Dosen Pengampu:
Ardi Yuniarman, ST.,M.Sc
OLEH:
Kelas A
Angkatan 2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perencanaan merupakan hubungan antara kenyataan yang ada sekarang ini
dengan keadaan yang diinginkan pada masa yang akan datang (Arthur, 1983:68).
Dalam mencapai keinginan pada masa mendatang ada tahapan perencanaan yang
dibutuhkan agar menghasilkan kondisi yang terbaik untuk kelangsungan hidup
manusia. Perencanaan tapak (Site Plan) adalah seni menata lingkungan buatan
manusia dan lingkungan alamiah, guna menunjang kegiatan manusia. Pengkajian
perencanaan tapak (site planning) sering tersusun dalam dua komponen yang
berhubungan, yaitu faktor lingkungan alam dan faktor lingkungan buatan
manusia (Felicity Brogden, 1985). Lingkungan alamiah mencakup sistem ekologi
seperti air, udara, tanah, tumbuhan dan lain-lain. Lingkungan buatan manusia
mencakup bentuk ruang yang dibangun, contohnya bangunan, bendungan, tempat
pengolahan sampah, dan sebagainya. Lingkungan buatan dan alamiah yang
direncanakan dengan baik dapat mendukung aktifitas manusia di kawasan
tersebut (Snyder dan Catanese, 1989 : 181).
Desa Bengkaung merupakan salah satu desa di Kecamatan Batu Layar yang
dapat dikembangkan melalui potensi-potensi yang dimilikinya. Desa Bengkaung
merupakan hasil pemekaran Desa Lembah Sari Kecamatan Batu Layar yang pada
awal tahun 2012. Desa Bengkaung terdiri dari 7 dusun yang terdiri dari dataran
dan pegunungan. Desa Bengkaung memiliki faktor lingkungan alam dan buatan
yang harus ditata ataupun dikelola dengan sebaik mungkin, sehingga dapat
memberikan dampak yang dapat memajukan Daerah Bengkaung sendiri.
Lingkungan alam yang terdapat di Bengkaung seperti adanya pemandangan yang
alamiah yang berasal dari hamparan bukit-bukit Karena ketinggiannya, selain itu
juga ketinggian yang menyajika daya tarik “sunset” menjadi hal menarik yang
harus di kembangkan di Desa Bengkaung. Mengikuti potensi yang ada tentunya
terdapat permasalahan yang harus diselesaikan maupun minimalisir guna
perkembangan atau peningkatan potensi Desa Bengkauang. Permasalahan yang
terjadi yaitu kurangnya fasilitas-fasilitas penunjang yang mendorong
perkembangan salah satu potensi tersebut.
Oleh karena itu, dengan adanya potensi alam dan buatan, sehingga
diperlukannya suatu konsep pengembangan Desa bengkaung serta stratgegi
untuk mengentaskan permasalahan yang ada supaya Desa Bengkaung dapat
berdaya saing dengan wilayah sekitarnya dan mampu meningkatkan
perekonomian desa.
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini didalamnya terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
sistematika penulisan
BAB II Tinjauan Pustaka
Pada bab kedua ini memuat mengenai teori-teori yang berisikan tentang
perencanaan tapak
BAB III Gambaran Umum dan Analisis
Pada bab ini memuat tentang gambaran lokasi perencanaan tapak baik mengenai
kondisi fisik, kondisi non fisik, kondisi infrastruktur, kondisi sarana, arahan
pergerakan serta analisis dari masing-masing sub bab tersebut.
BAB IV Konsep dan Strategi
Di dalamnya berisikan mengenai justifikasi mengenai konsep dan stratgei yang
ingin diterapkan.
BAB V Penutup
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari materi pada pembahasan
sebelumnya.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Tapak
Kata dasar ‘tapak’ dalam pengertian tapak tangan, tapak kaki, tapak
bessi/kuku kuda, tapak catur dan sebagainya. Tapak memiliki arti site dari kata site
plan (rencana tapak). Tapak merupakan sibidang lahan atau sepetak tanah dengan
batas-batas yang jelas. Sebuah tapak tidak pernah tidak berdaya tetapi merupakan
sekumpulan jaringan yang sangat aktif yang terus berkembang yang jalin menjalin
dalam perhubungn-perhubungan.
Perencanaan Tapak (site plan) adalah seni menata lingkungan buatan manusia
dan lingkungan alamiah, guna menunjang kegiatan manusia. Pengkajian perencanaan
tapak (site planning) sering disusun dalam dua komponen yang berhubungan, yaitu
faktor lingkungan alam dan faktor lingkungan buatan manusia (Felicity Brogden,
1985).
