Oleh:
TIM P5 SUARA DEMOKRASI
SMAN 1 PADANG
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 1 Padang
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.
Sholawat serta salam mari kita hadiahkan kepada junjungan alam, yaitu Nabi
Muhammad SAW. Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
meyelesaikan Laporan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema
“Suara Demokrasi: Gegap Gempita Pemilu OSIS SMANSA’23”.
Laporan kegiatan ini disusun sebagai salah satu bagian dari Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Suara Demokrasi”. Titik fokus pada P5
ini adalah elemen Akhlak Bernegara, Kolaborasi, dan Koordinasi Sosial,
Pemahaman diri terhadap situasi yang dihadapi dan Bagaimana memperoleh dan
memproses informasi dan gagasan sesuai Dimensi Profil Pelajar Pancasila.
Dalam menyelesaikan laporan ini, tidak terlepas dari berbagai dukungan dan
bantuan dari beberapa pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih banyak
kepada:
1. Bapak Drs. Syamsul Bahri, M.Pd.I selaku kepala SMAN 1 Padang.
2. Ibu Misnawati. S.Pd, M.Si selaku Koordinator Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila.
3. Bapak/Ibu guru SMAN 1 Padang.
4. Tenaga Kependidikan dan Pegawai SMAN 1 Padang.
Kami berharap semoga Laporan P5 Tema Suara Demokrasi di SMAN 1
Padang ini terus dikembangkan dan disempurnakan. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang bersifat membangun senantiasa kami harapkan.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kegiatan
Projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) yang di masukkan dalam
proses pembelajaran pada kurikulum merdeka merupakan rangkaian proses
menanamkan karakter yang terkandung dalam profil pancasila. Yang
mempunyai 6 dimensi yaitu: Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, dan berakhlak mulia, Berkebinekaan global, Mandiri, Bergotong royong,
Bernalar kritis, Kreatif. (Dikutip dari buku Penguatan Karakter Profil Pelajar
Pancasila (2022) karya Nursalam dan Suardi).
Pemilihan tema dalam projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) yaitu
Suara Demokrasi Pancasila, di awali dengan 6 dimensi profil pelajar pancasila
di atas. Enam dimensi profil pancasila harus melekat dalam karakter kehidupan
peserta didik tumbuh dan berkembang subur dalam kepribadian, berbudi
pekerti dan berakhlak mulia.
Suara demokrasi pancasila merupakan salah satu tema projek P5 yang di
pilih pada semester ganjil fase F di kelas F1-F12 di tahun ajaran 2023-2024.
Tema ini bertepatan dengan semakin dekatnya Pelaksanaan Pemilu PILPRES
RI yang di adakan di Bulan Februari 2024.
Mengingat peserta didik merupakan pemilih pemula dalam PEMILU rata-
rata berumur 17 tahun maka amanah ini kita berkewajiban untuk mengedukasi
peserta didik tentang Suara Demokrasi.
Demokrasi merupakan sistem yang dianut oleh negara Indonesia, terbukti
dengan diberikannya kebebasan kepada setiap warga negara untuk bebas
menyatakan pendapat dan mengawasi jalannya pemerintahan. Pemyataan
tersebut tercantum dalam UUD 1945 pasal 28 yang berbunyi "kemerdekaan
berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang". Demokrasi merupakan suatu
bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki hak yang sama
dalam mengambil suatu keputusan guna menentukan masa depannya. Hal ini
sejalan dengan pendapat Licoln bahwa "bahwa partisipasi politik secara umum
1
merupakan kegiatan seseorang atau sekelompok orang dalam berperan serta
secara aktif dalam kehidupan politik, yaitu dengan cara memilih pemimpin
negara dan langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijakan publik.
Partisipasi politik merupakan aspek penting dalam sebuah tatanan negara
demokrasi,sekaligus merupakan ciri khas adanya modemisasi politik".
Partisipasi politik itu merupakan kegiatan yang dilakukan warga negara untuk
pengambilan keputusan yang dilakukan pemerintah. Berdasarkan pendapat
tersebut jelas bahwa keterlibatan warga negara dalam pengambilan keputusan
dapat mempengaruhi jalannya roda pemerintahan.
Keberadaan peserta didik sebagai warga negara terutama sebagai pemilih
pemula perlu menjadi perhatian karena pemilih pemula ini rentan digerakan
dan diintervensi oleh kelompok yang berkepentingan untuk mencapai tujuan
politik mereka. Usia SMA merupakan usia yang dikatakan masih remaja.
Tetapi pada usia ini merupakan masa yang paling menentukan dalam proses
pendidikan, karena pada usia ini seseorang akan mencoba menyerap berbagai
konsep keilmuan dan mengaplikasikannya secara langsung dalam masyarakat.
Dalam usia tersebut, seorang 2 individu sedang berusaha memaksimalkan
berbagai keahlianyang dimilikinya baik aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Oleh karena itu, pada usia remaja ini sangat mudah untuk menanamkan
berbagai konsep termasuk berbagai konsep tentang politik. menanamkan
konsep tentang politik sendiri sangat penting pada peserta didik agar kelak
mereka tidak buta politik dan tidak menjadi sasaran pembodohan politik.
Melalui penanaman konsep politik tersebut diharapkan dapat memberikan
pemahaman politik bagi peserta didik sehingga peserta didik sebagai pemilih
pemula menjadi melek politik dengan kata lain paham terhadap politik
sehingga tidak mudah terprovokasi atau tertipu oleh kebijakan-kebijakan yang
tidak pro terhadap rakyat. Dengan adanya penanaman konsep politik tersebut
juga diharapkan peserta didik sebagai pemilih pemula memiliki kesadaran
dalam berpolitik, mengetahui akan hak dan kewajibannya serta tanggung
jawabnya sebagai warga negara sehingga menjadi warga negara yang cerdas,
kritis dan peka terhadap permasalahan-permasalahan dan kebijakan-kebijakan
2
yang ada. Berdasarkan hasil observasi, pada saat ini peserta didik belum
menunjukkan partisipasi politik walaupun dalam lingkup sehari-hari, seperti
sikap kurang bertanggung jawab, kurang kritis, terdapat beberapa peserta didik
yang bersikap acuh saat bermusyawarah, dalam proses pembelajaran kurang
berani mengemukakan pendapat, selain itu juga terdapat beberapa peserta
didik yang enggan menggunakan hak pilihnya dalam kegiatan pemilihan
ketua osis atau memilih tapi tidak bertanggung jawab atas pilihannya tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi politik peserta didik pada kehidupan
sehari-hari masih rendah. Jika ini dibiarkan maka permasalahan tersebut akan
terus berkembang, peserta didik sebagai pemilih pemula menjadi tidak peka,
bahkan bersikap acuh terhadap berbagai masalah dan kebijakan-kebijakan
yang ada.Dalam mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut maka
diperlukan penanaman konsep dalam berpolitik sehingga dapat membentuk
sikap partisipasi politik. Membentuk sikap partisipasi politik pada peserta
didik merupakan tanggung jawab bersama tak terkecuali dalam lingkup
pendidikan formal atau sekolah. Di Sekolah, banyak program-program yang
dijalankan sebagai wadah untukmenanamkan partisipasi politik peserta didik
salah satunya melalui kegiatan organisasi yaitu kegiatan Organisasi Peserta
didik Intra Sekolah (OSIS).
