Anda di halaman 1dari 28

Pengembangan Pariwisata Desa Bengkaung Berbasis

Enviromenly Untuk Meningkatkan Perekonomian


Masyarakat

Dosen Pengampu:
Ardi Yuniarman, ST.,M.Sc

OLEH:
Kelas A
Angkatan 2017

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Mataram
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah SWT. yang


telah memberikan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya sehingga kami bisa
menyelesaiakan tugas yang berjudul “Pengembangan Pariwisata Desa
Bengkauang Berbasis Enviromenly Untuk Meningkatkan Perekonomian
Masyarakat” yang merupakan salah satu tugas mata kuliah Perencanaan
Tapak.
Kami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan dan
kekhilafan. Oleh karena itu, kepada semua pembaca dimohon saran dan kritik yang
bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini. Kepada semua pihak yang telah
memberikan saran dan kritik demi sempurnanya laporan ini, kami ucapkan
terimakasih. Kami berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
menambah pemahaman serta wawasan kita.

Mataram,5 Desember 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perencanaan merupakan hubungan antara kenyataan yang ada sekarang ini
dengan keadaan yang diinginkan pada masa yang akan datang (Arthur, 1983:68).
Dalam mencapai keinginan pada masa mendatang ada tahapan perencanaan yang
dibutuhkan agar menghasilkan kondisi yang terbaik untuk kelangsungan hidup
manusia. Perencanaan tapak (Site Plan) adalah seni menata lingkungan buatan
manusia dan lingkungan alamiah, guna menunjang kegiatan manusia. Pengkajian
perencanaan tapak (site planning) sering tersusun dalam dua komponen yang
berhubungan, yaitu faktor lingkungan alam dan faktor lingkungan buatan
manusia (Felicity Brogden, 1985). Lingkungan alamiah mencakup sistem ekologi
seperti air, udara, tanah, tumbuhan dan lain-lain. Lingkungan buatan manusia
mencakup bentuk ruang yang dibangun, contohnya bangunan, bendungan, tempat
pengolahan sampah, dan sebagainya. Lingkungan buatan dan alamiah yang
direncanakan dengan baik dapat mendukung aktifitas manusia di kawasan
tersebut (Snyder dan Catanese, 1989 : 181).
Desa Bengkaung merupakan salah satu desa di Kecamatan Batu Layar yang
dapat dikembangkan melalui potensi-potensi yang dimilikinya. Desa Bengkaung
merupakan hasil pemekaran Desa Lembah Sari Kecamatan Batu Layar yang pada
awal tahun 2012. Desa Bengkaung terdiri dari 7 dusun yang terdiri dari dataran
dan pegunungan. Desa Bengkaung memiliki faktor lingkungan alam dan buatan
yang harus ditata ataupun dikelola dengan sebaik mungkin, sehingga dapat
memberikan dampak yang dapat memajukan Daerah Bengkaung sendiri.
Lingkungan alam yang terdapat di Bengkaung seperti adanya pemandangan yang
alamiah yang berasal dari hamparan bukit-bukit Karena ketinggiannya, selain itu
juga ketinggian yang menyajika daya tarik “sunset” menjadi hal menarik yang
harus di kembangkan di Desa Bengkaung. Mengikuti potensi yang ada tentunya
terdapat permasalahan yang harus diselesaikan maupun minimalisir guna
perkembangan atau peningkatan potensi Desa Bengkauang. Permasalahan yang
terjadi yaitu kurangnya fasilitas-fasilitas penunjang yang mendorong
perkembangan salah satu potensi tersebut.
Oleh karena itu, dengan adanya potensi alam dan buatan, sehingga
diperlukannya suatu konsep pengembangan Desa bengkaung serta stratgegi
untuk mengentaskan permasalahan yang ada supaya Desa Bengkaung dapat
berdaya saing dengan wilayah sekitarnya dan mampu meningkatkan
perekonomian desa.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana fisik dasar dan infrastruktur Desa Bengkauang Kecamatan Batu
Layar?
2. Bagaimana potensi dan masalah yang terdapat di Desa Bengkaung Kecamatan
Batu layar?
3. Bagaimana konsep pengembangan wilayah Desa Bengkaung Kecamatan Batu
Layar?
4. Bagaimana strategi pengembangan Desa Bengkaung Kecamatan Batu Layar?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengidentifikasi fisik dasar dan infrastruktur Desa Bengkaung
Kecamatan Batu Layar.
2. Untuk mengidentifikasi potensi dan masalah yang terdapat di Desa
Bengkaung Kecamatan Batu Layar.
3. Untuk menganalisis konsep pengembangan Desa Bengkaung Kecamatan
Batu Layar.
4. Untuk merumuskan strategi pengembangan Desa Bengkaung Kecamatan
Batu Layar.
1.4. Sistematika Penulisan
Penulisan laporan ini terdiri dari lima bab yaitu pendahuluan, tinjauan
pustaka, gambaran umum dan analisis, konsep dan strategi, dan penutup. Untuk
lebih jelasnya akan diuraikan seperti dibawah ini:

BAB I Pendahuluan
Pada bab ini didalamnya terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
sistematika penulisan
BAB II Tinjauan Pustaka
Pada bab kedua ini memuat mengenai teori-teori yang berisikan tentang
perencanaan tapak
BAB III Gambaran Umum dan Analisis
Pada bab ini memuat tentang gambaran lokasi perencanaan tapak baik mengenai
kondisi fisik, kondisi non fisik, kondisi infrastruktur, kondisi sarana, arahan
pergerakan serta analisis dari masing-masing sub bab tersebut.
BAB IV Konsep dan Strategi
Di dalamnya berisikan mengenai justifikasi mengenai konsep dan stratgei yang
ingin diterapkan.
BAB V Penutup
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari materi pada pembahasan
sebelumnya.

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Tapak

Kata dasar ‘tapak’ dalam pengertian tapak tangan, tapak kaki, tapak
bessi/kuku kuda, tapak catur dan sebagainya. Tapak memiliki arti site dari kata site
plan (rencana tapak). Tapak merupakan sibidang lahan atau sepetak tanah dengan
batas-batas yang jelas. Sebuah tapak tidak pernah tidak berdaya tetapi merupakan
sekumpulan jaringan yang sangat aktif yang terus berkembang yang jalin menjalin
dalam perhubungn-perhubungan.

Rencaa Tapak (site plan) adalah gambaran/peta rencana peletakan bangunan


atau kavling dengan segala unsur penunajngnya dalam skala batas-batas luas lahan
tertentu (Anonim, 2009). Perencanaan tapak adalah pengelolaan fisik tapak untuk
untuk meletakkan seluruh kebutuhan rancangan didalam tapak. Perencanaan tapak
dilakukan dengan memperhatikan kondisi tapak dan kemungkinana dampak yang
muncul akibat perubahan fisik diatasnya. Tujuan dari perencanaan tapak adalah agar
keseluruhan program ruang dan kebutuhan-kebutuhannya dapat diwujudkan secara
terpadu dengan memperhatikan kondisi, lingkungan alam, lingkungan fisik buatan
dan lingkungan social disekitarnya. Jadi pengertian tapak cukup luas, dan sangat
tergantung dari kontekstual permasalahan yang dibahas, berikut adalah beberapa
pengertian tentang tapak (site plan) sendiri dari beberapa sumber:

Perencanaan tapak adalah berkaitan dengan proses perencanaan landskap,


melibatkan beberapa bagian antara lain, penataan guna lahan, akses sirkulasi, privasi,
kemanana, drainase, dll. Dilakukan dengan menyususn elemen-elemen lahan,
tanaman, air bangunan dll. Pengertian tersebut menurut ahli landscaper. Perencanaan
tapak adalah analisis fisik dan non fisik untuk membuat desain rencana tapak dalam
kawasan fungsional tertentu maupun skala kota.

Perencanaan Tapak (site plan) adalah seni menata lingkungan buatan manusia
dan lingkungan alamiah, guna menunjang kegiatan manusia. Pengkajian perencanaan
tapak (site planning) sering disusun dalam dua komponen yang berhubungan, yaitu
faktor lingkungan alam dan faktor lingkungan buatan manusia (Felicity Brogden,
1985).

Perencanaan tapak (landscape site planning), didalamnya juga mencakup lansekap


desain, merupakan usaha penanganan tapak secara optimal melalui proses
keterpaduan penganalisaan dari suatu tapak dan kebutuhan program penggunaan
tapak, menjadi suatu sintes yang kreatif. (IR. Rustam Hakim). Perencanaan tapak
adalah suatu proses yangkreatif yang mengehndaki kemampuan pengolahan dari
berabgai faktor-faktor kemungkinan. Hal ini melibatkan, penempatan dan
perhubungan dari seluruh elemen-elemen tapak.

