Anda di halaman 1dari 91

(lapisan/horizon tanah)

BAHAN ORGANIK
BAHAN ORGANIK adalah bahan-bahan yang berasal dari organisme hidup, dapat mengalami
dekomposisi, atau produk dekomposisi, atau bahan-bahan yang tersusun atas senyawa-
senyawa organik .

Soil is composed of minerals and organic matter, as well as living organisms. The minerals are
derived from the weathering of "parent material" - bedrock and overlying sub-soil. The organic
matter in soil derives from plants and animals. In a forest, for example, leaf litter and woody
material falls to the forest floor. This is sometimes called organic material.
Kalau sisa-sisa tanaman dan hewan ini melapuk dan tidak dapat dikenali lagi wujud
aslinya maka ia disebut sebagai Bahan Organik Tanha (BOT). Kalau bahan organik
telah mengalami pelapukan lanjut menjadi substansi humik yang stabil dan tahan
terhadap dekomposisi selanjutnya, maka ia disebut HUMUS. Sehingga BOT terdiri
atas semua bahan organik dalam tanah, tidak termasuk bahan-bahan segar yang
belum mengalami pelapukan.
Komposisi Tanah dan Komposisi BOT
Apa Bahan Organik Tanah itu?

Fraksi organik dalam tanah meliputi residu


tumbuhan, binatang dan mikroba, bahan segar
dan bahan-bahan dari beragam fase
dekomposisi …….dan senyawa karbon seperti
batubara, grafit dan arang.

Bahan organik tanah = (2xC) + O, H, N, P, DS, dll


Bahan Organik Tanah & Kelestarian
1. Menyediakan hara dan membantu ketersediaan hara
selama beberapa musim pertumbuhan
2. Memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah untuk
pertumbuhan tanaman
3. Menyangga perubahan sifat tanah karena gangguan atau
fluktuasi lingkungan (iklim)
4. Mengurangi kontaminasi lingkungan dan kehilangan tanah
5. Mengurangi kebutuhan input eksternal dan membantu
daur ulang ketika aplikasi residu organik dan/atau bahan
pembenah tanah
Cadangan hara tanaman
1. 95% atau lebih dari total N dalam tanah berupa N-
organik
2. Kalau tanah mengandung 2% N-total, maka:

0.2 kg N/100 kg tanah x 95% x 2.000.000 kg


tanah/hektar lapisan olah

3800 kg N organik / ha lapisan olah atau

3393 lb N-organik / acre lapisan olah


TERMINOLOGI
Ada banyak ragam pemaknaan terhadap istilah Bahan Organik Tanah (BOT) .
Dalam ilmu tanah, istilah BOT meliputi bahan-bahan yang sedang mengalami
pelapukan dan substansi humik (humus). Akan tetapi, dalam pertanian,
kehutanan dan disiplin lainnya, istilah HUMUS kadangkala digunakan untuk
mendeskripsikan bahan organik dan substansi humik (humus).

Komponen BOT disebut HUMUS-AKTIF dan SUBSTANSI-HUMIK (yang disebut “ humus”


dalam ilmu tanah) yg lazim disebut juga sebagai HUMUS-Tidak-AKTIF.

MATERI KEHIDUPAN

Bahan organik merupakan bahan-bahan yang menjadi bagian dari organisme


hidup atau bahan yang dihasilkan oleh organisme hidup. Pengertian ini sinonim
dnegan “biotic material”, dan mencakup clam's shell a dn urea yang diproduksi
secara alamiah, tidak termasuk urea yang dihasilkan secara sintetik.
PELAPUKAN - DEKOMPOSISI

Bahan organik dapat diartikan sebagai material yang


dapat melapuk , atau produk pelapukan (humus), atau
keduanya.
Bahan organik juga ada sebagai tubuh organisme
hidup dalam tanah.

Polymers and plastics, although they may be organic


compounds, are usually not considered organic
material, due to their poor ability to decompose.

Menurut definisi ini, “clam's shell, meskipun bersifat


“biotic”, tidak dianggap sebagai bahan organik karena
sulit dilapuk.
KARBON – BAHAN ORGANIK

Karbon merupakan unsur hara esensial bagi pertumbuhan


tanaman, juga sngat berpengaruh terhadap sifat-sifat
tanah lainnya.

Bahan organik sangat penting karena mampu mengikat


bersama partikel tanah menjadi agregat yang stabil dan
diperlukan untuk stabilitas struktur tanah.

