SKRIPSI
DEDING SUKANTO
A1C211095
ii
iii
iii
iv
ABSTRAK
iv
v
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4
v
vi
2. Kondisi Lingkungan.................................................................... 27
3. Jenis-Jenis Tumbuhan Palem (Palmae) di Hutan Tirta Rimba
Baubau......................................................................................... 27
4. Deskripsi Palem (Palmae) di Hutan Tirta Rimba Baubau .......... 28
B. Pembahasan....................................................................................... 46
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan .......................................................................................... 52
B. Saran ................................................................................................ 52
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................53
LAMPIRAN.................................................................................................56
vi
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
vii
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
viii
ix
DAFTAR LAMPIRAN
1. Peta Kawasan Wisata Alam Air Terjun Tirta Rimba Baubau ....................... 57
ix
x
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
rahmat dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Jenis-jenis
Tumbuhan Palem di Kawasan Taman Wisata Alam Tirta Rimba Baubau’’ dengan
tepat waktu. Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari
kerja sama, bimbingan, dorongan serta bantuan dari semua pihak. Penulis dengan
Dra. Asmawati Munir, M.Si. selaku pembimbing I dan Lili Darlian, S.Si., M.Si.
selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan kepada penulis. Tak lupa
x
xi
6. Kepala BKSDA Kendari dan BKSDA Baubau beserta Staf yang memberikan
7. Kepada Saudara Andia Alti, S.Pd. La ode Imba, S.Pd, Asrul Asis, S.Pd,
Kawasan Taman Wisata Alam Tirta Rimba Baubau, yang memberikan inspirasi
serta motivasi
Teriring salam dan sembah sujud penghargaan yang tidak terhingga kepada
kedua orang tuaku Ayahanda La Ode Uddin dan Ibundaku Sitti Asni tercinta atas
curahan kasih sayang, doa, pengertian dan pengorbanannya selama ini yang tidak
akan pernah bisa terbalaskan. Saudaraku Aswin, La Ode Muh. Faisal dan La ode
Muh. Rizal yang selalu memberi motivasi dalam menyelesaikan hasil penelitian.
kesempurnaan dan semoga bermanfaat bagi para pembaca dan penulis sendiri.
Amin.
Penulis
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara yang termasuk wilayah tropis yang
hutan produksi, hutan lindung, suaka alam dan hutan wisata serta hutan
hidup di dalamnya. Oleh karena itu, beribu-ribu jenis tumbuhan yang ada
tumbuhan (flora) dan hewan (fauna) memiliki peran yang sangat penting bagi
(Arief, 1994: 8). Salah satu kawasan yang ada di wilayah Indonesia adalah
Kawasan Taman Wisata Alam Tirta Rimba Baubau adalah salah satu
sebagai kawasan hutan dengan fungsi pelestarian alam sejak zaman Belanda.
1
2
Kokalukuna Kota Baubau. Batas wilayah Taman Wisata Alam Tirta Rimba
timur berbatasan dengan hutan produksi tetap, sebelah selatan berbatasan dengan
hutan produksi tetap dan area pegunungan lain, sebelah barat berbatasan dengan
selat Buton. Kawasan ini terletak pada ketinggian 0-400 m di atas permukaan
laut (dpl), dengan topografi yang bervariasi dari datar, landai dan berbukit
memiliki jenis tanah mediteranian sedangkan tipe iklim menurut Schmidt dan
Fergusson adalah termasuk tipe C dengan curah hujan tahunan bervariasi antara
adaptasi yang luas. Menurut Siregar (2007: 1), palmae yang terdapat di dunia
diperkirakan sekitar 217 marga dan sekitar 3000 jenis yang tersebar di daerah
tropis dan subtropis di dunia dan sebagian juga terdapat pada daerah yang
di Indonesia diperkirakan sekitar 460 jenis yang termasuk dalam 35 marga dan
tumbuhan yang terdapat di hutan dan hidup pada dataran rendah yang jenisnya
tidak mempunyai batang, Areca yang berbatang langsing tanpa duri dan yang
tumbuh liar.
