Anda di halaman 1dari 92

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perencanaan menurut Abe (2001) dalam Ovalhanif (2009) adalah susunan


(rumusan) sistematik mengenai langkah-langkah mengenai langkah (tindakan-
tindakan) yang akan dilakukan di masa depan, dengan didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan yang seksama atas potensi, faktor-faktor eksternal
dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka mencapai suatu tujuan
tertentu. Sedangkan menurut Soekartawi (2000) dalam Ovalhanif (2009),
Perencanaan adalah pemilihan alternatif atau pengalokasian berbagai sumber
daya yang tersedia. Perencananaan berarti menyusun tindakan untuk mencapai
tujuan dimasa depan dengan tindakan yang dimaksud adalah alternatif-
alternatif yang dapat digunakan agar pengalokasian sumber daya yang ada
seperti sumber daya manusia, sumber daya alam, modal, maupun sumber daya
buatan yang dimiliki oleh suatu daerah dapat dikembangkan atau digunakan
secara tepat. Penyusunan atau pemilhan alternatif bertujuan untuk mencapai
tujuan sebagaimana tujan perencanaan pembangunan atau perencanaan desa
yaitu untuk membangun atau mencipatakan lingkungan kehidupan desa yang
didalamnya terdapat unsur masyarakat agar sejahtera, aman, sehat dan
ekonomis. Demi untuk mencapai tujuan tersebut, unsur-unsur yang
mendukung dalam pengalokasian sumber daya juga harus terpenuhi seperti
sarana dan prasarana sebagai faktor pendukung dalam kegiatan perencanaan.

Desa Guntur Macan merupakan salah satu desa yang terdapat di


Kecamatan Gunung Sari dengan luas 348 ha . Dari luas lahan tersebut
peruntukan lahan yang paling dominan adalah lahan perkebunan dengan luas
107,32 ha (profil Desa Guntur Macan tahun 2018). Dimana komoditas
perkebunan terdiri dari berbagai macam seperti aren, duren, kelapa, bambu,
palawija, dan kacang-kacangan. Dari komoditas perkebunan tersebut terdapat

1
komoditas yang diproduksi dan menjadi industri rumah tangga yaitu seperti
aren yang diproduksi menjadi gula aren, kelapa yang mulai dproduksi
sebagai minyak goreng dengan label virgin coconat oil, dan bambu yang
dianyam menjadi berbagai macam perabotan rumah tangga seperti kursi,
meja dipan dan perabotan lainnya.

Namun dibalik potensi perkebunan tersebut terdapat masalah. Seperti


pemasaran hasil kebun yang dimana harga dimonopoli oleh tengkulak. Di
Desa Guntur Macan juga terdapat masalah terkait dengan SDM yang dapat
dibuktikan dari jumlah penduduk Desa Guntur Macan 16,62% tidak pernah
sekolah ( Profil Desa Guntur Macan 2018). Selain itu prasarana yang
mendukung potensi juga kurang memadai seperti jalan yang belum teraspal,
persebaran air bersih yang kurang merata dan pengolahan komoditas
perkebunan yang kurang produktif.

Oleh karena itu, untuk menciptakan lingkungan kehidupan desa yang


sejahtera, aman, menyenangkan, sehat dan ekonomis serta masyarakat yang
maju dan unggul, maka diperlukan perencanaan dan pemilihan konsep yang
tepat agar menjadi Desa Guntur Macan yang maju dan berkembang dengan
memanfaatkan potensi yang dimiliki serta menjaga kelestarian lingkungan.
1.2 Tujuan dan sasaran
1.2.1 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah terbentuknya sebuah dokumen
yang dapat di gunakan sebagai arahan pengembangan kawasan Desa
Guntur Macan.
1.2.2 Sasaran
Adapun yang menjadi indikator sasaranadalah sebagai berikut:
1. Teridentifikasinya karakteristik aspek fisik dasar, fisik binaan, sosial
dan ekonomi masyarakat Desa Guntur Macan Kecamatan Gunung
Sari.
2. Teranalisisnya potensi dan permasalahan kawasan yang ada di Desa
Guntur Macan Kecamatan Gunung Sari

2
3. Terbentuknya arah pengembangan kawasan Desa Guntur Macan
berdasarkan hasil dari analisis kawasan dan proyeksi kebutuhan
masyarakat yang akan datang.

1.3 Ruang Lingkup Wilayah dan Materi


1.3.1 Ruang Lingkup Wilayah
Guntur Macan merupakan salah satu desa yang berada di
Kecamatan Gunungsari. Desa Guntur Macan mempunyai batas wilayah
yaitu :
Sebelah utara : Kawasan hutan Negara/Kecamatan Pemenang
(KLU)
Sebelah Timur : Desa Dopang
Sebelah Selatan : Desa Dopang dan Desa Taman Sari
Sebelah Barat : Desa Taman Sari
Untuk lebih jelasnya peta administrasi Desa Guntur Macan dapat dilihat
dalam peta berikut.

3
Peta 1.1 Peta Administrasi Desa Guntur Macan

4
1.3.2 Ruang Lingkup Materi

Ruang lingkup lebih difokuskan pada kondisi Desa Guntur Macan baik itu
secara fisik maupun dari aspek sosial, ekonomi, dan pemeritahan. Adapun
aspek-aspek yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a) Aspek fisik
 Fisik dasar
Fisik dasar yang dimaksud seperti kondisi geografis, topografi,
litologi, hidrologi, dan iklim.
 Fisik Binaan
Membahas mengenai tata guna lahan, sarana dan ptasarana.
b) Aspek social dan Budaya
Membahas mengenai kependudukan dan organisasi yang
berkembang dalam masyarakat.
c) Aspek ekonomi
Membahas tentang mata pencaharian dan aktifitas ekonomi yang
terjadi di Desa Guntur Macan.

1.4 Proses Pelaksanaan Studi


1.4.1 Penentuan wilayah Studi

Wilayah studi yaitu Desa Guntur Macan. Terpilihnya Desa Guntur


Macan karena mempunyai potensi dan masalah yang kompleks dan juga
merupakan salah satu desa yang terkena akibat dampak gempa yang
cukup parah.

1.4.2 Pengumpulan data

1. Data sekunder: yaitu data yang didapatkan dari bappeda brupa


a. Jumlah peduduk

5
b. Fisik dasar
c. Fisik binaan
d. Visi dan misi Desa Guntur Macan
2. Data primer: yaitu data yang didapatkan secara langsung dilapangan
yang didapatkan dengan cara survey dan wawancara. Wawancara
dilakukan kepada setiap kepala dusun dan aparat desa, sedangkan pada
tahap survey data yang didapatkan yaitu berupa dokumentasi kondisi
eksisting dari sarana dan prasarana yang terdapat di Desa Guntur
Macan.
1.4.3 Input data dan analisis data

Pada tahap ini dilakukan pengolahan data primer dan data


sekunder lalu dianalisis sesuai dengan data yang dibutuhkan. Untuk
menganalisis data dapat dilakukan dengan teknik-teknik sebagai berikut.

1.4.3.1 Analisis fisik dasar


1. Topografi
Analisis kemiringan atau ketinggian lereng dimaksudkan untuk
mengetahui kondisi lahan yang berkaitan dengan kestabilan dan
kemudahan pengembangan lahan untuk kegiatan industri dan kegiatan
lainnya. Analisis topografi yang digunakan adalah tabel pembobotan
sebagai berikut
Tabel 1.1 Klasifikasi Kelas Kelerengan

No Kelas Lereng Lereng Pemanfaatan

1 I 0%-5% Datar Pertanian, tanaman rumput,


permukiman, perkebunan

2 II 5%-10% Landai Pertanian, permukiman,


perkebunan

3 III 10%-25% Agak curam Penggembalaan hewan,

6
perkebunan kopi maupun
teh

4 IV 25%-30% Curam Penggembalaan hewan,


perkebunan teh atau kopi,
hutan lindung, cagar alam

5 V >30% Sangat curam Kawasan lindung

Sumber : Pedoman penyusunan pola rehabilitasi lahan dan konservasi lahan 1986
Dari tabel diatas dapat diketahui kelas kelerngan yang terdapat di
Desa Guntur Macan.

2. Litologi

Litologi merupakan jenis tanah atau karakteristik batuan yang


terdapat di Desa Guntur Macan. Dengan mengetahui jenis tanah dari
suatu wilayah dapat mengetahui perkembangan yang cocok untuk
wilayah tersebut kedepannya.

3. Hidrologi

Hidrologi merupakan air yang berada diatas permukaan tanah atau


Daerah Aliran Sungai yamhg terdapat di suatu wilayah.
4. Hidrogelogi

Hidrogeologi ( hidro-berarti air, dan –geologi brarti ilmu


mengenai batuan) merupakan bagian dari hidrologi yang mempelajari
penyebaran dan pergerakan air dalam tanah dan batuan di kerak bumi.
5. Klimatologi

Klimatologi merupakan kondisi curah hujan yang terdapat di suatu


wilayah. Curah hujan menentukan musim yang terdapat di suatu wilayah

7
dalam hal hasil kebun. Pada umumnya di Indonesia terdapat dua musim
yaitu musim hujan dan musim kemarau. Jika pada musim hujan maka
rata-rata semua tumbuhan mempersiapkan diri untuk masa pembuahnnya.
Namin terdapat juga tumbuhan yang masa pembuahnnya terdapat dalam
musim kemarau. Data curah hujan yang terdapat di Desa Guntur Macan
didapatkan dari SHP Lombok barat. Analisis klimatologi dapat dilakukan
dengan klasifikasi pada tabel berikut.

1.4.3.2 Proyeksi Penduduk

Karakter demografi membahas mengenai kependudukan dan analisis


penduduk. Analisis penduduk adalah cara yang sangat penting untuk
mengetahui proyeksi jumlah penduduk beberapa tahun kedepan, karena
tujuan utama dari pengembangan dan perencanaan suatu wilayah adalah
untuk memenuhi atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu
dengan mengetahui jumlah penduduk saat ini dan masa yang akan datang
dapat menyediakan sarana dan prasarana yang menjadi kebutuhan
masyarakat sesuai dengan kapasitas jumlah penduduk yang ada atau
berdasarkan standar pemakaian. Sangat penting untuk mengetahui jumlah
penduduk dalam masa yang akan datang ( 10-20 tahun). Dengan
mengetahui jumlah penduduk tersebut dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam hal penataan.

1. Proyeksi penduduk.
Dalam menganalisis proyeksi penduduk menggunakan rumus
eksponensial, karena pertambahan penduduk tidak konstan. Rumus
yang dimaksud sebagai berikut; Pt=Po.ert
 Po= Jumlah penduduk pada tahun dasar
 Pt= Jumlah penduduk pada tahun ke-t
 e= Bilangan eksponensial yang besarnya (2,718281828)
 r= Laju pertumbuhan penduduk

8
 t= Jangka waktu
1.4.3.3 Analisis Kebutuhan Sarana
Dalam menganalisis kebutuhan sarana dan prasarana
menggunakan SNI tahun 2004 sebagai berikut.

1. Sarana pendidikan.
Dalam menganalisis kebutuhan sarana pendidikan
menggunakan SNI tahun 2004 sebagai berikut.
Tabel 1.2 Standar Kebutuhan Sarana Pendidikan
No Jenis Jumlah Kriteria Keterangan
sarana penduduk
Lokasi dan
(jiwa)
penyelesaian
Taman 1.250 Ditengah kelompok 2 rombongan
1
kanak- warga. prabelajar @
kanak Tidak menyeberang 60 murid
jalan raya. dapat bersatu
Bergabung dengan dengan
taman sehinngga terjadi sarana lain.
Sekolah 1.600 pengelompokkan Kebutuhan
2 kegiatan.
dasar harus
SLTP 4.800 Dapat dijangkau berdasarkan
3 perhitungan
dengan kendaraan
SMU 4.800 umum. dengan
4
Disatukan dengan rumus 2, 3
lapangan olahraga. dan 4.
Tidak selalu harus Dapat
dipusat lingkungan. digabung
dengan
Taman 2.500 Di tengah kelompok sarana
5 pendidikan
bacaan warga tidak
menyebrang jalan lain, misalya
lingkungan. SD, SMP,
SMA dalam
satu

9
komplek.
Sumber : SNI 2004

2. Sarana kesehatan
Untuk menganalisis kebutuhan sarana kesehatan menggunakan
SNI tahun 2004 sebagai berikut
Tabel 1.3 Standar Kebutuhan Sarana Kesehatan

No Jenis Jumlah Keterangan


sarana penduduk
Kriteria

Radius Lokasi dan


pencapaian penyelesaian

1 Posyandu 1.250 500 Di tengah Dapat


kelompok bergabung
dengan balai
tetangga tidak
warga atau
sarana
menyeberang
hunian/rumah
jalan raya.

2 Puskesmas 120.000 3,000 m2 - Dapat


bergabung
dalam lokasi
kantor
kecamatan

Sumber : SNI ,2004

3. Sarana peribadatan
Dalam menganalisis kebutuhan sarana peribadatan juga
menggunakan standar SNI tahun 2004.

10
Tabel 1.4 Standar Kebutuhan Sarana Peribadatan

No Jenis Jumlah Kriteria


sarana penduduk
Radius Lokasi dan
penyelesaian

1 Masjid 2.500 1000 m2 Di tengah


kelompok

tetangga tidak

menyeberang
jalan

raya.

Dapat
bergabung

dalam lokasi
balai

warga.

2 Mushola 250 100 m2 Di tengah


kelompok

tetangga.

Dapat
merupakan

bagian dari

bangunan sarana

lain
Sumber : SNI, 2004

11
1.4.3.4 Daya Dukung Permukiman

Daya dukung permukiaman merupakan kemampuan lahan untuk


menampung permukiman penduduk ke depannya. Berikut merupakan
perhitungan daya dukung permukiman dengan rumus:

Layak atau tidaknya suau wilayah sebagai tepat permukiman dapat dilihat
dari ketentuan sebagai berikut:

DD[>1 : masih memungkinkan untuk kawasan permukiman

DDP<1: tidak memungkinkan untuk kawasan permukiman


DDP=1:terjadi keseimbangan antara lahan dengan pertumbuhan
penduduk.

