PENDAHULUAN
1
komoditas yang diproduksi dan menjadi industri rumah tangga yaitu seperti
aren yang diproduksi menjadi gula aren, kelapa yang mulai dproduksi
sebagai minyak goreng dengan label virgin coconat oil, dan bambu yang
dianyam menjadi berbagai macam perabotan rumah tangga seperti kursi,
meja dipan dan perabotan lainnya.
2
3. Terbentuknya arah pengembangan kawasan Desa Guntur Macan
berdasarkan hasil dari analisis kawasan dan proyeksi kebutuhan
masyarakat yang akan datang.
3
Peta 1.1 Peta Administrasi Desa Guntur Macan
4
1.3.2 Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup lebih difokuskan pada kondisi Desa Guntur Macan baik itu
secara fisik maupun dari aspek sosial, ekonomi, dan pemeritahan. Adapun
aspek-aspek yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a) Aspek fisik
Fisik dasar
Fisik dasar yang dimaksud seperti kondisi geografis, topografi,
litologi, hidrologi, dan iklim.
Fisik Binaan
Membahas mengenai tata guna lahan, sarana dan ptasarana.
b) Aspek social dan Budaya
Membahas mengenai kependudukan dan organisasi yang
berkembang dalam masyarakat.
c) Aspek ekonomi
Membahas tentang mata pencaharian dan aktifitas ekonomi yang
terjadi di Desa Guntur Macan.
5
b. Fisik dasar
c. Fisik binaan
d. Visi dan misi Desa Guntur Macan
2. Data primer: yaitu data yang didapatkan secara langsung dilapangan
yang didapatkan dengan cara survey dan wawancara. Wawancara
dilakukan kepada setiap kepala dusun dan aparat desa, sedangkan pada
tahap survey data yang didapatkan yaitu berupa dokumentasi kondisi
eksisting dari sarana dan prasarana yang terdapat di Desa Guntur
Macan.
1.4.3 Input data dan analisis data
6
perkebunan kopi maupun
teh
Sumber : Pedoman penyusunan pola rehabilitasi lahan dan konservasi lahan 1986
Dari tabel diatas dapat diketahui kelas kelerngan yang terdapat di
Desa Guntur Macan.
2. Litologi
3. Hidrologi
7
dalam hal hasil kebun. Pada umumnya di Indonesia terdapat dua musim
yaitu musim hujan dan musim kemarau. Jika pada musim hujan maka
rata-rata semua tumbuhan mempersiapkan diri untuk masa pembuahnnya.
Namin terdapat juga tumbuhan yang masa pembuahnnya terdapat dalam
musim kemarau. Data curah hujan yang terdapat di Desa Guntur Macan
didapatkan dari SHP Lombok barat. Analisis klimatologi dapat dilakukan
dengan klasifikasi pada tabel berikut.
1. Proyeksi penduduk.
Dalam menganalisis proyeksi penduduk menggunakan rumus
eksponensial, karena pertambahan penduduk tidak konstan. Rumus
yang dimaksud sebagai berikut; Pt=Po.ert
Po= Jumlah penduduk pada tahun dasar
Pt= Jumlah penduduk pada tahun ke-t
e= Bilangan eksponensial yang besarnya (2,718281828)
r= Laju pertumbuhan penduduk
8
t= Jangka waktu
1.4.3.3 Analisis Kebutuhan Sarana
Dalam menganalisis kebutuhan sarana dan prasarana
menggunakan SNI tahun 2004 sebagai berikut.
1. Sarana pendidikan.
Dalam menganalisis kebutuhan sarana pendidikan
menggunakan SNI tahun 2004 sebagai berikut.
Tabel 1.2 Standar Kebutuhan Sarana Pendidikan
No Jenis Jumlah Kriteria Keterangan
sarana penduduk
Lokasi dan
(jiwa)
penyelesaian
Taman 1.250 Ditengah kelompok 2 rombongan
1
kanak- warga. prabelajar @
kanak Tidak menyeberang 60 murid
jalan raya. dapat bersatu
Bergabung dengan dengan
taman sehinngga terjadi sarana lain.
Sekolah 1.600 pengelompokkan Kebutuhan
2 kegiatan.
dasar harus
SLTP 4.800 Dapat dijangkau berdasarkan
3 perhitungan
dengan kendaraan
SMU 4.800 umum. dengan
4
Disatukan dengan rumus 2, 3
lapangan olahraga. dan 4.
Tidak selalu harus Dapat
dipusat lingkungan. digabung
dengan
Taman 2.500 Di tengah kelompok sarana
5 pendidikan
bacaan warga tidak
menyebrang jalan lain, misalya
lingkungan. SD, SMP,
SMA dalam
satu
9
komplek.
Sumber : SNI 2004
2. Sarana kesehatan
Untuk menganalisis kebutuhan sarana kesehatan menggunakan
SNI tahun 2004 sebagai berikut
Tabel 1.3 Standar Kebutuhan Sarana Kesehatan
3. Sarana peribadatan
Dalam menganalisis kebutuhan sarana peribadatan juga
menggunakan standar SNI tahun 2004.
10
Tabel 1.4 Standar Kebutuhan Sarana Peribadatan
tetangga tidak
menyeberang
jalan
raya.
Dapat
bergabung
dalam lokasi
balai
warga.
tetangga.
Dapat
merupakan
bagian dari
bangunan sarana
lain
Sumber : SNI, 2004
11
1.4.3.4 Daya Dukung Permukiman
Layak atau tidaknya suau wilayah sebagai tepat permukiman dapat dilihat
dari ketentuan sebagai berikut:
12
Pemasangan seluruh instalasi di dalam lingkungan perumahan
ataupun dalam bangunan hunian juga harus direncanakan secara
terintegrasi dengan berdasarkan peraturanperaturan dan persyaratan
tambahan yang berlaku, seperti:
a) Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL);
b) Peraturan yang berlaku di PLN wilayah setempat; dan
c) Peraturan-peraturan lain yang masih juga dipakai seperti antara lain
AVE.
