SAMBUNG
DAN
SAMBUNGAN GIGI
MATERI
1. SAMBUNGAN DAN ALAT ALAT SAMBUNG • CONTOH SOAL DAN PENYELESAIAN
• SAMBUNGAN DENGAN BAUT
INDRASTO NUR HARDIAN (5423163117)
• SAMBUNGAN DENGAN PAKU
DWI PUTRI ANANDA (5423164285) PRIMA NANDITA JUHARA (5423164202)
AYUFIQRI (5426164473) 2. SAMBUNGAN GIGI
• SAMBUNGAN DENGAN PASAK KAYU PERSEGI SAMBUNGAN GIGI
• SAMBUNGAN DENGAN PASAK KAYU BULAT KUBLER
SAFIRA BUDI ASIH (5423165388) ARY AFRIADY (5423164818)
SUMIARTI (5423164911) M. HAMDI (5423165333)
SAMBUNGAN DENGAN PEREKAT • CONTOH DAN SOAL
FAHIRA SALSABILA (5423163432)
HERDIANTO G (5423164849)
• SAMBUNGAN DENGAN KOKOT BULLDOG YOGIE HARSENAPRAJA (5423165374)
• SAMBUNGAN DENGAN CINCIN BELAH KREUGERS
VEGA ANGGINI PUTRI (542316
RIDHO ARAFAT (5423164044)
SAMBUNGAN DENGAN BAUT
b1
S
= 50 db1 (1 – 0,6 sin ) atau
b1<b2
b2
= 240 d2 (1 – 0,35 sin ) S
b1 b 3 b 1
b = 3,8 2
P= 125 db3 (1 – 0,6 sin ) atau
b2
S
P= 250 db1 (1 – 0,6 sin ) atau 1S
P= 480 d2 (1 – 0.35 sin )
2
SUMBER : BUKU KOSNTRUKSI KAYU
KARANGAN : TJOA PWEE HONG & DJOKOWAJONO
SUMBER : NI-5 PKKI (1961)
SAMBUNGAN KAYU DIBAGI MENJADI 3
Golongan II :
GOLONGAN
P = kekuatan sambungan dalam kg
Sambungan bertampang satu :
b = 5,4 = sudut antara gaya dan arah serat kayu
P= 40 db1 (1 – 0,6 sin ) atau b1 = tebal kayu tepi dalam cm
P= 215 d2 (1 – 0,35 sin ) b3 = tebal kayu tengah dalam cm
Sambungan bertampang dua : d = garis tengah baut dalam cm
b = 4,3
P= 100 db3 (1 – 0,6 sin ) atau
P= 200 db1 (1 – 0,6 sin ) atau SUMBER : BUKU KOSNTRUKSI KAYU
P= 430 d2 (1 – 0,35 sin ) KARANGAN : TJOA PWEE HONG & DJOKOWAJONO
SUMBER : NI-5 PKKI (1961)
SAMBUNGAN KAYU DIBAGI MENJADI 3
Golongan III :
GOLONGAN
P = kekuatan sambungan dalam kg
Sambungan bertampang satu :
b = 6,8 = sudut antara gaya dan arah serat kayu
• P= 25 db1 (1 – 0,6 sin ) atau b1 = tebal kayu tepi dalam cm
• P= 170 d2 (1 – 0,35 sin ) b3 = tebal kayu tengah dalam cm
Sambungan bertampang dua : d = garis tengah baut dalam cm
b = 5,7
• P= 60 db3 (1 – 0,6 sin ) atau
• P= 120 db1 (1 – 0,6 sin ) atau SUMBER : BUKU KOSNTRUKSI KAYU
• P= 340 d2 (1 – 0,35 sin ) KARANGAN : TJOA PWEE HONG & DJOKOWAJONO
SUMBER : NI-5 PKKI (1961)
SAMBUNGAN DENGAN PAKU
• Alat sambungan pau masih sering dijumpai pada struktur
atap, dinding, atau pada struktur rangka rumah. Paku yang
dismabung biasanya memiliki tebal berkisar 20mm-40mm dan
paku yang sering digunakan adalah paku ulir (deformed nail)
memiliki koefisien gesekan yang lebih besar daripada paku
bulat sehingga tahan cabut lebih tinggi.
