MAKALAH
Dosen Pengampu :
Ditulis oleh :
Muhammad Shidieq
1831028
BANDUNG
2018
ABSTRAK
Kayu adalah material alami yang digunakan untuk segala keperluan. Salah
satu contoh penggunaannya adalah untuk struktur bangunan. Kayu dipilih sebagai
struktur bangunan karena memiliki sifat kuat, elastis, dapat menerima beban yang
tegak lurus dengan seratnya dll. Atap adalah salah satu dari struktur bangunan
yang penting. Salah satu elemen dari atap adalah kuda-kuda. Kuda-kuda ini
berfungsi sebagai penahan gaya tarik, tiang tengah pendukung balok bubungan
dan menerima gaya tekan. Kuda-kuda memiliki beberapa macam jenis, yang
penggunannya tergantung kebutuhan.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK………………………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………..iv
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………. 1
I.3 Tujuan……………………………………………………… 1
BAB II ISI…………………………………………………………………. 2
III.1 Kesimpulan………………………………………………… 7
Daftar Gambar……………………………………………………………. 8
Daftar Pustaka……………………………………………......................... 9
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji serta ungkapan syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T.
yang telah memberikan banyak nikmat, rahmat, dan bantuan-Nya, sehingga
makalah ini dapat tersusun. Tidak lupa Shalawat serta salam semoga tercurah
limpah kepada Nabi Muhammad saw., karena melalui beliau kita dapat merasakan
sempurnanya agama islam. Lalu ucapan terima kasih kepada orang tua, guru, dosen
dan teman-teman yang telah memberikan ilmu, bimbingan, dan bantuannya kepada
penulis, sehingga makalah “Jenis Konstruksi Kuda-kuda Kayu” dapat selesai.
Demkian makalah ini saya buat, semoga makalah “Jenis Konstruksi Kuda-
Kuda Kayu” ini dapat bermanfaat. Saya sadar bahwa makalah ini masih memiliki
kekurangan. Maka saya meminta maaf dan berharap para pembaca dapat
memberikan kritik dan sarannya agar penulis dapat memperbaikinya di kemudian
hari.
Penyusun
Muhammad Shidieq
1831028
iv
BAB I PENDAHULUAN
Kayu adalah sumber daya alam yang digunakan manusia dalam berbagai
kebutuhannya. Kayu termasuk material isolator, artinya kayu tidak bisa
memindahkan muatan listrik. Kayu juga termasuk bahan yang dapat diperbarui
asalkan dikelola dengan baik. Akan tetapi, jika dilakukan penebangan tanpa adanya
penanaman ulang, akan terjadi dampak buruk pada lingkungan karena rusaknya
alam.
Atap adalah salah satu struktur dalam suatu bangunan. Atap menurut KBBI
adalah “Penutup rumah (bangunan) sebelah atas”. Fungsi atap sendiri adalah untuk
melindungi dari cuaca seperti hujan dan panas, tekanan angin dll. Atap terdiri dari
beberapa elemen, yaitu Kuda-kuda, Kasau, Gording, Reng, Ring balok, Lisplank
tirisan, Rangka batang, Pelapis atap, dan Penutup atap.
Kuda-kuda termasuk elemen atap yang memiliki fungsi menahan gaya dari
luar, seperti salju, angin, hujan dll. termasuk bebannya sendiri. Kuda-kuda terdiri
dari susunan batang yang di bentuk sesuai perhitungan untuk keperluan tertentu.
Karena keperluan inilah kuda-kuda terbagi kepada beberapa jenis
I.3 Tujuan
2
II.2 Konstruksi Kuda-kuda Tradisional
Indonesia adalah negara yang luas dan kaya akan budaya. Ini yang
menyebabkan setiap daerah memiliki adat yang berbeda dengan yang lainnya.
Termasuk dalam rumah adatnya, setiap adat memiliki ciri khas masing-masing.
Akan tetapi, jika dilihat dari kuda-kuda yang dipakai maka dapat dibedakan dua
prinsip. Yaitu atap panggung dan konstruksi kuda-kuda.
Kuda-kuda jenis ini digunakan jika panjang ruangan lebih dari 5 m tanpa
adanya tiang pembantu. Maka semua beban kuda-kuda ini disalurkan ke semua
dinding yang menyangganya. Balok penopang kuda-kuda ini pada dasarnya
digantung di balok ander. Karena itulah keadaan itulah kuda-kuda ini disebut kuda-
kuda gantung.
Jumlah tiang yang digunakan untuk kuda-kuda ini dipengaruhi oleh aspek
tertentu. Perlu perhitungan ahli sipil untuk menentukan kuda-kuda ini. Pada
konstruksi kuda-kuda tiang satu digunakan jika lebar bentang < 8 m. Dan untuk
konstruksi kuda-kuda dua tiang digunakan jika < 12 m.
3
(Gambar 2.4 Isometri konstruksi kuda-kuda gantung)
(Gambar 2.5 kuda-kuda satu tiang) (Gambar 2.6 kuda-kuda dua tiang)
4
II.4 Kuda-Kuda Tiang
Kuda-kuda jenis ini memiliki tiang atau kuda penopang yang tersambung
ke kolom. Sehingga penyaluran beban kuda-kuda ini langsung terhubung dengan
struktur bangunan. Jarak yang ideal antara kuda-kuda dan tiang adalah <4. Gording
kuda-kuda ini dikonstruksikan sebagai balok Gerber yang diperkuat kuda penopang.
Dua atau lebih gording dalam konstruksi kuda-kuda ini dihubungkan papan
pengapit oleh baut.
(Gambar 2.8 Kuda-kuda satu tiang) (Gambar 2.9 Kuda-kuda dua tiang)
(Gambar 2.10 Kuda-kuda dua tiang) (Gambar 2.11 Kuda-kuda tiga tiang)
5
(Gambar 2.13 sambungan pada tirisan)
6
BAB III PENUTUP
III.1 Kesimpulan
7
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1…………………………………………………………………. 2
Gambar 2.2…………………………………………………………………. 2
Gambar 2.3………………………………………………………………….3
Gambar 2.4…………………………………………………………………. 4
Gambar 2.5…………………………………………………………………. 4
Gambar 2.6…………………………………………………………………. 4
Gambar 2.7…………………………………………………………………. 4
Gambar 2.8…………………………………………………………………. 5
Gambar 2.9…………………………………………………………………. 5
Gambar 2.10………………………………………………………………... 5
Gambar 2.11………………………………………………………………... 5
Gambar 2.12………………………………………………………………... 5
Gambar 2.13………………………………………………………………... 6
Gambar 2.14………………………………………………………………... 6
8
DAFTAR PUSTAKA