Anda di halaman 1dari 67

REVEGETASI DI LAHAN GAMBUT

Kedeputian bidang Konstruksi, Operasi, dan Pemeliharaan


BRG-RI
Palangka Raya, 6 Oktober 2019
CLICK TO EDIT MASTER TITLE STYLE
PENDAHULUAN
• BRG memiliki 3 pilar utama kegiatan restorasi (3R), yaitu
Rewetting (R1), Revegetation (R2), Revitalization (R3).
• Revegetation atau Revegetasi (R2) adalah pemulihan
tutupan lahan pada ekosistem gambut melalui penanaman
kembali jenis tanaman asli gambut pada fungsi lindung
dan tanaman lain yang adaptif dengan nilai ekonomi pada
fungsi budidaya.
• Tujuan revegetasi: (1) penanaman tanaman asli gambut
pada lahan gambut terbuka, (2) penanaman pengayaan
(enrichment planting) pada hutan gambut terdegradasi,
dan (3) penerapan teknik agen penyebar benih (seed
dispersal techniques) untuk mendorong regenerasi alami
vegetasi gambut.
Faktor
CLICKPenentu
TO EDITKeberhasilan
MASTER TITLERevegetasi
STYLE

1. Kesesuaian Jenis dgnTempat Tumbuh


2. Kesesuaian Musim Tanam
3. Kesesuaian Teknik Menanam
4. Kualitas dan Ketersediaan Benih dan
Bibit
5. Partisipasi Kelompok Masyarakat
Tahapan Revegetasi

Alur Kegiatan Revegetasi di Lahan Gambut

Pembangunan Pembibitan
Penamanan Monitoring Pemeliharaan
Persemaian tanaman

• Penentuan jenis • Persiapan • Verifikasi lokasi • Penilaian • Penyiraman


persemaian bahan tanaman • Pemilihan jenis kondisi umum • Penyulaman
• Pemilihan lokasi • Pemilihan teknik tanaman • Perhitungan • Pemupukan
• Persiapan lahan pembibitan • Pemilihan sistem prosentase • Pembersihan
• Pembuatan • Pemeliharaan di penanaman tumbuh jalur
bedeng sapih persemaian • Pemiliihan dan • Pendangiran
• Pembuatan • Adaptasi bibit pelaksanaan • Pengendalian
bedeng tabur jenis kegiatan hama-penyakit
• Fasilitas revegetasi • Pencegahan
pendukung kebakaran
lahan gambut
Pembangunan Persemaian (1)

CLICK
BABTO EDIT MASTER
1 PEMBANGUNAN TITLE STYLE
PERSEMAIAN
Persemaian adalah sarana dan prasarana yang digunakan untuk menumbuhkan benih atau bahan
tanaman lainnya (stek dan anakan alam) dan memeliharanya hingga menjadi bibit siap tanam.

TUJUAN:
Menyediakan sarana dan prasana yang digunakan untuk mendukung kegiatan pembibitan sehingga
bibit mampu beradaptasi dari kondisi kontrol selama di persemaian ke kondisi alami di lokasi
penanaman.

RUANG LINGKUP KEGIATAN:


Survei lokasi persemaian, pembangunan bedeng sapih dan bedeng tabur, pembangunan sarana dan
prasarana pendukung di lokasi persemaian.

WAKTU PELAKSANAAN:
Total waktu yang dibutuhkan untuk membangun persemaian: 1-3 bulan
Catatan: Pembuatan persemaian dilakukan ± 6-12 bulan sebelum penanaman (tergantung jenis
bahan tanaman)

ALAT DAN BAHAN YANG DIBUTUHKAN:


Parang, cangkul, mesin potong rumput, gerobak, sekop, alat-alat pertukangan, kayu reng, kayu kaso,
kayu papan, paranet, dan atap rumbia.
CLICK TO EDIT MASTER TITLE STYLE
BAGAN KEGIATAN PERSEMAIAN
CLICK TO EDIT
PENGADAAN
BENIH
MASTER
PENYIAPAN MEDIA SEMAITITLE STYLE
PENYIAPAN
BEDENG
PENGAMBILAN PENYIAPAN PERSEMAIAN
TANAH PUPUK KANDANG
PENGUMPULAN
BENIH
PENGAYAKAN PENGERINGAN DAN PEMBUATAN
TANAH PENGAYAKAN BEDENG,
SELEKSI DAN PUPUK KANDANG NAUNGAN,
PENANGANAN PEMASANGAN
BENIH PENCAMPURAN ALAS PLASTIK
TANAH + PUPUK
KANDANG
PENYIMPANAN
BENIH
SEMENTARA PENGISIAN POLYBAG

