Anda di halaman 1dari 214

Disiapkan oleh: Ir. Eddy Suprianto, M.App.Sc.

(Coach Eddy)
Untuk Prodi Teknik Pertambangan - POLIBAN
Pertemuan Ke-1; Banjarmasin - 30 Nov. 2020
1. PERKENALAN DOSEN & MAHASISWA
2. PENDAHULUAN/PENGANTAR
(SAFETY STARTS FROM OUR HEART AND SOUL)
3. TUJUAN PERKULIAHAN
4. BATASAN K3, UU KK & UU KETENAGAKERJAAN
5. K3 DALAM UNDANG2 KESELAMATAN KERJA
6. PENGANTAR SMK3 DAN DASAR HUKUMNYA (1)
7. PENGANTAR SMK3 DAN DASAR HUKUMNYA (2)
8. PENGANTAR SMKP DAN DASAR HUKUMNYA (1)
9. PENGANTAR SMKP DAN DASAR HUKUMNYA (2)
Designed by Coach Eddy
Perkenalan
• Data Pribadi:
ü Nama: Ir. Eddy Suprianto, M.App.Sc. (Coach Eddy)
ü Alamat 1: Jl. Guntung Manggis No. 110, Banjarbaru, Kalsel.
ü Alamat 2: Jl. Cimahpar, Tanah Baru, Bogor
ü E-mail: eddy.suprianto2709@gmail.com;
ü Twitter: @CoachEddyDS HP: 0811-548-491

• Pendidikan:
ü Alumni S2 “Safety Science” – Univ. of New South Wales – Sydney - Australia
ü Alumni “Underground Mining & Safety” – Ikeshima – Nagasaki – Jepang
ü Alumni S1 Sosial Ekonomi Pertanian – Univ. Lambung Mangkurat – Banjarbaru.

• Jabatan, Organisasi & Pengalaman:


ü Sekjen & BOD WSO (World Safety Organization) Indonesia
ü Ketua APKPI (Asosiasi Profesi Keselamatan Pertambangan) DPW Jawa
ü Dosen Tamu – Prodi K3 FKM –UI, Prodi MK3L Univ. Sahid & Prodi K3
ü President Director – SHE-Care Indonesia  www.shecareindonesia.com
ü 18,5 tahun mengabdi sbg SHEC Professional di PT Arutmin Indonesia
ü Ketua Tim Implementasi SMK3 PT Arutmin Indonesia – Tahun 2005 - 2010
ü Senior Consultant “Pembuatan & Bimbingan SMK3” di PT ASDP
ü 7 tahun sebagai SHE Country Manager – PT Orica Mining Services – Australia.
ü Inisiator dan Pengembang Safety Coaching di Indonesia.
1.a. Perkenalan – Dosen
• Data Pribadi:
ü Nama: Ir. Eddy Suprianto, M.App.Sc. (Coach Eddy)
ü Alamat 1: Jl. Guntung Manggis No. 110, Banjarbaru, Kalsel.
ü Alamat 2: Jl. Cimahpar, Tanah Baru, Bogor
ü E-mail: Hubungi Fresh Galang Mandiri
ü Twitter: @CoachEddyDS HP: Hubungi Fresh Galang Mandiri

• Pendidikan:
ü Alumni S2 “Safety Science” – Univ. of New South Wales – Sydney - Australia
ü Alumni “Underground Mining & Safety” – Ikeshima – Nagasaki – Jepang
ü Alumni S1 Sosial Ekonomi Pertanian – Univ. Lambung Mangkurat – Banjarbaru - Indonesia.

• Jabatan, Organisasi & Pengalaman:


ü Sekjen & BOD of WSO (World Safety Organization) Indonesia - 2018 - Sekarang
ü Ketua APKPI (Asosiasi Profesi Keselamatan Pertambangan) DPW Jawa - 2017 - sekarang
ü Dosen Tamu – Prodi K3 FKM – UI, Prodi K3 FKM - UB & Prodi MK3L Univ. Sahid - 2011 - Sekarang
ü President Director – SHE-Care Indonesia  www.shecareindoneia.com - 2011 - Sekarang
ü Ketua Yayasan “Karakter Tunas Bangsa” Banjarbaru  www.paudkarakter.com - 2007 - Sekarang
ü 18,5 tahun mengabdi sebagai SHEC Professional di PT Arutmin Indonesia - 1993 - 2011
ü 7 tahun sebagai SHE Country Manager – PT Orica Mining Services – Australia - 2011 - 2018
ü Inisiator dan Pengembang Safety Coaching Techniques di Indonesia - 2011 - Sekarang
ü Senior Safety Coach di PT Sukses K3LH Indonesia (SHE Care Indonesia) - 2011 - Sekarang..
ü Presenter of SMARTER Safety Coaching Webinar Program - SHE Care & Poliban - Mei 2020 - Skrng.
1.a. Perkenalan – Coach Eddy

Coach Eddy
Gembira Bersama Peserta
“SMARTER Event Investigation
Coaching”
PT OMS di Balikpapan
tgl 25-26 Agustus 2016
1.a. Perkenalan – Coach Eddy

Jan-Feb 2018
1.a. Perkenalan – Coach Eddy

Bersama sekitar 150


Professional & Mahasiswa
K3 pada Acara
Seminar Nasional K3
tentang
“Risk Management
Coaching”
tgl. 11 Februari 2019 di
Aula Kampus PPNS
Surabaya
1.a. Perkenalan – Coach Eddy

Bersama sekitar 45 Professional


K3 PT TIA beserta Mitra Kerjanya
Pada Acara
“Effective Safety Leadership
Coaching”
pada tgl. 20 Februari 2019
1.a. Perkenalan – Coach Eddy

Bersama 125 Professional K3


Indonesia pada Acara
Bincang2 Keselamatan Seri-5
&
“Safety Coaching Introduction”
di Mezzanine Ballroom Kantor
Pertamina Pusat
Pada tgl. 30 April 2019
1.a. Perkenalan – Coach Eddy

Bersama 50 Safety Leaders


PT PLN (Persero) UPT Cawang
Di Acara Seminar Nasional K3
“Holistic Safety Leadership Coaching”
di Aula Pertemuan Mereka
pada tgl. 05 Feb 2020
1.a. Perkenalan – Coach Eddy

Di masa Pandemik COVID-19,


mulai bulan Maret 2020,
Coach Eddy bersama Kang Zain
& Pak Pit, hampir seminggu
sekali menyelenggarakan
Webinar “Holistic Safety
Coaching Series”.

Di masa Pandemik COVID-19,


mulai bulan Maret 2020,
Coach Eddy bersama Pak Rizani,
hampir seminggu sekali
menyelenggarakan Webinar
“SMARTER Safety Coaching
Series”.
1.a. Perkenalan – Mahasiswa/i
(minta 2 perwakilan Mahasiswa/i untuk memperkenalkan diri)

• Nama: ...............................................................
• Panggilan: ............................................................
• Apa pendapat anda tentang K3 di Indonesia ?
• Apa yang ingin didapatkan dari perkuliahan ini ?
• Pimpin “Yel-Yel K3 Poliban” yang telah diajarkan
terlebih dahulu.
1. PERKENALAN DOSEN & MAHASISWA
2. PENDAHULUAN/PENGANTAR
(SAFETY STARTS FROM OUR HEART AND SOUL)
3. TUJUAN PERKULIAHAN
4. BATASAN K3, UU KK & UU KETENAGAKERJAAN
5. K3 DALAM UNDANG2 KESELAMATAN KERJA
6. K3 DALAM UNDANG2 KETENAGAKERJAAN
2. Pendahuluan (Safety starts from …)
2. Pendahuluan (Safety starts from …)

2020

Anda mengalami kesenangan.


2020

Anda mengalami kesedihan.


