Anda di halaman 1dari 21

STRUKTUR KAYU

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas

Mata kuliah Struktur kayu yang diampu oleh Bapak Syaiful


Anam, ST., MT.

DISUSUN OLEH:

MUH AINUR RUSLI NIM:2020510063

UNIVERSITAS MADURA

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

2021

DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR..........................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................4

1.3 Maksud dan Tujuan...............................................................................................4

BAB 2...................................................................................................................................5

LANDASAN TEORI...........................................................................................................5

2.1.1 Bagian Kayu...........................................................................................................5

Gambar 2.1 Bagian-Bagian Kayu.........................................................................................5

2.1.2 Sifat Fisik Kayu.....................................................................................................7

2.2 Jenis-Jenis Kayu Untuk Lantai..............................................................................9

2. Kayu Ulin..................................................................................................................9

3. Kayu Bengkirai........................................................................................................10

4. Kayu Sonokeling.....................................................................................................10

2.4 Sambungan Kayu Lantai......................................................................................12

BAB 4 PEMBAHASAN....................................................................................................14

4.1. Lapisan Lantai Kayu................................................................................................14

a). Lapisan Lantai kerakal kayu................................................................................14

b). Lapisan lantai parket kayu...................................................................................14

4.2. Konstruksi lantai kayu.............................................................................................15

4.3 Proses Pembuatan Lantai Kayu Di Pabrik...........................................................17

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................19

5.1 Kesimpulan..........................................................................................................19

5.2 Saran....................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................20
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Pertama-tama,Segala puji bagi Allah swt yang maha kuasa atas segala sesuatu
dialam semesta ini,Atas segala rahmat pertolongan serta ridhonya,kami bisa
menyelesaikan tugas makalah STRUKTUR KAYU ini dengan baik.

Kedua kalinya sholawat serta salam tak lupa kami curahkan kepada sang baginda
nabi besar kita,Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari masa jahiliyah
menuju masa yang terang menderang ini dengan keadaan sehat wal’afiat.

Ketiga kalinya kami sebagai penulis Makalah Struktur kayu ini banyak
mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing kami Bapak FAIRUS ZABADI,
ST,. MT. dan juga kepada semua pihak yang bersagkutan.

Kami sebagai pemula dalam menulis makalah tentunya mempunyai banyak


kekurangan dalam pembuatan makalah ini.kami menyadari bahwa makalah yang kami
buat jauh dari kata sempurna.oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca supaya kami dapat menulis makalah yang tentu lebih baik
kedepannya.Demikian jika banyak kesalahan dalam penulisan makalah ini kami mohon
maaf sebesar besarnya.

Pamekasan 30 SEPTEMBER2021
Penulis
MUH AINUR RUSLI
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan membangun sebuah bangunan, baik bangunan sederhana maupun


bertigkat tentunya dibutuhkan sebuah struktur dan konstruksi yang kuat. Dengan
struktur dan konstruksi yang baik maka bangunan tersebut dapat bertahan lama. Selain
dengan konstruksi yang kuat juga didukung dengan bahan bangunan yang digunakan.
Kayu merupakan salah satu kekayaan alam yang sang maha Pencipta berikan pada
mahkluknya untuk diolah sebaik mungkin. Harus diketahui juga, didunia ini ada banyak
sekali jenis kayu, bisa ribuan bahkan ratusan ribu jenis dan masing-masing mempunyai
kelebihan serta manfaatnya tersendiri.
Begitupun untuk lantai kayu. Tidak sembarang kayu yang bisa digunakan untuk
lantai kayu. Kita harus meninjau beberapa aspek kelayakan kayu tersebut untuk
dijadikan lantai. Salah satu aspek paling penting adalah kekuatan dan keawetan. Selain
kekuatan dan keawetan anda juga harus meninjau dari segi kehalusan, ketahanan
terhadap rayap dan perubahan cuaca.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah kayu dapat dijadikan bahan konstruksi lantai rumah?