1.4.3.5 Analisis Prasarana


1. Jaringan Listrik
Lingkungan perumahan harus dilengkapi perencanaan penyediaan jaringan
listrik sesuai ketentuan dan persyaratan teknis yang mengacu pada:
a) SNI 04-6267.601-2002 tentang Istilah kelistrikan (Bab 601:
Pembangkitan, Penyaluran dan Pendistribusian Tenaga Listrik –
Umum);
b) SNI 04-8287.602-2002 tentang Istilah kelistrikan (Bab 602:
Pembangkitan); dan
c) SNI 04-8287.603-2002 tentang Istilah kelistrikan (Bab 603:
Pembangkitan, Penyaluran dan Pendistribusian Tenaga Listrik –
Perencanaan dan Manajemen Sistem Tenaga Listrik);

12
Pemasangan seluruh instalasi di dalam lingkungan perumahan
ataupun dalam bangunan hunian juga harus direncanakan secara
terintegrasi dengan berdasarkan peraturanperaturan dan persyaratan
tambahan yang berlaku, seperti:
a) Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL);
b) Peraturan yang berlaku di PLN wilayah setempat; dan
c) Peraturan-peraturan lain yang masih juga dipakai seperti antara lain
AVE.

1. Persyaratan, kriteria dan kebutuhan


Beberapa persyaratan, kriteria dan kebutuhan yang harus dipenuhi
adalah:
a) Penyediaan kebutuhan daya listrik
1) Setiap lingkungan perumahan harus mendapatkan daya
listrik dari PLN atau dari sumber lain; dan
2) Setiap unit rumah tangga harus dapat dilayani daya listrik
minimum 450 VA per jiwa dan untuk sarana lingkungan
sebesar 40% dari total kebutuhan rumah tangga.
b) Penyediaan jaringan listrik .
1) Disediakan jaringan listrik lingkungan dengan mengikuti
hirarki pelayanan, dimana besar pasokannya telah
diprediksikan berdasarkan jumlah unit hunian yang mengisi
blok siap bangun;
2) Disediakan tiang listrik sebagai penerangan jalan yang
ditempatkan pada area damija (daerah milik jalan) pada sisi
jalur hijau yang tidak menghalangi sirkulasi pejalan kaki di
trotoar (lihat Gambar 1 mengenai bagian-bagian pada jalan);
3) Disediakan gardu listrik untuk setiap 200 KVA daya listrik
yang ditempatkan pada lahan yang bebas dari kegiatan
umum;

13
4) Adapun penerangan jalan dengan memiliki kuat penerangan
500 lux dengan tinggi > 5 meter dari muka tanah;
5) Sedangkan untuk daerah di bawah tegangan tinggi sebaiknya
tidak dimanfaatkan untuk tempat tinggal atau kegiatan lain
yang bersifat permanen karena akan membahayakan
keselamatan;

2. Jaringan Air Bersih

Secara umum, setiap rumah harus dapat dilayani air bersih yang
memenuhi persyaratan untuk keperluan rumah tangga. Untuk itu,
lingkungan perumahan harus dilengkapi jaringan air limbah sesuai
ketentuan dan persyaratan teknis yang diatur dalam peraturan/
perundangan yang telah berlaku, terutama mengenai tata cara
perencanaan umum jaringan air bersih lingkungan perumahan di
perkotaan.

3. Persampahan

Lingkungan perumahan harus dilayani sistem persampahan yang


mengacu pada:
a) SNI 19-2454-2002 tentang Tata cara teknik operasional pengolahan
sampah perkotaan;
b) SNI 03-3242-1994 tentang Tata cara pengelolaan sampah di
permukiman; dan
c) SNI 03-3241-1994 tentang Tata cara pemilihan lokasi tempat
pembuangan akhir sampah.

14
Tabel 1.5 Kebutuhan Sarana Persampahan

1.4.4 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah sebuah analisa yang bersifat deskriptif (analisa


berupa gambaran) terhadap situasi ataupun kondisi sebagaimana merupakan
sebuah masukan dengan setiap fungsi yang berbeda yang akan dikelompokkan
masing-masing. Analisa SWOT ini, harus diingat, hanya bisa digunakan sebagai
gambaran atas situasi maupun kondisi yang sedang dihadapi dan bukan
merupakan sebuah solusi atas permasalahan dalam bisnis yang dihadapi setiap
perusahaan. Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat dikelompokkan 4
komponen yang digunakan dalam analisis ini. 4 Komponen Utama dalam
Menjalankan Analisis SWOT yaitu:

1. Strenght (kekuatan)

Komponen pertama yang digunakan dalam analisis SWOT


adalah strength atau kekuatan. Analisis ini akan melihat kondisi atau

15
situasi apapun yang dinilai sebagai kekuatan dari sebuah perusahaan untuk
meningkatkan segmentasi pasarnya. Pada tahap ini, perusahaan harus
mampu menganalisis kekuatan atau keunggulannya untuk bisa
menghadapi pesaing bisnisnya. Keunggulan atau kekuatan ini juga bisa
dimanfaatkan untuk memenuhi segmentasi pasar yang membutuhkan.
2. Weaknesses (Kelemahan)
Selanjutnya yang menjadi komponen utama dalam SWOT adalah
kelemahan. Hal ini diartikan sebagai analisis terhadap kondisi atau situasi
apapun yang menjadi kelemahan perusahaan. Kelemahan ini bisa jadi
merupakan kendala yang menghambat sebuah perusahaan untuk
berkembang.
3. Opportunities (kesempatan)
Dalam analisa SWOT selanjutnya juga menganalisis kondisi yang
memberikan kesempatan bagi perkembangan perusahaan. Komponen ini
juga mencakup pada pencarian kemungkinan atau peluang maupun inovasi
yang akan memberi peluang pada perusahaan agar tetap berkembang di
masa depan.
4. Threats (Ancaman)
Komponen terakhir yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam
analisis ini adalah ancaman. Hal ini maksudnya adalah menganalisis setiap
kondisi atau situasi yang bisa menjadi ancaman atau bahkan tantangan
yang harus dan akan dihadapi oleh sebuah perusahaan dalam menjalankan
dan mengembangkan bisnisnya. Tujuan dari analisis ancaman ini adalah
agar perusahaan bisa mencari jalan keluar atau solusi untuk mengatasi
ancaman tersebut jika ingin usaha yang dijalani bisa tetap berjalan.

1.4.4 Penyajian Hasil Analisis


Setelah melalui proses pengolahan dan analisis, maka hasil analisis
dapat disajikan dalam bentuk diagram, tabel, maupun deskripsi sesuai
dengan kebutuhan dan hasil pengolahan yang telah dilakukan.

16
1.4.5 Penarikan Kesimpulan
Setelah melakukan analisis baik itu data sekunder dan data primer
serta potensi dan masalah yang dimiliki oleh desa Guntur Macan, maka
dapat ditarik kesimpulan sesuai dengan analisis yang telah dilakukan.
1.4.6 Penyusunan Rekomendasi

Setelah kesimpulan dari analisis yang dilakukan dapat ditentukan


arahan atau rekomendasi untuk penyelesaian masalah dan potensi yang
terdapat di Desa Guntur Macan.

1.5 Sistematika Penulisan

 BAB I :PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang, Tujuan dan sasaran, ruang lingkup


wilayah dan materi, proses pelaksanaan studi dan sistematika
penulisan
 BAB II : PROFIL WILAYAH DAN ANALISIS

Menguraikan gambaran umum dan analisis. Mendeskripsikan data


primer dan data sekunder serta langsung melakukan analisis.

 BAB III : POTENSI DAN MASALAH


Mendeskripsikan potensi dan masalah yang dimiliki oleh Desa
Guntur Macan sesuai dengan data primer, sekunder dan analisis yang
telah dilakukan.
 BAB IV : ARAHAN PENGEMBANGAN
Pada bab ini diuraikan rencana pengembangan ke depan sesuai
dengan permasalahan dan potensi yang terdapat di Desa Guntur
Macan.

17
BAB II

PROFIL WILAYAH

Profil wilayah merupakan gambaran karakteristik wilayah Guntur Macan


seperti karakteristik fisik, karakteristik demografi, karakteristik penggunaan
lahan, karakteristik sarana dan prasarana. Kemudian tahap analisis merupakan
kegiatan untuk mengetahui potensi dan kendala yang terdapat pada wilayah
studio proses perencanaan yaitu di Desa Guntur Macan. Hasil dari analisis
yang telah dilakukan dapat menjadi pedoman dalam melakukan tahapan
perencanaan dan mengembangkan potensi maupun sektor unggulan yang
terdapat di Desa Guntur Macan. Kegiatan analisis akan dilakukan pada setiap
Karakteristik wilayah Desa Guntur Macan.

2.1 Karakteristik Fisisk Wilayah

2.1.1 Klimatologi

Musim kemarau terjadi pada bulan April-November dan musim hujan


terjadi pada bulanDesember-Maret. Curah hujan yang terdapat di Desa Guntur
Macan terdapat dalam tabel berikut.

Tabel 2.1 Tabel Curah Hujan Di Desa Guntur Macan Berdasarkan Dusun
No Nama dusun Curah hujan ( mm)
1 Barat Kokoq 1600
2 Apitaiq 1600
3 Guntur Macan 1700
4 Ladungan 1600-1700
5 Pancor 1700
6 Poan Selatan 1700
7 Poan Utara 1800
Rata-rata 1686

Sumber : Bappeda Kabupaten Lombok Barat, tahun 2018

Dari tabel 2.1 diatas diketahui curah hujan tertinggi yaitu 1800 mm terdapat di
Dusun Poan Utara. Sedangkan curah hujan terendah yaitu 1600 mm terdapat di Dusun
Apitaiq dan Dusun Ladungan Pembagian curah hujan berdasarkan dusun di Desa Guntur
Macan dapat dilihat dalam peta berikut.

18
Peta 2.1 Peta Klimatologi Berdasarkan Dusun di Desa Guntur
Macan
19
Dari tabel dan gambar 2.1 dapat diketahui curah hujan tertinggi
berada pada Dusun Poan Utara. Tingginya curah hujan di Poan Utara
didukung juga oleh morfologi wilayahnya yang berupa pegunungan. Untuk
lebih jelasnya kondisi dan persebaran curah hujan yang terdapat di Desa
Guntur Macan dapat dilihat dalam peta berikut.

Dilihat dari intensitas curah hujan, intensitas hujan di Desa Guntur


Macan termasuk sedang. Namun karena sebagian wilayah Desa Guntur
Macan merupakan perbukitan dan jenis tanah berpasir yang tidak kuat
menahan air pada musim hujan maka sering terjadi erosi atau tanah longsor.

2.2.2 Topografi

Analisis topografi dilakukan untuk mengetahui kecocokan


penggunaan lahan dengan kondisi fisik dari lahan tersebut. Di Desa
Guntur Macan memiliki topografi mulai dari 0-45%. Data topografi dan
kesesuaiannya dengan penggunaan lahan dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 2.2 Topografi di Desa Guntur Macan


No Lereng Pemanfaatan
1 0%-2% Datar Pertanian, tanaman rumput, permukiman, perkebunan
2 2%-15% Landai Pertanian, permukiman, perkebunan
3 15%- Agak curam Penggembalaan hewan, perkebunan kopi ,the, buah-
25% buahan. Dan sayuran
4 25%-45% Curam Penggembalaan hewan, perkebunan teh atau kopi dan
buah-buahan serta sayuran, hutan lindung, cagar alam
5 >45% Sangat curam Kawasan lindung

Sumber : Hasil analisis, 2018

dari tabel 2.2 diatas dapat diketahui kualifikasi kelerengan dari datar
sampai landai dapat digunakan sebagai lahan pertanian ,perumahan, dan
perkebunan. Sedangakn agak curam sampai curan sebagai lahan perkebunan
dan sayur-sayuran. Dan sangat curam termasuk dalam kawasan lindung.
Pembagian daerah topografi di Desa Guntur Macan dapat diketahui dari peta
berikut.

20
Peta 2.2 Peta Topografi di Desa Guntur Macan

21
2.2.3 Litologi

Di Desa Guntur Macan mempunyai dua macam jenis tanah yaitu


entisol dan andisol. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 2.3 Jenis Tanah Menurut Dusun di Des Guntur Macan


No Jenis Tanah Persebaran di Peruntukan jenis tanah
dusun
1 Entisol Barat Kokoq Tanah ini sangat cocok
dijadikan areal persawahan
baik yang menggunakan
sistem irigasi, ataupun
tadah hujan..
2 Apitaiq tanah utama yang
Barat Kokoq digunakan untuk
Andisol Guntur Macan perkebunan teh. Selain itu,
Ladungan tanah Andisol banyak
Pancor digunakan untuk tanaman
Poan Selatan hortikultura.
Poan Utara

Sumber : Hasil analisis, 2018

Tanah entisol masih termasuk dalam cakupan tanah alluvial. Tanah


alluvial merupakan tanah endapan, dibentuk dari lumpur dan pasir halus yang
mengalami erosi tanah. Banyak terdapat di dataran rendah, di sekitar muara
sungai, rawa-rawa, lembah-lembah,maupun di kanan kiri aliran sungai besar.
Tanah entisol dapat dijadikan lahan pertanian dan perikanan terutama
persawahan dan tambak ikan. Saat musim kering tanah entisol juga dapat
digunakan untuk menanam palawija. Karena sebagian besar tanah entisol
terletak di dataran rendah, maka tak jarang tanah entisol ini menjadi tempat
tinggal bagi sebagian masyarakat Indonesia

Sedangkan tanah andisol merupakan tanah yang pembentukannya melalui


proses-proses pelapukan yang menghasilkan mineral-mineral dengan struktur
Kristal yang cukup rapi. Ciri khusus yang dimiliki andisol yaitu kehadiran atau
pembentukannya dari gelas vulkanik atau proses vulkanik. Tanah ini umumnya
ditemukan di daerah dengan ketinggian diatas 400 mdpl. Ketinggian tersebut
sesuai dengan ketinggian Desa Gutur Macan yang mencapai 600 mdpl. Untuk
lebih jelasnya pembagian tanah di Desa Guntur Macan dapa dilihat pada peta
berikut.

