 8
5. Grading and Tioe Of Agregat ............................................................... 8
6. Quality Control ....................................................................................... 9
2.5. TAHAPAN PERANCANGAN MIX DESIGN BETON ..................... 9
1. Langkah Ke Pertama ............................................................................. 9
Tabel 2.1. Nilai Slump yang direkomendasikan untuk Berbagai Type
Konstruksi.............................................................................................................. 9
2. Langkah Ke Dua ..................................................................................... 9
3. Langkah Ke Tiga .................................................................................. 10
Tabel 2.2. Perkiraan Jumlah Air Pengaduk dan Kadar Udara yang Disyaratkan
Untuk Berbagai Nilai Slump dan Ukuran Nominal Butir Maksimum Agregat .... 10
4. Langkah Ke Empat .............................................................................. 10

Page 3
Tabel 2.3. Hubungan Antara Rasio Air Semen (Fas) dan Kekuatan Tekan Beton 10
5. Langkah Ke Lima ................................................................................. 11
6. Langkah Ke Enam................................................................................ 11
Tabel 2.4. Volume Agregat Kasar Untuk Setiap Unit Beton ................................ 11
7. Langkah Ke Tujuh ............................................................................... 11
8. Langkah Ke Delapan............................................................................ 12
2.6. CONTOH PERHITUNGAN MIX DESIGN ...................................... 14

Page 4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Campuran beton merupakan perpaduan dari komposit material penyusunnya.


Karakteristik dan sifat bahan akan mempengaruhi hasil rancangan.
Perancangan campuran beton dimaksudkan untuk mengetahui komposisi atau
proporsi bahan-bahan penyusun beton. Proporsi campuran dari bahan-bahan
penyusun beton ini ditentun melalui sebuah perancangan beton (mix design).
Hal ini dilakukan agar proporsi campuran dapat memenuhi syarat teknis serta
ekonomis.

Perencanaan campuran beton (mix design) dimaksudkan untuk pemilihan


material/bahan, menentukan proporsi masing-masing bahan, sehingga
diperoleh beton yang mempunyai kuat tekan seperti yang direncanakan,
mudah dikerjakan (pengadukan, pengangkutan, penuangan, pemadatan dan
perataan) tanpa kecenderungan akan terjadi segregasi dan bleeding, tahan
lama, serta ekonomis.

Beton adalah material yang mempunyai kuat tekan yang besar, karena itu
mutu beton selalu diukur berdasarkan kuat tekan (f’c). Sedangkan faktor-
fakor yang mempengaruhi kuat tekan beton adalah fas dan kepadatan, umur
beton, jenis semen dan jumlah semen, dan sifat agregat.

1.2.Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Pembuatan makalah ini bermaksud untuk memberikan pengetahuan
tentang mix design beton kepada mahasiswa.

b. Tujuan
Bertujuan sebagai tugas kuliah Struktu Beton.

Page 5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. DEFINISI MIX DESIGN


Mix design beton adalah pemilihan bahan campuran beton dengan
mempertimbangkan kuantitas atau perbandingan dari setiap materialnya agar
beton mencapai kualitas yang disyaratkan. Adapun indikator kualitas beton
didasarkan pada mutu, kekuatan, kemudahan pekerjaan, dan nilai ekonomis
yang dihasilkan.

2.2. BAHAN CAMPURAN BETON


Berikut ini adalah bahan – bahan yang digunakan dalam mix design beton :
 Semen
Semen merupakan material ini dari beton dan berperan sebagai
perekat dalam beton.
 Air
Air berfungsi untuk mengubah semen menjadi cairan atau pasta
 Kerikil
Merupakan agregat kasar yanag akan diikat dengan material lain
melalui semen
 Pasir
Pasir berfungsi sebagai agregat halu yang akan bersama – sama
dengan pasta semen mengisi rongga dalam agregat kasar.

2.3. MACAM – MACAM TIPE MIX DESIGN


1. Nominal Mixes
Artinya adalah rasio campuran semen-agregat yang telah ditetapkan
sebelumnya yang sesuai dengan speksifikasi beton. Tipe ini menawarkan
kemudahan campuran (karena perbandingannya sudah ditetapkan
sebelumnya sehingga tidak memerlukan analisis campuran) dan hanya
berlaku pada kondisi-kondisi normal saja.