Berpartisipasi dalam kegiatan di lingkungan sekolah seperti OSIS tersebut
dapat membantu membentuk partisipasi politik peserta didik, karena melalui
organisasi OSIS, peserta didik dapat belajar berdemokrasi meskipun dalam
cakupan yang masih terbatas. Hal ini sesuai dengan apa yang tercantum pada
permendiknas nomor 39 tahun 2008 tentang pembinaan kepeserta didikan
tepatnya pada bab III pasal 1 yakni " organisasi kepeserta didikan di sekolah
berbentuk organisasi peserta didik intra sekolah". Dalam permendiknas nomor
39 tahun 2008 pasal 1 juga dijelaskan bahwa OSIS bertujuan mengajarkan
kepada peserta didik untuk lebih bersifat demokratis, bertanggung jawab dan
saling menghargai sehingga diharapkan dapat berguna untuk bekal peserta
didik di kehidupan berbangsa dan bemegara. Maka dari itu, keberadaan OSIS
di sekolah adalah salah satu nilai strategis untuk memupuk partisipasi politik
3
peserta didik karena melalui OSIS ini peserta didik dapat belajar demokratis,
saling menghargai dan bertanggungjawab. OSIS dibentuk dengan tujuan
pokok yaitu mengumpulkan pernikiran, bakat, kreativitas, serta rninat para
peserta didik kedalarn sebuah wadah yang terbebas dari berbagai pengaruh
negatif.
OSIS sebagai sarana dan ternpat untuk berkornunikasi, rnenyarnpaikan
sebuah pernikiran, gagasan, wawasan, dan pengarnbilan keputusan,tentunya
dapat rnernpengaruhi perkernbangan partisipasi politik peserta didik karena
disitulah peserta didik akan belajar berdernokrasi, rnenyarnpaikan gagasan,
wawasan, rnengarnbil keputusan, serta belajar untuk bertanggung jawab. OSIS
sebagai ternpat pernbelajaran peserta didik, dalarn pelaksanaan kegiatannya
dilaksanakan secara dernokratis. Kegiatan yang dilaksanakan OSIS yang
cukup membantu pembentukan sikap dernokratis dapat membentuk partisipasi
politik peserta didik misalnya seperti perekrutan dan pernilihan
kepengurusan barn. Perekrutan ini terdiri dari beberapa tahapan: Pertama,
dengan pernilihan pengurus harian Majelis Permusyawaratan Kelas (MPK),
adapun dalarn pernilihannya dapat dilakukan rnelalui pernungutan suara atau
rnusyawarah rnufakat. Kedua, pernilihan/ pernbentukan pengurus OSIS,
dirnana penyelenggara pernilihan OSIS atau pernbentukan pengurus OSIS ini
dibentuk dan dibuat sedernikian rupa oleh Kepala Sekolah, dengan unsurunsur
panitia pernilihan OSIS terdiri dari pernbina OSIS, pengurus OSIS lama,
perwakilan kelas, dan peserta didik. Segala bentuk proses kegiatan tersebut
rnernberikan 4 pengalarnan terhadap peserta didik untuk rnenurnbuhkan sikap
dernokratis dalarn dirinya sehingga akan rneningkatkan partisipasi politik
peserta didik yang bermutu dan bertanggung jawab yang berguna dalarn
kehidupan politik dan rnasyarakat. Melalui kegiatan OSIS tentunya akan
berpengaruh terhadap partisipasi politik peserta didik sebagai pernilih pernula
dilihat dari kegiatan-kegiatan didalamnya seperti rapat dengan bentuk
rnusyawarah rnufakat, rnelaksanakan kegiatan gotong royong dan kerja bakti,
rnengadakan kegiatan lornba, rnelaksanakan kegiatan kelornpok belajar, debat,
diskusi, pidato dan partisipasi dalarn kegiatan lainnya. Sehingga rnernbantu
4
rnenurnbuhkan partisipasi politik peserta didik yang bercirikan nilai-nilai
demokratis yaitu rnenghargai satu sarna lain, rnengutarnakan rnusyawarah
rnufakat dalarn rnengarnbil keputusan, berani rnengernukakan pendapat, jujur,
dan bertanggung jawab. Peran aktif peserta didik pada kegiatan OSIS
diharapkan dapat rnernbina partisipasi politik peserta didik kearah yang positif.
Hal ini sejalan dengan Organisasi Peserta didik Intra Sekolah (OSIS) karena
dalarn proses pelaksanaannya rnenggunakan prosedur yang sisternatis dan
prinsip-prinsip yang dernokratis dalarn hal ini peserta didik dapat
rnenyalurkan aspirasi, gagasan, serta dapat aktif dan berani rnengernukakan
pendapatnya sehingga akan rnenjadi sarana dalarn rnengernbangkan
partisipasi politik peserta didik dengan pengalarnan belajar yang dapat
digunakan untuk rnenurnbuhkan landasan dernokrasi dalarn diri peserta didik.
Dilihat dari kaitan pentingnya partisipasi kegiatan OSIS terhadap partisipasi
politik peserta didik, sehingga peneliti tertarik untuk rneneliti sejauh rnana
Organisasi Peserta didik Intra Sekolah (OSIS)berpengaruh terhadap partisipasi
politik peserta didik sebagai pernilih pernula. Oleh karena itu peneliti akan
rnelakukan sebuah kegiatan dengan judul "Pengaruh Organisasi Peserta didik
Intra Sekolah (OSIS) terhadap Partisipasi Politik Pemilih Pemula dan Suara
Demokrasi Peserta didik".
B. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan ini diantaranya sebagai berikut.
1. Mengembangkan potensi peserta didik secara optimal dan terpadu yang
meliputi bakat, minat, dan kreativitas.
2. Memantapkan kepribadian peserta didik untuk mewujudkan ketahanan
sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha
dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan Pendidikan.
3. Mengaktualisasikan potensi peserta didik dalam pencapaian prestasi
unggulan sesuai bakat dan minat.
4. Menyiapkan peserta didik agar menjadi warga masyarakat yang
berakhlak mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia dalam
rangka mewujudkan masyarakat madani (civil society).
5
5. Untuk rnengetahui bagairnana partisipasi politik peserta didik
sebagai pernilih pernula SMAN 1 Padang dengan adanya kegiatan-
kegiatan pemilihan ketua OSIS.
6. Untuk rnengetahui darnpak positif dan negatif dari adanya
pelaksanaan pernilihan ketua OSIS SMAN 1 Padang.
7. Untuk mengetahui hubungan dernokrasi dengan pelaksanaan
pernilihan ketua OSIS di SMAN 1 Padang.
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat kegiatan ini diantaranya sebagai berikut.
1. Memperkuat karakter peserta didik dan mengembangkan kompotensi
peserta didik untuk menjadi warga dunia yang aktif.
2. Mengembangkan keterampilan, sikap dan pengetahuan terkait
penyelesaian isu.
3. Melatih kemampuan problem solving dalam berbagai situasi belajar.
4. Menunjukkan tanggung jawab dan kepedulian pada lingkungan sekitar,
serta membuat peserta didik lebih menghargai proses belajar dan bangga
akan hasil pencapaian yang telah mereka usahakan dengan optimal.
5. Peserta didik juga dapat menanamkan karakternya sebagai warga negara
indonesia yang demokratis.
6. Peserta didik menjadi terinspirasi untuk memberikan kontribusi dan
dampak bagi lingkungan sekitarnya.
7. Mengajarkan peserta didik agar mampu merefleksikan makna dan
memahami apa itu demokrasi dalam lingkup organisasi sekolah
(OSIS) maupun kondisi sebenamya di lingkungan masyarakat atau
dunia kerja.
8. Membuat peserta didik dapat lebih memahami bagaimana tata cara
penyelanggaraan pemilu OSIS di sekolah dan dapat menerapkannya di
lingkungan masyarakat.
9. Bermanfaat bagi peserta didik dalam melakukan demokrasi.
10. Peserta didik dapat memahami lebih lagi tentang asa luber jurdil, sehingga
tercipta pemilu yang terkendali.
6
11. Peserta didik dapat mengetahui nilai positif serta negatif dari pemilu
OSIS dan kelebihan juga kekurangan tentang pelaksanaan pemilu OSIS
di sekolah.
