Anda di halaman 1dari 36

BAB 1.

PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Desa Sumberdanti merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan
Sukowon Kabupaten Jember mempunyai batas wilayah sebagai berikut :
Letak
Desa/Kelurahan
Kecamatan
Sebelah Utara
Plerean
Sumber Jambe
Sebelah Selatan
Arjasa
Sukowono
Sebelah Barat
Dawuhan Mangli
Sukowono
Sebelah Timur
Sumber Pakem
Sumber Jambe
Desa Sumberdanti terdiri dari dua dusun yaitu Dusun Gumuk Jajar dan
Krajan. Dengan luas wilayah 293.086 ha yang terdiri dari :
No

Penggunaan

.
1.
Pemukiman umum
2.
Sawah irigasi
3.
Sawah setengah teknis
4.
Sawah tadah hujan
5.
Ladang/Tegalan
6.
Perkebunan rakyat
7.
Bangunan perkantoran
8.
Bangunan Sekolah
9.
Bangunan pasar
10. Jalan
11. Lapangan Sepak bola
12. Lapangan bola volly dan basket
13. Kolam
14. Kuburan
( Profil Desa tahun 2009)

Luas (ha)
31,81
12,81
182,08
15
38,241
1,5
0,16
0,9
0,1
5
0,4
0,195
0,2
4,69

Selain data di atas, Desa Sumberdanti Memiliki jumlah penduduk sebanyak 4.006
jiwa per 1 Januari 2014 yang terdiri dari :
Penduduk laki - laki

2.001 jiwa

Penduduk perempuan

2.005 jiwa

kemudian jumlah keluarga di desa Sumberdanti terdiri dari :


Jumlah keluarga
Jumlah keluarga pertanian
Jumlah keluarga yang ada anggota

1.428 keluarga
857 keluarga
481 keluarga

keluarganya menjadi buruh tani


(Badan Pusat Statistik, 2014).
Di bidang ekonomi desa Sumberdanti memiliki beberapa industri mikro dan kecil
(memiliki tenaga kerja kurang dari 20 pekerja di desa/kelurahan) yaitu :
No.
1.
2.

Keterangan
Industri dari kayu (meubel,dll)
Industri anyaman (peralatan dari rotan/bambu,

Jumlah
2 unit
76 unit

rumput, mendong, pandan, tikar, tas, hiasan


3.

dinding, dll)
Industri gerabah/kramik/batu (genteng, batu

20 unit

4.

bata,porselin,tegel, keramik, dll)


Industri makanan dan minuman (pengolahan dan

48 unit

pengawetan daging,ikan, buah-buahan,sayuran,


minyak,dan lemak,susu dan makanan dari
susu,makanan lain dan industri minuman,dll)
( Badan Pusat Statistik (BPS) April 2014)
Berdasarkan data BPS jumlah industri anyaman merupakan industri mikro
yang terbanyak, yakni terdapat 76 unit industri anyaman, akan tetapi berdasarkan
observasi yang telah dilakukan terdapat potensi produk unggulan yang perlu untuk
dikembangkan terkait dengan industri anyaman. Salah satu produk tersebut adalah
produk daur ulang dari gelas kemasan bekas yang dibuat menjadi perlengkapan
rumah tangga seperti tas, tempat air mineral maupun tempat buah. Akan tetapi untuk
potensi sumberdaya manusia masih hanya satu orang yang mampu melakukan usaha
tersebut, padahal animo masyarakat untuk dapat membuat kerajinan tersebut
terbilang cukup banyak. Selain hal di atas, potensi pasar juga masih perlu
dipertimbangkan mengingat produk ini adalah produk baru. Di sisi lain berdasarkan

profil desa pada yang terakhir dicatat pada tahun 2009 ada beberapa sumberdaya
alam yang ada di desa Sumberdanti yaitu :
No.
1.
2.

Uraian
Keterangan
Jumlah
Kolam/empang perikanan
ada
Pemilik kolam/empang
37 orang
Padahal berdasarkan observasi yang telah dilakukan, kolam kolam warga

banyak yang tidak dipergunakan sehingga tidak memiliki nilai ekonomi untuk
membantu meningkatkan penghasilan masyarakat Desa Sumberdanti sendiri.
Di bidang kesehatan, Kementerian Kesehatan menargetkan Angka Kematian
Ibu pada tahun 2015 turun menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup. Target itu
tertuang dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu
(RANPP-AKI) 2013-2105, sedangkan di desa Sumberdanti menurut bidan desa,
masih terdapat sekitar 55 ibu melahirkan dan anak meninggal dunia saat dilahirkan
maupun pasca melahirkan. Padahal berdasarkan BPS pada tahun 2014 di Desa
Sumberdanti terdapat sarana dan prasarana terkait kesehatan yaitu :
Sarana Kesehatan

Jumlah

Puskesmas pembantu

1 unit

Tempat praktek bidan

1 unit

Posyandu

5 unit

Toko khusus obat/jamu

1 unit

Bidan

I orang

Tenaga kesehatan lainnya (misal:

1 orang

apoteker, perawat,dll)
Dukun bayi/dukun bersalin/peraji 3 orang
yang tinggal/menetap di
desa/kelurahan

Sedangkan untuk pendidikan, data terakhir yang tercatat adalah pada tahun 2009
yaitu :
No.
1.
2.

Keterangan
Penduduk 10 th ke atas yang buta huruf
Penduduk tidak tamat SD/sederajat

Jumlah
245 orang
775 orang

3.
4.
5.
6.
7.
8.

Penduduk tamat SD/sederajat


2.074 orang
Penduduk tamat SMP/sederajat
325 orang
Penduduk tamat SMA/sederajat
175 orang
Penduduk tamat D-2
30 orang
Penduduk tamat D-3
20 orang
Penduduk tamat S-1
5 orang
Padahal berdasarkan Undang-undang Pendidikan Nasional No. 2/1989

Pemerintah berupaya meningkatkan taraf kehidupan rakyat dengan mewajibkan


semua warga negara Indonesia yang berusia 7- 12 tahun dan 12-15 tahun untuk
menamatkan pendidikan dasar dengan program 6 tahun di SD dan 3 tahun di SLTP
secara merata) dan berdasarkan intruksi dari pemerintah pusat, pada tahun 2013
setiap daerah mewajibkan semua rakyatny untuk menamatkan pendidikan minimal
12 tahun termasuk di dalamnya 6 tahun di SD/sederajat, 3 tahun di SMP/sederajat
dan 3 tahun di SMA/sederajat. Sehingga berdasarkan data di atas, maka dalam
bidang pendidikan desa Sumberdanti masih mempunyai sekitar 3,5% dari jumlah
penduduknya yang berhasil menuntaskan wajib belajar 12 tahun. Selain itu untuk
menunjang pengetahuan terkait kewirausahaan masih perlu adanya penyuluhan atau
pelatihan untuk masyarakat yang didominasi oleh lulusan SD. Mengingat pola pikir
antara lulusan SD dengan lulusan Perguruan Tinggi adalah berbeda khususnya di
bidang pengetahuan teori.
Dengan demikian, masyarakat Sumberdanti memiliki potensi perkembangan,
pemberdayaan sekaligus permasalahan yang memerlukan penanganan dalam bidang
pendidikan, ekonomi dan kesehatan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui
program KKN Gelombang II Tahun Ajaran 2013/2014, kami berharap menjadi pihak
yang ikut berkontribusi dalam mengembangkan desa Sumberdanti.

1.2 Permasalahan
Berdasarkan analisis situasi yang telah dijelaskan, maka ada beberapa
permasalahan yang terdapat di Desa Sumberdanti yaitu :
a. Bidang Ekonomi
1. Bagaimana melatih ketrampilan membuat kerajinan tangan dari bahan daur
ulang bagi masyarakat khususnya ibu ibu rumah tangga ?

