Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A.Pengertian ilmu bahan bangunan secara umum

Ilmu bahan bangunan adalah salah satu disiplin ilmu yang membahas

mengenai bahan-bahan yang digunakan dalam konstruksi bangunan. Ilmu

bahan bangunan ini juga merupakan langkah awal pendidikan seorang

teknik sipil dalam mengenali macam-macam bahan serta manfaat dari

alat-alat yang dipergunakan dalam membangun sebuah kontruksi

bangunan. Adanya penelitian atau survey lapangan dapat membuat kita

mengenal lebih dalam mengenai jenis-jenis bahan bangunan, misalnya

bahan bangunan pendukung, pengikat serta bagaimana pembuatan

kayu hingga komposisi penyusunnya yang merupakan factor penting

yang harus dipelajari dalam membangun sebuah konstruksi bangunan

serta memahami dengan jelas apa yang dimaksud dengan kayu dan apa

fungsi dari bahan kayu tersebut.(Acemedia.edu)

B. pengertian bahan bangunan tripleks

Kayu lapis atau yang sering juga disebut dengan tripleks merupakan

sejenis papan pabrikan yang terdiri dari lapisan kayu (veneer kayu)

yang direkatkan secara bersama-sama. Triplek merupakan salah satu

produk kayu yang paling sering digunakan karena bersifat fleksibel,

murah, dapat dibentuk, dapat didaur ulang, dan tidak memiliki teknik

pembuatan yang rumit (Arsitag.com)

1
C. Hubungan bahan bangunan dengan ekonomi dan bidang teknik

sipil

Setelah mempelajari ilmu bahan bangunan kita dapat merencanakan

dana yang digunakan karna dalam bahan bangunan dipelajari tentang

kelebihan, kekurangan, harga, sifat, dan ukuran sehingga dalam

sebuah proyek pembangunan kita dapat meminimalisir penggunaan

dana yang tidak di gunakan atau mengurangi kerugian.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A.Sejarah tripleks

Cikal bakal munculnya kayu lapis terjadi di Mesir sekitar tahun 1500 S.M.

dimana pada masa tersebut orang-orang Mesir telah mampu membuat

vinir untuk menghiasi perabot rumah tangga mereka. Selanjutnya disusul

bangsa Yunani dan Roma kuno mengembangkan alat pemotong vinir

(Haygreen dan Bowyer, 1993). Seiring dengan meningkatnya kebutuhan

bahan konstruksi maka keberadaan industri kayu lapis mulai berkembang.

Perkembangan industri kayu lapis dimulai setelah tahun 1930-an yang

ditandai dengan penggunaan kempa panas dari Eropa dan perekat resin

sintetis sebagai perkembangan teknis yang memainkan peranan penting

pada pertumbuhan awal industri kayu lapis. Pada tahun 1972 di Amerika

Serikat ada sekitar 600 perusahaan pembuat kayu lapis dan vinir yang

telah mampu mengekspor kayu lapis sebesar US$ 3 milyar (Haygreen dan

Bowyer, 1993). Di Indonesia sendiri, perkembangan industri kayu lapis

terjadi sekitar tahun 1980-an semenjak diberlakukannya larangan ekspor

kayu bulat oleh pemerintah

3
B. Bahan pembentuk

Berdasarkan defenisinya kayu lapis adalah kayu yang terbuat dari

susunan vinir yaitu kayu yang disayat menjadi lembaran-lembaran.

Lembaran-lembaran ini disusun dengan arah serat bersilangan dengan

jumlah vinir ganjil mulai dari 3 (triply/triplek), 5, 7, 9 (multiply/multiplek).

Lembaran-lembaran tersebut biasanya di peroleh dari proses pengupasan

kayu log secara rotary. Dari proses ini diperoleh lembaran yang lebar dan

panjang pada ketebalan yang kecil (0.3mm – 3mm).

Tidak semua jenis kayu bisa digunakan untuk membuat triplek, sebab,

sedikitnya ada 3 syarat atau kriteria yang harus ada pada sebuah kayu

agar bisa digunakan untuk membuat triplek. Anda tahu apa ke-3 syarat

atau kriteria itu? Jika ada yang belum tahu mengenai kriteria kayu seperti

apa yang bisa dipakai untuk membuat triplek, berikut ini adalah ke-3

kriteria kayu tersebut:

Pertama adalah bentuk fisik kayu harus bulat. Maksudnya, kayu yang

cocok digunakan untuk bahan baku pembuatan triplek adalah kayu yang

memiliki tingkat kebulatan yang sempurna pada batangnya. Sebab

pertimbangannya adalah kayu yang memiliki tingkat kebulatan yang baik,

pemanfaatannya bisa jauh lebih dimaksimalkan atau dengan kata lain

tidak banyak kayu yang terbuang.

Kedua adalah bentuk fisik kayu harus lurus. Selain tingkat kebulatan yang

4
sempurna (katakanlah 90 % sempurna), tingkat kelurusan kayu juga

menjadi syarat penting dalam hal ini.

