Anda di halaman 1dari 16

STRUKTUR KAYU

“Kuda Kuda Kayu”

OLEH :
HERU FREDIANTO
P3A1 16 029

PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI


D-III TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi


sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru
sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada
terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Kuda Kuda Kayu”
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada: Kedua orang tua dan Bapak Setijaka selaku dosen STRUKTUR KAYU
yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari
sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit
kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Kendari, 4 Juli 2018

Heru Fredianto
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..............................................................
1.1 Latar Belakang................................................................
1.2 Rumusan Masalah............................................................
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................

BAB II PEMBAHASAN................................................................
2.1 Pengertian Kuda Kuda.....................................................
2.2 Kontruksi Kuda Kuda......................................................
2.3 Tipe Dan Bentuk Kuda Kuda...........................................
2.4 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Kusa Kuda.....................

BAB III PENUTUP..............................................................


3.1 Kesimpulan......................................................................
3.2 Saran.................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada bangunan rumah sederhana/konvensional pada umumnya, atap di
atas rumah ditopang oleh konstruksi kuda-kuda. Konstruksi kuda-kuda ini akan
menopang beban dari penutup atap (genteng, seng, dan sebagainya) dan
komponen lain yang berada di atas maupun di bawah kuda-kuda tersebut seperti
gording, usuk, reng, plafon, dan lain-lain. Selain itu, dengan adanya angin, air
hujan bahkan abu vulkanik juga akan menambah beban pada kuda-kuda.

Pada rumah sederhana umumnya menggunakan kayu sebagai bahan pembuatan


konstruksi kuda-kuda karena mudah didapat, ekonomis, mudah dibuat, dan relatif
ringan. Akan tetapi ketersediaan kayu berkualitas semakin terbatas sehingga sulit
didapat dan harganya semakin mahal (Rohman, 2011). Dari beberapa alasan
tersebut, penggunaan material kayu sebagai kuda-kuda semakin jarang ditemui
dan mulai banyak digunakannya bahan alternatif lain seperti beton bertulang dan
baja ringan. Kuda-kuda dengan material beton bertulang memang relatif lebih
awet, kokoh, dan tidak butuh perawatan khusus. Namun material beton bertulang
memiliki kapasitas dalam menahan beban yang berlebihan dan bobot yang
dimiliki cukup besar (A-plus, 2013).

Dari beberapa permasalahan tersebut di atas, perlu dilakukan penelitian


dan pengembangan penggunaan bahan alternatif untuk rangka kuda-kuda atap
rumah. Dalam penelitian ini digunakan baja ringan isi mortar serbuk kayu dan
baja tulangan polos tanpa selimut beton sebagai batang rangka kuda-kuda atap
rumah. Penggunaan bahan tersebut merupakan pengembangan dari kuda-kuda
beton bertulang konvensional dimana bahan baja tulangan tidak dilakukan
pengecoran dan batang baja ringan yang diisi mortar serbuk kayu untuk
mengurangi berat namun direncanakan tetap kuat dan kaku dalam menahan beban.
Simtem kudakuda yang diusulkan ini selanjutnya disebut sebagai “model
altenatif” rangka kuda-kuda.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Yang Di Maksud Kuda Kuda ?
2. Apa Yang Di Subut Kontruksi Kuda Kuda?
3. Bagaimana Bentuk Dan Tipe Kuda Kuda ?
4. Bagaimana Metode Pelaksanaan Kuda Kuda?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Mengetahui Pengertian Kuda Kuda
2. Mengetahui Kontruksi Kuda Kuda
3. Mengetahui Bentuk Dan Tipe Pada Kuda Kuda
4. Mengetahui Metode Pelaksanaan Kuda Kuda
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kuda Kuda

