Asisten : Sudirman
Jumat / Sesi 2 / Kelompok 1
2
Asisten : Sudirman
Jumat / Sesi 2 / Kelompok 1
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya penulis telah dapat menyelesaikan hasil laporan praktikum
mengenai Parameter Fisika dan Parameter Kimia-1 dan Pengambilan Sampel
Parameter Biologi ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Tidak lupa penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada bapak Ir.
Clemens Sihotang sebagai dosen penanggung jawab mata kuliah limnologi dan
juga kepada para asisten limnologi karena telah memberikan arahan dan
bimbingan sehingga laporan ini dapat disusun.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini terdapat kekurangan
baik dari segi penyusunan, bahasa serta materi yang terdapat di dalamnya. Oleh
karena itu penulis menerima kritikan yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan laporan praktikum di masa yang akan datang. Semoga laporan
praktikum ini bermanfaat bagi kita semua.
3
Asisten : Sudirman
Jumat / Sesi 2 / Kelompok 1
DAFTAR ISI
Isi
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI .............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..................................................................................
12
12
12
15
4.2. Pembahasan...................................................................................
16
4
Asisten : Sudirman
Jumat / Sesi 2 / Kelompok 1
19
5.2. Saran..............................................................................................
19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
5
Asisten : Sudirman
Jumat / Sesi 2 / Kelompok 1
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
23
6
Asisten : Sudirman
Jumat / Sesi 2 / Kelompok 1
I. PENDAHULUAN
perairan
yang
tercemar
komunitasnya
dicirikan
dengan
keanekaragaman yang rendah dan adanya perubahan struktur komunitas dari yang
stabil menjadi labil.
Air merupakan fasa cair dari persenyawaan kimia yang dibentuk oleh dua
bagian berat hydrogen dan 16 bagian berat oksigen, di dalam air itu terkandung
pula sejumlah kecil air berat, gas dan zat padat, terutama bentuk garam dan
larutan. (Hehanusa, 2001)
7
Asisten : Sudirman
Jumat / Sesi 2 / Kelompok 1
8
Asisten : Sudirman
Jumat / Sesi 2 / Kelompok 1
9
Asisten : Sudirman
Jumat / Sesi 2 / Kelompok 1
10
Asisten : Sudirman
Jumat / Sesi 2 / Kelompok 1
udara adalah sekitar 0,03 0/0. Kandungan karbondioksida bebas dalam air murni
pada tekanan 1 atm dan temperatur 250C adalah sekitar 0,4 mg/L. (Wardoyo,
1981)
(Boyd, 1982) menyatakan bahwa kandungan karbondioksida bebas yang
terdapat di dalam perairan merupakan hasil proses difusi karbondioksida dari
udara dan proses respirasi organisme akuatik dan di dasar perairan karbondioksida
juga dihasilkan dari proses dekomposisi.
Konsentrasi karbondioksida bebas yang baik adalah tidak lebih dari 25
mg/L dan tidak kurang dari 10 mg/L. Karbondioksida bebas merupakan gas yang
dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan air-renik maupun tingkat tinggi untuk
melakukan fotosintesis. (Kordi, 1996)
Menurut (Pescod, 1973) karbondioksida bebas juga termasuk salah satu
gas yang terdapat di dalam air yang dapat meracuni kehidupan ikan dan hewanhewan air lain.
(Nurdin, 1999) menyatakan bahwa kandungan karbondioksida bebas
sebesar 12 mg/L menyebabkan stres pada ikan, pada kandungan 30 mg/L
beberapa ikan mati dan pada kandungan 100 mg/L hampir semua organisme mati.
Pada umumnya, perairan alami mengandung CO2 bebas > 2 mg/L yang
pada konsentrasi tinggi dapat beracun, karena keberadaannya dalam darah dapat
menghambat pengikatan oksigen oleh hemoglobin. (Zonnevell, 1991)
(Ntac, 1986) menganjurkan agar kadar karbondioksida bebastidak boleh
lebih dari 25 mg/L dengan catatan oksigen terlarutnya cukup tersedia. Selanjutnya
11
Asisten : Sudirman
Jumat / Sesi 2 / Kelompok 1
12
Asisten : Sudirman
Jumat / Sesi 2 / Kelompok 1
Pengukuran Kecerahan
13
Asisten : Sudirman
Jumat / Sesi 2 / Kelompok 1
Kemudian pinggan secchi ditarik sampai pinggan kelihatan dan ukur jaraknya
(jarak tampak) .
Kecerahan
= (a + b)/2
PengukuranSuhu
Pengukuran suhu dilakukan dengan cara mencelupkan thermometer
Pengukuran pH
Pengukuran pH perairan dilakukan dengan menggunakan kertas
lakmus
(kertas pH) dengan cara mencelupkan kertas pH ke dalam perairan dan dilihat
perubahan warna yang terjadi kemudian dibandingkan dengan papan standa rnilai.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
14
Asisten : Sudirman
Jumat / Sesi 2 / Kelompok 1
a.
b.
c.
d.
e.