2. Pendahuluan (Safety starts from …)
2. Pendahuluan (Safety starts from …)
2. Pendahuluan (Safety starts from …)
Manfaatkan ke 5 Kecer-
dasan tsb utk Pencegahan
Kecelakaan.
2. Pendahuluan (Safety starts from …)
Sebagai Calon Pemimpin
K3 Masa Depan, maka
kalian harus mengetahui
bahwa kalian memiliki
5 Kecerdasan
dan harus memanfaatkan
ke 5 Kecerdasan tsb secara
optimal.
1. PERKENALAN DOSEN & MAHASISWA
2. PENDAHULUAN/PENGANTAR
(SAFETY STARTS FROM OUR HEART AND SOUL)
3. TUJUAN PERKULIAHAN
4. BATASAN K3, UU KK & UU KETENAGAKERJAAN
5. K3 DALAM UNDANG2 KESELAMATAN KERJA
6. PENGANTAR SMK3 DAN DASAR HUKUMNYA (1)
7. PENGANTAR SMK3 DAN DASAR HUKUMNYA (2)
8. PENGANTAR SMKP DAN DASAR HUKUMNYA (1)
9. PENGANTAR SMK3 DAN DASAR HUKUMNYA (1)
3. Tujuan Perkuliahan

Setelah perkuliahan ini, para Mahasiswa/i memiliki


Pengetahuan tentang:
1. Batasan tentang K3 & UU Ketenagakerjaan;
2. Hak & Kewajiban Pengusaha terkait K3;
6. Hak & Kewajiban Pengurus terkait K3;
7. Hak & Kewajiban Karyawan terkait K3;
8. Dasar Hukum “Penerapan SMK3”;
9. Batasan & Tujuan Penerapan SMK3; dan
10. Penerapan SMK3.
Disiapkan oleh: Ir. Eddy Suprianto, M.App.Sc. (Coach Eddy)
Untuk Prodi Teknik Pertambangan - POLIBAN
Pertemuan Ke-2; Banjarmasin - 14 Des. 2020
1. PERKENALAN DOSEN & MAHASISWA
2. PENDAHULUAN/PENGANTAR
(SAFETY STARTS FROM OUR HEART AND SOUL)
3. TUJUAN PERKULIAHAN
4. BATASAN K3, UU KK & UU KETENAGAKERJAAN
5. K3 DALAM UNDANG2 KESELAMATAN KERJA
6. PENGANTAR SMK3 DAN DASAR HUKUMNYA (1)
7. PENGANTAR SMK3 DAN DASAR HUKUMNYA (2)
8. PENGANTAR SMKP DAN DASAR HUKUMNYA (1)
9. PENGANTAR SMKP DAN DASAR HUKUMNYA (2)
Designed by Coach Eddy
4. Batasan K3, UU KK & UU Ketenagakerjaan
• Anda sekarang Semester berapa ?
• Setelah sekian lama anda belajar K3 di Perguruan
Tinggi ini; Tentunya anda dapat mendifinisikan

tentang apa yang dimaksud dengan “ K3”


• K3 adalah ............................................................
4. Batasan K3, UU KK & UU Ketenagakerjaan

• K3 adalah singkatan dari Keselamatan &


K esehatan K erja.