13
4) Adapun penerangan jalan dengan memiliki kuat penerangan
500 lux dengan tinggi > 5 meter dari muka tanah;
5) Sedangkan untuk daerah di bawah tegangan tinggi sebaiknya
tidak dimanfaatkan untuk tempat tinggal atau kegiatan lain
yang bersifat permanen karena akan membahayakan
keselamatan;
Secara umum, setiap rumah harus dapat dilayani air bersih yang
memenuhi persyaratan untuk keperluan rumah tangga. Untuk itu,
lingkungan perumahan harus dilengkapi jaringan air limbah sesuai
ketentuan dan persyaratan teknis yang diatur dalam peraturan/
perundangan yang telah berlaku, terutama mengenai tata cara
perencanaan umum jaringan air bersih lingkungan perumahan di
perkotaan.
3. Persampahan
14
Tabel 1.5 Kebutuhan Sarana Persampahan
1. Strenght (kekuatan)
15
situasi apapun yang dinilai sebagai kekuatan dari sebuah perusahaan untuk
meningkatkan segmentasi pasarnya. Pada tahap ini, perusahaan harus
mampu menganalisis kekuatan atau keunggulannya untuk bisa
menghadapi pesaing bisnisnya. Keunggulan atau kekuatan ini juga bisa
dimanfaatkan untuk memenuhi segmentasi pasar yang membutuhkan.
2. Weaknesses (Kelemahan)
Selanjutnya yang menjadi komponen utama dalam SWOT adalah
kelemahan. Hal ini diartikan sebagai analisis terhadap kondisi atau situasi
apapun yang menjadi kelemahan perusahaan. Kelemahan ini bisa jadi
merupakan kendala yang menghambat sebuah perusahaan untuk
berkembang.
3. Opportunities (kesempatan)
Dalam analisa SWOT selanjutnya juga menganalisis kondisi yang
memberikan kesempatan bagi perkembangan perusahaan. Komponen ini
juga mencakup pada pencarian kemungkinan atau peluang maupun inovasi
yang akan memberi peluang pada perusahaan agar tetap berkembang di
masa depan.
4. Threats (Ancaman)
Komponen terakhir yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam
analisis ini adalah ancaman. Hal ini maksudnya adalah menganalisis setiap
kondisi atau situasi yang bisa menjadi ancaman atau bahkan tantangan
yang harus dan akan dihadapi oleh sebuah perusahaan dalam menjalankan
dan mengembangkan bisnisnya. Tujuan dari analisis ancaman ini adalah
agar perusahaan bisa mencari jalan keluar atau solusi untuk mengatasi
ancaman tersebut jika ingin usaha yang dijalani bisa tetap berjalan.
16
1.4.5 Penarikan Kesimpulan
Setelah melakukan analisis baik itu data sekunder dan data primer
serta potensi dan masalah yang dimiliki oleh desa Guntur Macan, maka
dapat ditarik kesimpulan sesuai dengan analisis yang telah dilakukan.
1.4.6 Penyusunan Rekomendasi
BAB I :PENDAHULUAN
17
BAB II
PROFIL WILAYAH
2.1.1 Klimatologi
Tabel 2.1 Tabel Curah Hujan Di Desa Guntur Macan Berdasarkan Dusun
No Nama dusun Curah hujan ( mm)
1 Barat Kokoq 1600
2 Apitaiq 1600
3 Guntur Macan 1700
4 Ladungan 1600-1700
5 Pancor 1700
6 Poan Selatan 1700
7 Poan Utara 1800
Rata-rata 1686
Dari tabel 2.1 diatas diketahui curah hujan tertinggi yaitu 1800 mm terdapat di
Dusun Poan Utara. Sedangkan curah hujan terendah yaitu 1600 mm terdapat di Dusun
Apitaiq dan Dusun Ladungan Pembagian curah hujan berdasarkan dusun di Desa Guntur
Macan dapat dilihat dalam peta berikut.
18
Peta 2.1 Peta Klimatologi Berdasarkan Dusun di Desa Guntur
Macan
19
Dari tabel dan gambar 2.1 dapat diketahui curah hujan tertinggi
berada pada Dusun Poan Utara. Tingginya curah hujan di Poan Utara
didukung juga oleh morfologi wilayahnya yang berupa pegunungan. Untuk
lebih jelasnya kondisi dan persebaran curah hujan yang terdapat di Desa
Guntur Macan dapat dilihat dalam peta berikut.
2.2.2 Topografi
dari tabel 2.2 diatas dapat diketahui kualifikasi kelerengan dari datar
sampai landai dapat digunakan sebagai lahan pertanian ,perumahan, dan
perkebunan. Sedangakn agak curam sampai curan sebagai lahan perkebunan
dan sayur-sayuran. Dan sangat curam termasuk dalam kawasan lindung.
Pembagian daerah topografi di Desa Guntur Macan dapat diketahui dari peta
berikut.
20
Peta 2.2 Peta Topografi di Desa Guntur Macan
21
2.2.3 Litologi
22
Peta 2.3 Peta Litologi di Desa Guntur
Macan
23
2.1.4 Hidrologi
URAIAN SUMBER
1 VOLUME SATUAN KONDISI
DAYA AIR
JUMLAH 2
24
Peta 2.4 Hidrologi di Desa Guntur Macan
25
2.1.5 Hidrogeologi
Jumlah 131
26
Peta 2.5 Peta Bahaya Geologi di Desa Guntur Macan
27
Dari peta 2.5 diatas dapat diketahui bahwa di Desa Guntur Macan
seluruh wilayahnya berpotensi untuk gerakan tanah tinggi yang dapat
menimbulkan tanah longsor.
28
Tabel 2.7 Jumlah Penduduk Dari Tahun 2013-2017
1 2022 2888
2 2027 3318
3 2032 3811
4 2037 4378
29
sampai 20 tahun kedepan dapat merencanakan kebutuhan masyarakat
sesuai dengan standar kapasitas jumlah penduduk.
No.
1 Permukiman 78
2 Persawahan 28
3 Perkebunan 240
4 Hutan 22
348
Jumlah
30
.
Peta 2.6 Peta penggunaan lahan di Desa Guntur Macan
31
2.3.1 Daya Dukung Permukiman
Untuk mengetahui daya dukung pemukiman 20 tahun ke
depan dapat dilakukan proyeksi sebagai berikut.
Jumlah/
No Jenis prasarana
Unit
1 Gedug SD 2
2 Gedung PAUD 3
32
SD rusak parah dan tidak dapat digunakan lagi. sehingga
diperlukan pembangunana satu unit gedung SD pada tahun
2018/2019.