PENABURAN PENYAPIHAN DAN PENGATURAN POLYBAG

PEMELIHARAAN
NAUNGAN, PENYIRAMAN, PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT

SELEKSI BIBIT SIAP TANAM


Pembangunan Persemaian (3)

CLICK TO EDIT MASTER TITLE STYLE


PROSEDUR KERJA:

Penentuan jenis persemaian

Pemilihan lokasi persemaian

Persiapan lahan persemaian

Pembuatan bedeng sapih

Pembuatan bedeng tabur

Pembuatan fasilitas pendukung


Pembangunan Persemaian (4)

A. Penentuan Jenis Persemaian


CLICK TO EDIT MASTER TITLE STYLE
Penentuan jenis
persemaian
▪ Persemaian Permanen

Pemilihan lokasi
persemaian

Persiapan lahan
persemaian

Pembuatan bedeng ▪ Persemaian Sementara/Temporer


sapih

Pembuatan kerangka
bedeng tabur

Pembuatan fasilitas
pendukung
Pembangunan Persemaian (5)

CLICK
Penentuan jenis TO EDITLokasi
B. Pemilihan MASTER TITLE STYLE
Persemaian
persemaian
Hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan
lokasi persemaian:
Pemilihan lokasi
persemaian ▪ Status kepemilikan lahan yang jelas
▪ Dekat dengan sumber air
Persiapan lahan
persemaian
▪ Topografi lahan relatif datar
▪ Lokasi yang mudah dijangkau (aksesibilitas
baik)
▪ Areal tidak pernah mengalami kebakaran
Pembuatan bedeng
sapih

▪ Tidak memiliki genangan berlebih


Pembuatan kerangka
bedeng tabur

Pembuatan fasilitas
pendukung
Pembangunan Persemaian (7)

CLICK
Penentuan jenis
persemaian
TO EDIT MASTER
C. Pembuatan TITLE STYLE
bedeng sapih
(a) Kerangka bedeng

Pemilihan lokasi
persemaian

Persiapan lahan
persemaian

Pembuatan bedeng
sapih

Pembuatan kerangka
bedeng tabur
(b) Naungan

Pembuatan fasilitas
pendukung
CLICK TOContoh
EDIT MASTER TITLE STYLE
Bedeng Sapih
Pembangunan Persemaian (8)

CLICK
Penentuan jenis
persemaian
D. TO EDIT MASTER
Pembuatan TITLE STYLE
bedeng tabur
(a) Kerangka bedeng

Pemilihan lokasi
persemaian

Persiapan lahan
persemaian

Pembuatan bedeng
sapih

Pembuatan kerangka
bedeng tabur
(b) Naungan

Pembuatan fasilitas
pendukung
Mengenal Gambut Indonesia - Agustus 2016

CLICKContoh
TO EDITPenaburan
MASTER TITLE
BenihSTYLE
Contoh Bedeng Tabur
CLICK TO EDIT MASTER TITLE STYLE
CLICK TO EDIT MASTER TITLE STYLE
Penaburan benih
Pembangunan Persemaian (9)

CLICK
Penentuan jenis
persemaian
TO EDIT MASTER
V. Pembuatan TITLE
instalasi dan STYLE
fasilitas pendukung
(a) Pondok/ Gubug kerja
(b) Rumah mesin air dan genset
(c) Gudang dan areal serbaguna
Pemilihan lokasi
persemaian (d) Saluran pipa air
(e) Saluran/ jaringan kabel listrik
(f) Kebun pangkas
Persiapan lahan
persemaian

Pembuatan bedeng
sapih

Pembuatan kerangka
bedeng tabur

Pembuatan fasilitas
pendukung

Source: Rancangan Teknis Riau 2018


Mengenal Gambut Indonesia - Agustus 2016

CLICK TO EDIT
Beberapa MASTER
Fasilitas TITLE STYLE
di Persemaian
Pembibitan tanaman (1)

BAB CLICK TO EDIT


2. PEMBIBITAN MASTER
TANAMAN TITLE
HUTAN STYLE
RAWA GAMBUT
Pembibitan tanaman adalah seluruh proses penyiapan bibit tanaman mulai dari bentuk bahan
tanaman yang berasal dari pohon induk asli tanaman gambut hingga menjadi bibit yang siap tanam
di lapangan.

TUJUAN:
Memenuhi kebutuhan jumah bibit dan sesuai dengan tata waktu penanaman di lapangan, temasuk
cadangan bibit untuk penyulaman.