22
Peta 2.3 Peta Litologi di Desa Guntur
Macan
23
2.1.4 Hidrologi

Di Desa Guntur Macan terdapat beberapa sungai dan irigasi dapat


dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.4 Hidrologi di Desa Guntur Macan

URAIAN SUMBER
1 VOLUME SATUAN KONDISI
DAYA AIR

1 Sungai Tereng Wilis 1 Unit Baik

Sungai Ladungan Barat


2 1 Unit Baik
Kokoq

JUMLAH 2

Sumber : Profil Desa Guntur Macan tahun, 2017

Sumber air yang mengalir diatas permukaan tanah di Desa


Guntur Macan adalah Sungai Tereng Wilis dan Sungai Ladungan
sungai Ladungan yang terdapat di Dusun Barat Kokoq merupakan
sungai mati atau sungai yang tidak dialiri oleh air. Sedangkan Sunga
Tereng wilis merupakan sungai yang langsung terhubung ke air terjun
tereng wilis, sungai ini juga dimanfaatkan untuk mengairi lahan
persawahan yang terdapat di Dusun Apitaiq. Untuk lebih jelasnya
DAS yang terdapat di Desa Guntur Macan dapat dilihat dalampeta
berikut.

24
Peta 2.4 Hidrologi di Desa Guntur Macan

25
2.1.5 Hidrogeologi

Hidrogeologi merupakan sumber Daya Air yang berasal dari dalam


tanah seperti sumur. Hidrogeologi di Desa Guntur Macan dapat dilihat
pada tabel berikut.

Tabel 2.5 Hidrogeologi di desa Guntur Macan

No Uraian Sumber Daya Air Volume Satuan Kondisi

1 Sumur Gali 130 Unit Baik

2 Sumur Pompa 1 Unit Baik

Jumlah 131

Sumber : Profil Desa Guntur Macan, 2018

Hidrogeologi yang dimaksud disini berupa sumur yaitu


sumur gali yang tersebar sebanyak 130 unit di Desa Guntur Macan
dan sumur pompa sebanyak satu unit.

2.1.6 Bahaya Geologi

Wilayah Desa Guntur Macan mempunyai Morfologi yang beragam


yaitu mulai dari datar, landai, sampai perbukitan dan pegunungan. Dari
morfologi tersebut dapat diketahui bahwa bukannya tidak mungkin bagi
Desa Guntur Macan untuk terkena Bencana seperti tanah longsor. Pada
keyataannya di Desa Guntur Macan pernah terjadi tanah longsor sampai
memakan korban jiwa. Untuk lebih lengkapnya mengenai geologi bencana
yang terdapat di Desa Guntur Macan dapat dilihat dalam peta berikut.

26
Peta 2.5 Peta Bahaya Geologi di Desa Guntur Macan

27
Dari peta 2.5 diatas dapat diketahui bahwa di Desa Guntur Macan
seluruh wilayahnya berpotensi untuk gerakan tanah tinggi yang dapat
menimbulkan tanah longsor.

Karena Desa Guntur Macan morfologinya didimonasi oleh landai


sampai perbukitan dan pegunungan ditambah dengan jenis tanahnya yaitu
andisol yang tidak terlalu kuat mengikat air, maka sering tejadi geseran
tanah yang mengakibatkan erosi atau tanah tanah longsor. Wilayah yang
sering terkena tanah longsor dapat dilihat dalam tabel berikut.

2.2 Karakteristik Demografi Desa Guntur Macan

Desa Guntur Macan mempunyai jumlah penduduk 2.611jiwa dengan


rincian jumlah penduduk laki-laki yaitu 1.292 jiwa dan jumlah penduduk
perempuan yaitu 1.319 jiwa . Dan kepadatan penduduk yaitu 4,638 jiwa.
Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah penduduk dirincikan per dusun di Desa
Guntur Macan dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 2.6 Jumlah Penduduk di Desa Guntur Macan


No Dusun Laki-Laki Perempuan Jumlah Kepadatan
( jiwa) (jiwa) KK Penduduk
(km/jiwa)
1 Guntur macan 290 269 187 0.419
2 Api aik 183 162 126 0.679
3 Barat kokoq 185 184 113 0.635
4 Ladungan 156 186 104 0.685
5 Pancor 114 124 90 0.984
6 Poan selatan 184 203 119 0.605
7 Poan utara 180 191 150 0.631
Jumlah 1.292 1.319 889 4,638

Sumber : profil Desa Guntur Macan, 2017

Untuk membuat sebuah perencanaan kedepan maka perlu


dilakukan proyeksi jumlah penduduk beberapa tahun. Berikut merupakan
jumlah penduduk Desa Guntur Macan beberapa tahun terakhir.

28
Tabel 2.7 Jumlah Penduduk Dari Tahun 2013-2017

No Tahun jumlah penduduk


1 2013 2250
2 2014 2350
3 2015 2334
4 2016 2373
5 2017 2514
R.
0.0277

Sumber : Kecamatan Gunung Sari Dalam angka dari tahun 2013-2017

Pada tabel 2.7 diatas dapat diketahui kepadatan penduduk yang


disimbolkan dengan R yaitu 0,00277. Dengan mengetahui jumlah
penduduk beberapa tahun terakhir dapat dilakukan proyeksi jumlah
penduduk untuk 20 tahun kedepan. Rumus yang digunakan disini adalah
rumus proyeksi penduduk eksponen. Kenapa menggunakan rumus
eksponen karena jumlah penduduk di Desa Guntur Macan tidak konstan.
Jumlah penduduk di Desa Guntur Macan mengalami kenaikan dan
penurunan.

Tabel 2.8 Proyeksi Jumlah Penduduk Desa Guntur Macan

NO Tahun Proyeksi ( jiwa)

1 2022 2888

2 2027 3318

3 2032 3811

4 2037 4378

Sumber : Hasil analisis, 2018

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa proyeksi penduduk Desa


Guntur Macan dari 2022 sampai 2037. Pada tahun 2022 jumlah penduduk
Desa Guntur Macan mencapai 2888 jiwa. Kemudian pada tahun 2027
sejumlah 3318 jiwa, pada tahun 2032 berjumlah 3811 jiwa. Dan pada
tahun 2037 sejumlah 4378 jiwa. Dengan mengetahui jumlah penduduk

29
sampai 20 tahun kedepan dapat merencanakan kebutuhan masyarakat
sesuai dengan standar kapasitas jumlah penduduk.

2.3 Karakteristik Penggunaan Lahan

Luas wilayah yang terdapat di Desa Guntur Macan yaitu349,76 ha .


Dengan pembagian penggunaan lahan yaitu :
Tabel 2.9 Penggunaan Lahan Desa Guntur Macan

Penggunaan Lahan Jumlah ( ha )

No.

1 Permukiman 78

2 Persawahan 28

3 Perkebunan 240

4 Hutan 22

348

Jumlah

Sumber : Profil Desa Guntur Macan, 2018


Dari tabel diatas dapat diketahui penggunaan lahan terbesar
merupakan lahan perkebunan yaitu 240 ha, sedangkan penggunaan
lahan terkecil yaitu pada hutan seluas 22 ha dan untuk lahan
permukiman seluas 78 ha. Sedangkan hutan seluas 22 ha. Hutan disini
yaitu berupa hutan lindung yang juga didukung dengan kelerengan yang
mencapai lebih dari 45%. Gambaran penggunaan lahan di Desa Guntur
Macan dapat dilihat dalam peta berikut.

30
.
Peta 2.6 Peta penggunaan lahan di Desa Guntur Macan

31
2.3.1 Daya Dukung Permukiman
Untuk mengetahui daya dukung pemukiman 20 tahun ke
depan dapat dilakukan proyeksi sebagai berikut.

Tabel 2.10 Daya Dukung Pemukiman Desa Guntur Macan


Jumlah Keterangan
Tahun Penduduk DDP
2022 2888 37,82 <1
2027 3318 32,92 <1
2032 3811 28,67 <1
2037 4378 24,96 <1

Sumber: Hasil analisis, 2018

Darii hasil analisi pada tabel 2.11 dapat diketahui daya


dkung permukiman yang terdapat di Guntur Macan masih sangat
mencukupi untuk dibangun permukiman sampai dengan 20 tahun
kedepan.

2.4 Karakteristik Sarana dan Prasarana


2.4.1 Sarana
1. Pendidikan

Di Desa Guntur Macan hanya terdapat sarana pendidikan


berupa SD dan PAUD karena. Jumlah sarana pendidikan yang
terdapat di Desa Guntur Macan dapat diketahui dalam tabel sebagai
Berikut.

Tabel 2.11 Sarana Pendidikan Di Desa Guntur Macan

Jumlah/
No Jenis prasarana
Unit

1 Gedug SD 2

2 Gedung PAUD 3

Sumber : Profil Desa Guntur Macan, 2017


Pada awalnya di Desa Guntur Macan terdapat 2 unit SD
atau Sekolah Dasar tetapi karena beberapa waktu laluDesa Guntur
Macan dilanda oleh Gempa bumi menyebabkan satu unit gedung

32
SD rusak parah dan tidak dapat digunakan lagi. sehingga
diperlukan pembangunana satu unit gedung SD pada tahun
2018/2019.

Sarana pendidikan terdapat di dua dusun yaitu di Dusun


Apitaiq berupa SD Negeri 1 Guntur Macan yang kondisi
eksistingnya sudah tidak dapat digunakan lagi untuk proses
kegiatan belajar mengajar karena mengalami kerusakan yang
disebabkan oleh bencana gempa. Sedangkan untuk Sekolah Dasar
Negeri 2 Guntur Macan yang terdapat di Dusun Poan Selatan yang
kondisi eksisitingnya masih dalam keadaan kondusif walaupun
terkena dampak gempa akan tetapi tidak mengalami kerusakan
yang berat sehingga proses kegiatan KBM nya berjalan dengan
lancar. untuk lebih jelasnya SD Negeri yang terdapat di Desa
Guntur Macan dapat dilihat dalam peta berikut.

33
Peta 2.7 Persebaran Sarana Pendidikan Di Dusun Apitaiq

34
Peta 2.8 Persebaran Sarana Pendidikan di Dusun Poan Selatan

35
Berdasarkan kebutuhan pendidikan di Desa Guntur Macan
kedepannya, dilakukan proyeksi akan kebutuhan fasilitas pendidikan
pada setiap lima tahun dengan menggunakan standar minimal SNI 03-
1733-2004. Maka berikut hasil perhitungan proyeksi kebutuhan sarana
pendidikan Desa Guntur Macan pada setiap lima tahun untuk 20 tahun
kedepan.

Tabel.12 Proyeksi Jumlah Sarana Pendidikan

Proyeksi Tahun 2022 Proyeksi Tahun 2027 Proyeksi Tehun 2032 Proyeksi Tahun 2037

Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah
No Sarana Sarana
Penduduk Penduduk Sarana Penduduk Sarana Penduduk Sarana
Pendidi
(jiwa) (jiwa) Pendidikan (jiwa) Pendidik (jiwa) Pendidik
kan
(unit) an (unit) an (unit)
(unit)

1 SD 2 2 2 3

2 SMP - - - 1

3 SMA - - - 1
2888 3318 3811 4378
4 TK 2 3 3 4

Taman
5 1 1 2 2
Bacaan

Jumlah 5 6 7 11

Sumber : Hasil Analisis, 2018

Berdasarkan hasil proyeksi tersebut dapat di ketahui:

a. SD ( Sekolah Dasar), berdasarkan hasil analisis dari kebutuhan dasar akan


Sekolah Dasar, Desa Guntur Macan pada tahun 2022 sebanyak 2 unit,
artinya Desa Guntur Macan pada tahun 2022 sampai tahun 2032 tidak
memerlukan penambahan asilitas karena kondisi eksisiting sudah terdapat
2 unit Saranaa Pendidikan. Kemudian pada tahun 2037 kebutuhan dasar
yang dibutuhkan sebanyak 3 unit, artinya diperlukan penambahan fasilitas
sebanyak 1 unti karena pada kondisi eksisiting sudah terdapat 2 unit
Sekolah Dasar.
b. SMP (Sekolah Menengah Pertama), dari hasil analisis yang telah
dilakukan berdasarkan kebutuhan dasar akan SMP, desa Guntur Macan
padaa tahun 2022 sampai tahun 2032 tidak diperlukan sarana pendidikn

36
SMP karena jumlah penduduk yang tidak memenuhi. Kemudian pada
tahun 2037 diperlukan penambahan fasilitas 1 unit karena jumlah
masyarakat yang semakin berkembang.
c. SMA ( Sekolah Menengah Atas), berdasarkan analisis kebutuhan Sekolah
Menengah Atas pada tahun 2022 sampai tahun 2032 di Desa Guntur
Macan tidak diperlukan pembangunan Sarana pendidikan SMA, tetapi
pada tahun 2037 diperlukan 1 unit karena pertumbuhan penduduk yang
semakin meningkat.
d. TK ( Taman Kanak-kanak), di Desa Guntur Macan tidak untuk lima tahun
kedepan dibutuhkan 2 unit, 10 sampai 15 tahun kedepan dibutuhkan 3 unit
dan 20 tahun kedepan dubtuhkan 4 unit.
e. Taman Bacaan, di Desa Guntur Macan pada kondisi eksistingnya tidak
terdapat Taman Bacaan, jadi sesuai dengan standar SNI pada tahun 2022
sampai 2027 diperlukan 1 unit Taman Bacaan, dan pada tahun 2032
sampai tahun 2037 dibutuhkan taman bacaan sebanyak 2 unit.

2. Sarana kesehatan

Sarana kesehatan dibangun untuk membantu pelayanan


masyarakat. Sarana kesehatan di Desa Guntur Macan dapat dilihat
pada tabel berikut.

Tabel 2.13 Sarana Kesehatan di Desa Guntur Macan

Jumlah/
No Jenis prasarana Kondisi
Unit

1 POSKESDES 1 Baik

2 POSYANDU 6 Baik

Jumlah 7 -

Sumber : profil Desa Guntur Macan, 2017

Di Desa Guntur Macan untuk sarana kesehatan terdapat 6


unit posyandu yang tersebar di masing-masing. Sedangkan untuk
untuk POSKESDES terdapat satu. Berikut merupakan peta
persebaran sarana kesehatan di Desa Guntur Macan.

37
Peta 2.9 Persebaran Sarana Kesehatan di Desa Guntur Macan

38
Dari gambar 2.10 diatas dapat diketahui sarana kesehatan di Desa Guntur
Macan yang berupa POSKESDES terdapat di Dusun Ladungan dengan kondisi
yang sudah tidak memungkinkan untuk diapakai karena akibat dari terjadinya
gempa. Sehingga diperlukan renovasi atau perbaikan.

Berdasarkan dari perhitungan proyeksi untuk kebutuhan sarana kesehatan


tahun 2017 berdasarkan kriteria SNI 03-1733-2004, Tentang Tata Cara
Perencanaan Kawasan Perumahan Kota, diketahui bahwa sarana kesehatan pada
tahun 2017 telah terpenuhi. Hal ini menyebabkan tidak perlu adanya penambahan
sarana kesehatan, seperti puskesmas, posyandu, poskesdes, maupun apotek.