Perencanaan tapak meliputi seni dari perencanaan ruang-ruang terbuka, perancanagan


bangunan, perancanagan jalan-jalan dan jalu-jalur lintasan lainnya. (Unterman.R &
Robert Small, 1986).

Perencanaan tapak adalah seni menata lingkungan buatan & lingkungan alamiah
guna menunjang kegiatan manusia. Pengkajian perencanaan tapak (site planning)
sering tersusun dalam dua komponen yang berhubungan yaitu, faktor lingkungan
alam dan faktr lingkungan buatan manusia. (Sanyder dan Catanese, 1984).

Perencanaan tapak juga dapat diartikan sebagai pengolahan fisik tapak untuk
meletakkan seluruh kebutuhan rancangan didalam tapak. Perencanaan tapak
dilakukan dengan memperhatikan seluruh kondisi tapak dan kemungkinana dampak
yang muncul akibat perubahan fisik diatasnya.

Dalam perencanaan tapak diperlukan beberapa kegiatan tapak yang meliputi


inventarisasi tapk, analisis tapak dan perencanaan tapak. Inventarisasi tapak
adalah proses pengumpulan segala data yang ada dan diperlukan mengenai tapak
tapak yang akan di desain, baik berupa fisik (dimensi, topografi, klimatologi,
views, akses, dll), social budaya dan fungsional (aktivitas dan fungsi). Analisis
tapak adalah mengaitkan semua data yang terkumpul sehingga dapat diketahui
potensi, kendala yang ada pada tapak.

Perancangan tapak harus memperhatikan hal-hal diluar batas-batas tapak


untuk mengkaji distribusi ruang dari kegiatan-kegiatan social dan ekonomi dan
kaitannya dalam loklitas. Lingungan ruang untuk tapak meliputi komunitas yang
lebih besar dimana kegiatan berfungsi, maupun daerah bersebelahan yang lebih
dekat dalam setiap hal yang menjadi perhatian adalah sifat hubungan, jenis arus
(kendaraan, pejalan kaki, barang) arah arus dan rute jalan masuk yang diperlukan
untuk menampung arus.

Dalam perspektif ilmu planologi atu ilmu Perencanaan Wilayah dan


Kota(PWK), Konsep dan interpretasinya dalam perencanaan tapak digunakan
dalam membuat hasil rencana penataan ruang yang rinci atau misalnya dalam pem
uatan RDTR. Kajian ilmu perencanaan tapak dalm penelitia ini adalah sebagai
berikut:

1. Aspek fisik Dasar

Fisik dasar merupakan kondisi fisik suatu wilayah mulai dari


keadadaan topografi, administrasi, jenis tanah, hidrologi, klimatologi,
dan penggunaan lahan yang penjelasannya sebagai berikut:

a. Administrasi

Batas Administrasi adalah batas yang membagi setiap


wilayah,antaara wilayah yang satu dan wilayah yang lain.

b. Hidrologi

Hidrologi (berasal dari Bahasa Yunani: Yδρoλoγια, Yδωρ+Λoγos,


Hydrologia, "ilmu air")Hidrologi adalah suatu ilmu yang mempelajari
pergerakan,distribusi dan kualitas air dibumi.hidrologi juga
mempelajari siklus air atau siklus hidrologi dan sumber daya air yang
ditujukan untuk kesejahteraan manusia

c. Topografi

Kontur topografi adalah garis khayal untuk menggambarkan semua


titik yang mempunyai ketinggian ku ni yang sama di atas atau di bawah
permukaan datum tertentu yang disebut permukaan laut rata-rata. Kontur
digambarkan dengan interval vertikal yang reguler. Interval kontur adalah
jarak vertikal antara 2 (dua) garis ketinggian yang ditentukan berdasarkan
skalanya. Besarnya interval kontur sesuai dengan skala peta dan keadaan di
muka bumi. Interval kontur selalu dinyatakan secara jelas di bagian bawah
tengah di atas skala grafis.

d. Klimatologi

Klimatologi (berasal dari bahasa Yunani Kuno κλίμα, klima,


"tempat, wilayah, zona"; dan -λογία, -logia "ilmu") adalah studi
mengenai iklim, secara ilmiah didefinisikan sebagai kondisi cuaca
yang dirata-ratakan selama periode waktu yang panjang.