RUANG LINGKUP KEGIATAN:


Teknik persiapan lahan, pembibitan, teknik pemeliharaan di persemaian, dan teknik adaptasi bibit

WAKTU PELAKSANAAN:
Total waktu yang dibutuhkan untuk pembibitan tanaman: 6-12 bulan
Catatan: pembibitan tanaman dilakukan ± 6 bulan sebelum penanaman

ALAT DAN BAHAN YANG DIBUTUHKAN:


Gunting stek, alat pemanen buah (fruit harvester), sekop, cangkul, gerobak sorong, embrat (gembor),
hand-sprayer, ember, sprayer gendong, paranet, polybag, hormon perakaran (contoh: Rootone-F),
dan ayakan kawat ram.
Pembibitan tanaman (3)

CLICK
Tahapan TO
Kerja : EDIT MASTER TITLE STYLE

Persiapan bahan tanaman

Pemilihan teknik pembibitan

Pemeliharaan di persemaian

Adaptasi bibit
Pembibitan tanaman (4)

CLICK TO EDITbahan
I. Persiapan MASTER TITLE STYLE
tanaman
Persiapan (a) Perencanaan bibit
bahan tanaman

Pemilihan
teknik
pembibitan

(b) Persiapan media pertumbuhan


Pemeliharaan
di
persemaian

Adaptasi
bibit
Bagaimana anda membangun persemaian?
CLICK TO
Penentuan EDIT MASTER
Kebutuhan Benih TITLE STYLE
Kebutuhan Benih ditentukan oleh:
1. Kebutuhan bibit
2. Jumlah benih per kilogram
3. Viabilitas benih/persentase
perkecambahan
4. Persentase kematian kecambah pada
saat penyapihan
5. Persentase kematian di persemaian
CLICK TO EDIT MASTER TITLE STYLE
Kebutuhan bibit di lapangan ditentukan oleh
beberapa faktor:
1. Luas lahan
2. Jarak tanam dan sistem pertanaman
3. Persentase kematian bibit pada waktu pengangkutan ke
lapangan
4. Persentase kematian bibit di lapangan
CLICK TO EDIT MASTER TITLE STYLE
Contoh perhitungan

1. Kebutuhan bibit per hektar:


Jika jarak tanam 5 m x 5 m, maka kebutuhan bibit
per ha adalah 10000/(5x5) = 400 +20%
2. Kebutuhan bibit untuk luas lahan tertentu:
Jika jarak tanam 5 m x 2 m dan luas lahan 5 ha,
maka kebutuhan bibit adalah 5 x 10000/(5x2) =
5000 + 20%
20%: cadangan untuk resiko kematian di persemaian,
pengangkutan bibit dan penanaman
Pembibitan tanaman (5)

CLICK TO EDITteknik
B. Pemilihan MASTER TITLE STYLE
pembibitan
Persiapan (a) Benih (generative)
bahan tanaman

Pemilihan
teknik
pembibitan (b) Stek (vegetative)

Pemeliharaan
di
persemaian
(c) Cabutan anakan alam (wildling)

Adaptasi
bibit
Pembibitan tanaman (6)

CLICK TO EDIT MASTER


C. Pemeliharaan TITLE STYLE
di persemaian
Persiapan (a) Penyiraman
bahan tanaman

Pemilihan
teknik
pembibitan

Pemeliharaan
di
persemaian

Adaptasi
bibit
Pembibitan tanaman (7)

CLICK
III.TO EDIT MASTER
Pemeliharaan TITLE STYLE
di persemaian
Persiapan (b) Pencegahan dan Pengendalian Gulma
bahan tanaman

Pemilihan
teknik
pembibitan

Pemeliharaan
di
persemaian

Adaptasi
bibit
Pembibitan tanaman (8)

CLICK TO EDIT MASTER TITLE STYLE


Persiapan (c) Pencegahan dan Pengendalian Hama-Penyakit
bahan tanaman
Jenis masalah/ kendala Tindakan pencegahan/ pengendalian hama-penyakit
• Hama berukuran sedang • Lakukan pemagaran di sekeliling persemaian. Bahan
hingga besar (babi, pagar disesuaikan dengan jenis hama.
kerbau, sapi dll.)
Pemilihan
teknik • Serangan jamur • Hindari penyiraman yang berlebihan.
pembibitan • Tanaman yang terserang jamur dilokalisir di tempat
terpisah
• Pastikan sirkulasi udara dan pencahayaan yang cukup
• Bila diperlukan penyemprotan dengan fungisida

Pemeliharaan
di
persemaian • Serangan serangga • Hindari pemakaian lampu yang berlebihan di bedeng
tabur dan bedeng sapih. Keberadaan lampu ini akan
mengundang serangga khususnya pada malam hari.