Tabel 2.15 Proyeksi Jumlah Sarana Kesehatan

No Saran ProyeksiTahun2022 Proyeksi Tahun 2027 proyeksi Tahun 2032 Proyeksi Tahun 2037
a Penduduk Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Jumlah
(jiwa) Sarana (jiwa) Sarana (jiwa) Sarana (jiwa) Sarana
Kesehatan Kesehata Kesehata Kesehata
(unit) n (unit) n (unit) n (unit)
1 Posy 2888 2 3318 2 3811 3 4378 3
andu
2 Pusk - - - -
esma
s
3 Posk - - - -
esdes
Jumlah 2 3 3 -

Sumber : hasil analisis, 2018

Berdasrkan hasil proyeksi tersebut dapat diketahui:

a. Posyandu

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan pada tabel diatas Desa
Guntur Macan pada tahun 2022 sampai 2027 membutuhkan asilitas
sebanyak 2 unit, dan pada tahun 2032 sampai tahun 2037 membutuhkan
asilitas sebanyak 3 unit. Tetapi karena pada kondisi eksisting jumlah
posyandu sebanyak 6 unit maka tidak diperlukan pembangunan sarana
kesehatan.

39
b. Puskesmas

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan tidak diperlukan


untuk dilakukan pembangunann puskesmas karena jumlah penduduk yang
tidak memenuhi.

c. Poskesdes

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan tidak diperlukan


pembangunan karena jumlah penduduk yang tidak memenuhi. Tetapi pada
kondisi eksisting terdapat 1 unit poskesdes, artinya untuk sarana kesehatan
di Desa Guntur Macan sudah terpenuhi.

3. Sarana peribadatan

Sarana peribadatan merupakan sarana yang dibangun untuk


menunjang kegiatan peribadatan yang ada di Desa Guntur Macan.
Sarana peribadatan yang terdapat di Desa Guntur Macan dapat dilihat
pada tabel berikut.

Tabel 2.16 Sarana Peribadatan Desa Guntur Macan

Jumlah/
No Jenis prasarana
Unit

1 Masjid 7

2 Musholla 3

JUMLAH 10

Sumber : Profil Desa Guntur Macan, 2017

Masyarakat di Desa Guntur Macan 100% beragama Islam, oleh


karena itu sarana peribadatan yang terdapat di Desa Guntur Macan
kebanyakn adalah masjid sebanyak 7 unit dan musholla sebanyak 3 unit.
Dan terdapat pula pura , tetapi pura tersebut tidak pernah digunakan
karena kebanyakan masyarakat di Desa Guntur Macan merupakan
muslim. Berikut merupakan peta persebaran sarana pendidikan di Desa
Guntur Macan.

40
Peta 2.10 Peta Persebaran Sarana Peribadatan di Desa Guntur Macan

41
Peta 2.11 Persebaran Sarana Peribadatan di Desa Guntur Macan

42
Peta 2.12 Persebaran Sarana Peribadatan Di Desa Guntur Macan

43
Dari gambar 2.10-2.13 merupakan peta persebaran sarana peribadatan yang
terdapat di Desa Guntur Macan. Pada gambar 2.10 merupakan Sarana peribadatan
di Dusun Apitaiq yaitu yang berupa masjid masjid. Pada kondisi eksisting masjid
tersebut sudah tidak dapat terpakai karena keadaanya sudah hancur terkena
dampak akibat gempa. Sedangkan Di Dusun Pancor dan Poan selatan kondisi
eksisting Masjid yaitu mengalami kerusakan dengan klasifikasi rusak sedang,
sehingga perlu dilakukan perbaikan. Perbaikan dan pertambahan sarana
peribadatan ini disesuaikan dengan proyeksi yang akan dilakukan.

Di Dusun Guntur Macan dan ladungan terdapat 3 masjid. Masjid yang terdapat
di Dusun Ladungan mengalami kerusakan dengan klasifikasi rusak sedang karena
terkena dampak akibat gempa, jadi diperlukan perbaikan kembali. Perhitungan
proyeksi dilakukan untuk mengetahui kebutuhan sarana peribadatan untuk 20
tahun kedepannya sesuai dengan Standar Nasional Indonesia tahun 2004.Lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.17 Proyeksi Sarana Peribadatan Di Desa Guntur Macan
No Sarana ProyeksiTahun2022 Proyeksi Tahun 2027 Proyeksi Tehun 2032 Proyeksi Tahun 2037
Pendudu Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Jumlah
k Sarana (jiwa) Sarana (jiwa) Sarana (jiwa) Sarana
(jiwa Peribadat Peribadat Peribad Peribad
) an (unit) an (unit) atan atan
(unit) (unit)
1 Masjid 2888 1 3318 1 3811 1 4378 2
2 Musho 11 13 15 17
lla

Jumlah 12 14 16 19
Sumber: Hasil Analisis, 2018
Berdasarkan hasil analisis dapat dikethui sebagai berikut:
a. Masjid
Dari analisis dan kondisi eksisting yang ada dapat
disimpulkan bahwa tidak diperlukannya penambahan sarana
peribadatan karena jumlah masjid sangat terpenuhi untuuk
kebutuhan masyarakat.

b. Musholla
Jumlah musholla yang dibutuhkan adalah 11 unit pada
tahun 2022, 13 unit pada tahun 2017, 15 unit pada tahun 2032,
dan 17 unit pada tahun 2037.

44
4. Sarana pemerintahan

Sarana pemerintahan merupakan sarana yang dibangun


untuk menunjang pelayanan pemerintah terhadap masyarakat.
Berikut merupakan jumlah sarana pemerintahan yang terdapat di
Desa Guntur Macan.

Untuk sarana pemerintahan Desa Guntur Macan


mempunyai satu unit kantor desa yang karena peristiwa gempa
kantor desa tersebut hancur tidak berbentuk. Jadi dapat dikatakan
kondisi eksisiting dilapangan sarana pemerintahan tidak ada. Maka
dari itu diperlukan perencanaan sarana pemerintahan berupa kantor
desa satu unit. untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam peta
berikut.

45
Peta 2.13 Sarana Pemerintahan Di Desa Guntur Macan

46
2.4.2 Prasarana
1. Jala
Jaringan jalan sangat penting sebagai akses masyarakat menuju
maupun keluar dari Desa Guntur Macan. Dengan adanya akses jalan
dapat memudahkan seseorang untuk menemukan Desa Guntur Macan.
Pada tabel berikut dapat diketahui prasarana jalan yang terdapat di Desa
Guntur Macan.

Tabel 2.18 Jaringan Jalan Di Desa Guntur Macan

No Uraian sumber daya pembangunan Baik Rusak

1 Aset prasarana umum

1.1 Jalan

Jalan desa/kelurahan 3000 m -


a. Panjang jalan aspal
b. Panjang jalan tanah 6000 m 4000 m
c. Panjangjalan konblok/semen/beton
3.500 m 1.500 m

Jalan antar desa 3000 m


a. Panjang jalan aspal

Jalan kab. Yang melewati desa/kelurahan 1.250 m


a. Panjang jalan aspal

1.2 Jembatan

Jembatan desa/kelurahan 5 unit 1 unit


a. Jumlah jembatan beton

Sumber: Profil desa Guntur macan, 2017

Dari tabel diatas dapat diketahui panjang jalan aspal 3000


m, panjang jalan tanah 6000m, dan panjang jalan beton merupakan
3500 m. Di Desa Guntur Macan juga terdapat jembatan yaitu lima
unit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta berikut.

47
Peta 2.14 Jaringan Jalan di Desa Guntur Macan

48
2. Air bersih
Masyarakat Desa Guntur Macan belum menggunakan jaringan
PDAM. Masyarakat mendapatkan air bersih dari sumber mata air yang
dialiri dengan pipa dan sumur gali atau sumur bor. Untuk mengetahui
kebutuhan air bersih di Desa Guntur Macan dapat dilakukan proyeksi
untuk 20 tahun ke depan dengan standar 60 liter/jiwa.

Tabel 2.19 Kebutuhan Air Bersih


Air Yang
Tahun Jumlah Dibutuhkan
Proyeksi Penduduk(jiwa) Standar (Liter/Jiwa/Hari)
2022 2,888 60 173,280
2027 3,318 60 199,080
2032 3,811 60 228,660
2037 4,378 60 262,680

Sumber : Hasil Analisis, 2018

Dari tabel 2.19 dapat diketahui setiap lima tahun kebutuhan listrik
di Desa Guntur Macan terus bertambah karena jumlah penduduk dan
permukiman yang terbentuk juga semakin bertambah. Sementara di Desa
Guntur masyarakatnya memperoleh air bersih dari sumber mata air dengan
menggunakan sistem perpipaan dan sumur bor.

3. Jaringan Listrik

Seluruh masyarakat di Desa Guntur Macan mendapat tenaga listrik


dari jaringan PLN. Jaringan yang berasal dari PLN ini menggunakan
sistem gardu. Jaringan listrik yang terdapat di Desa Guntur Macan
dapat dilihat dalam peta berikut.

49
Peta 2.15 Jaringan Listrik di Desa Guntur Macan

50
Jaringan listrik di Desa Guntur Macan menggunakan sistem gardu dan
juga terdapat lampu jalan yang terdapat pada sepanjang jalan lingkungan. Setiap
tahun atau lima tahun jumlah penduduk terus bertambah, maka perlu dilakukan
analisis proyeksi kebutuhan listrik agar dapat merencanakan kebutuhan listrik
yang di butuhkan oleh masyarakat Desa Guntur Macan.

Tabel 2.20 Proyeksi Kebutuhan Listrik di Desa Guntur Macan


Kebutuhan
Listrik Untuk
Kebutuhan Sarana Dan
Jumlah Listrik( Prasarana( 40%
No Tahun Penduduk watt) dari RT/ watt)
1 2022 2,888 1,299,600 519,840
2 2027 3,318 1,493,100 597,240
3 2032 3,811 1,714,950 685,980
4 2037 4,378 1,970,100 788,040

Sumber : hasil analisis, 2018

Dari hasil analisis pada tabel 2.17 diatas dapat diketahui bahwa
kebutuhan listrik untuk setiap lima tahun kedepan hingga 20 tahun
kedepan terus meningkat.

4. Persampahan
Di Desa Guntur Macan belum terdapat bak sampah atau tempat
pembuangan sampah yang tepat. Rata-rata masyarakat membuang
sampah di depan rumah dan pembuangan akhirnya di tanah kosong.Untuk
mengetahui produksi sampah masyarakat untuk 20 tahun kedepan di
Desa Guntur Macan dilakuka perhitungan sebagai berikut.

Tabel 2.21 Produksi Sampah Masyarakat di Desa Guntur Macan


No Tahun Jumlah Produksi sampah
masyarakat(jiwa)
1 2022 2888 7220
2 2027 3318 8295
3 2032 3811 9527
4 2037 4378 10945

Sumber : Hasil analisis, 2018

51
Analisis jaringan persampahan dilakukan berdasarkan kriteria SNI
03-1733-2004. Ketersediaan jaringan persampahan di Desa Guntur
Macan pada tahun 2017 maupun 2018 masih belum memadai, sehingga
dalam analisis jaringan persampahan ini dilakukan analisis penyediaan
fasilitas persampahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Desa
Guntur Macan berupa tong sampah, gerobak sampah, bak sampah kecil,
maupun bak sampah besar untuk 20 tahun kedepannya. Lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.22 Proyeksi Kebutuhan Prasarana Persampahan di Desa Guntur


Macan

Proyeksi Tahun 2031 Proyeksi Tahun 2036


Proyeksi Tahun 2021 Proyeksi Tahun 2026
NO Fasilitas Jumlah Jumlah
Jumalah Jumlah
persampaha Penduduk Saran Penduduk Saran Penduduk
Sarana
Penduduk
sarana
n (jiwa) a (jiwa) a (jiwa) (jiwa)
(unit) (unit)
(Unit) (Unit)
Tong
1. 577 663 762 875
sampah
Bak sampah
2. 2888 1 3318 1 3811 1 4378 2
kecil

Bak sampah
3. - - - -
besar
Jumlah 578 664 763 877

Sumber : hasil analisis, 2018

Berdasarkan hasil proyeksi diatas dapat diketahui:

a. Tong sampah
Berdsarkan hasil proyeksi jumlah tong sampah di Desa Guntur
Macan pada tahun 2022 sebanyak 577, tahun 2027 sbanyak 663, tahun
2032 sebanyak 762, dan pada tahun 2037 sebanyak 875.
b. Bak sampah kecil

Berdasarkan hasil proyeksi di Desa Guntur Macan pada tahun 2022


sampai tahu 2032 dibutuhkan bak sampah kecil sebanyak 1 unit dan
pada tahun 2037 sebanyak 2 unit

52
2.5 Karakteristik Kegiatan Ekonomi

Karakteristik kegiatan ekonomi dapat dilihat dari aktivitas


masyarakat dalam hal tujuan komoditi perkebunan yang di perjual belikan
maupun aktivitas ekonomi lainnya. Di Desa Guntur Macan tidak terdapat
pasar sebagai pusat perbelanjaan. Masyarakat Guntur Macan demi
memenuhi kebutuahn rumah tangga dan lain-lain harus keluar menuju
Pasar Gunung Sari. Kegiatan perekonomian di Desa Guntur Macan dapat
dilihat melalui usaha-usaha yang ditekuni masyarakat Desa Guntur Macan
yaitu sebagai berikut ;
1. Industri Meuble Anyaman Bambu
Industri ini menjadi rutinitas yang ditekuni oleh masyarakat Guntur
Macan yang terdapat di Dusun Barat kokoq. Meuble ini mendapatkan
bahan baku dari perkebunan masyarakat yang berada di wilayah
sekitaran Dusun Guntur Macan dan jika terdapat kekurangan bahan
baku bambu mereka akan berusaha mencari alternatif lain dengan cara
membeli bahan baku nya di wilayah luar Lombok Barat yaitu di
wilayah Lombok tengah. Jenis bambu yang digunakan untuk
pembuatan anyaman bambunya yaitu ada dua jenis yang pertama
jenis bambu berbatik dan yang kedua jenis bambu yang tidak berbatik
atau polos. Dan bambu yang berbatik hanya bisa didapatkan di
Lombok Tengah.
Setelah mendapatkan bahan yang sesuai, bambu kemudian di
produksi menjadi berbagai macam perabotan rumah tangga seperti
kursi, meja, rumah bambu, berugak, tempat tidur atau dipan. Hasil dari
anyaman ini sudah dapat di distribusikan ke daerah lain,seperti di Kota
Mataram, Lombok Timur bahkan terdapat konsumen yang berasal dari
luar negeri.
2. Industri Batako
Industri batako tesebar di semua dusun. Pembuat batako di
Desa Guntur Macan sudah dapat menjual batako sampai keluar di
berbagai macam daerah tergantung dari banyaknya konsumen yang
memesan.
Sebagian pembuat batako yang terdapat di Dusun Poan
utara dan Poan Selatan tidak memperjualbelikan batako hasil
produksinya melainkan hanya untuk di pergunakan untuk
kebutuhan mereka sendiri, dan hasil produksinya pun di sesuaikan
dengan ukuran kebutuhan mereka sendiri.
3. Industri Rumah Tangga Pembuatan Gula Aren

53
Wilayah Desa Guntur Macan sebagian besarnya merupakan
daerah perkebunan. Dan salah satu hasil kebun yang dapat dikelola
adalah pohon aren menjadi gula aren. Pengolahan aren menjadi
gula aren termasuk industri rumah tangga karena pengolahan
dilakukan oleh masing-masing pemilik kebun. Gula aren ini di
distribusikan sampai ke Pasar Gunung Sari dan terdapat juga
konsumen yang datang langsung ke salah satu rumah warga yang
memproduksi gula aren.