2. Bagaimana memberikan pengetahuan mengenai potensi pasar kepada ibu


ibu rumah tangga terkait dengan kerajinan daur ulang?
3. Bagaimana memberikan pengetahuan terkait dengan budidaya ikan nila
untuk memanfaatkan kolam yang tidak terpakai?
4. Bagaimana mengatasi kesulitan pengadaan bibit ikan nila pada masyarakat
melalui posdaya?
b.

Bidang Pendidikan
1. Bagaimana memberikan pengetahuan terkait pentingnya protein bagi
tumbuh kembang anak?
2. Bagaimana memberikan pengetahuan terkait pentingnya pemahaman
golongan darah oleh ibu ibu usia produktif?

c. Bidang Kesehatan
1. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan golongan darah kepada
ibu-ibu usia reproduktif ?
2. Bagaimana cara meningkatkan kebugaran fisik masyarakat dengan teknik
yang sederhana?
3. Bagaimana cara meningkatkan kesehatan melalui pemberian nutrisi kepada
para balita di Desa Sumberdanti?
d. Bidang Lingkungan
1. Bagaimana cara mengurangi jumlah sampah yang semakin meningkat di
Desa Sumberdanti?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1.3.1 Tujuan kegiatan KKN ini ialah sebagai berikut.
a. Bidang ekonomi
1. Memberikan pelatihan keterampilan kepada masayarakat desa Sumberdanti
khususnya ibu ibu rumah tangga.
2. Memberikan pengetahuan mengenai potensi pasar kepada ibu ibu rumah
tangga terkait dengan kerajinan daur ulang.
3. Memberikan pengetahuan terkait dengan budidaya ikan nila untuk
memanfaatkan kolam yang tidak terpakai.

4. Memberikan pengetahuan dalam mengatasi kesulitan pengadaan bibit ikan


nila pada masyarakat melalui posdaya.
b. Bidang Pendidikan
1. Memberikan pengetahuan terkait pentingnya protein bagi tumbuh kembang
anak.
2. Memberikan pengetahuan terkait pentingnya pemahaman golongan darah
oleh ibu-ibu usia produktif.
c. Bidang Kesehatan
1. Melakukan pemeriksaan golongan darah kepada ibu-ibu usia
reproduktif.
2. Meningkatkan kebugaran fisik masyarakat dengan teknik yang sederhana.
3. Mmeningkatkan kesehatan melalui pemberian nutrisi kepada para balita di
Desa Sumberdanti.
d. Bidang Lingkungan
Mengurangi jumlah sampah yang semakin meningkat di Desa Sumberdanti.
1.3.2 Manfaat kegiatan KKN ini ialah sebagai berikut.
a. Bagi masyarakat Desa Sumberdanti
1. Mendapatkan ketrampilan membuat kerajinan sebagai potensi produk desa
Sumberdanti.
2. Mendapatkan pengetahuan mengenai potensi pasar kepada ibu ibu rumah
tangga terkait dengan kerajinan daur ulang.
3. Mendapatkan pengetahuan terkait dengan budidaya ikan nila untuk
memanfaatkan kolam yang tidak terpakai.
4. Mampu mengatasi kesulitan pengadaan bibit ikan nila pada masyarakat
melalui posdaya.
b. Bagi Perangkat Desa Sumberdanti
1. Mampu membantu kesulitan masyarakat desa Sumberdanti dalam
mengoptimalkan ketrampilan yang ada.
2. Mengetahui potensi produk yang ada di Desa Sumberdanti.
3. Mampu mensinergikan antara harapan pemerintah pusat dengan harapan
masyarakat Desa Sumberdanti.
c. Bagi Mahasiswa KKN Tematik Posdaya Universitas Jember
1. Mampu mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di perkuliahan kepada
masyarakat.
2. Mampu berkomunikasi langsung dengan masyarakat.
3. Mengetahui keadaan masyarakat Desa Sumberdanti .

BAB 2. PELAKSANAAN KEGIATAN


2.1 Tempat dan Waktu
KKN merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa
Universitas Jember. Dengan mengandalkan ilmu yang telah didapat di masa
perkuliahan, maka dengan adanya KKN mahasiswa mencoba untuk mengaplikasikan
pengetahuan yang didapat ke dalam masyarakat secara langsung. Beberapa upaya
yang dilakukan KKN kelompok 36 di Desa Sumberdanti untuk mengaplikasikan
ilmu tersebut adalah dengan mengadakan kegiatan seperti yang tertera pada tabel 2.1
di bawah ini.
Tabel 2.1. Tempat dan Waktu Kegiatan
Kegiatan

Hari

Waktu

Tempat

Jumlah

Penanggun

Peserta
12 orang

g Jawab
Retno

Pelatihan

Rabu, 13

14.00

Balai Desa

Kerajinan

Agustus

17.00

Sumberdant

Pusalia dan

Daur Ulang

2014

WIB

Niken Lee
Putri
Ratna Ayu

Pembudiyaa

25

17.00

Kolam ikan

n Ikan Nila

Agustus

18.00

Mas Imam

Lestari dan

Suhartono

Nur Rahman

2014
Penyuluhan

5,6 dan 7

08.00

Posyandu

Kesehatan

Agustus

10.00

35 dan 36

ibu dan anak 2014


Senam Jumat 8,15 dan

WIB
08.00-

Balai Desa

Sehat

22

seleseai

Sumberdant

Agustus

WIB

6 orang

90 orang

Afif
Anas Bahtiar
Diyansah

11 orang

Dian Cipta
Ramadhani

2014

2.1.1 Bidang Ekonomi


Seperti yang tertera pada tabel 2.1 di atas, pelatihan kerajinan daur ulang
merupakan program yang bergerak di bidang ekonomi dan merupakan program
utama KKN tematik pos daya gelombang ke dua kelompok 36 di Desa Sumberdanti

yang bertujuan untuk melatih dan mengembangkan kemampuan membuat kerajinan.


Bertempat di kantor balai Desa Sumberdanti, peserta yang tergabung dalam PKK
posyandu Kamboja 2 yang berjumlah 12 orang dan telah dilaksanakan pada hari
Rabu 13 Agustus 2014 yang didampingi oleh ibu kepala Desa Sumberdanti sebagai
Ketua dari PKK setempat.
Selain kegiatan pelatihan kerajinan dari daur ulang, pembudidayaan ikan nila
juga merupakan progam KKN kelompok 36, bertujuan untuk memberikan modal
awal bagi posdaya Gatra Muda yang baru didirikan sehingga diharapkan kedepannya
mampu menjadi posdaya yang mandiri. Di samping itu budidaya ikan nila yang
dikelola oleh ImamSuhartono sebagai pengelola yang telah disepakati bersama antara
posdaya dan pengelola. Bibit nila yang berasal dari Dinas Perikanan dan Kelautan
sejumlah 1000 ekor yang dibenihkan di Rambigundam, menjadikan bibit ikan nila ini
menjadi modal usaha pertama posdaya Gatra Muda. Bibit ikan nila diambil di
Rambigundam pada tanggal 25 Agustus dan diberikan kepada posdaya pada tanggal
yang sama pukul 17.00 WIB.
2.1.2 Bidang Pendidikan
Penyuluhan kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan program KKN
kelompok 36 di bidang pendidikan. Bertujuan untuk memberikan pengetahuan
kepada masyarakat mengenai kesadaran ibu ibu usia reproduktif untuk mengetahui
jenis golongan darah mereka, di samping itu dengan adanya penyuluhan KIA ini
diharapakan meningkatkan kesadaran akan pentingnya protein bagi tumbuh kembang
anak dan mengenai gangguan kesehatan berupa pilek yang biasanya terjadi pada
anak anak. Penyuluhan KIA dilakukan mulai tanggal 5 sampai 6 Agustus bertempat
di posyandu 35 dan 36 yang berada di dusun Krajan dengan jumlah peserta kurang
lebih 90 orang.

