Anda di halaman 1dari 12

LINIER PROGRAMMING

METODE SIMPLEKS

A. Pengertian
Metode Simpleks merupakan bagian dari linier programming yang digunakan
sebagai alat untuk memecahkan masalah yang menyangkut dua variabel keputusan
atau lebih. Metode ini menggunakan pendekatan tabel yang disebut dengan tabel
Simpleks. Proses eksekusi untuk mendapatkan hasil optimum dengan mengubah-
ubah tabel Simpleks sampai diperoleh hasil positif di seluruh nilai di baris Cj - Zj.
kelebihan dari metode ini seperti yang telah disebutkan, adalah mampu menghitung
dua atau lebih variabel keputusan apabila dibandingkan dengan metode grafik yang
hanya mampu mengaplikasikan dua variabel keputusan.
Dalam menganalisis, apakah sumber-sumber daya telah digunakan secara penuh
(habis terpakai / scarce) atau berlebih (abundant), dapat menggunakan pendekatan
tabel simpleks optimal. Nilai tersebut dapat dilihat pada bagian kolom bj (atau nilai
kunci pada tabel simpleks yang disederhanakan).
Sebagai contoh, apabila terdapat 3 kendala dalam suatu kasus tertentu dan dan
dalam tabel simpleks optimal diketahui nilai S 1 = 10 dan S3 = 3, berrarti terdapat
kapasitas yang berlebih (abundant), yaitu pada kendala ke 1 sebesar 10 satuan dan
kendala ke 3 sebesar 3 satuan. Sedangkan untuk kendala ke 2 tidak tertera pada
tabel simpleks optimal tersebut (S 2 = 0). Dengan demikian sumber daya tersebut
digunakan secara penuh (scarce).
Dalam tabel simpleks, dapat juga diketahui besarnya harga bayangan (price
shadow) dari tabel simpleks optimal. Harga bayangan merupakan besarnya
perubahan nilai tujuan sebagai akibat dari sumber daya ruas kanan sebesar sat
satuan. Harga bayangan dapat dilihat melalui tabel simpleks optimal pada baris Cj -
Zj(atau pada baris Z pada tabel simpleks yang disederhanakan), kolom S 1, S2..... Sm.
Misalnya pada tabel simpleks optimal terdapat nilai pada baris Cj - Zjkolom S1 =
3/4, S2 = 0, dan S3 = 1/4, berarti apabila sumber daya ke-1 berubah sebesar satu
satuan, akan merubah nilai tujuan sebesar ¾. Begitu pula untuk sumber daya ke-3,
apabila berubah sebesar satu satuan, akan merubah nilai tujuan sebesar ¼.
Sedangkan untuk sumber daya ke-2 tidak berubah walaupun terdapat perubahan
pada sumber daya tersebut.

B. Langkah-langkah Metode Simpleks


1
Terdapat 12 langkah dalam metode simpleks, yaitu :
1. Mengidentifikasi variabel keputusan dan memformulasikan dalam simbul
matematis
2. Mengidentifikasi tujuan yang akan dicapai dan kendala-kendala yang terjadi
3. Memformulasikan tujuan dan kendala kedalam fungsi model matematis
4. Mengubah pertidaksamaan “ ≤ “ pada kendala menjadi “ = “ dengan
menambahkan variabel slack (S)
5. Membuat tabel simpleks dan memasukan data fungsi tujuan dan kendala-kendala
yang telah diubah tersebut ke dalam tabel simpleks. Disamping itu juga
menentukan nilai Cj, yaitu angka pada masing-masing kolom yang akan dicari
dikalikan dengan koefisien dasar (kd) dan kemudian mencari nilai Cj - Zj
6. Mencari kolom kunci, yaitu dengan cara mencari nilai negatif terbesar pada baris
Cj - Zj
7. Mencari baris kunci dengan cara mencari nilai positif terkecil pada indeks.

bjpada masing-masing baris


Indeks =
Angka pada pada kolom kunci di masing-masing baris

8. Mencari angka kunci yaitu pertemuan antara baris kunci dan kolom kunci.
9. Mengubah variabel keputusan pada baris kunci dengan variabel keputusan pada
kolom kunci dan kemudian mengubah seluruh elemen pada baris kunci dengan
cara membagi seluruh elemen tersebut dengan angka kunci.
10. Mengubah nilai-nilai pada baris lain (di luar baris kunci) yang lama, dikurangi
nilai-nilai pada baris kunci baru yang telah dikalikan dengan koefisien kolom kunci
pada baris awal tersebut.