15
Asisten : Sudirman
Jumat / Sesi 2 / Kelompok 1
4.1. Hasil
Di bawah ini didapatkan hasil perhitungan pengukuran berdasarkan
parameter fisika dan parameter kimia-1 :
Parameter Fisika
Kecerahan :
Jarak hilang :
33 cm
Jarak tampak :
30 cm
Transparansi air
33 cm + 30 cm= 31,5 cm
2
Suhu
: 340C
pH
:7
DO
Dik : ml titran
= 5,3 ml
ml sampel = 50 ml
N titran
= 0,025
Dit : DO = ?
DO (mg/l)=
16
Asisten : Sudirman
Jumat / Sesi 2 / Kelompok 1
=
=
5 , 3 0,025 8000
125 ml6 ml
50 ml
125 ml
22,26 mg/l
= 25 ml
Dit : CO2 = ?
Jawab : tidak ada Co2,
Pengambilan Sampel Parameter Biologi
Air yang tersaring dari 100 Liter air adalah 10 ml maka ditambahkan 10 tetes
lugol.
4.2. Pembahasan
Suhu rata-rata yang diperoleh saat dilakukan pengukuran dengan
menggunakan termometer di Waduk Fakultas Perikanan adalah berkisar antara 30320C ( pada saat praktikum didapat suhu sebesar 340C ).Umumnya perairan
waduk ini mempunyai suhu yang stabil, ini dikarenakan pengukuran dilakukan
pada siang hari maka menyebabkan suhu perairan tersebut tinggi,. Kenaikan suhu
air akan menimbulkan beberapa akibat, jumlah oksigen terlarut dalam air
menurun, kecepatan reaksi meningkat, kehidupan hewan dan ikan terganggu dan
jika melewati batas toleransinya maka hewan air dan ikan akan mati.
Hasil pengukuran tingkat kecerahan di perairan Waduk FAPERIKA adalah
berkisar 31,5 cm. Kecerahan sangat berpengaruh terhadap penetrasi cahaya
matahari yang sampai kedasar perairan. Kecerahan air waduk ini diamati dengan
17
Asisten : Sudirman
Jumat / Sesi 2 / Kelompok 1
menggunakan secchi disk. Semakin tinggi nilai kecerahan maka semakin dalam
daya penetrasi cahaya matahari yang masuk kedalam perairan.
Wardoyo (1991) mengemukakan bahwa 6,5 9,0 merupakan kisaran pH
yang baik bagi pertumbuhan dan kehidupan organisme akuatik. Pengukuran pH
yang dilakukan di waduk Fakultas Perikanan didapat sekitar 7 - 8. Menurut
pendapat ahli diatas perairan ini masih cukup baik untuk kehidupan ikan dan
organisme air lainnya yang ada dalam perairan tersebut.
Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen) adalah jumlah mg/L gas oksigen
yang terlarut dalam air. Sumber oksigen terlarut dalam air berasal dari hasil
fotosintesis oleh fitoplankton atau tanaman air, difusi dari udara dan agitasi air.
Kadar oksigen terlarut dapat dijadikan ukuran untuk menentukan mutu
kehidupan di air. Kehidupan dapat bertahan jika oksigen terlarut minimal 5 mg
oksigen terlarut setiap liter air (5 mg/L), selebihnya tergantung pada ketahanan
organisme, kehadiran pencemar dan suhu air. Pada pengamatan , diketahui kadar
oksigen terlarut sebesar 22,26 mg/l . Ini menandakan bahwa kondisi waduk
FAPERIKA baik untuk menunjang kehidupan di air bagi organisme disekitarnya .
Karbondioksida bebas yang dianalisa adalah karbondioksida yang berada
dalam bentuk gas yang terkandung di dalam air. Kandungan karbondioksida bebas
di udara adalah sekitar 0,03 0/0. Kandungan karbondioksida bebas dalam air murni
pada tekanan 1 atm dan temperatur 250C adalah sekitar 0,4 mg/L.
Konsentrasi karbondioksida bebas yang baik adalah tidak lebih dari 25
mg/L dan tidak kurang dari 10 mg/L. Kandungan karbondioksida bebas sebesar 12
mg/L menyebabkan stres pada ikan, pada kandungan 30 mg/L beberapa ikan mati
18
Asisten : Sudirman
Jumat / Sesi 2 / Kelompok 1
dan pada kandungan 100 mg/L hampir semua organisme mati. Karbondioksida
bebas juga termasuk salah satu gas yang terdapat di dalam air yang dapat
meracuni kehidupan ikan dan hewan-hewan air lain. Pada waduk Faperika
Uiversitas riau ini hanya mengandung sedikit Carbondioksida mendekati tidak
ada.
19
Asisten : Sudirman
Jumat / Sesi 2 / Kelompok 1
20
Asisten : Sudirman
Jumat / Sesi 2 / Kelompok 1
DAFTAR PUSTAKA
21
Asisten : Sudirman
Jumat / Sesi 2 / Kelompok 1
Sedana, I. P., 1996. Prinsip Dasar Kualitas Air dan Pengelolaannya. Fakultas
Perikanan. Universitas Riau (tidak diterbitkan).
22
Asisten : Sudirman
Jumat / Sesi 2 / Kelompok 1
LAMPIRAN
23
Asisten : Sudirman
Jumat / Sesi 2 / Kelompok 1
TERMOMETER
SECCHI DISK
BOTOL BOD
TABUNG ERLENMAYER
KERTAS INDIKATOR pH
LARUTAN
24
Asisten : Sudirman
Jumat / Sesi 2 / Kelompok 1