Anda di halaman 1dari 8

PENGETAHUAN BAHAN DAN MATERIAL

OLEH

SELFIDA

P3B121039

UNIVERSITAS HALU OLEO

D3 TEKNIK ARSITEKTUR

PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI

KENDARI
A. Material Kayu

1. Sifat Sifat Kayu

Secara umum kayu mempunyai sifat yang kaku, mudah dibentuk, tahan lama, dan merupakan
isolator panas serta listrik yang baik.Kayu dapat menjadi keras karena adanya akumulasi
selusosa dan lignin.Keduanya adalah zat yang membuat kayu bisa keras.Kayu sebenarnya
memiliki banyak sekali jenis, dan manusia hampir menggunakan semua jenis kayu untuk
membantu mempermudah hidupnya.

Jika dijabarkan, maka kayu akan punya sifat seperti ini

2. Klasifikasi Keawetan Kayu

Klasifikasi keawetan kayu didasarkan pada keawetan kayu terhadap pengaruh kelembaban,
iklim (air dan terik matahari), rayap dan serangga lain, serta perlakuan kayu dalam
pemakaian sebagai konstruksi. Berdasarkan Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (1961),
keawetan kayu diklasifikasikan dalam 5 (lima) kelas, yaitu: kelas keawetan I, II, III, IV, dan
V. Lama pemakaian kayu pada konstruksi sesuai dengan kondisi lingkungan atau sifat
pemakaian setiap kelas keawetan kayu ditunjukkan pada Tabel di bawah ini.
3. Klasifikasi Kekuatan Kayu

Klasifikasi kekuatan kayu didasarkan pada kekuatan lentur dan kekuatan tekan pada keadaan
kayu kering udara.Kekuatan lentur ditentukan berdasarkan tegangan lentur maksimum yang
diterima oleh kayu hingga putus (tegangan lentur mutlak).Sedangkan kekuatan tekan
ditentukan berdasarkan tegangan tekan maksimum yang diterima oleh kayu hingga pecah
(tegangan tekanan mutlak).Besarnya angka tegangan kayu dinyatakan dengan satuan
kg/cm3.Biasanya semakin kuat suatu jenis kayu semakin besar pula Berat Jenis (BJ) nya.

4. Klasifikasi Mutu Kayu

Klasifikasi mutu kayu merupakan penggolongan kayu secara visual terkait dengan kualitas
muka kayu, seperti: cacat, pola serat, dan kelurusan batang, serta kadar air kayu.

Menurut Ariestadi (2008), terdapat 3 (tiga) macam mutu kayu dalam perdagangan, yaitu:
mutu A, mutu B dan mutu C. Kayu mutu C adalah kayu yang tidak termasuk dalam

Golongan kayu mutu A dan mutu B. Menurut Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI)
1961, kayu mutu A dan mutu B harus memenuhi syarat sebagai berikut:

Syarat kayu mutu A:

 Kayu harus kering udara (kadar air ≤ 15%);


 Besar mata kayu tidak melebihi 1/6 lebar muka kayu, atau tidak boleh lebih besar dari 3,5
cm;
 Kayu tidak boleh mengandung kayu gubal (wanvlak) yang lebih besar dari 1/10 lebar
muka kayu;
 Miring arah serat Tangen maksimum 1/10;
 Retak arah radial tidak boleh lebih besar dari 1/4 tebal kayu dan retak arah lingkaran
tumbuh tidak boleh lebih besar dari 1/5 tebal kayu.
Syarat Kayu mutu B :

 Kayu kering udara dengan kadar air 15% – 30%;


 Besar mata kayu tidak melebihi 1/4 lebar muka kayu, atau tidak boleh lebih besar dari
5 cm;
 Kayu tidak boleh mengandung kayu gubal (wanvlak) yang lebih besar dari 1/10 lebar
muka kayu;
 Miring arah serat Tangen maksimum 1/7;
 Retak arah radial tidak boleh lebih besar dari 1/3 tebal kayu dan retak arah lingkaran
tumbuh tidak boleh lebih besar dari 1/4 tebal kayu.

