Anda di halaman 1dari 110

Batasan

 Tapak/tempat tumbuh : jumlah atau total dari kondisi-2


atmosfir & tanah yang melingkupi atau tersedia bagi
pohon-2 hutan
 Pertumbuhan, dapat diartikan sebagai :
- Kehutanan : riap (increment) adalah
pertambahan dimensi pohon (tinggi, diameter,
bidang dasar, & volume), mutu atau nilai suatu
pohon atau tegakan selama jangka waktu
tertentu. → di Indonesia (m3/ha/thn)
 Pertumbuhaan tegakan : dapat dinyatakan
dalam → PAI, CAI & MAI ???
 Produktivitas tegakan : hasil produksi tegakan
yang didapatkan berupa riap atau volume per
luas tertentu, yang dinyatakan dalam (kubik
atau ton)
 Bonita : ukuran kualitas tempat tumbuh hutan
tanaman yang ditentukan berdasarkan hasil
pengukuran tinggi rata-rata seratus pohon
tertinggi per hektar (sepuluh pohon per 0,1 ha)
dalam suatu tegakan pada umur tertentu
 Fungsi utama tanah sebagai media tumbuh
tanaman : sebagai tempat akar mencari ruang
u/ berpenetrasi, baik secara lateral/horizontal
maupun vertikal
 Sifat fisik tanah (tekstur, struktur,
kepadatan, porositas, aerasi, suhu, & warna)
merupakan faktor yg dominan dalam
menentukan penggunaan tanah
 Terutama dalam hubungannya
dengan ketersediaan oksigen &
mobilitas air dalam tanah serta
kemudahan penetrasi akar
tumbuhan dalam tanah
SIFAT FISIK TANAH &
Implikasinya terhadap Silvikultur