D. Hari dan Tanggal Pelaksanaan Pelaksanaan
7
4. Dania Keuimala
Fasilitator F.3
Tazkia Dini
5. Dian Mustika Ratih KORDINATOR F.4 – F.6
6. Asriyanti
Fasilitator F.4
Rahmi laili
7. Abdurahman
Fasilitator F.5
Febria Suharti
8. Lilis Hermiati
Fasilitator F.6
Novia Trisanti
9. Ustad Arya KORDINATOR F.7 – F.9
10. Muthia
Fasilitator F,7
Sastrawati
11. Netti Setiawati
Fasilitator F.8
Desta Harisanti
12. Mulyadi
Fasilitator F.9
Ira Yelisma
13. Rini Kusuma KORDINATOR F.10 - F.12
14. M. Zaki
Fasilitator F.10
Fuji Hamsak Melka
15. Miviya Putri Abas
Fasilitator F.11
Annisa
16. Asni Dia Popi
Fasilitator F.12
Nella Kaswati
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Padang Koordinator
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. TINJAUAN E-VOTING
Pesatnya kemajuan di bidang teknologi dan informasi mempermudah
berbagai macam aktivitas masyarakat. Indonesia sebagai Negara berkembang
sangat merasakan konsekuensi dari kemajuan teknologi. Hampir semua aspek
kehidupan sehari-hari kita sebagai masyarakat di dominasi oleh teknologi.
Melihat dari kebutuhan masyarakat yang meningkat seiring perkembangan
zaman, dan sifat dasar manusia yang tidak pernah puas membuat teknologi
semakin berkembang pesat dan dapat di tandai dengan lahirnya ragam inovasi
dari teknologi tersebut. Menurut Ellul dalam Miarso (2007a, hlm. 131)
teknologi adalah “Keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan
memiliki ciri efisien dalam setiap bidang kegiatan manusia”. Pendapat Ellul
sejalan dengan Alisyahbana dalam Miarso (2007b, hlm. 131) yang
mengatakan:
“Teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan
manusia dengan bantuan alat dan akal, sehingga seakan-akan
memperpanjang, memperkuat ataau membuat lebih ampuh anggota
tubuh, panca indra, dan otak manusia”.
9
5. Menghindari over votes (memilih lebih dari satu kali) dan meminimkan
under votes (tidakmemilih atau golput);
6. Pemilih dapat mengganti suara selama masih dalam proses pengisian kartu
suara;
7. Mengakomodasi kebutuhan pemilih yang memiliki keterbatasan.
10
berlangsung terutama dalam diskusi peserta didik terlihat berani
mengemukakan pendapat, menghargai pendapat teman-teman dan mau
mendengarkan temannya yang sedang mengemukakan pendapatnya.
Sedangkan perilaku demokratis peserta didik yang tampak di luar kelas
atau lingkungan sekolah diantaranya bebas berpendapat dalam rapat
OSIS, bebas memilih dan dipilih menjadi pengurus OSIS, adanya kerja
sama antar individu atau kelompok dalam menyelesaikan masalah, adanya
kepercayaan kepada guru, kepala sekolah dan staf petugas sekolah.”
11
OSIS sesuai dengan tugasnyamasing-masing.
2) Melaksanakan gotong royong dan kerja bakti (bakti sosial).
12
mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga
terhindar dari usaha dan pengaruh negatif dan bertentangandengan tujuan
pendidikan; (c) mengaktualisasi potensi peserta didik dalam pencapaian
prestasi unggulan sesuai bakat dan minat; (d) menyiapkan peserta didik
agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis,
menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan
masyarakat madani (civil society).”
4. Perangkat Organisasi Peserta didik Intra Sekolah (OSIS)
Sebagai satu-satunya organisasi yang berada di lingkungan sekolah, OSIS
sebenarnya memiliki struktur organisasi yang berbeda dengan OSIS di
masing-masing sekolah tetapi pada dasarnya sama dengan organisasi
umumnya dalam menjalankan tugas nya masing- masing. Umumnya struktur
kepengurusan Organisasi Peserta didik Intra Sekolah yaitu:
a. Ketua Pembina
c. Pembina
d. Ketua Umum
e. Wakil Ketua
f. Sekretaris
g. Wakil Sekretari
h. Bendahara
i. Wakil Bendahara
13
BAB III
PROFIL SEKOLAH
14
Sejarah berdirinya SMAN 1 Padang sangat erat hubungannya dengan
berdirinya Perguruan Menengah Indonesia (PERMINDO). Dalam buku
sejarah “PERGURUAN MENENGAH INDONESIA” yang disusun oleh para
alumninya menceritakan sejarah tentang para guru, dan pelajar pejuang
PERMINDO di Padang pada Tahun 1949 – 1950. Disebutkan bahwa pada
tanggal 2 Mei 1949 beberapa tokoh republiken termasuk para guru saat itu
telah membuka sekolah perjuangan Republik “PERMINDO” di Padang yang
meliputi tingkat SMP dan SMA bertempat di gedung Persatuan Guru Agama
Islam (PGAI) yang bersejarah itu di Jati Padang Timur sekarang, pada zaman
penjajahan merupakan sekolah Normal Islam yang termasyhur ke mana-mana.
Kemudian pada tangal 2 Januari 1950 PERMINDO secara terpisah SMP dan
SMA, pindah ke gedung sekolah negeri di Balantuang yang dulunya ditempati
oleh sekolah-sekolah Belanda MULO (SMP 1 sekarang) dan EUROPEESCHE
LAGERE SCHOOL (SMA 1 sekarang).
Di samping SMAN 1 Padang (SMA 1 Padang Gedung lama) berdiri pula
SMA Ganesa, jika ditinjau dari segi historisnya, berdirinya SMA Ganesa
Padang tidak dapat dipisahkan dari kondisi SMAN Padang saat itu. Pada
awalnya tak ada niat untuk mendirikan sebuah SMA swasta di samping SMAN
yang telah ada. Akan tetapi toh SMA Ganesa yang notabene berstatus swasta
berdiri juga. Hal ini dilakukan untuk mengatasi rintangan-rintangan yang
dialami dalam dunia pendidikan saat itu.
Berdasarkan mutu pelajaran yang cukup memenuhi syarat dari program
kurikulum yang ditetapkan oleh Kementrian P & K serta memiliki wawasan
nasional yang tercermin dalam peristiwa sejarah, perjuangan PERMINDO
adalah sesuai dengan hakikat perjuangan RI, maka pada tanggal 1 April 1950,
berdasarkan keputusan Menteri P & K tanpa syarat dan tanpa keraguan,
Permindo telah langsung dijadikan SMP dan SMAN di Kota Padang. Jadi
SMAN 1 Padang adalah sebuah sekolah untuk tingkat SLTA yang pertama di
kotaPadang. Berdirinya sekolah ini sebagai suatu wadah Pendidikan tingkat
atas di kota Padang, berakar pada suatu sekolah perjuangan yang terkenal
15
dengan nama PERMINDO itu yang didirikan pada tanggal 2 Mei 1949 seperti
dipaparkan di atas.
Dalam perjalanan selanjutnya memang tidak salah pepatah nenek moyang
kita orang Minangkabau mengatakan “malang tak dapek di tulak, mujua tak
dapek di raieh”, dan pepatah berikut “mujua sapanjang hari malang sakijok
mato” pada tanggal 30 September 2009 silam gempa dahsyad meluluh
lantakkan bangunan SMA 1 Padang di kawasan Jl. Sudirman nomor 1, yang
merupakan gedung bersejarah, mengakibatkan pembelajaran sementara
terpaksa dilaksanakan di bawah tenda darurat. Bahwa akibat gempa tersebut
hampir 90 % bangunan SMAN 1 Padang hancur, namun barangkali musibah
ini, maaf bicara mungkin ada benarnya pepatah ”Sengsara membawa berkah”.