Konstruksi kuda-kuda ialah suatu susunan rangka batang yang berfungsi


untuk mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat
memberikan bentuk pada atapnya. Kuda-kuda merupakan penyangga utama pada
struktur atap. Struktur ini termasuk dalam klasifikasi struktur framework (truss).
Umumnya kuda-kuda terbuat dari kayu, bambu, baja, dan beton bertulang.
Kuda-kuda kayu digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang
maksimal sekitar 12 m. Kuda-kuda bambu pada umumnya mampu mendukung
beban atap sampai dengan 10 meter. Sedangkan kuda-kuda baja sebagai pendukung
atap, dengan sistem frame work atau lengkung dapat mendukung beban atap sampai
dengan bentang 75 meter, seperti pada hanggar pesawat, stadion olah raga,
bangunan pabrik, dan lain-lain. Kuda-kuda dari beton bertulang dapat digunakan
pada atap dengan bentang sekitar 10 hingga 12 meter. Pada kuda-kuda dari baja
atau kayu diperlukan ikatan angin untuk memperkaku struktur kuda-kuda pada arah
horizontal.
Pada dasarnya konstruksi kuda-kuda terdiri dari rangkaian batang yang
selalu membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan dan
bentuk penutupnya, maka konstruksi kuda-kuda satu sama lain akan berbeda, tetapi
setiap susunan rangka batang harus merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh
yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja tanpa mengalami perubahan.
Kuda-kuda diletakkan di atas dua tembok selaku tumpuannya. Perlu
diperhatikan bahwa tembok diusahakan tidak menerima gaya horizontal maupun
momen, karena tembok hanya mampu menerima beban vertikal saja. Kuda-kuda
diperhitungkan mampu mendukung beban-beban atap dalam satu luasan atap
tertentu. Beban-beban yang dihitung adalah beban mati (yaitu berat penutup atap,
reng, usuk, gording, kuda-kuda) dan beban hidup (angin, air hujan, orang pada saat
memasang/memperbaiki atap).

(Gambar kontruksi kuda kuda)

a. Balok tarik f. Balok gapit


b. Balok kunci g. Balok bubungan
c. Kaki kuda kuda h. Balok gording
d. Tiang gantung i. Balok tembok
e. Balok Sokong

2.2 Dasar Konstruksi Kuda-Kuda

I de dasar untuk mendapatkan bentuk konstruksi kuda-kuda seperti


urutan gambar di bawah ini:
a) Akibat adanya beban maka titik pertemuan kedua kaki kuda-kuda bagian
atas (P) mengalami perubahan letak yaitu turun ke P’, sehingga kaki kuda-
kuda menekan kedua tembok ke arah samping. Bila tembok tidak kokoh
maka tembok akan roboh.
b) Untuk mencegah agar kaki kuda-kuda tidak bergerak ke samping perlu dipasang
balok horizontal, balok tersebut bekerja untuk menahan kedua ujung bawah balok
kaki kuda-kuda. Batang horizontal tersebut dinamakan balok tarik (AB).

c) Karena bentangan menahan beban yang bekerja dan beban berat sendiri
kuda-kuda, maka batang tarik AB akan melentur. Titik P bergerak turun ke
titik P’, dengan adanya pelenturan, tembok seolah-olah ke dalam.
d) Untuk mengatasi adanya penurunan pada batang tarik di ujung atas kaki
kuda-kuda dipasangi tiang dan ujung bawah tiang menggantung tengah-
tengah batang tarik AB yang disebut tiang gantung.

e) Semakin besar beban yang bekerja dan bentangan yang panjang, sehingga
kaki kuda-kuda yang miring mengalami pelenturan. Dengan adanya
pelenturan pada kaki kuda-kuda maka bidang atap akan kelihatan cekung
kedalam, ini tidak boleh terjadi.

f) Untuk mencegah pelenturan pada kaki kuda-kuda perlu dipasangi batang


sokong/skoor dimana ujung bawah skoor memancang pada bagian bawah
tiang gantung ujung atas skoor menopang bagian tengah kuda-kuda.
Dengan demikian pelenturan dapat dicegah.
g) Pada bangunan-bangunan yang berukuran besar, kemungkinan konstruksi
kuda-kuda melentur pada bidangnya karena kurang begitu kaku. Untuk itu
perlu diperkuat dengan dua batang kayu horizontal yang diletakkan
kirakira ditengah-tengah tinggi tiang gantung.

2.3 Tipe Dan Bentuk Kuda Kuda

1. Tipe Kuda Kuda


a) Tipe Pratt

b) Tiipe Howe

c) Tipe Fink
d) Tipe Bowstring

e) Tipe Sawtooth

f) Tipe Waren

2. Bentuk Kuda Kuda

Berikut ditampilkan bentuk kuda-kuda kayu berdasarkan bentang


kuda-kuda, yaitu:
a) Bentang 3–4 Meter
Digunakan pada bangunan rumah bentang sekitar 3 sampai
dengan 4 meter.
b) Bentang 4–8 Meter

Digunakan pada bangunan rumah bentang sekitar 4 sampaidengan 8


meter.

2.4 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Kuda Kuda


1. Persyaratan Bahan
Semua kayu yang dipakai harus kering, berumur tua, lurus
dan tidak retak, tidak bengkok dan mempunyai derajad
kelembaban kurang dari 15% dan memenuhi persyaratan yang
tercantum dalam PKKI 1970-NI.5.