e. Jenis Tanah

Campuran bagian – bagian batuan dengan material serta bahan


organik yang merupakan sisa kehidupan yang timbul pada permukaan
bumi akibat erosi dan pelapukan karena proses waktu.Adapun jenis –
jenis tanah yaitu : Tanah Organosol atau Tanah Gambut, Tanah
Aluvial , Tanah Regosol, Tanah Litosol, Tanah Latosol, Tanah
Grumusol, Tanah Podsolik, Tanah Podsol, Tanah Andosol, Tanah
Mediteran Merah Kuning, Hidromorf Kelabu.

f. Tata Guna Lahan

Tata Guna Lahan (land use) adalah suatu upaya dalam


merencanakan penggunaan lahan dalam suatu kawasan yang meliputi
pembagian wilayah untuk pengkhususan fungsifungsi tertentu,yaitu
:Kawasan permukiman, Kawasan perumahan, Kawasan perkebunan,
Kawasan pertanian, Kawasan ruang terbuka hijau, Kawasan
perdagangan, Kawasan industry, Kawasan perairan.

2. Infrastruktur

Infrastruktur mengacu pada sistem fisik yang menyediakan


transportasi,air,bangunan,dan fasilitas publik lain yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan dasar manusia secara ekonomi dan sosial.Didalam
infrastruktur terdapat :
Jaringan Jalan adalah satu kesatuan jaringan jalan yang terdiri atas sistem jaringan
primer dan sistem jaringan Jalan sekunder yang terjalin dalam hubungan hierarkis.

Utilitas adalah sarana penunjang untuk membantu semua kegiatan dalam suatu
bangunan atau gedung.Utilitas terdiri atas - Jaringan Listrik - Jaringan air minum -
Jaringan Telepon - Sistem Drainase - Sistem Pembuangan Sampah.

3. Kondisi Sosial Budaya

Sosial budaya terdiri dari dua kata yaitu sosial dan budaya. Sosial
berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat sekitar.
Sedangkan budaya berasal dari kata bodhya yang artinya pikiran dan akal
budi. Budaya juga diartikan sebagai segala hal yang dibuat manusia
berdasarkan pikiran dan akal budinya yang mengandung cinta dan rasa.
Jadi kesimpulannya adalah sosial budaya merupakan segala hal yang di
ciptakan manusia dengan pikiran dan budinya dalam kehidupan
bermasyarakat. Kondisi social budaya merupakan kondisi atau keadaan
social budaya yang sedang berlangsung disuatu wilayah.

4. Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi meruapkan keadaan berjalan baik maupun


tersendatnya perjalanan ekonomi. Dari kondisi ekonomi juga dapat
diketahui tingkat perekonomian masyarakat. Faktor yang menentukan
kondisi social ekonomi masyarakat adalah sebagai berikut:

a. Tingkat pendidikan.

b. Jenis pekerjaan.

c. Tingkat pendapatan.

d.Keadaan rumah tangga.

e. Tempat tinggal

f. kekayaan.
g. Jabatan dalam Organisasi.

h. Aktivitas ekonomi
BAB III

GAMBARAN UMUM

3.1 Gambaran Umum Kelurahan

3.1.1 Kondisi Fisik Dasar

A. Luas, Letak dan Batas Wilayah

Wilayah Desa Bengkaung termasuk bagian Kecamatan Batu Layar Kecamatan


Batulayar merupakan salah satu dari sepuluh Kecamatan yang ada di
Kabupaten Lombok Barat. Kecamatan ini berbatasan langsung dengan
Kabupaten Lombok Utara di sebelah Utara, Kecamatan Gunung Sari di
sebelah Timur, Kota Mataram di sebelah selatan serta Selat Lombok di
sebelah barat. Dengan Luas wilayah 34,11 Km2. Desa Bengkaung adalah salah
satu Desa yang yang terdapat di Kecamatan Batu Layar. Desa Bengkaung
terdiri dari 7 yaitu yaitu dusun Bengkaung Lauk, Bengkaung Tengak,
Bengkaung Daye, Bunian, Seraye, Pelolat dan Bunut Boyo , Dengan luas
wlayah 0,52 Km2. Desa Bengkaung memiliki batas administrasi sebgai
berikut:

Sebelah Utara : Desa Pusuk Lestari

Sebelah Timur : Desa Pusuk Lestari dan Lembahsari

Sebelah Selatan : Desa Sandik

Sebelah Barat : Desa Sandik, Desa Senteluk dan Desa Batulayar.