2.1.3 Bidang Kesehatan


Senam Jumat Sehat merupakan salah satu program KKN kelompok 36 di
bidang kesehatan. Bermula dari rendahnya semangat untuk melakukan olahraga,
maka kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Desa
Sumberdanti dengan sadar olahraga setidaknya satu minggu sekali. Senam Jumat
sehat merupakan salah satu alternatif pilihan dalam menjaga kesehatan yang mudah

10

dan murah terutama untuk masyarakat Sumberdanti yang dilaksanakan setiap hari
Jumat mulai pukul 08.00 WIB sampai selesai bertempat di Balai Desa Sumberdanti.
2.1.4 Bidang Lingkungan
Sampah merupakan barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi, namun
dengan kreativitas dan inovasi, sampah tersebut dapat dimanfaatkan menjadi barang
yang bernilai ekonomis. Di samping itu, daur ulang sampah juga membiasakan
masyarakat membuang sampah pada tempatnya atau setidaknya mengumpulkan
sampah khususnya gelas kemasan bekas seperti gelas air atau teh kemasan bekas dan
untuk kemudian diolah menjadi barang guna yang ekonomis. Oleh karena itu, kami
mengadakan pelatihan pembuatan kerajinan tangan dari barang bekas tersebut.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap
lingkungan yang bersih. Sebelum pelatihan, kami juga turut membantu warga
mengumpulkan sampah gelas kemasan bekas. Saat pelatihan dimulai tanggal 13
Agustus 2014 di Balai Desa Sumberdanti, peserta terlihat antusias untuk memahami
teknik pembuatan kerajinan dari gelas bekas air kemasan yang telah dibersihkan dan
diambil bagian yang diperlukan.
2.2 Khalayak dan Sasaran
Beberapa kegiatan telah dilakukan oleh mahasiswa KKN untuk
mengaplikasikan ilmu yang didapat kepada masyarakat luas khususnya Desa
Sumberdanti. Kegiatan seperti yang tertera pada tabel 2.1 merupakan kegiatan yang
mencakup empat aspek yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lingkungan.
Khalayak dari semua kegiatan adalah masayarakat desa Sumberdanti. Sasaran
yang ingin dicapai pada semua kegiatan adalah pertambahan keterampilan
kewirausahaan serta peningkatan pengetahuan kesehatan masyarakat.
2.3 Jenis Kegiatan
Untuk mengimplementasikan ilmu yang didapat didalam perkuliahan, maka
mahasiswa KKN membuat beberapa kegiatan yang ditujukan kepada masyarakat
Desa Sumberdanti mencakup empat aspek yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan dan
lingkungan. Beberapa kegiatan tersebut telah dilakukan dan tercantum dalam tabel
2.1. Pada dasarnnya kegiatan kegiatan tersebut berdasarkan permasalahan yang ada
dalam masyarakat setelah selama dua minggu, mahasiswa KKN melakukan
observasi secara langsung untuk menemukan permasalahan apa yang ada pada
masyarakat. Bukan hanya permasalahan, namun juga potensi potensi yang ada di

11

Desa Sumberdati juga turut mendapatkan perhatian dari mahasiswa KKN. Potensi
tersebut meliputi sumberdaya manusia, potensi pasar, potensi operasi dan potensi
secara finansial. Sehingga adanya kegiatan kegiatan tersebut diharapkan dapat
membantu menyelesaikan persoalan - persoalan yang ada di masyarakat Sumberdanti
dengan tempo waktu 45 hari yang diharapkan dapat berkesinambungan di masa
depan.
Tabel 2.2. Jenis, metode dan teknik kegiatan
Kegiatan
Bidang Ekonomi
Pembuatan Produk

Metode
Pelatihan

Teknik
memberi contoh cara

Kerajinan Tangan

memotong, merangkai

dari barang bekas

gelas kemasan bekas


menjadi sebuah tas atau
tempat air mineral
kemudian peserta pelatihan
membawa peralatan sendiri
dan turut dalam
mempraktekan apa yang

Pembudidayaan ikan nila

Bagi Hasil

diajarkan oleh tentor.


Meminta bantuan
pengadaan benih ikan nila
kepada Dinas Perikanan
dan Kelautan, kemudian
benih benih tersebut
diberikan kepada organisasi
posdaya Gatra Muda
selanjutnya benih benih
tesebut akan dirawat oleh
pengelola dalam hal ini
adalah bapak Imam Suharto

Bidang Pendidikan
Pennjelasan tentang
Pentingnya Nutrisi

Penyuluhan

Memberikan gambaran
umum bagaimana ibu-ibu

12

Protein Bagi Anak-

dapat mengoptimalkan

Anak

tumbuh kembang anak


melalui pemenuhan nutrisi

Penjelasan tentang

Penyuluhan

protein
Meminta bantuan bidan

Pemeriksaan

dan petugas posyandu

Golongan Darah

untuk menyosialisasikan
pentingnya pemeriksaan
golongan darah bagi ibuibu usia reproduktif yang
belum mengetahui
golongan darahnya. Selain
itu membuat pamflet
sederhana terkait golongan
darah

Bidang Kesehatan
Pemeriksaan

Pemeriksaan darah

Golongan Darah

Pemeriksaan dikerjakan
oleh petugas PMI dengan
menggunakan kit
pemeriksaan golongan

Senam Sehat

Instruksi gerakan-gerakan

darah
Mengatur barisan

senam oleh mahasiswa

mahasiswa KKN berada di

KKN

depan sebagai instruktur


senam dan diikuti oleh

Pemberian Vitamun

Pemberian langsung

perangkat desa maupun


masyarakat sekita desa.
Mahasiswa menggunting

A pada Balita

kepada balita secara oral

ujung suplemen vitamin A

(melalui mulut balita)

agar cairan vitamin A


dapat diteteskan ke mulut
balita. Mahasiswa juga
memilih jenis suplemen
vitamin A yang didasarkan

13

pada warna kapsul


Bidang Lingkungan
Mengumpulkan sampah

Pemberitahuan dan

Memberikan undangan

gelas kemasan bekas

Pegajaran

kepada ibuibu PKK

untuk dijadikan kerajinan

untuk mengumpulkan
gelas kemasan bekas yang
sudah tidak terpakai lagi
yang ada di sekitar rumah
kemudian memberikan
contoh bagaimana
membersihkan gelas
kemasan bekas

Seperti yang tertera pada tabel 2.2 sebelumnya, ada beberapa kegiatan yang
mencakup empat aspek. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi:
2.3.1 Bidang Ekonomi
a. Pelatihan Kerajinan Sampah Daur Ulang
Pelatihan kerajinan dari sampah daur ulang diperuntukkan untuk masyarakat
khususnya ibu ibu rumah tangga yang banyak memiliki waktu luang, sehingga
mereka mampu memanfaatkan waktu luang yang ada untuk melakukan kegiatan
yang bernilai ekonomi. Dalam melatih ketrampilan kepada ibu ibu yang tergabung
dalam PKK pokja 2 dengan menggunakan metode dan teknik sebagai berikut.
1. Metode
Metode yang digunakan dalam kegiatan pelatihan membuat kerajinan dari
sampah daur ulang adalah dengan menggunakan metode pelatihan yang dilakukan
oleh seorang tentor dalam hal ini adalah ketua pokja 2 ibu Yayuk
2. Teknik
Teknik yang dilakukan dalam kegiatan pelatihan membuat kerajinan dari
sampah daur ulang adalah dengan mengajarkan, memberi contoh cara memotong,
merangkai gelas kemasan bekas menjadi sebuah tas atau tempat air mineral

