PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang
Kayu bukan hal yang asing di telinga kita. Kayu telah dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Berbagai pemanfatannya telah membantu kehidupan sehari-hari. Sebagai
mahasiswa teknik sipil,kayu adalah material yang umum
bangunan. Sebagai bahan alam,terdapat kelebihan-kelebihan sendiri yang dimiliki oleh kayu
dan tidak dapat ditemukan pada material lain. Hal ini yang menjadi nilai tersendiri untuk
kayu dan menjadikan kayu sebagai pilihan dalam struktural bangunan. Karena kayu masih
penggunaan kayu untuk suatu tujuan tertentu tergantung dari sifat-sifat kayu yang
bersangkutan dan persyaratan teknis yangdiperlukan,yang mengarah ke jenis kayu yang akan
di pilih. Misalkan :untuk konstruksi(yang harus kuat,keras,mempunyai keawetan alam yang
tinggi) dapat dipilih jati,balau,bungur,bangkirai dll. Untuk lantai(yang harus bersifat
keras,tahan asam,daya abrasi tinggi) dapat dipilih jati,bungur dll. Berbagai macam jenis kayu
yang ada dan secara teknis mengguntungkan. Selain itu kayu memiliki nilai estetika
tersendiri yang dapat menjadi pertimbangan. Oleh karena itu penting bagi kita untuk
mempelajari lebih dalam tentang karakteristik,sifat dan jenis kayu. Kita juga tak boleh
mengabaikan
kelemahan-kelemahan
yang
dimiliki
oleh
kayu,sehinggakita
dapat
memanfaatkan potensi kayu secara maksimal dalam berbagai penggunaannya. Baik secara
material maupun metode konstruksi,mengingat kita berada dalam lingkup teknik sipil.
Dengan mempelajarinya,nantinya dapat membantu pemahaman tentang kayu pada mata
kuliah yang bersangkutan nantinya.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kayu?
2. Apa saja bagian-bagian pohon?
3. Apa saja jenis-jenis kayu?
4. Sebutkan contoh macam-macam kayu?
5. Apa saja sifat-sifat Kayu?
Page 1
Page 2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kayu
Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekeayaan alam, merupakan bahan mentah
yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi. Kayu memiliki
berbagai sifat sekaligus yang tidak dapat ditiru oleh bahan lain. Pengertian kayu disini adalah
sesuatu bahan, yang diperoleh dari hasil pemungutan pohon-pohon di hutan, yang merupakan
bagian dari pohon tersebut. Setelah diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih banyak
dapat dimanfaatkan untuk sesuatu tujuan penggunaan. Baik berbentuk kayu pertukangan,
kayu industri maupun kayu bakar.
Kayu adalah bahan konstruksi yang telah lama dikenal sejalan dengan sejarah manusia
dibumi. Sebagai bahan konstruksi pertama yang dikenal dan digunakan untuk konstruksi
penggunaan kayu telah dimulai dari pasak sampai elemen-elemen dari struktur.
2.2 Bagian-bagian Pohon
Bagian-bagian terpenting pada pohon adalah :
a. Akar
Terletak pada bagian bawah batang, umumnya berhubungan dengan tanah, ada 2 sistem
perakaran yaitu :
- Akar serabut
- Akar tunggang
Akar berfungsi untuk menegakan tanaman pada tempat tumbuhnya dan menyalurkan atau
menghisap air, zat hara dan garam serta mineral-mineral dari dalam tanah ke daun
melewati kulit kayu.
b. Kambium
Merupakan jaringan yang lapisannya tipis, melingkari kayu kearah luar membentuk kulit
baru menggantikan lama yang telah rusak dan kearah dalam membentuk kayu baru.
