Makalah ini disajikan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Keruangan
yang diampu oleh:
Disusun Oleh:
2017
Gambaran Kasus
1. Kayu Lapis
Teknik pembuatan kayu lapis telah ditemukan sejak abad ke-17, namun
baru sekitar akhir abad ke-19 kayu lapis diproduksi secara komersial untuk
pembuatan peti teh. Kayu lapis yang digunakan untuk pembuatan peti
memiliki tiga lapisan sehingga biasa disebut three-ply, atau tripleks di
Indonesia.
Lapisan atau veneer yang mengkomposisi sebuah kayu lapis harus relatif
tipis, bila tidak maka kayu lapis cenderung mudah menyusut atau terdistorsi
karena kekuatan adhesifperekatnya kalah kuat dibanding beban kayu veneer.
Karenanya, pembuatan kayu lapis yang lebih tebal tidak dilakukan dengan
menebalkan lapisan veneer, melainkan menambah jumlah lapisan itu. Kayu
lapis yang terdiri lebih dari tiga lapisan, yang biasa disebut multiply.
Terkadang, kayu lapis yang terdiri dari lima lapisan disebut sebagai five-ply.
Lapisan kayu lapis harus selalu dibuat dalam jumlah ganjil untuk
menciptakan konstruksi kayu yang seimbang. Bagian tengah kayu lapis, atau
biasa disebut central core, biasanya relatif lebih tebal dibanding veneer
namun dengan kepadatan yang lebih rendah agar hasil akhir kayu lapis tidak
menjad terlalu berat.
Penyusunan urat kayu (grain) pada setiap lapisan veneer harus diatur
sedemikian rupa sehingga urat lapisan veneer yang di bawah tegak lurus
dengan urat lapisan veneer di atasnya untuk menciptakan kayu lapis yang
merekat dengan kuat. Untuk mempermudah pengaturan urat tersebut,
biasanya kayu yang menjadi bahan dasar kayu lapis terbuat dari spesies
pohon yang sama.
A. Transportasi
B. Tenaga Kerja
C. Iklim
A. Lahan
Lahan untuk mendirikan usaha ini terletak jauh dari rumah penduduk.
Selain itu industri ini telah di tetapkan. Yang terpenting adalah lokasinya
strategis dan dekat dengan bahan baku.
B. Energi
Energi yang digunakan untuk mengolah bahan baku menjadi bahan jadi
ataupun setengah jadi menggunakan listrik dan gas. Industri itu
membutuhkan tenaga listrik yang sangat besar jadi industri itu terletak berada
di dekat gardu induk listrik.
C. Air Bersih
D. Limbah
Limbah yang menonjol pada industri ini adalah asap pembakaran. Asap
pembakaran yang dihasilkan sangat mengganggu walaupun cerobong asap
terletak sangat tinggi. Selain itu limbah berupa zat padat adalah kayu-kayu
hasil pengolahan yang sudah tidak terpakai maupun pengolahan kayu yang
mengalami cacat. Untuk limbah cair biasanya berasal dari pembuang hasil
pembersihan.
Industri ini terletak berada di pusat industri sehingga kegiatan industri ini
memeliki pesaing yang berada didekatnya.
Kesimpulan
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Magelang
http://www.magelangkab.go.id/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Magelang
http://www.magelangkota.go.id/
http://e-journal.uajy.ac.id/6454/2/KOM103709.pdf
http://riskakurniaawati.blogspot.co.id/2014/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Kayu_lapis
https://id.climate-data.org/location/577380/
http://www.ssbelajar.net/2012/09/peraturan-dan-perizinan-pembangunan.html
http://kemenperin.go.id/download/6001/Perpres-No.-28-Tahun-2008-tentang-Ke
bijakan-Industri-Nasional