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari makalah ini yaitu membahas tentang kayu-kayu yang digunakan
dalam konstruksi lantai. Tujuan daripada makalah ini yaitu untuk mengetahui konstruksi
lantai kayu lebih mendalam dan detail. Sehingga wawasan kita sebagai mahasiswa
teknik dapat bertambah.
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Kayu

Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam, merupakan bahan
mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kebutuhan. Pengertian kayu
disini adalah sesuatu bahan yang diperoleh dari hasil pemungutan pohon- pohon di
hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah diperhitungkn bagianbagian
mana yang lebih banyak dapat dimanfaatkan untuk sesuatu tujuan penggunaan dalam
bentuk kayu pertukangan, kayu industri maupun kayu bakar.

2.1.1 Bagian Kayu

Gambar 2.1 Bagian-Bagian Kayu

1. Kulit , adalah bagian terluar kayu yang berfungsi sebagai pelindung bagian-bagian yang
terdalam.
2. Kambium merupakan jaringan yang lapisannya tipis dan bening. Pertumbuhan kambium
mlingkari kayu, ke arah luar membentuk kulit baru menggantikan kulit lama yang telah
rusak dan ke arah dalam membentuk kayu yang baru.
3. Kayu gubal, bagian kayu yang masih muda terdiri dari sel-sel yang masih hidup, terletak
disebelah dalam kambium dan berfungsi sebagai penyalur cairan dan tempat
penimbunan zat-zat makanan.
4. Kayu teras terdiri dari sel-sel yang dibentuk melalui perubahan- perubahan sel hidup
pada lingkaran kayu gubal bagian dalam, disebabkan terhentinya fungsi sebagai
penyalur cairan dan lain-lain proses kehidupan
5. Hati merupakan bagian kayu yang terletak pada pusat lingkaran
tahun (tidak mutlak pada pusat bontos).
6. Lingkaran tahun tumbuh antara kayu yang terbentuk pada
permulaan dan pada akhir suatu musim. Lingkaran-lingkaran tahun ini menunjukkan
umur pohon.
7. Jari-jari dari luar ke dalam berpusat pada sumbu batang, berfungsi sebagai tempat
saluran bahan makanan yang mudah diproses di daun guna pertumbuhan pohon.

2.1.2 Sifat Fisik Kayu

1. Berat jenis

Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara minimum 0,20
(ky. Balsa) hingga BJ 1,28 (ky. Nani) (Damandauw JF, 1982). Makin berat
kayu itu, umumnya makin kuat pula kayunya, semakin ringan suatu jenis
kayu, akan berkurang pula kekuatannya.

2. Keawetan Alami Kayu

Keawetan kayu alami ialah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-
unsur perusak kayu dari luar seperti : jamur, rayap, bubuk, cacing laut dan
makhluk lainnya yang diukur dengan jangka waktu tahunan.

3. Warna-warna kayu
Warna kayu ada beraneka macam, antara lain warna kuning, keputih- putihan,coklat
muda, coklat tua, kehitam-hitaman, kemerah- merahandan lain sebagainya. Warna
kayu ini disebabkan oleh zat-zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda.

4. Higroskopik

Kayu mempunyai sifat higroskopik, yaitu dapat menyerap atau melepaskan air atau
kelembaban. Sifat higroskopik merupakan suatu petunjuk bahwa kelembaban kayu
sangat dipengaruhi oleh kelembaban dan suhu udara.

5. Tekstur

a) Kayu bertekstur halus, contoh : giam, lara, kulim dan lain lain.

b) Kayu bertekstur sedang, contoh : jati, sonokeling dan lain lain.

c) Kayu bertekstur kasar, contoh : kempas, meranti dan lain lain.

6. Serat
Serat kayu ini berhubungan dengan sifat kayu yang menunjukkan arah sel-sel kayu di
dalam kayu terhadap sumbu batang pohon. Arah serat dapat ditentukan oleh arah alur-
alur yang terdapat pada permukaan kayu.

7. Berat Kayu

Berat suatu jenis kayu tergantung dari jumlah zat kayu yang tersusun, rongga-rongga
sel atau jumlah pori-pori, kadar air yang terkandung dan zat-zat Ekstraktif Di
Dalamnya.