14

kemudian peserta pelatihan membawa peralatan sendiri dan turut dalam


mempraktekan apa yang diajarkan oleh tentor.
b. Pembudidayaan Ikan Nila
Ikan nila merupakan jenis ikan yang tergolong mudah perawatannya, terkait
dengan banyaknya kolam yang menganggur, program budidaya ikan ini
dimaksudkan menjadi salah satu alternatif usaha yang mempunyai nilai ekonomis
bagi masyarakat Desa Sumberdanti melalui pos daya Gatra muda. Dalam budidaya
ikan nila ini ada metode dan teknik yang akan digunakan yaitu :
1. Metode
Metode yang digunakan dalam budidaya ikan nila adalah dengan
menggunakan sistem bagi hasil, dimana akan ada pihak yang mengelola ikan ikan
tersebut dengan ketentuan pembagian hasil 75% untuk organisasi Posdaya dan 25%
untuk pengelola
2. Teknik
Teknik yang digunakan dalam budidaya ikan nila adalan dengan meminta
bantuan pengadaan benih ikan nila kepada Dinas Perikanan dan Kelautan, kemudian
benih benih tersebut diberikan kepada organisasi posdaya Gatra Muda selanjutnya
benih benih tesebut akan dirawat oleh pengelola dalam hal ini adalah bapak Imam
Suharto. Perjanjian sistem bagi hasil juga dibuat dalam bentuk surat perjanjian
rangkap 3 dengan tembusan kepada posdaya, pengelola dan Universitas Jember
sebagai bukti hukum.
2.3.2 Bidang Pendidikan
a. Penyuluhan tentang Nutrisi Protein Bagi Anak-Anak
Kesehatan anak adalah salah satu hal terpenting karena anak adalah generasi
yang akan menjadi penerus bangsa. Karena kurangnya pengetahuan masyarakat
mengenai kesehatan anak, maka tidak sedikit jumlah dari mereka yang tidak
memperhatikan kebutuhan gizi, terutama protein bagi anak. Penyuluhan ini akan
dilakukan dalam kegiatan posyandu dimana posyandu merupakan kegiatan sebagai
wadah pelayanan kesehatan terpadu bagi masyarakat. Di Desa Sumberdanti
kelompok posyandu terbagi menjadi 5 kelompok. Penyuluhan ini dilakukan di 1
kelompok posyandu ibu dan balita dengan menggunakan metode dan teknik sebagai
berikut.
1. Metode

15

Metode yang digunakan adalah penyuluhan secara interaktif antara mahasiswa


KKN yang berjurusan pendidikan dokter dengan ibu-ibu reproduktif yang datang ke
posyandu.
2. Teknik
Teknik yang digunakan dalam penyuluhan adalah dengan memberikan
gambaran umum bagaimana ibu-ibu dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak
melalui pemenuhan nutrisi protein.
\

b. Penyuluhan tentang Pemeriksaan Golongan Darah


Golongan darah merupakan komponen tubuh yang perlu
diketahui oleh ibu-ibu reproduktif. Hal ini terkait dengan kebutuhan
pelayanan kesehatan ketika kondisi hamil maupun kondisi
kesehatan mereka secara umum. Penyuluhan ini dilakukan dengan
menggunakan metode dan teknik sebagai berikut.
1. Metode
Metode yang digunakan adalah penyuluhan secara interaktif antara mahasiswa
KKN yang berjurusan pendidikan dokter dengan ibu-ibu reproduktif yang datang ke
posyandu.
2. Teknik
Meminta bantuan bidan dan petugas posyandu untuk menyosialisasikan
pentingnya pemeriksaan golongan darah bagi ibu-ibu usia reproduktif yang belum
mengetahui golongan darahnya. Selain itu membuat pamflet sederhana terkait
golongan darah
2.3.3 Bidang Kesehatan
a. Pemeriksaan Golongan Darah
Kami bekerjasama dengan PMI Kabupaten Jember untuk mengadakan
pemeriksaan darah secara gratis di balai Desa Sumberdanti. Penyelenggaraannya
yaitu hari Rabu tanggan 20 Agustus 2014. Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu
reproduktif dan warga lainnya. Adapun metode dan teknik yang digunakan dalam
kegiatan ini adalah sebagai berikut.
1. Metode

16

Metode yang digunakan ialah pemeriksaan darah menggunakan peralatan


medis.
2. Teknik
Pemeriksaan dikerjakan oleh petugas PMI dengan menggunakan kit
pemeriksaan golongan darah dengan sampel darah yang diambil dari ujung jari
warga yang diperiksa.

b. Senam Sehat
Kesehatan merupakan hal terpenting dalam menjalani hidup. Akan tetapi
banyak dari masyarakat yang kurang menyadari bagaimana salah satu dari sekian
banyak cara untuk menjaga kesehatan. Salah satu cara tersebut adalah dengan
melakukan olahraga rutin minimal 1 kali dalam 1 minggu. Kegiatan senam sehat
yang dilakukan hari Jumat ini adalah salah satu alternatif menjaga kesehatan yang
mudah dan murah bagi masyarakat. Metode dan teknik yang digunakan dalam
kegiatan ini adalah sebagai berikut.
1. Metode
Metode yang dilakukan untuk senam sehat adalah dengan memfasilitasi
pelatih senam yang terdiri dari mahasiswa KKN.
2. Teknik
Teknik yang digunakan adalah dengan mengatur barisan mahasiswa KKN
berada di depan sebagai instruktur senam dan diikuti oleh perangkat desa maupun
masyarakat sekita desa.
c. Pemberian Vitamin A pada Balita
Vitamin A merupakan vitamin yang penting bagi kesehatan tubuh, terutama
kesehatan mata. Masa balita adalah fase tumbuh kembang yang harus dioptimalkan.
Oleh karena itu, kami turut serta memberikan vitamin A pada acara posyandu.
Metode dan teknik yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut.
1. Metode
Metode yang dilakukan adalah pemberian langsung suplemen vitamin A
kepada balita secara oral (melalui mulut balita).
2. Teknik

17

Teknik yang digunakan yaitu mahasiswa menggunting ujung suplemen


vitamin A agar cairan vitamin A dapat diteteskan ke mulut balita. Mahasiswa juga
memilih jenis suplemen vitamin A yang didasarkan pada warna kapsul.
2.3.4

Bidang Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu hal terpenting yang harus dipedulikan.

Banyaknya sampah yang berserakan menjadikan lingkungan tempat tinggal warga


menjadi kurang bersih. Padahal seperti yang diketahui bersama bahwa kebersihan
pangkal kesehatan, dimana ketika kebersihan mampu dijaga dengan baik maka akan
membawa nilai posistif bagi kesehatan. Bermula dari banyaknya sampah gelas air
mineral dan teh gelas kemasan serta berbagai minuman kemasan, melahirkan sebuah
ide kreatif untuk mengumpulkan barang-barang tersebut menjadi barang yang
bernilai ekonomi. Kegiatan mengumpulkan sampah-sampah gelas kemasan bekas di
Desa Sumberdanti menjadi salah satu progam yang dicanangkan oleh mahasiswa
KKN, metode dan teknik yang digunakan sebagai berikut.
1. Metode
Metode yang dilakukan dalam mengumpulkan sampah gelas kemasan adalah
dengan memberikan informasi kepada ibu ibu rumah tangga untuk mengumpulkan
gelas kemasan bekas kemudian setetelah terkumpul mahasiswa KKN memberikan
pengajaran mengenai cara membersihkan gelas kemasan bekas.
2. Teknik
Teknik yang digunakan dalam kegiatan mengumpulkan sampah gelas kemasan
bekas adalah mahasiswa KKN dan ketua Pokja 2 memberikan informasi mengenai
pengumpulan gelas kemasan bekas yang tidak terpakai yang ada di sekitar rumah
kepada ibu ibu rumah tangga, kemudian bersama-sama membersihkan sampah
gelas kemasan bekas tersebut untuk selanjutnya dijadikan barang bernilai ekonomis.
2.4 Kendala dan Pemecahan
Kegiatan yang dilakukan mahasiswa KKN selama masa kuliah kerja nyata di
Desa Sumberdanti tidak sepenuhnya berjalan lancar sesuai dengan harapan. Ada
beberapa kendala yang terjadi saat kegiatan dilakukan maupun sebelum kegiatan
dimulai. Kendala kendala tersebut menjadikan kegiatan tidak dapat berjalan lancar
seperti yang telah direncanakan, kemudian untuk mengatasi kendala kendala

18

tersebut mahasiswa KKN berupaya memberikan beberapa pemecahan sebagai


berikut.