kelas monokotil. Anggota familia ini secara alami tumbuh di hutan mulai dari
dataran rendah hingga dataran tinggi dan sangat beragam jika ditinjau dari
Wisata Alam Tirta Rimba Baubau terdapat berbagai jenis tumbuhan palem,
jenis tumbuhan palem dan sampai saat ini belum pernah diadakan penelitian
palem apa sajakah yang terdapat di Kawasan Taman Wisata Alam Tirta Rimba
Baubau?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Palem tumbuhnya ada yang berumpun ada pula yang tunggal (soliter).
rumpun, karena pembiakan diri hanya tergantung kepada biji saja. Beberapa
6
7
sebagai berikut:
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Monocotyledoneae
Ordo : Arecales
Familia : Arecaceae
banyak pakar yang membagi dalam beberapa sub famili dan jumlahnya
Rustiami (2002: 2), tumbuhan palmae terdiri dari 200 marga dan
sekitar 4000 jenis. Famili ini mempunyai penyebaran yang luas yaitu
daerah hutan hujan tropis Asia, Afrika, Amerika dan daerah beriklim
a. Akar (Radix)
Akar palem ini umumnya tumbuh tinggi dan tegak serta berfungsi
sebagai penyerap unsur hara, air dan penyangga batang. Selain itu,
palem juga memiliki akar serabut (radix adventicia) yaitu akar lembaga
sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari
pangkal batang karena akar ini bukan berasal dari calon akar yang asli
b. Batang (Caulis)
ada yang berduri, licin dan ada pula yang kasar (Witono, 2000: 2).
majemuk yang ukuran dan bentuk bervariasi. Daun palem terdiri atas
daun atau tangkai daun yang melebar, bekas pelepah daun berbentuk
terminal. Bunga duduk pada cabang yang berdaging tebal atau kerap
tiga, bebas atau bersatu dengan yang lain. Benang sari enam,
10
sembilan atau lebih, jarang tiga. Buah buni atau buah batu, kadang-
kadang tiap daun buah tumbuh terpisah menjadi sebuah yang berbiji
d. Bunga (Flos)
malai yang terdiri atas bulir-bulir. Malai ini biasanya diselaputi oleh
e. Buah (Fructus)
(Witono, 2000: 5), jumlah biji yang dihasilkan pada buah sangat
bervariasi, mulai dari berbiji satu sampai tiga. Bentuk biji palem
pakaian, daun untuk atap rumah, juga dapat menghasilkan minyak goreng
c. Sumber bahan anyaman, seperti rotan dan berbagai jenis palem juga
lingkungan tidak hanya tergantung pada kondisi fisik atau kimia tetapi
kelompok utama, yaitu: (1) iklim, (2) tanah, (3) biotik (pengaruh
tumbuhan dan hewan lain) (Loveless, 1989: 259). Tumbuhan Palem juga
membutuhkan unsur hara makro seperti nitrogen (N), sulfur (S), fosfor (P),
dan magnesium (Mg). Hal ini kondisi lingkungan makro maupun mikro
(Polunin 1994:93).
13
Menurut Witono dkk., (2000: 8), palem dapat tumbuh dengan baik
pada tipe tanah yang berpasir, bergambut, kapur dan berbatu, juga dapat
palem menjadi sangat tinggi. Hutan hujan tropis yang memiliki kelembaban
yang cukup sangat tinggi ternyata merupakan salah satu habitat terbaik bagi
tumbuhan palem.
14
Hutan hujan tropis merupakan salah satu habitat yang terbaik bagi
tumbuhan palem. Hal ini disebabkan hutan hujan tropis memiliki curah hujan
habitat-habitat yang berkisar dari lahan liar agak kering dan celah bebatuan
sampai lumpur basah dan dari lantai hutan sampai cabang-cabang pohon
yang tinggi. Tumbuhan ini melimpah ruah di kawasan hutan tropis yang
lembab dan kering. Segi vegetasi, palem (Palmae) terutama penting sebagai
yang berupa pohon dapat memberikan sumbangan yang cukup besar kepada
6. Identifikasi
(jati diri) suatu tumbuhan, dalam hal ini tidak lain menentukan namanya yang
benar dan tempatnya yang tepat dalam sistem klasifikasi. Istilah identifikasi
sering juga digunakan istilah determinasi yang diambil dari bahasa Belanda
mengidentifikasi tumbuhan yang tidak kita kenal, tetapi telah dikenal oleh
dunia ilmu pengetahuan, pada saat ini tersedia beberapa sarana antara lain:
B. Kajian Empirik
termasuk ke dalam 5 genera, yang terdiri dari : Arenga sp., Caryota sp.,
Arenga pinnata.
dan Pinanga.
