Anda di halaman 1dari 21

IDENTIFIKASI KEPENTINGAN MASYARAKAT DESA

SIWELI DALAM PENGELOLAAN SISTEM KPH

Laporan Praktik Umum / Magang

“Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Praktik Umum / Magang

Oleh :

HIDAYAT
L 131 17 316

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
HALAMAN PENGESAHAN

Judul :Identifikasi Kepentingan Masarakat Desa Siweli Dalam Pengelolaan

Hutan Sistem KPH .

Nama : Hidayat

Stambuk : L 131 17 316

Jurusan : Kehutanan

Fakultas : Kehutanan

Universitas : Tadulako                                                                                       

                                                                              Palu, September 2020

Mengetahui,

Koordinator Dosen Pembimbing


Praktik Umum/Magang Praktik Umum/Magang

Ir. Arman Maiwa, S.Hut.,MP Prof.Dr.Ir. Syukur Umar,DESS


NIP. 19881021 201903 1 009 NIP. 19651127 199011 001

Menyetujui,
Ketua Jurusan Kehutanan
Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako

Dr. Naharuddin, S.Pd., M.Si


NIP. 19721230 200112 2 002

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktik umum/magang ini

dengan baik.

Laporan Praktik kerja lapangan ini disusun guna melengkapi persyaratan untuk

memenuhi tugas akhir. Lebih dari itu, praktik umum / magang ini dapat memberikan

kontribusi positif kepada mahasiswa berupa orientasi pengenalan bidang empirik

bidang yang digelutinya selama masa studi di Jurusan Kehutanan Universitas

Tadulako.Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah

memotivasi, memberi dukungan dan semangat selama penyusunan Laporan magang

ini berlangsung. Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Bapak Dr.Ir. Adam Malik., M.Sc, Dekan Fakultas Kehutanan Universitas

Tadulako.

2. Bapak Dr.Ir. Imran Rachman, M.P, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas

Kehutanan Universitas Tadulako.

3. Bapak Dr. Naharuddin, S.Pd. M.Si, Ketua Jurusan kehutanan Fakultas

Kehutanan Universitas Tadulako.

4. Bapak Ir. Arman Maiwa, S.Hut.,MP, Koordinator Praktik umum/magang.

5. Bapak Prof. Dr. Ir. Syukur Umar.,DESS, dosen pembimbing yang telah

bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, petunjuk,

arahan, dan saran pada penulis.

6. Ruslan Hasani dan Rabaia, orang tua saya yang selalu memberikan bantuan

serta dukungan pada penulis.

iii
7. Randy Rawuly, Winda, Rohis Rachman, Rhey Riflandi , dan Taufik saudara

kandung saya yang selalu memberikan bantuan juga dukungan.

8. Bapak Gideon Abdi Kris K.,SE selaku pengawas dan pendamping di Kantor

KPH Dampelas Tinombo yang telah memberikan informasi serta fasilitas

selama pelaksanaan Praktik Umum/Magang.

9. Aldin Febryanto, Herianto, Ahmad Andri Satyawan, Hidayat, Ariska, Sahratul

Aini, Saskia Palangi, dan Mardalena yang merupakan rekan magang di Kantor

Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Dampelas Tinombo yang telah banyak

membantu dalam pelaksanaan Praktik Umum/Magang.

10. Rekan-rekan seperjuangan khususnya angkatan 2017

11. Semua pihak yang belum sempat disebutkan namanya satu-persatu yang telah

banyak memberikan bantuan dalam penyelesaian laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan Praktik Umum / Magang ini, masih terdapat

banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

sifatnya membangun demi terciptanya kesempurnaan pada laporan-laporan yang akan

mendatang.