Nilai pada baris baru = Nilai pada baris lama – (angka kunci) x Nilai pada baris kunci
baru

11. Mengubah nilai-nilai pada baris lain (di luar baris kunci), dengan menggunakan
rumusan yang sama pada butir j.
12. Memastikan seluruh elemen pada Cj - Zjtidak ada yang bernilai negatif. Apabila
masih ada yang bernilai negatif, maka diulangi melalui langkah ke f dan
seterusnya.

2
13. Apabila seluruh elemen Cj - Zjtelah tidak ada yang bernilai negatif, maka proses
eksekusi telah selesai, dan nilai Z optimum dan besarnya variabel keputusan
berada pada kolom Zj dan bj

Tabel Awal Simpleks :

Maksimumkan : Z = C1X1 + C2X2 +C3X3

Kendala / Pembatas : 1. a11X1 + a12X2 + a13X3 ≤ b1


2. a21X1 + a22X2 + a23X3 ≤ b2
3. a31X1 + a32X2 + a33X3 ≤ b3

X1, X2, X3 ≥

VARIABE Zj Cj Cj Cj 0 0 0
L DASAR
kd bj X1 X2 X3 S1 S2 S3 INDEKS
0 S1 b1 a11 a12 a13 1 0 0 -
0 S2 b2 a21 a22 a23 0 1 0 -
0 S3 b3 a31 a32 a33 0 0 1 -
- Cj ∑ kdi bji ∑ kdi Xj1 ∑ kdi Xj2 ∑ kdi Xj3 ∑ kdi Xj4 ∑ kdi Xj5 ∑ kdi Xj6
- Cj - Zj ∑ kdi bji ∑ kdi ∑ kdi Xj2 ∑ kdi Xj3 ∑ kdi Xj4 ∑ kdi Xj15 ∑ kdi Xj16
Xj1– Z1 – Z2 – Z3 – Z4 - Z5 – Z6

Keterangan :

∑ kdi Xj1, berarti kd1a11 + kd2a21 + kd3a31


∑ kdi Xj6, berarti kd1a16+ kd2a26+ kd3a36

Contoh :
PT. Kuliah Malam memiliki sebuah pabrik yang memproduksi dua jenis produk, yaitu
kain sutera dan wol. Produk tersebut dihasilkan perusahaan untuk memenuhi
permintaan luar negeri (ekspor). Untuk memproduksi kedua produks tersebut
diperlukan bahan baku benang sutera, benang wol dan tenaga kerja. Maksimum
penyediaan barang sutera adalah 60 kg per hari, benang wol sebanyak 30 kg per hari
dan tenaga kerja 40 jam per hari. Kebutuhan setiap unit produk akan bahan baku dan
jam tenaga kerja dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

JENIS BAHAN BAKU KAIN SUTERA KAIN WOL


BENANG SUTERA 2 3
BENANG WOL - 2
TENAGA KERJA 2 1

3
Kedua jenis produk tersebut memberikan keuntungan sebesar $ 400 untuk kain sutera
dan $ 300 untuk kain wol. Berdasarkan kondisi diatas, tentukan besarnya tingkat
produksi kain sutera dan kain wol agar keuntungan maksimum dan berapa keuntungan
maksimum tersebut ?
Penyelesaian :
Langkah 1 :
Mengidentifikasi variabel keputusan dan formulasikan kedalam simbul matematis.
Variabel keputusanya adalah kain sutera (A) dan kain wol (B)
Langkah 2 :
Mengidentifikasi tujuan yang akan dicapai dan kendala-kendala yang terjadi. Tujuanya
adalah menentukan berapa unit kain sutera dan kain wol yang akan diproduksi untuk
mencapai keuntungan maksimum.
Kendala-kendalanya adalah bahan baku dari benang sutera dan benang wol serta jam
tenaga kerja
Langkah 3 :
Memformulasikan tujuan dan kendala kedalam fungsi model matematis :

