Anda di halaman 1dari 21

BAHAN ORGANIK TANAH

PENDAHULUAN

Bahan organik: mencakup semua bahan yang


berasal dr jaringan tanaman dan hewan, baik yang
hidup maupun yg telah mati, pada berbagai tahap
(stage) dekomposisi (Millar, 1955)

Bahan organik tanah: lebih mengacu pada bahan


(sisa jaringan tanaman/hewan) yang telah
mengalami perombakan/dekomposisi baik
sebagian/seluruhnya, yang telah mengalami
humifikasi maupun yg belum
BAHAN ORGANIK
Bahan organik tanah (BOT)  salah satu
komponen penyusun tanah
Di dalam tanah mineral jumlahnya relatif
sedikit tetapi peranannya sangat besar.
Berpengaruh terhadap sifat fisik, kimia dan
biologi tanah
Sumber BOT: sisa tumbuhan/hewan,
ditambahkan dalam bentuk pupuk kandang,
pupuk hijau
Umur, jenis, kelembaban dari bahan, sumber
BO mempengaruhi sifat BOT
Bentuk dalam tanah: serasah (~5%),
nekromass (+ 20%), humus (+ 70%), dan
biomass (+ 5%)
SUSUNAN BAHAN ORGANIK TANAH

UNSUR SENYAWA

11%
75% C 60 % HIDRAT
Air ARANG

10 %
O LIGNIN
25 %
25% Padatan 2%H
10% PROTEIN
2 % ABU
5% LEMAK,
HIDRAT ARANG: TANIN & WAKS/
GULA & PATI 1-5 % LILIN
SELULOSA (20-50%), HEMISELUSLOSA (10-30%),
PELAPUKAN BAHAN ORGANIK

 Sisa-sisa tanaman & binatang mengalami perombakan dlm


atau di atas tanah pd kondisi yg berbeda.
 Kecepatan perombakan dan hsl2 akhir terbentuk bergantung
kpd suhu, lengas, udara, bhn kimia dan mikrobia.
 Smakin tinggi suhu (hingga 40oC) akan smakin mempercepat
perombakan. Ini merup slh 1 alasan bahwa tanah atasan
mempunyai kand BO rendah.
 Lengas diperlukan utk perombakan scr biologis, namun air yg
berlebihan sangat menyebabkan kahat(kurang) udara dan
akibatnya akan memperlamat perombakan.
 Ketersediaan bhn2 kimia yg diperlukan sbg zat hara
(terutama N) bagi mikrobia menentukan kecepatan
perombakan dan berpengaruh thd jenis humus yg dibentuk.
 BO terombak lebih cepat di dlm tanah yg subur dibanding dlm
tanah yg kurus.
PELAPUKAN BAHAN ORGANIK

 bahan organik tanah mudah dilapuk/labil


(decomposable or labile),
a) Gula, zat pati, protein sederhana
b) Protein kasar
c) Hemi selulosa

 bahan organik tanah sukar dilapuk (resistant),


a) Hemi selulosa
b) Selulosa
c) Lignin, lemak, waks, dll
Reaksi Umum Oksidasi BO Tanah

a) Oxidasi enzymatic: C & H + O 2  CO 2 + 2


H 2 O + Energy
b) Rx spesific
pembebasan/immobilisasi Protein CO 2 + H 2 O +
unsur essential:N,P,S Amida, AA, NH4, NO3
melepas N