C. Kerangka Berpikir
Kawasan Taman Wisata Alam Tirta Rimba Baubau merupakan salah satu
banyak ditemukan berbagai jenis flora dan fauna. Jenis flora yang ada di
spesies ini dipengaruhi oleh penetrasi pada fungsi ekologi hutan. Selain itu, juga
17
dipengaruhi oleh kondisi iklim mikro seperti cahaya, suhu, air, kelembaban
udara dan angin. Iklim dapat mempengaruhi kehadiran spesies karena setiap
yang dapat tumbuh dan hidup di tempat yang kering, lembab, rindang
maupun di alam yang terbuka mulai dari dataran rendah hingga dataran
Flora Fauna
Ciri Morfologi
Ciri Morfologi
Identifikasi
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Agustus 2015 yang
Unit Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oloe
Kendari.
1. Definisi Operasional
benar dan tepat dalam sistem klasifikasi yang tergolong tumbuhan palem
19
20
2. Indikator Penelitian
Indikator jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sifat atau
ciri morfologi tumbuhan palem yang meliputi akar, batang, daun, pelepah,
tangkai, duri, buah atau biji serta karakteristik lingkungan penelitian yang
C. Obyek Penelitian
1. Metode Penelitian
1. Instrumen Penelitian
a. Alat
Tabel 3.1.
b. Bahan
Tabel 3.2.
atau menelusuri Kawasan Taman Wisata Alam Tirta Rimba Baubau sampai
yang ada.
parameter lingkungan.
g. Setiap daerah yang telah dijelajahi diberi tanda agar penjelajahan tidak
disediakan.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
meliputi akar, batang, daun, pelepah, tangkai, duri, buah atau biji serta
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kawasan Taman Wisata Alam Tirta Rimba Baubau salah satu kawasan
488 Ha. Secara administrasi Kawasan Taman Wisata Alam Tirta Rimba
dari datar, landai dan berbukit dengan kelerengan 0-25%. Berdasarkan peta
Sedangkan tipe iklim menurut Schmidt dan Fergusson adalah termasuk tipe C
26
27
2. Kondisi Lingkungan
suhu udara, kelembaban udara, intensitas cahaya dan ketinggian tempat yang
terdiri atas 3 topografi, yaitu topografi landai, topografi datar dan topografi
bukit. Data hasil pengukuran faktor lingkungan dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Faktor Lingkungan
Titik/ Suhu Kelembaban Suhu pH Intensitas Ketinggian Titik
Topografi udara Udara (%) Tanah Tanah Cahaya Tempat Koordinat
(oC) (oC) (Lux) (m dpl)
Datar 25 61 24 6.9 1220 75 05o27’41.6”LS
122o 39’ 08.0” BT
Landai 23 63 25 6.7 1290 47 05o 26’ 37.3” LS
122o 38’ 48.7” BT
Bukit 27 58 25 6.8 2250 135 05o 27’ 13.2” LS
122o 39’ 08.4” BT
Rimba Baubau ditemukan 10 jenis palem yang terdiri dari 9 marga yaitu
1. Areca catechu L.
hijau, menyirip, panjang helaian 29 cm, lebar helaian daun 6 cm, ibu tulang
daun menyolok, pertulangan daun sejajar, permukaan licin, tepi daun rata,
luar berwarna hijau, bagian dalam berwarna agak putih dengan panjang
pelepah daun 23 cm. Buah; berbentuk bulat telur, termasuk buah batu,
berdaun sirip agak melengkung, bunga tersusun dalam bulir, bunga betina
A B
C D
30
menyirip, panjang helaian daun 35 cm, lebar helaian daun 5 cm, permukaan
atas licin, pertulangan daun sejajar, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul.
berbentuk lonjong.