 Beberapa pakar kehutanan


berpendapat bahwa sifat fisik tanah
lebih penting dibandingkan sifat
kimia maupun biologi tanah , dengan
alasan :
- Sifat fisik tanah relatif lebih
mudah dirubah/dimodifikasi
dibandingkan dengan sifat-2
lainnya
- Sifat fisik tanah yang dapat dimodifikasi,
di antaranya struktur, porositas, aerasi, drainase,
suhu, & air tanah dapat diperbaiki melalui tindakan-2
silvikultur seperti :
(1) Pengaturan kerapatan tegakan (penjarangan)
(2) Pemangkasan cabang
(3) Pemberian bahan organik
(4) Pengolahan tanah
(5) Pembuatan saluran saluran drainase
- Sifak kimia & biologi sangat dipengaruhi
o/ sifat fisik tanah misal kalau :
(1) Draiase & aerasi tanah baik, maka :
- Aktivitas mikro organisme meningkat
(2) Tekstur lempung : ketersediaan unsur hara meningkat
Sifat fisik yg sulit dimanupalisi adalah :
- Kedalaman tanah
- Tekstur
- Ground water table (permukaan air
tanah)
 Hasil pengamatan & penelitian di lapangan
- Thurman (1849) : sifat fisik tanah
lebih utama daripada sifat kimia
bagi pertumbuhan tanaman
- Henry (1909) : sifat fisik tanah
lebih penting bagi pertumbuhan
pohon/tegakan hutan
- B.N. Wland (1922) : bonita tanah hutan
jati lebih dipengaruhi sifat fisik daripada
sifat kimia
- Becking (1928) : tanah hutan
alam umumnya mempunyai
sifat fisik yang lebih baik, &
akan berubah sesudah
dikonversi menjadi hutan
tanaman
- Soerjono Hadi Koesumo (1971) : hutan
jati tanaman di Perhutani-Jawa yang
berumur 90 tahun kurang
menghasilkan volume eksport daripada
hutan jati alam
- Jose & Koshym (1972) :
1. Sifat fisik tanah hutan tanaman
jati pada umur 1, 15, 30 & 60
tahun tidak sebaik tanah hutan
jati alam
2. Sesudah hutan tanaman jati
berumur 120 tahun, barulah sifat
fisik tanahnya mendekati sifat
fisik tanah hutan jati alam.
 Contoh sifat-2 fisik tanah yang
dapat diamati dengan cara :
-Lihat (warna) : menduga
kandungan bahan organik
- Rasa (tekstur) : mengetahui jenis &
jumlah kehadiran partikel-2 tanah
- Kecap (horison bergaram) : mengetahui
kandungan garam
- Cium : horison mengandung
sulfur
 Ada sifat fisik tanah yang dapat
dirubah/ diperbaiki, tapi ada juga
yang permanen
 Yang dapat dirubah :
- Struktur
- Porositas
 Yang permanen :
- Tekstur
 Tekstur & struktur : keduanya sangat
penting bagi pertumbuhan pohon
- Tidak hanya menyangkut ketersediaan hara,
tetapi
- Juga dalam hal penyediaan air & udara
(aerasi & drainase)
1. Tekstur
☺Tekstur tanah dianggap sebagai penciri
dasar tanah karena dgn manipulasi sifat
ini tidak mudah berubah (permanen)
☺Tekstur adalah
perbandingan relatif
antara partikel pasir
(sand), debu (silt), &
liat (clay) dalam suatu
massa tanah
Tekstur menyatakan
kasar halusnya tanah
Ukuran tekstur (partkel
primer) dikelompokkan
dalam bentuk partikel :
1. Pasir
2. Debu
3. Liat
- Kepentingan tekstur adalah
berhubungan dengan kemampuan
tanah dalam
1. mengikat unsur hara
2. menyimpan air
- Kemampuan tsb ditentukan
oleh jumlah luas permukaan
partikel per satuan volume
tertentu dari tanah
- Artinya makin tinggi
kandungan liat, maka KTK,
kemampuan menyimpan air &
mengikat unsur hara juga
semakin tinggi
- Tanah bertekstur liat lebih kuat
menyimpan air & mengikat UH dibanding
tanah bertekstur pasir
Pengaruh tekstur trhdp pertumbuhan pohon
 Pengaruh tekstur terhadap pertumbuhan pohon,
sebenarnya bersifat secara tidak langsung, yaitu
tekstur mempengaruhi ketersediaan unsur hara &
air, karena itu :
1. Tanah dengan kandungan liat > 60% dgn drainase, aerasi yg
buruk & selalu basah memiliki bonita yg lebih rendah
dibandingkan dgn tanah yg memiliki kandungan liat yg
sama tapi kering.
2. Tanah hutan dgn curah hujan rendah tapi kandungan liatnya
tinggi masih memungkinkan adanya pertumbuhan pohon
karena kemampuan memegang airnya tinggi
3. Tanah yg dominan pasir & kering maka bonita rendah
karena tdk bisa menyimpan air & hara
4. Tanah dgn liat tinggi, topografi miring, curah hujan sedang,
solum dalam kemungkinan memiliki bonita yg tinggi
SIFAT-2 TANAH HUBUNGANNYA DENGAN TEKSTUR
 Tanah Pasir : fraksi pasir > 70%, dgn sifat-2
1. Longgar (butir-2 lepas)
2. Porous
3. Mudah melewatkan air
4. Aerasi baik
5. Pengolahan tanah ringan
6. Tidak dapat menyimpan air
7. Tidak dapat mengikat unsur hara
Kekurangan tanah pasir
kalau :
1.Lokasinya di pantai, maka
tanahnya kurus
2.Merupakan bahan vulkan,
maka tanahnya lebih
subur
3.Merupakan lahan sawah,
Tanah Liat : fraksi liat ≥
40%, dgn sifat-2 :
1. Padat
2. Pejal (tanpa struktur)
3. Lambat melewatkan air
4. Aerasi jelek
5. Pengolahan tanah berat
Tanah Lempung : fraksi
pasir, debun & liat relatif
seimbang
1. Melewatkan air sedang
2. Tidak terlalu lekat