33
Peta 2.7 Persebaran Sarana Pendidikan Di Dusun Apitaiq
34
Peta 2.8 Persebaran Sarana Pendidikan di Dusun Poan Selatan
35
Berdasarkan kebutuhan pendidikan di Desa Guntur Macan
kedepannya, dilakukan proyeksi akan kebutuhan fasilitas pendidikan
pada setiap lima tahun dengan menggunakan standar minimal SNI 03-
1733-2004. Maka berikut hasil perhitungan proyeksi kebutuhan sarana
pendidikan Desa Guntur Macan pada setiap lima tahun untuk 20 tahun
kedepan.
Proyeksi Tahun 2022 Proyeksi Tahun 2027 Proyeksi Tehun 2032 Proyeksi Tahun 2037
Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah
No Sarana Sarana
Penduduk Penduduk Sarana Penduduk Sarana Penduduk Sarana
Pendidi
(jiwa) (jiwa) Pendidikan (jiwa) Pendidik (jiwa) Pendidik
kan
(unit) an (unit) an (unit)
(unit)
1 SD 2 2 2 3
2 SMP - - - 1
3 SMA - - - 1
2888 3318 3811 4378
4 TK 2 3 3 4
Taman
5 1 1 2 2
Bacaan
Jumlah 5 6 7 11
36
SMP karena jumlah penduduk yang tidak memenuhi. Kemudian pada
tahun 2037 diperlukan penambahan fasilitas 1 unit karena jumlah
masyarakat yang semakin berkembang.
c. SMA ( Sekolah Menengah Atas), berdasarkan analisis kebutuhan Sekolah
Menengah Atas pada tahun 2022 sampai tahun 2032 di Desa Guntur
Macan tidak diperlukan pembangunan Sarana pendidikan SMA, tetapi
pada tahun 2037 diperlukan 1 unit karena pertumbuhan penduduk yang
semakin meningkat.
d. TK ( Taman Kanak-kanak), di Desa Guntur Macan tidak untuk lima tahun
kedepan dibutuhkan 2 unit, 10 sampai 15 tahun kedepan dibutuhkan 3 unit
dan 20 tahun kedepan dubtuhkan 4 unit.
e. Taman Bacaan, di Desa Guntur Macan pada kondisi eksistingnya tidak
terdapat Taman Bacaan, jadi sesuai dengan standar SNI pada tahun 2022
sampai 2027 diperlukan 1 unit Taman Bacaan, dan pada tahun 2032
sampai tahun 2037 dibutuhkan taman bacaan sebanyak 2 unit.
2. Sarana kesehatan
Jumlah/
No Jenis prasarana Kondisi
Unit
1 POSKESDES 1 Baik
2 POSYANDU 6 Baik
Jumlah 7 -
37
Peta 2.9 Persebaran Sarana Kesehatan di Desa Guntur Macan
38
Dari gambar 2.10 diatas dapat diketahui sarana kesehatan di Desa Guntur
Macan yang berupa POSKESDES terdapat di Dusun Ladungan dengan kondisi
yang sudah tidak memungkinkan untuk diapakai karena akibat dari terjadinya
gempa. Sehingga diperlukan renovasi atau perbaikan.
No Saran ProyeksiTahun2022 Proyeksi Tahun 2027 proyeksi Tahun 2032 Proyeksi Tahun 2037
a Penduduk Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Jumlah
(jiwa) Sarana (jiwa) Sarana (jiwa) Sarana (jiwa) Sarana
Kesehatan Kesehata Kesehata Kesehata
(unit) n (unit) n (unit) n (unit)
1 Posy 2888 2 3318 2 3811 3 4378 3
andu
2 Pusk - - - -
esma
s
3 Posk - - - -
esdes
Jumlah 2 3 3 -
a. Posyandu
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan pada tabel diatas Desa
Guntur Macan pada tahun 2022 sampai 2027 membutuhkan asilitas
sebanyak 2 unit, dan pada tahun 2032 sampai tahun 2037 membutuhkan
asilitas sebanyak 3 unit. Tetapi karena pada kondisi eksisting jumlah
posyandu sebanyak 6 unit maka tidak diperlukan pembangunan sarana
kesehatan.
39
b. Puskesmas
c. Poskesdes
3. Sarana peribadatan
Jumlah/
No Jenis prasarana
Unit
1 Masjid 7
2 Musholla 3
JUMLAH 10
40
Peta 2.10 Peta Persebaran Sarana Peribadatan di Desa Guntur Macan
41
Peta 2.11 Persebaran Sarana Peribadatan di Desa Guntur Macan
42
Peta 2.12 Persebaran Sarana Peribadatan Di Desa Guntur Macan
43
Dari gambar 2.10-2.13 merupakan peta persebaran sarana peribadatan yang
terdapat di Desa Guntur Macan. Pada gambar 2.10 merupakan Sarana peribadatan
di Dusun Apitaiq yaitu yang berupa masjid masjid. Pada kondisi eksisting masjid
tersebut sudah tidak dapat terpakai karena keadaanya sudah hancur terkena
dampak akibat gempa. Sedangkan Di Dusun Pancor dan Poan selatan kondisi
eksisting Masjid yaitu mengalami kerusakan dengan klasifikasi rusak sedang,
sehingga perlu dilakukan perbaikan. Perbaikan dan pertambahan sarana
peribadatan ini disesuaikan dengan proyeksi yang akan dilakukan.
Di Dusun Guntur Macan dan ladungan terdapat 3 masjid. Masjid yang terdapat
di Dusun Ladungan mengalami kerusakan dengan klasifikasi rusak sedang karena
terkena dampak akibat gempa, jadi diperlukan perbaikan kembali. Perhitungan
proyeksi dilakukan untuk mengetahui kebutuhan sarana peribadatan untuk 20
tahun kedepannya sesuai dengan Standar Nasional Indonesia tahun 2004.Lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.17 Proyeksi Sarana Peribadatan Di Desa Guntur Macan
No Sarana ProyeksiTahun2022 Proyeksi Tahun 2027 Proyeksi Tehun 2032 Proyeksi Tahun 2037
Pendudu Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Jumlah
k Sarana (jiwa) Sarana (jiwa) Sarana (jiwa) Sarana
(jiwa Peribadat Peribadat Peribad Peribad
) an (unit) an (unit) atan atan
(unit) (unit)
1 Masjid 2888 1 3318 1 3811 1 4378 2
2 Musho 11 13 15 17
lla
Jumlah 12 14 16 19
Sumber: Hasil Analisis, 2018
Berdasarkan hasil analisis dapat dikethui sebagai berikut:
a. Masjid
Dari analisis dan kondisi eksisting yang ada dapat
disimpulkan bahwa tidak diperlukannya penambahan sarana
peribadatan karena jumlah masjid sangat terpenuhi untuuk
kebutuhan masyarakat.
b. Musholla
Jumlah musholla yang dibutuhkan adalah 11 unit pada
tahun 2022, 13 unit pada tahun 2017, 15 unit pada tahun 2032,
dan 17 unit pada tahun 2037.