• Pada dasarnya, setiap pekerja mempunyai


hak untuk mendapatkan perlindungan
atas Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(“K3”).
• Demikian yang disebut dalam Pasal 86
ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
(“UU Ketenagakerjaan”).
4. Batasan K3, UU KK & UU Ketenagakerjaan
• Pengertian (definisi) K3 umumnya terbagi
menjadi 4 (empat) versi di antaranya ialah
pengertian K3 versi Filosofi, Keilmuan, Budaya
serta versi Wikipedia.
• K3 (versi filosofi) adalah suatu pemikiran dan
upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga
kerja (termasuk selamat & sehat secara
jasmani & rohani) khususnya dan manusia
pada umumnya serta hasil karya dan budaya
menuju masyarakat adil dan makmur.
• (Sumber: Tardjo, ST., Artikel: Pengertian K3,
Institut Teknologi Bandung, Bandung, Jan 2020)
4. Batasan K3, UU KK & UU Ketenagakerjaan
• K3 (versi filosofi) adalah suatu pemikiran
(dengan 5 jenis kecerdasan yang ada di
dalamnya) dan upaya yang dilakukan oleh
manajemen & pekerja dalam rangka untuk
terciptanya lingkungan kerja yang selamat
(tak ada/sedikit Kecelakaan Kerja = KK nya)
dan sehat (tak ada/sedikit Penyakit Akibat
Kerja = PAK nya).
• (Sumber: Suprianto, Eddy (Coach Eddy),
Holistic Safety Coaching Introduction -
National Webinar Program, SHE Care
Indonesia, Banjarbaru, March 2020.
4. Batasan K3, UU KK & UU Ketenagakerjaan
• K3 (versi keilmuan) adalah semua Ilmu dan
Penerapannya untuk mencegah terjadinya
Kecelakaan Kerja (KK), Penyakit Akibat Kerja
(PAK), kebakaran, peledakan dan pencemaran
lingkungan.
• (Sumber: Tardjo, ST., Artikel: Pengertian K3,
Institut Teknologi Bandung, Bandung, Jan 2020).
• K3 (versi keilmuan) adalah suatu Ranting dari
Cabang Ilmu Keselamatan (Safety Science) yang
mempelajari Pengetahuan, Keterampilan dan/atau
Sikap yang berhubungan dengan upaya-upaya
menciptakan Lingkungan Kerja yang selamat (tak
ada/sedikit Kecelakaan Kerja = KK nya) dan sehat
(tak ada/sedikit Penyakit Akibat Kerja = PAK nya).
4. Batasan K3, UU KK & UU Ketenagakerjaan
• OSH (culture version) --> Occupational Safety
and Health culture is expressed in policy,
procedures, activities and behaviour, and is
always an aspect of the organisational culture.
• (Source: Gerard Zwetsloot and Niek Steijger,
Netherlands Organisation for Applied Scientific
Research; Last edited on 24 April 2013).
• K3 (versi kebudayaan) --> Keselamatan & Kese-
hatan Kerja (K3) diekspresikan dalam bentuk
kebijakan, prosedur, aktivitas dan perilaku, dan
selalu menjadi aspek budaya organisasi.
• Gerard Zwetsloot is a professor; 1998- 2006 at Erasmus University
Rotterdam, and 2007 – 2019 at the University of Nottingham.
• Niek Steijger is a Principal Consultant (certified HVK) and owner DJM
Change Management Self-employed, Rotterdam, Holland, Belanda
4. Batasan K3, UU KK & UU Ketenagakerjaan
• K3 (versi kebudayaan) --> Budaya K3 adalah segala
budi & daya yang dilakukan oleh sekelompok orang
(lebih dari satu orang) yang berhubungan dg Nilai-
Nilai K3 (OSH Values), yang dilakukan dari waktu ke
waktu, agar tercapai Peningkatan Kinerja K3 secara
terus menerus hingga terciptanya lingkungan kerja
yang Nihil Kecelakaan Kerja (0 KK) dan Nihil
Penyakit Akibat Kerja (0 PAK).
• Sumber: Suprianto, Eddy, “Growing a Safety Culture”,
Presentation Slides, PT Arutmin Indonesia, January 2000.
• Eddy Suprianto (Coach Eddy) is a OSH Lecturer at Univ. of
Binawan, Univ. of Indonesia, Univ. of Sahid, Politechnique of
Banjarmasin. He is also the President Director of PT Sukses
K3LH Indonesia (branded as SHE Care Indonesia) and the
General Secretary of WSO (World Safety Organization)
Indonesia National Office.
4. Batasan K3, UU KK & UU Ketenagakerjaan
• K3 (versi kebudayaan) --> Budaya K3 adalah segala budi &
daya yang dilakukan oleh sekelompok orang (lebih dari satu
orang) yang berhubungan dg Nilai-Nilai K3 (OSH Values), yang
dilakukan dari waktu ke waktu, agar tercapai Peningkatan
Kinerja K3 secara terus menerus hingga terciptanya
lingkungan kerja yang Nihil Kecelakaan Kerja (0 KK) dan Nihil
Penyakit Akibat Kerja (0 PAK).
4. Batasan K3, UU KK & UU Ketenagakerjaan
• OSH (versi Wikipedia) Occupational
Safety and Health, also commonly
referred to as Occupational Health and
Safety, Occupational Health, or
Occupational Safety, is a multi-disciplinary
field concerned with the safety, health,
and welfare of people at occupation.
• K3 (versi Wikipedia) adalah bidang multi-
disiplin yang peduli dengan keselamatan,
kesehatan, dan kesejahteraan orang di
tempat kerja.
4. Batasan K3, UU KK & UU Ketenagakerjaan
• Diskusi selanjutnya tentang Undang-
Undang Keselamatan Kerja;
• Undang-Undang ini terbit sebagai
Undang-Undang No. berapa ?
• Diterbitkan di Tahun kapan ?
• Undang-undang ini menggantikan
undang-undang apa ?
• Silahkan bila ada mahasiswa yang bisa
menjawabnya.
4. Batasan K3, UU KK & UU Ketenagakerjaan
• Undang-Undang Keselamatan Kerja
disebut pula sebagai Undang-Undang No.
1 Tahun 1970. Di tahun 2020, undang-
undang ini telah berusia 50 tahun, suatu
usia yang telah cukup tua, yg seharusnya
telah direvisi. (Versi Pdf terlampir).
• Undang-Undang No 1 Tahun 1970 ini
diterbitkan untuk menggantikan
Veiligheidsreglement tahun 1910 (Stbl. No.
406).
4. Batasan K3, UU KK & UU Ketenagakerjaan
• Struktur dari Undang2 Keselamatan Kerja
ini adalah sbb:
1. Bab 1 = Tentang Istilah-Istilah - Pasal 1;
2. Bab 2 = Ruang Lingkup - Pasal 2;
3. Bab 3 = Sjarat-Sjarat Keselamatan Kerdja -
Pasal 3 dan Pasal 4;
4. Bab 4 = Pengawasan - Pasal 5, 6, 7 & 8;
5. Bab 5 = Pembinaan - Pasal 9;
6. Bab 6 = Panitia Pembina Keselamatan &
Kesehatan Kerdja - Pasal 10;
7. Bab 7 = Ketjelakaan - Pasal 11;
4. Batasan K3, UU KK & UU Ketenagakerjaan
• Struktur dari Undang2 Keselamatan Kerja
ini adalah sbb (lanjutan):
8. Bab 8 = Kewadjiban dan Hak Tenaga Kerdja
- Pasal 12;
9. Bab 9 = Kewadjiban bila Memasuki Tempat
Kerdja - Pasal 13;
10. Bab 10 = Kewadjiban Pengurus - Pasal 14;
11. Bab 11 = Ketentuan-Ketentuan Penutup -
