Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KAYU MERBAU

Ditulis untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah STRUKTUR KAYU

Dosen Pengajar:
Milla Dwi Astari, ST.,M.Eng

Disusun oleh :
FERDINAND. A FONATABA
17-611-049

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS YAPIS PAPUA 2019


BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kayu merupakan bahan yang sangat sering dipergunakan
untuk tujuan penggunaan tertentu. Terkadang sebagai barang tertentu, kayu tidak dapat
digantikan dengan bahan lain karena sifat khasnya. Kita sebagai pengguna dari kayu yang
setiap jenisnya mempunyai sifat-sifat yang berbeda, perlu mengenal sifat-sifat kayu tersebut
sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis untuk tujuan penggunaan tertentu harus betul-
betul sesuai dengan yang kita inginkan.
Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan
kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan
lain. Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian, memerlukan
pengetahuan tentang sifat-sifat kayu. Sifat-sifat ini penting sekali dalam industri pengolahan
kayu sebab dari pengetahuan sifat tersebut tidak saja dapat dipilih jenis kayu yang tepat serta
macam penggunaan yang memungkinkan, akan tetapi juga dapat dipilih kemungkinan
penggantian oleh jenis kayu lainnya apabila jenis yang bersangkutan sulit didapat secara
kontinyu atau terlalu mahal.
Kayu berasal dari berbagai jenis pohon yang memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda. Bahkan
dalam satu pohon, kayu mempunyai sifat yang berbeda-beda. Dari sekian banyak sifat-sifat
kayu yang berbeda satu sama lain, ada beberapa sifat yang umum terdapat pada semua jenis
kayu yaitu :

Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding
selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa (karbohidrat) serta lignin
(non karbohidrat).
Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji
menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial dan tangensial).
Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap atau melepaskan
kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan kelembaban dan suhu udara
disekelilingnya.
Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam keadaan
kering.

B. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Pengertian dan klasifikasi Kayu
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari Batang Kayu
3. Mengetahui bagian kayu mana yang paling keras.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Kayu Merbau


Merbau atau ipil adalah nama sejenis pohon penghasil kayu keras yang berkualitas
tinggi. Keawetan kayu merbau termasuk ke dalam kelas awet II. Di
wilayah Maluku dan Papua Barat kayu ini dikenal sebagai kayu besi, sedangkan di Papua
Nugini kayu ini biasa disebut kwila. Nama lain merbau yaitu mirabow, moluccan
ironwood, dan malacca teak.
Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Flora and
Fauna/CITES (2006) menggolongkan kayu merbau ke dalam kategori apendiks II, yaitu
daftar spesies yang tidak terancam kepunahan, tapi mungkin terancam punah bila
perdagangan terus berlanjut tanpa adanya pengaturan. Kebutuhan kayu merbau saat ini
semakin meningkat, sedangkan keberadaannya di alam semakin berkurang.
Saat ini Cgina dan India merupakan dua negara yang mengekploitasi kayu merbau di
Indonesia secara besar-besaran. Setiap Bulan Ratusan kontainer kayu merbau diserap
habis oleh China dan India. Selain Diolah di papua, Kayu Merbau banyak diolah di
Gresik, Surabaya, dan Semarang.

2. Klasifikasi Ilmiah Kayu Merbau


Nama binomial : Intsia bijuga
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Subfamili : caesalpinioideae
Genus : Intsia
Spesies : I.bijuga
Klasifikasi lebih tinggi : Detarioideae

3. Kegunaan Kayu Merbau


Kayu merbau biasa digunakan untuk konstruksi yang berat, misalnya digunakan untuk
balok-balok, tiang, dan bantalan untuk rumah maupun jembatan. Selain itu kayu merbau
juga dapat dimanfaatkan untuk furniture karena sifatnya yang keras. Kayu merbau juga
dapat digunakan untuk parket lantai karena keindahannya dan ketahanannya terhadap
serangga. Kusen dan pintu juga banyak yang menggunakan kayu merbau karena tingkat
durabilitas dan keindahannya.
4. Sifat-sifat Kayu Merbau
Kayu merbau adalah kayu yang termasuk ke dalam golongan kayu berat (BJ 0,63-1,04
pada kadar air 15%) dan kelas kuat I – II. Tingkat durabilitas kayu merbau tinggi, karena
tahan terhadap jamur pelapuk dan rayap kayu kering. Tingkat penyusutan kayu merbau
juga rendah sehingga tidak mudah cacat bila dilakukan pengeringan. Kayu merbau dapat
digunakan untuk pekerjaan konstruksi perairan karena ketahanannya terhadap penggerek
laut (teredo).