4. Sektor Perkebunan
Hasil kebun seperti duren, kacang-kacangan, ubi, dan singkong
terkadang dijual langsung ke Pasar Gunung Sari dan terkadang dijual
juga ke tengkulak. Hasil dari perkebunan jika dijual ke tengkulak akan
ada permainan harga di dalamnya sehingga harga yang didapatkan
pemilik kebun tidak sesuai dengan modal dan proses yang dilalui
sampai hari panen tiba. Sedangkan keuntungan yang didapatkan oleh
tengkulak melebihi harga yang didapatkan oleh pemilik kebun atau
pemilik hasil kebun.
5. Sektor Peternakan
Sebagian masyarakat di Guntur Macan mempunyai usaha yang di
beri modal oleh suatu perusahaan, dan di suruh mengelolanya serta
hasil dari ternak tersebut dijual kembali ke perusahaan tersebut.
Sedangkan mengenai untung dan rugi ditanggung oleh peternak.

Di Desa Guntur Macan juga terdapat ternak ayam milik


masyarakat, bahkan sebagian kelompok tani diarahkan untuk menjadi
peternak ayam. Penjualan ayam tergantung pemesanan dan terkadang
dijual ke Pasar Gunung Sari. Yang menjadi masalah pada peternak
ayam adalah kurangnya pembeli atau konsumen karena banjirnya
peternak ayam.

Untuk penjualan sapi dan kmbing dijual sesuai dengan


kebutuhan. Sapi dan kambing kadang dijual kepada tetangga sesuai
dengan kebutuhan si pemilik sapi dan kambing. Namun terkadang
untuk kambing dijual ke Pasar Gunung Sari.

6. Penggali pasir
Di Desa Guntur Macan seperti di Dususn Barat Kokoq
terdapat sebagian kecil masyarakat yang memanfaatkan kebun
untuk mengeruk pasir. Pasir ini dijual tergantung asal pemesanan.

54
2.6 Kelembagaan Masyarakat

Kelembagaan masyarakat merupakan organisasi yang terdapat dalam


masyarakat seperti karang taruna, kelompok tani dan lain-lain. Di Desa
Guntur Macan terdapat beberapa kelembagaan yang mengurus
kepentingan masyarakat, contohnya seperti dalam bidang pertanian.
Dalam bidang pertanian terdapat beberapa lembaga yaitu Gabungan
kelompok Tani (GAPOKTAN), Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
dan kelompok Tani Desa, Pola tanam petani masih belum teratur,
Program yang diterima dari pemerintah daerah masih banyak yang belum
mencapai sasaran, seingga berdampak kepada hasil pertanian yang masih
rendah yang belum mampu umtuk mensejahterakan masyarakat petani di
desa Guntur Macan.
Kelompok tani Desa Guntur Macan selain mempunyai kegiatan pada
bidang pertanian juga aktif dalam bidang peternakan. Namun kegiatan dari
kelompok tani ini untuk sementara diberhentikan karena dampak dari
gempa. Kegiatan yang telah dilakukan sebelum terjadi gempa yaitu
mengadakan berbagai macam pelatihan.
2.7 Kultur dan kondisi sosial
Kondisi sosial masyarakat di Desa Guntur Macan sudah
terpengaruhi oleh kemajuan zaman. Namun meskipun tergerus akan
adanya kemajuan zaman masyarakat Guntur Macan masih mempunyai
rasa kepedulian yang masih tinggi. Hal ini dapat dilihat dari kebiasaan
masyarakat Guntur Macan jika salah satu masyarakat memilki acara
nikahan atau acra pesta lainnya masyrakat atau para tetangga bersatu untuk
membantu tanpa diberi upah.
2.8 Kebijakan
2.8.1 VISI dan MISI Desa Guntur Macan
1. VISI

Dengan memperhatikan amanat RPJM Desa Guntur Macan 2017 -


2023 serta mempertimbangkan aspek potensi dan kondisi, serta
permasalahan yang dihadapi, maka Visi pembangunan Pemerintah
Desa Guntur Macan tahun 2017-2023 adalah : TERWUWUJUDNYA
MASYARAKAT DESA GUNTUR MACAN YANG MAJU, UNGGU,
AMAN DAN MANDIRI.

Penjabara makna Visi Desa Guntur Macan tersebut adalah sebagai


berikut

55
1. Masyarakat Desa Guntur Macan, artinya Keseluruhan warga
masyarakat dusun yang terdiri dari tujuh dusun yang tinggal dan
menetap yang merupakan bagian dari seluruh masyaraka desa
Guntur Macan.
2. Maju, artinya mampu menampilkan aktivitas ekonomi, social
budaya dan sifat Religius yang aktif dan produktif yang diukur
dari aktivitas yang sama dari sebelumnya.
3. Unggul, artinya mampu menampilkan potensi dan sumber daya
yang di miliki secara maksimal dan berkesinambungan, serta
mempunyai nilai kualitas dan kuantitas lebih tinggi dari desa
lain.
4. Aman, artinya Mampu menjaga dan mengendalikan kondusifitas
desa serta menciptakan rasa aman ditengah tengah masyarakat,
baik secara fisik maupun psikis.
5. Mandiri, artinya mampu memanfaatkan potensi dan sumber
daya yang di miliki secara baik, terarah, produktif dan
maksimal.
2.8.2 MISI
Dalam rangka pencapaian visi yang telah di tetapkan serta tetap
memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada serta tantangan ke
depan dan memperhitungkan peluang yang di miliki, maka ditetapkan 6
(enam) misi sebagai berikut :
1) Optimaisasi birokrasi bagi pemenuhan peayanan umum masyarakat.
2) Prioritas pembangunan sarana dan prasarana desa.
3) Menyelenggarakan pemerintahan secara transparan, jujur,adil dan
Akuntabel.
4) Mengaktifkan kembali orgaisasi kepemudaan.
5) Mengoptimalkan fungsi LPM dan BUMDES.
6) Mendukung penuh kegiatan Keagamaan dan Kebudayaan.
7) Meningkatkan mutu SDM Masyarakat.
8) Meningkatkan Kesehatan masyarakat.
9) Mengaktifkan Pos KAMLING.
10) Menjain kerjasama yang harmonis dengan perangkat desa, BPD,
semua lembaga desa dan seuruh lapisan masyarakat secara umum.

56
BAB III

POTENSI DAN MASALAH

Pada tahap ini akan dibahas mengenai potensi dan masalah yang dimiliki oleh
Desa Guntur Macan. Potensi dan masalah sangat penting untuk dianalisis guna
untuk mencari solusi yang tepat untuk membuat sebuah perencanaan karena
dengan mengetahui potensi dan masalah yang ada maka diharapkan dapat
mengetahui langkah-langkah yang akan dilakukan pada masa yang akan datang
demi terciptanya kesejahteraan bagi masyarakat.

3.1 Potensi

Potensi merupakan kemampuan yang mempuyai kemungkinan untuk


dikembangkan. Potensi yang dimaksud adalah kemampuan atau kelebihan yang
dimiliki oleh Desa Guntur Macan yang dalam beberapa tahun kedepan dapat
dipertahankan dan dikembangkan guna membantu memenuhi kebutuhan
masyarakat. Potensi yang dimiliki oleh Desa Guntur Macan dapat dilihat dari
tabel berikut.

Tabel 3.1 Potensi Desa Guntur Macan

No Potensi Fakta

1 Penggunaan lahan Sebagian besar wilayah merupakan kebun


seluas 107,32 ha dari luas wilayah 349,76
ha. Dari penggunaan lahan tersebut dapat
diketahui mata pencaharian yang paling
dominan di desa Gutur Macan yaitu sebagai
petani kebun. Dan mempunyai berbagai
macam hasil kebun lainnya.

2 jenis tanah Pada kenyataannya jenis tanah yang terdapat di


Desa Guntur Macan yang paling luas
cangkupannya adalah andisol dan
masyarakat juga di perkebunan melestarikan
berbagai macam tanaman sayur-sayuran dan
buah-buahan. Buah yang dimaksud seperti
duren, nangka dan sayur sayuran seperti
kunyit dan tanaman sejeninya. Jenis tanah

57
sangat berpengaruh pada perkebunan
masyarakat karena fungsinya sebagai wadah
dari tanaman-tanaman yang akan ditanam.
Jenis tanaman yang akan ditanampun sangat
bergantung pada jenis tanah yang ada

3 Industri pengolahan 1. Industri anyaman bambu yang


penjualannya sudah mencapai luar daerah.
Pengusaha anyaman bambu ini hanya
terdapat di Dusun Barat Kokoq.
2. Terdapat industri rumahan yaitu
pengolahan gula aren.

5 Air terjun Terdapat air terjuan yang berpotensi sebagai


tempat wisata yang sering dijadikan sebagai
tujuan tracking.

6 Industri batako Industri batako yang penjualannya sampai ke


lombok tengah

Sumber : hasil survey, 2018

3.2 Masalah

Masalah merupakan sesuatu yang harus dipecahkan atau diselesaikan. Masalah


yang dimaksud adalah masalah yang dialami oleh Desa Guntur Macan. Dengan
mengetahui masalah diharapkan dapat menyusun perencanaan atau arahan yang
sesuai untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Masalah yang dihadapi Desa
Guntur Macan dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 3.2 Masalah di Desa Guntur Macan.

No Masalah Fakta

1 Sumber air bersih Di Desa Guntur Macan terdapat masyarakat


yang menggunakan PDAM untuk
pemenuhan kebutuhan air tepatnya di
wilayah Dusun Apitaik dan Guntur
Macan. Dan adapula masyarakat yang
menggunakan jaringan perpipaan yang
airnya berasal dari sumber mata air.
Namun masyarakat Guntur Macan masih

58
kekurangan akan kebutuhan air bersih dan
sering terjadi kekeringan di musim panas.

2 Pemasaran hasil kebun Seringnya terjadi permainan harga oleh


tengkulak atau pihak ketiga.

3 Jaringan jalan Sebagian jalan beton yang terdapat di Poan


Selatan dan Poan Utara sudah rusak dan
sempit.

4 Jaringan Persampahan Masyarakat di Desa Guntur Macan tidak


mempunyai Bak Sampah untuk
pembuangan sampahnya. Dan
pembuangan sampah sering di buang
sembaragan di halaman depan rumah atau
di tanah yang kosong.

5 Erosi Di Desa Guntur Macan mempunyai jenis


tanah Entisol yang kurang dapat menahan
air sehingga sering terjadi erosi pada
musim hujan.

6 Air terjun yang pada Pada musim kemarau sering terjadi


musim tertentu kekeringan yang menyebabkan kurangnya
mengalami kekeringan minat pengunjung.

Sumber : hasil survey, 2018

3.3 Analisis SWOT


Analisis SWOT merupakan salah satu analisis yang digunakan untuk
merumuskan strategi untuk mengembangkan potensi atau sumber daya yang
terdapat dalam suatu wilayah. Analisis SWOT adalah sebuah analisa yang bersifat
deskriptif (analisa berupa gambaran) terhadap situasi ataupun kondisi sebagaimana
merupakan sebuah masukan dengan setiap fungsi yang berbeda yang akan
dikelompokkan masing-masing. Analisis SWOT ini juga digunakan untuk
merumuskan strategi yang tepat untuk mengembangkan Desa Guntur Macan
kedepannya serta berkelanjutan. Strategi yang dihasilkan dapat dilihat dalam tabel
berikut.