No

Kegiatan

.
1.

Pelatihan Pembuatan

Kendala

Pemecahan

1. Kurangnya bahan 1. Menghubungi

Produk Kerajinan Tangan

baku untuk

pengepul

dari barang bekas

membuat

sampah untuk

ketrampilan

mendapatkan
bahan baku
2.

2. Kurangnya
persiapan peserta
dalam
menyiapkan
bahan baku

Memberikan
informasi 1
bulan sebelum
pelatihan agar
peserta
menyiapkan
bahan-bahan

3. Kurang disiplin
waktu peserta

ketrampilan
3.Membuat jadwal
lebih awal

dalam mengikuti
kegiatan
2.

Pembudidayaan ikan nila

pelatihan
1. Kondisi benih

1. Menyarankan

yang berisiko

untuk meminta

mudah mati.

benih lebih
banyak lagi
atau meminta
bentuk ikan

2. Kesulitan
mendapatkan air

yang usianya
lebih tua.
2. Menunggu

19

turunnya hujan.
Memanfaatkan
juga air dari
sumber mata
3.

Penyuluhan tentang Nutrisi


Protein Bagi Anak-Anak

1. Peserta yaitu

air.
1. Penyuluhan

kader posyandu

tambahan perlu

ada yang tidak

diberikan

datang ke
posyandu.
2. Kegiatan
2. kami juga tidak
bisa mengadakan
penyuluhan di
seluruh acara
posyandu bulan
Agustus.

posdaya
selanjutnya
diharapkan
mampu
menyelenggara
kan penyuluhan
lanjutan pada
bulan

4.

berikutnya.
Permohonan

Penyuluhan tentang

Ibu-ibu usia

Pemeriksaan Golongan

reproduktif ada yang bantuan kepada

Darah

tidak mendapatkan

bidan dan petugas

informasi

kesehatan yang
terkait untuk lebih
menyebarluaskan
informasi atau
wawasan tersebut.
Posdaya juga perlu
membantu petugas
kesehatan
menyosialisasikan
wawasan golongan

20

Pemeriksaan Golongan

Banyak ibu-ibu usia

darah.
Menyarankan

Darah

reproduktif yang

posdaya untuk

tidak melakukan

melanjutkan

pemeriksaan

pemeriksaan
golongan darah
melalui kerjasama
dengan PMI
maupun puskesmas
setempat.
Menyarankan
perbaikan pada
program KKN
selanjutnya untuk
mengembangkan
cara mengundang
warga lebih banyak

6.

Senam Sehat

1. Kurangnya

lagi.
1. Membuat

disiplin waktu

jadwal lebih

dalam mengikuti

awal.

senam.
2. Kurangnya
minat warga
untuk mengikuti
senam.

2. Informasi
mengenai
adanya
kegiatan senam
sehat
disosialisasika
n melalui ketua

7.

Pemberian Vitamun A

kami tidak dapat

Pokja 2
Memberikan

pada Balita

mencakup seluruh

vitamin A pada

acara posyandu

acara posyandu

karena waktu

yang bisa didatangi

21

lanjutan KKN

kami dan

melewati waktu

memberikan

posyandu di

rekomendasi

beberapa tempat.
Beberapa kader

perbaikan program

posyandu ada yang


tidak datang acara
posyandu

kesehatan oleh
posdaya pada
waktu selanjutnya
agar bisa
mengadakan
pemberian
pelayanan
kesehatan di semua

5.

Pengumpulan sampah gelas

Kurangnya waktu

acara posyandu.
Mahasiswa KKN

kemasan bekas

untuk

bersama ibu kepala

mengumpulkan

Desa Sumberdanti

sampah gelas

dan ketua pokja 2

kemasan bekas

mengumpulkan

dikarenakan

gelas kemasan

kesibukan aktivitas

bekas yang ada di

sehari - hari

rumah warga

2.5 Rencana Biaya dan Realisasi Biaya KKN


Masalah pembiayaan merupakan salah satu permasalahan yang sering dihadapi
dalam pelaksanaan berbagai macam kegiatan tidak terkecuali dalam pelaksanaan
KKN oleh kelompok 36 di Desa Sumberdanti. rencana awal pembiayaan terkadang
tidak sejalan dengan realisasi biaya yang dilakukan. Adapaun rencana biaya dan
realisasi biaya KKN di Desa Sumberdanti kelompok 36 adalah sebagai berikut :

22

1. Rencana Biaya Pembentukan Posdaya


No.
1
2

Komponen
Pembentukan AD/ART posdaya
Konsumsi

Banyakny
a
Jumlah

Biaya (Rp)
50.000,50.000,100.000,-

Realisasi Biaya Pembentukan Posdaya


No.
1
2

Komponen
Pembentukan AD/ART posdaya
Konsumsi

Banyakny
a
Jumlah

Biaya (Rp)
40.000,40.000,-

2.Bidang Ekonomi
A. Rencana Biaya Pelatihan Kerajinan Gelas Kemasan Bekas
No.

Komponen

Banyakny

a
1
1500 biji
12
40
Jumlah
Realisasi Biaya Pelatihan Kerajinan Gelas Kemasan Bekas
1
2.
3.
4.

No.
1.
2.
2.
3.

Tentor
Bahan baku Rp.4000/125 biji
Fotocopy undangan @ Rp 200,Konsumsi @1000

Komponen
Tentor
Bahan Baku Rp.4000/125 biji
Fotocopy undangan @ Rp 200,Konsumsi @1000

Banyakny
a
1
100 biji
12
40
Jumlah

Biaya (Rp)
50.000,48.000,2.40040.000,140.200,Biaya (Rp)
2.40040.000,42.000,-

B. Rencana Biaya Pembudidayaan Ikan Nila


No.
1.

Komponen
Benih ikan nila Rp.500/ekor

Banyakny
a
2000 ekor
Jumlah

Biaya (Rp)
1.000.000
1000.000,-

Realisasi Biaya Pembudidayaan Ikan Nila


No.
1.

Komponen
Benih ikan nila Rp.500/ekor

Banyakny
a
1000 ekor

Biaya (Rp)
-

23

Jumlah

1. Bidang Pendidikan
Rencana Biaya Penyuluhan Kesehatan Ibu dan Anak
No.
1.
2.

Komponen
Fotcopy handout 1lembarr@200
Sewa viewer

Banyakny

Biaya (Rp)

a
50
1
Jumlah

10.00030.000,10.000,
-

Realisasi Biaya Penyuluhan Kesehatan Ibu dan Anak


No.
1.
2.

Komponen
Fotocopy handout 1lembarr@200
Sewa viewer

Banyakny

Biaya (Rp)

a
50
1
Jumlah

2. Bidang Kesehatan
Rencana Biaya Senam Jumat Sehat
No.
1.

Komponen
Sewa sound 1pertemuan@5000

Banyakny

Biaya (Rp)

a
4
Jumlah

20.000,20.000,-

Realisasi Biaya Senam Sehat


No.
1.

Komponen
Sewa sound 1 pertemuan@5000

Banyakny
a
4
Jumlah

Biaya (Rp)
-

Rencana biaya KKN yang berjumlah Rp.1.270.200 pada realisasinya jumlah biaya
yang dikeluarkan saat KKN adalah Rp.82.000.