Adaptasi • Adanya bibit yang • Isolasi secepat mungkin untuk menghindari penyebaran
bibit terserang hama dan hama atau penyakit ke bibit lain yang sehat.
penyakit
Pembibitan tanaman (9)

CLICK
D. TO EDITBibit
Adaptasi MASTER TITLE STYLE
Persiapan Adaptasi bibit adalah proses penyesuaian kondisi bibit dari suasana
bahan tanaman
persemaian ke suasana lapangan untuk mengurangi resiko gagal
tanam di lapangan.

Pemilihan
teknik
pembibitan
Kriteria bibit yang siap tanam di lapangan adalah:
1. Tinggi dari leher akar 50-120 cm.
2. Batang bibit telah berkayu dengan diamater pada leher akar
Pemeliharaan
di minimal 3 mm.
persemaian 3. Batang lurus, tidak bengkok.
4. Pucuk tidak patah dan dalam kondisi dorman.
5. Daun minimal 3 tingkatan (6-12 lembar).
6. Bebas dari hama dan penyakit.
Adaptasi 7. Akar bibit sudah menyatu dengan media pertumbuhan dalam
bibit
polybag.
CLICK TO EDIT MASTER TITLE STYLE
Meletakkan bibit DI
PERSEMAIAN
CLICK TO EDIT MASTER TITLE STYLE
CLICK
Distribusi Bibit TO EDITTanam
ke Lubang MASTER TITLE STYLE

Cara Mengangkut Benar Cara Mengangkut Salah


Penanaman (1)

CLICK TO EDIT MASTER


BAB 3 PERSIAPAN LAHAN DANTITLE STYLE
PENANAMAN
TUJUAN:
Melakukan kegiatan persiapan lahan dan penanaman sesuai dengan prosedur yang benar sehingga
menghasilkan pertumbuhan tanaman di lapangan dengan ideal.

RUANG LINGKUP KEGIATAN:


Survei lapangan dan teknik penanaman di lapangan.

WAKTU PELAKSANAAN:
Penanaman sebaiknya dilakukan di awal musim penghujan. Waktu yang diperlukan untuk penanaman
disesuaikan dengan luas areal yang direncanakan.

ALAT DAN BAHAN YANG DIBUTUHKAN:


✓ Peta petak penanaman ✓ Tugal
✓ GPS ✓ Gunting
✓ Kompas ✓ Kamera
✓ Tali ukur/ meteran ✓ Patok batas
✓ Tambang (atau benang nylon) ✓ Pal batas
✓ Tongkat (tinggi 2 meter) ✓ Rak/baki pengepakan
✓ Ajir (tinggi 1,5 meter) ✓ Truk/mobil pengangkut bibit
✓ Parang/Babat ✓ Kantong plastik kresek
✓ Cangkul ✓ Pupuk kompos/kandang
✓ Kapur ✓ Alat penunjang kegiatan lain
✓ Kertas ✓ Papan jalan
CLICK TO EDIT
Tata MASTER
Waktu TITLE STYLE
Penanaman
No Kegiatan Bulan ke-
Okt Nov Des Jan Feb Mar
1 Pengadaan bahan dan alat X
penanaman
2 Pembersihan lahan X
3 Pengaturan jarak tanam dan X
pemasangan ajir
4 Pembuatan lubang tanam X
5 Pengangkutan bibit ke lokasi X
tanam
6 Pelaksanaan penanaman X X
7 Evaluasi Tanaman Tahun Berjalan X
8 Pemeliharaan Tahun Berjalan X
(penyulaman 10 %)
9 Pemeliharaan Tahun Berjalan X
(penyiangan, pemupukan,
Penanaman (3)

CLICK
Tahapan Kerja: TO EDIT MASTER TITLE STYLE
Verifikasi Lokasi Penanaman

Pemilihan Jenis Tanaman/Vegetasi

Pemilihan Sistem dan Pola Penanaman

Pemilihan dan Pelaksanaan Jenis Kegiatan Revegetasi


Penanaman (4)

CLICK
A. TO EDITLokasi
Verifikasi MASTER TITLE STYLE
Penanaman
Verifikasi Lokasi
Penanaman
1. Status lahan jelas
2. Sudah tidak berupa hutan
Pemilihan Jenis
Tanaman/Vegetasi
3. Areal yang tidak sedang dalam sengketa
4. Areal bekas terjadinya kebakaran
5. Pembasahan telah terjadi
Pemilihan Sistem
Penanaman
6. Areal yang tidak mengalami genangan berat

Pemilihan dan
Pelaksanaan Jenis
Kegiatan Revegetasi
Penanaman (5)