Page 6
2. Standard Mixes

Campuran nominal dari rasio semen-agregat yang telah ditetapkan


(seperti yang diatas) akan memberikan hasil kekuatan yang sangat
beragam dan bisa jadi memberikan hasil campuran yang terlalu sedikit
atau terlalu banyak. Untuk alasan inilah kuat tekan minimum telah
dijabarkan dalam banyak spesifikasi. Campuran dengan
mempertimbangkan banyak spesifikasi teknis inilah yang disebut
Standard Mixes. IS 456-2000 telah memberikan campuran beton yang
dituangkan dalam tingkatan angka seperti M10, M15, M20, M25,
M30, M35 dan M40. Huruf M berarti Mix (campuran) dan angka
mengacu pada kuat tekan beton pada hari ke 28 dalam N/mm2.

3. Designed Mixes

Dalam campuran tipe ini, desainer menentukan kinerja beton dan


produsen beton menentukan proporsi campuran beton. Ini merupakan
pendekatan yang paling rasional dalam memilih dan menentukan
jumlah campuran beton tanpa meninggalkan karakteristik uniknya.
Pendekatan ini memberikan hasil produksi beton yang sangat
ekonomis.

2.4.FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN


CAMPURAN BETON

1. Kuat Tekan

Ini adalah salah satu dari karakteristik beton yang paling penting dan
mempengaruhi unsur-unsur beton lainnya. Kuat tekan rerata pada umur
beton tertentu, biasanya 28 hari, menunjukkan nilai rasio air-semen dari
campuran. Faktor lain yang mempengaruhi kekuatan beton adalah tingkat
pemadatan.

Page 7
2. Workability

Tingkat kemudahan pengerjaan bergantung pada tiga faktor, yaitu ukuran


beton yang direncanakan, jumlah penulangan, dan metode pemadatan yang
akan digunakan. Untuk ukuran yang sempit dan sulit dengan banyak sudut
atau bagian-bagian yang sulit terjangkau, beton harus memiliki tingkat
kemudahan pengerjaan yang tinggi sehingga pemadatan penuh dapat
dicapai dengan usaha-usaha tertentu (seperti menggunakan bantuan alat
vibrator dsb). Ini juga berlaku untuk jumlah tulangan dan peralatan
pemadatan yang tersedia di lapangan.

3. Durability

Ketahanan beton yang dimaksud adalah ketahanan beton terhadap kondisi


lingkungan agresifnya. Beton dengan kuat tekan tinggi biasanya lebih
tahan lama dibandingkan dengan beton yang berkekuatan rendah. Pada
situasi dimana kekuatan beton yang tinggi tidak terlalu diperlukan tetapi
kondisi lingkungan yang mengharuskan beton memiliki ketahanan tinggi,
maka persyaratan ketahanan akan menentukan rasio air-semen yang akan
digunakan.

4. Ukuran Nominal Maksimum Agregat

Secara umum, semakin besar ukuran agregat, semakin sedikit semen yang
dibutuhkan untuk rasio air-semen tertentu, karena tingkat kemudahan
pengerjaan beton akan meningkat sebanding dengan semakin besarnya
ukuran agregat. Akan tetapi, kuat tekan cenderung meningkat apabila
ukuran agregat semakin kecil.

5. Grading and Tioe Of Agregat

Kekasaran agregat turut mempengaruhi proporsi campuran. Semakin kasar


agregat, semakin kuat ikatan antara agregat dengan semen. Tipe agregat

Page 8
juga mempengaruhi rasio agregat-semen. Satu hal yang penting dalam
pencampuran beton adalah keseragaman ukuran agregat yang digunakan.

6. Quality Control

Kontrol terhadap kualitas dapat diperkirakan berdasarkan beberapa variasi


hasil tes campuran beton. Variasi kekuatan beton disebabkan oleh variasi
bahan campuran yang digunakan, kurangnya control dalam proses
pengadukan, pencampuran, penuangan, pengeringan dan pengetesan.

2.5. TAHAPAN PERANCANGAN MIX DESIGN BETON

1. Langkah Ke Pertama

Pilih atau tentukan slump beton yang direncanakan. Dapat menggunakan


Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Nilai Slump yang direkomendasikan untuk Berbagai Type


Konstruksi

2. Langkah Ke Dua

Pilih ukuran nominal maksimum agregat yang digunakan. (9,5 mm; 12,5
mm; 19 mm; 25 mm; 37,5 mm; 50 mm; 75 mm; dan 150 mm).

Page 9
3. Langkah Ke Tiga

Perkiraan (Estimasi ) jumlah air pengaduk dan kadar udara beton.


Gunakan Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Perkiraan Jumlah Air Pengaduk dan Kadar Udara yang
Disyaratkan Untuk Berbagai Nilai Slump dan Ukuran Nominal Butir
Maksimum Agregat

4. Langkah Ke Empat

Pilih perbandingan antara berat air pengadauk dengan berat semen


Portland yang akan digunakan (W/C). Gunakan tabel 2.3 Untuk
Mendapatkan nilai fas.