31
yang tumbuh berumpun, berbatang lurus yang tinggi rata-ratanya antara 5-7
menggantung.
C D
Batang; besar, bulat, memiliki ijuk, warna coklat kehitaman, diameter 80 cm,
Daun; panjang helaian 51 cm, lebar 2 cm, berbentuk sirip, warna hijau tua,
permukaan helaian daun licin, tepi daun rata, ujung daun meruncing, pangkal
merata, letak helaian daun berselang-seling. Tangkai daun; bentuk segi tiga,
batang, berbiji tiga, warna hijau dan jika masak berwarna hitam.
A B
Batang; bulat, warna hijau kecoklatan, permukaan aga kasar, sedikit berijuk,
Daun; berwarna hijau, menyirip ganda, tepi daun rata, ujung daun,
cm, lebar 4 cm. Tangkai daun; berwarna hijau, melingkari separuh batang,
berijuk, panjang Buah; berbentuk bulat, berbiji satu, berwarna hijau jika
perbungaan terdiri dari suatu tandan yang bercabang. Buah yang masak
A B
35
C D
ganda, tepi daun rata, ujung daun bergerigi ganda, pangkal tumpul,
36
permukaan daun halus, panjang 17 cm, lebar 7 cm, berwarna hijau tua.
terletak dalam suatu tandan yang bercabang. Buah yang masak berwarna
A B
37
C D
6. Cocos nucifera L.
Daun; menyirip, berwarna hijau, bentuk pita, ujung runcing, tepi rata,
3 cm. Tangkai daun; hijau, Pelepah; sedikit berijuk dan melingkari separuh
dalam bentuk malai, tongkol bunga dengan dua seludang, bercabang satu
A B
A B
C D
39
bulat, warna coklat tua, permukaan berambut, diameter 3 cm, Daun; bentuk
bulat, bercelah dalam, berwarna hijau, pnjang helaian daun 9 cm, lebar 5
cm, permukaan atas licin, tipis, tepi rata, ujung bergerigi, pangkal runcing,
pertulangan daun sejajar. Tangkai daun; bentuk segi tiga, berduri halus,
Buah; warna hijau, bentuk bulat telur muncul diantara pelepah daun yang
berupa tandan.
A B
C D
tidak berijuk, bekas duduk daun tidak jelas, ditutupi oleh pelepah. Daun;
bulat, hijau tua, tepi daun rata, ujung daun runcing, pangkal daun tumpul,
berduri, permukaan atas cekung dan permukaan bawah cembung, hijau tua,
A B
C D
Gambar 4.8 Pholidicarpus majadum Becc.
42
pertulangan daun sejajar, tepi daun rata, dan berduri halus, pangkal daun
tumpul, ujung daun meruncing dan berambut, panjang helaian daun 20 cm,
lebar helaian daun 6 cm. Tangkai daun; warna hijau dan berkapur, bentuk
terdapat duri tajam di permukaan atas. Duri; tajam, bentuk segitiga, warna
coklat.
hampir tidak kelihatan karena tidak tertutup oleh daun yang tersusun rapat.
Pelepah dan tangkai daun berduri panjang. Bunga jantan dan bunga betina
terdapat pada pohon yang berbeda. Hal serupa juga dikemukakan oleh
van Steenis (2005: 129), bahwa Salacca edulis merupakan palem yang biasa
dikatakan tidak berbatang, berumah dua dan berumpun kuat. Daun secara
berkelompok tumbuh di atas akar rimpang yang panjang dan besar. Panjang
tangkai 2,5-3 m, di bagian bawah dan tepinya berduri tempel yang banyak.
Panjang helaian daun 4-5 m, dengan ujung daun meruncing dan tepi berduri
A B
C
Gambar 4.9 Salacca edulis Reinw.