44
4. Sarana pemerintahan
45
Peta 2.13 Sarana Pemerintahan Di Desa Guntur Macan
46
2.4.2 Prasarana
1. Jala
Jaringan jalan sangat penting sebagai akses masyarakat menuju
maupun keluar dari Desa Guntur Macan. Dengan adanya akses jalan
dapat memudahkan seseorang untuk menemukan Desa Guntur Macan.
Pada tabel berikut dapat diketahui prasarana jalan yang terdapat di Desa
Guntur Macan.
1.1 Jalan
1.2 Jembatan
47
Peta 2.14 Jaringan Jalan di Desa Guntur Macan
48
2. Air bersih
Masyarakat Desa Guntur Macan belum menggunakan jaringan
PDAM. Masyarakat mendapatkan air bersih dari sumber mata air yang
dialiri dengan pipa dan sumur gali atau sumur bor. Untuk mengetahui
kebutuhan air bersih di Desa Guntur Macan dapat dilakukan proyeksi
untuk 20 tahun ke depan dengan standar 60 liter/jiwa.
Dari tabel 2.19 dapat diketahui setiap lima tahun kebutuhan listrik
di Desa Guntur Macan terus bertambah karena jumlah penduduk dan
permukiman yang terbentuk juga semakin bertambah. Sementara di Desa
Guntur masyarakatnya memperoleh air bersih dari sumber mata air dengan
menggunakan sistem perpipaan dan sumur bor.
3. Jaringan Listrik
49
Peta 2.15 Jaringan Listrik di Desa Guntur Macan
50
Jaringan listrik di Desa Guntur Macan menggunakan sistem gardu dan
juga terdapat lampu jalan yang terdapat pada sepanjang jalan lingkungan. Setiap
tahun atau lima tahun jumlah penduduk terus bertambah, maka perlu dilakukan
analisis proyeksi kebutuhan listrik agar dapat merencanakan kebutuhan listrik
yang di butuhkan oleh masyarakat Desa Guntur Macan.
Dari hasil analisis pada tabel 2.17 diatas dapat diketahui bahwa
kebutuhan listrik untuk setiap lima tahun kedepan hingga 20 tahun
kedepan terus meningkat.
4. Persampahan
Di Desa Guntur Macan belum terdapat bak sampah atau tempat
pembuangan sampah yang tepat. Rata-rata masyarakat membuang
sampah di depan rumah dan pembuangan akhirnya di tanah kosong.Untuk
mengetahui produksi sampah masyarakat untuk 20 tahun kedepan di
Desa Guntur Macan dilakuka perhitungan sebagai berikut.
51
Analisis jaringan persampahan dilakukan berdasarkan kriteria SNI
03-1733-2004. Ketersediaan jaringan persampahan di Desa Guntur
Macan pada tahun 2017 maupun 2018 masih belum memadai, sehingga
dalam analisis jaringan persampahan ini dilakukan analisis penyediaan
fasilitas persampahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Desa
Guntur Macan berupa tong sampah, gerobak sampah, bak sampah kecil,
maupun bak sampah besar untuk 20 tahun kedepannya. Lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut.
Bak sampah
3. - - - -
besar
Jumlah 578 664 763 877
a. Tong sampah
Berdsarkan hasil proyeksi jumlah tong sampah di Desa Guntur
Macan pada tahun 2022 sebanyak 577, tahun 2027 sbanyak 663, tahun
2032 sebanyak 762, dan pada tahun 2037 sebanyak 875.
b. Bak sampah kecil
52
2.5 Karakteristik Kegiatan Ekonomi
53
Wilayah Desa Guntur Macan sebagian besarnya merupakan
daerah perkebunan. Dan salah satu hasil kebun yang dapat dikelola
adalah pohon aren menjadi gula aren. Pengolahan aren menjadi
gula aren termasuk industri rumah tangga karena pengolahan
dilakukan oleh masing-masing pemilik kebun. Gula aren ini di
distribusikan sampai ke Pasar Gunung Sari dan terdapat juga
konsumen yang datang langsung ke salah satu rumah warga yang
memproduksi gula aren.
4. Sektor Perkebunan
Hasil kebun seperti duren, kacang-kacangan, ubi, dan singkong
terkadang dijual langsung ke Pasar Gunung Sari dan terkadang dijual
juga ke tengkulak. Hasil dari perkebunan jika dijual ke tengkulak akan
ada permainan harga di dalamnya sehingga harga yang didapatkan
pemilik kebun tidak sesuai dengan modal dan proses yang dilalui
sampai hari panen tiba. Sedangkan keuntungan yang didapatkan oleh
tengkulak melebihi harga yang didapatkan oleh pemilik kebun atau
pemilik hasil kebun.
5. Sektor Peternakan
Sebagian masyarakat di Guntur Macan mempunyai usaha yang di
beri modal oleh suatu perusahaan, dan di suruh mengelolanya serta
hasil dari ternak tersebut dijual kembali ke perusahaan tersebut.
Sedangkan mengenai untung dan rugi ditanggung oleh peternak.
6. Penggali pasir
Di Desa Guntur Macan seperti di Dususn Barat Kokoq
terdapat sebagian kecil masyarakat yang memanfaatkan kebun
untuk mengeruk pasir. Pasir ini dijual tergantung asal pemesanan.
54
2.6 Kelembagaan Masyarakat
55
1. Masyarakat Desa Guntur Macan, artinya Keseluruhan warga
masyarakat dusun yang terdiri dari tujuh dusun yang tinggal dan
menetap yang merupakan bagian dari seluruh masyaraka desa
Guntur Macan.
2. Maju, artinya mampu menampilkan aktivitas ekonomi, social
budaya dan sifat Religius yang aktif dan produktif yang diukur
dari aktivitas yang sama dari sebelumnya.