Pasal 15, 16, 17 & 18.
4. Batasan K3, UU KK & UU Ketenagakerjaan
• Diskusi selanjutnya tentang Undang-
Undang Ketenagakerjaan;
• Undang-Undang ini terbit sebagai
Undang-Undang No. berapa ?
• Diterbitkan di Tahun kapan ?
• Undang-undang ini menggantikan
undang-undang apa ?
• Silahkan bila ada mahasiswa yang bisa
menjawabnya.
4. Batasan K3, UU KK & UU Ketenagakerjaan
• Undang-Undang Ketenagakerjaan disebut
pula sebagai Undang-Undang No. 13
Tahun 2003 (Versi Pdf terlampir).
• Di tahun 2020, undang-undang ini baru
berusia 13 tahun, suatu usia yang belum
terlalu tua, namun khabarnya telah direvi-
si di Undang-Undang Cipta Kerja (Omni
bus law).
4. Batasan K3, UU KK & UU Ketenagakerjaan
• Struktur dari Undang-Undang Ketenaga-
kerjaan ini adalah sbb:
1. Bab 1 = Ketentuan Umum - Pasal 1;
2. Bab 2 = Landasan, Azas & Tujuan - Pasal 2, 3 & 4;
3. Bab 3 = Kesempatan & Perlakuan yg Sama -
Pasal 5 dan Pasal 6;
4. Bab 4 = Perencanaan Tenaga Kerja &
Informasi Ketenagakerjaan - Pasal 7 & 8;
5. Bab 5 = Pelatihan Kerja - Pasal 9 sd Pasal 30;
6. Bab 6 = Penempatan Tenaga Kerdja - Pasal 31 - 38;
7. Bab 7 = Perluasan Kesempatan Kerja - Ps 39-41;
4. Batasan K3, UU KK & UU Ketenagakerjaan
• Struktur dari Undang2 Keselamatan Kerja
ini adalah sbb (lanjutan):
8. Bab 8 = Penggunaan Tenaga Kerja Asing - Pasal 42 - 49;
9. Bab 9 = Hubungan Kerja - Pasal 50 - 66;
10. Bab 10 = Perlindungan, Pengupahan &
Kesejahteraan - Pasal 67 - 101;
11. Bab 11 = Hubungan Industrial - Psl 102-149;
12. Bab 12 = Pemutusan Hubungan Kerja - Ps 15-172;
13. Bab 13 = Pembinaan - Pasal 173 - 175;
14. Bab 14 = Pengawasan - Pasal 176-Pasal 181;
4. Batasan K3, UU KK & UU Ketenagakerjaan
• Struktur dari Undang2 Keselamatan Kerja
ini adalah sbb (lanjutan):
15. Bab 15 = Penyidikan - Pasal 182;
16. Bab 16 = Ketentuan Pidana & Sanksi
Administratif - Pasal 183 - 190;
17. Bab 17 = Ketentuan Peralihan - Pasal 191;
18. Bab 18 = Ketentuan Penutup - Psl 192-193.
Disiapkan oleh: Ir. Eddy Suprianto, M.App.Sc. (Coach Eddy)
Untuk Prodi Teknik Pertambangan - POLIBAN
Pertemuan Ke-3; Banjarmasin - 21 Des. 2020
1. PERKENALAN DOSEN & MAHASISWA
2. PENDAHULUAN/PENGANTAR
(SAFETY STARTS FROM OUR HEART AND SOUL)
3. TUJUAN PERKULIAHAN
4. BATASAN K3, UU KK & UU KETENAGAKERJAAN
5. K3 DALAM UNDANG2 KESELAMATAN KERJA
6. PENGANTAR SMK3 DAN DASAR HUKUMNYA (1)
7. PENGANTAR SMK3 DAN DASAR HUKUMNYA (2)
8. PENGANTAR SMKP DAN DASAR HUKUMNYA (1)
9. PENGANTAR SMKP DAN DASAR HUKUMNYA (2)
Designed by Coach Eddy
5. K3 dalam UU Keselamatan Kerja
• Hirarki Peraturan Perundangan di Indonesia:
1. Ada yg telah mengetahui HPP di Indonesia ?
2. Apa hirarki yang tertinggi ?
3. Undang-Undang Keselamatan Kerja, kira-kira
ada di Hirarki yang ke berapa ?
5. 5. K3 dalam UU Keselamatan Kerja
• Hirarki Peraturan Perundangan di Indonesia:
1. Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945;
2. Ketetapan MPR (TAP MPR);
3. Undang-Undang (UU) & PERPU;
4. Peraturan Pemerintah (PP);
5. Keputusan Presiden (Keppres);
6. Peraturan Menteri (Permen); dan
7. Keputusan Menteri (Kepmen);
8. Peraturan Daerah Tingkat I; dan
9. Peraturan Daerah Tingkat 2. .
5. 5. K3 dalam UU Keselamatan Kerja
• Contoh Diagram Peraturan Perundangan K3 di
Indonesia:
1. Slide No 47 setelah ini akan menggambarkan
Diagram Peraturan Perundangan yg menjadi
“Dasar Hukum KP” (Keselamatan Pertambang
an);
2. Slide No 48 menggambarkan Diagram
Peraturan Perundangan yang menjadi “Dasar
Hukum SMKP” (Sistem Manajemen
Keselamatan Pertambangan).
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
• Struktur dari Undang2 Keselamatan Kerja
ini adalah sbb:
1. Bab I = Tentang Istilah-Istilah - Pasal 1;
2. Bab II = Ruang Lingkup - Pasal 2;
3. Bab III = Sjarat-Sjarat Keselamatan Kerdja -
Pasal 3 dan Pasal 4;
4. Bab IV = Pengawasan - Pasal 5, 6, 7 & 8;
5. Bab V = Pembinaan - Pasal 9;
6. Bab VI = Panitia Pembina Keselamatan &
Kesehatan Kerdja - Pasal 10;
7. Bab VII = Ketjelakaan - Pasal 11;
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
• Struktur dari Undang2 Keselamatan Kerja
ini adalah sbb (lanjutan):
8. Bab VIII = Kewadjiban dan Hak Tenaga
Kerdja - Pasal 12;
9. Bab IX = Kewadjiban bila Memasuki
Tempat Kerdja - Pasal 13;
10. Bab X = Kewadjiban Pengurus - Pasal 14;
11. Bab XI = Ketentuan-Ketentuan Penutup -
Pasal 15, 16, 17 & 18.
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
Bab I = Tentang Istilah2 - Pasal 1;
Dalam Undang-undang ini yang dimaksud
dengan:
1. "Tempat kerja" ialah tiap ruangan atau
lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau
tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau sering
dimasuki tempat kerja untuk keperluan suatu
usaha dan dimana terdapat sumber atau
sumber-sumber bahaya sebagaimana diperinci
dalam pasal 2; termasuk tempat kerja ialah
semua ruangan, lapangan, halaman dan
sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian
atau berhubung dengan tempat kerja tersebut.
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
Bab I = Tentang Istilah2 - Pasal 1;
Dalam Undang-undang ini yang dimaksud
dengan:
2. "Pengurus" ialah orang yang mempunyai
tugas langsung sesuatu tempat kerja atau
bagiannya yang berdiri sendiri;
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
Bab I = Tentang Istilah2 - Pasal 1;
Dalam Undang-undang ini yang dimaksud
dengan:
3. "Pengusaha" ialah:
a. orang atau badan hukum yang menjalankan
sesuatu usaha milik sendiri dan untuk keperluan itu
mempergunakan tempat kerja;
b. orang atau badan hukum yang secara berdiri
sendiri menjalankan sesuatu usaha bukan miliknya
dan untuk keperluan itu mempergunakan tempat
kerja;
c. orang atau badan hukum, yang di Indonesia
mewakili orang atau badan hukum termaksud pada
(a) dan (b), jikalau yang mewakili berkedudukan di
luar Indonesia.
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
Bab I = Tentang Istilah2 - Pasal 1;
Dalam Undang-undang ini yang dimaksud
dengan:
4. "Direktur" ialah:
pejabat yang ditunjuk oleh Mneteri Tenaga Kerja
untuk melaksanakan Undang-undang ini.

