Anda di halaman 1dari 21

BAHAN ORGANIK TANAH

(BOT)
PENDAHULUAN
Soil is composed of minerals and organic matter, as well as
living organisms. The minerals are derived from the weather-
ing of “parent material” – bedrock and overlying sub soil.
The organic matter in soil derives from plants and animals.
In a forest, for example, leaf litter and woody material falls
to the florest floor. This is sometimes called organic mate-
rial.
BOT adalah bahan bahan yg berasal dari organisme hidup,
dapat mengalami dekomposisi , atau produk dekomposisi,
atau bahan-bahan yang tersusun atas senyawa-senyawa or-
ganik
Komposisi Tanah Dan Komposisi BOT
SOIL ORGANIC MATTER (SOM)
Soil Organic Matter:
- All living organisms (mi-
croorganisms, earthworms, etc)
- Fresh residues (old plant
roots, crop residues, recently added
manures),
- Well decomposed residues
(humus )
Susunan Bahan Tumbuhan yang ditambahkan ke Tanah
Bahan Organik Tanah & Kelestarian
1. Menyediakan hara dan membantu ketersediaan
hara selama beberapa musim pertumbuhan
2. Memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah
untuk pertumbuhan tanaman
3. Menyangga perubahan sifat tanah karena gang-
guan atau fluktuasi lingkungan (iklim)
4. Mengurangi kontaminasi lingkungan dan kehilan-
gan tanah
5. Mengurangi kebutuhan input eksternal dan
membantu daur ulang ketika aplikasi residu or-
ganik dan/atau bahan pembenah tanah
Peranan Bahan Organik
Menurut Hakim, et. al. (1986). Peranan bahan organik ada
yang bersifat langsung terhadap tanaman, tetapi sebagian
besar mempengaruhi tanaman melalui perubahan sifat dan
ciri tanah.

Pengaruh bahan organik pada sifat fisik tanah:


a. Kemampuan menahan air meningkat (water holding capacity)
b. Warna tanah menjadi coklat dan hitam (lebih gelap)
c. Merangsang granulasi agregat dan memantapkannya
d. Menurunkan plastisitas dan menurunkan bulk density (BD) tanah.
Pengaruh bahan organik pada sifat kimia tanah:
a. Meningkatkan daya jerap dan kapasitas tukar kation (KTK)
b. Jumlah kation yang mudah dipertukarkan meningkat
c. Unsur N, P, dan S diikat dalam bentuk organik atau dalam tubuh
mikroorganisme sehingga terhindar dari pencucian dan kemu-
dian tersedia kembali.
d. Pelarutan sejumlah unsur hara dari mineral oleh asam humus.
Pengaruh bahan organik pada sifat biologi tanah:
a. Jumlah dan aktivitas metabolik organisme meningkat
b. Kegiatan jasad mikro dalam membantu dekomposisi bahan
organik juga meningkat.

BOT bersifat labil


Labil berarti tidak stabil, mudah mengalami perubahan secara
kimia, fisika ataupun biologi
It can decline rapidly if the soil environment changes and
renewable
It can be replenished by inputs of organic material to the soil
DEKOMPOSISI (pelapukan) BOT
Laju dekomposisi
(cepat lapuk) Gula, pati, protein sederhana
Protein kasar
Hemiselulose
Selulose
(Lambat lapuk) Lignin, lemak, dll

Reaksi :
1. Reaksi oksidasi enzimatik yg menghasilkan CO2, H2O, dan panas
2. Unsur-unsur fungsional, N, P dan S dibebaskan ke tanah, atau
digunakan dalam reaksi-reaksi lainnya dalam siklus unsur hara
3. Senyawa-senyawa organik yang tahan lapuk akan terbentuk dari
bahan organik asalnya atau dari hasil bentukan jasad renik tanah
HASIL SEDERHANA DEKOMPOSISI BOT

Proses dekomposisi ensimatik akan menghasilkan


berbagai senyawa anorganik sederhana. Bentuk-
bentuk an-organik ini tersedia bagi tanaman dan
mudah hilang dari tanah.
Hasil-hasil proses dekomposisi ensimatik:
Karbon : CO2, CO3=, HCO3-, CH4, C
Nitrogen : NH4+, NO2-, NO3-, gas N2
Belerang : S, H2S, SO3=, SO4=, CS2
Fosfor : H2PO4-, HPO4=
Lainnya : H2O, O2, H2, H+, OH-, K+, Ca++, Mg++, …….
KLASIFIKASI BAHAN ORGANIK TANAH

Senyawa Organik dalam Tanah

Organisme Hidup (edaphon) Tipe dan Bentuk


Bahan Organik Tanah
BOT

Bahan yg belum mengalami Bahan hasil transformasi


perubahan (HUMUS)

Substansi Non-humik: Substansi Humik:


1. carbohydrates 1. humic acids (HA)
2. lipids 2. fulvic acids (FA)
3. amino acids 3. humins
Faktor yang Mempengaruhi Kandungan
BOT
 Temperature
 Tekstur tanah
 Reaksi tanah
 Input BO
 Pengolahan tanah
Apa yang mengendalikan BOT?
Kandungan BOT dikendalikan oleh
keseimbangan antara penambahan sisa-
sisa tanaman dan ternak dengan kehilan-
gan oleh dekomposisi.

Penambahan dan kehilangan BO ini


dikendalikan oleh pengelolaan tanah.
Pertanian konservasi dapat membantu petani
meningkatkan kandungan BOT.

1. Penutup tanah permanen


2. Olah tanah minimum atau tanpa olah tanah
3. Pergiliran tanaman dan tanaman penutup tanah
4. Membatasi lalu-lintas ALSINTAN di atas lahan
DEKOMPOSISI BAHAN ORGANIK
Dekomposisi bahan organik ditentukan oleh tiga faktor:

ORGANISME TANAH: micro-organisms, macro-organisms


and plants.

LINGKUNGAN FISIK: soil texture, temperature, moisture


and oxygen levels.

KUALITAS BAHAN ORGANIK: Carbon-nitrogen ratio,


lignin content, phenolic acids and biochemical decompo-
sition.
Pengelolaan BOT yang baik dapat mengakibatkan:

Adequate organic matter management will then lead to :

• Improved soil fertility


• Improved soil structure
• Increased soil biodiversity

As soil an essential resource for farmers, its improvement and


protection is a necessary step for achieving cost-effective agri-
culture and increased and more assured productivity
Praktek pengelolaan yang menurunkan
kandungan Bahan Organik Tanah

1. Pengolahan tanah yg terlalu sering


2. Pembakaran untuk membuka lahan
3. Pengambilan residu/seresah/sisa panen
4. Pemupukan yang tidak memadai
5. Erosi tanah
Praktek pengelolaan yang dapat
meningkatkan BOT

1. Adopsi olah tanah konservasi, pengelolaan residu tanaman dan


mulsa pertanian
2. Aplikasi limbah organik ke tanah
3. Adopsi praktek-praktek konservasi tanah
4. Menggunakan pupuk N secara lebih efisien
5. Restorasi lahan-lahan kritis
6. Menggunakan tanaman legume penutup tanah dalam pola
pergiliran tanaman.

Anda mungkin juga menyukai