Anda di halaman 1dari 14

NAMA : Muhamad Rusli Aswandi

NRP : 1211800025

Kayu Sebagai Bahan Konstruksi


1. Latar Belakang

Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras
karena mengalami lignifikasi (pengayuan).

Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat


perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan
kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan
rumah tangga dan sebagainya.

Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin pada
dinding sel berbagai jaringan di batang.

Ilmu kayu (wood science) mempelajari berbagai aspek mengenai klasifikasi


kayu serta sifat-sifat kimia, fisika, dan mekanika kayu dalam berbagai kondisi
penanganan.

Beberapa jenis kayu dipilih karena bersifat kedap air, isolator, dan mudah
dibentuk

2. Sejarah Singkat Pembuatan Kayu

Tumbuhan berkayu muncul di alam diperkirakan pertama kali pada 395 hingga
400 juta tahun yang lalu. Manusia telah menggunakan kayu untuk berbagai
kebutuhan sejak ribuan tahun, terutama untuk bahan bakar dan bahan konstruksi
untuk membuat rumah dan senjata serta sebagai bahan baku industri (misal
pengemasan dan kertas). Kayu bisa dijadikan referensi sejarah mengenai
kondisi iklim dan cuaca pada masa pohon tersebut tumbuh melalui variasi jarak
antar cincin pertumbuhan.

3. Macam – Macam Kayu

 Kayu Jati

Sering dianggap sebagai kayu dengan tekstur serat paling indah, kayu Jati
dikenal dunia internasional selain karena keindahannya, juga karena daya tahan
yang sangat kuat terhadap cuaca, suhu, jamur dan serangga. Karena
keunggulannya, kayu jati menjadi salah satu jenis kayu paling mahal yang ada
di pasaran, dan hanya bisa diperoleh oleh distributor yang disetujui pemerintah.

 Kayu Merbabu
Tingkat kekerasan yang dimiliki kayu Merbau membuatnya banyak
dimanfaatkan sebagai bahan pembuat furniture minimalis. Kayu jenis ini
memiliki warna coklat kemerahan dan cukup tahan terhadap serangan serangga.
Kualitas inilah yang mendudukan Kayu Merbau sebagai alternatif utama untuk
kayu jati. Untuk urusan harga, hanya terpaut sedikit di bawah kayu jati

 Kayu Mahoni

Di Indonesia khususnya pulau Jawa, banyak ditemui kayu Mahoni. Masa tanam
yang lebih singkat dan harga yang relatif lebih murah menjadikan kayu Mahoni
pilihan lain dari kayu Jati. Namun kurangnya daya tahan terhadap rayap harus
diwaspadai. Kayu Mahoni memiliki tone warna di kisaran merah hingga merah
muda. Memiliki tekstur yang halus, serta mudah dipotong dan dibentuk.

 Kayu Sonokeling

Keunikan kayu Sonokeling dari kayu lainnya adalah warna hitam keunguan
dengan tekstur yang indah. Dengan harga yang jauh lebih murah daripada kayu
jati, kayu Sonokeling sangat awet dan tahan terhadap rayap. Menjadikannya
pilihan sempurna untuk Anda yang mementingkan keindahan kayu namun
memiliki bujet terbatas.

 Kayu Mindi

Dengan harga yang tergolong murah, kayu Mindi merupakan jenis kayu yang
memiliki tingkat ketahanan sedang, atau kurang lebih setara dengan kayu
Mahoni. Tidak terlalu kuat menghadapi rayap dan serangga, namun kayu ini
dapat diproses menjadi produk- produk olahan kayu seperti veneer, blockboard
dan pulp. Kayu Mindi umumnya memiliki rentang warna coklat muda hingga
merah, dengan serat yang lurus.

 Kayu Pinus

Salah satu jenis kayu yang umum digunakan sebagai bahan baku furniture
minimalis dengan harga murah adalah kayu Pinus. Teksturnya yang terbilang
halus serta warna yang cenderung terang, membuat kayu pinus cocok digunakan
untuk membuat furnitur dalam ruangan. Karena bila digunakan sebagai bahan
pembuatan furnitur outdoor, kayu Pinus rentan terhadap perubahan suhu dan
kelembaban, serta lemah terhadap jamur dan mudah lapuk.

