Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM BIODIVERSITAS

PERCOBAAN II
IDENTIVIKASI EKOSISTEM MANGROVE

OLEH
NAMA : ADRIAN YANI
STAMBUK : F1D2 18 057
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN PEMBIMBING : BOLO ARIF

PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021

1
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ekosistem merupakan tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara

segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem juga

dapat didevinisikan sebagai hubungan timbal balik yang kompleks antara

makhluk hidup dengan lingkungannya, baik yang hidup maupun tak hidup (tanah,

air, udara, atau kimia fisik) yang secara bersama-sama membentuk suatu sistem

ekologi. Komponen yang hidup dalam suatu ekosistem biasa disebut dengan

komponen biotik, sedangkan komponen tak hidupnya biasa disebut dengan

komponen abiotik.

Mangrove merupakan tanaman pepohonan atau komunitas tanaman yang

hidup di antara laut dan daratan yang dipengaruhi oleh pasang surut. Habitat

mangrove seringkali ditemukan di tempat pertemuan antara muara sungai dan air

laut yang kemudian menjadi pelindung daratan dari gelombang laut yang besar.

Sungai mengalirkan air tawar untuk mangrove dan pada saat pasang, pohon

mangrove dikelilingi oleh air garam.

Ekosistem hutan mangrove adalah salah satu ekosistem hutan yang

memiliki produktivitas tinggi dibandingkan dengan ekosistem yang lain.

Dekomposisi bahan organik yang tinggi, menjadikannya sebagai mata rantai

ekologis yang sangat penting bagi kehidupan mahluk hidup yang ada di wilayah

perairan dan sekitarnnya (karimah, 2017). Berdasarkan uraian tersebut, maka

dilakukanlah percobaan Identifikasi Ekosistem Mangrove.

25
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah bagaimana karakteristik

berbagai macam spesies yang terdapat di pesisir Tanjung Tiram Konawe Selatan?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah untuk mengetahui

karakteristik berbagai macam spesies yang terdapat di Pesisir Tanjung Tiram

Kabupaten Konawe Selatan.

D. Manfaat Praktikum

Mamfaat yang dapat diperoleh pada praktikum ini adalah dapat

mengetahui karakteristik berbagai macam spesies yang terdapat di pesisir Tanjung

Tiram Kabupaten Konawe Selatan.

26
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Ekosistem

Ekosistem merupakan tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara

segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi, dengan kata lain ada

interaksi didalamnya. Ekosistem memiliki suatu unit ekologi yang didalamnya

terdapat struktur dan fungsi. Struktur yang terdapat dalam ekosistem berhubungan

dengan keanekaragaman spesies atau spesies diversity. Ekosistem yang

strukturnya komplek, akan memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi. Fungsi

dalam suatu ekosistem berhubungan dengan siklus materi dan arus energi melalui

komponen-komponen ekosistem (Malik dkk, 2018).

B. Mangrove

Hutan mangrove adalah sumber daya alam tropis yang memiliki manfaat

ganda, baik dari aspek sosial, ekonomi, maupun ekologi. Hutan mangrove berbeda

dengan hutan daratan, dimana hutan mangrove memiliki habitat yang lebih

spesifik karena adanya interaksi antara komponen penyususn ekosistem yang

kompleks dan rumit. Komponen penyusun ekosistem mangrove saling

berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang utuh dan tidak dapat berdiri sendiri.

Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem yang tidak terpengaruh oleh

iklim, melainkan faktor edafisnya sangat dominan dalam pembentukan ekosistem

mangrove (Wardhani dkk, 2017).

C. Ekosistem Mangrove

27
Ekosistem mangrive, yang masih alami dengan jenis mangrove yang

beragam, unik dan produktif di perairan laut merupakan merupakan komunitas

vegetasi pantai tropis yang didominasi oleh beberapa jenis pohon mangrove yang

mampu tumbuh dan berkembang pada daerah yang surut. Mangrove merupakan

hutan payau atau hutan bakau yang tumbuh di daerah payau pada tanah aluvial di

daerah pertemuan air laut dan air tawar di sekitar muara sungai.ekosistem

mangrove juga dapat berfungsi sebagai habitat tempat hidup, tepat berlindung,

memija dan juga sebagai suplai makanan yang menunjang pertumbuhan biota laut

(Yanto, 2016).

