Nim : 1906110746
Kelas : KHT’B
Matkul : Agrofrestri
1. PENDAHULUAN
Sebagian Besar Sistem Agroforestri di Long Beluah Desa mengikuti
sistem wanatani tradisional pola dan dilakukan secara lintas generasi. Itu alasan
mengapa petani menerapkan sistem agroforestri dengan menggabungkan tanaman
semusim (siklus pendek) dan tanaman pohon(proses panjang) sudah menjadi
budaya lokal yang diturunkan dari generasi ke generasi dari mereka sebelumnya
nenek moyang. Praktek agroforestri tradisional adalah dijelaskan secara rinci
dalam sistem Lembo di Dayak masyarakat di Mahakam Tengah, Kalimantan
Timur.
Desainnya berasal dari tanaman yang tumbuh spontan dari biji yang
dibuang di lahan pertanian agricultural atau memelihara dan memelihara pohon
regenerasi yang ada,dikembangkan dengan membudidayakan tanaman dan
berlangsung terus menerus.Berdasarkan pengamatan singkat, sebagian besar
masyarakat sistem pertanian di desa-desa di Kabupaten Bulungan diProvinsi
Kalimantan Utara menerapkan agroforestri sistem, yang disebut "Pula Pekelet"
atau "Lumaq" oleh LongMasyarakat desa Beluah yang didominasi oleh adat Suku
Dayak Kayan.
𝐧 =𝐍/𝐍 (𝐞)𝟐 + 𝟏
Dimana:
1 = bilangan konstan
Responden dipilih secara purposive pengambilan sampel berdasarkan
partisipasi masyarakat yang menerapkan sistem agroforestri. Jumlah responden
yang diperoleh adalah 34 petani yang memilikitaman.
Data sekunder dan informasi pendukung adalah diperoleh dari kepala desa,
Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Utara, dan studi literatur melalui buku dan
jurnal penelitian.
Data primer diperoleh dari wawancara langsung dan kuesioner direkap dan
dianalisis dan secara kuantitatif.
catechu )dll.
pinnata ), dll.
3 Pendapatan 16.928.329
(Pendapatan - Biaya)
rata-rata per bulan 1.410.694
4. KESIMPULAN
SUMBER JURNAL