Ketiga adalah persediaan yang banyak. Persediaan yang banyak tentunya

akan berhubungan dengan kecepatan masa tumbuh pohon penghasil

kayu itu sendiri. Sebab kalau syarat ini tidak terpenuhi, proses produksi

pabrik akan mengalami gangguan sebab pasokan kayu (bahan baku)

tidak konsisten. Jenis kayu yang cocok dipakai untuk pembuatan triplek

adalah kayu jabon dan kayu sengon. Sebab, baik kayu jabon maupun

kayu sengon memang memenuhi ke-3 kriteria di atas. Dan itulah

mengapa, baik kayu jabon maupun kayu sengon banyak digunakan oleh

pabrik-pabrik pembuatan triplek. Sebab kedua jenis kayu tersebut selain

dikenal berbatang bulat dan lurus, juga memiliki dikenal sebagai tanaman

yang memiliki masa tumbuh yang sangat cepat dibanding tanaman kayu-

kayuan lainnya sehingga persediaan akan kedua jenis kayu tersebut (kayu

jabon dan kayu sengon).

salah satunya adalah kayu jati. Kayu jati (yang kondisi fisiknya memenuhi

kriteria) juga biasa dipakai dalam proses pembuatan triplek. Di pasaran,

triplek dari kayu jati dikenal dengan nama teak blok.

5
C.Sifat dan ukuran

Bahan triplek sangat tahan terhadap resiko pecah atau retak, melengkung

atau melintir yang tergantung pula pada ketebalannya.Inilah yang menjadi

salah satu keunggulan yang dimiliki oleh bahan triplek.

Ukuran triplek pada umumnya panjang 244cm,lebar 122cm dan

ketebalannya bermacam-macam ukuran.

Kelebihan triplek adalah karena sangat praktis penggunaannya,daya

tahannya terhadap penyusutan kayu serta ukurannya yang panjang dan

lebar yang tidak mungkin didapatkan dari kayu biasa pada posisi dan

kualitas yang sama

D.Jenis

Perlu diketahui bahwa, sekarang telah banyak diproduksi tripleks dengan

ukuran yang sangat bervariasi untuk berbagai keperluan khusus misalnya

untuk plafond, rak, partisi, atau komponen “home improvement” lainnya.

Beberapa produk triplek impor yang ada di pasaran memiliki ukuran yang

sedikit berbeda dengan ukuran standar di atas.

Sampai saat ini hanya ada 6 jenis triplek yang dihasilkan oleh produsen di

Indonesia. Jenis-jenis triplek yang tersedia dipasaran adalah sbb:

1. Partikel board

2. Multiplek

3. Teablock

4. Blockboard

6
5. Melaminto

6. MDF (Medium Density Fiberboard)

E. Kelebihan dan kekurangan

Berikut ini kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh triplek antara lain :

1. Triplek merupakan produk olahan kayu yang penggunaannya sangat

praktis dan gampang dibentuk daripada produk-produk sejenis.

2. Triplek mempunyai tingkat ketahanan yang tinggi terhadap

penyusutan sehingga bentuk dan ukurannya tidak gampang berubah.

3. Triplek tersedia dalam berbagai pilihan ukuran dan ketebalan yang

lebih bervariasi sehingga memudahkan kita dalam memilih yang

paling tepat.

4. Triplek memiliki daya tahan yang tinggi terhadap perubahan cuaca

yang ekstrim serta daya tekuk yang dimilikinya lebih bagus

dibandingkan produk kayu lainnya.

5. Triplek mempunyai struktur yang kokoh sehingga cocok sekali

digunakan untuk rangka utama pembuatan furniture.

6. Triplek bersifat anti air atau setidaknya lebih tahan terhadap air

ketimbang jenis-jenis kayu yang lain berkat adanya lapisan keras yang

menyelubungi permukaannya.

7. Triplek dibuat dengan ukuran yang presisi dan seragam, serta tekstur

pada lapisan permukaannya pun sangat halus

7
Sedangkan, kekurangan-kekurangan triplek yaitu :

1. Daya tahan yang dimiliki oleh triplek terhadap cuaca yang ekstrim

secara terus-menerus tidak lebih bagus daripada kayu solid.

2. Triplek tidak cocok digunakan sebagai bahan baku pembuatan alat

dan perabotan rumah tangga yang bersifat outdoor.

3. Pengangkutan triplek dari tempat pembelian ke lokasi pengerjaan

harus dilakukan dengan hati-hati mengingat ukuran ketebalannya

yang tipis.

4. Kadang-kadang ditemukan triplek yang mempunyai permukaan

kurang halus dan bergelombang.

5. Penggabungan beberapa lembaran triplek harus memakai paku

tembak agar hasilnya lebih maksimal dan rapi.

6. Tingkat presisi pada sisi ketebalannya kurang bagus, khususnya

apabila permukaan triplek sudah bergelombang.

7. Dibutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi untuk melakukan finishing

pada triplek supaya hasilnya sesuai keinginan.