Gambar 3.1 Peta Batas Administrasi

B. Klimatologi

Klimatologi adalah yang mengenai tentang iklim di permukaan bumi.


Berdasarkan klimatologi di Desa Bengkaung merupakan beriklim tropis yang
ditandai dengan dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan
berlangsung antara bulan November- Desember, dengan tingkat curah hujan
85 mm/tahun. Sedangkan musim panas atau kemarau berlangsung antara
bulan April-September.Akan tetapi karena perubahan klimatologi global maka
terjadi pergeseran musim, yang berpengaruh terhadap waktu pergantian
musim. Klimatologi atau curah hujan yang terdapat di Desa Bengkaung
termasuk dalam klasifikasi kering yaitu dari 1500-1700 mm/tahun.

Gambar 3.2 Peta Klimatologi

C. JENIS TANAH

Jenis tanah yang terdapat di Desa Bengkaung yaitu andisols dan entisol
yang dimana tanah jenis ini memiliki karakteristik sebagai berikut :

Kadar lempung dan bahan organic rendah dan daya menahan air rendah

Struktur reah, jarang, dan mudah dilewati air


Kadar asam kurang baik untuk ditanami

Baik untuk sawah teknis dan tadah hujan

Peka terhadap erosi

Bahan organic yang tinggi dan bersifat gembur

Dapat digunakan untuk tanaman holtikultura baik berupa bunga, sayur


dan buah

Gambar 3.3 Peta Jenis Tanah

C. Kelerengan.

Ketinggian dan kemiringan lereng merupakan bagian dari kondisi


topografi suatu wilayah yang sangat berpengaruh dalam kesesuaian lahan dan
banyak mempengaruhi penataan lingkungan alam. Kondisi topografi
berpengaruh terhadap terjadinya longsor hingga pergerakan tanah dan
terhadap bangunan serta kestabilan tanah. Secara topografis Desa Bengkaung
merupakan desa yang termasuk kawasasan dataran rendah. Desa Bengkaung
Berada pada posisi 25-550 mdpl diatas permukan laut. Dan kemiringan yang
terbagi menjadi 4 kategori menjadi 4 yaitu Landai 0-5%, Sedikit Curam 6-
15%, Curam 16-25% dan Sangat Curam 26-40%.

Gambar 3.4 Peta Kelerengan

Dari ketajaman kontur dan kecuraman yang dimiliki menimbulkan


kesan berbukit dan dapat menghasilkan potensi view yang menarik, sehingga
mengakibat menarik sehingga mengakibatkan adanya aktifitas wisata.

D. HIDROLOGI

Hidrologi merupakan aliran air yang berada di atas permukaan tanah.


Desa Bengkaung terdapat potensi gerakan aliran air yaitu, selain berdasarkan
kondisi eksistingnya juga terdapat 4 buah sungai . Dan sumber air masyarakat
yaitu sebagian kecil dari PDAM dan lainnya merupakan sumur bor .
Gambar 3.5 Peta Hidrologi

E. DEMOGRAFI

Berdasarkan data hasil survey Badan Pusat Statistik (BPS), Desa


Bengakung selama kurun waktu 2019, jumlah penduduk Desa Bengakung
tercatatat sejumlah 3.475 Jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 9,328
Km2, dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1.737 jiwa dan penduduk
perempuan sebanyak 1.738 jiwa. Penduduk Desa Bengkaung memiliki
beberapa jenis mata pencaharian yaitu petani dengan jumlah pekerja 354 jiwa,
pedagang dengan jumlah pekerja 150 jiwa, PNS dengan jumlah pekerja 12
jiwa, buruh tani dengan jumlah pekerja 285 jiwa, buruh swasta dengan jumlah
pekerja 121 jiwa, pengrajin dengan jumlah pekerja 28 jiwa, peternak dengan
jumlah pekerja 129 jiwa dan montir dengan jumlah pekerja 10 jiwa. Pekerjaan
yang paling banyak ditekuni oleh masyarakat Desa Bengkaug adalah Petani
dengan jumlah 354 orang pekerja.