5. Karakteristik Kayu Merbau


Kayu merbau memiliki beberapa karakteristik yang menjadikan kayu merbau unggul
dalam penggunaannya di bidang teknik sipil, khususnya konstruksi. Beberapa
karakteristik kayu merbau adalah sebagai berikut:

 Warna kayu pada bagian kayu teras dan kayu gubal. Kayu teras memiliki warna
kelabu cokelat atau kuning cokelat sampai cokelat merah cerah, atau bahkan
hampir hitam. Kayu gubal memiliki warna kuning pucat sampai kuning muda.
 Tekstur dan kesan raba, Kayu merbau memiliki tekstur kasar dan permukaannya
licin bila diraba.
 Arah serat, Kayu merbau memiliki arah serat lurus.
 Tingkat kekerasaan kayu merbau tergolong sangat keras
 Tingkat awet dan daya retak. Kayu merbau tergolong kayu yang tropis yang
memiliki durabilitas tinggi dan tahan terhadap serangan jamur pelapuk dan rayap
kayu kering. Maka, kayu merbau digolongkan menjadi kayu kelas awet I-II dan
kelas kuat I-II.
 Tingkat susut dan daya retak. Kayu merbau memiliki tingkat penyusutan yang
rendah dan daya retak yang juga rendah. Jika dilakukan pengeringan maka kayu
merbau memiliki tingkat kerusakan yang rendah.
 Proses pengerjaan. Kayu merbau memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi
dalam proses pengerjaannya. Namun, kayu merbau tetap banyak digunakan dalam
bidang teknik sipil, baik untuk konstruksi maupun untuk interior (seperti parket
dan furniture).

6. Keunggulan dan Kelemahan Kayu Merbau


Kayu merbau memiliki keunggulan dan kelemahan dalam penggunaannya di bidang
teknik sipil. Keunggulan kayu merbau adalah, kayu merbau kuat dan awet, tahan
terhadap serangan serangga, dan memiliki kekerasan yang tinggi dan stabil. Maka dari
itu, kayu merbau biasa digunakan sebagai alternatif penggunaan kayu jati.
Namun, kayu merbau memiliki kelemahan, di antaranya adalah harganya yang relatif
mahal. Selain itu, karena memiliki kekuatan yang besar, maka kayu merbau memiliki
tingkat kesulitan yang cukup tinggi dalam proses pengerjaannya. Kekerasan kayu
merbau ini dapat mematahkan mata gergaji bila pengerjaannya dilakukan tidak hati-hati.

7. Harga Kayu Merbau


Berdasarkan data yang kami himpun dari lapangan, kayu Merbau terus mengalami
kenaikan harga, bahkan sekarang kenaikannya menjadi cukup signifikan. berikut ini
adalah harga Kayu Merbau dipasaran.
Harga Log (Kayu Bulat) Merbau Rp. 5.800.000 – Rp. 6.000.000/m3 FOB Surabaya dan
Gresik
Harga Kayu Square Ukuran 10×10, 10×20, 20×20 panjang 4 Meter Rp. 10.000.000 – Rp.
11.000.000/m3
Harga kayu Olahan Sawn Timber 5x12/13/15/18/20 Panjang 4 meter Rp. 12.500.000 –
Rp. 13.000.000/m3
Harga Lantai Kayu Merbau 1,5x9x60-120cm Rp. 15.000.000/m3

8. Bagian-bagian Kayu Merbau


1. Kulit luar,
Lapisan yang berada paling luat dalam keadaan kering berfungsi sebagai pelindung
bagian-bagian yang lebih dalam pada kayu.
2. Kulit dalam,
Lapisan yang berada di sebelah dalam kulit luar yang bersifat basah dan lunak,
berfungsi mengangkut bahan makanan dari daun ke bagian lain.
3. Cambium,
Lapisan yang berada di sebelah kulit, jaringan ini ke dalam membentuk kayu baru,
sedangkan ke luar membentuk sel-sel jangat (kulit).
4. Kayu gubal,
Berfungsi sebagai pengangkut air berikut zat bahan makanan ke bagian-bagian pohon
yang lain.
5. Kayu teras,
Berasal dari kayu gubal, biasanya bagian-bagian sel yang sudah tua dan kosong ini
terisi zat-zat lain yang berupa zat ekstrasi.
6. Galih/hati,
Bagian ini mempunyai umur paling tua, karena galih (hati) ini ada dari sejak
permulaan kayu itu tumbuh.
7. Garis teras,
Jari-jari retakan yang timbul akibat penyusutan pada waktu pengeringan yang tidak
teratur.
9. Bagian dari Kayu Merbau yang Awet dan Mudah Keropos
- Bagian Teras ( Awet )
Karena adanya kandungan unsur kimia (zat toxic), yang menjadikan bagian teras lebih
awet dari bagian gubal lainnya adalah karena bagian teras memiliki pori-pori yang
lebih padat dibanding bagian gubal. Kepadatan pori-pori ini menjadikan tidak mudah
diserang oleh rayap.
- Bagian Gubal ( Mudah Keropos )
Penyebab kayu bagian gubal menjadi bagian yang lebih mudah lapuk dan rentan
disererang rayap adalah karena bagian ini memiliki banyak rongga ( banyak ruang
kosong di dalam kayunya ) sehingga kurang keras. Banyaknya rongga ini disebabkan
karena pori-porinya yang besar.
BAB III
PENUTUP

Keimpulan :

Kegiatan untuk menentukan suatu jenis kayu, secara teknis menjadi sangat penting
dalam rangka menentukan rencana penggunaannya, serta untuk kepentingan transaksi jual-
beli atau perdagangan kayu.
Secara teoritis, metoda pengenalan/penentuan/identifikasi jenis kayu mudah dipelajari
sebagai suatu pengetahuan. Namun demikian, keterampilan teknis pengenalan / penentuan /
identifikasi jenis kayu hanya akan diperoleh melalui proses latihan yang rutin, berulang-
ulang dan terus menerus.
Kelengkapan koleksi kayu akan sangat membantu proses pening-katan kemampuan
dan ketrampilan dalam pengenalan jenis kayu.

Anda mungkin juga menyukai