Artinya bahwa gedung SMAN 1 Padang yang hancur akibat gempa tersebut,
memperoleh ganti dengan gedung baru yang jauh lebih megah, lebih
representatif, lebih luas arealnya dari gedung sebelumnya dan boleh dikatakan
memenuhi satandar sesuai tuntutan RSBI pada saat itu, dalam bentuk relokasi
di kawasan Belanti Kecamatan Padang Utara. Gedung baru ini merupakan
bantuan Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia sebagai salah satu NGO yang resmi
tercatat di PBB. Walaupun pada mulanya bantuan relokasi ini mendapat
penolaksan keras dari segelintir alumni, karena menurut mereka lokasi lama
itu adalah nostalgia mereka yang sangat berkesan. Kami sangat bersyukur
dengan adanya bantuan gedung yang representatif tersebut, barangkali kalau
kita tunggu pemerintah membangun SMAN 1 yang rubuh akibat gempa
tersebut dalam kurun waktu 5-10 tahun ini mungkin itu baru mimpi kami.
Berikut adalah nama Kepala Sekolah ini mulai dari PERMINDO sampai
sekarang sebagai berikut:
1. Periode 1951 – 1956 St KDM Pontas Nasution
2. Periode 1956 – 1958 Syahbuddin
3. Periode 1958 – 1961 Usman Kagami
4. Periode 1961 – 1971 Arif Kamil
5. Periode 1971 – 1983 H. Syofyan Kahar SH
6. Periode 1983 – 1990 H. Rusdi
16
7. Periode 1990 – 1997 Drs. H. Yusmar
8. Periode 1997 – 2001 H. Rosdi Marah
9. Periode 2001 – 2004 Drs. H. Sudirman M.Pd
10. Periode 2004 – 2007 Drs. H. Suardi Dahlan
11. Periode 2007 – 2008 Drs. Prima Yunaldi
12. Periode 2008 – 2011 Drs. Jufril Siry, MM
13. Periode 2011 – 2012 Dra. Wellita, M.M
14. Periode 2012 – Mei 2014 Drs. H. Suardi Dahlan
15. Periode 2014 – Februari 2015 Drs. Barlius, MM
16. Periode Februari 2015 - Januari 2023 Drs. Nukman. M.Si
17. Periode Februari 2023 – Maret 2023 Rimelfi, S.PdI, MM, MA
(Plt)
18. Periode Maret 2023 sampai sekarang Drs. Syamsul Bahri, M.Pd.I
2. Uraian Profil Sekolah
Lahirnya visi, misi SMAN 1 Padang mengacu pada UUD 1945 yang
dijabarkan pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 yang
menyebutkan “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” Hal ini
diperkuat dengan Permendikbudristek No. 56 Tahun 2022 tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. Berdasarkan
Undang-Undang dan Permendikbudristek maka disusunlah Visi dan Misi
SMAN 1 Padang yang sesuai dengan Implementasi Kurikulum Merdeka.
Tujuan satuan pendidikan dikembangkan berdasarkan Undangundang
Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
17
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
Latar belakang visi dan misi SMAN 1 Padang berorientasi pada potensi,
perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik. Potensi peserta didik
yang memiliki wawasan sains berlandaskan imtaq dan iptek yang ditunjukkan
dengan perkembangan kemampuan peserta didik mengamplikasikan nilai
relegiusitas menurut agama dan kepercayaan masing-masing dan dapat
berkompetisi di olimpiade sains tingkat nasional dan tingkat internasional.
Peserta didik diterima di perguruan tinggi negeri terbaik sesuai dengan
kompetensinya. Kepribadian peserta didik yang mencerminkan pribadi yang
berkarakter Pancasila yang diharapkan dapat mengembangkan Profil Pelajar
Pancasila. Peserta didik yang peduli terhadap lingkungannya.
Proses perumusan visi SMAN 1 Padang dilakukan dengan melibatkan
pihak-pihak yang terkait untuk bermusyawarah dalam suatu pertemuan agar
visi sekolah dapat mewakili aspirasi stakeholder yang terkait sehingga seluruh
stakeholder bersama-sama berperan aktif dalam mewujudkan visi tersebut.
Visi SMAN 1 Padang merupakan cita-cita satuan Pendidikan yang dituangkan
dalam misi dan tujuan satuan Pendidikan. Kegiatan ini dilakukan pada
lokakarya Tahun Pelajaran 2023/2024.
Untuk Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan SMAN 1 Padang dapat
di lihat pada BAB II KOSP ini.
1) Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMAN 1 PADANG
Nomor Identitas Sekolah (NIS) : 300010
Nomor Statistik Sekolah (NSS) : 301086101001
Nomor SK Terakhir Kepala Sekolah : 821/2029/BKD-2023
Nama Kepala Sekolah : Drs. Syamsul Bahri, M.Pd.I
NIP Kepala Sekolah : 196603201990031006
NPSN : 10303461
Status Sekolah : Negeri
18
Alamat Sekolah : Jalan Belanti Raya No. 11
Padang
Telepon/ Fax : (0751) 7055003/ 7055004
Kelurahan : Lolong Belanti
Kode Pos : 25136
Kecamatan : Padang Utara
Kabupaten/ Kota : Padang
Provinsi : Sumatera Barat
Nama Rekening : Rekening Giro Dana BOS
Nomor Rekening Sekolah : 1008.0101.00007-1
Nama Bank : Bank Nagari Cabang Pembantu
Ulak karang
Pemegang Rekening : 1. Kepala Sekolah
2. Bendaharawan APBD
Tahun Berdirinya Sekolah : 1949
Kurikulum yang tersedia : 1. Kurikulum 13 (Kelas XII
IPA dan IPS)
2. Kurikulum Merdeka
Mandiri Berubah (Fase E
dan F)
Luas tanah sekolah : 14.000 m2
19
E-mail : office@smansa-padang.sch.id
Penerimaan Murid Baru Dengan Sistem Penerimaan Peserta Didik
Baru (PPDPPDB Online.