3.1.2 Kondisi Fisik Binaan

A. Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan merupakan aktivitas manusia pada kaitannya


dengan lahan. Berdasarkan penggunaan lahan yang ada di Desa Bengkaung
masih di dominasi oleh penggunaan lahan hutan dan sedikit permukiman.

Gambar 3.6 Peta Penggunaan Lahan

B. Sarana dan Prasarana.


Berikut sarana dan prasarana yang tersebar di Desa Bengkaung sebagai
berikut:

Sarana Pendidikan yang berada di Desa Bengkaung merupakan jenjang


yang dilakukan oleh masyarakat sekitarnya. Sarana Pendidikan yang
berada di Dusun terdapat 2 unit SD dan 1 unit PAUD yang terdapat di
Dusun Bengkaung Lauk dan Dusun Bengkaung Tengak.

Sarana Kesehatan yang berada di Desa Bengkaung terdapat 6 unit


posyandu yang tersebar di 6 dusun yaitu Dusun Bengkaung Lauk,
Bengkaung Tengak, Bunian, Seraye, Bunut Boyot, dan Pelolat.

Sarana Peribadatan yang terdapat di Desa Bengkaung yaitu untuk masjid


7 unit dan mushola sebanyak 3 unit yang tersebar di 7 dusun Desa
Bengkaung.

Sarana Perkantoran yang terdapat di Desa Bengkaung yaitu Kantor Desa


Terdapat 1 unit yang terdapat di Dusun Bengkaung Daya.

Jaringan Air Bersih yang terdapat di Desa Bengkaung sebagian kecilnya


adalah PDAM dan sebagian besarnya menggunakan sumur bor.

Belum adanya sarana persampahan berupa TPS.

Jaringan listrik yang tersebar di Desa Bengkaung yaitu berupa kabel


listrik dan gardu sehingga listrik dapat dialirkan oleh masyarakat.

Gambar 3.7 Sarana Pemerintahan


Gambar 3.8 Sarana Peribadatan

Gambar 3.9 Sarana Pendidikan

3.1.3 Pola Pergerakan

Pada Kawasan ini terdapat satu jalur akses atau jalan utama, yaitu jalan
lokal yang digunakan untuk masuk dan keluar kawasan. Intensitas pergerakan
yang sering terjadi yaitu pergerakan dalam desa itu sendiri.
Gambar 3.10 Pola Pergerakan

3.1.4 Aktifitas

Aktifitas adalah suatu proses kegiatan yang diikuti dengan terjadinya


perubahan tingkah laku, sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.
Berdasarkan penggunaan lahan Desa Bengkaung terdapat kegiatan sosial
serta ekonomi seperti :

Kegiatan ekonomi meliputi kegiatan perdagangan dan jasa berupa industri


yaitu industri pembuatan batako, villa dan restaurant.

Kegiatan pelayanan kesehatan berupa posyandu.

Kegiatan pelayanan sosial seperti perkantoran berupa kantor desa dan


Pendidikan berupa PAUD dan SD.
Kegiatan peribadatan seperti masjid dan mushola dan umumnya menyatu
dengan permukiman.

Kurangnya fasilitas pendukung dalam beraktivitas seperti lampu jalan,


fasilitas penunjang persampahan menjadikan kawasan ini kurang nyaman
untuk beraktifitas

BAB IV
KONSEP dan STRATEGI

Konsep perencanaan merupakan sebuah ide abstrak dalam perencanaan


sebuah kawasan atau daerah yang muncul dari faktor-faktor pendukung seperti
potensi yang terdapat di daerah tersebut. Sebelum menjabarkan konsep yang
direkomendasikan di Desa Bengkaung, yang harus dilakukan terlebih dahulu yaitu
mengidentifikasi potensi dan masalah yang berasal dari faktor fisik, non fisik,
aktifitas serta pergerakan di Desa Bengkaung. Berikut potensi dan permasalahannya
A. Potensi
a. Desa Bengkaung merupakan desa pendukung Kecamatan Batu Layar sebagai
kawasan strategis pertumbuhan ekonomi.
b. jenis tanah berpotensi untuk pengembangan tanaman perkebunan.
c. Sebagai jalur penghubung dari sandik ke senggigi
d. Akibat dari bentukan kontur dan topografi menyebabkan adanya view yang
cukup n bagus dan menjadi penyebab pergerakan wisata
e. Terdapat fasilitas penunjang untuk pergerakan wisata yaitu Rumah Makan
f. Terdapat potensi aliran air
g. Terdapat sarana penunjang berupa villa
h. Wilayah yang masih didominasi oleh vegetasi
i. Terdapat spot selfie 3d view di dua lokasi
j. Terdapat wisata lingkok bunian
k. Terdapat sirkuit tracking sepeda gunung
l. Terdapat sentralisasi wisata madu trigona

