Anda di halaman 1dari 4

A.

FUSI SENTRIK DAN FISI SENTRIK

Penggabungan dan pemisahan kromosom kadang kadang disebut juga sebagai


perubahan Robertson atau Robertsonlan change. Fusi kromosom diperkirakan lebih sering
terjadi dibanding fisi kromosom, diketahui bahwa fusi kromosom terjadi pada tiap kelompok
tumbuhan maupun hewan yang besar. Fusi kromosom terjadi bilamana dua kromosom
homolog bergabung membentuk satu kromosom; sedangkan fisi kromosom terjadi manakala
satu kromosom terpisah menjadi dua.

Menurut beberapa sumber Robertsonian translocation merupakan suatu tipe trasnlokasi


nonresiprok yang berakibat bergabungnya lengan-lengan panjang dari dua kromosom
akrosentrik (pada penggabungan tersebut hanya satu sentromer yang disertakan). Satu contoh
Robertsonian translocation itu adalah yang menimbulkan kelainan Familial Down Syndrome,
Down Syndrome timbul akibat trisomi 21 yang terkait dengan gagal berpisah kromosom 21
di saat meiosis sebelumnya

B. ANEUPLOIDI
Aneuploidi merupakan kondisi dimana kromosom tidak normal yang disebabkan oleh
bertambahanya atau berkurangnya kromosom pada pasnagan kromososom. Aneuploidi
dibedakan menjadi

1. Nullisomi: kedua kromosom dari suatu pasangan kromosom hilang; jumlah kromosom
secara keseluruhan dinyatakan sebagai 2n-2
2. Monosomi: jika nullisomi hanya terjadi pada satu pasangan kromosom yang hilang, jumlah
kromosom secara keseluruhan dinyatakan sebagai 2n-1 (jika monosomi hanya terjadi pada
satu pasang kromosom).
3. Trisomi: Pada trisomi jumlah kromosom sesuatu pasangan kromosom bertambah satu;
jumlah kromosom secara keseluruhan dinyatakan sebagai 2n+1 (jika trisomi hanya terjadi
pasa satu pasangan kromosom ).
4. Tetrasomi: jumlah kromosom secara keseluruhan pada tetrasomi dan pentasomi masing-
masing adalah 2n+2
5. Pentasomi,dan sebagainya: Pentasomi 2n+3 (jika tetrasomi maupun pentasomi hanya
terjadi pada satu pasang kromosom).
Secara umum tetrasomi, pentasomi dan seterusnya lebih jarang dijumpai dibanding trisomi.
Individu-individu monosomik maupun nulisomik sering tidak dapat hidup. Namun demikian
individu monosomik sudah ditemukan pada tanaman gandum Trilicum aestivum. Pada
manusia sering dijumpai adalah sindrome down yang disebut juga mongolism disebabkan
oleh trisomi pada kromososm 21,namun ada beberapa macam penyakit sindrom,yaitu:

1. Sindrom patau yaitu dsebabakan oleh trisomi pada kromosom 13.yang berakibat
bibir sumbing serta lagit-langit terbelah.
2. Sindrom turner yang disebabkan oleh monosomi kromososm kelamin X.yang
seharusnya dua buah ternyata hanya satu.biasanya penyakit ini berakibat postur
tubuh pendek,rahang abnormal
3. Sindrom klinefelter biasanya disebakan oleh trisomi pada kromomosom kelamin
berupa XXY,sindrom ini merupakan berakibatkan pada pria mandul yang
memperlihatkan ciri kewanitaannya.

C.POLIPLOIDI DAN MONOPLOIDI

Poliploidi terjadi karena penggandaan perangakat kromosom secara


keseluruhan.fenomena ini sering terjadi pada spesies tumbuhan daripada spesies
hewan.beberapa alasan yang berhubungan dengan jarang dijumpainya poliploidi di kalangan
hewan

1. poliploidi menganggu keseimbangan antara kromosom dan autosom kelamin

2. kebanayakan hewan melakukan fertilisasi silang

3. hewan memiliki perkembangan yang lebih kompleks.