CLICK TO EDITJenis
B. Pemilihan MASTER TITLE STYLE
Tanaman/Vegetasi
Verifikasi Lokasi
Penanaman

Kawasan Fungsi Tanaman asli gambut/


Pemilihan Jenis
Lindung Paludikultur
Tanaman/Vegetasi

1. Tanaman asli
Pemilihan Sistem
Penanaman gambut/Paludikultur
2. Tanaman yang
Kawasan Fungsi
adaptif di lahan
Budi Daya
Pemilihan dan
gambut (tanpa
Pelaksanaan Jenis
Kegiatan Revegetasi membuka kanal
baru)
CLICK Species
Pemilihan TO EDIT MASTER
Tanaman TITLE STYLE
bergantung pada
Tipologi Rawa Gambut

1. Tingkat Kemasaman Gambut


2. Kedalaman Gambut
3. Tingkat Pelapukan Gambut
4. Tutupan Vegetasi
Contoh jenis tanaman
CLICK TO EDITberdasarkan
MASTER tipologi
TITLErawa STYLE
gambut
(Herman Daryono, 2009. Potensi, permasalahan dan kebijakan yg diperlukn dalam pengolahan hutan dan lahan rawa gambut
secara lestari)

• Gelam ( Melaleuca leucadendron)


• Geronggang (Cratoxylom glaucum)
• Belangeran (Shorea belangeran)
• Bintangur
• Purun
• Parepat
• Pulai (Alstonia pnematophora)
• Ramin (Gonystilus bancanus)

Memiliki kemampuan untuk tumbuh pada lahan gambut dengan kondisi


keasaman yang beragam dengan range kedalaman tertentu
Jenis-jenis
CLICKpohon di hutan
TO EDIT rawa gambut
MASTER yang STYLE
TITLE
menghasilkan hasil hutan non kayu
1. Gimor (Alseodaphne hellophylla) Lauraceae Kulit kayu
sebagai insektisida (obat anti nyamuk)
2. Sonte (Palaquium leicocarpum) Sapotaceae Getah
hangkang
3. Nyatoh ( Palaquium gutta) Sapotaceae Getah hangkang
4. Jelutung (Dyera lowii) Apocynaceae Getah bahan baku
permen karet
5. Pulai (Alstonia pnematophora) Apocynaceae Kulit kayu
sebagai bahan obat-obatan
6. Bintangur (Calophyllum spp) Guttiferae Sebagai bahan
obatobatan anti inflamasi, kanker dan HIV
7. Gaharu (Aquilaria beccariana) Thymeliaceae Gaharu
CLICK TO EDIT MASTER TITLE STYLE
Penanaman (6)

CLICK TO EDITPola
C. Pemilihan MASTER TITLE STYLE
Penanaman
Verifikasi Lokasi Sistem
Penanaman : Monokultur dan Campuran
penanaman
3x3 meter dengan perkiraan maksimal
Jarak tanam: : 1.100 batang per hektar (pola maksimal)
Pemilihan Jenis
Tanaman/Vegetasi dan 400 batang per hektar (pengkayaan).

Sistem penanaman juga harus disesuaikan dengan:


(a) Kondisi Tutupan Vegetasi
Pemilihan Sistem
Penanaman
=> Areal terbuka, Semak atau Padang Paku, Belukar, Hutan Rusak.

(b) Tujuan Penanaman


=> Untuk kawasan konservasi atau tujuan khusus lainnya, penanaman tidak
harus menerapkan jarak tanam (mengikuti kondisi tumbuh alami).
Pemilihan dan
Pelaksanaan Jenis
Kegiatan Revegetasi
(c) Karakteristik Tanaman
=> Jarak tanam lebih besar untuk tanaman dengan tajuk lebih lebar.
CLICK TO EDIT Pola
MASTER
Penanaman TITLE STYLE

Campuran Monokultur

Monokultur + tumpangsari
CLICK TO EDITSistem
MASTER
Penanaman
TITLE STYLE
Sistem Cemplongan Sistem Jalur Sistem Tugal

➢ Pembuatan lubang ➢ Pembuatan lubang ➢ Disebut juga zero


tanam tanam dalam jalur larikan tillage/tanpa olah tanah
➢ Pembuatan piringan 1 m ➢ Lubang tanam dibuat
dari tanaman ➢ Pembersihan lapangan dengan tugal
➢ Pengolahan tanah hanya sepanjang jalur tanam ➢ Jenis benih yang dapat
pada piringan ➢ Dapat di lereng bukit langsung ditanam dalam
➢ Dilakukan pada lahan dengan sabuk gunung lubang tugal
miring dan peka erosi (contour planting) ➢ Kelerengan cukup tinggi,
tanah peka erosi, dan tanah
subur
Penanaman (7)