59
Tabel 3.3 Analisis SWOT
Kekuatan/S Kelemahan/W
Internal / eksternal
S1 :Jenis tanah yang terdapat di Desa W1: Lahan terbangun mengalami kerusakan
Guntur Macan dapat ditanami oleh 90% akibat gempa
berbagai macam sayur-sayuran
dan buah-buahan serta palawija W2: memiliki curah hujan yang tidak
menentu
S2: adanya industri pengolahan yang
memanfaatkan SDA yang terdapat W3: mempunyai jenis tanah yang kurang
di Desa Guntur Macan yaitu dapat mengikat air yaitu Alluvial
industri batako sehingga sering terjadi gempa

S3: adanya potensi wisata air terjun W4: persebaran air bersih dari Sumber Mata
Air yang tidak merata
S4 : Adanya organisasi pertanian atau
kelompok tani yang terdapat di W5: Akses jalan yang belum memadai(
masing-masing dusun sebagai sempt dan masih rusak)
wadah kerjasama untk petani baik
dari pihak pemerintah maupun W6: Sarana pendidikan yang mengalami
swasta kerusakan akibat dari gempa, sarana
pendidikan yang dimaksud yaitu SD N 1
S5: penggunaan lahan terluas yaitu Guntur Macan
lahan perkebunana
W7: Terdapat beberapa sarana peribadatan
S6: Desa Guntur Macan sebagi jalur yang belum diperbaikiakibat kerusakan
tracking bagi olahragawan sepeda yang ditimbulakan oleh peristiwa gempa
menuju bukit pongkor dan air
terjun yang terdapat di Desa W8: Kurangnya konsumen untuk hasil
Guntur Macan ternak

60
S7: adanya industri pengolahan yang W9: Kurangnya pengetahuan untuk
memanfaatkan hasil kebun berupa mengolah dan memanfaatkan hasil
bambu yaitu industri anyaman kebun
bambu.
W10:Kurangnya bahan baku untuk anyaman
S8: adanya home industri berupa aren bambu
yang kemudian di produksi
menjadi gula aren W11: Rusaknya sarana kesehatan yaitu
poskesdes

W12: tidak adanya tps yang dapat


menimbulkan masalah lingkungan

W13: : Belum memilikipengetahuan terkait


penanggulangan bencana dan bangunan
tahan bencana/gempa

(O-S)
Peluang/O (W-O)
O1&S7: Memperluas jaringan
O1: Adanya konsumen dari luar untuk pemasaran dengan melakukan O1&W9: Menjalin kerjasama dengan pihak
membeli anyaman bambu promosi melalui media sosial. penyedia bahan baku bambu untuk
meningkatkan kualitas hasil produksi
O2: Adanya kerjasama berupa modal dari O3&S6&S2: Membuat outlet produk anyaman bambu
beberapa perusahaan untuk ternak kerajinan untuk mendukung
unggas pengembangan wisata

O3: Banyak dilalui oleh orang bersepeda O1&S3: mengadakan sosialisasi


untuk melakukan tracking ke bukit kepada masyarakat terkait
Pongkor dan air terjun yang terdapat di penerapan pasar digital untuk
Desa Guntur Macan mengembangkan potensi wisata air
terjun

61
S8: meningkatkan produksi Gula aren
yang kemudian dipromosikan
dalam pasar digital
(T-S)
Ancaman /T (T-W)
T1&S4: Meningkatkan pengetahuan
T1: Di desa lain seperti Gelangsar dan masyarakat terkait sistem W11: Penyediaan sarana persampahan
Dopang mempunyai hasil kebun yang pertanian dan perkebunan melalui berupa TPS
sama sosialisasi oleh dinas Pertanian
dan perkebunan W10: Evaluasi dan perbaikan bangunan
T2: Tengkulak akibat gempa terutama permukiman dan
T4&T2&S4&S5&S6: Pasar digital sarana pendidikan, kesehatan dan
T3: Terdapat air terjun di Desa Tetangga sebagai wadah penjualan peribadatan.
yaitu Desa Gelangsar komoditas berbasis kreativitas
masyarakat T1&T2&&W8: Meningkatkan pengetahuan
T4: Terdapat industri anyaman bambu di masyarakat mengenai cara
desa lain mempromosikan potensi yang dimiliki
melalui pelatihan dan penyuluhan tentang
T5 : Cuaca yang tidak menentu pengetahuan digital atau pengelolaan
menimbulkan kerugian pada Peternak teknologi
ayam
W13&T6: mengadakan sosialisasi terkait
T6: Desa Guntur Macan rawan akan adanya waspada bencana dan penanggulangan
bencana bencana

Sumber : Hasil Analisis, 2018

62
BAB IV

Konsep Dan Arahan Pengembangan

4.1 Konsep

4.1.1 Potensi,Masalah, dan Kebijakan

Desa Guntur Macan merupakan desa yang mempunyai wilayah


perbukitan/pegunungan, kondisi yang seperti ini merupakan arena
potensial bagi pengembangan berbagai usaha produktif baik dibidang
pertanian maupun peternakan. Potensi pada bidang pertanian khususnya
perkebunan. Hasil perkebunan yang dimiliki antara lain yaitu aren yang
diproduksi menjadi gula aren, bambu yang diolah menjadi perabotan
melalui proses anyaman, dan terdapat juga buah-buahan seperti durian,
nangka, serta palawija. Selain hasil perkebuanan yang dimilikinya Desa
Guntur Macan juga mempunyai potensi wisata yaitu air terjun tereng wilis.
Dan juga Desa Guntur Macan dijadikan sebagai jalur tracking menuju
bukit pongkor atau bukit cacing di desa tetangga yaitu Desa Mekar Sari.
Hasil perkebunan yang beragam tersebut juga didukung oleh jenis tanah
yang dimilikinya yaitu andisol. Namun dibalik potensi tersebut terdapat
masalah yang menyebabkan potensi tersebut tidak dapat berjalan dengan
baik yaitu seperti tengkulak yang menguasai harga pemasaran, kurangnya
SDM baik itu dari segi pengetahuan dan kreatifitas dalam mengolah hasil
perkebunan dan potensi lainnya seperti air terjun. Dan juga dengan
didukung oleh visi dari Desa Guntur Macan yaitu terwujudnya masyarakat
desa guntur macan yang maju, unggul, aman dan mandiri.

Mengingat potensi dan masalah serta kebijakan yang mendukung


maka di Desa Guntur Macan perlu ditekankan pada peningkatan peran
masyarakat dalam mengatur dan mengolah potensi serta masalah yang
dimiliki. Oleh karena itu salah satu konsep yang cocok untuk
dikembangkan di Desa Guntur Macan yaitu Pasar Digital Berbasis
Community Development.

4.1.2 Pasar Digital Berbasis Community Development

Pemasaran digital adalah suatu usaha untuk mempromosikan


sebuah merek dengan menggunakan media digital yang dapat menjangkau

63
konsumen secara tepat waktu, pribadi, dan relevan. Tipe pemasaran digital
mencakup banyak teknik dan praktik yang terkandung dalam
kategori pemasaran internet. Dengan adanya ketergantungan pemasaran
tanpa internet membuat bidang pemasaran digital menggabungkan elemen
utama lainnya seperti ponsel, SMS (pesan teks dikirim melalui ponsel),
menampilkan iklan spanduk, dan digital luar. Usaha atau promosi dapat
dilakukan dengan teknologi handphone melalui media sosmed.

Secara umum community development dapat didefinisikan sebagai


kegiatan pengembangan masyarakat yang diarahkan untuk memperbesar
akses masyarakat untuk mencapai kondisi sosial-ekonomi-budaya yang
lebih baik apabila dibandingkan dengan sebelum adanya kegiatan
pembangunan. Sehingga masyarakat di tempat tersebut diharapkan
menjadi lebih mandiri dengan kualitas kehidupan dan kesejahteraan yang
lebih baik. Program Community Development memiliki tiga karakter
utama yaitu berbasis masyarakat (community based), berbasis sumber
daya setempat (local resource based) dan berkelanjutan (sustainable). Dua
sasaran yang ingin dicapai yaitu: sasaran kapasitas masyarakat dan sasaran
kesejahteraan. Sasaran pertama yaitu kapasitas masyarakat dapat dicapai
melalui upaya pemberdayaan (empowerment) agar anggota masyarakat
dapat ikut dalam proses produksi atau institusi penunjang dalam proses
produksi, kesetaraan (equity) dengan tidak membedakan status dan
keahlian, keamanan (security), keberlanjutan (sustainability) dan
kerjasama (cooperation), kesemuanya berjalan secara simpul.

Pasar yang akan dirancang bukanlah pasar pada umumnya. Pasar


digital berbasis community development dipenuhi dengan kreativitas
masyarakat. Kreativitas masyarakat seperti jajanan rumahan, gula aren,
hasil kebun, dan juga dalam pasar ini dapat memperkenalkan wisata lain
yang terdapat di Desa Guntur Macan yaitu air terjun Tereng Wilis. Melalui
pasar digital juga dapat mengatasi permasalahan tengkulak. Dalam pasara
digital juga akan dipromosikan berbagai macam komoditas dari
perkebunan. Jadi konsumen dapat langsung membeli pada pekebun tanpa
melalui pengepul atau tengkulak. Konsumen juga dapat mengetahui
komoditas perkebunan yang terdapat di Desa Guntur Macan melalui sosial
Media yang akan dikelola oleh masyarakat. komoditas perkebunan yang
dimaksud seperti Durian ,aren, air nira( tuak), nangka, dan komoditas
perkebunan lainnya.Bukan hanya perkebunan tetapi juga akan membantu
dalam bidang peternakan. Seperti Komoditas Perkebunan peternakan
seperti ayam juga dapat dipromosikan melalui sosial media. Selain
perkebunan dan peternakan terdapat juga industri meuble anyaman bambu.

64
Melalui pasar digital ini dapat memeperkenalkan anyaman bambu dan
memperluas jaringan pemasaran.

Dengan melibatkan masyarakat dalam konsep pasar digital


berbasis community dapat memberikan manfaatdalam bentuk penguatan
ekonomi lokal, yang antara lain berupa devisa, pendapatan tambahan
kepada masyarakat, serta peluang pekerjaan yang dapat ditangkap oleh
masyarakat. Sektor usaha dalam pariwisata seperti usaha akomodasi,
transportasi,dan lainnya dapat memberikan kontribusi dalam mendorong
perekonomian lokal, regional, maupun nasional.

Elemen-elemen yang harus ada dalam Pasar Digital Berbasis


Community Development adalah:
1. Organisasi masyarakat atau karang taruna yang akan menjalankan

2. Potensi atau sumber daya setempat

3. Teknologi berupa handphone atau laptop

4. Kreativitas masyarakat

 Unsur-unsur pengembangan Pasar Digital Berbasis Community


Development

1. Potensi yang akan dikembangkangkan

a. Potensi wisata

Potensi wisata seperti air terjun atau lainnya


yang menjadi ciri khas dari desa tersebut
b. Sumber daya setempat

Sumberdaya setempat seperti dalam bidang


perkebunan, peternakan, dan lainnya.
2. Pelayanan Pasar Digital Berbasis Community Development

a. Sistem pelayanan informasi

Memberikan informasi mengenai pasar digital atau


potensi serta sumberdaya yang dapat ditemukan baik itu
melalui sosial media, maupun secara lisan.
b. Sarana dan prasarana

65
Memberikan kemudahan sarana dan prasarana bagi
pengunjung selama berkunjung ke pasar digital maupun
objek wisata.
c. Menyediakan teknologi yang memadai

Pasar digital merupakan pasar yang menggunakan


media teknologi jadi konsep pasar atau pasar yang akan
dibentuk harus instagramable dan menyediakan spot-spot
yang menarik dan juga menyediakan teknologi yang
memadai.
3. Pengelolaan Pasar Digital Berbasis Community
Development

Pengembangan dan penataan kawasan pasar digital


membutuhkan koordinasi mulai dari tingkat perencanaan,
pengembangan, pengelolaan sampai dengan pengendalian.
Dalam mengembangkan konsep ini juga membutuhkan
kerjasama antar masyarakat.
4. Peran serta masyarakat

Konsep Pasar Digital Berbasis Community


Development merupakan konsep yang didalamnya
membutuhkan peran penting dari masyarakat. peran serta
masyarakat yaitu dapat berupa dari : sebagai pengelola,
pamandu, penjual, dan juga sebagai penyedia fasilitas dan
cinderamata masyarakat setempat.
5. Prasarana pendukung

Untuk meningkatkan daya tarik dari wisatwan


maupun konsumen maka selain memerlukan sarana
transportasi dan juga jalan yang memudahkan pencapaian
objek wisata kebuthan lain seperti air bersih, tenaga listrik,
sarana komunikasi, akomodasi, tempat makan, pos
keamanan, dan sebagainya.

Berdasarkan identifikasi dan penjelasan diatas pada konsep Pasar Digital


Berbasis Community Development akan terfokus pada perluasan pemasaran
baik itu dari komoditas perkebunan, peternakan dan industri yang terdapat di
Desa Guntur Macan. Konsep ini akan dijalankan melalui peran serta
masyarakat dan melibatkan kelompok tani.

66
Adapun contoh wilayah yang menerapkan community development yaitu
Desa Jelekong. Desa Jelekong merupakan salah satu desa wisata yang berada
di Kabupaten Bandung. Desa Jelekong terkenal akan seni dan budayanya.
Keunikan seni yang dimiliki Desa Jelekong adalah budaya seni yang sangat
kental dimiliki oleh masyarakatnya. Kampung Seni dan Budaya ini merupakan
tempat seniman-seniman handal Girihaja, wayang golek, seni lukis, sisingaan
dan sebagainya. Kampung ini tidak hanya terkenal di dalam negeri, namun
seringkali dikunjungi oleh institusi luar negeri dalam rangka melakukan kajian
budaya tradisional. Keunikan budaya ini didukung oleh sekitar lima ratus
kepala keluarga yang bermatapencaharian dengan memproduksi lukisan.
Banyaknya jenis kelompok penggerak budaya menyebabkan sulitnya
melakukan koordinasi dan kerjasama dalam mengelola desa wisata. Berdsarkan
survey yang telah dilakukan peneliti saat pertama kali berkunjung para
wisatawana masih kebingungan untuk membeli paket wisata atau hanya
sekedar mencari pusat informasi. Hal ini tentunya menjadi wajah yang kurang
menarik bagi pengelolaan kampung seni dan budaya jelekong. hal ini terjadi
karena setiap kelompok penggerak dan pelaku budaya bergerak masing-
masing, mempromosikan dan menjual produk wisata mengatasnamakan pribadi
atau kelompok, bukan mengatasnamakan desa. Kurangnya koordinasi dan
ketidak siapan masyarakat tentunya membawa efek yang lebih jauh. Tidak
terintegrasinya kegiatan wisata yang ditawarkan membuat lama tinggal
wisatawan relatif kecil, sehingga menyebabkan pengeluaran wisatawannya
juga kecil. Jika pengeluaran wisatawan di tempat tersebut kecil maka akan
berimbas pada minimnya dampak ekonomi positif bagi masyarakat. Sedangkan
keterlibatan masyarakat sangat penting dalam mencapai kemandirian desa.
Dibutuhkan keterlibatan dari semua lini masyarakat untuk memaksimalkan
potensi desa untuk kesejahteraan masyarakat. agar masalah tersebut dapat
teratasi Masyarakat atau para penggerak seni dan budaya mulai berkoordinasi
atas nama desa.

Sedangkan contoh desa yang menerapkan konsep digital yaitu DESA


Wisata Hijau Bilebante Kecamatan Peringgarata Kabupaten Lombok Tengah.
Desa Bilebante mempunyai berbagai macam potensi seperti pesona pedesaan
yang dimilikinya, makanan tradisonal yang khas, hingga travel bike. Potensi ini
juga menjadi pendukung ditetapkannya Desa Bilebante sebagai Desa Wisata
Hijau. Namun untuk memperkenalkan dengan dunia atau pemasaran yang lebih
luas masyarakat melakukan promosi melalui media sosial dengan
memanfaatkan teknologi digital seperti handphone dan laptop.