3. Pengolahan tanah tidak
terlalu berat
 Kepentingan Tekstur → sangat berkaitan dgn
sifat tanah & produktivitas lahan :
1. Aerasi & drainase
2. Suhu
3. Plastisitas
4. Permeabilitas
5. Kekerasan
6. Luas permukaan spesifik (specific surface)
7. Daya memegang air
8. Berat volume
9. Kemudahan tanah memadat (compressibility)
10. Kemudahan pengolahan tanah
11. Ketersediaan unsur hara
12. Produktivitas tegakan hutan
HUBUNGAN TEKSTUR DGN EKOLOGI HUTAN
 Produktivitas tanah hutan bukan ditentukan oleh
satu faktor tunggal saja melainkan kinerja
berbagai faktor
 Kemampuan tanah hutan menyimpan air sangat
bergantung pd % debu & liat, makin tinggi
kandungan liat & debu makin banyak air yang
tersimpan, tapi :
1. Drainase buruk berpengaruh terhadap :
& komposisi jenis & riap atau
2. Aerasi buruk pertumbuhan tegakan
 Tanah lempung & liat biasanya ditumbuhi oleh
pohon yg membutuhkan hara & air yang tinggi
 Tanah yg mengandung liat berat
dapat menghambat regenerasi
tegakan hutan & pertumbuhan
pohon-2, terlebih lagi kalau ada
penggembalaan ternak &
penyaradan kayu
 Di wilayah arid & semiarid tanah
bertekstur
- Halus baik untuk pertumbuhan
rumput-2 an
- Pasir baik untuk pertumbuhan
pohon
 Di hutan-2 tropika basah pengaruh tekstur
thdp pertumbuhan pohon kurang nampak krn
dipengaruhi o/faktor-2 lain, khususnya
kemampuan hutan u/ merubah lingkungan
mel.proses suksesi.
Melalui tahapan suksesi
tegakan hutan mengatur
kondisi tanah sesuai dengan
kebutuhan pohon :
- Eks tebangan diimpasi oleh jenis-2 pionir
- Jenis pionir sebagai perintis bagi jenis-2 klimaks
→ Dipterocarpaceae
HUBUNGAN TEKSTUR DGN PERTUMBUHAN POHON
 Pada tanah-2 bertekstur pasir
pohon-2 tidak dapat
berkembang dengan baik
karena :
1. Miskin bahan organik
2. Miskin unsur hara
3. Tidak dapat menyimpan air
 Kecuali pada wilayah yang
memiliki curah hujan tinggi (klim
tipe A, Schmidt dan Ferguson)
misalnya Hutan Dipterocarpaceae
 Pada tanah-2 bertekstur liat
pohon-2 tidak dapat
berkembang dengan baik
karena :
1. Drainase buruk
2. Aerasi buruk
 Akan tetapi pada daerah yang
memiliki curah hujan rendah,
justeru tanah yang bertekstur liat
lebih baik karena dapat
menyimpan air lebih lama
Tanah yang baik untuk
pertumbuhan pohon adalah
tanah yang bertekstur
lempung dimana memiliki
perbandingan fraksi pasir,
debu & liat yang relatif
seimbang
2. Struktur
- Cara tersusunnya
partikel tanah
membentuk agregat
(bongkah)
- Struktur tanah terbentuk oleh
penggabungan butir-2 primer
tanah oleh perekat koloid
tanah(bahan organik/humus,
- Dari prosesterbentuknya, agregatdibedakan:
1. Ped : agregat alami suatu
tanah
2. Clod : agregat tanah hasil
pengolahan tanah
PEMBENTUKAN STRUKTUR TANAH
 Bergantung pada :
1. Kandungan kapur (Ca) tanah
2. Peristiwa :
a. Pembasahan & pengeringan
b. Pembekuan
c. Aktivitas perakaran
d. Aktivitas organisme tanah
e. Pengolahan tanah
3. Kandungan :
a. Liat
b. Bahan organik (humus)
c. Fe & Al Oksida
 Tiga kelompok bahan perekat
(cementing agent) di dalam
proses pembentukan agregat-2
tanah adalah :
1. Mineral-2 : lempung
2. Oksida-2 : mangan & besi yang
bersifat koloid
3. Bahan organik koloid (humus),
termasuk gum yang dihasilkan
oleh aktivitas mikro organisme
 Struktur tanah penting karena
berhubungan :
1. Permeabilitas tanah
2. Pertukaran udara
3. Kemudahan penetrasi akar
pohon-2an
 Struktur dapat memodifikasi
pengaruh tekstur dalam
hubungannya dengan :
1. Kelembaban
2. Porositas
3. Ketersediaan unsur hara
4. Aktivitas organisme tanah
5. Pertumbuhan akar pohon
 Kemantapan struktur tanah
dibedakan :
1. Tingkat perkembangan lemah (butir-2 struktur
tanah mudah hancur)
2. Tingkat perkembangan sedang (butir-2 struktur
tanah agak sukar hancur)
3. Tingkat perkembangan kuat (butir-2 struktur
tanah sukar hancur)
 Kemantapan struktur tanah ditentukan :
1. Jenis tanah
2. Kelembaban tanah
3. Kandungan humus
 Tanah tidak berstruktur :
1. Butir tanah tdk lekat satu sama lain (pasir)
2. Tanah kompak (massive/pejal)
 Tanah dengan struktur baik (remah) :
1. Mudah diolah
2. Aerasi baik
3. Mudah menyimpan air & mengikat usur hara
HUBUNGAN STRUKSTUR dengan PERTUMBUHAN POHON
1. Secara langsung
2. Secara tidak langsung
 Secara langsung :
1. Menentukan mudah tidaknya akar
menembus tanah (penetrasi akar)
2. Menentukan aerasi tanah
3. Menentukan mudah tidaknya tanah
tererosi
4. Menentukan permeabilitas tanah
 Secara tidak langsung :
1. Aerasi & drainase baik respirasi akar
terjamin
2. Menunjang kelancaran akar dalam
menyerap air & unsur hara
3. Suhu tanah
4. Mendukung kehidupan & aktivitas mikro
organisme tanah (dekomposisi bahan
organik & ketersediaan unsur hara)