24

BAB 3. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN


3.1 Hasil Kegiatan
3.1.2
Bidang Ekonomi
Kegiatan di bidang ekonomi meliputi pelatihan pembuatan
produk kerajinan tangan dan budidaya ikan nila. Pelaksanaan dari
kedua kegiatan tersebut selama masa KKN berlangsung melalui
koordinasi dengan anggota PKK sebagai peserta pelatihan dan
anggota Posdaya sebagai pengelola budidaya ikan nila.
a. Pelatihan Pembuatan Produk Kerajinan Tangan
Hasil kegiatan yang didapatkan ialah ketrampilan pembuatan
produk kerajinan tangan. Selain itu, hasil lain yang diperoleh adalah
produk kerajinan tangan. Produk yang dihasilkan misalnya tas
sebagai tempat barang belanjaan dan tempat air gelas kemasan.
Ketrampilan pembuatan produk didapatkan oleh para peserta
seminar setelah Ibu Yayuk memberikan penjelasan tentang
prosedur pembuatan dan selanjutnya para peserta mempraktikkan
prosedur pembuatan tersebut. Produk-produk tersebut sudah
ditentukan harganya oleh beliau. Harga tas barang belanjaan itu
sebesar Rp 35.000 sedangkan harga tempat air kelas kemasan
sebesar Rp 25.000.
b. Pembudidayaan Ikan Nila
Pada masa KKN, kami mengajukan proposal ke Dinas Perikanan
dan Kelautan Kabupaten Jember untuk meminta benih ikan. Hasil
kegiatan ini ialah benih ikan nila sebagai modal awal budidaya
dengan jumlah benih yang diberikan ialah sekitar 1000 ekor. Hasil
kegiatan lain yang diharapkan akan diperoleh oleh anggota
Posdaya ialah perkembang biakan ikan nila yang baik selama masa
budidaya.
3.1.3
Bidang Pendidikan
Kegiatan bidang pendidikan meliputi penyuluhan tentang
pentingnya nutrisi berprotein bagi tumbuh kembang anak. dan

25

pentingnya ibu-ibu usia reproduktif untuk mengetahui golongan


darah masing-masing.
Kegiatan ini diselenggarakan pada acara posyandu. Kami
mendapat bimbingan oleh Ibu bidan Nurhidayati dan para petugas
posyandu dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan.
a. Penyuluhan tentang Nutrisi Protein Bagi Anak-Anak
Hasil kegiatan yang diperoleh ibu-ibu kader posyandu ialah
pengetahuan seputar nutrisi berprotein. Banyak varian makanan
berprotein yang dapat diberikan kepada anak-anaknya yang masih
kategori balita yang tercakup dalam pelayanan posyandu.
b. Penyuluhan tentang Pemeriksaan Golongan Darah
Hasil kegiatan yang didapatkan mereka ialah pengetahuan
tentang pentingnya mengetahui golongan darah untuk kepentingan
kesehatan masing-masing. Kegiatan penyuluhan ini disebarluaskan
pada ibu-ibu usia reproduktif dengan cara pengumumanpengumuman yang dilakukan oleh bu bidan dan para petugas
posyandu. Selain itu, kami juga membuat pamflet sederhana yang
mengundang mereka untuk hadir dalam pemeriksaan golongan
darah dan donor darah di balai desa.
3.1.4
Bidang Kesehatan
Kegiatan bidang kesehatan yaitu cek golongan darah dan
senam sehat masyarakat Sumberdanti. Pelaksanaan kegiatan
berlangsung dengan koordinasi dengan pihak PMI Kabupaten
Jember untuk kegiatan cek golongan darah dan dengan warga
setempat untuk kegiatan senam sehat. Selain itu, kami juga
membantu kegiatan posyandu dalam memberikan vitamin A
kepada anak-anak balita.
a. Pemeriksaan Golongan Darah
Hasil kegiatan yang diperoleh ibu-ibu kader posyandu atau ibuibu usia reproduktif ialah informasi dari PMI terkati golongan darah

26

masing-masing. PMI juga menyarankan mereka yang kondisi


kesehatannya optimal untuk sekaligus bersedia melakukan donor
darah.
b. Senam Sehat
Hasil kegiatan yang diperoleh masyarakat ialah kebugaran
raga melalui kegiatan senam. Segala macam gerakan senam telah
disesuaikan oleh kami agar dapat diikuti dengan baik oleh
masyarakat.
c. Pemberian Vitamun A pada Balita
Hasil kegiatan yang diperoleh oleh balita pada acara posyandu
bulan Agustus ialah suplemen vitamin A yang penting untuk
kesehatan mata. Vitamin A juga bermanfaat bagi berjalannya
mekanisme fisiologis lainnya secara optimal, misalnya untuk
pertumbuhan sel-sel tubuh.
3.1.5
Bidang Lingkungan
Kegiatan bidang lingkungan ialah daur ulang barang bekas.
Barang bekas yang dimanfaatkan kembali adalah gelas air
kemasan yang menjadi bahan baku pembuatan produk kerajinan
tangan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Hasil kegiatan
yang diperoleh masyarakat ialah kebersihan lingkungan. Hal ini
berkat pemanfaatan kembali barang bekas yang berdampak positif
untuk mendukung kestabilan ekosistem lingkungan desa
Sumberdanti karena sampah bisa diupayakan untuk tidak semakin
bertambah banyak.
3.2 Pembahasan
3.2.1
Bidang Ekonomi
Tujuan dari pemberdayaan masyarakat Sumberdanti melalui
dua kegiatan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya ialah
menambah varian kemampuan mereka dalam perekonomian.
Keterampilan membuat kerajinan tangan dan budidaya ikan
diharapkan terus berkembang dan dapat diimplementasikan secara
berkesinambungan. Dengan demikian, dua kegiatan tersebut

27

berperan sebagai penggerak masyarakat untuk lebih produktif


dalam meningkatkan pendapatan finansial.

a. Pelatihan Pembuatan Produk Kerajinan Tangan


Berdasarkan hasil observasi tentang mata pencaharian warga
Sumberdanti, kami meninjau suatu potensi berupa kerajinan tangan
yang bernilai ekonomis untuk dijadikan produk industri rumah
tangga. Kerajinan tangan ini berupa usaha pembuatan tas dan
peralatan rumah tangga lainnya dari barang bekas. Produk
kerajinan tangan ini juga bersifat ramah lingkungan karena
terdapat upaya untuk mendaur ulang barang bekas berupa gelas
plastik air kemasan yang biasanya dibuang sebagai sampah.
Kerajinan ini diinisiasi oleh Bu Yayuk yang menjadi anggota PKK sekaligus ketua
Pokja 2 di dusun Krajan.
Produk industri rumah tangga inilah yang kami coba
kembangkan lebih baik lagi. Pengembangan yang kami lakukan
berupa pelatihan kewirausahaan dengan peserta ibu-ibu warga
Sumberdanti. Pelatihan yang dilakukan berupa pembuatan
kerajinan dan berlangsung pada tanggal 13 Agustus 2014.
Instruktur pelatihan ini adalah Ibu Yayuk dengan jumlah peserta
pelatihan yang hadir sekitar 10 orang.
Antusiasme warga yang mengikuti pelatihan sangat tinggi. Hal
ini terlihat dari para peserta yang mencoba membuat produk
kerajinan. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk memberikan
wawasan tentang teknik pembuatan produk kerajinan tangan.
Selain itu, pelatihan ini juga berguna untuk menstimulasi keinginan
warga untuk memproduksi kerajinan tangan tersebut.
Selain pelatihan pembuatan produk kerajinan, kami juga
mengupayakan pemasaran produk ke pasar Tanjung di kota Jember.
Kami memberi gambaran tempat-tempat pemasaran kepada Ibu
Yayuk dan pengrajin-pengrajin lainnya, seperti pasart Tanjung, dan