Adapun kesesuain elemen-elemen konsep dengan Desa Guntur Macan yaitu


sebagai berikut.

67
Tabel 4.1 Kesesuaian konsep Pasar Digital Berbasis Community Development

No Kesesuaian Pasar Digital Berbasis Desa Guntur Macan


Community
Development
1. - Mempunyai - Mempunyai
Potensi destinasi wisata destinasi wisata
berupa air terjun
- Menekankan pada
perkembangan desa - Mempunyai hasil
wisata kebun yang dapat
diolah seperti
- Faslititas aren, bambu, dan
pendudkung berupa lainhya
sistem notifikasi
berbasis mobile - Masyarakat dari
umur 14-25 tahun
keatas rata-rata
telah mempunyai
teknologi berupa
handphone yang
canggih.

2. - Kurangnya - Kurangnya
Maslah koordinasi antar kerajasama antar
masyarakat masyarakat di
Desa Guntur
Macan

Sumber : suvey primer dan survey sekunder tahun 2018

Berdasarkan tabel 4.1 dapat ditarik kesimpulan bahwa potensi yang


dimiliki desa Guntur Macan telah sesuai dengan elem konsep Pasar Digital
Berbasis Community Development. Terkait dengan masalah yang terdapat di
Desa Guntur Macan perlu dilakukan perbaikan dan peningkatan sehingga dapat
mendukung berjalannya konsep Pasar Digital Berbasis Community
Development.

68
4.2 Arahan pengebangan

berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan, maka untuk


mewujudkan arahan pengembangan Desa Guntur Macan, terdapat beberapa
strategi yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut:
1. Pengembangan Potensi Wisata, perkebunan,Home Industri, dan ternak
ayam

a. Pengembangan Potensi Wisata

Yang menjadi potensi wisata di Desa Guntur Macan yaitu


air terjun tereng wilis, selain itu juga terdapat pesona perbukitan
yag terdapat di Dusun Poan Utara, Poan Selatan, dan Dusun
Gumantar. Untuk rencana pengembangan untuk air terjun adalah
sebagai berikut.
o Pembentukan organisasi untuk mengelola wisata air terjun

o Meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui pelatihan

o Meningkatkan pelayanan wisata

o Meningkatkan kulitas sarana dan prasarana pendukung


dari wisata air terjun

b. Komoditas perkebunan

Hal-hal yang dapat ditawarkan dari Komoditas perkebunan


yaitu seperti durian, nangka, dan komoditas lain yang dapat di
produksi seperti kelapa yang santannya dapat digunakan untuk
membuat berbagai macam jajanan, selain itu kelapa di Desa Guntur
Macan juga telah diproduksi menjadi minyak goreng dengan label
virgin coconat oil. Komoditas perkebunan lain yaitu seperti pohin
aren yang airnya dapat dijual sebagai tuak manis. Dan juga
terdapat bambu yang diolah menjadi anyaman bambu dehingga
menghasilkan suatu karya berupa kursi, dipan, meja, dan perabotan
rumah lainnya. Untuk mengembangkan kualitas komoditas
perkebunan terdapat rencana pengembangan sebagai berikut.
o Pengadaan pelatihan pengolahan hasil perkebunan yang
lebih bervariatif

o Meningkatkan pengetahuan masyarakat dan tenaga kerja


melalui pelatihan

69
o Mengadakan pelatihan mengenai metode produksi hasil
perkebunan yang lebih bervariatif

o Menggunakan tenaga kerja mesin

o Menerapkan kegiatan produksi dengan menerapkan


menejemen yang baik

c. Peternakan

Ternak unggulan yang terdapat di Desa Guntur Macan


adalah ayam. Untuk mengembangkan kulitas dan produktivitasnya
maka dapat di lakukan rencana pengembangan sebagai berikut.
o Mengadakan sosialisasi mengenai langkah-langkah usaha
peternakan yang baik sehingga menghasilkan ternak yang
lebih produktif

o Menyediakan bibit ternak ayam yang unggul

d. Home industri

Home industri yang berjalan di Desa Guntur Macan yaitu


pembuatan Gula aren. Salah satu komoditas perkebunan yang juga
dominan di Desa Guntur Macan adalah Pohon Aren. Hal-hal yang
dapat ditawarkan yaitu berupa hasil produksi dari gula aren,
pembelajaran pembuatan gula aren. Rencana pengembangan untuk
home industri adalah sebagai berikut.
o Mengadakan penyuluhan atau sosialisasi terkait dengan
peningkatan kulitas dari produck home industri

o Menyediakan teknologi yang lebih mudah untuk


mempermudah berjalannya proses kegiatan hime industri

2. Pelayanan Pasar Digital Berbasis Community Development

Pelayanan yang akan berjalan pada Pasar Didital Berbasis


Development adalah sebagai berikut.
a) Dalam mengembangkan Pasar Digital Berbasis Community
Development hal terpenting adalah pelayanan informasi.
Pelayanan informasi harus dikelola dengan baik. Pelayanan
informasi sangat berguna bagi wisatawan atau konsumen
dalam hal apa saja wisata yang dapat dikunjungi di Desa
Guntur Macan dan hal apa saja yang ditawarkan pada pasar

70
digital. Informasi dan promosi dapat dilakukan di sosial
media dengan memanfaatkan media digital seperti handphne
dan laptop

b) Selain pelayanan informasi hal yang dapat mempangaruhi


berjalannya Pasar Digital Berbasi Community Development
adalah sarana dan prasarana yang memadai. Jika sarana dan
prasana tidak memadai dapat mengganggu berjalannya Pasar
Digital Berbasi Community Development. Di Desa Guntur
Macan terdapat masalah terkait dengan prasarana yaitu jalan,
maka perlu adanya perbaikan pada jaringan jalan. Selain jalan
prasarana yang harus tersedia yaitu persampahan, air bersih,
toko-toko, dan sebagainya.

c) Pada Pasar Digital juga perlu adanya jasa pelayanan


potografi, karena nantinya juga akan ditemukan spot-spot
yang instagramabel. Jasa pelayanan dapat menggunakan
kamera dan handphone.

 Arahan Pengembangan

 Meningkatkan kualitas sarana dan prasaran

o Perbaikan jalan yang rusak

o Perancangan dan pembangunan pasar digital


yang menarik

 Menyediakan jasa pelayanan potografi

o Teknologi untuk fotografi seperti kamera


dan lain-lainnya dapat disediakan oleh
pemerintah desa

3. Pengelolaan Pasar Digital Berbasis Community Development

Pengemangan Pasar Digital Berbasis Community Development


tidak dapat terlepas dari Pemerintah desa dan masyarakat. Masyarakat
merupakan peran utama dalam konsep ini. Pengelolaan Pasar Digital
berbasis Community Development dilakukan dalam beberapa tahap
sebagai berikut:
a) Perencanaan, pada tahap ini dilakukan proses persiapan
secara terstruktur untuk mendukung kegiatan pasar digital.
Pada tahap ini masyarakat dan pemerintah Desa Guntur

71
Macan akan merencanakan hal-hal yang dibutuhkan seperti
perbaikan sarana dan prsarana, serta tmpat berjalannya
kegiatan Pasar Digital.

b) Pengembangan pengelolaan, pada tahap ini konsep Pasar


Digital Berbasis Community Development mulai
dilaksanakan, dan pengembangan pengelolaannya melalui
cara-cara yang telah ditentukan sebelumnya.

c) Pengawasan dan pengendalian, pengawasan dan


pengendalian dilakukna oleh pemerintah dan masyarakat
yang berbaur dan menjalani konsep tersebut.

4. Peran Serta Masayarakat

Masyarakat merupakan peran utama dalam konsep Pasar


Digital Berbasis Community Development. Hal ini karena
masyarakat yang lebih mengetahui potensi yang dimilikinya serta
dapat meningkatkan produktifitas dari masyarakay itu sendiri.
Dapun peran masayarakat adalah sebagai berikut.
 Pembentukan organisasi yang mengelola
berjalannya Pasar digital

 Masyarakat sebagai pihak produsen atau penjual


dari Pasar Digital Berbasis Community
Development

 Masyarakat yang menjadi pangawas berjalannya


pasar digital.

5. Membuat outlet sebagai produk dari pasar persinggahan untuk tracking


Membuat outlet atau buah tangan dapat dilakukan oleh para ibu rumah
tangga. Para ibu-ibu dapat diberikan pelatihan mengenai pemanfaatan
sampah plastik menjadi kerajinan maupun cidremata lainnya. Kerajinan
maupun cinderamata juga dapat di promosikan dan perjualbelikan pada
pasar digital.
6. Menjalin kerjasama dengan pihak penyedia bahan baku bambu untuk
meningkatkan kreatifitas hasil produksi anyaman bambu
Hal ini dilakukan karena kekurangan bahan baku untuk pembuatan
anyman bambu. Berdasarkan wawancara dengan pemilik industri
anyaman bambu yang terdapat di Dusun Barat Kokoq bahwa konsumen

72
yang berasal dari luar daerah mengingingin kan anyaman yang bambunya
bercorak tetapi di Desa Guntur Macan tidak terdapat bambu yang
bercorak.
7. Evaluasi dan perbaikan bangunan akibat gempa terutama permukiman
dan sarana pendidikan, kesehatan dan peribadatan.

 Sarana
1) Sarana pendidikan
Pada 15 tahun kedepan tidak terdapat penambahan sarana
pendidikan tetapi pada 20 tahun kedepan tepatnya pada tahun
2037 berdasarkan hasil analisis saran pendidikan berupa SD
harus ditambahkan satu unit. Serta pada 20 tahun kedepan juga
akan dibangun SMP dan SMA 1 unit, TK 4 unit, dan taman
bacaan 2 unit.
2) Sarana Kesehatan
Untuk sarana kesehatan tidak terjadi penamabahan karena
berdasarkan analisis sudah sesuai antara sarana kesehatan yang
ada dengan jumlah penduduk.
3) Sarana Pemerintahan
Untuk Sarana pemerintahan di Desa Guntur Macan tidak
mengalami penambahan dan perlu dilakukan renovasi atau
perbaikan.
 Prasrana
1) Jaringan Jalan
Jaringan jalan di Desa Guntur Macan perlu dilakukan
perbaikan pada jalan yang masih berbeton dan mengalami
kerusakan.

Untuk lokasi rencana perbaikan atau renovasi sarana kesehatan,


pemerintahan, dan jaringan jalan dapat dilihat dalam peta 4.1, 4.2 dan 4.3
berikut. .

73
Peta 4.1 Lokasi Perbaikan Sarana Kesehatan

74
Peta 4.2 Lokasi Perbaikan Sarana Pemerintahan

75
Peta 4.3 Rencana Perbaikan Jaringan Jalan

76
1. Air besih

Membangun bak penyimpanan air yang mengalir dari sumber mata air sebelum
disebarkan ke masyarakat. karena di Desa Guntur Macan mengandalkan air dari sumber
mata air yang terkadang penyebarannya tidak merata sehingga menyebabkan sebagaian
masyarakat kekurangan air maka akan dibangun bak penyimpanan.

2. Prasarana persampahan
Menyediakan sarana persampahan berupa tps di desa guntur macan untuk
meningkatkan kualitas permukiman berwawasan lingkungan. Dengan bertambahnya
jumlah penduduk setiap tahunnya, maka diperlukan penambahan prasrana persampahan
sebagai berikut.
 Fasilitas persampahan berupa tong sampah pada periode 1 dibutuhkan 577
unit, periode II 663 unit, periode III 762 unit dan periode terakhir 875 unit.
 Fasilitas persampahan berupa bak sampah kecil pada periode I sampai III
dibutuhkan 1 unit dan pada periode terakhir dibutuhkan 2 unit
Adapun alur pembuangan sampah yang akan dilakukan yaitu dari tong sampah
yang berstatus milik pribadi akan dibuang ke tong sampah kecil milik desa. Setelah
terkumpul di tong sampah kecil tersebut maka akan dilakukan pengankutan oleh
gerobak sampah yang telah disediakan oleh pemerintah desa. Pengangkutan akan
dilakukan selama 2 kali dalam seminggu.

77
Tabel 4.2 Indikasi program

No Program/ Unit/ Uraian Lokasi Tahun Tahun Tahun Tahun Sumber Pelaksana
Kegiatan Pa Kegiatan Period Period Pendan
nja Periode I Periode II e III e aan
ng 2029- 2034-
2 2 2 2 2 2024-2028 2033 2038
0 0 0 0 0
1 2 2 2 2
9 0 1 2 3

1 Pembentukan 1 paket Pembentukan Semua √ Dana Desa Masyarakat


organisasi suatu dusun di
masyarakat organisasi Desa
untuk yang Guntur
mengelola mengelola Macan
pasar digital pasar digital
yang akan di berkaitan
kembangkan dengan
pelayanan
dan
pengawasan
terhadap
berjalannya
kegiatan

Pelatihan dan
pembinaan

78
2 Pelatihan 1 paket Pngadaan Semua √ Dana Desa Dinas
Pengolahan sosialisasi dusun di Perdagangan
Hasil penglahan Desa
Perkebunan hasil Guntur
perkebunan Macan
yang
memadai

Pembuatan surat
izin

Pelatihan dan
pembinaan

3 Penyuluhan 1 paket Pengadaan Semua √ Dana Desa Dinas


maupun sosialisasi dusun peternakan
sosialisasi terkait
kepada petani dengan
peternak kualitas
peternakan

Pembuaatan
surat izin

Pelatihan dan
pembinaan

4 Pemberantasan 1 paket Pemberantasan Semua √ Dana Desa Dinas


penyakit dengan Dusun dan Peternakan
ternak sedini Biosekuriti Swaday

79
mungkin a
Pembelian obat-
obatan
berkualitas

Peningkatan
kesadaran
masyarakat
dengan
sosialisasi

5 Pemberdayaan 1 paket Pengadaan Semua √ Dana Desa Dinas


petani sosialisasi dusun Peternakan
peternak terkait
dengan
peningkatan
kualitas
peternakan
dan
perkebunan

Pembuatan surat
izin

6 Perbaikan Pengajuan Dusun √ Dana Desa Pemerintah


aksesbilitas propsosal Poan Desa
berupa jalan terhadap Utara,
dinas terkait Poan
Selatan,