Menunjang produktivitas & kelestarian


tegakan hutan
Struktur tanah yang baik
untuk pohon adalah :
 Tanah yang memiliki struktur remah
(crumb) karena :
1. Banyak mengandung bahan organik
2. Tersedia air dan udara yang cukup
3. Memungkinkan akar berkembang
dan bergerak bebas
Sebaliknya tanah yang pejal (massive) tidak baik untuk
pertumbuhan pohon-2an (respirasi akar terganggu)
3. Konsistensi
Pengertian konsistensi :
- Gaya (adhesi & kohesi) yang bekerja pada
massa tanah, ditentukan dgn meremas,
memijit massa tanh dgn tangan
- Daya kohesi & adhesi diantara partikel-2
tanah & ketahanan (resistensi) massa
tanah terhadap perubahan bentuk oleh
tekanan atau berbagai kekuatan yang
dapat mempengaruhinya
- Sifat fisik tanah yang
merupakan manifestasi gaya-2
kohesi & adhesi yang bekerja
dalam massa tanah pada berbagai
tingkat kelembaban
- Ketahanan tanah terhadap
pengaruh-2 luar yang akan
mengubah bentuknya
 Faktor-2 yg mempengaruhi konsistensi tanah :
1. Tekstur :
- tanah bertekstur pasir non plastic (tidak lekat),
- tanah bertekstur liat sangat lekat,
- tanah bertekstur lempung bersifat antara tekstur pasir & liat
2. Struktur :
- tanah dengan struktur remah mudah diolah
- tanah dengan struktur massive sukar diolah
3. Kandungan koloid organik & anorganik
4. Kadar air tanah
 Konsistensi tanah, di lapangan dapat
ditentukan dgn tiga taraf kelembaban :
1. Basah : plasticity dan
stickness
2. Lembab : gembur sampai
teguh
3. Kering : lunak sampai
kering
Konsistensi tanah, dalam keadaan
basah :
1. Plasticity(plastisitas) : derajat
kohesi tanah, daya berubah
bentuk tanpa retak bila dipirit
2. Stickness (kelekatan) : derajat
adhesi tanah
 Pentingnya konsistensi tanah
adalah, menetukan :
1. Cara pengolahan tanah yang efisien
2. Penetrasi akar pohon pada tanah,
terutama lapisan bawah
 Kekuatan sementasi dibedakan :
1. Lemah (rapuh) : dapat dihancurkan
dengan tangan
2. Kuat : dapat dihancurkan dgn palu
3. Sangat kuat (memadas) : dapat
dihancurkan dgn pukulan palu yg keras
Perbedaan, antara :
- Tekstur : menunjukkan jumlah liat
(sifat kemampuan mengikat air &
unsur hara)
- Konsistensi : menunjukkan tipe liat
(sifat mengembang & mengerutnya
tanah)
1. Tipe liat 1:1 (tidak mengembang &
mengerut)
2. Tipe liat 2:1 (mengembang &
4. Berat Butir Tanah
® Berat Butir Tanah (Particle
berat tanah kering
Density) :
per satuan volume partikel
(padatan tanah), jadi tidak
termasuk volume pori tanah
- PD tanah mineral : 2,65 g/cc
5. Berat Volume Tanah
® Berat Volume Tanah (Bulk Density):
- Kerapatan tanah dlm kondisi alami
ditunjukkan dgn bobot tanah per
satuan volume tanah tdk terganggu
- Perbandingan ant.berat kering tanah
dgn volume tanah, dgn rumus :
Berat Kering Tanah (g)
 BD = -------------------------
Volume Tanah (cc)
Cara penentuan :
- Sampel tanah utuh diambil di lapangan
(menggunakan ring sampel)
- Dikeringkan (dalam oven) selama 12 jam
pd suhu 105°C di laboratorium, lalu :
(1) Hitung volume
(2) Timbang berat
- Nilai BD tanah mineral :
(1) Berkisar 1,1-1,6 g/cc
(2) Apabila > 1,6 g/cc (terjadi compaction)
- Nilai BD tanah organik < 85 g/cc
® BD menggambarkan :
1. Kompak tidaknya tanah
2. Mudah tidaknya pengolahan tanah
3. Kandungan bahan organik & mineral
4. Jumlah & distribusi pori-2 tanah
5. Daya menggenang air (drainase)
6. Mudah tidaknya penetrasi akar
7. BD > 1,6 g/cc (tanah kompak sehingga
susah ditembus oleh akar pohon)
8. Jumlah & distribusi pori tanah
9. BD penting untuk menghitung
kebutuhan pupuk dan air untuk
pengairan
® BD menggambarkan :
1. Kompak tidaknya tanah
2. Jumlah & distribusi pori-2 tanah
3. BD > 1,6 g/cc (tanah kompak sehingga susah ditembus oleh akar
pohon)
® Besarnya BD berbanding terbalik dgn jumlah pori
 BD kecil, berarti :
1. Pori & bahan organik banyak
2. Distribusi pori baik
3. Infiltrasi besar
4. Akar bebas berkembang
 BD besar, berarti :
1. Tanah kompak
2. Pori sedikit
3. Infiltrasi kecil
4. Sulit ditembus oleh akar pohon
® Tanah Kompak :
 Penyebab :
1. Logging (pemanenan kayu)
2. Kendaraan berat
3. Pembuatan jalan hutan
4. Penggembalaan ternak
 Masalah :
1. Struktur tanah rusak
2. Drainase & aerasi buruk
3. Menghambat pertumbuhan semai/anakan pohon
4. Tidak mendukung pertumbuhan pohon yang baik
5. Aktivitas mikro organisme tanah terhambat
6. Porositas
® Porositas :
- Penyusunan butir primer, agregat primer &
agregat sekunder yg tidak dapat saling menutup,
menimbulkan ruang-2 antara yg disebut pori-2
tanah, dibedakan atas pori :
(1) Makro
(2) Meso (ada penulis memakai istilah mikro)
(3) Mikro (ada penulis memakai istilah kapiler halus)
- Banyaknya ruang volume seluruh pori-2
makro & mikro dalam tanah dinyatakan
dalam persen (%)
- Keadaan susunan & distribusi pori tanah
- Bagian yg tidak terisi bahan padatan tanah
(terisi oleh udara & air)
- Menunjukkan total pori tanah tapi tidak
menunjukkan tipe/ukuran & kontinuitas
pori
- Makin tinggi % pori makin porous suatu
tanah
- Tanah yg baik untuk pertumbuhan pohon
adalah tanah yg memiliki pori seimbang,
terdiri atas :
(1) Porositas non kapiler → air gravitasi
(2) Porositas kapiler → air tersedia
Porositas tanah, dibedakan :
1. Porositas non kapiler :
menunjukkan jumlah ruang
volume pori-2 makro (terisi udara
& air gravitasi)
2. Porositas kapiler : menunjukkan
jumlah ruang volume pori-2 mikro
(terisi air kapiler yg tersedia buat
tanaman)
 Spesifikasi fungsi pori tanah :
1. Pori makro : ditempati oleh udara & air
gravitasi
2. Pori meso : ditempati oleh air kapiler,
merupakan air yang tersedia bagi pohon-2an
3. Pori mikro : ditempati oleh air higroskopis,
merupakan air yang terikat pada partikel tanah &
tidak dapat diserap oleh akar pohon, akan tetapi
berfungsi menjaga kelembaban tanah
 Porositas tanah dipengaruhi oleh :
1. Kandungan bahan organik (BO tinggi, porositas tinggi)
2. Struktur tanah
3. Tekstur tanah
 Tanah-2 granular (remah) memiliki porositas
yang tinggi dibandingkan dengan tanah pejal,
kompak (massive)
 Tanah berpasir lebih banyak mengandung pori
makro karena itu tidak dapat menyimpan air &
mengikat unsur hara
 Tanah kompak berakibat :
1. Aktivitas perakaran pohon menurun
2. Aktivitas mikro organisme berkurang
3. Sirkulasi udara & distribusi air terganggu
 Tanah berpasir yang baik adalah tanah yang
porous dengan distribusi ukuran pori yang
seimbang
Porositas tanah, dibedakan :
1. Porositas non kapiler :
jumlah ruang volume pori-2
makro (terisi udara & air
gravitasi)
2. Porositas kapiler : jumlah
ruang volume pori-2 mikro
(terisi air kapiler yg tersedia
buat tanaman)
 Porositas tanah dipengaruhi :
1. Kandungan bahan organik :
kandungan BO tinggi porositas tanah
juga tinggi
2. Struktur tanah : tanah dengan struktur
remah & granular mempunyai
porositas yg tinggi dibandingkan dgn
struktur tanah massive
3. Tekstur tanah : tanah bertekstur pasir
memiliki pori yg besar tapi daya
menahan air rendah, sedangkan
tekstur liat ukuran porinya kecil dapat
menahan air tapi permebilitasnya
sangat lambat.
1,3
 Pori tanah liat  (1  ) x 100%  50%
2,6
1,6
 Pori tanah pasir  (1  ) x 100%  38,46%
2,6

 Berdasarkan ukuran, pori dibedakan :


1. Pori Makro :
− pori dgn diameter ≥ 30 mikron (pergerakan
air cepat)
− pori dgn diameter 8,6-30 mikron
(pergerakan air lambat)
2. Pori Mikro : diameter 0,2-8,6 mikron
3. Pori Kapiler Halus : diameter < 0,2 mikron
 Komposisi Volume Tanah Mineral :
1. Mineral : 45%
2. Bahan Organik : 5%
3. Air : 25%
4. Udara : 25%

