1
Material pada desain interior yaitu bahan yang diperlukan dalam suatu desain interior. Tujuannya
adalah untuk menciptakan ruangan yang indah dan menarik. Bahan yang sering digunakan dalam
desain interior adalah sebagai berikut.
1. Bahan Furnitur
a. Kayu solid (solid wood)
Kayu merupakan material alami yang sering dipakai sebagai bahan dasarfurnitur. Selain
bentuknya yang indah dan memiliki banyak sumber, pengolahan kayu relatif mudah. Kayu sangat
digemari, khususnya di Indonesia. Salah satu jenis kayu yang perlu diketahui adalah kayu solid
(solid wood). Solid wood merupakan kayu yang diolah secara langsung dari jenis pohon kayu yang
digemari karena memiliki ketahanan serta keawetan tinggi. Kayu solid berasal dari batang-batang
pohon. Batang-batang tersebut dipotong menjadi balok-balok kotak atau berbentuk papan. Kayu
solid adalah bahan umum mebel dan furnitur yang paling bagus dengan harga paling mahal yang
karena berasal dari potongan kayu tanpa diolah.
Berikut ini adalah jenis kayu solid yang dikenal karena kualitas dan teksturnya yang indah
pada berbagai produk furnitur.
1) Kayu mahoni
2) Kayu jati
3) Kayu sungkai
4) Kayu pinus
5) Kayu bambu
6) Kayu oak
b. Kayu olahan
Kayu olahan adalah material interior yang dibuat dari partikel atau serbuk kayu maupun
serat kayu. Adapun jenis kayu olahan adalah sebagai berikut.
1) Plywood
Plywood/multipleks adalah papan material yang tersusun dari beberapa lapis kayu
melalui proses perekatan dan pemampatan tekanan tinggi. Plywood terdiri dari kombinasi
lapisan serat-serat dan kulit kayu dengan lapisan permukaan luar lebih kuat daripada lapisan
tengah. Hal tersebut berfungsi untuk mereduksi pemuaian dan tekanan tekuk. Sifat dasar
plywood tidak mudah ditekuk, lebih tahan cuaca, dan mudah dibentuk terutama untuk
pembuatan furnitur rumah tinggal.
3
Kelebihan dari MDF yaitu
(1) permukaan lebih halus dan lebih rata;
(2) fleksibel dan mudah ditekuk untuk dijadikan alternatif rangka furnitur;
(3) harga lebih murah daripada plywood;
(4) presisi ketebalan materialnya bagus; dan
(5) mudah untuk langsung di-finishing.
3) HDF Density
HDF adalah sebuah papan yang terbuat dari campuran serbuk halus kayu lunak dan keras
yang kemudian di-press panas (hot press) dengan perekat pada kepadatan tertentu. Kayu ini
rata-rata dijual dengan ukuran paniang dan lebar seukuran tripleks. Material utama
pembuatan HDF disebut serat kayu/serbuk kayu yang dapat dibuat dari kayu keras maupun
lunak. Perbedaan dari MDF dan HDF adalah pada kepadatannya. MDF mempunyai kepadatan
menengah (Medium Density Fibreboard) dan HDF mempunyai kepadatan tinggi (High Density
Fibreboard). Sedangkan yang low density biasa disebut sebagai particle board
4) Particle board
Particle board adalah papan material kayu, tersusun dad serbuk gergaji yang dipadatkan
melalui proses kimia dalam tekanan suhu tinggi.
5) Blockboard
Blockboard tersusun dari balok-balok kayu lunak yang memiliki lapisan multipleks setebal
20-30 mm di bagian tengahnya. Bagian atas dan bawah permukaan blockboard dilapisi
4
veneer kayu sehingga menampilkan kesan halus dan mengkilap. Lapisan multipleks yang
digunakan terbuat dari kayu ash. Blockboard secara tidak langsung juga dikelompokkan ke
dalam jenis multipleks. Jika bagian luarnya terlapisi oleh kayu jati, blockboard
tersebutdinamakan teablock.Tidak seperti multipleks, blockboard memiliki karakter kayu
yang lebih kaku sehingga risiko pemuaian dapat dihindari. Berdasarkan jenis kayu olahan di
atas, urutan kualitas dari yang paling bagus adalah plywood, blockboard, MDF, dan particle
board.
2. Bahan Lantai
Lantai rumah merupakan salah satu dari beberapa elemen penyusun arsitektur bangunan.
Keberadaannya mutlak dan esensia I sehingga akan membentuk identitas dan karakter dari
sebuah rumah atau bangunan. Secara struktural, lantai tersusun alas tulangan pelat lantai
(tumpuan dan lapangan) yang dikombinasikan dengan campuran beton. Sama halnya dengan
elemen struktural lainnya, seperti fondasi, kolom, dan balok, bahan penyusun lantai umumnya
adalah struktur beton bertulang.