It is also involved in adsorption of cations, such as calcium,


magnesium and sodium, which are important in plant
nutrition, and can significantly influence soil water holding
capacity, especially in more sandy soils.
BENTUK-BENTUK KARBON DALAM TANAH

Residu organik

BAHAN
ORGANIK
Organisme Tanah TANAH
Residu organik dalam tanah

Substansi Substansi
Non-humik 3-8% Humik 10-30%

Humus tanah 15-35%


Organisme dalam tanah

Diunduh dari: www.supremegrowers.com …………… 18/3/2013


KLASIFIKASI BAHAN ORGANIK TANAH
Senyawa Organik dalam Tanah

Organisme Hidup Tipe dan


Bahan Organik Tanah
(edaphon) Bentuk
BOT

Bahan yg belum mengalami Bahan hasil transformasi


perubahan (HUMUS)

Substansi Non-humik: Substansi Humik:


1. carbohydrates 1. humic acids (HA)
2. lipids 2. fulvic acids (FA)
3. amino acids 3. humins

Diunduh dari: …………… 18/3/2013


Senyawa N-organik dalam tanah
Gula-Amino
Gula amoni merupakan komponen struktural dari
beragam substansi, mucopolysaccharides dan juga
ditemukan dalam kombinasinya dnegan muco-
peptides dan muco-proteins.
Beberapa material gula-amino dalam tanah
ditemukan dalam bentuk poli-sakarida tidak larut
alkalin yang disebut “chitin”.
Generally the amino sugars in soil are of microbial
origin. From 5 to 10%of the N in the surface layer
of most soils can be accounted for in N-containing
carbohydrates or amino sugars.

Diunduh dari: http://www.humintech.com/001/articles/article_definition_of_soil_organic_matter3.html ……………


Senyawa N-organik dalam tanah
Asam Nukleat
Asam-asam nukleat, yang ada dalam sel-sel organisme hidup, terdiri atas unit-unit mono-
nukleotide (base-sugar-phosphate) igabungkan oleh ikatan ester phosphoricacid melalui
gula.
Ada dua tipe, yaitu: ribonucleic acid (RNA) dan deoxyribonucleic acid (DNA).
Mereka ini mempunyai gula-pentose (ribose atau deoxyribose), purine: adenine, guanine
dan pyrimidine: cytosine, thymine.
RNA juga mengandung uracil.
The N in purine and pyrimidine bases is usually considered to account forless than 1% of
the total soil N. Small amounts of N are extrcted from soil in the form of
glycerophosphatides, amines, vitamins, pesticide and pesticide degradation products.

Diunduh dari: http://www.humintech.com/001/articles/article_definition_of_soil_organic_matter3.html ……………


Senyawa N-organik dalam tanah
Transformasi Nitrogen
A key feature of the internal cycle is the biological turnover of N betweenmineral
and organic forms through the opposing processes of mineralizationand
immobilization. The latter leads to incorporation of N into microbial tissues.
Whereas much of this newly immobilized N is recycled through mineralization, some
is converted to stable humus forms. The overall reaction leading to incorporation of
inorganic forms of N intostable humus forms is depicted on the picture. Thus the
decay of plant and animal residues by microorganisms results in theformation of
mineral forms of N (NH4+ and NO3-) and assimilation of part ofthe C into microbial
tissue (reaction A). Part of the native humus undergoes a similar fate (reaction B).
Reaksi selanjutnya melalui mineralization-immobilization mengakibatkan masuknya
N ke dalam bentuk humus yang stabil (Reaksi C).
Stabilisasi N juga dapat terjadi melalui reaksi produk dekomposisi lignin dengan komponen
nitrogen (reaksi D).
Reaksi mineralisasi dan imobilisasi senantiasa terjadi dalam tanah, tetapi memang arahnya
berlawanan.

Diunduh dari: http://www.humintech.com/001/articles/article_definition_of_soil_organic_matter3.html ……………


Transformasi Nitrogen

Diunduh dari: http://www.humintech.com/001/articles/article_definition_of_soil_organic_matter3.html ……………


Senyawa N-organik dalam tanah
Reaksi amonia dan nitrit dengan Bahan
Organik

The fate of mineral forms of N in soil is


determined to some extent bynonbiological
reactions involving NH4+, NH3and NO2- as
depicted in fig.
In addition to NH4+ fixation by clay minerals
(reaction A), NH3 and NO2- react chemically
with organic matter to form stable organic N
complexes(reaction B and C).
The chemical interaction of NO2- with organic
matter may lead to the generation of N
gases. Although both types of reactions can
proceed over a wide pH range, fixation of
NH3+ is favored by a high pH (>7.0).
Interaksi nitrit dengan bahan organik banyak
terjadi pada kondisi sangat masam (pH 5.0 -
5.5 atau lebih rendah lagi).