PRODUK
KENDALA KAIN SUTERA KAIN WOL KAPASITAS

BENANG SUTERA 2 3 60
BENANG WOL - 2 30
TENAGA KERJA 2 1 40
KEUNTUNGAN/UNIT $ 400 $ 300
TINGKAT KEGIATAN A B

Model matematis :

Maksimumkan : Z = 400 A + 300 B


Kendala-kendala : 1. 2 A + 3 B ≤ 60
2. 2B ≤ 30
3. 2 A + B ≤ 40

A, B ≥ 0

4
Langkah 4 :
Mengubah pertidaksamaan “ ≤ “ pada kendala menjadi persamaan dengan
menambahkan variabel slack (S)
1. 2 A + 3 B ≤ 60 2 A + 3 B + S1 = 60
2. 2 B ≤ 30 2 B + S2 = 30
3. 2 A + B ≤ 40 2A + B + S3 = 40

Fungsi tujuan : Z = 400 A + 300 B + 0 S1 + 0 S2 + 0 S3


Langkah 5 :
Memasukan data fungsi tujuan dan kendala-kendalayang telah diubah tersebut, ke
dalam tabel simpleks. Di samping itu juga menentukan nilai ∑ Cj, yaitu angka pada
masing-masing kolom dikalikan dengan Cj, kemudian mencari nilai Cj - Zj.

VARIABEL Zj 400 300 0 0 0


DASAR
Cj bj A B S1 S2 S3 INDEKS
0 S1 60 2 3 1 0 0 -
0 S2 30 0 2 0 1 0 -
0 S3 40 2 1 0 0 1 -
- Cj 0 0 0 0 0 0
- Cj - Zj 0 -400 - 300 0 0 0

Langkah 6 :
Mencari kolom kunci negatif dengan cara mencari nilai negatif terbesar pada baris Cj - Zj.

VARIABEL Zj 400 300 0 0 0


DASAR
Cj bj A B S1 S2 S3 INDEKS
0 S1 60 2 3 1 0 0 -
0 S2 30 0 2 0 1 0 -
0 S3 40 2 1 0 0 1 -
- Cj 0 0 0 0 0 0
- Cj - Zj 0 -400 - 300 0 0 0

Langkah 7 :
Mencari baris kunci dengan cara memilih nilai positif terkecil pada kolom indeks.
Nilai pada kolom indeks dapat dicari dengan membagi nilai pada kolom bjdengan nilai-
nilai pada kolom kunci pada masing-masing baris.

5
VARIABEL Zj 400 300 0 0 0
DASAR
Cj bj A B S1 S2 S3 INDEKS
0 S1 60 2 3 1 0 0 30
0 S2 30 0 2 0 1 0 -
0 S3 40 2 1 0 0 1 20
- Cj 0 0 0 0 0 0
- Cj - Zj 0 -400 - 300 0 0 0

Langkah 8 :
Mencari angka kunci, yaitu pertemuan antara kolom kunci dan baris kunci, dan dalam
hal ini seperti terlihat pada tabel diatas, angka kuncinya adalah 2
Langkah 9 :
Mengubah variabel keputusan pada baris kunci dengan variabel keputusan pada kolom
kunci, dan kemudian mengubah seluruh elemen pada baris kunci dengan cara
membagi seluruh elemen tersebut dengan angka kunci.

VARIABEL Zj 400 300 0 0 0


DASAR
Cj bj A B S1 S2 S3 INDEKS
0 S1 -
0 S2 -
400 A 20 1 1/2 0 0 1/2 -
- Cj
- Cj - Zj

Langkah : 10
Mengubah nilai-nilai pada baris lain (di luar baris kunci) dengan menggunakan pendekatan :

Nilai pada baris baru = Nilai pada baris lama – (angka kunci) x Nilai pada baris kunci
baru

Baris S1 yang baru :

60 - (2 x 20) = 20
2 - (2 x 1) = 0
3 - (2 x ½) = 2
1 - (2 x 0) = 1
0 - (2 x 0) = 0
0 - (2 x ½) = -1

Baris S2yang baru : karena koefisien kolom kunci pada S2bernilai 0 (nol), maka baris
S2yang baru sama dengan barisS2yang lama.