5d
10 eb ep
5d
10 d an i k
d i ay
5d
u
5d 5d 5
10 1
2
d
d d
SAMBUNGAN BERTAMPANG SATU
3.Untuk sambungan yang
menyimpang dari Daftar
Va dapat dipakai rumus-
rumus di bawah ini
dengan mengingat
syarat-syarat ukuran paku
seperti tertera dalam
dan syarat-syarat kd SUMBER : BUKU KOSNTRUKSI KAYU
dalam Daftar Va. KARANGAN : TJOA PWEE HONG &
DJOKOWAJONO
SAMBUNGAN BERTAMPANG DUA
• Cara memilih cincin belah tersebuh berturut turut dengan memperhatikan lebar kayu minimum,
tebalt kayu tengah minimum, tebal kayu tepi minimum dan jarak kayu muka yang direncanakan.
• Penempatan jarak sambungan dengan cincin belah kreugers sama halnya dengan penempatan jarak
Sambungan Dengan Perekat
• sambungan dengan perekat berbeda dengan
sambungan-sambunga baut,paku atau pasak, bagian-
bagian kayu tidak disambung pada titik-titik
melainkan pada bidang-bidang, sedangkan
mempunyai kekakuan lebih tinggi.
• Perekat-perekat yang terdapat pada konstruksi kayu dapat dibagi dalam
golongan :
– 1. Vegetable adhesives (Perekat tumbuhan) terbuat dr starch (pati)
atau suatu bahan yang banyak mengandung starch
– 2. Animal glues (perekat binatang) dibuat dari tulang, kulit, dan ikan.
– 3. Casein glue (perekat casein) terbuat dari casein yang dikeringkan
dari susu
– 4. Blood Albumen glues (Perekat darah tercamput zat putih telur)
dibuat dari darah binatang yang dikeringkan
– 5. synthetic glues
-Thermosetting glues (pengaruh panas atau reaksi kimia)
-Thermo plastic glues (melunak karena panas atau tegangan
tinggi) Sumber : BUKU Struktur
kayu – Felix Yap
• Penggunaa perekat dalam konstruksi kayu dapat
dibedakan menjadi :
– Sebagai alat penyambung batang-batang kayu
– Untuk konstruksi kayu berlapis majemuk
Contoh-contoh alat penyambung batang kayu
Sumber : BUKU Struktur
kayu – Felix Yap
SAMBUNGAN DENGAN KOKOT BULLDOG
Kekuatan kokot bulldog untuk kayu dengan berat jenis 0.5. untuk berat jenis lain harus
diberi factor perkali sebanding dengan berat jenisnya. Apabila arah gaya membentuk
sudut 𝛼 terhadap arah setar kayu, maka kekuatan kokot bulldog berkurang, sbb:
Untuk memenuhi syarat : tm2 - tm1 > 1 cm dan S1 = S2 , maka gigi kedua
tidak dapat dibuat menurut garis bagi sudut luar, melainkan dibuat
tegak lurus batang serong.
SAMBUNGAN GIGI DIPERLEBAR
Baik batang horisontal (vertikal) maupun diagonal pada titik buhul
itu diperlebar dengan menempatkan papan-papan pelebaran
dikedua sisi batang asli. Hubungan antara batang asli yang
horisontal (vertikal) dengan papan-papan sambungannya mudah
diselesaikan. Untuk menempatkan pelebaran itu cukup digunakan
beberapa baut lekat saja, sebab sambungan itu merupakan
sambungan desak.
SAMBUNGAN GIGI DIPERTINGGI
Dengan mempertinggi batang mendatar besarnya tv dapat diperbesar
hingga memenuhi syarat-syarat perhitungan. Pekerjaan dan perhitungan
menjadi lebih sederhana. Batang-batang mendatar dipertinggi sebesar
tv menurut perhitungan, sehingga disini tidak diperlukan pembuatan
gigi.
Cukuplah sudah jika papan-papan tambahan itu dibuat bentuknya yang
sesuai dengan giginya. Sebagai alat sambung dapat dipergunakan kokot,
cincin belah, baut biasa, paku, dan sebagainya. Alat-alat sambung itu
harus dapat mendukung gaya mendatar H seluruhnya.
Kejelekan dari pada cara ini, adalah kayu muka akan menjadi terlalu
besar, berhubung besarnya jarak minimum yang dituntut oleh letaknya
alat-alat sambung.
SOAL DAN PEMBAHASAN