Diunduh dari: http://www.humintech.com/001/articles/article_definition_of_soil_organic_matter3.html ……………


C/N ratio
Untuk tanah permukaan, dan lapisan atas dari sedimen danau dan sedimen marine,
nilai C/N ratio biasanya sekitar 10 - 12. Dalam kebanyakan tanah, C/N ratio
menurun dnegan meningkatnya kedalaman tanah, seringkali mencapai kurang dari
5.0. Humus alami mempunyai nilai C/N ratio lebih rendah dibandingkan dnegan
bahan organik segar , dengan alasan berikut ini.

The decay of organic residues by soilorganisms leads to incorporation of part of the


C into microbial tissue with the remainder being liberated as CO2. As a general rule,
about one-third of the applied C in fresh residues will remain in the soil after the
first few months of decomposition.
The decay process is accompanied by conversion of organic form of N to NH3 and
NO3- and soil microorganisms utilize partof this N for synthesis of new cells. The
gradual transformation of plantraw material into stable organic matter (humus)
leads to the establishmentof reasonably consistent relationship between C and N.

Faktor lainnya yang dapat menurunkan ratio C/N adalah fiksasi kimiawi NH3 atau amina oleh
substansi yang menyerupai lignin.

Diunduh dari: http://www.humintech.com/001/articles/article_definition_of_soil_organic_matter3.html ……………


Senyawa P-organik dalam tanah
Phosphorus merupakan unsur hara esensial makro-primer bagi tanaman. Senyawa P dalam
tanah dapat dikelompokkan mnejadi tiga kelas:
1. Senyawa organik dalam humus tanah,
2. Senyawa anorganik, dimana P berkombinasi dnegan Ca, Mg, Fe, Al dan dengan mineral liat,
3. Senyawa organik dan anorganik yang berhubungan dengan sel-sel organisme hidup.

Microorganisms are involved in transformations of phosphorus between organic and


mineral forms.
From 15 to 80% of the phosphorus in soils occurs in organic forms, the exact amount
being dependent upon the nature of the soil and its composition. The higher
percentages are typical of peats and uncultivated forest soils. From the standpoint of
plant nutrion, phosphorus is adsorbed by plants largely as the negatively charged
primary and secondary orthophosphate ions (H2PO4- and HPO42-) which are present in
the soil solution. Small quantities of soluble organic P compounds are also present in
water extracts of soil.

Diunduh dari: http://www.humintech.com/001/articles/article_definition_of_soil_organic_matter3.html ……………


Senyawa P-organik dalam tanah

Siklus P

Siklus P dalam tanah


melibatkan serapan P
oleh tumbuhan dan
pengembaliannya ke
tanah berupa residu
tanaman dan hewan.

Diunduh dari: http://www.humintech.com/001/articles/article_definition_of_soil_organic_matter3.html ……………


Senyawa P-organik dalam tanah

Tiga macam senyawa


Inositol phosphates 2-50%
penyusun P-organik
Phospholipids 1-5% dalam tumbuhan
Nucleic acids 0.2-0.5% adalah: phytin,
phospholipids, dan
Phosphoproteins trace
asam nukleat.
Metabolic phosphates trace

Recovery P-organik
dalam bentuk ini
adalah :

Diunduh dari: http://www.humintech.com/001/articles/article_definition_of_soil_organic_matter3.html ……………


Bahan Organik tanah dan Agregasi Tanah

Diunduh dari: http://www.emc.maricopa.edu/faculty/farabee/biobk/biobookplanthorm.html ……………


Sumber Bahan Organik
Plants are able to harvest energy from sunlight by making carbohydrates from carbon
dioxide and water. This is photosynthesis and provides the energy for powering
ecosystems. Plant (and animal) residues then become available for soil organisms to
feed on, metabolise and produce new residues.