 Data Hasil Analisis Lab.sbb :


1. BD : 1,20 g/cc Hitung :
2. PD : 2,65 g/cc 1. % padatan
3. KaKl : 25% 2. % pori total
4. KaTLP : 18% 3. % pori makro
4. % pori mikro
5. % pori kapiler halus
MENGHITUNG PORI TANAH

BD
1. % Padatn  x 100%
PD
2. % Pori Total 100%  % padatn
BD
% Pori Total  (1  ) x 100%
PD
3. % Pori Makro  % Pori Total  % KaKL
4. % Pori Mikro  % Pori Makro  % KaTLP

5. % Pori Kalpiler Halus  % PTtl  % PMa  % PMi

BB  BKO
6. % Ka Tanah  x 100%
BKO
CONTOH CARA PERHITUNGAN
 Hasil analisis lab.
- BD = 1,20 g/cc & PD = 2,65 g/cc
- Ka-Kl = 25% & Ka-TLP = 18%
 Hitung :
1. % padatan tanah
2. % pori total tanah
3. % pori makro
4. % pori mikro
5. % pori kapiler halus
CARA PENYELESAIAN
1,20
1. % Padatn  x 100%  45,28%
2,65
2. % Pori Total 100%  45,28%  54,72%
3. % Pori Makro  54,72%  25%  29,72%
4. % Pori Mikro  29,72%  18% 11,72%
5. % Pori Kplr  54,72%  29,72%  11,72%  13,28%
7. Aerasi
® Aerasi (Udara Tanah) : proses pertukaran
udara dlm tanah CO2 & O2 → di dalam
pori makro
 Pentingnya aerasi :
1. Perimbangan CO2 & O2 (keluar-masuk) untuk
kepentingan respirasi akar pohon-2an
2. Pada kondisi aerasi buruk pohon menderita, kecuali
pohon-2 yg memiliki akar
- Pneumatophores (akar napas)
- Still root (akar tunjang) Mangrove
- Knee root (akar lutut)
- Buttress, plank root (banir)
3. Populasi & komposisi mikro organisme tanah
Dampak aerasi buruk :
1. Penyerapan hara terganggu
2. Terbentuk senyawa organik &
anorganik beracun
3. Busuk akar, damping off
(kematian pada semai)
4. Pertumbuhan pohon terganggu
(kerdil)
 Aerasi baik :
- O2 cukup & selalu diperbaharui, sedangkan
- CO2 yg terkumpul selalu dapat dibuang
- Fe & Mn dlm keadaan oksidasi sempurna (warna
tanah merah, merah tua, coklat kemerahan);
terdapat pada tanah-2 berpasir & struktur tanah
remah
 Aerasi buruk : akan menampakkan warna
reduksi yaitu glei (warna kelabu, biru kelabu &
kehijauan); terdapat pd tanah-2 tergenang &
tanah liat
 Kapasitas tanah menyimpan udara sangat
ditententukan oleh jumlah pori
 Jumlah pori dipengaruhi o/ :
1. Tekstur tanah
2. Struktur tanah
 Faktor-2 yg Mempengaruhi Komposisi Udara
Tanah :
1. Iklim : musim kemarau kandungan udara
lebih banyak dari musim hujan
2. Sifat tanah : tekstur & struktur
3. Sifat tanaman : berhubungan dengan laju
fotosintesis & respirasi
4. Adanya bahan organik (pembentukan
struktur tanah)
5. aktivitas mikro organisme tanah
 Tujuan Pengolahan Tanah :
1. Memperbaiki struktur tanah
2. Memperbaiki aerasi & drainase tanah
3. Dalam rangka menciptakan lingkungan
tumbuh yg baik bagi pohon-2an
Komposisi Gas dalam
Tanah & Atmosfir
KOMPOSISI (%)
GAS-
UDARA ATMOSFIR
GAS TANAH

N2 79,20 79,00
O2 20,60 20,97
CO2 0,20 0,03
PERANAN GAS-2 DALAM TANAH
1. O2 diperlukan oleh :
- Sel-2 akar tanaman melakukan
respirasi
2. CO2 diperlukan oleh :
- Oksidasi enzimatik oleh mikro
organisme autotrof
3. N2 diperlukan oleh :
- Mikro organisme pengikat N
ASAL GAS-2 DALAM TANAH

1. CO2 berasal dari :


2. N2 - dekomposisi BO
3. NH2 - sisa-2 pestisida
4. H2 - limbah industri
8. Drainase
Drainase :
- Kemampuan tanah melewatkan air berlebih
- Menggambarkan mudah tidaknya air hilang
dari tanah, baik melalui permukaan tanah
maupun melalui peresapan ke dalam tanah
 Berdasarkan tempat hilangnya air, maka
drainase dibedakan atas :
1. Drainase permukaan : ditentukan oleh
kemiringan lapangan (diatasi dengan pembuatan
saluran drainase)
2. Drainase dalam : ditentukan oleh tekstur,
struktur & kandungan bahan organik (diatasi
dengan pengolahan tanah, penambahan bahan
organik untuk memperbaiki struktur tanah)
KELAS DRAINASE TANAH
KELAS KRITERIA
DRAINASE
Baik (well Tdk tdpt warna abu-2 sampai horison B atau
drainage) sampai kedalaman 60 inch. Air tdk pernah
menggenang shg terjadi oksidasi, krn itu tanah
berwarna merah atau coklat
Sedang Ditemukan warna abu-2 di horison B3 atau pd
kedalaman 40 inch
Agak Buruk Ditemukan warna abu-2 di permukaan horison B
(some what atau mulai pd kedalaman 20 inch
poor
drainage)
Buruk, Seluruh profil tanah ditemukan warna abu-2.
tergenang Pengaruh genangan kuat shg terjadi reduksi, karena
(poor itu tanah berwarna kelabu kebiru-2an
drainage)
9. Infiltrasi
Infiltrasi : proses masuknya air ke dalam tanah,
ditentukan oleh :
a. Ukuran pori
b. Kemantapan pori
c. Kandungan air tanah
d. Profil tanah