Palu, September 2020

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................vi
I. PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Tujuan Praktik Magang.........................................................................................2
1.3 Manfaat Praktik Magang.......................................................................................2
II. GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTEK UMUM/MAGANG..............3
2.2 Letak dan Luas KPH Dampelas-Tinombo..........................................................3
2.3 Keadaan Fisiografi dan Topografi.......................................................................3
III. KEGIATAN PRAKTEK UMUM MAGANG................................................5
3.1 Kegiatan di Kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Dampelas
Tinombo5
3.2 Kegiatan Di Lapangan...........................................................................................5
3.3 Pembahasan............................................................................................................6
IV KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................8
4.1 Kesimpulan...................................................................................................................8
4.2 Saran........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

v
DAFTAR LAMPIRAN

No. Nama

1. Lampiran 1. Pengenalan lingkungan magang oleh dosen Pembimbing magang

2. Lampiran 2. Pengenalan program dan pencapaian yang telah di capai oleh Intansi
Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Dampelas Tinombo.

3. Lampiran 3. Pembukaan pembahasan Rencana Pengelolaan Hutan Jangka


Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Dampelas Tinombo

4. Lampiran 4. Pembersihan Persemain Di Kantor KPH Dampelas Tinombo

5. Lampiran 5. Penanaman pohon Pala dan Ketapang Kencana di desa Siweli oleh
Mahasiswa magang bersama Kesatuan Pengelolaan Hutan Dampelas Tinombo

6. Lampiran 6. Wawancara bersama masyarakat desa Siweli

vi
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kehutanan dengan sistem KPH melalui skema perhutanan sosial

dalam upaya meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelolah potensi

sumberdaya hutan dengan upaya pembermdayaan secara parsitipatif untuk

meningkatkan kemampuan masyarakat. Perhutanan sosial merupakan pengeloaan

hutan dengan sistem lestari, yang dilaksanakan dalam kawasan hutan dalam bentuk

hutan Desa, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Tanaman Rakyat dan Kemitraan

Kehutanan (KLHK, 2018). Yang dikeloah oleh masyarakat setempat dalam upaya

peningkatan perekonomian masarakat untuk kesejatraan Desa dan menjaga

keseimbangan lingkungan.

Kehidupan masyarakat desa sekitar hutan tidak bisa dipisahkan dari

keberadaan hutan tempat mereka menggantungkan hidupnya. Tingginya angka

kemiskinan dan laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dari tahun ke tahun

menjadi permasalahan besar dalam pembangunan hutan. Tekanan terhadap hutan

terus meningkat serta tuntutan terhadap pemenuhan kebutuhan hidup dan penyediaan

lahan untuk areal pemukiman dan fungsi-fungsi lainnya menjadi lebih besar.

Implementasi kegagalan pengelolaan hutan akan berdampak pada meningkatnya

deforestasi hutan. Paradigma baru dalam pengelolaan dan pembangunan hutan yang

melibatkan masyarakat merupakan harapan baru untuk dapat memecahkan

permasalahan yang terjadi dalam pembangunan kehutanan (Darusman, 1992). Tingkat

ketergantungan masyarakat terhadap keberadaan sumberdaya hutan sangat tinggi,

namun sejauh ini belum diketahui secara pasti jenis dan besaran nilai manfaat yang

1
diperoleh masyarakat dari hasil pemanfaatan sumberdaya hutan tersebut.(Birgantoro,

n.d.).

2
2

Dalam pengembangan hutan desa, peran pemangku kepentingan dalam bentuk

kelembagaan sangat penting terutama sebagai media penyebaran inovasi (Budi 2009).

Kelembagaan adalah suatu system organisasi dan kontrol terhadap sumberdaya dan

sekaligus mengatur hubungannya (Nasution 2002). Lebih lanjut Suharti dkk (2016)

menyatakan bahwa kelembagaan merupakan aturan dan rambu-rambu sebagai

panduan untuk mengatur hubungan yang saling mengikat atau saling tergantung satu

sama lain dalam suatu kelompok masyarakat.(Qurniati & Kaskoyo, n.d.)

I.2 Tujuan Praktik Magang

Tujuan dari praktik umum/magang ini agar mahasiswa dapat menambah

wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi melalu kegiatan pengalaman langsung di

Dinas instansi yang di tempati magang. Serta bertujuan untuk mengetahui potensi

kelembagaan desa dalam pengelolaan hutan.