Diunduh dari: http://vro.dpi.vic.gov.au/dpi/vro/vrosite.nsf/pages/soilhealth_practical-note-soil-organic-


DEKOMPOSISI BAHAN ORGANIK TANAH
Pengolahan
Residu di
Tanah
Residu ukuran
permukaan partikel dan lokasi
tanah

Substrat
Lengas Karbon
Tanah

Temperatur Pembentukan
Tanah dan
Dekomposisi BOT

Pertumbuhan
tanaman

Hara Tersedia
SIKLUS KARBON
Tanaman

CO2

Hewan

Pupuk
Reaksi Kandang
dalam Tanah
Aktivitas Mikroba

CO2
Kehilangan drainage CO2, senyawa karbonat dari K, Ca, Mg, dll.
UNSUR HARA
(Bentuk/Status Hara Dalam Tanah)

Sumber hara dalam tanah


• Perombakan bahan organik tanah.
• Pelapukan mineral tanah.
• Pemupukan.
• Pembenah organik: kompos
• Penambatan N : legum.
• Batuan: batuan fosfat, greensand.
• Buangan industri: kapur, gipsum.
• Pengendapan udara: N, S.
• Pengendapan air: sedimen, erosi, banjir.

Pangkalan hara (nutrient pool)


– Larutan tanah (sifatnya tersedia untuk diserap oleh akar tanaman)
– Bahan organik (mengalami proses perombakan)
– Organisme tanah (komponen penyusun tubuhnya)
– Mineral tanah (sifat antara cukup terlarut sampai sedikit terlarut)
– Permukaan jerapan (hara dipegang permukaan tanah oleh berbagai mekanisme)
– Pertukaran kation (tipe yang sangat penting dari jerapan permukaan tanah)
Unsur hara yang dibutuhkan tanaman
(funsional/esensial)
Terdapat 20 unsur yang bersifat fungsional/esensial
Kriteria (Arnon):
1. Kekurangan unsur tersebut menghambat pertumbuhan
2. Gejala kekurangan unsur tersebut dapat dihilangkan hanya dengan
penambahan unsur tersebut
3. Unsur tersebut harus secara langsung terikat dalam nutrisi makanan
tanaman

Atas dasar Konsentrasi dalam tanaman

Unsur hara makro (dibutuhkan dalam jumlah banyak)


C, H, O (sintesa karbohidrat)., N, P, K, (unsur primer) dan
Ca, Mg, S (unsur sekunder)

Unsur hara mikro (dibutuhkan dalam jumlah sedikit)


Fe, Mn, Mo, Cu, B, Zn, Cl, Na, Co, Ni, Si
Peranan unsur hara tanaman

1. Penyusun dasar protein, polisakarida, lemak, asam nukleat: N, P.


2. Produksi tenaga ATP: P, N.
3. Penyusun pigmen fotosintesis: Mg.
4. Metabolisme karbohidrat (gula fosfat): P.
5. Alih tempat (translocation) gula dalam pembuluh floem: K.
6. Pengangkutan elektron (fotosintesis, mitokondria, struktural atau ensimatik): Fe, S, Cl, Ni .
7. Aktivator ensim: K, Mg, Mn.
8. Kofaktor ensim: Fe, Zn, Mo.
9. Berhubungan dengan zat pengatur tumbuh: Zn.
10. Berhubungan dengan air (pengaturan osmotik, membuka-menutup stomata): K+, Na+,
Ca++, NO3-, Cl-.
11. Reproduksi (pembentukan bunga dan buah): B.
12. Untuk tanaman tertentu Ni dianggap sebagai hara esensial.
PEREDARAN NITROGEN

Nitrogen Atmosfer
Reaksi
khemo-
elektrik & Fiksasi simbiotik
Hujan
Fiksasi non-simbiotik

Sisa tumbuhan & binatang

penguapan Bahan Organik Tanah

amonifikasi
denitrifikasi ekskresi
Amonia

nitrifikasi penyerapan

Nitrat & Nitrit


Pencucian
NITROGEN AMONIFIKASI:
AMONIUM hidrolisis
R-NH2 + HOH R-OH + NH3 + energi
N-NH4 enzimatik

2 NH3 + H2CO3 (NH4)2CO3 2NH4+ + CO3=

Reaksi amonifikasi berlangsung lancar bila tanah berdrainasi dan aerasi


yg baik, mengandung banyak kation basa, pH sekitar netral

Penggunan Senyawa Amonium

1. Digunakan / diserap oleh jasad renik tanah


2. Diserap oleh akar tanaman / tumbuhan
3. Difiksasi oleh mineral liat tertentu, seperti Ilit
4. Dioksidasi secara enzimatis melalui proses nitrifikasi

5. Pd kondisi pH tinggi dpat berubah menjadi NH3 dan menguap


Nitrifikasi mrpk proses oksidasi enzimatik:
NITRIFIKASI oksidasi
2NH4+ + 3O2 2NO2- + 2H2O + 4H+ +energi
enzimatik
oksidasi
2 NO2- + O2 2NO3- + energi
enzimatik