B. Permasalahan
a) Dari bahaya geologi dan didukung oleh jenis tanah dan topografi yang
dimiliki rentan terjadinya erosi tanah.
b) Belum adanya fasilitas penunjang persampahan
c) Terdapat ketidaksesuaian antara penggunaan lahan dengan fungsi kawasan
d) Masih belum terdapat lampu jalan
e) Fasilitas penunjang untuk kegiatan wisata yang masih belum optimal
f) Akses Jalan masih kecil dan berupa pengerasan menuju dusun seraye
g) Potensi longsor
h) Beberapa wisata yang masih belum dikenal
i) Belum adanya fasilitas penunjang persampahan
j) Persebaran air bersih yang masih belum mencukupi
k) Lampu penerangan jalan yang masih belum tersedi

4.1. Konsep
Berdasarkan potensi dan permasalahan tersebut maka di dapatkan sebuah konsep
yaitu “ Pengembangan Pariwisata Desa Bengkaung Desa Bengkaung yang
Enviromenly Untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat”
a) Desa Bengkaung
merupakan desa
pendukung Kecamatan
Batu Layar sebagai
a) kawasan
Belum adanya fasilitas
strategis
penunjang ekonomi
pertumbuhan
Lingkungan persampahan
b) Akibat dari bentukan
b) kontur
Persebaran air bersih
dan topografi
Pengembangan Pariwisata Desa
Bengkaung yang Environmenly menyebabkanbelum
yang masih adanya
mencukupi
view yang cukup n
untuk Meningkatkan c) bagus
Dari bahaya geologi
dan menjadi
Perekonomian Masyarakat dan didukung
penyebab oleh
pergerakan
jenis
wisata tanah dan
topografifasilitas
c) Terdapat yang dimiliki
penunjang untuk
pergerakan wisata yaitu
Ekonomi Rumah Makan
d) Terdapat sarana
penunjang berupa villa
4.2. Strategi Pengembangan

Strategi pengembangan pariwisata adalah suatu upaya untuk mewujudkan


konsep yang telah direkomendasikan sehingga dapat mewujudkan pengembangan
pariwisata. Berikut stratgei pengembangan wisata di Desa Bengkaung,
1. Menambah fasilitas perdagangan di sepanjang jalan wisata Desa Bengkaung
2. Menyediakan lampu penerang jalan
3. Menambah fasilitas penginapan bagi wisatawan
4. Pengadaan MCK di setiap kawasan wisata
5. Mempromosikan dan mempublikasikan pariwisata di Desa Bengkaung
6. Membentuk kelompok sadar wisata Desa Bengkaung
7. Pelatihan dan pendampingan tata kelola wisata
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa
1. Desa Bengkaung merupakan salah satu Desa di Kecamatan Batu Layar yang
memiliki potensi paling menonjol dalam sektor pariwisata karena didukung oleh
kondisi geografis perbukitan yang dapat menyajikan pemandangan alam serta
permasalahan berupa penunjang pariwisata yang belum memadai serta kondisi
lingkungan lainnya.
2. Konsep yang dikembangkan di Desa Bengkaung yaitu “ Pengembangan
Pariwisata Desa Bengkaung Berbasis Enviromenly Untuk Meningkatkan
Perekonomian Masyarakat”
3. Strategi pengembangan yang dilakukan lebih dominasi terhadap fasilitas penunjang
pengembangan pariwisata.

5.2. Saran
Melalui pengembangan pariwisata tersebut diharapkan tingginya partisipasi
masyarakat sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat melalui
sektor pariwisata.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2017). Profil Awal Desa Bengkaung. Lombok Barat: Urabanuwang.blogspot.com.

Bengkaung.desa.id/desa/profil diakses tanggal 20 November 2019

firmansyah, r. (2016). Laporan tapak. Academia , -.

Anda mungkin juga menyukai