Banir (akar penopang) umum dijumpai, besar tidak umum atau kecil biasanya tak ada tidak ada
Daun berujung penetes berlimpah dijumpai atau umum jarang atau tak ada tidak ada
Liana berkayu berlimpah biasanya tak ada tidak ada tidak ada
Tumbuhan merayap biasanya berlimpah umum atau berlimpah sangat jarang tidak ada
Lumut dan liken dijumpai dijumpai atau berlimpah biasanya berlimpah berlimpah
Daftar Vegetasi Pada Zona Montane
Podocarpus sp
Bunga edel weiss
Komponen pembentuk ekosistem
hutan pegunungan tinggi
1. Iklim
2. suksesi
3. tanah
iklim
Menurut Elfis (2010) Klimatologi Salah satu faktor penting yang
mempengaruhi penyebaran dan pertumbuhan tumbuh-tumbuhan adalah
iklim.Unsur-unsur iklim seperti temperatur, curah hujan, kelembaban,
dan tekanan uap air berpengaruh terhadap pertumbuhan
pohon.Hubungan iklim dengan tumbuhan sangat erat. Iklim
berpengaruh terhadap berbagai proses fisiologi (fotosintesis, respirasi,
dan transpirasi), pertumbuhan dan reproduksi (pembungaan,
pembentukan buah, dan biji) dan sebagainya. Hubungan tumbuhan
dengan faktor lingkungan iklim merupakan hubungan yang tidak
terpisahkan dan bersifat menyeluruh
suksesi
Suksesi yaitu suatu proses perubahan yang terjadi dalam komunitas atau
ekosistem yang menyebabkan tibulnya penggantian dari satu komunitas
atau ekosistem oleh komunitas atau ekosistem yang yang lain
(Kaendeigh, 1980
Faktor tanah
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, tanah yang
terdapat pada daerah pegunungan tinggi adalah jenis
tanah Vulkanik. Tanah vulkanik adalah tanah yang
terbentuk dari lapukan materi letusan gunung berapi
yang subur mengandung zat hara yang tinggi. Jenis
tanah vulkanik dijumpai di sekitar gunung berapi. Tanah
vulkanik merupakan tanah yang banyak mengandung
unsure hara.
Teliti Hutan Pegunungan Dieng, Nur Sumedi Raih
Doktor
Strategi Pengelolaan Wilayah Hutan Pegunungan: Studi Kasus Pegunungan Dieng Jawa Tengah erosi
di Pegunungan Dieng sangat tinggi, rata-rata 10,7 mm/tahun, yang menyebabkan pendangkalan Waduk
Mrica yang mencapai 40%. Di samping itu, juga menjadi penyebab banjir dan tanah longsor. Selama
tiga tahun terakhir, tercatat terjadi 17 kali banjir dan 70 bencana tanah longsor di Wonosobo.
Pengelolaan wilayah pegunungan dengan pendekatan sektoral, menurut Nur Sumedi, menjadi salah
satu penyebab kerusakan pegunungan Dieng. Selain itu, disebabkan pula oleh belum adanya
kesepahaman dalam pengelolaaan pegunungan antara stakeholder.
Karena kondisi tersebut, Nur Sumedi merekomendasikan adanya pengelolaan wilayah pegunungan
yang menggunakan pendekatan multidisiplin, lintas sektoral, dan partisipasi multistakeholder
Dalam pengelolaan wilayah pegunungan juga harus didasarkan atas keseimbangan dinamis aspek sosial
ekonomi dan ekologis serta hubungan hulu-hilir
Melalui sistem penggunaan lahan yang mengkombinasikan pepohonan dengan tanaman pertanian ini
mampu meningkatkan keuntungan ekonomis, namun kelestarian lingkungan tetap terjaga