D. Manfaat Ekosistem/Tumbuhan Mangrove

Ekosistem mangrove merupakan sumber daya alam yang mempunyai

manfaat yang sangat luas jika ditinjau dari aspek sosial, ekonomi, dan ekologi.

Ekosistem mangrove memiliki peranan yang besar bagi suatu kehidupan, hal ini

dapat diketahui dari banyaknya jenis flora dan fauna yang hidup dalam ekosistem

perairan dan darat yang membentuk ekosistem mangrove (Wijayanto dkk, 2015).

Manfaat ekosistem mangrove yang berhubungan dengan fungsi fisik

adalah sebagai mitigasi bencana sebagai peredam gelombang dan angin badai bagi

daerah yang ada di belakangnya, pelindung pantai dari abrasi, gelombang air

pasang, tsunami, penahan lumpur dan penangkap sedimen yang di angkut oleh

aliran air permukaan, pencegah instrusi air laut ke daratan, serta dapat menjadi

penetralisir pencemaran perairan pada batas tertetu (hidayat, 2016).

E. Faktor Yang Mempengaruhi Ekosistem Mangrove

28
Permasalahan yang mengakibatkan kerusakan mangrove dikarenakan

kegiatan perluasan pertambakan udang dan garam, penebangan pepohonan untuk

berbagai kebutuhan abarsi dan sampah. Faktor tersebut dapat mengakibatkan

menurunnya kualitas ekosistem mangrove seperti keberadaan biota gastropoda

berkurang jumlahnya (Setyaji dkk, 2020).

Besaran total luas hutan mangrove berbanding lurus dengan laju

deforestasinya, hal ini merupakan permasalahan utama rusaknya hutan mangrove

yang terjadi pada saat ini. Berkurangnya luas ekosistem mangrove alami terjadi

seiring meningkatnya kebutuhan manusia yang mendorong deforestasi hutan

mangrove untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Eksploitasi yang terjadi secara

terus menerus pada ekosistem mangrove dapat menyebabkan keberadaan

mangrove mengalami penurunan (Isda dkk, 2016).

29
III. MEODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 17 April 2021 pukul 08.00

WITA sampai selesai, berlokasi Di Pesisir Tanjung Tiram, Kabupaten Konawe

Selatan, Sulawesi Tenggara.

B. Bahan Praktikum

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini, tertera dalam Tabel 1

sebagai berikut:

Tabel 1. Bahan dan kegunaan.


No Bahan Kegunaan
1 2 3
1 Tali rafia Sebagai batas plot
2 Meteran Sebagai pengukur plot
3 Sampel mangrove Sebagai objek pengamatan
4 Patok Sebagai batas plot
5 Plastik sampel Sebagai penyimpanan sampel yang
ditemukan
6 Buku identifikasi Sebagai baha untuk menentukan
spesies sampel

C. Alat Praktikum

Alat yang digunakan dalam praktikum ini tertera dala Tabel 2 sebagai

berikut:

Tabel 2. Alat dan Kegunaan


No Alat Kegunaan
1 2 3
1. Alat tulis Untuk mencat hasil pengamatan
2. gunting Untuk memotong bahan
3. Spidol permanen Untuk menulis spesies sampel
4. Kamera Untuk mendokumentasikan hasil
pengamatan.
5. Plastik ziplock Untuk menyimpan sampel

30
D. Prosedur Kerja

Prosedur kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Dilakukan observasi awal pada pengamatan

2. Ditentukan lokasi pembuatan plot untuk pengamatan mangrove

3. Diamati sampel mangrove disekitar ekosistem mangrove

4. Diidentifikasi jenis mangrove dengan menggunakan buku identifikasi.

31
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Bakau (Rhizophora sp.)

Gambar 1. Bakau (Rhizophora sp.)

a. Klasifikasi :

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malphighiales
Genus : Rhizophora

Spesies :Rhizophora apiculata

b. Deskripsi :

Tumbuhan bakau merupakan tumbuhan yang mendominasi suatu

ekosistem mangrove. Kumpulan tumbuhan bakau yang berinteraksi dengan

lingkungan dan organisme lainnnya membentuk suatu ekosistem hutan bakau.