4. kalangan hewan hibrid-hibrid biasanya inviabel atau steril

Poliploid yang terjadi akibat perlakuan, misalnya perlakuan dengan kolkisin (Ayala,
dkk, 1984; Russel,1992 Klug dan Cummings, 1994 dalam Corebima, 2011 ). Kolkisin ini
tergolong alkaloid yang diperoleh dari tumbuhan Colchum autamnale. Perlakuan dengan
koklisin pada saat mitosis berakibat terhambatnya pembentukan benang spindle mitosis.
Dalam hal ini akibat perlakuan maka kromosom yang telah mengalami replikasi tetap tidak
terpisah dan tidak dapat masuk ke tahap mitosis anaphase berimigrasi ke kutub-kutub sel.
Lebih lanjut jika efek kolkisin itu hilang maka sel itu dapat berlangsung memasuki tahap
siklus sel interfase; dan pada keadaan tersebut sel tadi mempunyai jumlah kromosom
sebanyak 2 kali lipat. Atas dasar asal usul kejadiannya poliploidi dibedakan menjadi
autopoliploidi dan allopoliploidi.

D. AUTOPOLIPLOIDI

autoploid dapat muncul dengan spontan, atau dapat juga dimunculkan melalui induksi
penggandaan kromosom pada tanaman dengan tingkat ploidi yang lebih rendah. Autoploid
spontan dapat timbul ketika gamet yang tidak direduksi bergabung dan menghasilkan
individu dengan empat set kromosom dasar atau genom. Tanaman hasilnya adalah
autotetraploid (4x). Jika set kromosom dasar atau genom tanaman asli disebut A, maka kedua
diploid akan disebut AA dan autotetraploidnya AAAA. Autoploid dapat diinduksi oleh
kejutan lingkungan atau dengan bahan kimia yang mengganggu pembelahan kromosom
normal. Beberapa bahan kimia akan menginduksi poliploidi, tetapi yang paling banyak
digunakan adalah colchicine atau colcemid.
pada autopoliploidi tidak melibatkan spesies yang lain. Dalam hal ini seluruh perangkat
kromosom yang sudah mengganda berasal dari spesies yang sama. Atau dengan kata lain
perangkat kromosom tambahan adalah milik spesies yang sama tersebut. Sebagai contoh
misalnya perangkat kromosom diberi symbol A, maka autopoliploidi mempunyai symbol
AAA, sedangkan autotetraploidi bersimbol AAAA.
E. ALLOPOLIPLOIDI
Alloploid adalah poliploid yang dibuat dengan mengkombinasikan genom dari dua
spesies atau lebih, berbeda dari autoploid yang dibentuk oleh multiplikasi set kromosom di
dalam spesies. Alloploid yang ditemukan di alam umumnya memiliki tingkat kesuburan yang
tinggi; sebaliknya mereka tidak dapat bertahan hidup sebagai spesies. Alloploid yang
diinduksi secara buatan dapat beragam dari fertil sempurna hingga steril sempurna.
Dewasa ini teknik hibridisasi sel somatik juga digunakan untuk menghasilkan tumbuhan
allopoliploid. Pada teknik tersebut, sel yang diambil dari daun yang sedang tumbuh
dihilangkan dinding selnya sehingga dihasilkan protoplast. Sel-sel dalam wujud protoplast itu
dapat dipertahankan dalam kultur, atau distimulasi untuk melakukan fusi dengan protoplast
yang lain, sehingga menghasilkan hibrid sel somatik (dalam wujud protoplast) itu dapat
diinduksi sehingga tumbuh dan berkembang menjadi tanaman allopoliploid.
Berkenaan dengan poliploidi dikenal pula endopoliploidi. Yang dimaksud dengan
endopoliploidi adalah peningkatan jumlah perangkat kromosom yang terjadi akibat replikasi
pada saat endomitosis yang berlangsung dalam inti sel somatik. Manfaat dari endopoliploidi
belum jelas diketahui .Di lain pihak proliferasi kopi-kopi kromosom sering terjadi pada sel-
sel yang sedang sangat membutuhkan produk gen tertentu. Pada kenyataannya, gen-gen
tertentu yang produknya sangat dibutuhkan di tiap sel, secara alami memang ditemukan
memiliki jumlah copy yang banyak gen-gen RNA ribosom maupun RNA transfer adalah
contoh dari gen yang memiliki banyak copy tersebut. Pada sel-sel makhluk hidup tertentu,
keseluruhan genom mengalami replikasi, sehingga laju ekspresi berbagai gen menjadi lebih
tinggi. Dengan kata lain terjadi peningkatan jumlah perangkat kromosom akibat replikasi
selama endomitosis yang berlangsung dalam inti sel somatik.

Anda mungkin juga menyukai