 Kayu Sungkai

Kayu Sungkai adalah salah satu jenis kayu yang paling familiar di Indonesia .
Wajar saja, karena kualitas kayu Sungkai memenuhi standard petukangan
meskipun tidak bisa dibandingkan dengan kayu Jati atau Sonokeling.
Sayangnya, tingkat kekerasan kayu Sungkai terlalu tinggi sehingga sangat
rentan untuk retak, dan tingkat keawetan kayu jenis ini sendiri tidak terlalu baik.
Kombinasi warna putih dan kuning serta tekstur yang agak kasar menjadi
kekhasan kayu Sungkai.
4. Tipe – Tipe Kayu

 Kayu Berpori – Pori Terbuka

Beberapa kayu diidentifikasi memiliki lubang – lubang kecil atau pori – pori
yang terbentuk secara alami yang berasal dari tekstur natural pohonnya. Kayu
jenis ini biasanya digolongkan sebagai kayu berpori – pori terbuka (open-pore
wood). Pori – pori inilah yang memberikan karakter kuat pada kayu. Namun
jika Anda ingin sedikit menyamarkan pori – pori yang ada pada permukaan
kayu ini, Anda bisa menggunakan cat kayu dengan warna yang gelap. Adapun
beberapa contoh furnitur kayu berpori – pori terbuka diantaranya kayu oak dan
walnut.

 Kayu Berserat

Kayu berserat ini memiliki ciri seratnya yang lebih kuat namun lembut.
Beberapa contoh jenis kayu yang tergolong kayu berserat yang paling sering
dijumpai adalah Cherry, Maple dan Alder.

 Red Wood

Seusai dengan namanya, kayu jenis ini memang memiliki warna kemerahan
yang alami. Memang, warna merah merupakan warna yang tak lazim sebagai
warna kayu karena sebagian besar orang lebih mengenal warna coklat pada
kayu ketimbang warna merah. Namun, justru di sinilah letak keunggulan kayu
jenis Red Wood ini. Bahkan, beberapa orang lebih menyukai tekstur warna
kemerahan pada kayu ketimbang warna coklat yang terlihat agak sedikit
monoton. Beberapa jenis kayu yang tergolong Red Wood adalah Cherry and
Mahony. Namun, dibandingkan dengan kayu Mahoni, kayu Cherry memang
sedikit lebih mahal.

 Kayu Tahan Serangga/Rayap

Tak banyak kayu yang secara alami memiliki ketahanan terhadap serangga,
misalnya rayap. Namun, beberapa jenis kayu terindikasi memiliki ketahanan
alami terhadap serangga, misalnya kayu Jati dan kayu Cedar. Kayu Jati ini
dipercaya memiliki zat alami yang mampu menangkal serangga serta tahan
terhadap air. Maka dari itu banyak orang yang menggunakan kayu Jati sebagai
bahan furnitur untuk penggunaan luar ruangan. Selain kayu Jati, kayu Cedar
juga mempunyai ketahanan yang sama terhadap serangga. Hanya saja, kayu ini
tak cukup tahan terhadap air.

 Kayu yang Mudah Dipahat

Biasanya, kayu yang tergolong mudah dipahat adalah kayu dari jenis softwood,
misalnya kayu pohon pinus. Selain mudah dipahat dan diukir, kayu pinus juga
memiliki keunggulan lain, yakni tahan terhadap kelembaban yang tinggi. Selain
kayu Pinus, kayu Cedar juga tergolong softwood yang juga mudah diukir,
sehingga cocok untuk Anda yang menginginkan sentuhan seni ukiran pada
furnitur.

 Kayu Eksotis

Kayu eksotis dikenal karena memiliki ciri berupa guratan serta tekstur yang
khas yang biasanya hanya ditemui di wilayah tertentu. Misalnya, jenis kayu
Lacewood dari Australia. Kayu jenis ini biasa digunakan sebagai aksen. Selain
itu ada kayu Granadillo dari Meksiko dan African Mahogany dari Ghana yang
keduanya bisa digunakan sebagai material pembuat furnitur.

5. Pengaplikasian Kayu dalam Kehidupan Sehari – Hari

 Kayu Sebagai Bahan Konstruksi

Sampai abad ke-20 sebagian besar dari hampir semua bangunan perumahan dan
struktur bangunan komersial dibangun dari kayu. Karena masih berlimpahnya
sumber kayu menyebakan hampir semua struktur bangunan perumahan,
jembatan, bangunan komersial ringan, pabrik dan tiang menggunakan kayu
solid. Sekarang bangunan tersebut lebih banyak menggunakan bahan kayu
struktural yang lebih modern. Misalnya lantai, dinding, atap untuk konstruksi
ringan umumnya dibuat dari papan kayu atau panel kayu.