Keterangan: A. Habitus (Dokumen Penelitian), B. Daun (Dokumen
Penelitian), C. (Sumber: Botanic Garden, 2003)
44
Tumbuh di daerah rawa yang berair payau atau di tepi hutan bakau. Akar;
serabut. Batang; membentuk rimpang yang terendam oleh lumpur, hanya daun
yang muncul di atas tanah, sehingga Nypa fruticans nampak seolah-olah tidak
berwarna kuning sedangkan yang tua berwarna hijau. Duduk daun berhadapan,
pertulangan daun sejajar, tepi daun rata, pangkal daun tumpul, ujung daun
berada di dalam tanah. Daun berkelompok di atas rimpang yang besar dan
panjang, tidak berduri. Tangkai daun 1-1,5 panjangnya, helaian daun 3,8-5 m,
ujung daun runcing, ibu tulang daun pada sisi bawah dengan sisik berbentuk
garis, lemas dan berpasangan. Tongkol bunga bercabang 2-3 kali, dengan
banyak pelepah daun. Bulir jantan dalam jumlah kecil terdapat pada ujung
ranting, bulat peluru, berbentuk bongkol. Bunga betina dengan bakal buah yang
A B
B. Pembahasan
Alam Tirta Rimba Baubau yaitu terdiri dari 10 jenis tumbuhan palmae yang
Nipa. Jenis palmae yang ditemukan di Kawasan Taman Wisata Alam Tirta
Rimba Baubau merupakan jenis palmae yang dapat tumbuh di daerah tertutup
dan daerah terbuka. Jenis palmae yang tumbuh di daerah tertutup yaitu Salacca
edulis Reinw, Caryota maxima BI., Caryota mitis Laur., Pinanga kuhlii KI.,
Arenga pinnata (Wurmb.) Merr. dan Areca catechu L. sedangkan jenis palmae
adalah Arenga pinnata (Wurmb.) Merr., Pinanga kuhlii KI.. Kedua jenis
tumbuhan palem tersebut ditemukan pada daerah pinggir aliran air dengan
kisaran suhu udara 27oC, suhu tanah 25oC, kelembaban 58%, pH 6,8 dan
intensitas cahaya 2250 Lux. Jenis tumbuhan yang ditemukan di daerah landai
adalah Caryota maxima BI. dan Caryota mitis Laur. Kedua tumbuhan tersebut
ditemukan pada daerah yang tertutup oleh pohon-pohon beasar yang berada
temukan dengan kisaran suhu 23oC, suhu tanah 25oC, kelembaban udara 63%,
pH 6,7 dan intensitas cahaya 1290 Lux sedangkan tumbuhan palem yang
Licuala valisda Becc. Nypa fructicans, Salacca edulis Reinw dan Cocos
nucifera L.. Tumbuhan tersebut tumbuh pada kisaran suhu udara 25oC, suhu
tanah 24oC, pH tanah 6,9, kelembaban udara 61% intensitas cahaya 1220 Lux.
tertentu yang ditemukan pada dua daerah bahkan ditemukan pada tiga daerah
penjelajahan. Jenis tumbuhan palem yang ditemukan pada tiga daerah yaitu jenis
Arenga pinnata (Wurmb.) Merr. yang ditemukan pada daerah datar, landai dan
bukit. Hal ini disebabkan karena tumbuhan tersebut mampu beradaptasi pada
(Wurmb.) Merr. dapat tumbuh, dimana pada daerah datar tumbuhan ini tumbuh
di daerah yang lembab, sejuk disepanjang aliran sungai maupun pada daerah
intensitas cahaya matahari tidak menembus lantai hutan seperti pada daerah
landai dan bukit. Kondisi lingkungan pada tiga daerah tersebut menunjukkan
bahwa ketiga daerah ini cenderung lembab dan sejuk dengan kelembaban rata-
rata 58 – 63 %. Hal ini sesuai dengan habitat tumbuh dari tanaman ini yaitu
aren menyukai tempat yang tidak langsung kena sinar matahari dan tumbuh
Tumbuhan palem yang ditemukan pada dua daerah yaitu Pinanga kuhlii
KI.. Tumbuhan ini ditemukan pada daerah bukit dan landai. Menurut
Sudarnadi (1996: 24) pohon tumbuh berumpun, daun majemuk menyirip dengan
anak dun yang agak lebar, bunga majemuk dalam malai yang menggantung,
kedua titik topografi menunjukkan bahwa daerah tersebut cenderung lembab dan
sejuk. Hal ini sesuai dengan habitat tumbuh dari tanaman ini yaitu menyukai
tempat yang tidak langsung kena sinar matahari atau daerah sejuk dan tumbuh
Siregar (2005: 134) menyatakan bahwa tumbuhan menyukai tempat yang sejuk
atau kadang-kadang tumbuh di hutan jati dan tidak tumbuh pada tanah berbatu,
ketinggian hingga 1400 m diatas permukaan laut, musim berbunga dan musim