28

tempat lainnya sehingga dapat dimanfaatkan untuk menjual


produk.
Pelatihan yang kami laksanakan selama hari kerja KKN hanya
satu kali. Tempat pemasaran produk yang lami upayakan juga
terbatas pada tempat penjualan seperti pasar Tanjung. Kami
menyadari bahwa upaya-upaya tersebut seharusnya terlaksana
secara berkesinambungan. Oleh karena itu, Posdaya yang baru
terbentuk di desa Sumberdanti diharapkan mampu melanjutkan
program pelatihan maupun penyuluhan. Tema pelatihan atau
penyuluhan yang perlu dikembangkan yaitu manajerial produksi,
pengembangan pemasaran, dan rencana produksi jangka panjang.
Posdaya juga perlu membantu warga untuk lebih mengembangkan
jangkauan pemasaran produk ke berbagai tempat penjualan.
Posdaya juga dapat berkordinasi dengan pihak Dinas Perdagangan
dan Perindustrian Kabupaten Jember untuk meminta bantuan
berupa pendidikan dan pelatihan, ataupun prosedur lainnya
mengenai pengembangan produk kerajinan tangan tersebut.
b. Pembudidayaan Ikan Nila
Ikan nila menjadi komoditas perikanan yang banyak
dikembangkan di daerah Kabupaten Jember. Teknik budidaya ikan
nila juga tergolong cukup mudah diaplikasikan. Dinas Perikanan dan
Kelautan Kabupaten Jember memfasilitasi masyarakat untuk
membudidayakan ikan nila. Masyarakat dapat mengajukan
proposal permohonan benih ikan. Lokasi induk pembiakan ikan nila
dari Dinas terletak di Rambigundam, Rambipuji. Oleh karena itu,
kami mendampingi anggota Posdaya yang baru terbentuk untuk
mendapatkan benih nila untuk dibudidaya. Posdaya diharapkan
menjadi penggerak awal dari budidaya ikan nila oleh masyarakat
Sumberdanti. Kegiatan yang dilakukan mahasiswa yaitu
mengajukan proposal untuk mendapat benih ikan ke Dinas. Dinas

29

menyetujui proposal tersebut dan memberikan benih ikan nila


sekitar 1000 ekor.
Kendala kegiatan antara lain jumlah benih yang dinilai kurang
memadai. Hal ini dikarenakan ikan yang diberikan masih berupa
benih. Benih ini termasuk fase pertumbuhan ikan yang masih
rentan atau mudah mati. Konsekuensinya adalah risiko hambatan
yang cukup besar pada pengembangbiakan ikan nila. Di tambah
lagi, lokasi antara pengambilan benih ikan di Rambigundam yang
cukup jauh dari Sumberdanti yang terbukti menyebabkan beberapa
benih mati.
Namun, ketika telah sampai di Sumberdanti, benih-benih yang
masih hidup segera diserahkan ke anggota Posdaya. Penanggung
jawab dari budidaya ialah Bapak Imam Suhartono yang mengerti
teknik budidaya ikan nila sekaligus ketua Posdaya.
Rekomendasi yang dapat disarankan oleh kami pada Posdaya
berupa penjalinan kerjasama dengan Dinas Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Jember. Kerjasama ini dapat berupa pemberian berbagai
macam penyuluhan dan pelatihan terkait dengan pengembangan
budidaya ikan nila. Selain itu, pengembangan budidaya tersebut
juga kami rekomendasikan untuk dilanjutkan oleh mahasiswa KKN
selanjutnya yang ditugaskan di desa Sumberdanti.
3.2.2
Bidang Pendidikan
Kami berusaha memberikan penyuluhan-penyuluhan yang
berfungsi untuk memberi wawasan atau pengetahuan kepada
masyarakat seputar kesehatan. Awal mula pencanangan
penyuluhan ini ialah pengumpulan informasi seputar kesehatan
masyarakat Sumberdanti. Pejabat Kepala Desa, Bapak Mohammad
Husen menjelaskan bahwa kesehatan ibu dan anak di Sumberdanti
masih memerlukan peningkatan kualitas. Oleh karena itu, beberapa
penyuluhan berikut ini kami lakukan sebagai upaya peningkatan
kualitas kesehatan masyarakat Sumberdanti.

30

a. Penyuluhan tentang Nutrisi Protein Bagi Anak-Anak


Kami menelusuri lebih dalam seputar kualitas kesehatan anak
desa Sumberdanti. Informasi tersebut kami dapatkan pada acara
posyandu. Petugas posyandu yang berperan mencatat Kartu
Menuju Sehat (KMS) menjelaskan bahwa kesehatan balita jika
ditinjau dari berat badan masih tergolong normal. Namun beliau
juga mengisyaratkan perlunya peningkatan kesehatan pada anakanak khususnya balita yang tercakup dalam posyandu. Oleh karena
itu, kami berinisiatif untuk memberi wawasan kepada ibu-ibu usia
reproduktif tentang gizi yang dapat membantu anak menjadi lebih
sehat. Sehingga pada acara posyandu yang dilaksanakan pada
awal bulan Agustus lalu yaitu pada 5 Agustus 2014, kami
melakukan penyuluhan sederhana mengenai protein yang berperan
penting terhadap tumbuh kembang anak. Penyuluhan tersebut
dilakukan secara interaktif kepada ibu-ibu yang hadir pada acara
posyandu.
Kendala yang kami temui antara lain ibu-ibu yang tercakup
dalam posyandu banyak yang tidak dapat hadir tepat waktu. Ada
beberapa orang yang sudah datang, sedangkan yang lainnya
belum datang. Sehingga informasi pada penyuluhan belum mampu
dipahami oleh keseluruhan ibu-ibu yang membawa anaknya ke
posyandu. Kendala berikutnya adalah jadwal penyuluhan yang
tidak bisa meng-cover semua posyandu yang ada di desa
Sumberdanti. Hal ini dikarenakan beberapa waktu acara posyandu
bulan Agustus telah mendahului waktu pelaksanaan lanjutan KKN.
Rekomendasi yang kami sarankan untuk program KKN
selanjutnya di desa Sumberdanti adalah peningkatan teknik
penyuluhan seputar gizi terutama protein kepada mereka agar
kesinambungan penyuluhan ini diharapkan mampu menumbuhkan
kesadaran mereka untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anaknya.
selain itu, waktu penyuluhan diupayakan semakin diperbanyak

31

sehingga memberi kesempatan ibu-ibu untuk berkonsultasi


mengenai gizi. Cakupan penyuluhan juga harus diperluas pada
seluruh acara posyandu di berbagai wilayah desa Sumberdanti.
b. Penyuluhan tentang Pemeriksaan Golongan Darah
Berdasarkan penjelasan Bapak Mohammad Husen, angka
kematian Ibu usia reproduktif masih cukup tinggi. Berdasarkan
keterangan tersebut, kami melanjutkan penelusuran informasi
tersebut ke Ibu Bidan Nurhidayati. Kebetulan beliau menyarankan
kami agar melakukan kegiatan berupa pemeriksaan golongan
darah. Kami pun memohon agar beliau membantu kami untuk
menyosialisasikan kegiatan tersebut agar ibu-ibu usia reproduktif
yang tercakup sebagai kader posyandu memahami pentingnya
pengenalan golongan darah masing-masing.
Kegiatan sosialisasi atau penyuluhan ini juga bertujuan untuk
mempermudah pengurusan data kependudukan warga
Sumberdanti oleh perangkat desa. Selain itu, pertolongan medis
dapat segera dilakukan.terhadap kejadian kompikasi misalnya
perdarahan yang meningkatkan risiko kematian ibu usia
reproduktif. Hal ini dikarenakan petogas medis yang memberikan
pertolongan mengetahui golongan darah pasien dan segera
meminta darah untuk mengatasi perdarahan tersebut.
Sosialisasi tentang pemeriksaan golongan darah dilakukan
melalui acara posyandu dan pamflet-pamflet yang kami sebarkan
kepada ketua-ketua RW untuk diinformasikan kepada warga
Sumberdanti. Kendala yang kami temui ialah penyuluhan tidak bisa
dilaksanakan secara merata pada semua posyandu. Hal ini
menyebabkan informasi tentang pentingnya cek golongan darah
tidak bisa diketahui oleh keseluruhan ibu-ibu reproduktif.
Rekomendasi yang dapat kami sarankan untuk pelaksanaan
program KKN selanjutnya ialah pembekalan mahasiswa KKN terkait
teknik-teknik berkomunikasi dengan masyarakat secara baik. Hal
ini menjadi sangat fundamental untuk diberikan agar mahasiswa