Langkah : 11
Memastikan seluruh elemen pada baris Cj - Zjtidak ada yang bernilai negatif. Karena
pada kasus ini masih terdapat nilai negatif ( - 100), maka proses selanjutnya mengikuti

6
langkah 6 (mencari kolom kunci) dan mengikuti proses yang ada. Tabel pada langkah 9
menjadi seperti dibawah ini :

VARIABEL Zj 400 300 0 0 0


DASAR
Cj bj A B S1 S2 S3 INDEKS
0 S1 20 0 2 1 0 -1 -
0 S2 30 0 2 0 1 0 -
400 A 20 1 1/2 0 0 1/2 -
- Cj 8000 400 200 0 0 200
- Cj - Zj 8000 0 - 100 0 0 200

Cara menghitung nilai pada baris Cj :

(0 x 20) + (0 x 30) + (400 x 20) = 800


0
(0 x 0) + (0 x 0) + (400 x 1) = 400
(0 x 2) + (0 x 2) + (400 x 1/2 ) = 200
(0 x 1) + (0 x 0) + (400 x 0 ) = 0
(0 x 0) + (0 x 1) + (400 x 0) = 0
(0 x -1) + (0 x 0) + (400 x 1/2 ) = 200

VARIABEL Zj 400 300 0 0 0


DASAR
Cj bj A B S1 S2 S3 INDEKS
0 S1 20 0 2 1 0 -1 10
0 S2 30 0 2 0 1 0 -
400 A 20 1 1/2 0 0 1/2 40
- Cj 8000 400 200 0 0 200
- C j - Zj 8000 0 - 100 0 0 200

VARIABEL Zj 400 300 0 0 0


DASAR
Cj bj A B S1 S2 S3 INDEKS
300 S1 10 0 1 1/2 0 - 1/2 -
0 S2 -
400 A -
- Cj
- Cj - Zj

Baris S2yang baru : Baris A yang baru :

30 - (2 x 10) = 10 20 - (1/2 x 10) = 15


0 - (2 x 0) = 0 1 - (1/2 x 0 = 1
2 - (2 x 1) = 0 1/2 - (1/2 x 1) = 0
0 - (2 x 1/2) = -1 0 - (1/2 x 1/2) = - 1/4
1 - (2 x 0) = 1 0 - (1/2 x 0) = 0
0 - (2 x -1/2) = 1 1/2 - (1/2 x – 1/2) = 3/4

7
VARIABEL Zj 400 300 0 0 0
DASAR
Cj bj A B S1 S2 S3 INDEKS
300 B 10 0 1 1/2 0 - 1/2 -
0 S2 10 0 0 -1 1 1 -
400 A 15 1 0 - 1/4 0 3/4 -
- Cj 9000 400 300 50 0 150
- Cj - Zj 9000 0 0 50 0 150

Langkah 12 :
Apabila seluruh elemen pada baris Cj - Zj tidak ada yang bernilai negatif, maka proses
eksekusi telah selesai. Berdasarkan hasil tabel simpleks terakhir, tidak ditemukan nilai
negatif pada Cj - Zj. dengan demikian tabel simpleks tersebut telah optimal.
Kesimpulan :
Tingkat produksi kain sutera sebanyak 15 unit dan kain wol sebanyak 10 unit. Besarnya
keuntungan maksimum perusahaan adalah $ 9.000. sumber daya benang sutera dan
tenaga kerja telah digunakan secara penuh (habis terpakai / scarce), sedangkan
kapasitas benang wol (S2) berlebih / abundant (masih tersisa 10 unit).
Contoh sebelumnya, dapat juga diselesaikan dengan menggunakan tabel simpleks
yang disederhanakan sebagai berikut :

Model matematis :
Maksimumkan : Z = 400 A + 300 B
Kendala-kendala : 1. 2 A + 3 B ≤ 60
2. 2B ≤ 30
3. 2 A + B ≤ 40