Jenis lain dari tumbuhan palem yang ditemukan adalah Caryota maxima
dan Caryota mitis. Tumbuhan jenis ini ditemukan pada daerah landai. Jenis
Caryota mitis atau biasa dikenal dengan sarai yang tumbuh secara berumpun,
berbatang lurus dan sedikit berijuk, daunnya bersirip ganda yang anak daunnya
Tumbuhan ini hidup di tempat yang tak terlalu terbuka yang mendapatkan
penelitian adalah Salacca edulis Reinw.. Tumbuhan ini ditemukan di dekat aliran
sungai. Tumbuhan ini mampu bertahan hidup pada daerah yang lembab, sejuk
dengan suhu udara 25oC, suhu tanah 24oC, pH tanah 6,9, kelembaban udara 61%
Sastrapradja (1981: 111), bahwa palem memiliki toleransi habitat yang cukup
luas, karena dapat tumbuh di daerah tropik dan sub tropik. Tumbuhan ini tumbuh
di dataran rendah pada tanah yang cukup lembab tetapi tidak menyukai daerah
rawa dan paling bagus tumbuh di daerah terbuka. Berbeda dengan jenis
dataran rendah. Tumbuhan ini menyukai daerah rawa dan tumbuh di daerah
terbuka.
datar adalah Cocos nucifera L..Tumbuhan ini tumbuh pada kisaran suhu tanah
24oC, suhu udara 26oC, kelembaban udara 60%, pH tanah 6,9 dan intensitas
cahaya 1250 Lux. Tumbuhan ini tumbuh pada daerah yang mendapatkan
intensitas cahaya matahari yang cukup dan secara umum tumbuhan tersebut
dapat tumbuh di daerah pesisir pantai. Sastrapradja (1981: 33) bahwa tumbuhan
ini tersebar di daerah tropika yang banyak dijumpai di daerah pantai pada tanah
yang banyak mengandung garam. Tumbuh baik di bawah ketinggian 300 mdpl
50
dengan curah hujan 1.270 – 2.550 mm per tahun. Selain itu, tumbuhan tersebut
Arenga pinnata (Wurmb.) Merr.. Tumbuhan palem ini tumbuh di daerah lembab,
dekat aliran sungai, baik di hutan-hutan atau daerah yang agak terbuka. Jenis
habitat tertentu. Dalam hal memperbanyak diri tumbuhan tersebut memiliki buah
yang banyak sehingga dengan bantuan hewan yang ada di kawasan hutan dapat
dekorasi, atap rumah tradisional dan dari tandannya dapat diperoleh nira untuk
bahan pembuat gula, cuka dan minuman. Menurut Soesono (2000) dalam Siregar
tumbuhnya. Selain itu, dapat tumbuh dengan baik di daerah pegunungan, lembab,
dekat aliran sungai dan banyak dijumpai di daerah hutan dengan jenis tanah yang
mempunyai tekstur tanah liat berpasir dan curah hujan yang tinggi.
51
kawasan yang memiliki hutan primer dan hutan sekunder. Kawasan hutan ini
memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi karena pada kawasan hutan ini
masih ditumbuhi pepohonan yang besar dan tinggi sehingga cahaya matahari
tidak langsung menyinari permukaan tahah. Hal ini disebabkan karena terhalang
oleh penutupan tajuk (kanopi) dari pepohonan yang ada di kawasan hutan
berbagai jenis tumbuhan dapat tumbuh di daerah tersebut. Salah satu tumbuhan
yang hidup yaitu tumbuhan palmae yang tumbuh dan bernaung di bawah kanopi
tanah, intensitas cahaya, dekat aliran sungai sehingga ketersedian air tercukupi
dan daerah terbuka tergantung dari adaptasi dengan lingkungannya. Hal ini
sejalan dengan pernyataan Soesono (2000) dalam Siregar (2007: 8) bahwa palem
dapat tumbuh dengan baik di daerah pegunungan, lembab, dekat aliran sungai
dan banyak dijumpai di daerah hutan, dengan jenis tanah yang mempunyai
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Kawasan Taman Wisata Alam Tirta Rimba Baubau, ditemukan 10 jenis yaitu
Areca catechu L., Pinanga kuhlii KI., Arenga pinnata (Wurmb), Caryota mitis
B. Saran
mengingat luasnya hutan dengan kondisi lingkungan yang beragam, maka perlu
diadakan penelitian lanjutan dengan mengambil wilayah yang lebih luas dan
52
53
DAFTAR PUSTAKA
Barfod, A.S. dan Pongsattayapipat, R., 2008. Validation Of Licuala pitta (Arecaceae;
Coryphoideae) From Southeast Thailand. Blumea. 53: 617–620.