2. Kontruksi Pekerjaan
 Kuda-kuda, gording, konsul, ikatan angin, klos, usuk, reng
dan seluruh rangka atap dibuat dari kayu kualitas baik tua,
kering atau tidak pecah-pecah.
 Papan lisplang bisa digunakan kayu atau woodplank
 Baut, mur, besi strip dari bahan besi / baja.
3. Ukuyran Kayu
 Kaki kuda-kuda - ukuran 8/12 cm
 Pengerat - ukuran 8/12 cm
 Ander - ukuran 8/12 cm
 Skoor - ukuran 8/12 cm
 Nok - ukuran 8/12 cm
 Pengapit - ukuran 2 x 6/12 cm
 Gording - ukuran 8/12 cm
 Konsol - ukuran 8/12 cm
 Usuk - ukuran 5/7 cm
 Reng - ukuran 3/4 cm / 2/3 cm tergantung jenis genteng
yang dipakai
 listplank kayu - ukuran 3/30 cm / 2/20 cm

4. Pelaksanaan Pekerjaan
 Semua pekerjaan kayu yang harus diserut rata dan licin
hingga memberikan penyelesaian yang baik dan sedikit
penghalusan.
 Kaso-kaso dipasang setiap jarak 50 cm, harus waterpass
menurut kemiringan atap, sedangkan reng dipasang setiap
jarak sesuai dengan ukuran genteng.
 Permukaan kayu yang tampak (papan lisplank, skoor)
harus diserut rata dan licin, setiap sambungan konstruksi
atas agar diperhatikan adanya pen/joint yang berfungsi
pengunci.
 Pekerjaan kayu harus rata, melentur, bengkok

2.5 Rumus Dan Koefisien Menghitung Kuda Kuda Kayu


Berbeda dengan kuda-kuda baja ringan, kuda-kuda kayu dihitung
dengan satuan kubik (m³), bahan baku yang diperlukan adalah kayu
ukuran 6/12, 8/12, 8/15. Memang pada kenyataannya, rata-rata di
Indonesia ukuran kayu di atas kertas jauh berbeda dengan ukuran kayu di
pasaran.

Rumus dasar yang dipergunakan untuk menghitung vulome kuda-kuda adalah


sebagai berikut:

Volume = Luas penampang X Panjang

Berikut koefisien dasar perhitungan per satu meter kubik kuda-kuda kayu:
1. Kayu balok 1,2 m³
2. Paku 10 cm dan 12 cm = 5,8 kg
3. Baut dan besi pelat disesuaikan dengan kebutuhan.

Setelah mengetahui rumus dan koefisien dasar untuk menghitung volume


kuda-kuda rumah, sekarang kita akan mencoba mempraktekkan cara menghitung
kuda-kuda kayu menggunakan rumus dan koefisien tersebut.

Contoh perhitungan
Sebuah rumah dengan bentang 7 meter, memerlukan kuda-kuda sebanyak
2 buah. Misalnya kayu yang akan digunakan berukuran 8/15 dan panjang kayu 8
meter. Berapa volume kuda-kuda tersebut?
Satu buah kuda-kuda diperlukan kayu sepanjang 29,2 meter atau 8 batang dengan
panjang 4 meter.
Untuk dua buah kuda-kuda memerlukan kayu sejumlah 16 batang kayu
Sedangkan volumenya adalah 0,08 X 0,12 X 4 X 16 = 0,6144 m³
Hasilnya dikalikan dengan koefisien di atas.

Sehingga diperoleh volume untuk kuda-kuda kayu sebagai berikut:


1. kayu ukuran 8/15 X 4 m = 0,6144 m³ X 1,2 = 0,73728 m³
2. Paku 4 inchi dan 5 inchi = 5,8 X 0,73728 = 4,276224 kg
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kuda-kuda adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk
mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat
memberikan bentuk pada atapnya.
Kayu yang akan dibuat kuda-kuda harus memiliki persyaratan tertentu
untuk menjamin ketahanan dan kekuatan ketika menopang beban berat seluruh
atap. Seperti harus kuat, keras, tahan rayap dan lapuk. Beberapa contoh kayu yang
bisa digunakan untuk kuda-kuda antara lain, kayu brumbung, onglen, borneo,
kayu ulin, kayu sinkil asal Kalimantan dan sebagainya.

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan
kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan
dari segi isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kepada para pembaca atau makalah ini agar dapat memberikan
kritikan dan masukan yang bersifat membangun. Sehingga makalah dapat
tersusun dengan baik dan sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

 http://tgb-smkn1sidoarjo.blogspot.com/2014/05/konstruksi-kuda-
kuda.html
 http://kartikasaryg.blogspot.com/2012/12/konstruksi-kayu-kuda-
kuda_2.html
 https://www.bangunrumah.name/cara-menghitung-kuda-kuda-kayu/
 http://ratinihgambarbanguna1.blogspot.com/2012/08/konstruksi-kuda-
kuda-kayu-untuk-rumah.html

Anda mungkin juga menyukai