I.3 Manfaat Praktik Magang

Manfaat praktik Umum/Magang ini agar mahasiswa dapat merealisasikan apa

yang di dapatkan dari angku kuliah, sehingga pemahamannya lebih mendalam

khususnya di bidang yang telah di dapatkan atau di jalankan selama melaksanakan

praktik umum magang di Kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Dampelas

Tinombo .
II. GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTEK
UMUM/MAGANG

II.2 Letak dan Luas KPH Dampelas-Tinombo

Berdasarkan Peta Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Sulawesi

Tengah (SK Menhut No. 757/Kpts-II/1999, tanggal 23 September 1999), Provinsi

Sulawesi Tengah memiliki kawasan hutan seluas 4.394.932 ha dan Non Kawasan

Hutan seluas 2.408.3 68 ha. Sementara itu, luas Kawasan Hutan di Kabupaten

Donggala berdasarkan Penunjukkan Kawasan Hutan Provinsi Sulawesi Tengah adalah

708.078 ha dan Non Kawasan Hutan seluas 318.254 ha.

Mengacu pada kriteria pemilihan KPH-P model, adalah Kecamatan Balaesang

dan Sojol. Sedangkan wilayah yang masuk Provinsi Sulawesi Tengah menetapkan

satu wilayah KPH-P model (1 unit wilayah KPH-P) Dampelas-Tinombo (unit V).

Berdasarkan administrasi pemerintahan, KPH-P Dampelas-Tinombo (Unit V) berada

di dua Kabupaten, yaitu Kabupaten Donggala dan Kabupaten Parigi-Moutong.

Wilayah yang masuk di dalam Kabupaten Donggala adalah Kecamatan Balaesang,

Damsol dan Sojol, dan di Kabupaten Parigi-Moutong adalah Kecamatan Tinombo dan

Tinombo Selatan.

II.3 Keadaan Fisiografi dan Topografi

Kecamatan Balaesang terletak pada ketinggian 1 – 550 meter dari permukaan

laut, di mana sebagian terbesar Wilayahnya didominasi oleh pegunungan. Demikian

halnya dengan kecamatan Sojol terletak pada ketinggian 1 – 2.570 meter dari

permukaan laut, dengan persentase terbesar wilayahnya adalah pegunungan.

Sedangkan di Kecamatan Damsol terletak pada ketinggian 1 -.1.000 meter di atas

permukaan laut. Sementara itu di Kecamatan Tinombo, ketinggian tempat dari

permukaan laut antara 0 – 1.865 meter. Persentase terbesar wilayahnya adalah


3
4

pegunungan. Berbeda dengan kecamatan Tinombo Selatan, dimana sebagian besar

wilayahnya tergolong datar, dengan ketinggian tempat antara 1 – 850 meter dari

permukaan laut.

Wilayah KPHP model Dampelas Tinombo merupakan daerah berbukit dan

bergunung terutama pada bagian tengah yang memanjang dari utara ke selatan.

Sedangkan daerah dataran rendah ditemukan pada bagian timur dan barat yang

berbatasan dengan kawasan permukiman dan pertanian di APL. Ketinggian wilayah

berkisar antara 190 m - 1.500 m di atas permukaan laut. Tempat-tempat tertinggi di

wilayah KPH ini dengan ketinggian >1.000 m dpl.berada di pegunungan Ogoamas,

Losung, Simomo dan Tangkelai. Sedangkan tempat-tempat terendah terdapat di

kawasan HL Tg. Dampelas dan kawasan HPT di wilayah desa Malonas.


III. KEGIATAN PRAKTEK UMUM MAGANG

3.1 Kegiatan di Kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Dampelas Tinombo

Pelaksanaan praktik umum/magang yang penulis lakukan di Kantor Kesatuan

Pengelolaan Hutan (KPH) Dampelas Tinombo terdiri atas :

1. Pengenalan lingkungan magang oleh dosen Pembimbing magang

2. Pengenalan program dan pencapaian yang telah di capai oleh Intansi Kesatuan

Pengelolaan Hutan (KPH) Dampelas Tinombo.