CLICK TO
D. Pemilihan danEDIT MASTER
Pelaksanaan JenisTITLE STYLE
Kegiatan Revegetasi
Verifikasi Lokasi
Penanaman Pemulihan ekosistem pada gambut berkanal yang
telah disekat dan tidak adanya campur tangan
Suksesi
: atau kegiatan dari manusia. Suksesi alami
alami dilaksanakan pada kawasan lahan gambut
dengan kategori rusak ringan.
Pemilihan Jenis
Tanaman/Vegetasi

Penanaman anakan alam asli gambut yang tidak


terwakili dalam suatu lahan gambut
Pengkayaan : terdegradasi. Pengkayaan dilakukan pada lokasi
Pemilihan Sistem
gambut terdegradasi dengan kategori rusak
Penanaman sedang.

Penanaman dilaksanakan pada kawasan lahan


Pola
Pemilihan dan : gambut dengan kategori rusak berat dengan
Pelaksanaan Jenis
Kegiatan Revegetasi Maksimal penutupan lahan yang rendah.
Monitoring (1)

CLICK
BABTO EDIT MASTER
4. MONITORING DANTITLE STYLE
EVALUASI
Kegiatan monitoring dalam revegetasi merupakan salah cara untuk mengukur kesesuaian dari segi
perencanaan dengan implementasi suatu kegiatan revegetasi.

TUJUAN:
Mengetahui kondisi tanaman yang sudah ditanam, mengidentifikasi permasalahan terkait dengan
revegetasi di lapangan, serta menghitung prosentase keberhasilan tumbuh setelah ditanam untuk menjadi
dasar penyusunan rencana tindakan dan pedoman kegiatan pemeliharaan.

RUANG LINGKUP KEGIATAN:


Survei dan observasi lapangan, pengamatan kondisi umum lokasi revegetasi, dan perhitungan prosentase
kegiatan pemeliharaan

WAKTU PELAKSANAAN:
Total waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan monitoring adalah ± 1 minggu.

ALAT DAN BAHAN YANG DIBUTUHKAN:


Alat hitung tangan (hand counter), calculator, beberapa lembar kertas, papan jalan, dan kamera.
Prosedur
CLICK TO
Kerja
EDIT MASTER TITLE STYLE
• Evaluasi tanaman perlu dilakukan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan penanaman.
Evaluasi tanaman dilaksanakan sebelum
pelaksanaan pemeliharaan tanaman. Hal-hal
yang perlu dievaluasi adalah :
✓ Menghitung jumlah tanaman yang hidup/mati,
✓ Menghitung jumlah tanaman sehat
✓ Menghitung jumlah tanaman yang merana (tidak
normal),
✓ Mengamati tingkat gangguan tanaman (hama,
penyakit, gulma, binatang, dll.)
CLICK TO EDIT MASTER TITLE STYLE

Perhitungan prosentase tumbuh


• Sensus secara Keseluruhan
• Sensus secara keseluruhan digunakan untuk melakukan
monitoring di lokasi revegetasi yang relatif kecil.
• Pengambilan sampel dengan Petak Ukur (PU)
• Monitoring menggunakan pengambilan sampel dengan PU
dilakukan pada demplot revegetasi yang luas.
Langkah-langkah
CLICK TO EDITEvaluasi Tanaman TITLE
MASTER dengan sampling
STYLE
✓ Buat plot ukuran 25 m x 40 m atau setara 0,1 ha untuk setiap 1 ha areal
penanaman

✓ Plot pertama diletakkan secara acak, plot berikutnya diletakkan secara


berurutan di mana jarak antar pusat plot arah Utara-Selatan adalah 100
m, dan arah Barat-Timur adalah 200 m

✓ Pada setiap plot lakukan pengamatan :


▪ Jumlah tanaman hidup
▪ Jumlah tanaman mati
▪ Jumlah tanaman merana (kecil kemungkinan tumbuh normal)
▪ Jenis gangguan tanaman (hama, penyakit, ternak, dll.)

✓ Data hasil evaluasi sangat berguna untuk melakukan startegi


pemeliharaan tanaman
TataCLICK
Letak Plot
TO(Petak
EDITUkur) Pengamatan
MASTER TITLE STYLE
Pemeliharaan (1)

CLICK TOBAB
EDIT MASTER TITLE STYLE
5. PEMELIHARAAN
Pemeliharaan adalah suatu rangkaian kegiatan silvikultur untuk memperbaiki atau menjaga kondisi
lingkungan yang mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal.