3. Unggul, artinya mampu menampilkan potensi dan sumber daya
yang di miliki secara maksimal dan berkesinambungan, serta
mempunyai nilai kualitas dan kuantitas lebih tinggi dari desa
lain.
4. Aman, artinya Mampu menjaga dan mengendalikan kondusifitas
desa serta menciptakan rasa aman ditengah tengah masyarakat,
baik secara fisik maupun psikis.
5. Mandiri, artinya mampu memanfaatkan potensi dan sumber
daya yang di miliki secara baik, terarah, produktif dan
maksimal.
2.8.2 MISI
Dalam rangka pencapaian visi yang telah di tetapkan serta tetap
memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada serta tantangan ke
depan dan memperhitungkan peluang yang di miliki, maka ditetapkan 6
(enam) misi sebagai berikut :
1) Optimaisasi birokrasi bagi pemenuhan peayanan umum masyarakat.
2) Prioritas pembangunan sarana dan prasarana desa.
3) Menyelenggarakan pemerintahan secara transparan, jujur,adil dan
Akuntabel.
4) Mengaktifkan kembali orgaisasi kepemudaan.
5) Mengoptimalkan fungsi LPM dan BUMDES.
6) Mendukung penuh kegiatan Keagamaan dan Kebudayaan.
7) Meningkatkan mutu SDM Masyarakat.
8) Meningkatkan Kesehatan masyarakat.
9) Mengaktifkan Pos KAMLING.
10) Menjain kerjasama yang harmonis dengan perangkat desa, BPD,
semua lembaga desa dan seuruh lapisan masyarakat secara umum.
56
BAB III
Pada tahap ini akan dibahas mengenai potensi dan masalah yang dimiliki oleh
Desa Guntur Macan. Potensi dan masalah sangat penting untuk dianalisis guna
untuk mencari solusi yang tepat untuk membuat sebuah perencanaan karena
dengan mengetahui potensi dan masalah yang ada maka diharapkan dapat
mengetahui langkah-langkah yang akan dilakukan pada masa yang akan datang
demi terciptanya kesejahteraan bagi masyarakat.
3.1 Potensi
No Potensi Fakta
57
sangat berpengaruh pada perkebunan
masyarakat karena fungsinya sebagai wadah
dari tanaman-tanaman yang akan ditanam.
Jenis tanaman yang akan ditanampun sangat
bergantung pada jenis tanah yang ada
3.2 Masalah
No Masalah Fakta
58
kekurangan akan kebutuhan air bersih dan
sering terjadi kekeringan di musim panas.
59
Tabel 3.3 Analisis SWOT
Kekuatan/S Kelemahan/W
Internal / eksternal
S1 :Jenis tanah yang terdapat di Desa W1: Lahan terbangun mengalami kerusakan
Guntur Macan dapat ditanami oleh 90% akibat gempa
berbagai macam sayur-sayuran
dan buah-buahan serta palawija W2: memiliki curah hujan yang tidak
menentu
S2: adanya industri pengolahan yang
memanfaatkan SDA yang terdapat W3: mempunyai jenis tanah yang kurang
di Desa Guntur Macan yaitu dapat mengikat air yaitu Alluvial
industri batako sehingga sering terjadi gempa
S3: adanya potensi wisata air terjun W4: persebaran air bersih dari Sumber Mata
Air yang tidak merata
S4 : Adanya organisasi pertanian atau
kelompok tani yang terdapat di W5: Akses jalan yang belum memadai(
masing-masing dusun sebagai sempt dan masih rusak)
wadah kerjasama untk petani baik
dari pihak pemerintah maupun W6: Sarana pendidikan yang mengalami
swasta kerusakan akibat dari gempa, sarana
pendidikan yang dimaksud yaitu SD N 1
S5: penggunaan lahan terluas yaitu Guntur Macan
lahan perkebunana
W7: Terdapat beberapa sarana peribadatan
S6: Desa Guntur Macan sebagi jalur yang belum diperbaikiakibat kerusakan
tracking bagi olahragawan sepeda yang ditimbulakan oleh peristiwa gempa
menuju bukit pongkor dan air
terjun yang terdapat di Desa W8: Kurangnya konsumen untuk hasil
Guntur Macan ternak
60
S7: adanya industri pengolahan yang W9: Kurangnya pengetahuan untuk
memanfaatkan hasil kebun berupa mengolah dan memanfaatkan hasil
bambu yaitu industri anyaman kebun
bambu.
W10:Kurangnya bahan baku untuk anyaman
S8: adanya home industri berupa aren bambu
yang kemudian di produksi
menjadi gula aren W11: Rusaknya sarana kesehatan yaitu
poskesdes
(O-S)
Peluang/O (W-O)
O1&S7: Memperluas jaringan
O1: Adanya konsumen dari luar untuk pemasaran dengan melakukan O1&W9: Menjalin kerjasama dengan pihak
membeli anyaman bambu promosi melalui media sosial. penyedia bahan baku bambu untuk
meningkatkan kualitas hasil produksi
O2: Adanya kerjasama berupa modal dari O3&S6&S2: Membuat outlet produk anyaman bambu
beberapa perusahaan untuk ternak kerajinan untuk mendukung
unggas pengembangan wisata
61
S8: meningkatkan produksi Gula aren
yang kemudian dipromosikan
dalam pasar digital
(T-S)
Ancaman /T (T-W)
T1&S4: Meningkatkan pengetahuan
T1: Di desa lain seperti Gelangsar dan masyarakat terkait sistem W11: Penyediaan sarana persampahan
Dopang mempunyai hasil kebun yang pertanian dan perkebunan melalui berupa TPS
sama sosialisasi oleh dinas Pertanian
dan perkebunan W10: Evaluasi dan perbaikan bangunan
T2: Tengkulak akibat gempa terutama permukiman dan
T4&T2&S4&S5&S6: Pasar digital sarana pendidikan, kesehatan dan
T3: Terdapat air terjun di Desa Tetangga sebagai wadah penjualan peribadatan.