8. Kekerasan Kayu

a) Kayu sangat keras, contoh : balau, giam, dan lain-lain.

b) Kayu keras, contoh : kulim, pilang dan lain-lain.

c) Kayu sedang kekerasannya, contoh : mahoni, meranti, dll.


2.2 Jenis-Jenis Kayu Untuk Lantai

1. Kayu Jati

Jati sudah dikenal oleh masyarakat luas sebagai jenis kayu yang benar-benar Top.
Memiliki kekerasan kelas I dan keawetan kelas I dan II membuat kayu jati ini banyak
peminatnya. Selain dari itu, kayu jati banyak dipiliha karena memiliki corak alami yang
sangat bagus.

Bahkan menurut beberapa sumber, corak dari kayu jati ini adalah corak paling
baik diantara jenis kayu lain yang ada d Indonesia..Salah satu kelebihan kayu jati lain
adalah memiliki ketahanan terhadap rayap yang sangat baik.

Gambar 2.2 Lantai kayu jati

2. Kayu Ulin

Kayu ulin adalah jenis kayu paling keras dan paling awet diantara kayu lain yang
cocok untuk lantai kayu. Kayu ulin memiliki tingkat keras kelas I dan tingkat awet kelas
I, tahan terhadap perubahan cuaca, bahkan jika kayu ini difungsikan dalam air kekuatan
kayu ini dapat diandalkan.

Kayu ulin banyak digunakan untuk penahan rel kereta api, kapal laut, dan jenis-
jenis keperluan lain yang membutuhkan kayu super kuat. Kayu ulin juga sangat sering
digunakan untuk decking dan lantai kayu luar ruangan karena ketahanan terhadap cuaca
tersebut.
Gambar 2.3. Lantai kayu ulin

3. Kayu Bengkirai

Kayu bengkirai adalah jenis kayu yang sangat bagus dalam ketahanannya
terhadap perubahan cuaca. Kayu ini memiliki tingkat kekerasan kelas I, II dan tingkat
keawetan kelas I. kayu ini sangat keras. Maka tidak heran jika kayu ini lebih banyak
digunakan untuk lantai kayu luar ruangan atau juga untuk decking.

Gambar 2.4. Lantai Kayu Bengkirai


4. Kayu Sonokeling

Kayu sonokeling ini memiliki kelebihannya sendiri yang tidak dimiliki kayu
jenis lain. Yaitu warnanya yang hitam. Kayu hitam ini menjadi daya Tarik sendiri bagi
anda yang menyukai warna-warna unik, khas dan eksklusif maka tidak heran jika lantai
kayu sonokeling tidak pernah kehilangan peminatnaya. Bukan hanya dari segi warna
khasnya, kayu ini juga tergolong kayu keras kelas

dan kayu awet kelas I dan II membuat kayu ini kami pilih dan menjadi parian pilihan
untuk anda.

Gambar 2.5. Lantai kayu sonokeling

5. Kayu Keruing

Kayu keruing juga termasuk jenis kayu yang memiliki khasnya sendiri. Dimana
kayu ini memiliki tingkat kekerasan kelas II dan tingkat keawetan kelas II serta
ketahanannya terhapa perubahan cuaca membuat kayu ini bisa dijadikan alternative
pengganti kayu Ulin yang harganya mahal.
Gambar 2.6. Lantai Kayu Keruing
2.3 Pengertian Lantai

Pengertian lantai adalah bagian dasar sebuah ruang, yang memiliki peran penting
untuk memperkuat eksistensi obyek yang berada di dalam ruang. Fungsi lantai secara
umum adalah: menunjang aktivitas dalam ruang dan membentuk karakter ruang. Ketika
orang berjalan di atas lantai, maka karakter yang muncul adalah: tahan lama, tidak licin
dan berwarna netral (tidak dominan). Lantai rumah digunakan untuk meletakkan
barang-barang seperti kursi, meja, almari, dan sebagainya serta mendukung berbagai
aktivitas seperti berjalan, anak-anak berlari, duduk di lantai, dan lain-lain.