8
F. Proses pembuatan

1. Memilih Log

Langkah pertama dalam pembuatan papan buatan adalah memilih log.

Log dipilih berdasarkan kelurusan dan diameternya bundar atau tidak. Log

yang baik untuk pembuatan plywood adalah yang bebas dari mata kayu.

2. Debarking hingga Vinir Drying

Proses ini persis seperti yang dijelaskan pada proses pembuatan vinir.

Dari Proses Pembersihan kulit dan benda asing ( Paku, Batu, dll ) sampai

proses pengupasan di Rotary dan akhirnya masuk dalam Drying Machine.

3. Gluing

Aplikasi bahan lem menggunakan roller coater sistem dan lem yang

digunakan adalah jenis urea resin atau phenol-Formaldehyde. Jenis lem

yang mengandung formaldehyde diketahui kurang baik untuk kesehatan

dan lingkungan yang mana bahan kimia yang digunakan untuk membuat

lem ini bisa mengakibatkan penyakit kanker.

Oleh karena itulah beberapa konsumen besar saat ini mensyaratkan

pabrik furniture mereka untuk menggunakan papan buatan yang bebas

dari kandungan formaldehyde dengan cara melakukan test secara

berkala.

Terdapat beberapa standar ukuran dan metode pengetesan untuk bahan

kimia ini. Grade paling tinggi adalah E0 yang berarti NOL emisi. Kemudian

terdapat grade E1, E2 san seterusnya.

9
4. pressing

Lapisan-lapisan vinir diatur di bawah mesin press dengan tekanan tinggi

hingga ketebalan yang diinginkan. Sebuah mesin press plywood bisa

memuat sekaligus untuk 50 lembar plywood dalam sekali tekan selama 3-

4 menit.

Dengan jenis lem yang berbeda, pressing bisa dilakukan dengan 2

metode yang berbeda, hot press dan cold press.

Hot Press : Lazim dilakukan untuk plywood dengan bahan baku softwood

dengan suhu mencapai 120 °C selama hampir 10 menit. Akurasi waktu

pengepressan, tingginya tekanan dan temperatur sangat penting pada

proses ini.

Cold Press : Dilakukan dengan alat tekan hidrolik atau putar. Jenis lem

yang digunakan biasanya adalah resin atau urea-formaldehyde yang

memiliki proses pengeringan lebih lama. Pengepresan dilakukan selama

4-24 jam.

5. Cutting, Sanding

Lembaran-lembaran plywood yang telah kering kemudian di potong sesuai

dengan ukuran standar arah panjang dan lebar. Permukaan plywood

dihaluskan dengan mesin amplas dan cacat-cacat produksi dibersihkan

atau diperbaiki.

6.Quality Control dan Packing

Terdapat grade kualitas pada plywood yang dikenal dengan standar

kualitas A hingga C. A mewakili kualitas paling tinggi dan C kualitas paling

10
rendah. Standar kualitas untuk plywood antara lain: tidak terdapat 'overlap'

vinir atau terkelupas, warna dan serat kayu dan akurasi ketebalan

plywood.

G. Penggunaan atau pengaplikasi dalam bidang kontruksi

Triplek merupakan bagian dari bahan-bahan pembuatan rumah, yang

berarti bagian dari pondasi rumah dalam pembuatan atap. Berbagai jenis

dari pembuatan atap untuk rumah yang dapat memberikan kenyamanan

untuk penghuni rumah, hal ini tentu saja dimanfaatkan oleh pembuat

rumah. Manfaat pondasi rumah sendiri terbilang cukup simple dengan

hanya menggunakan bahan batu, kayu, maupun gypsum.

Kebanyakan triplek dibuat dari hancuran kayu yang diolah kembali

menjadi lapisan kayu, yang kemudian digabungkan menjadi suatu papan

kayu yang berlapis-lapis. Triplek sendiri dapat dengan mudah kita temui,

karena sudah sangat banyak dijual di pasaran. Saat ini, peran triplek

masih belum tergantikan, terbukti dari banyaknya penggunaan tripel pada

banyak sekali kebutuhan manusia.

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Tripleks lebih mudah diperoleh karena jumlah produksi yang cukup

banyak dalam sehari.

2. Tripleks lebih ramah lingkungan.

3. Tripleks memiliki proses pembuatan yang tidak rumit.

4. Secara totalitas pengunaan tripleks lebih mudah dan efektif

dibandingkan papan pada umumnya (dalam hal tertentu).

B. SARAN

1. Tidak memasang atau menggunakan tripleks di luar ruangan karan

bahan tripleks tidak tahan cuaca extrim

2. Dalam pemasangan tripleks, sebaiknya menggunakan tukang yang

memiliki keahlian tambahan.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/(26-11-2019)

http://www.dostoc.com/(26-11-2019)

http://www.ilmuSipil.com(26-11-2019)

http://www.ilustri.org/(26-11-2019)

http://Academia.edu(26-11-2019)

13

Anda mungkin juga menyukai