Kayu untuk keperluan bangunan umumnya dari kelas kuat I, II dan III dengan
rasio kekuatan terhadap berat yang cukup tinggi, serta mempunyai kelas awet I
atau II. Bila dari kelas awet III atau di bawahnya, maka kayu tersebut harus
diawetkan terlebih dahulu.

Penggunaan kayu gergajian secara konvensional untuk bahan bangunan hanya


terbatas untuk dimensi tertentu dan tidak bisa digunakan untuk konstruksi
bangunan yang memerlukan bentangan yang lebar dan tinggi. Untuk
mendapatkan kayu dengan bentangan dan ukuran yang besar sangat sulit,
karena bentang dan ukuran terbesar sesuai dengan ukuran pohonnya. Untuk
mengatasi hal itu perlu dibuat balok glulam yaitu gabungan dua atau lebih
papan kayu gergajian yang direkat dengan menggunakan perekat tertentu
dengan arah serat kayunya sejajar satu sama lain.

 Lantai (Flooring)

Lantai kayu atau mozaik parquet flooring sangat disukai karena selain berksesan
setetis yang kental, juga memberikan kesan hangat pada ruangan. Untuk
Hardwood atau kayu daun lebar sangat disukai dan sering digunakan. Untuk
keperluan lantai diperlukan kayu dengan kekerasan tinggi, beberapa industri
mensyaratkan kayu untuk lantai dipilih kayu yang bercorak indah, kelas kuat I-
III dan kelas awet I-II.

 Dinding
Untuk dinding bagian luar (eksterior) selain digunakan papan kayu, saat ini
lebih umum digunakan kayu lapis eksterior, flakeboard atau papan partikel
eksterior. Sedangkan untuk dinding di bagian dalam ruangan (interior) tidak
diperlukan persyaratan yang tinggi. Untuk pembuatan dinding, selain diperlukan
kayu yang bercorak indah, juga kayu yang stabil dan awet, untuk berbagai
keperluan dipersyaratkan mampu meredam suara (isolator).

6. Macam – Macam Sambungan Kayu

A. Sambungan Kayu Arah Memanjang

 Memanjang arah mendatar ( misalnya sambungan bibir lurus, sambungan


bibir lurus berkait, sambungan bibir miring, sambungan bibir miring berkait)

 Sambungan Bibir Lurus


 Sambungan Bibir Lurus Berkait

 Sambungan Bibir Miring


 Sambungan Bibir Miring Berkait

 Memanjang arah tegak ( misalnya sambungan takikan lurus, sambungan


mulut ikan, sambungan takikan lurus rangkap, sambungan purus lurus).

 Sambungan Takikan Lurus


 Sambungan Mulut Ikan

 Sambungan Takikan Lurus Rangkap


 Sambungan Purus Lurus

B. Sambungan Kayu Arah Melebar

 Berdasarkan Arah
a. melebar arah horizontal (kebanyakan digunakan konstruksi lantai)
b. melebar arah vertikal (yang sebagaian besar digunakan pada konstruksi
dinding)

 Berdasarkan Jenis Sambungan

a. Sambungan lidah dan alur.


b. Sambungan lidah lepas dan alur.
c. Sambungan lidah bersponing dan alur.
d. Sambungan lidah miring.
e. Sambungan papan melebar arah tegak

C. Sambungan Kayu Menyudut

 Sambungan kayu menyudut, yaitu sudut siku dan kedua yang membentuk sudut
miring.

 Bentuk sambungan kayu menyudut ada tiga macam yaitu sambungan sudut,
sambungan pertemuan, dan sambungan persilangan.

 Beberapa macam sambungan kayu menyudut yaitu :

a. Sambungan takikan lurus,


b. Sambungan purus dan lubang terbuka,
c. Sambungan purus dan lubang dengan spatpen purus alur.
d. Sambungan takikan lurus ekor burung,
e. Sambungan purus dan lubang terbuka,
f. Sambungan purus dan lubang tertutup,
g. Sambungan purus dan lubang dengan gigi garis bagi,
h. Sambungan takikan lurus ekor burung,
i. Sambungan raveling ekor burung.Sambungan voor loef.

