Disusun Oleh :
Citra Chairunnisa
11140161000005
Pendidikan Biologi 7A
D. Data Pengamatan
Data Kawasan Konservasi : Taman Nasional Bukit TigaPuluh (TNBT)
Provinsi/ Kabupaten/ Kota Riau dan Jambi
Surat Keputusan Menteri Kehutanan
Dasar Hukum Nomor 539/Kpts-II/1995 pada tanggal 05
Oktober 1995
Tipe Kawasan Taman Nasional
127.698 hektar berdasarkan pada SK
Menteri Kehutanan, SK No. 539/Kpts-
II/1995.
Luas Kawasan
↓
144.223 hektar berdasarkan Sk Menteri
Kehutanan, SK No. 6407/Kpts-II/2002.
Kab. Indragiri Hulu dan Kab. Indragiri
Letak Geografis Hilir Provinsi Riau serta Kab. Bungo Tebo
dan Kab. Tanjung Jabung, Provinsi Jambi
Koordinat Kawasan 0°40’ – 1°30 LS, 102°13’ – 102°45’ BT
Hutan dataran rendah, hutan pamah dan
Tipe Ekosistem
hutan dataran tinggi.
Jelutung (Dyera costulata), getah merah
Flora (Palaquium sp.), pulai (Alstonia
scholaris), kempas (Koompassia excelsa),
rumbai (Shorea sp.), cendawan muka
rimau/raflesia (Rafflesia hasseltii), jernang
atau palem darah naga (Daemonorops
draco), dan berbagai jenis rotan.
Memiliki 59 jenis mamalia, 6 jenis
primata, 151 jenis burung, 18 jenis
kelelawar, dan berbagai jenis kupu-
kupu.
Disamping merupakan habitat
harimau Sumatera (Panthera tigris
sumatrae), tapir (Tapirus indicus),
Fauna
ungko (Hylobates agilis), beruang
madu (Helarctos malayanus
malayanus), sempidan biru (Lophura
ignita), kuau (Argusianus argus
argus) dan lain-lain; juga sebagai
perlindungan hidroorologis Daerah
Aliran Sungai Kuantan Indragiri.
Gambar 1
Peta Zonasi Kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh
Sumber :
http://tfcasumatera.org/wp-content/uploads/2014/01/Taman-Nasional-Bukit-
Tigapuluh-TNBT.jpg
F. Kesimpulan
Bukit Tigapuluh merupakan hutan lindung yang telah diubah dan ditunjuk menjadi
taman nasional dengan SK. Menteri Kehutanan No. 539/Kpts-II/1995. TNBT memiliki
letak geografis di Kab. Indragiri Hulu dan Kab. Indragiri Hilir Provinsi Riau serta Kab.
Bungo Tebo dan Kab. Tanjung Jabung, Provinsi Jambi dengan koordinat 0°40’ – 1°30 LS,
102°13’ – 102°45’ BT.
Memiliki keanekaragaman flora yang terdiri dari Jelutung (Dyera costulata), getah
merah (Palaquium sp.), pulai (Alstonia scholaris), kempas (Koompassia excelsa), rumbai
(Shorea sp.), cendawan muka rimau/raflesia (Rafflesia hasseltii), jernang atau palem darah
naga (Daemonorops draco), dan berbagai jenis rotan. Sedangkan keanekaragaman
faunanya terdiri dari 59 jenis mamalia, 6 jenis primata, 151 jenis burung, 18 jenis
kelelawar, dan berbagai jenis kupu-kupu.
G. Daftar Pustaka
Anonim. Taman Nasional Bukit Tigapuluh. https://123slide.org/tn-bukit-tigapuluh-pdf.
2017 diakses pada 15 Oktober 2017 pukul 10:35 WIB
Balai Taman Nasional Bukit Tigapuluh. Taman Nasional Bukit Tigapuluh Tigapuluh.
Riau: Kementerian Kehutanan. 2001
Kuswanda, Wanda, Abdullah Syarief Mukhtar. Potensi Masyarakat dan Peranan
Kelembagaan di Zona Penyangga Taman Nasional Bukit Tigapuluh. Jurnal
Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol. III, No. 4. 2006
Setyowati, Abidah Billah, dkk. Konservasi Indonesia: Sebuah Potret Pengelolaan &
Kebijakan. Jakarta: Pokja Kebijakan Konservasi. 2008
Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 539/Kpts-II/1995
Tropical Forest Conservation Action-Sumatra. TN Bukit Tiga Puluh.
http://tfcasumatera.org/tn-bukit-tiga-puluh/ diakses pada 14 Oktober 2017 pukul
13:56 WIB
Undang-Undang No.05 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistem
Winarni, Tri. Pariwisata Alam 51 Taman Nasional Indonesia : Untaian Rimba Raya
Sumatera. Bogor: Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem.
2016