Kambium terletak antara kulit dalam dan kayu gubal.
c. Kayu gubal
Bagian kayu yang masih muda terdiri dari sel-sel yang masih hidup, terletak disebelah
dalam kambium dan berfungsi sebagai penyalur cairan dan tempat penimbunan zat-zat
makanan. Tebal lapisan kayu gubal bervariasi menurut jenis pohon. Umumnya jenis yang
tumbuh cepat mempunyai lapisan kayu gubal lebih tebal dibandingkan dengan kayu
terasnya, dan biasanya kayu gubal mempunyai warna terang.
d. Kayu teras
Ilmu Bahan Bangunan [Bahan Kayu]
Page 3
Terdiri dari sel-sel yang dibentuk melalui perubahan-perubahan sel hidup pada lingkaran
kayu gubal bagian dalam disebabkan terhentinya fungsi sebagian penyalur cairan dan
lain-lain proses kehidupan. Ruang dalam kayu teras dapat mengandung berbagai macam
zat yang member warna gelap. Pada beberapa jenis tertentu kayu teras banyak
mengandung bahan-bahan ekstraktif, yang member keawetan kepada kayu tersebut
membuat lebih berat dan lebih awet, akan tetapi untuk semua jenis kayu yang memilki
zat ekstraktif sudah dapat dipastikan keawetannya.
e. Hati
Hati merupakan bagian kayu yang terletak pada pusat lingkaran tahun. Hati berasal dari
kayu awal, yaitu bagian kayu yang pertama kali dibentuk oleh kambium, oleh karena itu
umumnya mempunyai sifat lunak.
f. Lingkaran tahun
Batas antara kayu yang terbentuk pada permulaan dan pada akhirnya suatu musim, dan
melalui lingkaran-lingkaran ini dapat diketahui umur pohon.
g. Jari-jari
Dari luar kedalaman berpusat pada sumbu batang, berfungsi sebagai tempat saluran
bahan makanan yang mudah diproses didaun guna pertumbuhan pohon.
2.3. Jenis-jenis kayu
Jenis-jenis kayu dibedakan berdasarkan jenis-jenis pohon, dan jenis pohan dapat
dibedakan atas dua golongan besar, yaitu Pohon Daun Lebar dan Pohon Daun Jarum.
Pohon Daun Lebar
Ciri-ciri pohon berdaun lebar :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
Page 4
daun. Pada penampang batang kayu pori terlihat berbentuk lubang kecil yang bisa
dilihat dengan mata telanjang.
b. Paresima adalah sel yang berbentuk seperti batu bata dengan dinding sel yang tipis.
Sel paresima didalam kayu gubal masih hidup sedangkan pada kayu teras tidak
berfungsi lagi. Didalam kayu sel paresima membentuk untaian-untaian vertikal.
c. Jari-jari merupakan jaringan-jaringan yang terdiri dari sel-sel yang bersifat paresima.
Pohon Daun Jarum
Cirri-cirinya Pohon Daun jarum :
1.
2.
3.
4.
Kayu Jati berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kayu Jati sering dianggap sebagai
kayu d engan serat dan tekstur paling indah. Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama
membuat kayu ini menjadi pilihan utama sebagai material bahan bangunan. Termasuk kayu
dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu jati juga terbukti tahan terhadap jamur, rayap
dan serangga lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri. Tidak ada kayu lain
yang memberikan kualitas dan penampilansebanding dengan kayu jati.
Pohon jati bukanlah jenis pohon yang berada di hutan hujan tropis yang ditandai dengan
curah hujan tinggi sepanjang tahun. Sebaliknya, hutan jati tumbuh dengan baik di daerah kering
Ilmu Bahan Bangunan [Bahan Kayu]
Page 5
dan berkapur di Indonesia, terutama di pulau Jawa. Jawa adalah daerah penghasil pohon Jati
berkualitas terbaik yang sudah mulai ditanam oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1800 an, dan
sekarang berada di bawah pengelolaan PT Perum Perhutani.
Harga kayu jati banyak dipengaruhi dari asal, ukuran dan criteria batasan kualitas kayu
yang ditoleransi, seperti : ada mata sehat, ada mata hati, ada dorng, ada putih. Penentuan
kualitas kayu jati yang diinginkan seharusnya mempertimbangkan type aplikasi finishing yang
dipilih. Selain melindungi kayu dari kondisi luar, finishing pada kayu tersebut diharapkan dapat
memberikan nilai estetika pada kayu tersebut dengan menonjolkan kelebihan dan kekurangan
kualitas kayu tersebut. Contoh Finishing : Teak Oil, Politur, NC Lacquer, Melamin, Poly
Urethane (PU).
Finishing Natural Transparan ( Coklat Terang Kekuningan )
Tujaun menonjolkan semua kelebihan kayu, mengekspose keindahan serat kayu jati
benar-benar terpilih.
Kualitas kayu jati : hanya memilih serat lurus dan mahkota tidak ada mata sehat, mata
mati, putih, doreng.