run off

infiltrasi

perkolasi

ground water
lapisan kedap air
10. Air Tanah
 Air mengisi semua rongga-2 dalam suatu zona
dari tubuh tanah
 Ketersediaannya sepanjang tahun
menentukan tipe & penyebaran hutan secara
alami ⇒
- Di wilayah kering : hutan musim
- Di wilayah basah : hutan hujan
tropika
- Di wilayah tergenang : hutan
rawa & hutan gambut
☺Menurut jumlah & keadaan/bentuknya
dibedakan :
 Air gravitasi/air bebas (tdpt di dlm pori
makro)
 Air kapiler/air tersedia (tdpt di dlm pori mikro)
 Air higroskopis (tdpt di dlm pori kapiler halus)
KEADAAN AIR TANAH
☺Jenis-2 air yg terikat dlm tanah :
 Air gravitasi
- Air tanah yg mengisi pori-2 makro
- Merembes turun ke bawah o/ pengaruh
beratnya sendiri
- Terjadi segera sesudah hujan deras
- Tanah dlm keadaan jenuh (pori makro &
mikro terisi air)
- Terinfiltrasi masuk kdlm lapisan tanah
melewati zona perkaran (perkolasi) menjadi
air tanah (ground water) & mata air
 Air kapiler
- Air tanah yg mengisi pori mikro & non kapiler
- Menyeliputi agregat-2 tanah
- Terjadi sesudah air gravitasi turun

 Air higroskopis
- Air yg menyeliputi tipis agregat-2 tanah
- Lapisan air ini tipis sekitar 15-20 molekul air
- Terikat pd agregat-2 tanah
- Menjaga kelembaban tanah
BATASAN-2 YG PENTING SEHUBUNGAN DGN PRAKTEK
 Kapasitas menahan maksimal (maximum
retentive capacity)
- Jumlah air maksimal yg dpt ditampung tanah
sesudah hujan turun
- Saat kapasitas ini tercapai seluruh pori tanah
jenuh air
- Penambahan lanjut air hujan menyebabkan
terjadinya air gravitasi yg bergerak turun ke
bawah
 Kapasitas lapang (field capacity)
- Keadaan air dlm tanah sesudah air gravitasi
turun sama sekali
- Pori makro sdh kosong
- Sebagian besar air terdapat pd pori mikro
- Tercapai 2-5 hari sesudah hujan deras turun

 Titik layu permanen (permanent wilting point)