Tabel 2.3. Hubungan Antara Rasio Air Semen (Fas) dan Kekuatan Tekan
Beton

Page
10
5. Langkah Ke Lima

Hitung kadar semen yang dibutuhkan.Dengan cara membagi kadar air


(hasil pada langkah keempat) dengan rasio air-semen / fas (hasil pada
langkah keempat).

6. Langkah Ke Enam

Perkiraan (estimasi) volume agregat kasar.Dengan dasar ukuran nominal


maksimum agregat kasar dan nilai angka kehalusan agregat halus.Gunakan
tabel 2.4..sehingga didapat volume kering agregat kasar untuk setiap unit
beton.

Tabel 2.4. Volume Agregat Kasar Untuk Setiap Unit Beton

7. Langkah Ke Tujuh

Pertkirakan (estimasi) kadar agregat halus.Atas dasar perhitungan berat


Terlebih dahulu tentukan berat / volume beton segar dengan menggunakan
tabel 2.5. sehingga kadar agregat halus dapat dicari dengan mengurangi
berat / volume beton oleh jumlah berat / volume semen, air dan agregat
kasar.

Page
11
8. Langkah Ke Delapan

Koreksi kadar air agregat yang sebenarnya.Karena keadaan kadar air yang
dikandung agregatnya yang ada di lapangan, belum tentu sesuai dengan
perkiraan (kering), maka perbandingan campuran beton (agregat dan air),
perlu dikoreksi dengan kondisi / keadaan kadar air agregat yang
sebenarnya

Page
12
Page
13
2.6.CONTOH PERHITUNGAN MIX DESIGN

JOB MIX FORMULA ( FULL SLAB )

PRODUK PC-U GIRDER

PROYEK CCTW

SPESIFIKASI MUTU BETON : K - 800


Kuat Tekan Beton Karakteristik 800 Kg/cm2 umur 28 hari
dalam sample silinder 15 x 30
Slump : flow Ø 55 - 65
Maksimum ukuran butiran agregat kasar ; 25 mm

MATERIAL
Berat Jenis
AGREGAT HALUS 1 Pasir Ex. Pontianak SSD 2,530
2 Pasir Ex. …………….. SSD -

AGREGAT KASAR Split 10/20 ex.Bojonegara SSD 2,614


Screening SSD
Portland Cement Type I.
SEMEN PT.Semen Indocement Type 1 Conform to ASTM C.150. 3,150
Fly Ash Ex Suralaya -

AIR Kandungan ion cloride tidak lebih dari 0.1 % 1,00

ADMIXTURES Nexo Polynex HE 1,05 % 1,030

PERHITUNGAN KOMPOSISI
Faktor Air Semen 0,21

Faktor Air Bebas 137 kg/m³ 136,50 dm³

Semen 650 kg/m³ 206,35 dm³


Fly Ash - kg/m³ - dm³
Admixtures 6,825 Kg/m³ 6,63 dm³

PASTE VOLUME 342,85 dm³

AGGREGATE VOLUME 647,15 dm³

Aggregate Halus (SSD) 1 0,38 x 647,15 x 2,53 622,17 kg


Aggregate Halus (SSD) 2 - x 647,15 x - - kg

Aggregate Kasar (SSD) 0,62 x 647,15 x 2,61 1.048,82 kg

Page
14
BAB III

PENUTUP

3.1.KESIMPULAN

Dari perhitungan perencanaan yang telah dilakukan, diperoleh proporsi dari


semen, pasir, kerikil dan air yang dibutuhkan dalam proses campuran beton.
Hasil perhitungan perencanaan ini selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk
proporsi benda uji.

3.2.SARAN
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan dalam makalah ini adalah agar
kita dapat memahami tentang mix design. Karena untuk menciptakan beton
yag sesuai rencana harus dengan perhitungan yang teliti. Apabila terjadi
kesalahan maka akan menyebabkan hasil beton yang kurang baik.

Dalam makalah ini masih banyak hal-hal yang belum lengkap atau sempurna
tentang penjelasan agregat, untuk itu diharapkan kepada pembaca agar dapat
mendalaminya dengan referensi-referensi lain yang mungkin lebih lengkap
lagi.

Page
15
DAFTAR PUSTAKA

http://ilmuanggaputra.blogspot.com/2012/05/apa-itu-mix-design.html

http://rizaldyberbagidata.blogspot.com/2012/06/perhitungan-mix-
design.html

https://asiacon.co.id/blog/mix-design-beton-dan-berbagai-jenisnya

http://strong-indonesia.com/artikel/6-tahap-pengolahan-beton/

Page
16

Anda mungkin juga menyukai