5. Jenis – Jenis Kayu

Sebagai salah satu bentuk olahan kekayaan alam, kayu memiliki banyak jenis dan ciri
khasnya masing- masing.Beberapa diantaranya mungkin sering Anda temui dalam bentuk
furniture minimalis atau dekorasi hunian.Contohnya saja kursi makan yang terbuat dari kayu
agar lebih tahan lama. Nah, kali ini kami akan membantu Anda mengenal jenis kayu
berdasarkan lokasi tempatnya tumbuh, tingkat ketahanan serta warna.

a. Jenis Kayu Jati

Sering dianggap sebagai kayu dengan tekstur serat paling indah, kayu Jati dikenal dunia
internasional selain karena keindahannya, juga karena daya tahan yang sangat kuat terhadap
cuaca, suhu, jamur dan serangga. Karena keunggulannya, kayu jati menjadi salah satu jenis
kayu paling mahal yang ada di pasaran, dan hanya bisa diperoleh oleh distributor yang
disetujui pemerintah.Kursi kayu atau meja kayu berbahan jati merupakan furniture yang
paling dicari oleh banyak orang karena kualitas serta daya tahannya.

b. Jenis Kayu Merbau

Tingkat kekerasan yang dimiliki kayu Merbau membuatnya banyak dimanfaatkan sebagai
bahan pembuat furniture minimalis.Kayu jenis ini memiliki warna coklat kemerahan dan
cukup tahan terhadap serangan serangga.Kualitas inilah yang mendudukan Kayu Merbau
sebagai alternatif utama untuk kayu jati.Untuk urusan harga, hanya terpaut sedikit di bawah
kayu jati.

c. Jenis Kayu Mahoni

Di Indonesia khususnya pulau Jawa, banyak ditemui kayu Mahoni. Masa tanam yang lebih
singkat dan harga yang relatif lebih murah menjadikan kayu Mahoni pilihan lain dari kayu
Jati. Namun kurangnya daya tahan terhadap rayap harus diwaspadai. Kayu Mahoni memiliki
tone warna di kisaran merah hingga merah muda. Memiliki tekstur yang halus, serta mudah
dipotong dan dibentuk.

d. Jenis Kayu Sonokeling


Keunikan kayu Sonokeling dari kayu lainnya adalah warna hitam keunguan dengan tekstur
yang indah.Dengan harga yang jauh lebih murah daripada kayu jati, kayu Sonokeling sangat
awet dan tahan terhadap rayap.Menjadikannya pilihan sempurna untuk Anda yang
mementingkan keindahan kayu namun memiliki bujet terbatas.

e. Jenis Kayu Mindi

Dengan harga yang tergolong murah, kayu Mindi merupakan jenis kayu yang memiliki
tingkat ketahanan sedang, atau kurang lebih setara dengan kayu Mahoni.Tidak terlalu kuat
menghadapi rayap dan serangga, namun kayu ini dapat diproses menjadi produk- produk
olahan kayu seperti veneer, blockboard dan pulp.Kayu Mindi umumnya memiliki rentang
warna coklat muda hingga merah, dengan serat yang lurus.

f. Jenis Kayu Pinus

Salah satu jenis kayu yang umum digunakan sebagai bahan baku furniture minimalis dengan
harga murah adalah kayu Pinus. Teksturnya yang terbilang halus serta warna yang cenderung
terang, membuat kayu pinus cocok digunakan untuk membuat furnitur dalam ruangan.Karena
bila digunakan sebagai bahan pembuatan furnitur outdoor, kayu Pinus rentan terhadap
perubahan suhu dan kelembaban, serta lemah terhadap jamur dan mudah lapuk.

g. Jenis Kayu Sungkai

Kayu Sungkai adalah salah satu jenis kayu yang paling familiar di Indonesia .Wajar saja,
karena kualitas kayu Sungkai memenuhi standard petukangan meskipun tidak bisa
dibandingkan dengan kayu Jati atau Sonokeling.Sayangnya, tingkat kekerasan kayu Sungkai
terlalu tinggi sehingga sangat rentan untuk retak, dan tingkat keawetan kayu jenis ini sendiri
tidak terlalu baik.Kombinasi warna putih dan kuning serta tekstur yang agak kasar menjadi
kekhasan kayu Sungkai.