Perencanaan tapak adalah seni menata lingkungan buatan & lingkungan alamiah
guna menunjang kegiatan manusia. Pengkajian perencanaan tapak (site planning)
sering tersusun dalam dua komponen yang berhubungan yaitu, faktor lingkungan
alam dan faktr lingkungan buatan manusia. (Sanyder dan Catanese, 1984).
Perencanaan tapak juga dapat diartikan sebagai pengolahan fisik tapak untuk
meletakkan seluruh kebutuhan rancangan didalam tapak. Perencanaan tapak
dilakukan dengan memperhatikan seluruh kondisi tapak dan kemungkinana dampak
yang muncul akibat perubahan fisik diatasnya.
a. Administrasi
b. Hidrologi
c. Topografi
d. Klimatologi
e. Jenis Tanah
2. Infrastruktur
Utilitas adalah sarana penunjang untuk membantu semua kegiatan dalam suatu
bangunan atau gedung.Utilitas terdiri atas - Jaringan Listrik - Jaringan air minum -
Jaringan Telepon - Sistem Drainase - Sistem Pembuangan Sampah.
Sosial budaya terdiri dari dua kata yaitu sosial dan budaya. Sosial
berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat sekitar.
Sedangkan budaya berasal dari kata bodhya yang artinya pikiran dan akal
budi. Budaya juga diartikan sebagai segala hal yang dibuat manusia
berdasarkan pikiran dan akal budinya yang mengandung cinta dan rasa.
Jadi kesimpulannya adalah sosial budaya merupakan segala hal yang di
ciptakan manusia dengan pikiran dan budinya dalam kehidupan
bermasyarakat. Kondisi social budaya merupakan kondisi atau keadaan
social budaya yang sedang berlangsung disuatu wilayah.
4. Kondisi Ekonomi
a. Tingkat pendidikan.
b. Jenis pekerjaan.
c. Tingkat pendapatan.
e. Tempat tinggal
f. kekayaan.
g. Jabatan dalam Organisasi.
h. Aktivitas ekonomi
BAB III
GAMBARAN UMUM
B. Klimatologi
C. JENIS TANAH
Jenis tanah yang terdapat di Desa Bengkaung yaitu andisols dan entisol
yang dimana tanah jenis ini memiliki karakteristik sebagai berikut :
Kadar lempung dan bahan organic rendah dan daya menahan air rendah
C. Kelerengan.
D. HIDROLOGI
E. DEMOGRAFI
A. Penggunaan Lahan
Pada Kawasan ini terdapat satu jalur akses atau jalan utama, yaitu jalan
lokal yang digunakan untuk masuk dan keluar kawasan. Intensitas pergerakan
yang sering terjadi yaitu pergerakan dalam desa itu sendiri.
Gambar 3.10 Pola Pergerakan
3.1.4 Aktifitas
BAB IV
KONSEP dan STRATEGI
B. Permasalahan
a) Dari bahaya geologi dan didukung oleh jenis tanah dan topografi yang
dimiliki rentan terjadinya erosi tanah.
b) Belum adanya fasilitas penunjang persampahan
c) Terdapat ketidaksesuaian antara penggunaan lahan dengan fungsi kawasan
d) Masih belum terdapat lampu jalan
e) Fasilitas penunjang untuk kegiatan wisata yang masih belum optimal
f) Akses Jalan masih kecil dan berupa pengerasan menuju dusun seraye
g) Potensi longsor
h) Beberapa wisata yang masih belum dikenal
i) Belum adanya fasilitas penunjang persampahan
j) Persebaran air bersih yang masih belum mencukupi
k) Lampu penerangan jalan yang masih belum tersedi
4.1. Konsep
Berdasarkan potensi dan permasalahan tersebut maka di dapatkan sebuah konsep
yaitu “ Pengembangan Pariwisata Desa Bengkaung Desa Bengkaung yang
Enviromenly Untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat”
a) Desa Bengkaung
merupakan desa
pendukung Kecamatan
Batu Layar sebagai
a) kawasan
Belum adanya fasilitas
strategis
penunjang ekonomi
pertumbuhan
Lingkungan persampahan
b) Akibat dari bentukan
b) kontur
Persebaran air bersih
dan topografi
Pengembangan Pariwisata Desa
Bengkaung yang Environmenly menyebabkanbelum
yang masih adanya
mencukupi
view yang cukup n
untuk Meningkatkan c) bagus
Dari bahaya geologi
dan menjadi
Perekonomian Masyarakat dan didukung
penyebab oleh
pergerakan
jenis
wisata tanah dan
topografifasilitas
c) Terdapat yang dimiliki
penunjang untuk
pergerakan wisata yaitu
Ekonomi Rumah Makan
d) Terdapat sarana
penunjang berupa villa
4.2. Strategi Pengembangan
5.2. Saran
Melalui pengembangan pariwisata tersebut diharapkan tingginya partisipasi
masyarakat sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat melalui
sektor pariwisata.
DAFTAR PUSTAKA