- Keadaan air didlm tanah saat tanaman
menjadi layu permanen
- Pd keadaan ini air tanah sangat sedikit & akar
tanaman tdk mampu menyerapnya
 Titik higroskopis : jumlah air yg terkandung
dlm tanah sebagai air higroskopis
 Air tersedia bagi tanaman : selisih kandungan
air antara kapasitas lapang & titik layu
permanen
 Keadaan basah :
- Keadaan kandungan air tanah antara
kapasitas menahan maksimal & kapasitas
lapang
- Apabila berlangsung lama aerasi terganggu
- Kemungkinan akar membusuk & aktivitas mikro
organisme terganggu
 Keadaan lembab
- Kandungan air tersedia bagi tanaman
- Lingkungan tanah di sekitar akar berada pd
kondisi optimal
- Air & udara yg diperlukan tersedia cukup dlm
tanah
 Keadaan kering
- Kandungan air tanah berada antara titik
higroskopis & kering mutlak
- Air terlalu sedikit & akar tanaman tdk dpt
menyerapnya
- Apabila kandungan air mendekati titik layu
permanen tanaman mulai merana &
menunjukkan tanda-2 layu sementara
- Kandungan air saat itu disebut titik irigasi & pd
saat itu perlu penambahan air pengairan
 Pentingnya air di dalam tanah :
1. Air tanah penting karena di kehutanan
tidak dilakukan pengairan/irigasi seperti
di pertanian
2. Merupakan faktor pembatas yang jauh
lebih penting dari unsur hara, karena
walaupun unsur hara tersedia banyak
kalau air tidak tersedia maka pohon-2
juga tidak akan tumbuh dengan baik,
bahkan mati. Sebaliknya pada wilayah
yang kurang subur tapi suplai air cukup,
maka pohon dpt tumbuh & berkembang
dengan baik, misalnya hutan
Dipterocarpaceae di Kalimantan (hutan
4. Sumber N bagi pohon-2an
5. Unsur hara masuk dalam air membentuk
larutan
6. Mengangkut unsur hara ke permukaan akar,
dalam jaringan pohon & mengangkut unsur hara
yang diserap akar ke seluruh tubuh pohon
7. Mempengaruhi aktivitas metabolisme pada sel
pohon-2an
8. Menunjang reaksi-2 kimia di dalam tanah
9. Melarutkan & melepas Unsur hara dari mineral
primer
10. Mencuci garam-2 beracun yang berlebihan
dalam tanah
11. Mencuci unsur hara sehingga turun ke lapisan
 Banyaknya air yg dapat diikat
oleh tanah bergantung pada :
1. Tekstur
2. Struktur
3. Kandungan bahan organik
 Banyaknya air yg dapat diserap
oleh akar tanaman bergantung
pada :
Daya ikat agregat-2 tanah, dari
pada banyaknya air tersedia
di dalam tanah
 Hubungan air dan tegakan :
1. Mempengaruhi permudaan
hutan (perkecambahan biji)
2. Tersedianya unsur hara,
pengambilan dan
pengangkutannya sangat
dipengaruhi oleh banyaknya
air yang tersedia di dalam
tanah
11. Temperatur Tanah
☻Temperatur tanah : indikasi energi
matahari yg dapat diserap o/ bahan-2
penyusun tanah
☻Di wilayah tropis : biasanya tidak banyak
diperhatikan karena variasinya tidak
banyak
☻Temperatur tanah : berpengaruh
terhadap proses-2 yg terjadi di dalam
tanah, seperti
- Pelapukan & penguraian bahan induk
- Reaksi-2 kimia
- Pertumbuhan pohon
 Temperatur tanah mencerminan iklim mikro
setempat yang dipengaruhi oleh :
1. Keadaan cuaca
2. Bentuk wilayah (datar, bergelombang, berbukit, bergunung)
3. Topografi
- Kemiringan lereng (termasuk posisi pada lereng)
- Ketinggian tempat dari permukaan laut
4. Keadaan tanah :
- Warna : hitam/gelap (menyerap panas & menyimpan lebih
lama)
- Tekstur : pasir atau liat
 Perubahan temperatur tanah ditentukan
oleh banyaknya panas yg diterima dari
☻ Aspek silvikultur (temperatur tanah
berpengaruh thdp tegakan), melalui :
1. Perubahan lingkungan :
- Kelembaban
- Aerasi
- Aktivitas mikro organisme
- Ketersediaan unsur hara
2. Tegakan :
- Respirasi
- Aktivitas perakaran
- Pertumbuhan anakan pohon
- Perkecambahan biji
HUBUNGAN TEMPERATUR
DENGAN SILVIKULTUR
☻ Temperatur tanah biasanya diamati
dalam hubungannya dengan :
1. Pembuatan persemaian
2. Penanaman biji maupun anakan di
lapangan
☻Temperatur tanah dapat
dimodifikasi dengan tindakan
silvikultur, seperti :
1. Pemangkasan pohon
2. Penjarangan tegakan
☻ Tujuan memanipulasi temperatur
tanah adalah untuk menstimulir :
1. Permudaan alami
- Perkecambahan biji
- Ketahanan seedling (semai)
2. Aktivitas mikro organisme tanah dalam melakukan
proses dekomposisi BO
3. Temperatur harian mempengaruhi perkembangan akar
(temperatur turun atau terlalu tinggi
akan menghambat perkembangan akar)
12. Warna Tanah
☻ Warna Tanah : mencerminkan sifat
fisik & kimia tanah (kandungan air, jenis
mineral penyusun tanah, reaksi kimia, bahan orgnik,
humus, intensitas pencucian, & akumulasi bahan-2 yang
terjadi)
☻ Warna Tanah : sifat tanah yang mudah dapat dilihat
& dapat menunjukkan sifat fisik & kimia
 Efek utama (keseimbangan panas) :
1. Temperatur & kelembaban
2. Pertumbuhan tanaman
3. Aktivitas mikro organisme
 Warna tanah dapat digunakan untuk
mengetahui :
1. Proses pembentukan tanah (tingkat
pelapukan)
2. Menilai kandungan bahan organik
3. Drainase
4. Horison (Eluviasi & Iluviasi)
5. Kandungan mineral
 Sumber warna dalam tanah :
1. Bahan organik
2. Senyawa-2 : Fe, Mn dsb
3. Mineral-2 dlm tanah : feldspar
 Kesuburan tanah dapat didekati dari
warna
☻ Kesuburan tanah dpt didekati dr warna mulai
dari subur–tidak subur, & urutan sbb :

1. Hitam Subur
2. Coklat
3. Coklat karat
4. Coklat kelabu
5. Merah
6. Kelabu
7. Kuning
8. Putih Tidak Subur
 Mottling (terjadinya pergantian antara tergenang
& mengeringnya tanah) → oksidasi-reduksi :
1. Tanah berwarna merah yang berarti oksidasi
besi(Fe3+), drainase baik
2. Tanah berwarna kuning yang berarti aerasi
sedang
3. Tanah berwarna biru atau kehijauan yang berarti
reduksi besi (Fe2+), drainase buruk
4. Tanah berwarna terang yang berarti ada mineral
feldspar
5. Tanah berwarna gelap/ke-hitam-2an, berarti ada
bahan organik atau kon kresi Mn
FAKTOR-2 PEMBERI WARNA PD TANAH
WARNA PENYEBAB
1. Hitam, gelap, & kelabu tua Bahan organik & bahan induk dr
kapur