80
Barat
Perbaikan jalan Kokoq,d
an
Dusun
Gumant
ar

7 Pembangunan Pengajuan Dusun √ Dana Desa Pemerintah


tempat proposal Gumant Desa
berisistirahat untuk ar dan
untuk memperoleh Dusun
wisatawan dana Ladunga
terhadap n
dinas terkait

Pembuatan
tempat

8 Pembentukan 1 Mengumpulkan Dusun √ Dana Desa Masyarakat


Kelompok Pak masyarakat Gumant dan
Sadar Wisata et untuk ar dan swadaya
membentuk Dusun
organisasi Ladunga
n
Pembuatan surat
izin

Pelatihan dan
pembinaan

81
9 Sosialisasi 1 paket Pembuatan surat Dusun √
tentang izin Gumant
promosi dan ar
pemasaran
Pelatihan dan
potensi wisata
pembinaan

10 Rehabilitasi dan Seluru Pengajuan Semua √ Pemerintah Pemerintah


konstruksi h proposal dusun provinsi
bangunan rum terhadap dan
yang rusak ah dinas terkait Kabupat
yan en
g
terd
apa Perbaikan
t di bangunan
Des
a
Gu
ntur
Ma
can

11 Penambahan dan 1 unit Pengajuan Dusun √ √ Dinas Pemerintah


perbaikan pen proposal Poan Pendidi
Gedung SD am terhadap Selatan, kan
bah dinas terkait Dusun

82
an Apitaiq
dan Perbaikan dan
1 penambahan
unit SD
per
bai
kan

12 Penambahan 1 unit Pengajuan Dusun √ Dinas Pemerintah


Gedung SMP proposal Ladunga Pendidi
terhadap n kan
dinas terkait

Perbaikan dan
penambahan

13 Penambahan 1 unit Pengajuan Dusun √ Dinas Pemerintah


Gedung SMA proposal Ladunga Pendidi
terhadap n kan
dinas terkait

Perbaikan
sarana

15 Penambahan 2 unit Pengajuan Dusun √ √ √ √ Dinas Pemerintah


taman bacaan proposal Apitaiq, Pendidi
terhadap Dusun kan
dinas terkait Ladunga
n
Pembuatan
taman
bacaan

83
16 Penambahan 875 Pemberian Semua √ √ √ √ swadaya Pemerintah
Tong Sampah unit himbauan Dusus Desa dan
terhadap di Desa masyarakat
masyarakat Guntur
Macan
Penyediaan tong
sampah

17 Penambahan bak 2 unit Penyediaan bak Semua √ Swadaya Pemerintah desa


sampah kecil sampah kecil Dusun
Desa
Guntur
Macan

Sumber : Hasil analisis, 2019

84
DAFTAR PUSTAKA

http://ejournal.upi.edu/index.php/gea/article/download/13524/7940

http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/lbrmasy/article/download/483/419/

http://ojs.ikipmataram.ac.id/index.php/visionary/article/download/692/651

https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3307998/pasar-pancingan-lombok-realisasikan-
dua-atraksi-wisata-baru
Dokumen Profil Desa Guntur Macan Tahun 2017. Kantor Desa Guntur Macan ,
Kecamatan Gunungsari, 2018
Kecamatan Gunungsari Dalam Angka 2014. Kantor Badan Pusat Statistik
Kecamatan Alas, 2013
\Kecamatan Gunungsari Dalam Angka 2015. Kantor Badan Pusat Statistik
Kecamatan Alas, 2014
Kecamatan Gunungsari Dalam Angka 2016. Kantor Badan Pusat Statistik
Kecamatan Alas, 2015
Kecamatan Gunungsari Dalam Angka 2016. Kantor Badan Pusat Statistik
Kecamatan Alas, 2016
Kecamatan Gunungsari Dalam Angka 2016. Kantor Badan Pusat Statistik
Kecamatan Alas, 2017
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kabupaten Lombok Barat 2011-2031.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lombok Barat,
2012
Standar Nasional Indonesia 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan
Lingkungan Perumahan di Perkotaan.
https://slideplayer.info
https://datakata.wordpress.com
https://www.maxmanroe.com
http://jurnalapapun.blogspot.com

85
LAMPIRAN : 1.

JUDUL TABEL : DESAIN SURVEY

MATA KULIAH : STUDIO PROSES PERENCANAAN

LOKASI : DESA GUNTUR MACAN KECAMATAN GUNUNGSARI

Tabel 2.1 Data

NO TUJUAN VARIABEL SUB VARIABEL DATA YANG DIBUTUHKAN METODE PENGUMPULAN SUMBER DATA
DATA
 RTRW  Kebijakan Pola Ruang Wilayah  Survei sekunder  BAPPEDA
1 Untuk Kebijakan Kabupaten Kabupaten Lombok Barat  BAPPEDA Kabupaten
mengidentifikasi Penataan Lombok Barat  Kebijakan Struktur Ruang 1. RTRW LOMBOK
kebijakan yang RTRW Wilayah Kabupaten Lombok 2. RPJRD BARAT
terkait dengan Kabupaten Barat 3. RPJMD  RTRW Lombok
peroses Lombok Barat  Kantor Kecamatan Barat
perencanaan Desa 2011-2031 GUNUNG SARI  Profil Desa Bukit
Dopang  BPS Tinggi Tahun
Kecamatan 1. KCA 2018 2018
Gunungsari 2. KCA 2017
3. KCA 2016
4. KCA 2015
5. KCA 2014
 Kantor Desa Bukit
Tinggi
1. PROFIL DESA
2. RPJMDES
3. RKP
 Geografi  Luas wilayah  Survei primer  BAPPEDA
2 Untuk Fisik Dasar  Batas administrasi  Observasi langsung ke Kabupaten
mengidentifikasi lapangan Lombok Barat
karakteristik  Wawancara  BPS Kabupaten
wilayah dari  Survei sekunder Lombok Barat
berbagai aspek di  BAPPEDA  BPS Desa Bukit
Desa Dopang  Kantor Desa Bukit TinggiTahun

86
Kecamtan Tinggi 2018
Gunungsari  Survei Lapangan
 Topografi  Ketinggian Desa Guntur Macan  Survei sekunderKantor  BAPPEDA
Kecamatan Gunungsari mdpl BAPPEDA Kabupaten
 Kantor Desa lombok Barat
 BPS Kabupaten
lombok Barat
 BPS Kecamatan
gunung sari
Tahun 2018
 RTRW
Kabupaten
lombok Barat
 Survei Lapangan
 Hidrologi  Curah hujan  Survei primer  BAPPEDA
 Kondisi sungai  Observasi langsung ke Kabupaten
 Wilayah genangan lapangan lombok Barat
 Kondisi drainase  Wawancara  BPS Kabupaten
 Kondisi air tanah  Survei sekunder lombok Barat
 BAPPEDA  BPS Kecamatan
 Kantor Kecamatan gunung sari
Tahun 2018
 Survei Lapangan
 Geologi  Jenis tanah  Survei sekunder  BAPPEDA
 Struktur Tanah  BAPPEDA Kabupaten
 Kantor Kecamatan lombok Barat
gunung sari  BPS Kabupaten
lombok Barat
 BPS Kecamatan
gunung sari
Tahun 2018
 Survei Lapangan
 Klimatologi  Curah hujan  Survei sekunder  BAPPEDA
 Jumlah bulan hujan  BAPPEDA Kabupaten
 Kelembabapan  Kantor Kecamatan lombok Barat
 Suhu rata-rata harian gunung sari  BPS Kabupaten
 Tinggi tempat dari permukaan lombok Barat
laut  BPS Kecamatan
gunung sari
Tahun 2018

87
 Survei Lapangan
 Tata Guna  Penggunaan lahan terbangun :  Survei primer  BPS Kabupaten
Fisik Binaan Lahan  Penggunaan lahan tak terbangun  Observasi langsung ke lombok Barat
 Kepemilikan lahan lapangan  BPS Kecamatan
 Wawancara gunung sari
 Survei sekunder Tahun 2018
 BAPPEDA  Profil
 Kantor Kecamatan Kecamatan
gunung sari
Tahun 2018
 Survei Lapangan
 Sarana  Jumlah sarana  Survei primer  BPS Kabupaten
Sarana pendidikan  Persebaran sarana  Observasi langsung lombok Barat
 Sarana  Radius ke lapangan  BPS Kecamatan
kesehatan  Wawancara gunung sari
 Sarana  Survei sekunder Tahun 2018
peribadatan  Kantor Kecamatan  Profil
 Sarana  Dinas PU Kecamatan
perdagangan gunung sari
dan jasa Tahun 2018
 Survei Lapangan
 System  System transportasi  Survei primer  BPS Kecamatan
Prasarana transportasi dan  System air bersih  Observasi langsung gunung sari
jalan  System drainase ke lapangan Tahun 2018
 System air  System persampahan  Wawancara  Profil
bersih  System limbah  Survei sekunder Kecamatan
 System drainase  System jaringan listrik  Kantor Kecamatan gunung sari
 System  System RTH  Dinas PU Tahun 2018
persampahan  System jaringan telekomunikasi  Survei Lapangan
 System limbah
 System jaringan
listrik
 System RTH
 System jaringan
telekomunikasi

 Kependudukan  Data jumlah penduduk  Survei primer  BPS Kabupaten


Sosial  Jumlah KK  Observasi langsung ke lombok Barat

88
 Data struktur penduduk menurut lapangan  BPS Kecamatan
:  Wawancara gunung sari
1. Agama,  Survei sekunder Tahun 2018
2. Jenis Kelamin,  BAPPEDA  Profil
3. Kelompok Umur,  BPS Kecamatan
4. MataPencaharian,  Kantor Kecamatan gunung sari
5. Pendidikan, dan gunung sari Tahun 2018
6. Tenaga Kerja.  Profil Tiap Desa  Survei Lapangan
 Data jumlah penduduk 5 tahun
kebelakan
 Sosial - Budaya  Sejarah Kecamatan  Survei primer  Profil
 Aktivitas warga  Observasi langsung ke Kecamatan
 Program/organisasi lapangan gunung sari
pemberdayaan masyarakat  Wawancara Tahun 2018
 Adat istiadat  Survei sekunder  Survei Lapangan
1. Pernikahan  Kantor Kecamatan
2. Siskamling gunung sari
 Gotong royong, dll.  Profil Tiap Desa
 Kelembagaan  Jumlah kelembagaan  Survei primer  Profil
non  Kegiatan kelembagaan  Observasi langsung ke Kecamatan
pemerintahan  Struktur kelembagaan lapangan gunung sari
 Wawancara Tahun 2018
 Survei sekunder  Survei Lapangan
 Kantor Kecamatan
gunung sari
 Profil Tiap Desa
 Pertumbuhan  PDRB  Survei primer  BAPPEDA
Ekonomi Ekonowi  Jenis mata pencaharian  Observasi langsung ke Kabupaten
Wilayah  Tenaga kerja lapangan lombok Barat
 Mata  Kelompok usaha  Observasi pusat  BPS Kabupaten
pencaharian perekonomian (pasar) lombok Barat
 Wawancara  BPS Kecamatan
 Survei sekunder gunung sari
 BPS Tahun 2018
 Profil Keacamatan  Survei Lapangan
gunung sari Tahun
2018
 Survei Lapangan
 Potensi Wisata  Jumlah wisatawan  Survei sekunder  Kebijakan
3 Untuk mengetahui Potensi  Potensi sektor  Program pariwisata yang  Kantor Dinas RTRW

89
potensi-potensi Ekonomi telahdijalankan Pariwisata Kabupaten
yang baik potensi  Potensi SDM  Kawasan Strategis Kecamatan  Kantor Dinas lombok barat
sumber daya alam  Dll.  Kondisi fisik dasar Pertanian  Kantor Dinas
dan sumber daya  Kondisi fisik binaan  Dinas Kehutanan Pariwisata
manusianya di  Kantor Kecamatan  Kantor Dinas
Desa Dopang  Hasil identifikasi Pertanian
Kecamatan  Dinas
Gunungsari Kehutanan
 Profil
Kecamatan
gunung sari
Tahun Anggaran
2018
 Survei lapangan

Untuk  Isu Strategis  Kondisi Eksisiting Kecamatan  Hasil identifikasi  Survei lapangan
4 mengidentifikasi Masalah permasalahan
isu-isu dan yang ada
permasalahan
terkait dengan
PROSES
PERENCANAAN
di Desa Dopang
Kecamatan
Gunungsari
Menyusun strategi  Pengembangan  Profil Kecamatan  Survei sekunder  Survei lapangan
5 dan arahan Pengembangan aspek fisik,  Kantor Dinas
pengembangan aspek-aspek  Potensi Pariwisata
Desa Dopang Desa Dopang  sarana,  Kantor Dinas
Kecamatan Kecamatan  prasarana, Pertanian
Gunungsari Gunungsari  sosial, ekonomi,  Dinas Kehutanan
 kelembagaan  Kantor Kecamatan
 Hasil identifikasi

90
RENCANA KERJA

 Jadwal Kegiatan Lapangan

Tabel Rencana Kegiatan

HARI,
TANGGAL KEGIATAN TEMPAT TARGET
NO DAN BULAN

1 September 2018 Penyerahan surat izin Badan kesatuan Konsultasi surat


survey dan izin bangsa dan politik dari kampus
pengambilan data Kabupaten Um. Mataram
Lombok Barat dan surat
(KESBANGPOL) tembusan ke
beberapa
SKPD
Badan Penelitian dan
2 September 2018Mmerujuk surat dari Badan Pengembangan Melakukan rujuk
kesatuan bangsa dan Kabupaten surat izin survey
politik Kota Mataram ke Lombok Barat (penelian) dan
Badan Penelitian dan
(BALITBANG) permintaan data
Pengembangan Kota ke SKPD yang
Mataram sudah
ditentukan
Menyusaikan
3 September 2018Melakukan permintaan data Ppermintan data di
ke beberapa SKPD seperti SKPD sesuai
: Badan Perencanaan surat tembusan
Pembangunan Daerah,
Dinas Tenaga Kerja
Lombok Barat, Dinas
Perdangan dan
Perindustrian Lombok
Barat, Dinas Lingkungan
Hidup, Badan Pusat
Statistik Lombok Barat,
Kantor Camat
Gunungsari, Kantor Desa
Dopang

Sumber : Studio Proses Perencanan Desa Guntur Macan Kecamatan


Gunungsari 2018

91
92

Anda mungkin juga menyukai