Dari sisi estetika, lantai berfungsi untuk memperindah ruang dan membentuk
karakter ruang. Tema warna dan image yang ditampilkan dapat mengambil konsep apa
pun sesuai karakter yang dimunculkan. Beberapa tema yang dapat diterapkan seperti
etnik tradisional, modern minimalis, retro dan sebagainya.

2.4 Sambungan Kayu Lantai

Yang disebut dengan sambungan kayu ialah dua batang kayu atau lebih yang
dissambung-sambung sehingga menjadi satu batang kayu panjang, dapat mendatar
ataupun tegak lurus dalam satu bidang atau bidang dua dimensi.

1. Sambungan kayu type melebar lidah lepas dan alur

Gambar 2.7. Sambungan Kayu 1 Gambar 2.8. Sambungan kayu


BAB 4
PEMBAHASAN

4.1. Lapisan Lantai Kayu

Lapisan lantai kayu atau yang biasanya disebut parket boleh dipasang pada lantai
beton yang diisolasi terhadap kelembapan dengan aspal. Cara lain juga dapat dilakukan
diatas lapisan plesteran yang padat dan rata pada konstruksi loteng atas. Konstruksi
lantai kayu dibagi atas dua macam, yaitu lapisan kayu yang tipis dengan ukuran tebal 8
mm - 10 mm yang dilem diatas plesteran tersebut yang juga sering dinamakan lantai
parket kayu atau lantai kerakal kayu.

a). Lapisan Lantai kerakal kayu

Lantai kerakal kayu biasanya digunakan pada konstruksi lantai bengkel atau pada
tempat kerja disebuah pabrik maupun tempat kerja yang besar, dan yang penting lagi
adalah karena lantainya terbuat dari kay maka maka lantai tersebut memiliki daya isolasi
yang tinggi pula.
Ukuran lantai kerakal kayu dengan ketebalan 6 cm s.d. 14 cm dengan ukuran 8/8
cm s.d. 8/20 cm ditanam dalam aspal diatas lantai beton dengan bagian berserat serong (
dengan potongan melintang dan posisi pori-pori kayu menghadap keatas).

b). Lapisan lantai parket kayu.

Lapisan lantai parket kayu terdiri dari kayu yang tipis dengan ukuran tebal 8 mm
s.d. 10 mm dan lebarnya 10 cm s.d. 15 cm, kemudian dilem dengan perekat khusus pada
lantai beton yang halus dan rata. Menurut cara pemasangannya kita bisa memilih
berbagai macam motif yang menarik seperti, motif mosaik, motif serat kayu sejajar,
motif serat diagonal dan masih banyak variasi dan bentuk parket lantai kayu yang dapat
dipilih sesuai keinginan penghuni rumah
Gambar 4.1. Variasi bentuk dan motif lantai parket kayu

4.2. Konstruksi lantai kayu

Konstruksi lantai kayu yang paling sederhana adalah lembaran papan-papan kayu
yang langsung terletak dan terpaku diatas konstruksi balok gelagar. Papan- papan yang
digunakan seharusnya berukuran paling sedikit tebalnya 20 mm dengan ukuran lebar 9
cm s.d. 14 cm. Papan-papan tersebut dirapatkan dan disambung dengan sambungan sisi
tumpul, dengan sponing, dengan alur dan isian atau dengan sambungan alur dan lidah.
Bentuk dari profil papan-papan tersebut seperti dibawah ini.