5. "Pegawai Pengawas" ialah:


pegawai teknis berkeahlian khusus dari Departemen
Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga
Kerja.
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
Bab I = Tentang Istilah2 - Pasal 1;
Dalam Undang-undang ini yang dimaksud
dengan:
6. "Ahli Keselamatan Kerja" ialah:
pejabat yang ditunjuk oleh Mneteri Tenaga Kerja
untuk melaksanakan Undang-undang ini.

Pertanyaan:
1. Bagaimana dengan batasan “Tenaga Kerja” ?
2. Kok tidak disebutkan ? Apa alasannya ?
3. Bagaimana dengan “Ahli Kesehatan Kerja”.
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
• Struktur dari Undang2 Keselamatan Kerja
ini adalah sbb:
1. Bab I = Tentang Istilah-Istilah - Pasal 1;
2. Bab II = Ruang Lingkup - Pasal 2;
3. Bab III = Sjarat-Sjarat Keselamatan Kerdja -
Pasal 3 dan Pasal 4;
4. Bab IV = Pengawasan - Pasal 5, 6, 7 & 8;
5. Bab V = Pembinaan - Pasal 9;
6. Bab VI = Panitia Pembina Keselamatan &
Kesehatan Kerdja - Pasal 10;
7. Bab VII = Ketjelakaan - Pasal 11;
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
Bab II = Ruang Lingkup - Pasal 2; Ayat .....
1. Jang diatur oleh Undang-undang ini ialah
keselamatan kerdja dalam segala tempat
kerdja, baik didarat, didalam tanah, diper-
mukaan air, didalam air maupun diudara,
jang berada didalam wilajah kekuasaan
hukum Republik Indonesia.
2. Ketentuan-ketentuan dalam ajat (1)
tersebut berlaku dalam tempat kerdja di
mana:
a. Dibuat, ditjoba, dipakai atau dipergunakan mesin,
pesawat, alat perkakas, peralatan atau instalasi jang
berbahaja atau dapat menimbulkan ketjelakaan,
kebakaran atau peledakan;
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
Bab II = Ruang Lingkup - Pasal 2; Ayat .....
b. Dibuat, diolah, dipakai dipergunakan, diperda-
gangkan, diangkut atau disimpan bahan atau
barang jang : dapat meledak, mudah terbakar,
menggigit, beratjun, menimbulkan insfeksi,
bersuhu tinggi;
c. dll .......... (lihat UU Keselamatan Kerja versi pdf).
3. Dengan peraturan perundangan dapat
ditundjuk sebagai tempat kerdja ruangan-
ruangan atau lapangan-lapangan lainnja jang
dapat membahajakan keselamatan atau
kesehatan jang bekerdja dan atau jang berada
diruangan atau lapangan itu dan dapat dirubah
perintjian tersebut dalam ajat (2).
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
• Struktur dari Undang2 Keselamatan Kerja
ini adalah sbb:
1. Bab I = Tentang Istilah-Istilah - Pasal 1;
2. Bab II = Ruang Lingkup - Pasal 2;
3. Bab III = Sjarat-Sjarat Keselamatan Kerdja -
Pasal 3 dan Pasal 4;
4. Bab IV = Pengawasan - Pasal 5, 6, 7 & 8;
5. Bab V = Pembinaan - Pasal 9;
6. Bab VI = Panitia Pembina Keselamatan &
Kesehatan Kerdja - Pasal 10;
7. Bab VII = Ketjelakaan - Pasal 11;
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
Bab III = Syarat2 Keselamatan Kerja - Pasal 3 &
Pasal 4; Dimana pada Pasal 3 Ayat .....
1. Dengan peraturan perundangan ditetapkan
syarat-syarat keselamatan kerja untuk:
a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan
kebakaran;
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri
pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain
yang berbahaya;
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
Bab III = Syarat2 Keselamatan Kerja - Pasal 3 &
Pasal 4; Dimana pada Pasal 3 Ayat .....
1. Dengan peraturan perundangan ditetapkan
syarat-syarat keselamatan kerja untuk:
e. memberi pertolongan pada kecelakaan;
f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para
pekerja;
g. mencegah dan mengendalikan timbul atau
menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu,
kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca,
sinar radiasi, suara dan getaran;
h. mencegah dan mengendalikan timbulnya
penyakit akibat kerja baik physik maupun
psychis, peracunan, infeksi dan penularan.
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
Bab III = Syarat2 Keselamatan Kerja - Pasal 3 &
Pasal 4; Dimana pada Pasal 3 Ayat .....
1. Dengan peraturan perundangan ditetapkan
syarat-syarat keselamatan kerja untuk:
i. memperoleh penerangan yang cukup dan
sesuai;
j. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang
baik;
k. menyelenggarakan penyegaran udara yang
cukup;
l. memelihara kebersihan, kesehatan dan
ketertiban;
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
Bab III = Syarat2 Keselamatan Kerja - Pasal 3 &
Pasal 4; Dimana pada Pasal 3 Ayat .....
1. Dengan peraturan perundangan ditetapkan
syarat-syarat keselamatan kerja untuk:
m. memperoleh keserasian antara tenaga kerja,
alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya;
n. mengamankan dan memperlancar
pengangkutan orang, binatang, tanaman atau
barang;
o. mengamankan dan memelihara segala jenis
bangunan;
p. mengamankan dan memperlancar pekerjaan
bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan
barang;
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
Bab III = Syarat2 Keselamatan Kerja - Pasal 3 &
Pasal 4; Dimana pada Pasal 3 Ayat .....
1. Dengan peraturan perundangan ditetapkan
syarat-syarat keselamatan kerja untuk:
q. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
r. menyesuaikan dan menyempurnakan
pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
Bab III = Syarat2 Keselamatan Kerja - Pasal 3 &
Pasal 4; Dimana pada Pasal 3 Ayat .....
2. Dengan peraturan perundangan dapat
dirubah perincian seperti tersebut dalam
ayat (1) sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknik dan teknologi serta
pendapatan-pendapatan baru di kemudian
hari.
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
Bab III = Syarat2 Keselamatan Kerja - Pasal 3 &
Pasal 4; Dimana pada Pasal 4 Ayat .....
1. Dengan peraturan perundangan ditetapkan
syarat-syarat keselamatan kerja dalam
perencanaan, pembuatan, pengangkutan,
peredaran, perdagangan, pemasangan,
pemakaian, penggunaan, pemeliharaan dan
penyimpanan bahan, barang, produk teknis
dan aparat produksi yang mengandung dan
dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
Bab III = Syarat2 Keselamatan Kerja - Pasal 3 &
Pasal 4; Dimana pada Pasal 4 Ayat .....
2. Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-prinsip
teknis ilmiah menjadi suatu kumpulan ketentuan
yang disusun secara teratur, jelas dan praktis
yang mencakup bidang konstruksi, bahan,
pengolahan dan pembuatan, perlengkapan alat-
alat perlindungan, pengujian dan pengesyahan,
pengepakan atau pembungkusan, pemberian
tanda-tanda pengenal atas bahan, barang,
produk teknis dan aparat produk guna menjamin
keselamatan barang-barang itu sendiri,
keselamatan tenaga kerja yang melakukannya
dan keselamatan umum.
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
Bab III = Syarat2 Keselamatan Kerja - Pasal 3 &
Pasal 4; Dimana pada Pasal 4 Ayat .....
3. Dengan peraturan perundangan dapat dirubah
perincian seperti tersebut dalam ayat (1) dan (2);
dengan peraturan perundangan ditetapkan siapa
yang berkewajiban memenuhi dan mentaati
syarat-syarat keselamatan tersebut.
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
• Struktur dari Undang2 Keselamatan Kerja
ini adalah sbb:
1. Bab I = Tentang Istilah-Istilah - Pasal 1;
2. Bab II = Ruang Lingkup - Pasal 2;
3. Bab III = Sjarat-Sjarat Keselamatan Kerdja -
Pasal 3 dan Pasal 4;
4. Bab IV = Pengawasan - Pasal 5, 6, 7 & 8;
5. Bab V = Pembinaan - Pasal 9;
6. Bab VI = Panitia Pembina Keselamatan &
Kesehatan Kerdja - Pasal 10;
7. Bab VII = Ketjelakaan - Pasal 11;
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
Bab IV = Pengawasan - Pasal 5, 6, 7 & 8;
Dimana pada Pasal 5 Ayat .....
1. Direktur melakukan pelaksanaan umum terhadap
Undang-undang ini sedangkan para pegawai
pengawas dan ahli keselamatan kerja ditugaskan
menjalankan pengawasan langsung terhadap
ditaatinya Undang-undang ini dan membantu
pelaksanaannya.
2. Wewenang dan kewajiban direktur, pegawai
pengawas dan ahli keselamatan kerja dalam
melaksanakan Undang-undang ini diatur dengan
peraturan perundangan.
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
Bab IV = Pengawasan - Pasal 5, 6, 7 & 8;
Dimana pada Pasal 6 Ayat .....
1. Barang siapa tidak dapat menerima keputusan
direktur dapat mengajukan permohonan banding
kepada Panitia Banding.
2. Tata cara permohonan banding, susunan Panitia
Banding, tugas Panitia Banding dan lain-lainnya
ditetapkan oleh Menteri Tenaga Kerja.
3. (3) Keputusan Panitia Banding tidak dapat
dibanding lagi.
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
Bab IV = Pengawasan - Pasal 5, 6, 7 & 8;
Dimana pada Pasal 7:
Untuk pengawasan berdasarkan Undang-undang ini pengusaha
harus membayar retribusi menurut ketentuan-ketentuan yang
akan diatur dengan peraturan perundangan.
Dimana pada Pasal 8 Ayat.......
1. Pengurus di wajibkan memeriksakan kesehatan badan,
kondisi mental dan kemampuan fisik dari tenaga kerja yang
akan diterimanya maupun akan dipindahkan sesuai dengan
sifat-sifat pekerjaan yang diberikan padanya.
2. (2) Pengurus diwajibkan memeriksakan semua tenaga kerja
yang berada di bawah pimpinannya, secara berkala pada
Dokter yang ditunjuk oleh Pengusaha dan dibenarkan oleh
Direktur.
3. (3) Norma-norma mengenai pengujian kesehatan ditetapkan
dengan peraturan perundangan.
Disiapkan oleh: Ir. Eddy Suprianto, M.App.Sc. (Coach Eddy)
Untuk Prodi Teknik Pertambangan - POLIBAN
Pertemuan Ke-3; Banjarmasin - 28 Des. 2020
1. PERKENALAN DOSEN & MAHASISWA
2. PENDAHULUAN/PENGANTAR
(SAFETY STARTS FROM OUR HEART AND SOUL)