2. Merah s/ kuning coklat Besi bervalensi tiga, Ferri ( Fe )
3. Biru, kelabu, biru kekelabuan, & Besi bervalensi dua, Ferro ( Fe   )
kelabu kebiruan
4. Coklat s/ coklat kemerahan Besi sulfida & Mangan
5. Putih & warna pucat Besi, bahan organik, pasir kwarsa,
garam karbonat, mineral feldspar,
gips, & kaolin
 Pengamatan warna tanah (Munsell Soil
Color Charts), warna disusun dalam 3 variabel
terdiri atas :
- Value : kecemerlangan relatif warna
baku satu thdp yg lain (menyatakan derajat
terangnya warna tanah, sesuai banyaknya sinar yang
dipantulkan)
- Chroma : kekuatan warna spektrum
terhadap warna spektrum mutlaknya
(menunjukkan intensitas or kekuatan warna)
- Hue : warna spektrum dominan sesuai
panjang gelombang (menunjukkan warna-2 utama
: merah, kuning, hijau & coklat)
 Warna tanah berhubungan
dengan :
1. Kandungan bahan organik
2. Temperatur
3. Bahan induk
4. Proses pembentukan tanah
5. Drainase (seberapa jauh kondisi tanah
dalam keadaan teroksidasi)
Efek warna : mempengaruhi
keseimbangan panas yang berdampak pada :
1. Suhu & kelembaban
2. Aktivitas mikro organisme
tanah
3. Pertumbuhan pohon-2an,
termasuk perkecambahan
biji
 Tanah berpasir (bahan organik
kurang), memiliki fluktusi panas
yang tinggi (siang hari panas &
malam hari dingin) : tempat
penetasan telur penyu & maleo
 Warna akan berbeda dalam
keadaan tanah (basah, lembab,
atau kering).
 Karena itu penting mencatat
keadaan tanah, apakah (basah,
lembab, atau kering) pada saat
pengamatan warna di lapangan
13. Permeabilitas/Penetrabilitas
☻ Permeabilitas ≈ Penetrabilitas
- Laju pergerakan zat cair melalui suatu media yang
berpori
- Kemampuan tanah untuk melalukan air & udara
- Bagaimana pengaruh tanah terhadap daya
dukungnya pada air dengan kehadiran bahan
organik
- Permeabilitas tanah menunjukkan kemudahan cairan,
gas & akar tumbuhan menembus tanah
- Kandungan bahan organik tinggi maka permeabilitas
tanah juga tinggi
 Permeabilitas tanah dibedakan atas dua :
1. Permeabilitas jenuh: seluruh pori tanah terisi air
2. Permeabilitas tdk jenuh: sebagian pori terisi air &
sebagian terisi udara
 Permeabilitas berbeda dgn drainase :
- Drainase hanya berbicara
bagaimana proses pengaliran
air saja
- Permeabilitas meliputi
pengaliran air serta material-2
yang terbawa bersamanya
seperti bahan organik, mineral,
udara & partikel-2 lain
 Permeabilitas tanah diukur di laboratorium,
terdiri atas 7 kelas :
1. Sangat rendah : laju gerak air < 0,1
cm/jam
2. Rendah : laju gerak air 0,1-0,5 cm/jam
3. Agak rendah : laju gerak air 0,5-2,0
cm/jam
4. Sedang : laju gerak air 2,0-6,0 cm/jam
5. Agak cepat : laju gerak air 6,0-12,5 cm/jam
6. Cepat : laju gerak air 12,5-25,5 cm/jam
7. Sangat cepat : laju gerak air > 25,5 cm/jam
14. Kedalaman Tanah
☻Kedalaman Tanah merupakan faktor paling
utama yang harus dilakukan pada saat evaluasi
lahan
☻Dengan pertimbangan, sbb :
1. Menentukan kemampuan tanah di dalam menyimpan air
& mengikat unsur hara
2. Menentukan kebebasan akar pohon untuk berkembang
lebih baik ke lapisan yang lebih dalam, sehingga dapat
berdiri kokoh & tidak mudah roboh
3. Produktivitas hutan berhubungan erat dengan
kedalaman tanah
4. Bonita tinggi umumnya berasosiasi dengan kedalaman
tanah
5. Pohon-2 hutan berumur panjang, dengan demikian untuk
mendukung pertumbuhan akar yang panjang dengan
☻Hubungannya dengan pertumbuhan pohon,
maka kedalam tanah, dibedakan:
a. Kedalaman total (kedalaman potensial) : dari permukaan
tanah sampai lapisan batuan atau lapisan padat → pohon-2
berumur panjang, sehingga memiliki perakaran panjang,
karena itu salah satu sifat fisik/morfologi tanah yang
penting diperhatikan dalam pembangunan hutan tanaman
adalah kedalaman tanah. Kecuali untuk penanaman
murbei & rotan
b. Kedalaman efektif (kedalaman aktual) : dari permukaan
tanah sampai pada lapisan dimana akar masih didapatkan
berkembang dengan baik Lapisan tsb berupa :
- Padas keras (hard pan) 1. Sangat dangkal : < 25 cm
- Padas liat (clay pan) 2. Dangkal : 25 – 50 cm
- Padas rapuh (fragi pan) 3. Sedang : 50 – 100 cm
- Phlintite . 4. Dalam : 100 – 150 cm
5. Sangat dalam : > 150 cm
15. Fragmen-Fragmen
☻Fragmen-2 : berupa kerikil & batuan dengan efek
:
a. Mempengaruhi volume tanah
b. Apabila tidak terlalu banyak, dapat :
- Memperbaiki drainase,
- Berfungsi sebagai mulsa
(mengendalikan suhu &
kelembaban)
c. Apabila jumlahnya melebihi volume tanah, akan
mehambat pertumbuhan pohon-2an
SIFAT-2 TANAH PENTING UNTUK
PEMBUATAN HUTAN TANAMAN
 Sifat tanah potensial yg secara alami merupakan
sifat permanen
1. Kedalaman
- Total
- Efektif
- Restricking layer (lapisan penghambat) : hardpan (padas
keras), fragipan (padas rapuh), claypan (liat padat)
2. Tekstur
- Menyimpan air
- Mengikat unsur hara
3. Water table (permukaan air tanah) :
- Permukaan air tanah dangkal : drainase & aersi buruk
- Permukaan air tanah dalam di wilayah kering : akar pohon
kesulitan mendapatkan air
KESIMPULAN HUBUNGAN ANTARA SIFAT-2 TANAH
DENGAN PRODUKTIVITAS TEGAKAN HUTAN
1. Ada korelasi yang jelas antara site index/bonita dengan sifat
fisik tanah
2. Sifat fisik dapat mempengaruhi sifat kimia & biologi tanah
3. Sifat fisik yang paling penting dievalusi untuk tujuan
pembangunan hutan tanaman adalah
- Kedalaman tanah karena tidak dapat dimodifikasi
- Tekstur juga tidak dapat dimodifiksi, akan tetapi sifat-2 yang
berassosiasi dengan tekstur dapat dimodifikasi, seperti bahan
organik (dapat ditambahkan untuk meningkatkan
kemampuan tanah dalam menyimpan air & mengikat unsur
hara)
4. Produktivitas tegakan berhubungan erat dengan
kedalaman tanah
5. Secara alami walaupun solum tanah dangkal (30 - 40 cm)
dapat membentuk hutan, akan tetapi bila dipanen akan
sulit untuk direboisasi/ditanami kembali

Anda mungkin juga menyukai