Dransfield, J., and Beentje, H., 1995. The Palms of Madagascar. Royal Botanic
Garden Kew and The International Palm Scienty.
Loveless, A.R. 1989. Prinsip – prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik 2.
PT. Gramedia. Jakarta.
Nursanti, F. 2013. Tangkap Perkecambahan Benih Palem ekor Tupai Terhadap Lama
Perendaman Dalam Air. UNBARA Baturaja. ISSN : 2303-1138.
Pangemanan L., Komalig C., dan Kaligis T., 2008. Beberapa Jenis Palem yang
Berpotensi sebagai Tanaman Pengisi Ruang Terbuka Hijau. Universitas
Sam Ratulangi. Jurnal Beberapa Jenis Palem. Manado. Volume 8 No 2. Hal:
49-52. ISSN: 1412-3486
Polunin, N., 1994. Pengantar Geografi Tumbuhan dan Beberapa Ilmu Serumpun.
Terjemahan Gembong Tjitrosoepomo. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.
53
54
Rahawarin Y.Y (2005). Eksplorasi Jenis Palem di Pulau Mioswaar, Kabupaten Teluk
Wondama, Irian Jaya Barat (Papua). Biodiversitas. Volume 6, Nomor 2.
Halaman: 108-112. ISSN: 1412-033
Sastrapradja, S., Johanis, P.M., Harini, M.S., Johar, J.A., 1981. Palem Indonesia
(Lembaga Biologi Nasional-LIPI). Proyek Sumber Daya Ekonomi Lembaga
Biologi Nasional-LIPI Bogor. Balai Pustaka, Jakarta.
Siregar, E.S., 2007. Jenis-Jenis Palmae di Hutan Gunung Sinabung Sumatera Utara.
Jurnal Biologi Sumatera. Vol. 2, No. 2. ISSN 1907-5537.
Syafei, E.S., 1994. Pengantar Ekologi Tumbuhan. Jurusan Biologi Fakultas MIPA.
ITB Bandung.
Teo. S., Ang , W. F.,, Lok, A. F. S., Kurukulasuriya and Tan, H. T. W., 2010. The
Status and Distribution Of The Nipah Palm, Nypa Fruticans Wurmb
(Arecaceae), in Singapore. Nature In Singapore. 3: 45–52.
Tjitrosomo, S.S., Said, H., Ahmad, S., Hadisunarso, Romla, M., Trengono, K.,
Pinpuspa, D.J., Ratna, S.H., Mohammad, D., Tayum, A., Wardiman, P.,
Hartono, S., Michael, A.Z., Machmud, N., 1983. Botani Umum 2. Angkasa.
Bandung.
van Stennis, C.G.G.J., 2005. Flora (untuk Sekolah Indonesia). Pradnya Paramita.
Jakarta.
van Stennis, C.G.G.J., 2008. Flora (untuk Sekolah Indonesia). Pradnya Paramita.
Jakarta.
Witono, J.R.A, Suhatman, N, Suryana dan R.N Purwantoro. 2000. Koleksi Palem
Kebun Raya Cibodas. Seri Koleksi Kebun Raya. Vol. 2 (1): 1-63.
55
55
56
………………………………………………………..Cocos nucifera
8. a. batang memiliki ijuk, buah muncul dari pelepah ... …. Arenga pinnata
………………………………………………………….Areca catechu L.