3. TUJUAN PERKULIAHAN
4. BATASAN K3, UU KK & UU KETENAGAKERJAAN
5. K3 DALAM UNDANG2 KESELAMATAN KERJA
6. PENGANTAR SMK3 DAN DASAR HUKUMNYA (1)
7. PENGANTAR SMK3 DAN DASAR HUKUMNYA (2)
8. PENGANTAR SMKP DAN DASAR HUKUMNYA (1)
9. PENGANTAR SMKP DAN DASAR HUKUMNYA (2)
Designed by Coach Eddy
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
• Struktur dari Undang2 Keselamatan Kerja
ini adalah sbb:
1. Bab I = Tentang Istilah-Istilah - Pasal 1;
2. Bab II = Ruang Lingkup - Pasal 2;
3. Bab III = Sjarat-Sjarat Keselamatan Kerdja -
Pasal 3 dan Pasal 4;
4. Bab IV = Pengawasan - Pasal 5, 6, 7 & 8;
5. Bab V = Pembinaan - Pasal 9;
6. Bab VI = Panitia Pembina Keselamatan &
Kesehatan Kerdja - Pasal 10;
7. Bab VII = Ketjelakaan - Pasal 11;
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
Bab V = Pembinaan - Pasal 9; Ayat ............
1. Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada
tiap tenaga kerja baru tentang:
a. Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul
dalam tempat kerja;
b. Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang
diharuskan dalam tempat kerja;
c. Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang
bersangkutan;
d. Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan
pekerjaannya.
2. Pengurus hanya dapat mempekerjakan tenaga kerja yang
bersangkutan setelah ia yakin bahwa tenaga kerja tersebut
telah memahami syarat-syarat tersebut di atas.
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
Bab V = Pembinaan - Pasal 9; Ayat ............
3. Pengurus diwajibkan menyelenggarakan
pembinaan bagi semua tenaga kerja yang
berada di bawah pimpinannya, dalam
pencegahan kecelakaan dan pemberantasan
kebakaran serta peningkatan keselamatan
dan kesehatan kerja, pula dalam pemberian
pertolongan pertama pada kecelakaan:
4. Pengurus diwajibkan memenuhi dan
mentaati semua syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi
usaha dan tempat kerja yang dijalankan.
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
Bab VI = Panitia Pembina Keselamatan &
Kesehatan Kerja (P2K3) - Pasal 10; Ayat ............
1. Menteri Tenaga Kerja berwenang membertuk
Panitia Pembina Keselamatan Kerja guna
memperkembangkan kerja sama, saling pengertian
dan partisipasi efektif dari pengusaha atau
pengurus dan tenaga kerja dalam tempat-tempat
kerja untuk melaksanakan tugas dan kewajiban
bersama di bidang keselamatan dan kesehatan
kerja, dalam rangka melancarkan usaha
berproduksi:
2. Susunan Panitia Pembina dan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, tugas dan lain-lainnya ditetapkan
oleh Menteri Tenaga Kerja.
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
Bab VII = Kecelakaan - Pasal 11; Ayat ............
1. Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan
yang terjadi dalam tempat kerja yang dipimpinnya,
pada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga
Kerja;
2. Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan
oleh pegawai termaksud dalam ayat (1) diatur
dengan peraturan perundangan.
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
Bab VIII = Kewajiban & Hak Tenaga Kerja -
Pasal 12:
Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan/atau hak
tenaga kerja untuk:
a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh Pegawai
Pengawas dan atau keselamatan kerja;
b. Memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan;
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan
kesehatan kerja yang diwajibkan;
d.Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat
keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan;
e. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat
kesehatan dan keselamatan kerja serta alat-alat perlindungan
diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal
khususditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-
batas yang masih dapat dipertanggung jawabkan.
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
Bab IX = Kewajiban bila Mema-
suki Tempat Kerja - Pasal 13:
Barang siapa akan memasuki
sesuatu tempat kerja, diwajibkan
mentaati semua petunjuk
keselamatan kerja dan memakai
alat-alat perlindungan diri yang
diwajibkan.
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
Bab X = Kewajiban Pengurus -
Pasal 14:
Pengurus diwajibkan :
a. secara tertulis menempatkan dalam tempat
kerja yang dipimpinnya, semua syarat
keselamatan kerja yang diwajibkan, sehelai
Undang-undang ini dan semua peraturan
pelaksanaannya yang berlaku bagi tempat
kerja yang bersangkutan, pada tempat-
tempat yang mudah dilihat dan menurut
petunjuk pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja;
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
Bab X = Kewajiban Pengurus -
Pasal 14:
Pengurus diwajibkan :
b. Memasang dalam tempat kerja yang
dipimpinnya, semua gambar keselamatan
kerja yang diwajibkan dan semua bahan
pembinaan lainnya, pada tempat-tempat
yang mudah dilihat dan terbaca menurut
petunjuk pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja;
5. Ketentuan K3 dalam UU Keselmt. Kerja
Bab X = Kewajiban Pengurus -
Pasal 14:
Pengurus diwajibkan :
c. Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat
perlindungan diri yang diwajibkan pada
tenaga kerja berada di bawah pimpinannya
dan menyediakan bagi setiap orang lain yang
memasuki tempat kerja tersebut, disertai
dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan
menurut petunjuk-petunjuk yang diperlukan
menurut petunjuk pegawai pengawas atau
ahli keselamatan kerja.
Disiapkan oleh: Ir. Eddy Suprianto, M.App.Sc. (Coach Eddy)
Untuk Prodi Teknik Pertambangan - POLIBAN
Pertemuan Ke-4; Banjarmasin - 04 Jan. 2021
1. PERKENALAN DOSEN & MAHASISWA
2. PENDAHULUAN/PENGANTAR
(SAFETY STARTS FROM OUR HEART AND SOUL)
3. TUJUAN PERKULIAHAN
4. BATASAN K3, UU KK & UU KETENAGAKERJAAN
5. K3 DALAM UNDANG2 KESELAMATAN KERJA
6. PENGANTAR SMK3 DAN DASAR HUKUMNYA (1)
7. PENGANTAR SMK3 DAN DASAR HUKUMNYA (2)
8. PENGANTAR SMKP DAN DASAR HUKUMNYA (1)
9. PENGANTAR SMKP DAN DASAR HUKUMNYA (2)
Designed by Coach Eddy
6. Pengantar SMK3 & Dasar Hukumnya
6. Pengantar SMK3 & Dasar Hukumnya
6. Pengantar SMK3 & Dasar Hukumnya
6. Pengantar SMK3 & Dasar Hukumnya
6. Pengantar SMK3 & Dasar Hukumnya
6. Pengantar SMK3 & Dasar Hukumnya
6. Pengantar SMK3 & Dasar Hukumnya
6. Pengantar SMK3 & Dasar Hukumnya
6. Pengantar SMK3 & Dasar Hukumnya
6. Pengantar SMK3 & Dasar Hukumnya
6. Pengantar SMK3 & Dasar Hukumnya
6. Pengantar SMK3 & Dasar Hukumnya
6. Pengantar SMK3 & Dasar Hukumnya
6. Pengantar SMK3 & Dasar Hukumnya
5. Tujuan “Penerapan SMK3”
5. Tujuan “Penerapan SMK3”
5. Tujuan “Penerapan SMK3”
5. Tujuan “Penerapan SMK3”
5. Tujuan “Penerapan SMK3”
6. “Penerapan SMK3”
Disiapkan oleh: Ir. Eddy Suprianto, M.App.Sc. (Coach Eddy)
Untuk Prodi Teknik Pertambangan - POLIBAN
Pertemuan Ke-5; Banjarmasin - 11 Januari 2021
1. PERKENALAN DOSEN & MAHASISWA
2. PENDAHULUAN/PENGANTAR
(SAFETY STARTS FROM OUR HEART AND SOUL)
3. TUJUAN PERKULIAHAN
4. BATASAN K3, UU KK & UU KETENAGAKERJAAN
5. K3 DALAM UNDANG2 KESELAMATAN KERJA
6. PENGANTAR SMK3 DAN DASAR HUKUMNYA (1)
7. PENGANTAR SMK3 DAN DASAR HUKUMNYA (2)
8. PENGANTAR SMKP DAN DASAR HUKUMNYA (1)
9. PENGANTAR SMK3 DAN DASAR HUKUMNYA (2)
Designed by Coach Eddy
6.1. “Penetapan KebijakanSMK3”
6.1. “Penetapan KebijakanSMK3”
6.1. “Penetapan KebijakanSMK3”
6.2. “Perencanaan K3”
6.2. “Perencanaan K3”
6.2. “Perencanaan K3”
6.2. “Perencanaan K3”
6.2. “Perencanaan K3”
6.2. “Perencanaan K3”
6.2. “Perencanaan K3”
6.2. “Perencanaan K3”
6.4. “Pemantauan & Evaluasi Kinerja K3”
6.4. “Pemantauan & Evaluasi Kinerja K3”
6.4. “Pemantauan & Evaluasi Kinerja K3”
6.4. “Pemantauan & Evaluasi Kinerja K3”
6.4. “Pemantauan & Evaluasi Kinerja K3”
6.4. “Pemantauan & Evaluasi Kinerja K3”
6.4. “Pemantauan & Evaluasi Kinerja K3”
6.4. “Pemantauan & Evaluasi Kinerja K3”
6.4. “Pemantauan & Evaluasi Kinerja K3”
6.4. “Pemantauan & Evaluasi Kinerja K3”
6.4. “Pemantauan & Evaluasi Kinerja K3”
6.4. “Pemantauan & Evaluasi Kinerja K3”
6.5. “Peninjauan-ulang & Peningkatan Kinerja”
6.5. “Peninjauan-ulang & Peningkatan Kinerja”
6.5. “Peninjauan-ulang & Peningkatan Kinerja”
6.5. “Peninjauan-ulang & Peningkatan Kinerja”
6.5. “Peninjauan-ulang & Peningkatan Kinerja”
6.5. “Peninjauan-ulang & Peningkatan Kinerja”
6.5. “Peninjauan-ulang & Peningkatan Kinerja”
6.5. “Peninjauan-ulang & Peningkatan Kinerja”
6.5. “Peninjauan-ulang & Peningkatan Kinerja”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
6.3. “Pelaksanaan Rencana K3”
Disiapkan oleh: Ir. Eddy Suprianto, M.App.Sc. (Coach Eddy)
Untuk Prodi Teknik Pertambangan - POLIBAN
Pertemuan Ke-6; Banjarmasin - 18 Januari 2021
1. PERKENALAN DOSEN & MAHASISWA
2. PENDAHULUAN/PENGANTAR
(SAFETY STARTS FROM OUR HEART AND SOUL)
3. TUJUAN PERKULIAHAN
4. BATASAN K3, UU KK & UU KETENAGAKERJAAN
5. K3 DALAM UNDANG2 KESELAMATAN KERJA
6. PENGANTAR SMK3 DAN DASAR HUKUMNYA (1)
7. PENGANTAR SMK3 DAN DASAR HUKUMNYA (2)
8. PENGANTAR SMKP DAN DASAR HUKUMNYA (1)
9. PENGANTAR SMK3 DAN DASAR HUKUMNYA (2)
Designed by Coach Eddy
8. Pengantar SMKP & Dasar Hukumnya
Pengantar: Seperti yang telah diketahui; Di SMK3 ada 5 Bagian/Elemen.
Pertanyaan: Apakah ada yang telah tahu; Ada berapa Bagian/Elemen di SMKP ?
Pertanyaan: Sebutkan 2 Elemen tambahan yang ada di SMKP dan tidak ada di SMK3.
Pertanyaan: Sebutkan 2 Elemen tambahan yang ada di SMKP dan tidak ada di SMK3.
8. Pengantar SMKP & Dasar Hukumnya

