Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

Laporan Hasil Observasi

Ringkasan Materi

A. Literasi

Teks laporan hasil observasi (laporan) banyak digunakan dalam buku-buku teks,
ensikopedi, majalah sains, teks-teks sejarah, buku-buku bacaan mengenai fakta-fakta, buku-
buku referensi/sumber, pelajaran di kelas, dan program lingkungan.

Teks laporan memiliki komponen secara umum, yaitu klasifkasi umum dan deskripsi.
Teks laporan tidak sama dengan teks deskripsi. Sebuah teks deskripsi lebih fokus pada hal-
hal yang khusus dan keistimewaan sesuatu hal, sedangkan teks laporan lebih berhubungan
dengan sesuatu hal secara umum. Laporan mengklasifkasikan dan mendeskripsikan segala
sesuatu secara umum, misalnya "kucing" (secara umum), sedangkan teks deskripsi
menjelaskan mengenai seseorang, tempat, atau sesuatu hal secara khusus, misalnya
"kucingku'.

Laporan dapat mencakup fakta-fakta mengenai aspek-aspek yang bervariasi dari


sesuatu objek (bagian-bagian, warna, bentuk, kebiasaan hidup, perilaku).

Struktur umum teks laporan sebagai berikut.

1. Klasifikasi umum : peristiwa atau fenomena yang akan dibahas secara umum.

2. Deskripsi : menjelaskan peristiwa atau fenomena secara lebih rinci hal-hal yang
akan dibahas, seperti bagian-bagian termasuk fungsi-fungsinya: sifat, kebiasaan hidup, atau
perilakunya (untuk makhluk hidup).

Tujuan penulisan teks laporan hasil observasi adalah untuk menyampaikan informasi
hasil pengamatan dan analisa yang sistematis. Informasi yang dijelaskan dalam teks laporan
hasil observasi biasanya bersifat umum, baik itu alamiah ataupun buatan seperti binatang,
tumbuhan, budaya, dan lain-lain.

Di bawah ini adalah beberapa ciri bahasa yang biasanya ditemukan di setiap teks
laporan.

 Objektif (faktual)/realistis, yaitu sesuai dengan objek yang ada atau sesuai dengan
keadaan yang nyata.
 Informatif, yaitu menyampaikan informasi.
 Deskriptif, yaitu menggambarkan/melukiskan objek yang ada.
Sedangkan aspek kebahasaan teks laporan hasil observasi mencakup berikut ini.

 Kata benda umum, seperti "candi di Trowulan".


 Kata hubung untuk menjelaskan ciri, misalnya, "batu bata yang digunakan untuk
membangun candi" (ciri ini berlaku untuk semua candi di Trowulan).
 Keterangan waktu masa kini untuk menyatakan suatu yang umum, misalnye,
"Perjalanan dari jembatan Pangkalan Kelinci menuju Desa Pahlawan biasanya sekitar
1,5 jam".
 Istilah teknis, misalnya, "Sekeliling kolam ini bersusun batu bata setebal kurang lebith
1,60 meter dan kedalaman kolamsekitar 2,80 meter".
 Paragraf dengan kalimat utama untuk menyusun sejumlah informasi.

Untuk dapat mengetahui baik atau tidaknya suatu karangan yang telah dibuat, maka kita
perlu melakukan penyuntingan terhadap karangan yang kita tulis setelah selesai menulfis,
Menyunting karangan adalah kegiatan mengoreksi dan mengecek tulisan yang telah dibuat
agar bersih dari kesalahan dan karangan terthat lebih baik dan sempurna.
B. Kebahasaan

Kata sifat adalah kata yang menerangkan atau keadaan suatu benda, orang, tempat,
binatang, dan sebagainya. Ketika mendeskripsikan makhluk hidup atau objek lain kita banyak
memakai kata sifat atau kata keterangan yang menjelaskan kata benda, seperti ukuran, warna,
bentuk atau rupa, perangai, dan lain-lain.

Kata sifat boleh disertai kata keterangan amat, paling, sangat dan sebagainya sebagai
penguat. Pembagian jenis-jenis kata sifat, yaitu sebagai berikut.

Jenis Contoh Kata Sifat Contoh Kalimat


Pancaindra Asam, manis, tawar, lembut, Makanan itu manis rasanya.
licin Suara penyanyi itu sungguh
merdu.
Perasaan Sedih, benci, malu, suka, Kami suka memancing di
dendam, rindu situ.
Dia merasa sedih apabila
saya pergi.
Bentuk Bulat, bujur, lurus, persegi, Tiang rumah itu sangat lurus.
bengkok Kulitnya putin dan mukanya
bulat.
Ukuran Kecil, besar, panjang, luas, Ruang tamu rumahnya sangat
tebal luas.
Pohon itu sangat besar.
Karakter/Sifat Pandai, rajin, baik, berani, Ali seorang murid yang rajin.
penakut Bapak Amin terkenal dengan
sifat ramahnya.
Cara Fasih, cakap, mahir, cepat, Ibu Rosa sangat mahir
perlahan menganyam tikar.
Meilani fasih berbahasa
Inggris.
Waktu Lama, awal, baru, segera, Sudah lama kami tidak
lambat bertemu.
Hasan selalu datang awal ke
sekolah.
Jarak Hampir, jauh, dekat Kapal itu berada jauh di
tengah laut.
Rumahnya dekat dengan
rumah saya.
Warna Biru, kuning, hijau, kelabu Payung merah itu milik
Bunda Asih.
Melani memakai baju
berwarna kelabu.
Keadaan Buruk, sibuk, indah Baju yang dipakainya sudah
buruk.
Pemandangan di desa itu
sungguh indah.
Unsur bahasa lain yang pertu diperhatikan dalam tels lapoan, yaitu diksi, makna kata, dan
perubahan makna kata.