Finishing Melamin Natural Terang ( Coklat Terang Kekuningan )
Menonjolkan serat dan penampilan natural kayu, dengan mengekspose keindahan
serat kayu jati secara alami.
Kualitas kayu jati : serat lurus dan serat mahkota ada mata sehat, tidak ada putih,
doreng, dan mata mati.
Finishing Melamin Natural Gelap ( Coklat Gelap Kehitaman )
Menonjolkan serat kayu jati natural dan menutupi kekurangan kayu seperti putih dan
doreng dengan warna gelap.
Kualitas kayu jati : serat lurus dan serat mahkota ada mata sehat, putih, doreng halus,
tidak ada mata mati.
Finishing Cat
Menutupi permukaan kayu dan menyembunyikan semua kelebihan dan kekurangan
serat kayu.
Kualitas kayu jati : serat lurus dan serat mahkota ada mata sehat, putih, doreng tebal,
mata mati.
Page 6
Kayu merbau
Kayu Merbau termasuk salah asatu jenis kayu yang cukup keras dan stabil sebagai
alternative pembanding dengan kayu jati. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas
Kuat I, II. Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga. Warna kayu merbau coklat kemerahan
dan kadang disertai adanya highlight k kuning. Kayu merbau biasanya di finishing dengan
melamin warna gelap / tua. Merbau memilki tekstur serat garis terputus putus. Pohon merbau
termasuk pohon hutan hujan tropis. Pohon Merbau tumbuh subur di Indonesia, teutama di pulau
Irian / Papua.
3. Kayu Mahoni
Kayu Mahoni
Kayu Mahoni teksturnya cukup halus, seratnaya indah dan berwarna merah muda sampai
merah tua. Banyak digunakan sebagai elemen dekorasi ruangan. Termasuk kayu dengan Kelas
Awet III dan Kelas Kuat II, III. Pohon mahoni banyak ditemui di antara hutan Jati di Pulau Jawa,
atau ditanam di tepi jalan sebagai tanaman pelindung.
4. Kayu Bangkirai
Kayu Bangkirai
Page 7
Kayu Bangkirai termasuk jenis kayu yang cukup awet dan kuat. Termasuk kayu dengan
Kelas Awet I, II, III dan Kelas Kuat I, II. Sifat kerasnya juga disertai tingkat kegetasan yang
tinggi sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan. Selain itu, pada kayu bangkirai sering
dijumpai adanya pinhole. Umumnya retak rambut dan pin hole ini dapat ditutupi dengan wood
filler. Secara structural, pin hole ini tidak mengurangi kekuatan kayu bangkirai itu sendiri.
Karena kuatnya, kayu ini sering digunakan untuk material konstruksi berat seperti atap kayu.
Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap cuaca sehingga sering menjadi pilihan
bahan material untuk di luar bangunan / eksterior seperti lis plank, outdoor flooring / decking,
dll. Pohon bangkirai banyak ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan.
5. Kayu kamper
Kayu Kamper
Di Indonesia, kayu kamper telah lama menjadi alternative bahan bangunan yang
harganya lebih terjangkau. Meskipun tidak setahan lama kayu jati dan sekuat bangkirai, kamper
memiliki serat kayu yang halus dan indah sehingga sering menjadi pilihan bahan membuat pintu
panil dan jendela. Karena tidak sekeras bangkirai, kecenderungan berubah bentuk juga besar,
sehingga tidak di sarankan untuk pintu dan jendela dengan desain terlalu lebar dan tinggi.
Termasuk kayu dengan Kelas Awet II, III dan Kelas kuat II, I. pohon kamper banyak ditemui di
hutan tropis di Kalimantan. Samarinda adalah daerah yang terkenal menghasilkan kamper
dengan serat lebih halus dibandingkan daerah lain di Kalimantan.
6. Kayu Meranti Merah
Kayu meranti merah termasuk jenis kayu keras, warnanya merah muda tua hingga merah
muda pucat, namun tidak sepucat meranti putih. Selain bertekstur tidak terlalu halus, kayu
meranti juga tidak begitu tahan terhadap cuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk dipakai di luar
ruangan. Termasuk kayu dengan dengan Kelas Awet III, IV dan Kelas Kuat II, IV. Pohon Meranti
banyak ditemui di hutan di pulau Kalimantan.