2) Data Sumber Daya Manusia
Unsur Pimpinan
• Identitas Kepala Sekolah
Nama : Drs. Syamsul Bahri, M.Pd.I
NIP : 196603201990031006
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pangkat / Golongan : Pembina IV / b
Pendidikan Terakhir : S.2
TMT menjabat kepala
sekolah di sekolah ini : 24 Maret 2023 s.d sekarang
TMT menjabat sebelumnya : Kepala SMAN 2 Padang
• Identitas Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Nama : Nurhamidah, M.Pd, Kons
NIP : 197110281998022001
Jenis Kelamin : Perempuan
Pangkat / Golongan : Pembina Tk.I (IV/b)
Pendidikan Terakhir : S.2
TMT menjabat wakil kepala
sekolah di sekolah ini : 1 April 2023
• Identitas Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas
Nama : Eka Sovia, M.Pd
NIP : 197109012005012006
Jenis Kelamin : Perempuan
Pangkat / Golongan : Pembina IV/b
Pendidikan Terakhir : S.2
TMT menjabat wakil kepala
sekolah di sekolah ini : Februari 2022
20
• Identitas Wakil kepala Sekolah Bidang Kepeserta didikan
Nama : Rimelfi, S.Pd.I, MM, MA
NIP : 198009132009011006
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pangkat / Golongan : Penata Muda Tk.I (III/b)
Pendidikan Terakhir : S.2
TMT menjabat wakil kepala
sekolah di sekolah ini : 24 Mei 2021
• Identitas Wakil kepala Sekolah Bidang Saran dan Prasarana
Nama : Sudiharto, M.Pd
NIP : 19750426200121002
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pangkat / Golongan : Pembina IV / a
Pendidikan Terakhir : S.2
TMT menjabat wakil kepala
sekolah di sekolah ini : 2 Januari 2023
• Identitas Kepala Tenaga Administrasi Sekolah (KA. TAS)
Nama : Maidazurni, SE
NIP : 197005231990112001
Jenis Kelamin : Perempuan
Pangkat / Golongan : Penata Tk. I (III/d)
Pendidikan Terakhir : S.1
Data Guru
• Jumlah Guru per Mata Pelajaran dan Guru BK
Jumlah Keterangan
No. Mata Pelajaran
GT GTT S-1 S-2
1 Pendidikan Agama 2 2 2 2
2 PPKN 1 1 1 1
3 Bahasa Indonesia 3 2 3 2
4 Sejarah 2 2 4 -
21
5 Sosiologi 2 - 2 -
6 Geografi 0 2 2 -
7 Pendidikan Jasmani 2 2 2 2
8 Pendidikan Seni 1 2 2 1
9 Ekonomi 2 1 2 1
10 Matematika 7 1 3 5
11 Biologi 3 - 1 2
12 Fisika 4 - 1 3
13 Kimia 4 - - 4
14 B.Inggris 4 1 2 3
15 TIK - 2 2 -
16 Bahasa Asing 1 1 2 -
17 Bimbingan Konseling 1 4 3 2
(BK)
18 Prakarya dan - 1 1 -
kewirausahaan
Jumlah Seluruhnya 41 22 35 28
22
• Jumlah tenaga pendukung
3 Pesuruh 1 orang
4 Pustaka 2 orang
5 Kebersihan 3 orang
6 Taman 2 orang
7 Security 4 orang
Jumlah 24 orang
23
Data Peserta didik
• Peserta Didik (Keadaan 6 tahun terakhir)
IPA:82.8 IPA:91
IPS:76.95 IPS:85
3 2018/2019 286 100 280 98%
IPA: 95.09 IPA:92
IPS: IPS:86
4 2019/2020 313 100 30 97%
24
IPA:
T:95.09
IPA:93
R:85.06
5 2020/2021 342 100 IPS:86 329 97.3%
IPS:
T: 92.05
R:83.44
IPA:
T:94.33
R: 84.07
IPS: IPA:94
6 2021/2022 323 100 IPS:87 314 97,5%
T: 93.27
R:84.67
IPA:
T:94.56
R: 84.79
IPS: IPA:94
7 2022/2023 349 100 T: 93.27 IPS:87
R:84.67
3) Sumber Dana
SMAN 1 Padang sebagai sekolah negeri, sumber dana berasal
darisebagaiberikut:
a. Iuran Orang Tua Peserta didik melalui Komite Sekolah
b. APBD Provinsi
c. APBN
4) Kurikulum
Kurikulum yang digunakan di SMAN 1 Padang adalah Kurikulum
2013 dan Kurikulum Merdeka kategori Mandiri Berubah (Proses
Menunggu SK menjadi kategori Mandiri Berbagi). Dasar penggunaan
Kurikulum Merdeka adalah Keputusan Kepala Badan Standar,
Kurikulum, Dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Nomor 025/H/Kr/2022 Tentang
Satuan Pendidikan Pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka Melalui
Jalur Mandiri Pada Tahun Ajaran 2022/2023. SMAN 1 Padang lulus pada
25
kategori Mandiri Berubah. Kategori Mandiri Berubah adalah sekolah
menggunakan implementasi Kurikulum Merdeka secara penuh dan
menggunakan perangkat yang sudah disiapkan oleh pemerintah.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran
intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar
peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan
menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih
berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan
kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Projek untuk menguatkan
pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema
tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan
untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak
terikat pada konten mata pelajaran. diharapkan mampu memberikan
kesempatan kepada para peserta didik memperoleh ilmu pengetahuan
bidang-bidang yang diminati peserta didik.
5) Kegiatan Ekstra Kurikuler dan Presentasi Sekolah
SMAN 1 Padang sebagai salah satu sekolah terbaik, berusaha untuk
meningkatkan prestasi peserta didik melalui beberapa kegiatan yang
dikelola di sekolah ini. Di SMAN 1 Padang, ada banyak kegiatan yang
tersedia untuk menunjang peningkatan peserta didik dalam berbagai aspek
seperti IMO (International Mathematics Olympiade), IBO (International
Biology Olympiade), ICO (International Chemistry Olympiade),
Astronomy, Englishclub, Seni dan budaya (tari, musik/lagu, teater), olah
raga dan sebagainya.
Di SMAN 1 Padang ada sepuluh bidang untuk pengembangan
ekstrakurikuler pilihan dan satu ekstrakurikuler wajib. Kegiatan- kegiatan
ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dan
mendorong mereka untuk bersaing dengan pelajar-pelajar lainnya baik di
secara lokal, nasional, bahkan internasional. Setiap peserta didik bisa
dengan bebas memilih kegiatan- kegiatan yang mereka senangi sesuai
dengan bakat dan kemauan mereka. Kegiatan-kegiatan ini telah membawa
26
para peserta didik memasuki persaingan nasional dan internasional
dikarakan kemampuan yang mereka miliki, serta bantuan guru dan
berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini.
SMAN 1 Padang telah menghasilkan banyak tamatan yang telah
berhasildan telah bekerja di sektor-sektor swasta dan pemerintahan. Selain
itu, SMAN1 Padang juga telah menghasilkan banyak pimpinan lokal dan
nasional yangmerupakan alumni sekolah ini. Tamatan SMAN 1 Padang
banyak yang diterima di beberapa perguruan tinggi ternama di Indonesia
seperti ITB, UI, UGM, UNPAD, UB, UNAND, UNP dan lainnya. Selain
itu, para peserta didik dan guru juga telah membuktikan kemampuan
mereka dalam berbagai aspek.
27
TENSAI 11th • Kabupaten/Kota
• Lulus Kompetisi Sains Padang2022
Kota (KSN-K) • Provinsi
• Peserta Kompetisi Sains Sumatera Barat
Provinsi (KSN-P) 2022
• Regional
• Harapan 1 TENSAI 12th Sumatera 2023
• Regional
• Juara 1 SMAPSiC Sumatera 2023
XVIII +Jr XIV
• Juara 2 Gunung Talang • Provinsi
Sience & Social Sumatera Barat
Competition 2023
• Juara 3 SMANTRISCIO • Provinsi
6th Sumatera Barat
2023
• Kabupaten/Kota
• Lulus Olimpiade Sains
Padang 2023
Kota (OSN-K)
• Provinsi
• Peserta Olimpiade Sains
Sumatera Barat
Provinsi (OSN-P)
2023
28
6. Raja Azhiim Asronomi • Finalis TENSAI 12th • Regional
Sumatera 2023
• Finalis SMAPSiC XVIII • Regional
Sumatera 2023
+Jr XIV • Provinsi
• Finalis Gunung Talang Sumatera Barat
Sience & Social 2023
• Kabupaten/Kota
• Lulus Olimpiade Sains Padang 2023
Kota (OSN-K) • Provinsi
• Peserta Olimpiade Sains Sumatera Barat
Provinsi (OSN-P) 2023
29
• Juara 1 TENSAI 12th • Regional
bidang Fisika Sumatera 2023
• Juara 1 SMAPSiC
• Regional
XVIII +Jr XIV bidang
Sumatera 2023
Astronomi
• Provinsi
• Juara 1 SMANTRISCIO
Sumatera Barat
6th bidang Fisika
2023
B. PROFIL PANCASILA
Profil Pelajar Pancasila sesuai Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan sebagaimana tertuang dalam dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024.
Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar
sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong
30
royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif, seperti ditunjukkan oleh gambar
berikut:
31
komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi
dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
3. Bergotong royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu
kemampuanuntuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka
rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.
Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan
berbagi.
4. Mandiri
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang
bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari
mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta
regulasi diri.
5. Bernalar kritis
Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi
baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai
informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya.
Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses
informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran,
merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil Keputusan.
6. Kreatif
Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang
orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif
terdiridari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya
dan tindakan yang orisinal.