Ekosistem hutan bakau ini memiliki fungsi fisik sebagai penahan abrasi pantai

dan intrusi air laut, fungsi biologisnya sebagai habitat berbagai macam spesies

hewan maupun biota laut, dan fungsi ekonomis/sosial nya sebagai penyokong

mata pencaharian dari masyarakat pesisir (Putri, 2015).

2. Api-Api (Avicennia alba)

32
Gambar2. Api- api(Avicennia alba)

a. Klasifikasi

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Genus : Avicennia L.
Spesies : Avicennia alba

b. Deskripsi:

Bakau api-api merupakan salah satu tumbuahan baakau yang terdapat pada

ekosistem mangrove. Banyak manfaat yang dimiliki oleh tumbuha bakau api-api

(Avicennia alba) ini khususnya sebagai antibakterial terhadap bakteri patogen,

seperti Stahylococcus aureus, Escherichia coli, dan Pseudomonas. Bagian

tumbuhan Avicennia alba yang dijadikan bahan sebagai antibakterial adalah

bagaian daun. Daun Avicennia alba ini sebagai antibakteri dan anti jamur secara

in vitro dan dapat berfungsi untuk meningkatkan kelangsunga hidup post larva

udang windu secara in vivo (Hardi, 2016).

3. Bogem (Sonneratia sp.)

33
Gambar3. Bogem (Sonneratia sp.)

a. Klasifikasi :

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Mytrales
Genus : Sonneratia
Spesies : Sonnerita sp.

b. Deskripsi:

Tunbuhan bakau yang merupakan salah satunya Sonnerati alba,

merupakan salah satu tumbuhan yang banyak manfaat salah satunya adalah

sebagai sumber yang kaya akan tannin yang merupakan sebagai antimikroba.

Sonnerati alba selain sebagai antimikroba karna kandunga taninnya juga

merupakan sebagai obat diabetes. Tumbuhan ini memiliki khasiat pada daunnya

dan telah menjadi pusat penelitian selama bertahun-tahun (Posangi, 2015).

4. Tancang (Bruguiera)

34
Gambar4. Tancang(Bruguiera sp.)

a. Klasifikasi :

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Genus : Bruguiera Lam
Spesies : Bruguiera cylindrica

b. Deskripsi :

spesies Bruguiera adalah mangrove tancang (Bruguiera

cylindrica). Mangrove tancang ini bisa dijumpai di daerah hutan payau Cilacap.

Mangrove tancang memiliki banyak potensi sebagai obat. Beberapa diantaranya

memiliki potensi sebagai antioksidan, antimikroba, dan antikanker. Bagian dari

tumbuhan mangrove yang dapat dimanfaatkan adalah akar, kulit batang, dan

daun. Tumbuhan mangrove mengandung senyawa flavonoid dan polifenol.

Mangrove tancang ini bisa digunakan sebagai obat tradisional (Putri, 2019).

35
V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini yaitu ekosistem

mangrove didominasi oleh tumbuhan bakau, tumbuhan bakau yang terdpat pada

ekosistem mangrove di tanjung tirang adalah Bakau (Rhizophora sp.), Api- api

(Avicennia alba), bakau bogem (sonneratia sp.) dan tancang (Bruguiera sp.).

masing-masing dari tumbuhan bakau tersebut memiliki karakteristiknya

tersendiri. Bakau memiliki ciri yang mencolok berupa akar tunjang yang besar

dan berkayu, pucuk yang tertutup daun yang meruncing, serta memiliki buah

yang berkecambah dan berakar ketika masih di pohon.

Api-api memiliki beberapa ciri yang merupakan bagian dari adaptasi

pada lingkungan berlumpur dan bergaram. Di antaranya: Akar napas serupa

paku yang panjang dan rapat, muncul ke atas lumpur di sekeliling pangkal

batangnya. Daun-daun dengan kelenjar garam di permukaan bawahnya. Bakau

bogem merupakan pohon penghuni rawa-rawa tepi, sungai dan hutan bakau.