Pertanyaan: Bila di SMK3 ada 12 Elemen; Ada berapa Elemen yang ada di SMKP ?
Pertanyaan: Sebutkan jumlah Elemen yang ada di SMKP. Bandingkan dg yg ada di SMK3.
8. Pengantar SMKP & Dasar Hukumnya

Pertanyaan: Bila di SMK3 ada 166 Kriteria; Ada berapa Kriteria (requirements) di SMKP ?
Dokumen Pendukung SMKP  Contoh dari Orica
• Kebijakan Keselamatan Pertambangan
SHE-INA-POL-OMS 001 Kebijakan KP

• Manual SMKP
SHE-IND-MAN-OMS-001 Manual SMKP

• Prosedur SMKP
1. SHE-IND-PRO-OMS-001 Manajemen Resiko
2. SHE-IND-PRO-OMS-002 Tujuan, Sasaran & Program
3. SHE-IND-PRO-OMS-003 Persyaratan Per-UU
4. SHE-IND-PRO-OMS-004 Manajemen Insiden
5. SHE-IND-PRO-OMS-005 Inspeksi
6. SHE-IND-PRO-OMS-006 Tindak Lanjut Ketidaksesuaian
7. SHE-IND-PRO-OMS-007 Audit Keselamatan Pertambangan
8. SHE-IND-PRO-OMS-008 Manajemen Perubahan
9. SHE-IND-PRO-OMS-009 Partisipasi Konsultasi Motivasi dan Kesadaran KP
10. SHE-IND-PRO-OMS-010 Pengendalian Dokumen (Document Control)
11. SHE-IND-PRO-OMS-011 Pengendalian Rekaman Dokumen SMKP
12. SHE-IND-PRO-OMS-012 Alat Pelindung Diri 191
Dokumen Pendukung SMKP  Contoh dari Orica

• Form SMKP
1. SHE-IND-FOR-OMS-001 Daftar Hadir
2. SHE-IND-FOR-OMS-002 Notulen Rapat
3. SHE-IND-PRO-OMS-012 Matriks Standar PPE

• Template SMKP
1. SHE-IND-TEM-OMS-001 IBPR_HIRAC
2. SHE-IND-TEM-OMS-002 Rencana Peningkatan KPLK
3. SHE-IND-TEM-OMS-003 Laporan Audit

• Other Documents
1. Surat Penunjukkan K3 Pertambangan
2. Surat Penunjukkan KO Pertambangan
3. Surat Penunjukkan Pengawas Operasional
4. Surat Penunjukkan Pengawas Teknik
5. Surat Penunjukkan Tenaga Teknik Pertambangan
6. Organization Chart
192
DASAR HUKUM --> KP (KESELAMATAN PERTAMBANGAN)
UUD 1945

UU No 13 Tahun 2003 UU No. 4/2009 -->


UU 1/1970
Ketenagakerjaan UU No. 3/2020
Keselamatan Kerja
Pasal 86 & 87 Pengusahaan Minerba

PP No. 50/2012 PP No. 55/2010


PP 19/1973 Pengawasan
Keselamatan Kerja di Penerapan SMK3 Binwas Minerba
Pertambangan Pasal 1,2,3 Pasal 4(2) & 19 Psl 16, 26 & 27

Per. Kapolri No. 2/2008 PerMen ESDM No. 11/2018


Pemberian Wilayah,Perizinan, PerMen ESDM No. 26/2018
Pengawasan, Pengendalian, dan Pelaporan pada kegiatan Usaha Pel. Kaidah Pert. yang Baik
Pengamanan Handak Pertambangan Minerba

KepMen ESDM No. 1796/2018 KepMen ESDM No. 1827/2018


Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pel. Kaidah Teknik
Peromohanan, Evaluasi Pertambangan yang baik
194
DASAR HUKUM --> SMKP (Sistem Manajemen K. Pert.)
UUD 1945

UU No 13 Tahun 2003 UU No. 4/2009 -->


UU 1/1970
Ketenagakerjaan UU No. 3/2020
Keselamatan Kerja
Pasal 86 & 87 Pengusahaan Minerba

PP No. 50/2012 PP No. 55/2010


PP 19/1973 Pengawasan
Keselamatan Kerja di Penerapan SMK3 Binwas Minerba
Pertambangan Pasal 1,2,3 Pasal 4(2) & 19 Psl 16, 26 & 27

Per. Kapolri No. 2/2008 PerMen ESDM No. 11/2018


Pemberian Wilayah,Perizinan, PerMen ESDM No. 26/2018
Pengawasan, Pengendalian, dan Pelaporan pada kegiatan Usaha Pel. Kaidah Pert. yang Baik
Pengamanan Handak Pertambangan Minerba

KepMen ESDM No. 1796/2018 KepMen ESDM No. 1827/2018


Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pel. Kaidah Teknik
Peromohanan, Evaluasi Pertambangan yang baik

Pertanyaan: Atas Dasar Hukum apa pemerintah mewajibkan SMKP KepDirjen MINERBA No. 185/2019
di Perusahaan Pertambangan & P. Jasa Pertambangan di Indonesia? 195
tentang SMKP Minerba
Disiapkan oleh: Ir. Eddy Suprianto, M.App.Sc. (Coach Eddy)
Untuk Prodi Teknik Pertambangan - POLIBAN
Pertemuan Ke-7; Banjarmasin - 25 Januari 2021
1. PERKENALAN DOSEN & MAHASISWA
2. PENDAHULUAN/PENGANTAR
(SAFETY STARTS FROM OUR HEART AND SOUL)
3. TUJUAN PERKULIAHAN
4. BATASAN K3, UU KK & UU KETENAGAKERJAAN
5. K3 DALAM UNDANG2 KESELAMATAN KERJA
6. PENGANTAR SMK3 DAN DASAR HUKUMNYA (1)
7. PENGANTAR SMK3 DAN DASAR HUKUMNYA (2)
8. PENGANTAR SMKP DAN DASAR HUKUMNYA (1)
9. PENGANTAR SMK3 DAN DASAR HUKUMNYA (2)
Designed by Coach Eddy
PERATURAN
KESELAMATAN
PERTAMBANGAN &
SMKP
Pembekalan Calon POM