A, B ≥ 0

Mengubah pertidaksamaan “ ≤ “ pada kendala menjadi persamaan dengan


menambahkan variabel slack (S)
1. 2 A + 3 B ≤ 60 2 A + 3 B + S1 = 60
2. 2 B ≤ 30 2 B + S2 = 30
3. 2 A + B ≤ 40 2 A + B + S3 = 40

Fungsi tujuan : Z = 400 A + 300 B + 0 S1 + 0 S2 + 0 S3

NILAI
VARIABEL Z A B S1 S2 S3 KUNCI (NK) INDEKS
DASAR
Z 1 -400 - 300 0 0 0 0
S1 0 2 3 1 0 0 60 -
S2 0 0 2 0 1 0 30 -
S3 0 2 1 0 0 1 40 -

8
NILAI
VARIABEL Z A B S1 S2 S3 KUNCI INDEK
DASAR (NK) S
Z 1 -400 - 0 0 0 0 -
300
S1 0 2 3 1 0 0 60 30
S2 0 0 2 0 1 0 30 -
S3 0 2 1 0 0 1 40 20

NILAI
VARIABEL Z A B S1 S2 S3 KUNCI INDEK
DASAR (NK) S
Z 1 -
S1 0 -
S2 0 -
A 0 1 1/2 0 0 1/2 20 -

Baris Z yang baru : Baris S1 yang baru :


- 400 - (-400 x 1) = 0 2 - (2 x 1) = 0
-300 - (-400 x 1/2) = - 100 3 - (2 x ½) = 2
0 - (-400 x 0) = 0 1 - (2 x 0) = 1
0 - (-400 x 0) = 0 0 - (2 x 0) = 0
0 - (-400 x 1/2) = 200 0 - (2 x 1/2) = -1
0 - (-400 x = 8.00 60 - (2 x 20) = 20
200) 0

Baris S2 yang baru :


Karena koefisien kolom kunci pada S2 bernilai 0 (nol), maka baris S2 yang baru sama
dengan baris S2 yang lama.

NILAI
VARIABEL Z A B S1 S2 S3 KUNCI INDEK
DASAR (NK) S
Z 1 0 - 0 0 200 8.000 -
100
S1 0 0 2 1 0 -1 20 10
S2 0 0 2 0 1 0 30 15
A 0 1 1/2 0 0 1/2 20 40

NILAI
VARIABEL Z A B S1 S2 S3 KUNCI INDEK
DASAR (NK) S
Z 1 -
B 0 0 1 1/2 0 - 1/2 10
S2 0
A 0

9
Baris Z yang baru : Baris S2 yang baru : Baris S2 yang baru :
0 - (-100 x 0) = 0 0 - (2 x 0) = 0 1 - (1/2 x 0) = 1
-100 - (-100 x 1) = 0 2 - (2 x 1) = 0 1/ - (1/2 x 1) = 0
2
0 - (-100 x = 50 0 - (2 x 1/2) = - 0 - (1/2 x = 1/
1/2) 1 1/2) 4
0 - (-100 x 0) = 0 1 - (2 x 0) = 1 0 - (1/2 x 0) = 0
200 - (-100 x = 150 0 - (2 x = 1 1/ - (1/2 x = 3/
-1/2) -1/2) 2 -1/2) 4
8.000 - (-100 x = 9.00 30 - (2 x 10) = 10 20 - (1/2 x 10) = 15
10) 0

NILAI
VARIABEL Z A B S1 S2 S3 KUNCI INDEK
DASAR (NK) S
Z 1 0 0 50 0 150 9.000 -
B 0 0 1 ½ 0 -½ 10 -
S2 0 0 0 -1 1 1 10 -
A 0 1 0 -1/4 0 3/4 15 -

Kesimpulan :
Tingkat produksi kain sutera sebanyak 15 unit dan kain wol sebanyak 10 unit.
Besarnya keuntungan maksimum perusahaan adalah $ 9.000. Sumber daya benang
sutera dan tenaga kerja telah digunakan secara penuh (habis terpakai / scarce),
sedangkan kapasitas benang wol (S2) berlebih / abundant (masih tersisa 10 unit).