7. Kayu Sonokeling
Ilmu Bahan Bangunan [Bahan Kayu]
Page 8
Kayu Sonokeling
Kayu Sonokeling memiliki serat kayu yang sangat indah, berwarna ungu bercoret-coret
hitam, atau hitam keunguan berbelang dengan coklat kemerahan. Kayu Sonokeling selain indah
juga kuat dan awet sehingga dapat digunakan sebagai material konstruksi bangunan. Termasuk
kayu dengan Kelas Awet I dan Kelas Kuat II. Pohon sonokeling hanya tumbuh di hutan-hutan di
Jawa Tengah dan Jawa Timur, namun, jumlahnya mulai berkurang.
8. Kayu Sungkai
Kayu Sungkai
Kayu Sungkai teksturnya cukup halus, seratnya indah dan berwarna kuning pucat. Kayu
sungkai sering digunakan sebagai elemen dekoratif. Termasuk kayu dengan kelas Awet III dan
Kelas Kuat II, III. Pohon sungkai diameternya tidak terlalu besar.
9. Kayu Kelapa
Kayu Kelapa
Kayu kelapa adalah salah satu kayu alternative baru yang berasal dari perkebunan kelapa
yang sudah tidak menghasilkan lagi (berumur 60 tahun keatas) sehingga harus ditebang untuk
untuk diganti dengan bibit pohon yang baru. Sebenarnya pohon kelapa termasuk jenis palem.
Semua bagian dari pohon kelapa adalah serat/fiber yaitu berbentuk garis pendek-pendek. Anda
tidak akan menemukan alur serat lurus dan serat mahkota pada kayu kelapa karena semua
bagiannya adalah fiber. Tidak juga ditemukan mata kayu karena pohon kelapa tidak ada
ranting/cabang. Pohon kelapa tumbuh subur di sepanjang pantai Indonesia. Namun, yang paling
terkenal dengan warnanya yang coklat gelap adalah dari Sulawesi. Pohon kelapa di jawa
umumnya berwarna terang.
Ilmu Bahan Bangunan [Bahan Kayu]
Page 9
Page 10
dengan kayui gubalnya, selain itu kayu gubal sel-selnya masih hidup lebih muda bagi
serangga perusak kayu untuk menembus dan merusak kayu tersebut.
c. Warna Kayu
Ada beraneka macam, antar lain warna kuning, keputih-putihan, coklat muda, coklat
tua, kehitam-hitaman, kemerah-merahan, dan lain-lain. Hal ini disebabkan oleh zatzat pengisi warna dalam kayu yang berbeda beda. Warna suatu jenis kayu
dipengaruhi oleh faktor-faktor : umur pohon, tempat didalam barang, kelembapan
udara.
Kayu teras umumnya memiliki warna yang lebih jelasatau lebih gelap dari pada
warna bagian kayu yang ada disebelah luar kayu teras, yaitu kayu gubal. Kayu pohon
yang lebih tua warnanya lebih gelap dari kayu pohon yang lebih muda dari jenis yang
sama. Kayu yang kering berbeda pula warnanya dari kayu yang basah, demikian pula
kayu yang lama berada diluar dapat lebih gelap dari pada kayu yang segar dan kering
udaranya.
d. Higroskopik
Kayu mempunyai sifat higroskopik, yaitu dapat menyerap atau melepaskan air
bergantung dari kelembapan udara. Kelembapan kayu sangat dipengaruhi oleh suhu
udara pada kondisi tertentu, semakin lembab udara disekitarnya kan makin tinggi pila
kelembapan kayu sampai tercapai keseimbangan dengan lingkungannya. Kandungan
air pada kayu kendisi tersebut dinamakan kandungan air kesetimbangan (EMC =
Equilibrium Moisture Content). Dengan masuknya air ke dalam kayu pada kondisi
itu, maka akan menambah berat kayu.
e. Kekerasan
Pada umumnya terdapat hubungan langsung antara kekerasan kayu dan berat kayu.
Kayu-kayu yang berat, pada umumnya termasuk kayu-kayu yamg keras, sebaliknya
kayu yang ringan pada umumnya termasuk kayu yang lunak. Kekerasan kayu ini
dapat ditentukan dengan cara memotong kayu tersebut dalam arah melintang dan
serta menilai kesan adanya perlawanan dari kayu itu tersebut serta kilapnya bidang
potongan yang dihasilkan.