7. Metode Pengujian Kuat Tekan Kayu (SNI-03-3958-1995)

 Pengertian – Pengertian dalam Kuat Tekan Kayu

1) kuat tekan kayu bangunan struktural adalah gaya tekan per satuan luas bidang
tekan;
2) kuat tekan sejajar arah serat adalah kekuatan kayu memikul beban yang bekerja
padanya yang arah beban sejajar dengan arah serat kayu;
3) kuat tekan tegak lurus arah serat adalah kekuatan kayu memikul beban yang
bekerja padanya yang arah bebantegak lurus dengan arah serat kayu;
4) benda uji bebas cacat adalah benda uji kayu yang bebas dari mata kayu, gubal,
retak, lubang, jamur, rapuh dan tidak memuntir;
5) Newton adalah satuan menurut Sistem Internasional (SI) untuk gaya ekivalen
dengan 0,1 kgſ dan ditulis dengan notasi N;
6) Mega Pascal adalah 106 pascal ekivalen degan kgſ/cm2 dan ditulis dengan
notasi Mpa;
7) kayu kering udara adalah kayu dengan kadar air maksimal 20%;
8) gubal adalah bagian terluar dari kayu yang berbatasan dengan kulit dan
merupakan bagian batang yang masih hidup berisi zat makanan cadangan
biasanya berwarna terang.

 Ketentuan - Ketentuan dalam Kuat Tekan Kayu Sejajar Serat

 Benda Uji

1) ukuran benda uji adalah (50 x 50 x 200) mm, seperti Gambar 1;

2) ketelitian ukuran penampang benda ± 0,25 mm;


3) kadar air kayu maksimum 20%.

 Peralatan

Mesin uji yang digunakan untuk pengujian kuat tekan harus memenuhi
ketentuan yang berlaku, dan juga harus memenuhi kecepatan pembebanan
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 3.1.4.

 Letak Beban

Benda uji yang telah memenuhi ketentuan, diletakkan sentris terhadap alat
pembebanan.

 Kecepatan Pembebanan

Kecepatan pembebanan harus konstan merata dan dapat diatur sehingga


kecepatan gerak beban 1 mm per menit.
 Besar Beban Uji

Besarnya beban uji harus memenuhi ketentuan, yaitu besarnya beban


maksimum sampai benda uji mengalami kegagalan.

 Perhitungan Kuat Tekan

Kuat tekan sejajar serat dihitung dengan beban per satuan luas bidang tekan :

Keterangan :
fc// : kuat tekan sejajar serat
P : beban uji maksimum
b : lebar benda uji
h : tinggi benda uji

 Ketentuan - Ketentuan dalam Kuat Tekan Kayu Tegak Lurus Serat

 Benda Uji

1) ukuran benda uji adalah (50 x 50 x 150) mm, seperti Gambar 2;

2) ketelitian ukuran benda uji harus tidak melebihi 0,25 mm;

 Peralatan
Mesin uji yang digunakan untuk pengujian kuat tekan harus memenuhi
ketentuan yang berlaku, dan juga harus memenuhi kecepatan pembebanan
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 3.2.4.

 Letak Beban

Benda uji yang telah memenuhi ketentuan, diletakkan melintang di bawah pelat
penjepit dengan jarak sama dari kedua ujungnya.

 Kecepatan Pembebanan

Kecepatan pembebanan harus konstan merata dan dapat diatur sehingga


kecepatan gerakan beban 0,33 mm per menit.

 Besar Beban Uji

Besarnya beban uji harus memenuhi ketentuan, yaitu besarnya beban


maksimum sampai benda uji mengalami putus.

 Perhitungan Kuat Tekan

Kuat tekan tegak lurus serat dan kuat tekan sejajar serat dihitung dengan beban
per satuan luas bidang tekan :

Keterangan :
fc ┴ : kuat tekan tegak lurus serat
P : beban uji maksimum
b : lebar benda uji
h : tinggi benda uji

8. Daftar Pustaka

• https://fabelio.com/blog/7-jenis-kayu-dan-karakteristiknya/
• http://architectaria.com/mengenali-tipe-tipe-material-kayu-untuk-furnitur.html
• https://id.wikipedia.org/wiki/Kayu
• http://illbeyourpaparazzi.blogspot.com/2011/04/kayu-sebagai-bahan-
bangunan.html
• http://fandicivilba89.blogspot.com/2011/06/jenis-jenis-smambungan-
kayu.html
• http://civilkitau.blogspot.com/2017/07/metode-pengujian-kuat-tekan-
kayu-sni-03-3958-1995.html

Anda mungkin juga menyukai