yaitu Desa Gelangsar komoditas berbasis kreativitas
masyarakat T1&T2&&W8: Meningkatkan pengetahuan
T4: Terdapat industri anyaman bambu di masyarakat mengenai cara
desa lain mempromosikan potensi yang dimiliki
melalui pelatihan dan penyuluhan tentang
T5 : Cuaca yang tidak menentu pengetahuan digital atau pengelolaan
menimbulkan kerugian pada Peternak teknologi
ayam
W13&T6: mengadakan sosialisasi terkait
T6: Desa Guntur Macan rawan akan adanya waspada bencana dan penanggulangan
bencana bencana
62
BAB IV
4.1 Konsep
63
konsumen secara tepat waktu, pribadi, dan relevan. Tipe pemasaran digital
mencakup banyak teknik dan praktik yang terkandung dalam
kategori pemasaran internet. Dengan adanya ketergantungan pemasaran
tanpa internet membuat bidang pemasaran digital menggabungkan elemen
utama lainnya seperti ponsel, SMS (pesan teks dikirim melalui ponsel),
menampilkan iklan spanduk, dan digital luar. Usaha atau promosi dapat
dilakukan dengan teknologi handphone melalui media sosmed.
64
Melalui pasar digital ini dapat memeperkenalkan anyaman bambu dan
memperluas jaringan pemasaran.
4. Kreativitas masyarakat
a. Potensi wisata
65
Memberikan kemudahan sarana dan prasarana bagi
pengunjung selama berkunjung ke pasar digital maupun
objek wisata.
c. Menyediakan teknologi yang memadai
66
Adapun contoh wilayah yang menerapkan community development yaitu
Desa Jelekong. Desa Jelekong merupakan salah satu desa wisata yang berada
di Kabupaten Bandung. Desa Jelekong terkenal akan seni dan budayanya.
Keunikan seni yang dimiliki Desa Jelekong adalah budaya seni yang sangat
kental dimiliki oleh masyarakatnya. Kampung Seni dan Budaya ini merupakan
tempat seniman-seniman handal Girihaja, wayang golek, seni lukis, sisingaan
dan sebagainya. Kampung ini tidak hanya terkenal di dalam negeri, namun
seringkali dikunjungi oleh institusi luar negeri dalam rangka melakukan kajian
budaya tradisional. Keunikan budaya ini didukung oleh sekitar lima ratus
kepala keluarga yang bermatapencaharian dengan memproduksi lukisan.
Banyaknya jenis kelompok penggerak budaya menyebabkan sulitnya
melakukan koordinasi dan kerjasama dalam mengelola desa wisata. Berdsarkan
survey yang telah dilakukan peneliti saat pertama kali berkunjung para
wisatawana masih kebingungan untuk membeli paket wisata atau hanya
sekedar mencari pusat informasi. Hal ini tentunya menjadi wajah yang kurang
menarik bagi pengelolaan kampung seni dan budaya jelekong. hal ini terjadi
karena setiap kelompok penggerak dan pelaku budaya bergerak masing-
masing, mempromosikan dan menjual produk wisata mengatasnamakan pribadi
atau kelompok, bukan mengatasnamakan desa. Kurangnya koordinasi dan
ketidak siapan masyarakat tentunya membawa efek yang lebih jauh. Tidak
terintegrasinya kegiatan wisata yang ditawarkan membuat lama tinggal
wisatawan relatif kecil, sehingga menyebabkan pengeluaran wisatawannya
juga kecil. Jika pengeluaran wisatawan di tempat tersebut kecil maka akan
berimbas pada minimnya dampak ekonomi positif bagi masyarakat. Sedangkan
keterlibatan masyarakat sangat penting dalam mencapai kemandirian desa.
Dibutuhkan keterlibatan dari semua lini masyarakat untuk memaksimalkan
potensi desa untuk kesejahteraan masyarakat. agar masalah tersebut dapat
teratasi Masyarakat atau para penggerak seni dan budaya mulai berkoordinasi
atas nama desa.
67
Tabel 4.1 Kesesuaian konsep Pasar Digital Berbasis Community Development
2. - Kurangnya - Kurangnya
Maslah koordinasi antar kerajasama antar
masyarakat masyarakat di
Desa Guntur
Macan
68
4.2 Arahan pengebangan
b. Komoditas perkebunan
69
o Mengadakan pelatihan mengenai metode produksi hasil
perkebunan yang lebih bervariatif
c. Peternakan
d. Home industri
70
digital. Informasi dan promosi dapat dilakukan di sosial
media dengan memanfaatkan media digital seperti handphne
dan laptop
Arahan Pengembangan
71
Macan akan merencanakan hal-hal yang dibutuhkan seperti
perbaikan sarana dan prsarana, serta tmpat berjalannya
kegiatan Pasar Digital.
72
yang berasal dari luar daerah mengingingin kan anyaman yang bambunya
bercorak tetapi di Desa Guntur Macan tidak terdapat bambu yang
bercorak.
7. Evaluasi dan perbaikan bangunan akibat gempa terutama permukiman
dan sarana pendidikan, kesehatan dan peribadatan.
Sarana
1) Sarana pendidikan
Pada 15 tahun kedepan tidak terdapat penambahan sarana
pendidikan tetapi pada 20 tahun kedepan tepatnya pada tahun
2037 berdasarkan hasil analisis saran pendidikan berupa SD
harus ditambahkan satu unit. Serta pada 20 tahun kedepan juga
akan dibangun SMP dan SMA 1 unit, TK 4 unit, dan taman
bacaan 2 unit.
2) Sarana Kesehatan
Untuk sarana kesehatan tidak terjadi penamabahan karena
berdasarkan analisis sudah sesuai antara sarana kesehatan yang
ada dengan jumlah penduduk.
3) Sarana Pemerintahan
Untuk Sarana pemerintahan di Desa Guntur Macan tidak
mengalami penambahan dan perlu dilakukan renovasi atau
perbaikan.
Prasrana
1) Jaringan Jalan
Jaringan jalan di Desa Guntur Macan perlu dilakukan
perbaikan pada jalan yang masih berbeton dan mengalami
kerusakan.
73
Peta 4.1 Lokasi Perbaikan Sarana Kesehatan
74
Peta 4.2 Lokasi Perbaikan Sarana Pemerintahan
75
Peta 4.3 Rencana Perbaikan Jaringan Jalan
76
1. Air besih
Membangun bak penyimpanan air yang mengalir dari sumber mata air sebelum
disebarkan ke masyarakat. karena di Desa Guntur Macan mengandalkan air dari sumber
mata air yang terkadang penyebarannya tidak merata sehingga menyebabkan sebagaian
masyarakat kekurangan air maka akan dibangun bak penyimpanan.
