Anda di halaman 1dari 16

EKOSISTEM HUTAN

HUJAN TROPIS
Fina Mustika Dewi
DinarAjeng Nur Aziza

KONDISI UMUM HUTAN HUJAN TROPIS


Memiliki curah hujan tinggi sepanjang
tahun

secara umum tanah di hutan hujan tropis


merupakan tanah yang tingkat kesuburannya
rendah akibat pencucian hara oleh curah
hujan yang tinggi

Pasokan hara dilakukan oleh lapisan tipis top


soil yang cukup kaya hara berkat siklus
materi dari tumbuhan hidup ke bahan
organik dan kembali ke tumbuhan hidup

LAPISAN POHON
Lapisan paling
atas ( tingkat
A)

Lapisan
pepohonan
kedua (Tingkat
B)

Pepohonan setinggi 30-45 m


bertajuk lebar,dan umumnya
tersebar
sering berakar agak dangkal
dan berbanir

Pepohonan yang tumbuh sampai


ketinggian sekitar 18-27 m.
tumbuh lebih berdekatan dan
cenderung membentuk sudur
yang bersinambung
Tajuk sering membulat atau
memanjang dan tidak selebr
seperti pohon pada lapis paling
atas

Lapis bawah
(Tingkat C)

Lapisan 4

Lapisan 5
(terna)

Pepohonan yang tumbuh


sampai ketinggian sekitar 814 m.
pepohonan ini cenderung
membentuk lapisan yang
rapat.

lapis belukar yang terdiri dari


spesies dengan ketinggian
yang kebanyakan kurang dari
10 m.
Keanekaragaman flora disini
kurang
ada kebanyakan termasuk
family Commelinaceae,
Zingiberaceae, Araceae, dan
Marantaceae

CORAK IKLIM HUTAN HUJAN TROPIS


SUHU
Rataan suhu tahunan pada hutan hujan tropis berkisar antara 25 sampai 29 ,
dengan sedikit variasi musim. Keragaman suhu musiman yang kecil diwilayah
tropika sebagian tergantung pada keragaman panjang hari tahunan yang kecil.

CURAH HUJAN
Di hutan hujan tropis curah hujan relatif konstan, sekitar 200-400 cm per tahun
Hutan hujan tropis tergantung pada hujan yang berlimpah sepanjang tahun, maka
hutan ini memiliki curah hujan yang tinggi dan tersebar merata.

ANGIN
Wilayah tropika memili kecepatan angin yang biasanya lebih rendah dan angin
topan tak begitu sering dari pada wilayah iklim sedang

KELEMBABAN ATMOSFER
Pada wilayah hutan hujan tropis, kelembapan nisbi cenderung tinggi hampir sepanjang hari,
walaupun dalam musim kering. , kelembapan nisbi selama malam hari selalu dalam
kejenuhan. Selama siang hari, terdapat banyak fluktuasi kelembapan

CAHAYA
Cahaya matahari harian rata-rata untuk wilayah hutan
hujan tropis adalah 5,5 jam sementara rata-rata untuk
bulan paling cerah berkisar 6,3 jam dan untuk bulan
paling tidak cerah sekitar 4,4 jam perhari. Pada bagian
dalam hutan, cahaya dipantulkan oleh daun dan cabang
yang merupakan permukaan dengan sifat optic yang
sangat beragam

Persebaran Flora dan Fauna

Hutan ini kaya dengan jenis pohon yang beaneka ragam dan tinggi.
misalnya: Anggrek (Dendrobium hasselti), pakis sarang bururng
(Asplenium nidus),dan lumut (Polytrichum sp.). Contoh tumbuhan
memanjat antara lain panila (Vaniela planifolia), dan rotan (Calamus sp.)

Persebaran Flora dan Fauna


Kaya akan jenis pohon yang beraneka
ragam dan tinggi, liana berkayu,
tumbuhan epifit , dan juga tumbuhan
saprofit
Contoh flora pada hutan ini diantaranya
Ficus sp.
Anggrek (Dendrobium hasselti), panila
(Vaniela planifolia), beberapa jenis
jamur, benalu (Cuscuta sp.), Rafflesia
sp., Balanophora, Khortasella dan lainlain.

Jenis hewan yang dapat


ditemukan pada hutan hujan
tropis ialah jenis bunglon,
biawak pohon, tokek, ular,
katak, burung.
Serangga dari jenis Orthopthera,
kupu-kupu dan ngengat. Terdapat
juga beberapa jenis monyet.

Upaya pelestarian
Berdasarkan Undang-Undang Nomor Tahun 1990, strategi
konservasi yang ada sekarang ini dapat diikhtisiarkan sebagai
berikut :
1.

Perlindungan proses ekologis yang penting dalam menyangga


kehidupan, yang meliputi usaha-usaha dan tindakan-tindakan
yang berkaitan dengan :

Perlindungan daerah-daerah pegunungan yang belereng curam


dan mudah tererosi yaitu dengan membentuk hutan-hutan
Perlindungan daerah pantai dengan pengelolaan yang
terkendali bagi daerah hutan bakau dan hutan pantai serta
daerah hamparan karang

Perlindungan daerah aliran sungai, lereng perbukitan dan tepi


sungai, danau, ngarai, dengan pengelolaan yang terkendali
terhadap vegetasi
Pengembangan daerah-daerah hutan luas seperti misalnya
dijadikan mintaka rimba di dalam Taman Nasional, Suaka
Margasatwa, dan Cagar Alam
Perlindungan tempat-tempat yang memiliki nilai unik, keindahan
alam yang sangat menarik atau ciri-ciri khas alam atau budaya
daerah tersebut
Mengadakan analisa mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Pengawetan keanekaragaman sumber


plasma nutfah dan habitatnya
2.

Upaya pelestarian keanekaragaman hayati


dan habitatnya telah dilakukan berupa :
Di dalam kawasan Konservasi (in-situ) :
perlindungan yang diberikan untuk
semua habitatnya berupa kawasan Suaka
Alam, Taman Nasional, Cagar Alam,
Suaka Margasatwa, Hutan Lindung,
Taman Hutan Raya, dan lain-lain.

Di luar kawasan (esk-situ) : upaya


konservasi yang dilakukan di luar
habitat aslinya seperti : Kebun raya,
Arboretum, Kebun Binatang, dan
Taman Safari (Ramadanil dan
Elijonnahdi, 2009).

Anda mungkin juga menyukai