3. Pembukaan pembahasan Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan

Pengelolaan Hutan Dampelas Tinombo

4. Penanaman pohon Pala dan Ketapang Kencana di desa Siweli oleh Mahasiswa

magang bersama Kesatuan Pengelolaan Hutan Dampelas Tinombo

3.2 Kegiatan Di Lapangan

Yang menjadi objek pengambilan data ini adalah aparat Desa, masyarakat,

permasalahan dan potensi kelembagaan Desa dalam pengelolaan hutan di Desa siweli

Kecamatan Balaesang Kabupaten Donggala.

Pengambilan data ini menggunakan metode studi kasus, dimana

pengumpulan data di lakukan melalui wawancara mendalam dan pengamatan dari

fokus grup diskusi. Wawancara melibatkan 18 informan kunci. Penetapan informan di

sesuailan dengan metode bola salju, bergerak dari informasi informan yang satu ke

informan lainnya (Susilana, 2015). Informan kunci di wakili oleh masyarakat desa

sejumlah 15 orang dan aparat pemerintahan desa sejumlah 3 orang.

5
6

3.3 Pembahasan

a) Lembaga Masyarakat Desa Hutan di Desa Siweli

Lembaga Masyarakat yang melakukan pengelolaan hutan merupakan

sebuah perkumpulan masyarakat yang tinggal sekitar hutan yang sama-sama

melakukan pemanfaatan lahan dalam kawasan hutan dan bekerja sama dengan

pihak instansi yaitu Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Dampelas Tinombo

sesuai dengan perjanjian yang telah ditentukan. Pengelolaan hutan di

sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi wilayah desa yaitu pengembangan

Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) tanaman kopi.

Tujuan masyarakat dalam pengelolaan hutan desa adalah untuk

meningkatkan kualitas kesejahteraan hidup masyarakat di sekitar hutan,

pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya hutan (SDH) serta

peningkatan kondisi ekonomi masyarakat desa.

Dalam pengelolaan hutan di desa siweli di bentuk lembaga dalam

bentuk KTH kelompk tani hutan. Kelompok tani hutan di desa Siweli yaitu

Kelompok Tani Hutan Alam Lestari terbentuk pada tahun 2018, Kelompok

Tani Hutan di Desa ini beranggotakan 15 orang bersama Kesatuan

Pengelolaan Hutan (KPH) Dampelas-Tinombo Kabupaten Donggala, Sulawesi

Tengah mengembangkan kelompok usaha berbasis potensi Hasil Hutan Bukan

Kayu. Program yang sedang berjalan adalah pembutan gula aren. Pengelolaan

pembuatan gula aren di lakukan sejak 2018.

Fungsi dari Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Dampelas Tinombo

adalah sebagai intansi yang berperan dalam pemberian sosialisasi,

pendampingan, penyedia fasilitas, pengurusan izin kelola hutan, serta evaluasi

keberhasilan dari program yang telah di bentuk.


7

Pada sebuah lembaga penting untuk melihat bagaimana sumber daya

yang dimiliki dapat di identifikasi. Hal itu berguna untuk melihat variasi

sumberdaya yang dimiliki dan bagaimana penggunaan dari sumber daya

tersebut. Selanjutnya bagaimana tindakan untuk menjaga dan melestarikan

sumber daya yang dimiliki tersebut.(Awang et al., n.d.)

Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui

pengelolaan hutan, saat ini pemerintah telah mengadakan Program Perhutanan

Sosial. Program ini menjadi fokus utama dari Kementerian Lingkungan Hidup

dan Kehutanan untuk lebih mensejahterakan masyarakat yang tinggal disekitar

hutan dalam peningkatan ekonomi.

Skema Perhutanan Sosial di desa Siweli masih dalam proses rekomendasi, dan

masih dalam proses penyusunan. Skema Perhutanan Sosial yang di ajukan yaitu

Kemitraan Kehutanan. Kemitraan Kehutanan merupakan  kerjasama antara

masyarakat setempat dengan pengelola hutan, pemegang Izin Usaha Pemanfaatan

hutan, jasa hutan, izin pinjam pakai kawasan hutan atau pemegang izin usaha industri

primer hasil hutan.


IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dalam pengelolaan hutan di desa siweli di bentuk lembaga dalam bentuk KTH

kelompok tani hutan. Kelompok tani hutan di desa Siweli yaitu Kelompok Tani Hutan

Alam Lestari yang sudah berjalan ±2 Tahun, Kelompok Tani Hutan di Desa ini

beranggotakan masyarakat setempat di bawah naungan Kesatuan Pengelolaan Hutan

(KPH) Dampelas-Tinombo Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah mengembangkan

kelompok usaha berbasis potensi Hasil Hutan Bukan Kayu. Program yang sedang

berjalan adalah pembutan gula aren. Pengelolaan pembuatan gula aren di lakukan

sejak 2018.

4.2 Saran
Setelah kurang lebih 2 bulan menjalani kegiatan praktek umum/magang di

kantor Kesatuan Pengelola Hutan Dampelas Tinombo praktikan memberikan saran

untuk KPH Dampelas Tinombo dan saran untuk praktikan sendiri selaku mahasiwa

agar dapat berguna untuk membangun kemajuan pada instansi maupun terhadap

mahasiswa itu sendiri.

4.2.1 Bagi instansi

a. Memberi kepercayaan kepada mahasiwa untuk membantu pekerjaan dan

memberi kritik atau petunjuk bagi mahasiswa magang.

b. Para mahasiswa diberikan tugas sesuai dengan keahlian yang dimiliki nya,

biarpun berbeda tetapi masih ada kaitannya dengan jurusan.

c. Kepada pembimbing lapangan mau membagikan sebagian ilmunya kepada para

mahasiswa magang.

8
9

5.2.1 Bagi mahasiswa

a. Dalam pelaksanaan magang, sebelum terjun langsung ke lapangan kita harus

mempersiapkan bekal materi tentang apa yang akan di praktikan, baik itu

didapat dari referensi-referensi maupun bertanya langsung kepada pembimbing.

b. Menjaga Susana seakrab mungkin dengan pembimbing karena itu akan

mempengaruhi dalam proses kelancaran Tanya jawab.

c. Selama kegiatan magang berlangsung hendaknya melaksanakan pekerjaan

dengan ikhlas, disiplin dan giat untuk mencapai hasil yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Awang, S. A., Widayanti, W. T., Himmah, B., Astuti, A., Septiana, R. M., & Santoso,

L. (n.d.). PANDUAN PEMBERDAYAAN LEMBAGA MASYARAKAT DESA

HUTAN (LMDH). 168.

Birgantoro, B. A. (n.d.). Pemanfaatan Sumberdaya Hutan oleh Masyarakat di KPH

Banyuwangi Utara. 10.

Kamaluddin, A. K., & Tamrin, M. (2019). PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

BERBASIS POTENSI LOKAL MELALUI SKEMA PERHUTANAN

SOSIAL DI AREA KPH TERNATE – TIDORE. TECHNO: JURNAL

PENELITIAN, 8(2), 308. https://doi.org/10.33387/tk.v8i2.1350

Qurniati, R., & Kaskoyo, H. (n.d.). PENGUATAN KELEMBAGAAN PENGELOLA

HUTAN DESA DI SEKITAR GUNUNG RAJABASA LAMPUNG. 7.


LAMPIRAN
Lampiran 1. Pengenalan lingkungan magang oleh dosen Pembimbing magang

Lampiran 2. Pengenalan program dan pencapaian yang telah di capai oleh Intansi
Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Dampelas Tinombo.
Lampiran 3. Pembukaan pembahasan Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

Kesatuan Pengelolaan Hutan Dampelas Tinombo

Lampiran 4. Pembersihan Persemain Di Kantor KPH Dampelas Tinombo


Lampiran 5. Penanaman pohon Pala dan Ketapang Kencana di desa Siweli oleh

Mahasiswa magang bersama Kesatuan Pengelolaan Hutan Dampelas

Tinombo

Lampiran 6. Wawancara bersama masyarakat desa Siweli

Anda mungkin juga menyukai