32

KKN dapat berinteraksi akrab dengan masyarakat desa dan mampu


membaur luas dengan masyarakat di berbagai wilayah desa
Sumberdanti. Sehingga pelaksanaan penyuluhan ini dapat
dilanjutkan dan dikembangkan lebih efektif dengan cakupan
peserta penyuluhan yang lebih banyak. Kegiatan penyuluhan ini
juga perlu dilaksanakan secara berkesinambungan agar semakin
banyak warga yang sadar pentingnya mengetahui golongan darah
sehingga mereka antusias untuk memeriksaan golongan darah.
3.2.3
Bidang Kesehatan
Dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan warga
Sumberdanti, kami juga melakukan kegiatan pemeriksaan golongan
darah bagi ibu-ibu usia reproduktif, senam sehat bagi masyarakat,
dan pemberian vitamin A bagi balita.
a. Pemeriksaan Golongan Darah
Kami berkoordinasi dengan PMI Kabupaten Jember untuk
kegiatan pemeriksaan golongan darah. Pada acara ini, Bapak
Mohammad Husen dan Ibu Bidan Nurhidayati hadir dan turut
memantau kegiatan.
Kendala yang kami dapatkan dalam kegiatan ini adalah ibu-ibu
usia reproduktif yang datang cuma sedikit, yaitu sekitar 6 orang.
Banyak ibu yang tidak datang meskipun sudah dilakukan
penyuluhan dan penyebaran undangan kepada warga terlebih
dahulu.
Rekomendasi yang kami dapat berikan untuk kegiatan KKN
selanjutnya ialah peningkatan koordinasi teknis dengan para
perangkat desa agar turut membantu menginformasikan kepada
ibu-ibu usia reproduktif tentang pentingnya pemeriksaan golongan
darah. Selain itu, mahasiswa KKN selanjutnya juga harus
mengupayakan interaksi sosial yang efektif dengan masyarakat
sehingga mereka semakin banyak yang mau memeriksakan
golongan darahnya dengan penuh kesadaran. Rekomendasi

33

selanjutnya ialah kerjasama antara Posdaya dengan PMI untuk


melakukan kegiatan serupa pada waktu selanjutnya.
b. Senam Sehat
Senam sehat yang diikuti oleh masyarakat Sumberdanti
dilaksanakan di balai desa. Peserta yang mengikuti senam masih
belajar menirukan instruktur karena masih perdana dilakukan
secara bersama di balai desa. Oleh karena itu, senam sehat perlu
dilaksanakan berkelanjutan agar kebugaran fisik masyarakat
semakin optimal.
Kendala yang ditemui berupa masyarakat masih banyak yang
belum ikut berpartisipasi. Masyarakat yang hadir juga kurang
disiplin waktu. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan minimnya
keikutsertaan antara lain kesadaran warga yang masih kurang
tentang pentingnya menjaga kesehatan fisik. Inisiatif warga juga
masih kurang untuk mengembangkan kegiatan ini di berbagai
tempat di Sumberdanti.
Rekomendasi untuk memperbaiki pelaksanaannya untuk harihari selanjutnya ialah mendatangkan instruktur senam yang baik
untuk melatih gerakan-gerakan senam sehat. Komitmen dari
perangkat desa dan Posdaya juga perlu ditingkatkan.
c. Pemberian Vitamun A pada Balita
Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki
masalah di bidang gizi. Berbagai survey seperti yang dikutip oleh
Fakultas Ekologi Manusia IPB, asupan vitamin A pada balita masih
belum optimal dilaksanakan di seluruh daerah. Oleh karena itu,
kami membantu pelaksanaan acara posyandu dalam memberikan
suplemen vitamin A pada balita.
Kendala yang kami dapatkan yaitu beberapa acara posyandu
tidak kami ikuti karena pelaksanaan lanjutan KKN yang melewatkan
beberapa acara posyandu di hari sebelumnya. Selain itu, beberapa
kader posyandu tidak datang pada acara sehingga ada balita yang
tidak mendapatkan suplemen vitamin A. Rekomendasi yang bisa
diberikan untuk pelaksanaan pemberian vitamin A selanjutnya ialah

34

koordinasi yang lebih intensif antara masyarakat dan petugas


kesehatan di kecamatan Sukowono.
3.2.4
Bidang Lingkungan
Kegiatan kewirausahaan kerajinan tangan yang menggunakan
bahan baku barang bekas berdampak positif pada lingkungan.
Kebersihan lingkungan yang terjaga menjadi nilai yang berarti bagi
desa Sumberdanti. Masyarakat menjadi terstimulasi untuk menjaga
kebersihan dengan cara mengumpulkan barang-barang bekas yang
bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku produk kerajinan. Kami
mengumpulkan barang bekas berupa gelas air kemasan yang juga
kami bantu olah sebelum hari pelatihan kerajinan tangan tersebut.
Kendala yang kami dapatkan ialah kurangnya waktu untuk
mengumpulkan gelas bekas karena kesibukan aktivitas sehari-hari,
sehingga gelas yang terkumpul kurang banyak. Dengan demikian,
peserta kurang bisa mengeksporasi teknik-teknik pembuatan
kerajinan tersebut secara leluasa. Rekomendasi yang bisa kami
berikan berupa kerjasama dengan pihak pengumpul barang-barang
bekas atau tukang rongsokan. Selain itu, perangkat desa dapat
menjadi penggalang gerakan kebersihan lingkungan sekaligus
mengumpulkan barang-barang bekas sebagai bahan baku
kerajinan.

35

BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Seluruh kegiatan KKN berdasarkan program-program KKN telah
terlaksana dengan baik. Program-program tersebut mangacu pada
empat pilar pembangunan sumber daya manusia yang meliputi
ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Kegiatan di
bidang ekonomi terdiri dari pelatihan kewirausahaan kerajinan
tangan dan budidaya ikan nila. Kegiatan di bidang pendidikan
meliputi penyuluhan tentang pentingnya protein bagi tumbuh
kembang anak dan pentingnya ibu usia reproduktif mengetahui
golongan darah. Kegiatan di bidang kesehatan meliputi senam
sehat, pemeriksaan golongan darah ibu usia reproduktif, dan
pemberian suplemen vitamin A pada balita. Sedangkan kegiatan di
bidang lingkungan berupa pemanfaatan barang bekas sebagai
bahan baku kerajinan tangan.
Pihak-pihak yang turut membantu ialah perangkat desa
Sumberdanti dan Posdaya yang juga baru terbentuk. Selain itu,
pihak lain juga turut serta dalam kegiatan yaitu PMI Kabupaten
Jember, bidan serta petugas kesehatan lainnya dari Kecamatan
Sukowono.
4.2 Saran
Pelaksanaan KKN selanjutnya di desa Sumberdanti
memerlukan pembekalan dan bimbingan tentang materi-materi
cara berinteraksi sosial yang efektif dengan masyarakat.
Komunikasi interpersonal perlu diajarkan dan dilatihkan agar
mahasiswa KKN selanjutnya dapat menjalin hubungan sosial yang
akrab dan baik dengan masyarakat desa. Dengan demikian,
koordinasi pelaksanaan program-program KKN menjadi lebih efektif
dan efisien karena masyarakat juga tergerak untuk antusias
mengikuti berbagai program KKN tersebut.
Dinas-dinas terkait, seperti Dinas Perindustrian dan
Perdagangan dan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jember

36

perlu diajak kerjasama oleh pihak UNEJ secara solid sehingga


mahasiswa terbantu untuk merealisasikan kegiatan-kegiatan KKN
yang memerlukan campur tangan dari dinas-dinas tersebut.

Anda mungkin juga menyukai