Ilmu Bahan Bangunan [Bahan Kayu]
Page 11
Page 12
e. Kekakuan
Kekuan ialah suatu ukuran kekuatan dalam menahan perubahan bentuk, yang
umumnya dinyatakan dengan istilah modulus elastisitas (E), sifat kekuatan ini akan
mempengaruhi kemampuan kayu sebagai struktur dalam menahan beban.
f. Keuletan
Keuletan kayu dapat diartikan sebagai kemampuan kayu untuk menerima sejumlah
tenaga yang relative besar atau tahan terhadap kejutan-kejutan atau tegangantegangan
yang
berulang-ulang
yang
melampaui
batas
proposional
serta
Page 13
Distribusi komponen kimia tersebut dalam dinding sel kayu tidak merata. Kader selulosa
dan hemiselulosa banyak terdapat dalam dinding sekunder, sedangkan lignin banyak terdapat
dalam dinding primer dan zat ekstaraktif terdapat di dalam dinding sel kayu.
2.6. Cacat-cacat kayu
Cacat-cacat kayu perlu diperhatikan karena sangat berhubungan dengan mutu kayu itu
sendiri dimana kayu yang mempunyai cacat lebih banyak menunjukkan kualitas kayu tersebut
lebih rendah dibandingkan dengan yang memiliki cacat lebih sedikit sebaiknya adanya cacatcacat kayu tersebut dihindari agar kestabilan kayu baik dari segi dimensi, sifat maupun kekuatan
atau mutunya dapat dipertahankan.
Adapun beberapa jenis cacat-cacat kayu yang mempengaruhi mutu kayu dalam
penggunaannya sebagai struktur adalah :
Mata Kayu
Mata kayu adalah merupakan tunas/cabang yang tumbuh pada batang pohon yang utama,
dengan adanya tunas/batang maka arah serat kayau akan berbentuk spesifik seperti
membeloknya serat batang pohon. Cacat mata kayu tersebut disamping menunjukkkan adanya
tunas/cabang menunjukkan pula bahwa kayu tersebut berad pada bagian lebih atas dari pada
yang mempunyai sedikit mata kayu.
Adapun cacat mata kayu dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Cacat mata kayu sehat kecil yang mempunyai diameter kurang 3 mm
b. Cacat mata kayu sehat besar yang mempunyai diameter lebih dari 3 mm
c. Cacat mata kayu mati atau lepas
d. Cacat mata kayu di samping.
Perubahan bentuk/melengkung
Cacat ini adalah cacat yang terjadi pada kayu baik berupa balok maupun papan dimana
bentuk kayu melengkung terhadap panjang kayu, hal ini diakibatkan oleh adanya factor
Page 14
penyusutan kayu atau diakibatkan oleh cara prabrikasi atau dapat diakibatkan oleh adanya cacat
mata kayu di mana dengan adanya mata kayu maka aka nada pembelokan arah serat kayu.
Pingul
Cacat kayu ini merupakan cacat kayu di mana bagian permukaan kayu tidak seperti
bentuk pada umumnya yaitu persegi, cacat kayu ini dapat berbentuk pingul pada ujung persegi
atau dapat pula kayu berbentuk jajaran genjang. Hal ini dapat diakibatkan oleh adanya
pengambilan kayu tersebut. Antara lain kayu yang diambil dari bagian luar/gubal atau akibat dari
proses pengerjaannya.
Retak serat (retak tangensial)
Cacat ini terjadi di sepanjang lingkaran tahun yang akan mengakibatkan terjadinya
pemisahan lingkaran tahun yang satu dengan lingkaran tahun lainnya.
Serat miring
Termasuk salah satu cacat yang bisa diakibatkan oleh proses pengerjaan kayu yang salah
di mana arah serat kayu tidak searah dengan panjang balok/kayu tersebut atau diakibatkan
merupakan hasil kayu log yang mempunyai cacat arus atau cacat log pencabangan. Papan atau
balok yang mempunyai serat miring atau tidak terarah sebaiknya dihindarkan pemakaiannya
karena baik mutu kekuatan kayu maupun perubahan dimensi juga dipastikan tidak menentu.