199
DASAR HUKUM KESELAMATAN PERTAMBANGAN

UU No 13 Tahun 2003
UU 1/1970 UU No. 4/2009 Pengusahaan
Ketenagakerjaan
Keselamatan Kerja Minerba
Pasal 86 & 87

PP No. 50/2012 PP No. 55/2010


PP 19/1973 Pengawasan
Keselamatan Kerja di Penerapan SMK3 Binwas Minerba
Pertambangan Pasal 1,2,3 Pasal 4(2) & 19 Psl 16, 26 & 27

PerMen ESDM No. 11/2018


PerMen ESDM No. 26/2018
Per. Kapolri No. 2/2008 Pemberian Wilayah,Perizinan,
Pelaporan pada kegiatan Usaha Pel. Kaidah Pert. yang Baik
Pengawasan, Pengendalian, dan Pertambangan Minerba
Pengamanan Handak
KepMen ESDM No. 1796/2018 KepMen ESDM No. 1827/2018
Pedoman Pelaksanaan Pedoman Pel. Kaidah Teknik Pert.
Peromohanan, Evaluasi yang baik
200
UU NO. 1 TAHUN 1970

Setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan


keselamatan dlm melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan
hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas
Nasional;
Setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja
perlu terjamin pula keselamatannya;

Setiap sumber produksi perlu dipakai dan


dipergunakan secara aman dan effisien;

Pembinaan norma-norma itu perlu diwujudkan dalam UU yg


memuat ketentuan umum tentang K2 yg sesuai dgn
perkembangan masyarakat, industrialisasi, teknik & teknologi.
201
PP NO. 19 TAHUN 1973

Pertambangan penting bagi ekonomi nasional & pertahanan


negara. Pengaturan lebih lanjut pengawasan K2 bidang
pertambangan sebagaimana dlm Psl 16 UU No.: 44 Prp. Th
1960 & Psl 29 UU No.: 11 Th 1967 perlu;

UU No. 1 Th 1970 mengatur K2 secara umum termasuk


bidang pertambangan yg menjadi tugas dan tanggung jawab
Menakertransko
Usaha pertambangan terus menerus, butuh peralatan khusus,
bahaya & kecelakaan begitu besar dan khas serta perlu
pengawasan K2 yg lebih effisien dan effektif

Dep. Pertambangan punya Personil & Peralatan Khusus


untuk Pengawasan K2 Pertambangan
202
PP NO. 19 TAHUN 1973 ...lanjutan

Pasal 1: Pengaturan K2 Pertambangan dalam UU No. 44 Prp.


Th 1960, UU No. 11 Th 1967, dan PP No.32 Th 1969 dgn
ditetapkan UU No. 1 Th 1970 dilakukan Oleh Menteri
Pertambangan

Pasal 2: Pengawasan K2 bidang


Pertambangan oleh Menteri Pertambangan
berpedoman pada UU No.1 Tahun 1970 &
Peraturan Pelaksanaannya
Pasal 3: Menteri Pertambangan mengangkat Pejabat
Pengawas K2 kerjasama dengan Pejabat K2
Depnakertransko
203
UU NO. 4 TAHUN 2009
Pertambangan Mineral dan Batubara

Pengaturan K3 dan Keselamatan Operasi


1. Pasal 96 Kewajiban Pemegang IUP & IUPK
2. Pasal 139 Pembinaan
3. Pasal 140 Pengawasan
4. Pasal 141 Obyek Pengawasan

204
GMP

EG -IT-2012-BPN 205
INSPEKTUR TAMBANG 205
PP NO. 55 TAHUN 2010
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaran Usaha Pertambangan Minerba

Pengaturan K3 & KO Pertambangan:


1. Pasal 3 Pembinaan Penyelenggaraan PUP
2. Pasal 12 Pembinaan Atas Pelaksanaan KUP
3. Pasal 16 Pengawasan Atas Pelaksanaan KUP
4. Pasal 26 Pengawasan K3 Pertambangan
5. Pasal 27 Pengawasan KO Pertambangan
6. Pasal 36 Pelaksanaan Pengawasan

206
PENGAWASAN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN

1) Keselamatan Kerja 1) Kelayakan sarana,


2) Kesehatan Kerja prasarana instalasi dan
peralatan pertambangan;
3) Lingkungan Kerja
2) Pengamanan Instalasi
4) Sistem Manajemen K3 3) Sistem & Pelaksanaan
Pemeliharaan Peralatan;
(Pasal 26 PP 55 Th 2010) 4) Kompetensi tenaga
teknik;
5) Evaluasi laporan hasil
Kajian Teknis;
(Pasal 27 PP 55 Th 2010)
207
PENGAWASAN K3 (Pasal 26 PP 55/2010)

KESELAMATAN KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN


KERJA KERJA SM
• Kebijakan
• Manajemen Risiko • Ergonomik • Debu • Perencanaan
• Manajemen Keadaan • Higienis & Sanitasi • Kebisingan• Org & Personel
darurat • Program kes. • Getaran • Implementasi
• Administrasi • Pengelolaan • Pencahayaan• Pemantauan,
• Program Makanan, Minuman, Evaluasi &
& Gizi • Udara Tindak lanjut
• Diklat
• Diagnosis Penyakit • Ventilasi • Dokumentasi
• Inspeksi • Faktor Kimia
• Penyelidikan • Tinjauan
• Radiasi Manajemen &
kecelakaan Peningkatan
• Faktor BiologiKinerja
• Kebersihan 208
PP NO. 55 TAHUN 2010

Pasal 36 Pelaksanaan Pengawasan


Inspektur Tambang berwenang:
Ø Memasuki tempat kegiatan usaha
pertambangan setiap saat
Ø Menghentikan sementara waktu sebagian
atau seluruh kegiatan pertambangan
Ø Mengusulkan penghentian sementar menjadi
Penghentian Tetap kepada KAIT

209
PerMen ESDM NO. 26 TAHUN 2018
Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik

Pasal 3 (2)
Kaidah pertambangan
o kaidah teknik pertambangan yang baik; dan
o tata kelola pengusahaan pertambangan.

210
PerMen ESDM NO. 26 TAHUN 2018 ...lanjutan

Ka i d a h te k n i k p e r ta m b a n ga n ya n g b a i k m e l i p u t i
pelaksanaan aspek:
a. teknis pertambangan;
b. konservasi Mineral dan Batubara;
c. keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan;
d. keselamatan operasi pertambangan;
e. pengelolaan lingkungan hidup pertambangan, Reklamasi,
dan Pascatambang, serta Pascaoperasi; dan
f. pemanfaatan teknologi, kemampuan rekayasa,
g. rancang bangun, pengembangan, dan penerapan teknologi
pertambangan.

211
PerMen ESDM NO. 26 TAHUN 2018 ...lanjutan

Pasal 3 (4)
Tata kelola pengusahaan pertambangan meliputi pelaksanaan aspek:
a. pemasaran;
b. keuangan;
c. pengelolaan data;
d. pemanfaatan barang, jasa, dan teknologi;
e. pengembangan tenaga kerja teknis pertambangan;
f. pengembangan dan pemberdayaan masyarakat setempat;
g. kegiatan lain di bidang Usaha Pertambangan yang menyangkut
kepentingan umum;
h. pelaksanaan kegiatan sesuai dengan IUP atau IUPK; dan
i. jumlah, jenis, dan mutu hasil Usaha Pertambangan

212
PerMen ESDM NO. 26 TAHUN 2018 ...lanjutan

Pasal 7 (1)
…Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP Operasi
Produksi, dan IUPK Operasi Produksi wajib:
a. mengangkat KTT sebagai pemimpin tertinggi di
lapangan untuk mendapatkan pengesahan dari KaIT;
dan
b. m e m i l i k i t e n a g a t e k n i s p e r t a m b a n g a n y a n g
berkompeten sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
213

Anda mungkin juga menyukai