Tancang merupakan tumbuhan yang dapat tumbuh setinggi 15 meter dengan

permukaan batang berwarna gelap, halus, memiliki akar yang disebut akar lutut,

daun elips berwarna hijau dan permukaan bawahnya berwarna hijau kekuninga.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Praktikan berharap agar asistem secara konsisten dalam memberikan

bimbingan penyusunan laporan.

36
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, F, M dan Senoaji, G., 2016, Peranan Ekosistem Mangrove di Pesisir Kota
Bengkulu dalam Mitigasi Pemanasan Global Melalui Penyimpanan Karbon,
Jurnal Manusia dan Lingkungan, 33(3): 327-333.

Isda, N, M., Sari, U., Haris, G., 2016, Tingkat Kerusakan Ekosistem Mangrove di Desa
Teluk Belitung Kecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti, Jurnal Riau
Biologia, 1(4): 24-30.

Karimah., 2017, Peranan Ekosistem Mangrove Sebagai Habitat untuk Organisme Laut,
Jurnal Biologi Tropis, 17(2): 51-58

Malik, A., Efendy, R., Salsabila, H., 2018, Pemahaman Tentang Lingkungan
Berkelanjutan, Jurnal Modul, 18(2): 75-82.

Posangi, A., Farakllimela, T, L., Bara, R & Wowor, P, M., 2015, Uji Efek Antibakteri
Jamur Endofit Akar Tumbuhan Bakau (Sonneratia alba) Terhadap Bakteri
Staphylococcus aureus dan Escherichiae coli, Jurnal e-Biomedik, 3(3): 785-788.

Putri, E., Raharjo, P., Setiady, D & Zallesa, S., 2015, Identifikasi Kerusakan Pesisir
Akibat Konversi Hutan Bakau (Mangrove) Menjadi Lahan Tambak di Kawasan
Pesisir Kabupaten Cirebon, Jurnal Geologi Kelautan, 13(1): 9-24.

Putri, P dan Haryanto., 2019, Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Etanol, Fraksi Heksan, Etil
Asetat dan Etanol-Air dari Daun Mangrove Tancang (Bruguiera gymnorrhiza)
terhadap Sel Kanker Payudara T47D, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong Aktivitas, 177-183.

Setyaji, A, W., Yuli, L., Soenarjo, N., 2020, Komposisi dan Kelimpahan Gastropoda
Pada Ekosistem Pangrove di Desa Tireman Kabupaten Rembang Jawa Tengah,
Jurnal Of Marine Research. 9(1): 41-48.

Wardhani, F, K.., Poedjirahajoe, E., Marsono, D., 2017, Penggunaan Principal


Component Analysis dalam Distribusi Spasial Vegetasi Mangrove di Pantai Utara
Pemalang, Jurnal Ilmu Kehutanan, 11(1) : 29-42.

Wijayanto, D., Fadila, H., Saputra, S, W., 2015, Nilai Manfaat Ekonomi Ekosistem
Mangrove di Desa Kartika Jaya Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal Jawa
Tengah, Managemen Of Aquatic Resources Jurnal, 4(3): 180-187.

Yanto, R., Pratomo, A., Irawan, H., 2016, Keanekaragaman Gastropoda pada Ekosistem
Mangrove Pantai Masiran Kabupaten Bintan, Jurnal Researchtgate Net : 1-10.

37
LAPORAN SEMENTARA

Keanekaragaman Ekosistem Mangrove


No Jenis Mangrove Gambar
1 2 3

1 Bakau (Rhizopus sp)

2 Api-api (Avicennia
alba)

Tabel. Lanjutan

38
1 2 3

3 Bogem (Sonneratia
sp.)

4 Tancang (Bruguiera
sp.)

Judul : Identifikasi Ekosistem Mangrove

39
Tujuan: Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah untuk mengetahui

karakteristik berbagai macam spesies yang terdapat di Pesisir Tanjung

Tiram Kabupaten Konawe Selatan

Daftar Nama kelompok 2:

1. Ferdy wiguna

2. Adrian

3. Samsudin

4. Dewi Jayanti

5. Sri Wahyuni

6. Wanda Yulia Rahman

7. Nurayini Kaimudin

8. Nurhasana Kalimbona

9. Feby Juliana Kasim

Minggu, 18 April 2021


Asisten Pembimbing

Bolo Arif

40

Anda mungkin juga menyukai