Anda di halaman 1dari 6

BAB VII Pengujian kayu lapis

7.1 Pengujian secara visual.

7.1.1 Tujuan:

TIU : memberikan petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara-cara pengujian secara visual
pada kayu lapis dan mampu melaksanakan.

TIK : diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedian, mahasiswa mampu menguji untuk mengetahui
mutu kelas kayu lapis.

7.1.2 Alat dan bahan

Alat:

1. timbangan
2. Mistar
3. Sketmart

Bahan:

1. Kayu lapis
2. Air.

7.1.3 Langkah kerja:

1. Siapkan alat yang diperlukan.


2. Ambil secara acak bagian kayu lapis.
3. Lakukan pengamatan tentang warna, gambol, mata kayu, lubang, kantong kulit, perubahan
warna, dan cacat teknis seperti retak, tambalan dan permukaan.
4. Catat hasil pengamatan dan lakukan pengolahan data serta bandingkan dengan ketentuan mutu
kayu lapis.

Tabel 7.1 Syarat Mutu Kayu Lapis

Karakteristik Syarat mutu kayu lapis


A B C D
CACAT ALAMI
Warna Asli Asli Asli tidak boleh Asli tidak boleh
ada kelainan ada kelainan
Gembol Diperkenankan Diperkenankan Diperkenankan
asal diamplas asal diamplas asal diamplas
rata rata rata
Mata kayu serat Diameter Diameter
maksimal 20 maksimal 39 mm,
mm, tersebar tersebar
Mata kayu Tidak boleh Diameter Diameter Tidak dibatasi
maksimal 7 mm, maksimal 20
tersebar mm, tersebar
Lubang Tidak boleh Diameter Diperkenankan Diperkenankan
maksimal 6 mm,
tersebar
Kantong kulit Tidak melebihi Tidak melebihi Tidak melebihi
7x51 mm arah 13x51 mm arah 13x102 mm arah
serat serat serat
Perubahan warna Tidak boleh Maksimum 5% Maksimum 10%
CACAT TEKNIS
Retak 2 buah maksimal 2 buah maksimal 2 buah maksimal
1x16 mm 2x16 mm 4x16 mm
didempul didempul didempul
Tambalan Tidak boleh Boleh, Tidak dibatasi
maksimum 2x16
mm didempul
Permukaan kasar
ukuran Tebal < 6mm Tebal < 6mm
±5% ±5%
Tebal> 6mm ±3% Tebal> 6mm ±3%
7.1.4 Data Hasil Percobaan

Tabel 7.1 Syarat Mutu Kayu Lapis

Karakteristik Syarat mutu kayu lapis


A B C D
CACAT ALAMI  
Warna  
Gembol
Mata kayu serat 
Mata kayu 
Lubang 
Kantong kulit 
Perubahan warna 
CACAT TEKNIS
Retak 
Tambalan
Permukaan kasar
ukuran  

7.1.5 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan dapat diketahui mutu kayu lapis yang diuji termasuk kelas A
7.2 Pengujian kadar air

7.2.1 Tujuan

TIU : memberikan petunjuk dan melatih cara pengujian kadar air kayu lapis sehingga mahasiswa mapu
melaksanakan pengujian sendiri.

TIK : mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu menguji serta menganalisa data hasil
penguijian kadar air kayu lapis.

7.2.3 Alat dan bahan

Alat

1. Mistar
2. Gergaji
3. Skertmart
4. Timbangan
5. Oven dengan pengatur suhu.

Bahan : kayu lapis

7.2.4 Langkah kerja:

1. Mempersiapkan alat dan bahan.


2. Membuat benda uji dari bahan yang tersedia sehingga terbentuk kubus dan berukuran 3 cm x 3
cm, dengan tebal tertentu sebanyak 3 buah.
3. Timbanglah benda uji tersebut (Wb)
4. Setellah ditimbang masukkan kayu lapis tersebut seluruhnya ke dalam oven dengan
temperature 100oC.
5. Setiap 30 menit, timbang sampai beratnya constant (Wo)
6. Catat berat masing- masing kayu sebagai data untuk menentukan kadar aor kayu lapis.
7. Dihitung kadar air dengan perhitungan seperti berikut.
𝑊𝑏−𝑊𝑜
Kadar air = 𝑊𝑜
𝑥 100%

7.2.5 Data Hasil Pengujian

 Data percobaan :

table 7.3 data percobaan kadar air

Benda uji No 1 2 3
Berat kayu semula 1,4 1,3 1,2
Berat kayu konstan 0,9 0,9 0,9
 Analisis data
1,4−0,9
Kadar air 1 : 0,9
𝑥 100% = 55,6%
1,3−0,9
Kadar air 2 : 0,9 𝑥 100% = 44,4%
1,2−0,9
Kadar air 3 : 𝑥 100% = 33,3%
0,9
Kada air rata-rata: 27,7 %

7.2.5 Kesimpulan

kadar air dari kayu lapis yang diuji adalah 27,7 % dari berat kayu kering. Hasil tersebut tidak sesuai
dengan aturan SII bahwa kadar air penyerapan kayu lapis tidak boleh lebih dari 14 %.
7.3 Pengujian kuat rekat

7.3.1 Tujuan

TIU : memberikan petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara-cara pengujian kuat rekat pada
kayu lapis dan mampu melaksanakan

TIK : Diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedia mahasiswa mampu menguji untuk mengetahui
mutu kelas kayu lapis ditinjau dari kuat rekatnya.

7.3.2 Alat dan Bahan

Alat :

1. Panic
2. Stopwatch
3. Kompor pemanas

Bahan :

1. Kayu lapis
2. Air

7.3.3 Langkah Lerja

1. siapkan alat dan bahan yang diperlukan.


2. Potong kayu lapis dengan ukuran 100 mm x 100 mm sebanyak 6 buah.
3. Masukkan masing masing 3 benda uji ke dalam panic dengan suhu masing-masing 60oC dan
100oC.
4. Setelah 4 jam, ambil kayu lapis yang dididihkan dengn suhu 100oC tadi dan dinginkan, kemudian
Tarik lapisannya.
5. Jika pada langkah 4 tadi tidak terkelupas, maka kayu lapis tersebut termasuk kategori kualitas I.
6. Kemudian ambil kayu lapis yang berada dalam panic bersuhu 60oC dan dinginkan, kemudian
tarik lapisannya.
7. Jika tidak terkelupas, maka termasuk ke kategori kelas II.
8. Namun jika terkelupas, maka kayu lapis tersebut tidak memenuhi syarat.
9. Catat hasil pengamatan dan lakukan pengolahan data serta bandingkan dengan ketentuan mutu
kayu lapis.

7.3.4 Data Hasil Percobaan

Tabel 7.4 Hasil percobaan kuat rekat kayu lapis

Benda uji no. I II III


Direndam air dengan Tidak terkelupas Tidak terkelupas Tidak terkelupas
suhu 60oC
Direndam air dengan Terkelupas Terkelupas Terkelupas
suhu 100oC
7.3.5 Kesimpulan

Ditinjau dari kuat rekatnya, kayu lapis yang diuji termasuk dalam kategori mutu kelas II karena
terkelupas saat dididihkan, namu tetap merekat pada suhu 60 oC

Anda mungkin juga menyukai