32
BAB IV
HASIL
A. PELAKSANAAN KEGIATAN P5
JURNAL KEGIATAN SUARA DEMOKRASI
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5): “GEGAP GEMPITA PEMILU OSIS
SMANSA’23”
FASE/SEMESTER : F / GANJIL
TANDATANGAN
KEGIATAN DAN
HARI/TANGGAL KOORDINATOR P5 SUARA
DOKUMENTASI
DEMOKRASI
1. Senin/ 6 September Diskusi kelompok untuk mengidentifikasi masalah bidang suara demokrasi 1.
2023
33
JURNAL KEGIATAN SUARA DEMOKRASI
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5): “ GEGAP GEMPITA PEMILU OSIS SMANSA’23”
FASE/SEMESTER : F / GANJIL
TANDATANGAN
KEGIATAN
HARI/TANGGAL KOORDINATOR P5 SUARA
DOKUMENTASI
DEMOKRASI
2. Rabu/13 September Diskusi Kelompok Tentang Tema Suara Demokrasi dengan Topik 1.
2023 “GEGAP GEMPITA PEMILU OSIS SAMANSA 2023”
34
JURNAL KEGIATAN SUARA DEMOKRASI
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5): “ GEGAP GEMPITA PEMILU OSIS SMANSA’23”
FASE/SEMESTER : F / GANJIL
35
JURNAL KEGIATAN SUARA DEMOKRASI
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5): “ GEGAP GEMPITA PEMILU OSIS SMANSA’23”
FASE/SEMESTER : F / GANJIL
TANDATANGAN
KEGIATAN DAN
HARI/TANGGAL KOORDINATOR P5 SUARA
DOKUMENTASI
DEMOKRASI
4. Selasa 19 Diskusi Kelompok Finalisasi Modul Ajar P5 Suara Demokrasi 1.
September 2023
36
JURNAL KEGIATAN SUARA DEMOKRASI
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5): “ GEGAP GEMPITA PEMILU OSIS SMANSA’23”
FASE/SEMESTER : F / GANJIL
TANDATANGAN
KEGIATAN DAN
HARI/TANGGAL KOORDINATOR P5 SUARA
DOKUMENTASI
DEMOKRASI
5. Rabu/ 04 Oktober Memperifikasi Modul Ajar P5 Suara Demokrasi 1.
2023
37
JURNAL KEGIATAN SUARA DEMOKRASI
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5): “GEGAP GEMPITA PEMILU OSIS SMANSA’23”
FASE/SEMESTER : F / GANJIL
TANDATANGAN
KEGIATAN
HARI/TANGGAL KOORDINATOR P5 SUARA
DOKUMENTASI
DEMOKRASI
6. Kamis 05 Oktober ➢ Menverivikasi jadwal pelaksanaan projek P5 1.
2023 ➢ Menverifikasi modul lanjutan
38
JURNAL KEGIATAN SUARA DEMOKRASI
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5): “ GEGAP GEMPITA PEMILU OSIS SMANSA’23”
FASE/SEMESTER : F / GANJIL
TANDATANGAN
KEGIATAN
HARI/TANGGAL KOORDINATOR P5 SUARA
DOKUMENTASI
DEMOKRASI
7. Jum’at 06 Oktober ➢ Sosialisasi Pelaksanaan P5 Kepada Walas dan Fasilitator 1.
2023
39
JURNAL KEGIATAN SUARA DEMOKRASI
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5): “ GEGAP GEMPITA PEMILU OSIS SMANSA’23”
FASE/SEMESTER : F / GANJIL
TANDATANGAN
KEGIATAN
HARI/TANGGAL KOORDINATOR P5 SUARA
DOKUMENTASI
DEMOKRASI
8. Senin 09 Oktober 1. Hari Pertama pelaksanaan P5 SMAN 1 Padang Diawali Brifing 1.
2023 2. Mendatangkan Narasumber Tokoh Adad Minangkabau(Mak Katik)
3. Penyampaian Visi dan Misi Oleh calon Ketua Osis
40
JURNAL KEGIATAN SUARA DEMOKRASI
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5): “ GEGAP GEMPITA PEMILU OSIS SMANSA 23”
FASE/SEMESTER : F / GANJIL
TANDATANGAN
KEGIATAN
HARI/TANGGAL KOORDINATOR P5 SUARA
DOKUMENTASI
DEMOKRASI
9. Selasa 10 Oktober ➢ Senam Pagi Bersama, Semangat Pagi 1.
2023 ➢ Pemilu, Pemilihan Ketua Osis SMAN 1 Padang
41
JURNAL KEGIATAN SUARA DEMOKRASI
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5): “ GEGAP GEMPITA PEMILU OSIS SMANSA’23”
FASE/SEMESTER : F / GANJIL
TANDATANGAN
KEGIATAN
HARI/TANGGAL KOORDINATOR P5 SUARA
DOKUMENTASI
DEMOKRASI
10. Rabu 11 Oktober ➢ Senam Pagi Bersama, Semangat Pagi 1.
2023 ➢ Kunjungan kekantor DPR Sumatera Barat
42
JURNAL KEGIATAN SUARA DEMOKRASI
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5): “GEGAP GEMPITA PEMILU OSIS SMANSA’23”
FASE/SEMESTER : F / GANJIL
TANDATANGAN
KEGIATAN
HARI/TANGGAL KOORDINATOR P5 SUARA
DOKUMENTASI
DEMOKRASI
11. Kamis 12 Oktober ➢ Senam Pagi Bersama, Semangat Pagi 1.
2023 ➢ Sosialisasi dari KPU Sumaterabarat
43
JURNAL KEGIATAN SUARA DEMOKRASI
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5): “GEGAP GEMPITA PEMILU OSIS SMANSA 23”
FASE/SEMESTER : F / GANJIL
TANDATANGAN
KEGIATAN
HARI/TANGGAL KOORDINATOR P5 SUARA
DOKUMENTASI
DEMOKRASI
12. Jum’at 13 Oktober ➢ Senam Pagi Bersama, Semangat Pagi 1.
2023 ➢ Pendidikan Karakter dengan Umi Harneli
➢ Membuat Laporan Kegiatan Pemilihan Osis
44
B. ANALISIS KEGIATAN PESERTA DIDIK
1. KEGIATAN HARI PERTAMA
Deskripsi :
1. Dari 334 peserta didik fase F terdapat 97,6% peserta didik yang setuju atau
sangat senang dengan adanya pelaksanaan pemilu di Indonesia dengan
alasan peserta didik dapat ikut serta dan menyuarakan hak pilihnya.
2. Dari 334 peserta didik fase F terdapat 97,6% peserta didik yang mengetahui
syarat pemilu dengan alasan mereka sudah bisa menjelaskan salah satu
alasan bahwasannyamereka bisa melakukan pemilu ketika sudah memiliki
KTP dan sudah cukupumur.
45
3. Dari 334 peserta didik fase F terdapat 93,7% peserta didik yang sudah
memiliki wawasan demokrasi dengan alasan mereka mampu
mendeskripsikan wawasan nya tentang demokrasi.
4. Dari 334 peserta didik fase F terdapat 98,8% peserta didik yang setuju
dilaksanakannya pemilihan Ketua OSIS dengan alasan mereka dapat
melatih partisipasi dalamberdemokrasi.
5. Dari 334 peserta didik fase F terdapat 95,2% peserta didik dapat mengambil
dampak positifdari pelaksanaan pemilu OSIS dengan alasan sebagai cara
untuk berpartisipasi dan membekali diri dalam berdemokrasi.
46
KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN UNTUK PEMBINA OSIS
100%
80%
59,3%
26,6%
40% 14,1%
20%
Bertanggungjawab
Mengayomi
Membawa
Kemajuan
Deskripsi :
3. Dari 334 peserta didik fase F terdapat 59,3% peserta didik yang berharap
pembina OSISyang bertanggungjawab atas tugasnya.
4. Dari 334 peserta didik fase F terdapat 26,6% peserta didik yang berharap
pembina OSISyang dapat mengayomi.
5. Dari 334 peserta didik fase F terdapat 14,1% peserta didik yang berharap
pembina OSISyang membawa kemajuan dalam mensukseskan program
OSIS.