TUJUAN:
Menciptakan dan menjaga kondisi pertumbuhan dna produktivitas tanaman yang optimal dan mencegah-
menanggulangi semua gangguan terhadap tanaman untuk mendukung keberhasilan tumbuh setelah
penanaman.

RUANG LINGKUP KEGIATAN:


Penyuluhan, pembersihan jalur, pembebasan, pendangiran, dan pencegahan kebakaran (seperti:
penyuluhan, kampanye, patroli, dan observasi lapangan).

WAKTU PELAKSANAAN:
Kegiatan pemeliharaan dilakukan setelah dan selama tahun berjalan.

ALAT DAN BAHAN YANG DIBUTUHKAN:


Tugal, cangkul, parang/babat, ajir, mesin pompa air, selang, sprinkle, mesin alat angkut bibit, dan alat
pendukung lainnya.
Pemeliharaan (3)

CLICK TO
Jenis Kegiatan EDIT MASTER
Pemeliharaan: TITLE STYLE
1. Penyiraman
2. Penyulaman
3. Pemupukan
4. Penyiangan
5. Pendangiran
6. Pengendalian hama-penyakit
7. Pencegahan kebakaran lahan gambut
Pemeliharaan (4)

CLICK
Penyiraman
TO EDIT
Penyiraman MASTER
dilakukan TITLE
secara rutin pada STYLE
pagi dan sore setiap hari
pada musim kemarau.

Penyulaman : mengganti tanaman yg mati atau tumbuh merana,


Penyulaman dilakukan maksimal 2 kali selama daur, yaitu 1-2 bulan
penanaman pada tahun pertama dan pada akhir tahun kedua,
pada awal tahun ketiga selama masih musim penghujan.

Pemupukan hanya dilakukan pada saat pertumbuhan tanaman


Pemupukan terhambat karena kondisi tanah miskin dengan zat-zat hara dan
adanya persaingan dengan gulma atau vegetasi lainnya.

Penyiangan menghilangkan tanaman pengganggu atau gulma,


Penyiangan dilakukan secara piringan dengan diameter 75-100 cm setiap 3-4
bulan sekali dalam 1 tahun secara teratur pada umur tanaman 1-2
tahun dan setiap 6-12 bulan sekali dalam 1 tahun untuk tahun
berikutnya.
Pemeliharaan (5)

CLICK TO EDIT MASTER TITLE STYLE


Pendangiran Pendangiran tanaman dmenggemburkan tanah di sekitar
tanaman pokok agar sirkulasi oksigen dan air bagus, dilakukan
dengan mencangkul sekitar tanaman dengan radius 25-50 cm
setiap 1-2 kali dalam setahun pada umur tanaman 1-4 tahun.

Pengendalian
hama- Pengendalian hama-penyakit dilakukan pada saat tanaman
penyakit terindikasi telah terkena serangan hama-penyakit di lokasi
penanaman.

Pencegahan Pencegahan kebakaran hutan: kegiatan penyuluhan dan


kebakaran kampanye secara rutin untuk meningkatan kewaspadaan tentang
hutan
kebakaran hutan. Patrol secara berkala juga dilakukan dengan
membawa peralatan pemadam kebakaran.
Jenis
CLICK
Pemeliharaan
TO EDIT MASTER TITLE STYLE
No Tahap Pemeliharaan Jenis Kegiatan

1 Pemeliharaan Tahun Berjalan Penyulaman 10%, penyiangan, pendangiran,


pemupukan, pencegahan hama penyakit

2 Pemeliharaan Tahun I Penyulaman 20%, penyiangan, pendangiran,


pemupukan, pencegahan hama penyakit

3 Pemeliharaan Tahun II Penyiangan, pendangiran, pemupukan, pencegahan


hama penyakit. Pada tahap ini tidak dilakukan
penyulaman
Mengenal Gambut Indonesia - Agustus 2016

Tata
CLICK
Waktu
TOPemeliharaan
EDIT MASTER TITLE STYLE
No Tahap Pemeliharaan Waktu Pelaksanaan

1 Pemeliharaan Tahun Berjalan


• Penyulaman 10% • 1 bulan setelah penanaman
• Penyiangan • 1 & 3 bulan setelah penanaman
• Pendangiran • 1 & 3 bulan setelah penanaman
• Pemupukan • 1 & 3 bulan setelah penanaman
• Pencegahan hama penyakit • 1 & 3 bulan setelah penanaman

