TEKNOLOGI BAHAN
O
L
E
H
14 Eusideroxylon Ulin I I
Zwageri
18 Canarium Kenari V V
Sumatranum
24 Diospyros Ebony I I
Celebica
2. PEGAWETAN KAYU
a. Pemulasan Dan Penyemprotan
Cara pengawetan ini adalah cara pengawetan yang paling sederhana, tapi cara
pengawetan dengan penyemprotan dan pemulasan ini tidak efektif karena pengawet yang
masuk dan menyerap dalam kayu hanya sedikit dan pengawet ini mudah luntur. Keuntungan
cara pengawetan pemulas dan penyemprot ini adalah alat yang digunakan sederhana, serangan
perusak kayu tidak ganas dan pengawetan kayu yang sudah terpasang. Contoh pengawetan ini
adalah pelapisan cat pada kayu, melabur kayu dengan ter dan lain sebagainya.
b. Perendaman
Cara pengawetan kayu dengan cara perendaman adalah kayu direndam dalam bak larutan
bahan pengawet yang telah ditentukan kepekatan selama beberapa hari, dengan catatan kayu
harus terendam semua.
Pengawetan kayu dengan rendaman ada tiga cara, yaitu : rendaman dingin, rendaman
panas dan rendaman panas dingin.
Cara rendaman dingin dapat dilakukan dengan bak dari beton, kayu atau logam anti
karat. Sedangkan cara rendaman panas atau rendaman panas dan dingin lazim dilakukan dalam
bak dari logam.
Bila jumlah kayu yang akan diawetkan cukup banyak, perlu disediakan dua bak rendaman
(satu bak untuk merendam dan bak kedua untuk membuat larutan bahan pengawet, kemudian
diberi saluran penghubung). Setelah kayu siap dengan beban pemberat dan lain-lain, maka
bahan pengawet dialirkan ke bak berisi kayu tersebut.
Cara rendaman panas dan dingin lebih baik dari cara rendaman panas atau rendaman
dingin saja. Penetrasi dan retensi bahan pengawet lebih dalam dan banyak masuk ke dalam
kayu. Larutan bahan pengawet berupa garam akan memberikan hasil lebih baik daripada bahan
pengawet larut minyak atau berupa minyak, karena proses difusi. Kayu yang diawetkan dengan
cara ini dapat digunakan untuk bangunan di bawah atap dengan penyerang perusak kayunya
tidak hebat.
c. Vakum (Cara Moderen)
Cara pengerjaan pengawetan vakum ini adalah :
Kayu dimasukan ke dalam tangki tertutup rapat
Dilakukan pengisapan udara (vakum) dalam tangki dengan tekanan 60 cm/Hg kurang lebih
90 menit
Sambil dalam proses vakum, masukkan bahan pengawet kedalam tangki sampai penuh.
Setelah penuh, hentikan proses vakum dan ganti dengan tekanan kurang lebih 15
atmosphere.
Hentikan proses tekanan dan keluarkan bahan pengawet
Terakhir lakukan proses vakum dengan tekanan 40 cm/Hg untuk membersihkan
permukaan kayu dari bahan pengawet
Kelebihan dari proses pengawetan ini adalah penetrasi dan retensi bahan pengawet tinggi
sekali, waktunya singkat dan dapat mengawetkan kayu basah atau kering.
Kekurangan dari pengawetan ini adalah biaya yang dikeluarkan mahal, dibutuhkan
ketelitian tinggi dan pengawetan dengan cara ini digunakan untuk perusahaan komersil.
3. HASIL HASIL OLAHAN KAYU
a. Kayu Lapis / Plywood
Plywood terdiri dari lapisan lembaran kayu yang disatukan dengan mesin bertekanan
tinggi dan lem khusus. Lapisan tersebut membentuk papan yang dipasang secara menyilang
agar kuat. Kayu olahan ini memiliki dua jenis, yaitu tripleks bila terdiri atas tiga susun dan
multipleks untuk yang lebih dari tiga lapis.
b. Kayu Gergajian/Sawntimber
Kayu persegi empat dan papan jeblosan dengan ukuran tertentu yang diperoleh dengan
menggergaji kayu bundar atau kayu bentuk lainnya
d. Kayu Bentukan/Moulding
Adalah kayu gegajian rimba (selain jati) atau kayu yang dibentuk secara khusus melalui
mesin pembentuk (moulder) yang berkadar air (kering udara) ≤ 20%.
e. Veneer
Eneer merupakan lembaran kayu yang memiliki tebal 0.24 mm hingga 0.6 mm yang
diperoleh melalui pengupasan kayu jenis-jenis tertentu. Veneer yang memiliki ketebalan diatas
0.6 mm sudah dapat dikatakan sebagai papan. Selain digunakan sebagai bahan finishing pada
kayu lapis dan blockboard, veneer sebenarnya merupakan bahan baku untuk pembuatan kedua
produk itu sendiri. Dalam pembuatan kayu lapis, veneer ditempelkan menjadi satu dengan arah
serat yang sejajar atau saling silang dalam jumlah yang ganjil.
f. Blockboard
Blockboard berasal dari potongan balok-balok kayu dengan ukuran 2cm-5cm yang
dipadatkan dengan mesin. Kedua sisinya kemudian diberi pelapis vinir untuk dapat menjadi
lembaran papan.
h. Kertas
adalah bahan yang tipis, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp.
Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa.
l. Papan Serat
Merupakan papan tiruan yang dibuat dari serat-serat kayu dan bahan lainnya seperti yang
terjadi pada pembuatan kertas. Perbedaannya adalah ketebalan papan tiruan lebih tebal
dibandingkan dengan ketebalan kertas.
http://peredaranhasilhutan.blogspot.com/2016/10/jenis-jenis-kayu-gergajian-dalam-
sni.html
http://www.kayu123.com/
https://www.ilmutekniksipil.com/struktur-kayu/cara-pengawetan-kayu
https://id.wikipedia.org