Gambar 4.2. Bentuk profil papan parket kayu

Apabila kita memilih sambungan sisinya dengan alur dan lidah, yang paling baik
ukuran lidahnya adalah dengan ketebalan 6 mm dan lebarnya 7 mm. Untuk mematukan
papan tersebut dengan lantai kayu selalu dilakukan dengan pemakuan tersembunyi yaitu
yang dipaku adalah pada bagian lidah. Sambungan- sambungan memanjang harus
dipasang selang-seling dan selalu pada bagian tengahnya terletak persis ditengan-tengah
balok gelagar.
Konstruksi ini biasanya digunakan pada lantai rumah tinggal sederhana artinya
diterapkan pada rumah tidak bertingkat. Untuk bangunan rumah tempat tinggal yang
bertingkat biasanya menggunakan konstruksi yang lebih baik lagi yaitu dengan
memakai dua lapisan. Lapisan pertama yang menjadi lantai dasar
yang terdiri-dari papan-papan dengan ketebalan 25 mm dengan lebarnya 6 cm s.d. 12
cm yang dipasang siku-siku atau membentuk sudut 45 derajat diatas konstruksi gelagar
dengan selisih di antara papan-papan masing-masing 1 cm s.d. 2 cm. Kemudian sebagai
lantai dasar dapat juga menggunakan multiplek atau kayu lapis dengan ketebalan
minimal 18 mm, bila lantai dasar menggunakan kayu lapis lebih tipis ini dampaknya
adalah bagian bawah menjadi kurang kuat dan tidak stabil.
Di atas lantai dasar ini dipasang lantai parket kayu, untuk konstruksi dengan cara
seperti ini jangan disamakan dengan lantai dari kayu parket yang terbuat dari papan-
papan tipis –tipis yang dilem pada lantai beton dan sebagainya. Nah kalau yang
dinamakan lantai parket adalah kayu masif, dengan ukuran panjang antara 20 cm s.d. 60
cm, serta lebarnya 45 mm s.d. 110 mm dan dengan ukuran ketebalan antara 18 mm
sampai dengan 21 mm. Lantai parket kayu masif selalu mempunyai alur dan lidah
dipasang keliling yaitu alur dan lidah berada pada 4 (empat) sisi dipapan parket tersebut.
Kenapa harus empat sisi yang diberi alur maupun lidah ini dilakukan agar proses
penyatuan papan parket kayu menjadi lebih kuat dan saling mengikat satu dan lainnya.
Karena jumlahnya banyak dan tersusun rapi maka proses penyatuan parket lantai ini
harus dilakukan dan dikerjakan oleh tukang yang berpengalaman.

Gambar 4.3. Bentuk alur dan lidah pada papan parket kayu

Agar papan parket yang terpasang lebih kuat tertanam pada lantai maka untuk
pemasangannya tiap-tiap parket dikuatkan atau dimatikan dengan paku.
Untuk pemakuannya dilakukan tersembunyi dan masuk kedalam lantai dasar. Nah
cara seperti memaku pada bagian lidah ini akan menyembunyikan bekas pemakuan
sehingga tidak terlihat dari luar, dan dari sisi pandangan bekas paku tidak terlihat dan
ini akan menjadikan kesan baik. Untuk membenamkan
kepala paku pada bagian lidahnya biasaya tukang memakai alat pembenam paku yang
disebut dengan drip. Untuk membenamkan paku harus dilakukan secara hati- hati agar
tidak merusak bentuk parket lantai kayu itu sendiri.

4.3 Proses Pembuatan Lantai Kayu Di Pabrik

Bagaimanakah proses pembuatan lantai kayu dilakukan di pabrik? Lantai kayu


dikenal pula dengan sebutan lantai parket. Keunggulan utama yang dimiliki oleh lantai
ini adalah kesan alaminya terasa sangat kental. Pada dasarnya, lantai kayu terbuat dari
kayu gelonggongan yang diproses dengan serangkaian metode yang salin berkaitan
untuk menghasilkan potongan-potongan kayu yang sesuai standar kualitas produk.

Tahukah Anda, pengolahan flooring kayu (decking) membutuhkan proses yang


sangat panjang. Proses ini dimulai dengan memilih jenis ayu yang layak dipakai,
mengingat tidak semua kayu bisa diolah menjadi lantai. Misalnya jika Anda ingin
membuat lantai dari kayu ulin, maka bahan baku berupa kayu yang digunakan tersebut
harus benar-benar sudah matang sehingga dapat diciptakan sebuah lantai yang
mempunyai daya tahan yang tinggi.