Diksi (pilihan kata) adalah salah satu alat untuk membuat deskripsi. Pithan kata yang baik
dapat diartikan sebagai `memilih` dan `menyeleksi` kata-kata dengan tepat. Karena setiap
pengungkapan yang baik, yang dapat menimbulkan efek tertentu, harus menggunakan pula
kata-kata yang tepat, yang bukan saja akan menggambarkan objek itu semirip mungkin, tetapi
dapat juga melahirkan setepat-tepatnya apa yang dimaksudkan, Kata yang digunakan harus
harus mengandung satu arti atau satu maksud atau satu gagasan tertentu.

Makna atau arti kata adalah hubungan antara tanda berupa lambang bunyi-ujaran dengan
hal atau barang yang dimaksudkan. Dalam bagian ini dibahas tentang sinonim, antonim,
homonim, homofon, homograf, dan polisemi.

 Sinonim, yaitu kata-kata yang bentuknya berbeda tetapi artinya sama, misalnya buku
dan kitab.
 Antonim, yaitu kata-kata yang artinya berlawanan, misalnya kuno dan modern
 Homonim, yaitu kata-kata yang mempunyai bentuk yang sama tetapi artinya berbeda,
misalnya bisa yang berarti `sanggup` atau `dapat`, dan bisa yang berarti 'racun'
 Homofon, yaitu kata-kata yang mempunyai bentuk yang berbeda dan artinya juga
berbeda tetapi lafalnya sama, misalnya sangsi berarti `ragu-ragu` dan `sanksi` berarti
`hukuman`.
 Homograf, yaitu kata-kata yang mempunyai bentuk yang sama tetapi lafal berbeda
dan artinya juga berbeda, misalnya mental berarti 'terlempar kembali/terpelanting' dan
mental berarti'batin/watak.
 Polisemi, yaitu satu bentuk yang mengandung banyak arti, misalnya makan berarti
'memasukkan sesuatu ke dalam mulut, makan (tangan) berarti 'beruntung besar, dan
makan (garam) berarti'sudah berpengalaman. Makna makan tersebut masih ada
hubungan, baik berupa pergeseran maupun berupa kiasan-kiasan.

Salah satu kemampuan yang perlu dimiliki oleh penulis teks laporan adalah
kemampuan mengikuti perkembangan bahasa, bagaimana kata-kata itu tumbuh,
berkembang, dan berubah. Perkembangan dan perubahan kata beserta maknanya dapat
menyebabkan sebuah bahasa berubah dan berkembang. Perubahan makna kata adalah
sebagai berikut.

 Generalisasi (meluas), yaitu cakupan makna sekarang lebih luas dibandingkan makna
yang lama.
 Spesialisasi (menyempit), yaitu cakupan makna yang dulu lebih luas dibandingkan
makna sekarang.
 Ameliorasi (membaik), yaitu suatu proses perubahan arti di mana arti baru dirasakan
lebih tinggi atau lebih baik nilainya dari arti yang dulu.
 Peyorasi (memburuk), yaitu suatu proses perubahan makna di mana arti baru
dirasakan lebih rendah nilainya dari arti yang dulu.
 Asosiasi, yaitu perubahan makna yang terjadi karena persamaan sifat.
 Sinestesia, yaitu perubahan makna akibat pertukaran tanggapan antara dua indra yang
berlainan.
Soal-Soal
A. Soal Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling tepat!

Kenanga
Kenanga (Cananga odorata) adalah nama bagi sejenis bunga dan
pohon yang menghasilkannya. Ada dua forma kenanga, yaitu
macrophylla, yang dikenal sebagai kenanga biasa, dan genuina,
dikenal sebagai kenanga Filipina atau ylang-ylang. Selain itu, masih
dikenal pula kenanga perdu (Cananga odorata fruticosa), yang
banyak ditanam sebagai hiasan di halaman rumah,

Macrophylla tumbuh dengan cepat hingga lebih dari 5 meter


per tahun dan mampu mencapai tinggi rata-rata 12 meter. Batang
pohon kenanga lurus, dengan kayu keras dan cocok untuk bahan
peredam suara (akustik). Memerlukan sinar matahari penuh atau
sebagian, dan lebih menyukai tanah yang memiliki kandungan asam
di dalam habitat astinya di dalam hutan tadah hujan. Daunnya panjang, halus
danberkilau. Bunganya hijau kekuningan (ada juga yang bersemu dadu, tetapi jarang),
menggelung seperti bentuk bintang laut, dan mengandung minyak biang, cananga oil
yang wangi.

Ylang-ylang juga berupa pohon, tetapi tidak setinggi pohon kenanga biasa.
Kenanga perdu yang biasa ditanam di halaman rumah, hanya bisa tumbuh paling
tinggi tiga meter.

Kenanga biasa merupakan tumbuhan asli di Indonesia dan ylang ylang


tumbuhan asli Filipina. Kenanga lazim pula ditanam di Polinesia, Melanesia, dan
Mikronesia. Di Indonesia, bunga kenanga banyak menempati peran di dalam upacara-
upacara khusus misalnya dalam upacara perkawinan.

Kenanga adalah flora identitas aceh dan provinsi Sumatera Utara. Di Aceh,
bunga kenanga dikenal dengan nama bungong seulanga.

1. Jenis kenanga yang sering


dipakai hiasan di dalam rumah
adalah …
a. Macrophylla d.
cok
b. Kenanga Filipina
c. Ylang-ylang

Anda mungkin juga menyukai