10
Soal Latihan:
1. PT. Melati Jaya adalah suatu perusahaan yang menghasilkan produk tralis rumah
untuk memenuhi permintaan developer perumahan di wilayah Bekasi dan sekitarnya.
Produk yang dihasilkan merupakan produk standar perumahan yang memiliki
tingkatan kualitas yang berbeda. Perusahaan menghasilkan 3 jenis tralis rumah yang
disesuaikan dengan tipe rumah tersebut. Besarnya keuntungan pembuatan tralis
seperti yang tertera berikut ini :

JENIS TRALIS (TIPE) KEUNTUNGAN (Rp)


Modern 500.000
Minimalis 600.000
Konvensional 450.000

Untuk membuat tralis modern, diperlukan 4 meter besi pipa, 2 meter besi siku, dan 6
meter besi beton. Sedangkan untuk membuat tralis tipe minimalis diperlukan 2 meter
besi pipa, 4 meter besi siku, dan 4 meter besi beton. Untuk tralis tipe konvensional,
tidak menggunakan besi beton, tetapi menggunakan 4 meter besi pipa, dan 4 meter
besi siku. Apabila persediaan masing-masing besi berturut-turut adalah 200 meter,
160 meter dan 240 meter, tentukan banyaknya tralis rumah (modern, minimalis dan
konvensional) yang diproduksi agar keuntungan maksimum dan berapa keuntungan
maksimumnya, kemudian tentukan apakah terdapat sumber daya yang berlebih.

2. PT. Mari Bermain merupakan perusahaan yang memproduksi mainan robot anak-
anak. Saat ini ada tiga macam mainan yang diproduksi yaitu : Megatron,
Starscream, dan The Fallen, dengan data sebagai berikut :
a. Harga jual per unit mainan tersebut, masing-masing adalah sebesar Rp. 300.000
untuk Megatron, Rp. 225.000 untuk Starscream dan Rp. 250.000 untuk The
Fallen.
b. Untuk memproduksi mainan tersebut, harus melewati 4 departemen yaitu :
departemen I adalah proses pencetakan dengan kapasitas jam kerja 1.000 jam,
departemen II adalah proses perakitan dengan kapasitas 1.350 jam, departemen
III adalah proses pengecatan dengan kapasitas 1.500 jam dan departemen IV
adalah proses pengemasan dengan kapasitas 1.200 jam.
c. Megatron diproduksi pada departemen I dan IV masing-masing selama 11 jam,
departemen II selama 25 jam dan pada departemen III selama 13 jam.
Starscream diproduksi pada departemen I selama 9 jam, departemen II dan IV

11
masing-masing selama 12 jam, sedangkan pada departemen II dan IV masing-
masing selama 12 jam, sedangkan pada departemen III selama 20 jam. The
Fallen pada departemen I dan IV masing-masing selama 10 jam, departemen II
selama 14 jam dan departemen III selama 17 jam.

Berdasarkan data tersebut, tentukan bauran produk tersebut agar keuntungan yang
dihasilkan optimal, serta berapa keuntungan maksimal tersebut.

Pustaka :
1. Aminudin, “ Prinsip-Prinsip Riset Operasi “, Jakarta, Penerbit Erlangga, 2005
2. Muhardi, Prof. Dr., “ Manajemen Operasi”, Bandung, Reliko Aditama, 2011
3.. Noer, Bustanul Arifin, “ Belajar Mudah Riset Operasi”, Yogyakarta, Andi, 2010
4. Supranto, Johannes, Prof., MA, APU, “Riset Operasi Ungtuk Pengambilan
Keputusan, Ed. Ketiga “ Jakarta, PT. RajaGrafindo Perrsada, 2013
5. Wijaya, Andi, “ Pengantar Riset Operasi “ Jakarta, Mitra Wacana Media, 2013
6. Subagyo, Pangestu, Asri, Marwan, Handoko, T.Hani, “ Dasar-Dasar Operations
Research, Edisi, 2 “, BPFE-Yogyakarta, 2013
7. Siswanto, “ Operation Research, Jilid 1 “, Airlangga, Jakarta, 2007
8. Siswanto, “ Operation Research, Jilid 2 “, Airlangga, Jakarta, 2007

12

Anda mungkin juga menyukai