47
KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN UNTUK
PENGURUS INTI OSIS
100%
80%
60,8% 17,9%
60% 13,5%
7,8%
40%
20%
Deskripsi :
1. Dari 334 peserta didik fase F terdapat 60,8% peserta didik yang
berharap pengurus inti OSIS yang bertanggungjawab atas tugasnya.
2. Dari 334 peserta didik fase F terdapat 17,9% peserta didik yang
berharap pengurus inti OSIS yang dapat menggerakkan warga sekolah
khususnya peserta didik dalam mensukseskan program OSIS.
3. Dari 334 peserta didik fase F terdapat 13,5% peserta didik yang
berharap pengurus inti OSIS yang membawa kemajuan dalam
menjalankan program OSIS.
4. Dari 334 peserta didik fase F terdapat 7,8% peserta didik yang berharap
pengurus inti OSIS yang dapat menjadi teladan/ role model bagi anggota
OSIS/ peserta didik lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan peserta didik fase F,
mayoritas peserta didik mengharapkan pengurus inti osis yang
bertanggungjawab pada tugasnya.
C. BIDANG ROHIS
48
KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN UNTUK BIDANG ROHIS
100%
80%
45,8%
28,4%
40% 25,8%
20%
Bertanggungjawab
Aktif Menggerakkan
Teladan/ Role
Model
Deskripsi :
1. Dari 334 peserta didik fase F terdapat 45,8% peserta didik yang
berharap pengurus bidang rohis yang bertanggungjawab atas tugasnya.
2. Dari 334 peserta didik fase F terdapat 28,4% peserta didik yang
berharap pengurus bidang rohis yang aktif menggerakkan peserta didik
lainnya dalam menjalankan dan merutinkan kegiatan ruhiah, misalnya:
sholat tepat waktu, gemar mengaji, dsb.
3. Dari 334 peserta didik fase F terdapat 25,8% peserta didik yang
berharap pengurus bidang rohis yang dapat menjadi teladan/ role model
bagi peserta didik lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan peserta didik fase F,
mayoritas peserta didikmengharapkan pengurus bidang rohis yang
bertanggungjawab pada tugasnya.
D. BIDANG OLAHRAGA
NO INDIKATOR FREKUENSI PERSENTASE (%)
1. Bertanggungjawab 69 20,7%
2. Aktif Menggerakkan 85 25,4%
3. Teladan/ Role Model 54 16,2%
49
4. Berprestasi 126 37,7%
40%
20%
Deskripsi :
1. Dari 334 peserta didik fase F terdapat 20,7% peserta didik yang
berharap pengurus bidang olahraga yang bertanggungjawab atas
tugasnya.
2. Dari 334 peserta didik fase F terdapat 25,4% peserta didik yang
berharap pengurus bidang olahraga yang aktif menggerakkan peserta
didik lainnya dalam menjalankan program bidang olahraga, serta
mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam bidang olahraga.
3. Dari 334 peserta didik fase F terdapat 16,2% peserta didik yang
berharap pengurus bidang olahraga yang dapat menjadi teladan/ role
model bagi peserta didik lainnya
4. Dari 334 peserta didik fase F terdapat 37,7% peserta didik yang
berharap pengurus bidang olahraga yang berprestasi dan meningkatkan
prestasi sekolah dalambidang olahraga.
Dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan peserta didik fase F,
mayoritas peserta didikmengharapkan pengurus bidang olahrga yang
bertanggungjawab pada tugasnya.
50
E. BIDANG BELA NEGARA
20%
Deskripsi :
1. Dari 334 peserta didik fase F terdapat 27,2% peserta didik yang
berharap pengurus bidang bela negara yang bertanggungjawab atas
tugasnya.
2. Dari 334 peserta didik fase F terdapat 18,3% peserta didik yang
berharap pengurus bidang bela negara yang aktif menggerakkan peserta
didik lainnya dalam menjalankan program bidang bela negara.
3. Dari 334 peserta didik fase F terdapat 7,5% peserta didik yang berharap
pengurus bidang bela negara yang dapat menjadi teladan/ role model
bagi peserta didik lainnya.
4. Dari 334 peserta didik fase F terdapat 47,0% peserta didik yang
berharap pengurus bidang bela negara memiliki rasa nasionalisme yang
tinggi serta ikut sertamenumbuhkan rasa nasionalisme yang tinggi bagi
51
peserta didik lainnya melalui program bidang bela negara.
Dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan peserta didik fase F,
mayoritas peserta didikmengharapkan pengurus bidang bela negara yang
bertanggungjawab pada tugasnya.
80%
49,7%
5,4%
40% 44,9%
20%
0%
Bertanggungjawab
Membantu
Berpartisipasi
Kemajuan
Deskripsi :
1. Dari 334 peserta didik fase F terdapat 49,7% peserta didik yang ingin
berperan dalam mensukseskan program OSIS dengan rasa penuh
tanggungjawab.
2. Dari 334 peserta didik fase F terdapat 5,4% peserta didik yang ingin
berperan dalam membantu kemajuan program OSIS, misalnya dengan
ikut memberikan ide, masukan, dsb.
3. Dari 334 peserta didik fase F terdapat 44,9% peserta didik yang ingin
berperan dalam mensukseskan program OSIS dengan ikut berpastisipasi
aktif.
52
Dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan peserta didik fase F,
mayoritas peserta didik inginberperan dalam mensukseskan program OSIS
dengan rasa penuh tanggungjawab.
Keterangan:
𝑁 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙
× 100%
𝑁 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
53
DIAGRAM HASIL TEST DIAGNOSTIK FASE F
DARI 351 PESERTA DIDIK FASE F
TAHUN 2023
100%
Deskripsi :
1. Dari 351 peserta didik fase F terdapat peserta didik 80,6% yang menjawab
kotak suara merupakan salah satu sarana dan prasarana pemilu OSIS.
2. Dari 351 peserta didik fase F terdapat peserta didik 75,2% yang menjawab surat
suara merupakan salah satu sarana dan prasarana pemilu OSIS.
3. Dari 351 peserta didik fase F terdapat peserta didik 87,1% yang menjawab tinta
merupakan salah satu sarana dan prasarana pemilu OSIS.
4. Dari 351 peserta didik fase F terdapat peserta didik 79,7% yang menjawab
bilik suara merupakan salah satu sarana dan prasarana pemilu OSIS.
5. Dari 351 peserta didik fase F terdapat peserta didik 79,4% yang menjawab paku
merupakan salah satu sarana dan prasarana pemilu OSIS.
6. Dara 351 peserta didik fase F terdapat peserta didik 64,3% yang menjawab
bervariasi mengenai sarana dan prasarana pemilu OSIS.
Kesimpulan :
Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwasannya pada indikator sarana
dan prasarana pemilu OSIS peserta didik dapat mengetahui saja sarana dan
54
prasarana yang dibutuhkan serta ada beberapa jawaban yang berfariasi dari peserta
didik tentang sarana dan prasarana pemilu OSIS.
Keterangan:
𝑁 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙
× 100%
𝑁 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
100%
50% 68.1%
61.7%
70.2%
0%
Wawasan
Pesta Azas Pemilu
Perkiraan
Demokrasi
Pemilu OSIS
Deskripsi :
1. Dari 351 peserta didik fase F terdapat 72,6% peserta didik yang memiliki
wawasan tentang pesta demokrasi
55
2. Dari 351 peserta didik fase F terdapat 61,8% peserta didik yang memahami
tentang azas pemilu.
3. Dari 351 peserta didik fase F terdapat 92,3% peserta didik yang dapat
memperkirakan berhasilnya pelaksanaan pemilu OSIS.
Kesimpulan:
Dapat disimpulkan bahwasannya peserta didik sudah memiliki pemahaman
terhadap pemilu OSIS yang meliputi: wawasan pesta demokrasi, azas pemilu, dan
perkiraan pelaksanaan pemilu OSIS.
