beberapa lapisan finir. Plywood dengan tiga lapis disebut tripleks, atau three-ply, lapis 5 (5 ply),,
lapis 7 (7 ply), lapis 9 (9 ply). Lapis 5 dan selebihnya disebut pula multipleks atau multiply.
Maksud dan tujuan pembuatan finir dan kayu lapis untuk mendapatkan papan yang berukuran
dekoratif kayu.
Sifat kekuatan dan sifat kaku adalah suatu syarat yang baik bagi kayu lapis, sehingga bahan bangunan
yang kuat yang kuat. Lebih banyak lapisan pada kayu lapis semakin merata pembagian kekuatan
Dengan memasang finir bersilangan,kayu lapis menjadi kuat tahan geseran ke arah , begitu pula halnya
dengan kekuatan menahan paku, sehingga pada waktu pada pemakuan tidak pecah walaupun
Kayu lapis mempunyai kekuatan terhadap pukulan dan benturan, oleh karenanya sesuai sekali untuk
5. Pengerjaan
Kayu lapis merupakan bahan jadi, mudah dikerjakan. Dapat dipotong menjadi berbagai ukuran dan
bentuk, mudah dipaku ataupun disekrup dan tidak dikuatirkan akan pecah. Kayu lapis dapat
1. Persayaratan Umum
Persyaratan umum meliputi hal ukuran (Tebal, panjang dan lebar, kadar air kayu lapis dan
keadaan finir penyusun kayu lapis, baik finir luar maupun finir dalam.
2. Persyaratan Khusus
Meliputi keadaan finir luar dan dalam. Finir luar terdiri atas finir muka dan finir belakang. Dengan
adanya cacat-cacat pada finir luar dan dalam, maka dapat dibedakan beberapa macam mutu yang
Keteguhan rekat menggambarkan baik tidaknya perekat yang mengikat finir penyusun kayu lapis.
Untuk kayu lapis biasa umumnya belum dituntut persyaratan kekuatan. Tetapi untuk kayu lapis
b. Permukaan kayu lapis dijaga terhadap kemungkinan kerusakan yang disebabkan oleh
c. Bagian tepi dan sudut dari kayu lapis perlu dilindungi, terutama kayu lapis yang sudah
dironci (dialur).
d. Mengangkat lembaran kayu lapis dengan cara memegang bagian tepinya, dan hindari
e. Melindungi kayu lapis dari sinar matahari langsung, air atau kelembaban yang berlebihan
sewaktu disimpan.
f. Kayu lapis yang akan digunakan, hendaknya dibeli pada saat pengerjaan untuk itu akan
Kayu lapis dapat dibedakan atas bemacam-macam tipe yang didasarkan atas beberapa penggolongan
yaitu :
a. Berdasarkan Kelompok
a) Kembang susut pada arah memanjang dan melebar jauh lebih kecil, sehingga merupakan bahan
tertentu.
a. Bangunan
1) Rangka
2) Dinding
3) Langit-langit
4) Lantai
b. Alat-alat transportasi
1) Interior di mobil
d. bahan pengemas : kopor, tas, dan lain kegunaan yang ada hubungan dengan
kemasan .
f. Barang-barang kerajinan : kap lampu, hiasan dinding, alat alat kantor, serta
Pada tahun 1974/1975 catatan investasi indusstri finir dan plywood di Indonesia menunjukkan
3. Rate of Capital Turn Over / Gross Value of output per investment : US.$ 90,-
Dalam periode tahun 1983 / 1984, terdapat 22 unit industri kayu lapis HPH yang mengajukan
aplikasi perluasan pabrik atau pendirian pabrik baru, dengan jumlah kapasitas produksi 1.322.626
m3/tahun. 12 unit diantaranya telah mencapai SPT BKPM dengan kapasitas produksi sebesar
689.400 m3/tahun.
Industri kayu lapis sejak tahun 1980 sampai , yaitu sejak ditempuh kebijaksanaan pemerintah di
bidang kehutanan ( yang dikenal dengan SKBTM), berkembang cukup pesat. Volume eksport kayu
lapis indonesia meningkat cukup pesat. Kalau pada tahun 1980 ekspor baru mencapai ± 245 ribu
m3, maka pada tahun 1980 eksport 1984 telah mencapai ± 3.045 ribu m 3. namun kenaikan volume
ini tidak diimbangi dengan kenaikan untuk nilai setiap satuan. Pada tahun 1983 nilai setiap satuan
dapat mencapai ± US. $ 242 / m3, kemudian tyurun cukup tajam pada tahun 1984 menjadi ± US. $
Dikutip dari: http://finir-dan-kayu-lapis_14.html