Berikut ini proses pembuatan lantai kayu yang biasa dilakukan di pabrik :

Mesin-mesin yang digunakan :

 Mesin planer berguna untuk meratakan sisi atas dan bawah flooring serta sisi atas dan
bawah decking hingga mencapai tingkat ketebalan yang sesuai keinginan.
 Mesin sawer berfungsi untuk membelah material sisi samping dari flooring dan decking
hingga mencapai lebar maksimal yang diminta oleh konsumen.
 Mesin handsaw berguna untuk memotong sisi panjang dari material papan kayu untuk
flooring dan decking.
 Mesin jointer berfungsi untuk meratakan sisi yang dipakai untuk area sambungan
dengan material yang lain.
 Mesin Tang and Groove (T&G) berguna untuk mendukung proses pembuatan flooring,
terutama membuat sambungan papan dengan papan yang lain.
 Mesin gerinda berfungsi untuk membantu melakukan finishing pada flooring dan
decking.

Langkah-langkah pengerjaan :

1. Proses pembuatan lantai kayu dimulai dengan membelah kayu yang masih berbentuk
gelonggongan (log) menggunakan mesin sawer. Proses ini akan menghasilkan papan-
papan kayu yang berukuran cukup tipis dengan ketebalan sekitar 15-20 mm. Setelah itu,
semua papan kayu ini lantas dipotong pada sisi lebarnya dengan ukuran tertentu
sehingga menghasilkan potongan-potongan kayu yang berbentuk kotak (sawn timber).
2. Seluruh sawn timber lalu dimasukkan ke dalam mesin oven atau kiln try. Tujuannya
yaitu untuk mengeringkan potongan-potongan kayu tersebut hingga mencapai kadar air
tertentu sesuai dengan permintaan konsumen.
3. Potongan kayu yang telah kering selanjutnya dimasukkan ke dalam mesin moulding. Di
dalam mesin ini, potongan-potongan kayu tadi akan dibentuk kembali sedemikian rupa
serta diberi profil tang and groove (T&G). Dengan demikian sambungan antar masing-
masing papan pun menjadi lebih kuat.
4. Proses berikutnya yaitu potongan-potongan kayu tadi dipindahkan ke mesin double end.
Di sini, semua potongan kayu tersebut bakal diberikan profil T&G khususnya pada
ujung-ujungnya. Sampai di langkah ini sebenarnya lantai kayu sudah jadi dan siap
pakai, tetapi penampilannya masih kurang menarik.
5. Oleh karena itulah, pada tahap kelima ini dilakukan proses finishing terhadap lantai
kayu yang telah selesai dibuat. Lantai kayu tadi akan diratakan permukaannya terlebih
dahulu. Kemudian lantai tersebut dilapisi dengan cairan pemoles untuk memberikan
efek-efek tertentu berupa warna,corak,dan kilauan.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari penjelasan pada makalah ini tentang konstruksi lantai kayu, maka
disimpulkan bahwa dalam membuat lantai kayu diperlukan pemilihan material yang
sesuai dan baik, dan metode yang dilakukan yaitu membuat lantai kayu dengan bantuan
pabrik. Sehingga lantai kayu yang dihasilkan bagus. Untuk memustuskan memilih lantai
kayu, kita harus memikirkan kegunaan serta kebutuhan biaya yang keluar. Karena untuk
membuat lantai kayu, biayanya cukup besar dibanding dengan yang lain.

5.2 Saran

Konstruksi lantai kayu adalah suatu ide yang bagus. Tetapi harus diingat bahwa
Indonesia pada saat ini sedang mengalami krisis hutan, sehingga kita harus dapat
meminimalisr penggunaan kayu termasuk untuk bahan bangunan.
DAFTAR PUSTAKA

Rama, Putra Eka. 2013. “Kayu”, http://www.imaniadesain.com/kayu, diakses pada 27


November.

Bambang. 2014. “Konstruksi Lantai Kayu”


http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/departemen- bangunan-
30/1116-bambwijanarko, diakses pada 27 November 2017

Beni. 2017. “Jenis-jenis kayu yang digunakan untuk lantai kayu”


http://www.kiosparquet.com/2017/08/jenis-kayu-lantai.html, diakses pada 27 November 2017.

Triatmojo, Yoko. 2012. “Macam-macam sambungan kayu”,


http://www.triatmojo.com/2012/03/macam-macam-sambungan-kayu, diakses pada 27
November 2017.

Anda mungkin juga menyukai