Pd tanah yg bereaksi sngt alkalin, reaksi ke dua agak lambat

Jasad Renik yg terlibat :


1. Jasad renik nitrifikasi: Nitrobacter
Nitrosomonas: amonia menjadi nitrit
Nitrobacter : nitrit menjadi nitrat
2. Mungkin ada jasad renik lain yg mempunyai kemampuan serupa
dengan kedua jasad tsb

LAJU NITRIFIKASI :
1. Pada kondisi tanah, suhu, dan kelengasan yg ideal proses nitrifikasi
berlangsung cepat
2. Laju harian 6 - 22 kg N setiap 2.000.000 kg tanah terjadi bila 100 kg
ammonium diberikan ke tanah.
FAKTOR TANAH Bakteri nitrifikasi sangat peka thd kondisi lingkungan:
yg berpengaruh Faktor lingkungan tanah yg berpengaruh:
thd 1. Aerasi : ……. Aerasi optimal?
2. Suhu : ……. Suhu optimal ?
NITRIFIKASI 3. Kelengasan : ……. Kelengasan optimal?
4. Kapur aktif : ……. Kondisi optimal?
5. Pupuk : ……. Kondisi optimal ?
6. C/N ratio : ……. kisaran optimal?

PENGARUH PUPUK :
1. Sedikit pupuk yg mengandung unsur makro dan/atau mikro dapat
membantu nitrifikasi
2. Keseimbangan antara N-P-K sangat menolong nitrifikasi
3. Pemberian pupuk amonium dosis tinggi menghambat nitrifikasi
4. Ternyata amonia dapat bersifat toksik bagi Nitrobacter, tetapi tidak
bagi Nitrosomonas

C/N ratio :
1. Karbohidrat merupakan sumber energi bagi jasad renik tanah
2. Kalau tanah banyak karbohidrat (C/N ratio tinggi), jasad nitrifikasi tidak
mampu bersaing dengan jasad renik lainnya.
Penambahan N ke dalam tanah:
1. Hujan dan debu
2. Fiksasi N non-simbiotik
3. Fiksasi N simbiotik
4. Limbah Pertanian: ternak, tanaman, ikan, manusia
5. Pemupukan

Kehilangan N dari tanah:


1. Volatilisasi, penguapan
2. Denitrifikasi
3. Pencucian, Erosi dan run-off
4. Serapan tanaman.
www.ldd.go.th/18wcss/techprogram...6340.HTM
86
ossperc.wordpress.com/2009/02/04...ndhills/ 87
www.tutorvista.com/topic/nitrogen-cycle

88
1. Dekomposisi N-organik menjadi N-anorganik ada tiga tahap:
1. Aminisasi: Protein menjadi amine
2. Amonifikasi: amine menjadi ammonium (NH4+)
3. Nitrifikasi: Ammonium menjadi nitrit dan nitrat
2. Kecepatannya tgt pada suhu, C/N rasio, pH tnh, mineralogi liat dan kandungan air
tanah
3. Pada tanah masam, mineralisasi karbon lebih cepat dp nitrogen, shg menurunkan C/N-
rasio
4. Mineralisasi N lebih cepat kalah nilai C/N rasio rendah
5. Pada Andepts, mineralisasi N berbanding terbalik dg kandungan alofan
6. Mineralisasi N masih dapat berlangsung pd tegangan air > 15 bar; alternate wetting &
drying mempercepat mineralisasi N
ohioline.osu.edu/aex-fact/0463.html 90
NASIB N-nitrat tanah
1. Digunakan oleh jasad renik tanah (IMOBILISASI)
N-NITRAT 2. Diserap oleh akar tanaman/ tumbuhan (ABSORPSI)
TANAH 3. Hilang bersama air drainase (pencucian, leaching)
4. Hilang ke atmosfer dalam bentuk gas (denitrifikasi)

DIGUNAKAN JASAD RENIK & TANAMAN :

1. N-Nitrat dapat diserap oleh jasad renik tanah dan akar tanaman.

Kapan persaingan kedua jenis jasad ini sangat intensif?

LEACHING & VOLATILIZATION :


1. Bila tanah ditumbuhi tanaman, biasanya kehilangan nitrat dalam air
drainase tidak terlalu banyak
2. Rata-rata kehilangan per tahun melalui pencucian di daerah humid
berkisar antara 5 dan 6 kg setiap hektar
3. Pada kondisi drainse dan aerasi tanah yg jelek, N-nitrat direduksi
melalui proses denitrifikasi menjadi gas N2.

Anda mungkin juga menyukai