Berikut beberapa pilihan material populer di masyarakat yang dapat dijadikan pertimbangan
untuk lantai rumah.
a. Keramik
Keramik berasal dari bahasa Yunani "keramos" yang berarti tembikar (pottery) atau
peralatan yang terbuat dari tanah (eorthenwear). Keramik merupakan bahan padat anorganik
yang berasal dari paduan unsur logam dan nonlogam yang dibakar dengan temperatur tinggi.
Pada dasarnya, keramik bersifat sangat keras, mudah pecah, isolator (balk elektrikal maupun
termal), kaku, dan memiliki stabilitas tinggi.
Secara umum, keramikjuga mempunyai kekuatan tekan yang lebih balk dibandingkan
kekuatan tariknya. lenis-jenis keramik yang urnurn ditemukan di pasaran adalah sebagai berikut:
1) Keramik lantai biasa
Jenis keramik lantai biasa merupakan jenis keramik yang paling banyak ditemukan.
Ukuran keramik biasa sangat lengkap, mulai dari ukuran persegi 30 cm hingga 80 cm.
2) Keramik lantal teraso
Keramik lantai teraso saat inl adalah jenis keramik yang banyak dicari dan disukai oleh
beberapa pengembang dan pecinta rumah bergaya etnik dan klasik. Pada umumnya,
ukuran keramik teraso adalah 20 x 20 cm.
3) Homogeneous tile
Keramik jenis homogeneous tile merupakan keramik tiruan granit yang dibuat pabrik.
Keramik ini dibuat semirip mungkin dengan granit atau marmer. Biasanya keramik jenis
inl dibuat dengan ukuran besar dan jarang diproduksi dalam ukuran kecil. Pengguna
5
terbesar dari keramik lantai jenis ini adalah gedung-gedung pusat perbelanjaan,
apartemen, dan bangunan lain yang ingin terlihat mewah dengan biaya minim.
4) Keramik granit alam
Jenis keramik granit biasanya digunakan oleh kalangan menengah ke atas. Dad segi
keindahan, keramik ini cukup membuat rumah lebih asri, anggun, dan elegan.Jenis
keramik ini merupakan hasil tambang sehingga harganya terbilang mahal jika
dibandingkan dengan jenis keramik lain.
5) Keramik mozaik
Keramik ini merupakan sebuah ubin ukuran kecil, biasanya tidak lebih clan 6 cm.
Lempengan dari keramik ini memiliki ketebalan 5,4 mm dan pola bewarna, diterapkan
pada nisi sebaliknya yang terlihat dari keramik transparan. Desain ini memberikan efek
optik yang tidak dapat diperoleh dari ubin lain.
b. Batu alam
Marmer, granit, dan limestone adalah beberapa jenis batu alam yang sering digunakan untuk
6
lantai. Penambahan elemen batu alam akan menimbulkan kesan natural yang elegan dan
eksklusif pada rumah terlepas dari gaya arsitekturnya.
1) Marmer
Marmer yang berkualitas tinggi adalah yang berwarna putih jernih karena kandungan
kalsitnya lebh dari 90%. Sedangkan marmer yang berwarna abu-abu dihasilkan karena
kandungan grafit pada batuan tersebut. Marmer warna pink-merah terjadi akibat adanya
kandungan hematit, kuning-krem sebagai pengaruh dad kandungan limonit.
Adapun kekurangan dari lantai marmer adalah cenderung licin, harga lumayan mahal,
harus diganti apabila rusak,dan proses pemasangan yang sulit.
2) Granit
Granit adalah jenis batuan intrusif,felsik,dan igneus yang umum ditemukan. Sebagian
besar granit bertekstur keras dan kuat, oleh karena itu banyak digunakan sebagai batuan
7
konstruksi. Warna yang terang memudahkan orang untuk mengenali jenis batuan ini.
Granit juga terkenal karena dapat dimanfaatkan untuk membuat banyak benda/objek
yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Contoh: ubin lantai, paving, tapak tangga, serta
batu nisan.
Kekurangan dari granit adalah variasi corak dan warna tidak sebanyak marmer atau vinyl,
batu granit lebih berat dibandingkan dengan jenis keramik lain, warna tidak sama persis,
dan diperlukan alat pemotong khusus karena material keras dan tebal.
8
3) Limestone
Gamping (limestone) (CaCO3) adalah batuan sedimen yang tersusun dari mineral kalsit
dan aragonit. Gamping merupakan dua varian yang berbeda dari kalsium karbonat (CaCO3).
c. Parquet (parket)
Parket adalah jenis lantai kayu dari kumpulan kepingan kayi yang telah di-press sedemikian
rupa hingga berbentuk potongan atau papan siap pasang di atas lantai konkret.
9
5) harga cukup terjangkau.
Adapun kelemahan dari lantai parket adalah:
1) persiapan pemasangan membutuhkan syarat khusus;
2) menimbulkan bunyi sehingga kurang nyaman:
3) licin; dan
4) berpotensi mudah rusak.
10