Keterangan:
𝑁 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙
× 100%
𝑁 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
56
DIAGRAM HASIL TEST DIAGNOSTIK FASE F
DARI 268 PESERTA DIDIK FASE F
TAHUN 2023
INDIKATOR : SALING MENGHARGAI
100%
0%
0.0%
Sangat 0.0%
Setuju
Setuju Tidak Setuju
Sangat Tidak
Setuju
Deskripsi :
1. Dari 268 peserta didik fase F terdapat 79,4% peserta didik yang sangat setuju
dengan sikap saling menghargai.
2. Dari 268 peserta didik fase F terdapat 20,5% peserta didik yang setuju dengan
sikap saling menghargai.
57
DIAGRAM HASIL TEST DIAGNOSTIK FASE F
DARI 268 PESERTA DIDIK FASE F
TAHUN 2023
INDIKATOR : TANGGUNG JAWAB
100%
0%
Sangat 0.0%
Setuju
Setuju Tidak Setuju
Sangat
Tidak Setuju
Deskripsi :
1. Dari 268 peserta didik fase F terdapat 76,4% peserta didik yang sangat
setuju dengan sikap tanggung jawab.
2. Dari 268 peserta didik fase F terdapat 22,7% peserta didik yang setuju
dengan sikap tanggung jawab.
3. Dari 268 peserta didik fase F terdapat 0,7% peserta didik yang tidak setuju
dengan sikap tanggung jawab.
58
DIAGRAM HASIL TEST DIAGNOSTIK FASE F
DARI 268 PESERTA DIDIK FASE F
TAHUN 2023
INDIKATOR : SIKAP DEMOKRASI
100%
80%
60% 61.1%
40% 43.2% 2.9%
20%
0%
Sangat 0.0%
Setuju
Setuju Tidak Setuju
Sangat Tidak
Setuju
Deskripsi :
1. Dari 268 peserta didik fase F terdapat 61,1% peserta didik yang sangat
setuju dengan sikap demokrasi.
2. Dari 268 peserta didik fase F terdapat 43,2% peserta didik yang setuju
dengan sikap demokrasi.
3. Dari 268 peserta didik fase F terdapat 2,9% peserta didik yang tidak setuju
dengan sikap demokrasi.
59
DIAGRAM HASIL TEST DIAGNOSTIK FASE F
DARI 268 SISWA FASE F
TAHUN 2023
INDIKATOR : PROGRAM TINDAK LANJUT
100%
80%
60% 58.5%
40% 41.4%
20%
0%
0.0%
Sangat 0.0%
Setuju
Setuju Tidak Setuju
Sangat Tidak
Setuju
Deskripsi :
1. Dari 268 peserta didik fase F terdapat 58,5% peserta didik yang sangat
setuju dengan program tindak lanjut.
2. Dari 268 peserta didik fase F terdapat 41,4% peserta didik yang setuju
dengan program tindak lanjut.
60
C. PENILAIAN DIMENSI PROFIL PANCASILA
Berikut penilaian dimensi Profil Pancasila peserta didik kelas XI Fase F
selama dilaksanakannya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Tema
Suara Demokrasi di SMAN 1 Padang.
1. Dimensi Beriman dan Bertakwa
Deskripsi:
Peserta didik tiap kelas secara umum telah mencapai nilai profil pancasila pada
Dimensi Beriman dan Bertakwa di level berkembang sesuai harapan dan ada
satu kelas (XI F.11) mencapai level sangat berkembang.
61
2. Dimensi Bernalar Kritis
Bernalar Kritis
4.00
3.50
3.00
2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
XI F.1 XI F.2 XI F.3 XI F.4 XI F.5 XI F.6 XI F.7 XI F.8 XI F.9 XI F.10 XI F.11 XI F.12
Mengajukan Pertanyaan
Menalar dengan Berbagai Argumen dalam Mengambil Keputusan
Deskripsi:
Peserta didik tiap kelas secara umum telah mencapai nilai profil pancasila pada
Dimensi Bernalar Kritis di level berkembang sesuai harapan.
3. Dimensi Mandiri
Mandiri
4.00
3.50
3.00
2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
XI F.1 XI F.2 XI F.3 XI F.4 XI F.5 XI F.6 XI F.7 XI F.8 XI F.9 XI F.10 XI F.11 XI F.12
Deskripsi:
Peserta didik tiap kelas secara umum telah mencapai nilai profil pancasila pada
Dimensi Mandiri di level berkembang sesuai harapan dan ada satu kelas (XI
F.3) mencapai level sangat berkembang.
62
4. Dimensi Gotong Royong
Gotong Royong
4.00
3.90
3.80
3.70
3.60
3.50
3.40
3.30
3.20
XI F.1 XI F.2 XI F.3 XI F.4 XI F.5 XI F.6 XI F.7 XI F.8 XI F.9 XI F.10 XI F.11 XI F.12
Deskripsi:
Peserta didik tiap kelas secara umum telah mencapai nilai profil pancasila pada
Dimensi Gotong Royong di level berkembang sesuai harapan dan ada dua
kelas (XI F.3 dan XI F.9) mencapai level sangat berkembang.
63
BAB V
PENUTUP
64
DAFTAR PUSTAKA
65
Lampiran
PENILAIAN 4 DIMENSI PROFIL PANCASILA PADA PROJEK TEMA SUARA DEMOKRASI
Keterangan:
MB : Mulai Berkembang =1
SB : Sedang Berkembang =2
BSH : Berkembang Sesuai Harapan =3
SAB : Sangat Berkembang =4
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Padang Koordinator
Keterangan:
MB : Mulai Berkembang =1
SB : Sedang Berkembang =2
BSH : Berkembang Sesuai Harapan =3
SAB : Sangat Berkembang =4
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Padang Koordinator
Keterangan:
MB : Mulai Berkembang =1
SB : Sedang Berkembang =2
BSH : Berkembang Sesuai Harapan =3
SAB : Sangat Berkembang =4
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Padang Koordinator
Keterangan:
MB : Mulai Berkembang =1
SB : Sedang Berkembang =2
BSH : Berkembang Sesuai Harapan =3
SAB : Sangat Berkembang =4
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Padang Koordinator
Keterangan:
MB : Mulai Berkembang =1
SB : Sedang Berkembang =2
BSH : Berkembang Sesuai Harapan =3
SAB : Sangat Berkembang =4
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Padang Koordinator
Keterangan:
MB : Mulai Berkembang =1
SB : Sedang Berkembang =2
BSH : Berkembang Sesuai Harapan =3
SAB : Sangat Berkembang =4
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Padang Koordinator
Keterangan:
MB : Mulai Berkembang =1
SB : Sedang Berkembang =2
BSH : Berkembang Sesuai Harapan =3
SAB : Sangat Berkembang =4
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Padang Koordinator
Keterangan:
MB : Mulai Berkembang =1
SB : Sedang Berkembang =2
BSH : Berkembang Sesuai Harapan =3
SAB : Sangat Berkembang =4
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Padang Koordinator
Keterangan:
MB : Mulai Berkembang =1
SB : Sedang Berkembang =2
BSH : Berkembang Sesuai Harapan =3
SAB : Sangat Berkembang =4
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Padang Koordinator
Keterangan:
MB : Mulai Berkembang =1
SB : Sedang Berkembang =2
BSH : Berkembang Sesuai Harapan =3
SAB : Sangat Berkembang =4
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Padang Koordinator
Keterangan:
MB : Mulai Berkembang =1
SB : Sedang Berkembang =2
BSH : Berkembang Sesuai Harapan =3
SAB : Sangat Berkembang =4
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Padang Koordinator
Keterangan:
MB : Mulai Berkembang =1
SB : Sedang Berkembang =2
BSH : Berkembang Sesuai Harapan =3
SAB : Sangat Berkembang =4
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Padang Koordinator