2 Pemeliharaan Tahun I
• Penyulaman 20% • 1 tahun setelah penanaman
• Penyiangan • ½ dan 1 tahun setelah penanaman
• Pendangiran • ½ dan 1 tahun setelah penanaman
• Pemupukan • ½ dan 1 tahun setelah penanaman
• Pencegahan hama penyakit • ½ dan 1 tahun setelah penanaman

3 Pemeliharaan Tahun II
• Penyiangan • 1½ dan 2 tahun setelah penanaman
• Pendangiran • 1½ dan 2 tahun setelah penanaman
• Pemupukan • 1½ dan 2 tahun setelah penanaman
• Pencegahan hama penyakit • 1½ dan 2 tahun setelah penanaman
BADAN RESTORASI GAMBUT
CLICKPerpres
TO EDITNo.1
MASTER TITLE
Tahun 2016STYLE

Foto Lahan Gambut


Foto Lahan Yg Berhutan (Sehat
Gambut Yg GOAL dan Sempurna
Rusak

Untuk wewujudkan GOAL tersebut dibutuhkan :


“Upaya Yang Luar Biasa,
bukan Sekedar
Kegiatan Biasa2x Saja
CLICK
Kegiatan TO EDIT
Revegetasi MASTER
di Provinsi TITLE STYLE
Kalimantan Tengah
Thn 2018 - 20192016

1. Blok I Kereng
Bangkirai,
Sebangau, Kota
Palangkaraya
➢ Luas 10 Ha
➢Jenis pohon yg ditanam
Shorea blangeran
CLICK
2. Blok TO Kawasan
II Mangkok, EDIT MASTER TITLE STYLE
TN Sebangau.20
▪ Luas 25 Ha
▪ Jenis: Shorea belangeran
3.
CLICK TO EDIT MASTER TITLE STYLE
Blok III Mangkok, Kawasan TN
Sebangau
• Luas 25 Ha
• Jenis : Shorea belangeran
4. CLICK TO EDIT MASTER TITLE STYLE
Blok IV Mendawai, Kawasan TN
Sebangau
• Luas 25 Ha
• Jenis : Shorea belangeran
5. Desa Tanjung Jawa (I), Kecamatan Dusun Selatan,
CLICK TO EDIT MASTER TITLE STYLE
Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah
• Luas : 50 Ha Tanaman Awal + Penyulaman Jumlah
No. Jenis Tanaman
• Jenis tanaman 1 Karet
10% (P-0)
42.350
Tanaman
42.350

2 Gelam 6.050 6.050

3 Jambu Mete 6.050 6.050

4 Bibit lainnya 6.050 6.050


CLICK TO EDIT MASTER TITLE STYLE
6. Desa Tanjung Jawa (II), Kecamatan Dusun
Selatan, Kabupaten Barito Selatan,
Kalimantan Tengah Tanaman Awal + Jumlah
No. Jenis Tanaman
• Luas : 50 Ha 1 Karet
Penyulaman 10% (P-0)
42.350
Tanaman
42.350

• Jenis tanaman 2 Gelam 6.050 6.050


3 Jambu Mete 6.050 6.050
4 Bibit lainnya 6.050 6.050
CLICK TO EDIT MASTER TITLE STYLE
7. Desa Pararapak (I), Kecamatan Dusun
Selatan, Kabupaten Barito Selatan,
Tanaman Awal + Penyulaman 10%
Kalimantan Tengah No. Jenis Tanaman
(P-0)
Jumlah Tanaman

• Luas : 50 Ha 1 Karet 42.350 42.350

• Jenis tanaman
2 Gelam 6.050 6.050
3 Jambu Mete 6.050 6.050
4 Bibit lainnya 6.050 6.050
CLICK TO EDIT MASTER TITLE STYLE
8. Desa Pararapak (II), Kecamatan Dusun
Selatan, Kabupaten Barito Selatan,
Kalimantan Tengah Tanaman Awal + Jumlah
No. Jenis Tanaman
• Luas : 50 Ha 1 Karet
Penyulaman 10% (P-0)
42.350
Tanaman
42.350

• Jenis tanaman 2 Gelam 6.050 6.050


3 Jambu Mete 6.050 6.050
4 Bibit lainnya 6.050 6.050
CLICK TO EDIT MASTER TITLE STYLE
9. Desa Kanamit Barat, Kecamatan Dusun
Selatan, Kabupaten Barito Selatan,
Kalimantan Tengah
• Luas : 50 Ha No. Jenis Tanaman
Tanaman Awal + Penyulaman
10% (P-0)
Jumlah Tanaman

• Jenis tanaman 1 Jelutung 5.500 5.500

2 Belangiran 5.500 5.500


CLICK TO EDIT MASTER TITLE STYLE

Anda mungkin juga menyukai