6. Ukuran Kayu

RUANG LINGKUP :

Spesifikasi ini mencakup ketentuan ukuran kayu gergajian yang ada di pasaran untuk

dipakai dalam pembuatan bangunan rumah dan gedung.

• Ukuran nominal kayu untuk bangunan, tebal dan lebar minimal (10x10) mm, (10x30) mm,
(20x30) mm, sampai (120x120) mm, (25x30) mm, (30x30) nm, (30x50) mm, (60x80) mm,
(60x100) mm, 60x120)mm, (80x80) mm, (80x100) mm, 120x120) mm.

• Ukuran kayu berdasarkan penggunaan (Tabel):

• Ukuran panjang nominal (m): 1; 1.5; 2; 2.5; 3; 3.5; dst 5.5.

• Ukuran untuk bangunan rumah dan gedung:

 Kusen pintu dan jendela (mm): 60 (100, 120, 130, 150) ; 80 (100, 120, 150).
 Kuda-kuda (mm): 80 (80, 100, 120, 150, 180), 100 (100, 120, 150, 180).
 Kaso (mm) : 40x60; 40x80; 50x70.
 Tiang balok (mm) :80 (80, 100, 120); 100 (100, 120; 120 (120, 150).
 Balok antar tiang (mm): 40 (60, 80); 60 (80, 120, 150); 80 (120, 150, 180), 100 (120,
150).
 Balok langit (mm): 80 (120, 150, 180, 200); 100 (150, 180, 200).

Toleransi ukuran panjang kayu ditetapkan berdasarkan ukuran nominal 100 mm dan toleransi
ukuran tebal dan lebar kayu ditetapkan 0-15 mm dari ukuran nominal.

Ketentuan kadar air kayu adalah ukuran kayu gergajian dalam keadaan kering udara,
maksimum 23%, kecuali untuk kusen daun pintu, daun jendela, jelusi dan elemen lainnya
mempunyai kadar air maksimum 20%.

B. MUTU BETONA

BERAGAM JENIS MUTU BETON

Dalam proses pembangunan suatu gedung atau hunian rumah tinggal, terutama untuk hunian
bertingkat seperti apartemen, apa kondominium atau hotel maka penggunaan beton sudah
lazim. Namun sebenarnya beton itu tidak hanya satu jenis macam saja, salah satunya adalah
beton cor atau ready mix beton yang juga ada berbagai jenis standar skala mutu betonnya
dengan kegunaannya masing-masing. Simak pembahasannya sebagai berikut ini.

APA ITU BETON COR ?

Beton cor itu ialah merupakan campuran antara semen portland atau yang disebut juga
sebagai semen hidrolik, dengan agregat halus, air dan agregat kasar, dengan maupun tanpa
bahan tambahan lain yang membentuk massa padat. Ready mix beton atau beton cor adalah
merupakan adonan beton cair yang belum mengalami proses pengikatan dan juga proses
pengerasan yang di produksi di batching plant, baik yang dicampur dengan penambahan
bahan tertentu atau tidak, sesuai pesanan, sehingga tidak perlu lagi diproses di lokasi
pembangunan. Cor beton ini sudah siap jadi, tidak bisa langsung pakai tidak usah diolah lagi
di lokasi pembangunan. Proses persiapan untuk cor beton harus sudah selesai pada waktu
sebelum pengecoran dilakukan, bekistingnya juga harus sudah kuat supaya selama proses
pengeringan tidak terjadi. Pengangkutannya ke lokasi pembangunan biasanya akan
mempergunakan truck mixer standar dengan kapasitas maksimal 7 m³. Harganya juga
bervariasi tergantung pada tingkatan kualitas mutunya dan juga campurannya.Salah satu
bahan tambahan campurannya bisa berupa FA.Harganya juga dibedakan antara yang
bercampur dengan FA atau Fly Ash, yakni salah satu residu, debu sisa pembakaran batubara
yang biasanya digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik, dan yang tanpa fly ash atau
non fly ash.Material fly ash itu yang paling mirip dengan semen, terutama dari segi tingkat
kehalusan butirannya, sehingga bisa menghasilkan campuran beton yang kuat dengan harga
yang lebih ekonomis, karena bisa menghemat pemakaian semen. Dengan semakin
bertambahnya waktu usia beton, maka kondisinya akan semakin mengeras dan hingga
mencapai kekuatan sesuai standarnya pada hari yang ke 28.