2. Prasarana persampahan
Menyediakan sarana persampahan berupa tps di desa guntur macan untuk
meningkatkan kualitas permukiman berwawasan lingkungan. Dengan bertambahnya
jumlah penduduk setiap tahunnya, maka diperlukan penambahan prasrana persampahan
sebagai berikut.
Fasilitas persampahan berupa tong sampah pada periode 1 dibutuhkan 577
unit, periode II 663 unit, periode III 762 unit dan periode terakhir 875 unit.
Fasilitas persampahan berupa bak sampah kecil pada periode I sampai III
dibutuhkan 1 unit dan pada periode terakhir dibutuhkan 2 unit
Adapun alur pembuangan sampah yang akan dilakukan yaitu dari tong sampah
yang berstatus milik pribadi akan dibuang ke tong sampah kecil milik desa. Setelah
terkumpul di tong sampah kecil tersebut maka akan dilakukan pengankutan oleh
gerobak sampah yang telah disediakan oleh pemerintah desa. Pengangkutan akan
dilakukan selama 2 kali dalam seminggu.
77
Tabel 4.2 Indikasi program
No Program/ Unit/ Uraian Lokasi Tahun Tahun Tahun Tahun Sumber Pelaksana
Kegiatan Pa Kegiatan Period Period Pendan
nja Periode I Periode II e III e aan
ng 2029- 2034-
2 2 2 2 2 2024-2028 2033 2038
0 0 0 0 0
1 2 2 2 2
9 0 1 2 3
Pelatihan dan
pembinaan
78
2 Pelatihan 1 paket Pngadaan Semua √ Dana Desa Dinas
Pengolahan sosialisasi dusun di Perdagangan
Hasil penglahan Desa
Perkebunan hasil Guntur
perkebunan Macan
yang
memadai
Pembuatan surat
izin
Pelatihan dan
pembinaan
Pembuaatan
surat izin
Pelatihan dan
pembinaan
79
mungkin a
Pembelian obat-
obatan
berkualitas
Peningkatan
kesadaran
masyarakat
dengan
sosialisasi
Pembuatan surat
izin
80
Barat
Perbaikan jalan Kokoq,d
an
Dusun
Gumant
ar
Pembuatan
tempat
Pelatihan dan
pembinaan
81
9 Sosialisasi 1 paket Pembuatan surat Dusun √
tentang izin Gumant
promosi dan ar
pemasaran
Pelatihan dan
potensi wisata
pembinaan
82
an Apitaiq
dan Perbaikan dan
1 penambahan
unit SD
per
bai
kan
Perbaikan dan
penambahan
Perbaikan
sarana
83
16 Penambahan 875 Pemberian Semua √ √ √ √ swadaya Pemerintah
Tong Sampah unit himbauan Dusus Desa dan
terhadap di Desa masyarakat
masyarakat Guntur
Macan
Penyediaan tong
sampah
84
DAFTAR PUSTAKA
http://ejournal.upi.edu/index.php/gea/article/download/13524/7940
http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/lbrmasy/article/download/483/419/
http://ojs.ikipmataram.ac.id/index.php/visionary/article/download/692/651
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3307998/pasar-pancingan-lombok-realisasikan-
dua-atraksi-wisata-baru
Dokumen Profil Desa Guntur Macan Tahun 2017. Kantor Desa Guntur Macan ,
Kecamatan Gunungsari, 2018
Kecamatan Gunungsari Dalam Angka 2014. Kantor Badan Pusat Statistik
Kecamatan Alas, 2013
\Kecamatan Gunungsari Dalam Angka 2015. Kantor Badan Pusat Statistik
Kecamatan Alas, 2014
Kecamatan Gunungsari Dalam Angka 2016. Kantor Badan Pusat Statistik
Kecamatan Alas, 2015
Kecamatan Gunungsari Dalam Angka 2016. Kantor Badan Pusat Statistik
Kecamatan Alas, 2016
Kecamatan Gunungsari Dalam Angka 2016. Kantor Badan Pusat Statistik
Kecamatan Alas, 2017
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kabupaten Lombok Barat 2011-2031.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lombok Barat,
2012
Standar Nasional Indonesia 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan
Lingkungan Perumahan di Perkotaan.
https://slideplayer.info
https://datakata.wordpress.com
https://www.maxmanroe.com
http://jurnalapapun.blogspot.com
85
LAMPIRAN : 1.