Papan atau balok yang mempunyai cacat ini akan mengakibatkan cacat bawaan lainnya seperti
melengkung atau melintir.
Gubal atau putih kayu
Gubal merupakan bagian dari anatomi kayu yang melindungi hati dan sangat mudah
terpengaruh oleh cuaca luar sehingga dapat mengakibatkan adanya perubahan bentuk maupun
kekuatan dari kayu itu sendiri. Disamping itu gubal mempunyai sel-sel kayu yang masih hidup
dan pori-porinya yang relative besar dibandingkan sel inti kayu oleh karena itu apabila
terpengaruh oleh cuaca luar maka penyusutannya akan lebih besar bila dibandingkan dengan inti.
Kayu yang berupa balok atau papan yang merupakan bagian dari gubal kayu maka kestabilannya
terhadap perubahan bentuk maupun kekuatannya tidak dapat dipertahankan, disamping itu bahan
kayu yang merupakan bagian dari gubal akan lebih mudah terkena serangan rayap.
Ilmu Bahan Bangunan [Bahan Kayu]
Page 15
Mencawan
Cacat ini menyerupai dengan cacat melengkung dimana dalam cacat ini arah melengkung
pada sisi lebar pada kayu yang biasanya terjadi pada kayu yang berbentuk papan. Cacat ini dapat
diakibatkan oleh adanya cacat awal yaitu seperti bahan kayu yang terbuat dari gubal.
Rongga dalam kayu (Urat kapur)
Merupakan cacat bawaan dari kayu yang berbentuk rongga di dalamnya dan biasanya di
dalam rongga tersebut berisi zat-zat kapur.
Terpilih atau meluntir
Merupakan cacat kayu yang banyak ditemukan pada kayu baik berupa papan maupun
balok dimana masing-masing sisi tidak berada pada posisi lurus, hal ini disebabkan karena
peristiwa alami yang mengakibatkan batang pohon tersebut tumbuh terpilih.
Retak tertutup (retak radial)
Retak tertutup adalah cacat kayu yang berupa retak yang melintang pada lingkaran tahun.
2.7.
Klasifikasi kayu
Klasifikasi kayu dilakukan atas dasar pertimbangan kekuatan dan tingkat kekuatan kayu.
Klasifikasi berdasarkan kekuatan kayu
Berdasarkan pertimbangan atas kekuatan kayu yaitu antara lain, berat, jenis, tegangan
lentur mutlak, dan tegangan tekan mutlak, kayu dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Tabel 3 Klasifikasi Berdasarkan Kekuatan Kayu
Kelas
Berat
Kuat
Kering udara
Mutlak (Kg/cm)
tekan
Mutlak (Kg/cm)
Page 16
I.
> 0,9
>1100
>650
II.
0,90-0,60
1100-725
650-425
III.
0,60,-0,40
725-500
425-300
IV.
0,40-0,30
500-360
300-215
V.
<0,30
<360
<215
Page 17
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pada dasarnya terdapat 2 (dua) sifat utama kayu yang dapat dipergunakan untuk
mengenal kayu, yaitu sifat fisik (disebut juga sifat kasar atau sifat makroskopis) dan sifat
struktur ( disebut jugasifat mikroskopis). Secara obyektif, sifat struktur atau mikroskopis lebih
dapat diandalkan dari pada sifat fisik atau makroskopis dalam mengenal atau menentukan suatu
jenis kayu. Namun untuk mendapatkan hasil yang lebih dapat dipercaya, akan lebih baik bila
kedua sifat ini dapat dipergunakan secara bersama-sama, karena sifat fisik akan mendukung sifat
struktur dalam menentukan jenis.Kegiatan untuk menentukan suatu jenis kayu, secara teknis
menjadi sangat penting dalam rangka menentukan rencana penggunaannya, serta untuk
kepentingan transaksi jual-beli atau perdagangan kayu.Secara teoritis, metoda
pengenalan/penentuan/identifikasi jenis kayu mudah dipelajari sebagai suatu pengetahuan.
Namun demikian,keterampilan teknis pengenalan/penentuan/identifikasi jenis kayu hanya akan
diperoleh melalui proses latihan yang rutin, berulang-ulang dan terus menerus.Kelengkapan
koleksi kayu akan sangat membantu proses pening-katan kemampuan dan ketrampilan dalam
pengenalan jenis kayu.
Page 18