APA ITU MUTU BETON

Mutu beton itu merupakan suatu skala standar hasil dari proses pengujian terhadap daya kuat
tekan beton dengan mengikuti suatu ukuran standar yang telah dibakukan.

BERBAGAI JENIS MUTU BETON

Jenis standar hasil skala pengukuran mutu beton yang berlaku di Indonesia itu ada dua jenis
yakni sebagai berikut.

Standar Mutu Beton K (Karakteristik) : Standar mutu beton K itu menggunakan ukuran
satuan kg/cm² yang mengacu pada PBI tahun 1971 No. 1 sampai 2. PBI itu adalah singkatan
dari Peraturan Beton Bertulang Indonesia.Alat uji yang dipergunakan bentuknya adalah
kubus dengan ukuran 15 x 15 x 15.Perhitungan kuat tekan betonnya dengan menggunakan
perhitungan (kg/m2). Standar mutu yang dihasilkan ada dalam skala K100 (B0), dan K125,
juga K175, serta K200, dan K250, ads juga K300 hingga K500.

Standar Mutu Beton Skala Fc : Standar mutu beton Fc ini mengacu pada peraturan baru SNI
03.2847.2002 dengan menggunakan skala ukuran satuan Mpa atau Megapascal. Alat uji yang
digunakan adalah berbentuk silinder yang memiliki ukuran 015 x 30. Perhitungan kuat tekan
betonnya mempergunakan satuan Mpa (Megapascal), dengan skala standar mutu yang
dihasilkan berupa skala > fc 8,3 mpa, atau fc 14.53 mpa, atau fc 16.60 mpa hingga skala fc
41.50 mpa. Namun skala mutu Fc ini lebih jarang dipakai oleh para kontraktor beton,
sehingga kadang akan dibutuhkan rumus konversi dari beton K ke Fc ataupun sebaliknya.

Penggunaan Cor Beton sesuai Mutunya dalam Standar Skala Mutu K

Mutu cor beton yang sering dipergunakan untuk hunian rumah tinggal bertingkat pada
biasanya ialah cor beton dengan mutu K 225, atau mutu K 250, atau mutu K 300.Sedangkan
untuk lantai gudang, atau lantai pabrik atau untuk pembangunan jalan ialah dengan cor beton
mutu K 350.Berikut rinciannya.

 Mutu Beton B0, dan K 100 sampai K 200

Penggunaan beton dengan Mutu B0, dan K 100 sampai K 200 adalah untuk cor lantai kerja,
atau jalan komplek atau lapangan olahraga dan lain-lain yang rendah kapasitas bebannya

 Mutu Beton K 225 sampai K 300

Penggunaan beton dengan mutu Beton K 225 sampai K 300 adalah untuk dak lantai 1 dan 2,
serta 3, sampai lantai 5 dan seterusnya, atau untuk cor jalanan berkapasitas sedang, atau
untuk cor lantai gudang, atau parkiran, dan lain sebagainya.

 Mutu Beton K 350 sampai K 500

Penggunaan mutu beton K 350 sampai K 500 adalah untuk gudang dan jalan dengan
kapasitas beban yang berat, seperti untuk jalan Negara atau dudukan mesin berat, dan lain
sebagainya. Cara Konversi : Pada pengujian standar skala mutu beton K menggunakan kubus
15x15x15 yang mempunyai perbandingan 1:0,83 maka cara menghitung konversinya, dari
skala standar mutu beton K ke skala standar mutu beton Fc adalah dengan rumus sebagai
berikut. 1 MPa = 1 N/mm2 = 10 kg/cm2 Sebagai contoh, yakni pada perhitungan mutu beton
K 100 maka perhitungan cara konversinya adalah (100/10 x 0,83) = 10 x 0,083 = 8,3 mpa
Dengan demikian maka skala standar mutu beton K 100 itu jika di konversikan menjadi skala
mutu beton fc adalah sama dengan atau setara dengan skala standar mutu Fc sebesar 8,3 Mpa.
Itulah berbagai jenis skala mutu beton.

Anda mungkin juga menyukai