NO TUJUAN VARIABEL SUB VARIABEL DATA YANG DIBUTUHKAN METODE PENGUMPULAN SUMBER DATA
DATA
RTRW Kebijakan Pola Ruang Wilayah Survei sekunder BAPPEDA
1 Untuk Kebijakan Kabupaten Kabupaten Lombok Barat BAPPEDA Kabupaten
mengidentifikasi Penataan Lombok Barat Kebijakan Struktur Ruang 1. RTRW LOMBOK
kebijakan yang RTRW Wilayah Kabupaten Lombok 2. RPJRD BARAT
terkait dengan Kabupaten Barat 3. RPJMD RTRW Lombok
peroses Lombok Barat Kantor Kecamatan Barat
perencanaan Desa 2011-2031 GUNUNG SARI Profil Desa Bukit
Dopang BPS Tinggi Tahun
Kecamatan 1. KCA 2018 2018
Gunungsari 2. KCA 2017
3. KCA 2016
4. KCA 2015
5. KCA 2014
Kantor Desa Bukit
Tinggi
1. PROFIL DESA
2. RPJMDES
3. RKP
Geografi Luas wilayah Survei primer BAPPEDA
2 Untuk Fisik Dasar Batas administrasi Observasi langsung ke Kabupaten
mengidentifikasi lapangan Lombok Barat
karakteristik Wawancara BPS Kabupaten
wilayah dari Survei sekunder Lombok Barat
berbagai aspek di BAPPEDA BPS Desa Bukit
Desa Dopang Kantor Desa Bukit TinggiTahun
86
Kecamtan Tinggi 2018
Gunungsari Survei Lapangan
Topografi Ketinggian Desa Guntur Macan Survei sekunderKantor BAPPEDA
Kecamatan Gunungsari mdpl BAPPEDA Kabupaten
Kantor Desa lombok Barat
BPS Kabupaten
lombok Barat
BPS Kecamatan
gunung sari
Tahun 2018
RTRW
Kabupaten
lombok Barat
Survei Lapangan
Hidrologi Curah hujan Survei primer BAPPEDA
Kondisi sungai Observasi langsung ke Kabupaten
Wilayah genangan lapangan lombok Barat
Kondisi drainase Wawancara BPS Kabupaten
Kondisi air tanah Survei sekunder lombok Barat
BAPPEDA BPS Kecamatan
Kantor Kecamatan gunung sari
Tahun 2018
Survei Lapangan
Geologi Jenis tanah Survei sekunder BAPPEDA
Struktur Tanah BAPPEDA Kabupaten
Kantor Kecamatan lombok Barat
gunung sari BPS Kabupaten
lombok Barat
BPS Kecamatan
gunung sari
Tahun 2018
Survei Lapangan
Klimatologi Curah hujan Survei sekunder BAPPEDA
Jumlah bulan hujan BAPPEDA Kabupaten
Kelembabapan Kantor Kecamatan lombok Barat
Suhu rata-rata harian gunung sari BPS Kabupaten
Tinggi tempat dari permukaan lombok Barat
laut BPS Kecamatan
gunung sari
Tahun 2018
87
Survei Lapangan
Tata Guna Penggunaan lahan terbangun : Survei primer BPS Kabupaten
Fisik Binaan Lahan Penggunaan lahan tak terbangun Observasi langsung ke lombok Barat
Kepemilikan lahan lapangan BPS Kecamatan
Wawancara gunung sari
Survei sekunder Tahun 2018
BAPPEDA Profil
Kantor Kecamatan Kecamatan
gunung sari
Tahun 2018
Survei Lapangan
Sarana Jumlah sarana Survei primer BPS Kabupaten
Sarana pendidikan Persebaran sarana Observasi langsung lombok Barat
Sarana Radius ke lapangan BPS Kecamatan
kesehatan Wawancara gunung sari
Sarana Survei sekunder Tahun 2018
peribadatan Kantor Kecamatan Profil
Sarana Dinas PU Kecamatan
perdagangan gunung sari
dan jasa Tahun 2018
Survei Lapangan
System System transportasi Survei primer BPS Kecamatan
Prasarana transportasi dan System air bersih Observasi langsung gunung sari
jalan System drainase ke lapangan Tahun 2018
System air System persampahan Wawancara Profil
bersih System limbah Survei sekunder Kecamatan
System drainase System jaringan listrik Kantor Kecamatan gunung sari
System System RTH Dinas PU Tahun 2018
persampahan System jaringan telekomunikasi Survei Lapangan
System limbah
System jaringan
listrik
System RTH
System jaringan
telekomunikasi
88
Data struktur penduduk menurut lapangan BPS Kecamatan
: Wawancara gunung sari
1. Agama, Survei sekunder Tahun 2018
2. Jenis Kelamin, BAPPEDA Profil
3. Kelompok Umur, BPS Kecamatan
4. MataPencaharian, Kantor Kecamatan gunung sari
5. Pendidikan, dan gunung sari Tahun 2018
6. Tenaga Kerja. Profil Tiap Desa Survei Lapangan
Data jumlah penduduk 5 tahun
kebelakan
Sosial - Budaya Sejarah Kecamatan Survei primer Profil
Aktivitas warga Observasi langsung ke Kecamatan
Program/organisasi lapangan gunung sari
pemberdayaan masyarakat Wawancara Tahun 2018
Adat istiadat Survei sekunder Survei Lapangan
1. Pernikahan Kantor Kecamatan
2. Siskamling gunung sari
Gotong royong, dll. Profil Tiap Desa
Kelembagaan Jumlah kelembagaan Survei primer Profil
non Kegiatan kelembagaan Observasi langsung ke Kecamatan
pemerintahan Struktur kelembagaan lapangan gunung sari
Wawancara Tahun 2018
Survei sekunder Survei Lapangan
Kantor Kecamatan
gunung sari
Profil Tiap Desa
Pertumbuhan PDRB Survei primer BAPPEDA
Ekonomi Ekonowi Jenis mata pencaharian Observasi langsung ke Kabupaten
Wilayah Tenaga kerja lapangan lombok Barat
Mata Kelompok usaha Observasi pusat BPS Kabupaten
pencaharian perekonomian (pasar) lombok Barat
Wawancara BPS Kecamatan
Survei sekunder gunung sari
BPS Tahun 2018
Profil Keacamatan Survei Lapangan
gunung sari Tahun
2018
Survei Lapangan
Potensi Wisata Jumlah wisatawan Survei sekunder Kebijakan
3 Untuk mengetahui Potensi Potensi sektor Program pariwisata yang Kantor Dinas RTRW
89
potensi-potensi Ekonomi telahdijalankan Pariwisata Kabupaten
yang baik potensi Potensi SDM Kawasan Strategis Kecamatan Kantor Dinas lombok barat
sumber daya alam Dll. Kondisi fisik dasar Pertanian Kantor Dinas
dan sumber daya Kondisi fisik binaan Dinas Kehutanan Pariwisata
manusianya di Kantor Kecamatan Kantor Dinas
Desa Dopang Hasil identifikasi Pertanian
Kecamatan Dinas
Gunungsari Kehutanan
Profil
Kecamatan
gunung sari
Tahun Anggaran
2018
Survei lapangan
Untuk Isu Strategis Kondisi Eksisiting Kecamatan Hasil identifikasi Survei lapangan
4 mengidentifikasi Masalah permasalahan
isu-isu dan yang ada
permasalahan
terkait dengan
PROSES
PERENCANAAN
di Desa Dopang
Kecamatan
Gunungsari
Menyusun strategi Pengembangan Profil Kecamatan Survei sekunder Survei lapangan
5 dan arahan Pengembangan aspek fisik, Kantor Dinas
pengembangan aspek-aspek Potensi Pariwisata
Desa Dopang Desa Dopang sarana, Kantor Dinas
Kecamatan Kecamatan prasarana, Pertanian
Gunungsari Gunungsari sosial, ekonomi, Dinas Kehutanan
kelembagaan Kantor Kecamatan
Hasil identifikasi
90
RENCANA KERJA
HARI,
TANGGAL KEGIATAN TEMPAT TARGET
NO DAN BULAN
91
92