c) Sintesa bhn resisten hancuran


 senyawa baru Pembtk jsd ber Reaksi
Mikro dg lignin
CO 2 + H 2 O H 2 CO 3
Bacteri Actino Humus
Fungi
Source H+ Pelarut Basa
HASIL AKHIR REKASI ENZYMATIC
(BY MICROBES)
Energi yg dibebaskan mikroba:
 E.laten 1 g bahan kering tanaman
 Pemanas = 4 – 5 k cal.
Hasil akhir sederhana :
 CO 2
 H2O
 Senyawa Lain :
 C : CO 2 , CO3 -2 , HCO3 - , CH4, C
 N : NH 4 + , NO -2 , NO -3
 S : S, H 2 S, SO 3 -2 , SO 4 -2 , CS 2
 P : H 2 PO4 - , HPO4 -2
 Others:K +, Ca +2 , Mg +2 , H 2 O, O 2 , H 2 , H + , OH - , etc.
BERDASARKAN KEC. PERUBAHAN
(DEKOMPOSISI) BO DIBEDAKAN ATAS:
 Cepat: (<1 yr) Dipengaruhi oleh:
 Gula, pati, simple protein C/N Ratio BO:
 Protein kasar
 Lambat: (1-…yr) C/N Ratio tinggi  lambat
 Sellulose C/N ratio rendah  Cepat
 Lignin, lemak, waks, Kehalusan bahan
minyak, resin, etc.
 Sedang: (>….yr)
Lingkungan indusif bagi
 Hemisellulosa mikroba:
 Kelembaban
 Suhu
 O2
…
C:N RATIO

Menentukan tkt dekomposisi BO tanah


 C/N 12-16 : tkt pelapukan lanjut
 C/N >16 : tkt pelapukan baru (adanya immobilisasi
oleh microbes) ( Baldock & Nelson, 2000 )
C/N ratio tanah : 8/1-15/1 ( Hakim et al, 1984 )
Menentukan kualitas BO
 C/N Tanah: ± 8/1 – 15/1, affected by:
 Curah hujan
 suhu
 C/N tanaman/microbes
 C/N Tanaman: ± 20/1 – 30/1
 C/N Organisme: ± 4/1 – 9/1
 C/N pujau/pukan : ± 90/1
PELAPUKAN SENYAWA KARBON
Karbon merupakan BO utama  Tan uptake C
Tan mengambil unsur C dlm  CO 2 (atm)
 CO 3 2- (soil)
bentuk:
 Akar Tan. Excrete
 CO 2 (udara)
 CO 3 2- (tanah) HCO 3 -

CO2 hasil dekomposisi BO HCO 3 - & CO 3 2 - + Ca, Mg,


K, etc  garam
bereaksi dalam tanah
membentuk HCO 3 - & CO 3 2 - + Ca,
can be leached
Mg, K  garam
Garam2 tersebut dapat hilang
atau diserap tan
PELAPUKAN SENYAWA NITROGEN
BO (N) dekomposisi +
NH 4 ,
mikroba
NO 2 - , NO 3 - , N 2

Ammonification+
Protein NH :
Enzym.Rx. 4
(Hetero. Microbes)

 Imobilisasi (oleh mikroba & tanaman)


Enzym. Ox.
 Nitrifikasi NO3 - :
 Dimanfaatkan oleh tanaman & mikroba
 Leaching (tercuci)
Rx Nitrifikasi: Enzym. Ox.
 2NH + + 3O 2NO 2 - + 2H 2 O + H + + Energy
Autotroph,
4 2
Nitrosomonas
Enzym. Ox.
Nitrobacter.
 2NO - + O 2NO3 - + Energy
2 2
Amonium (NH4) merupakan bentuk N pertama
melalui prosesn enzimatik & dibantu oleh jasad
heterotropik  amonifikasi
NH4 akan diubah menjadi NO3 (nitrat)  nitrifikasi
NO2 (Nitrit) merupakan hasil antara dalam
perubahan NH4NO3
Dalam proses nitrifikasi dibantu oleh bakteri
ototropik (Nitrosomonas, Nitrobacter)
PELAPUKAN SENYAWA SULFUR

Seyawa organik yg mengandung N juga mengandung S


Senyawa sederhana HS dibentuk oleh jasad
heterotropik
HS akan dioksidasikan oleh jasad otrotopik  sulfat

BO Heterotrophic
HS
Microbes

HS + 2O 2 Enzym. Ox.


SO 4 - 2 + Energy
Thiobacillus

Dimanfaatkan Tercuci
tanaman
PELAPUKAN SENYAWA FOSPOR

 BO P-inorg. Fosfor organik dapat


an
diubah menjadi fosfor
am
Tan inorganik (PO 4 - 3 , HPO 4 - 2 ,
is e rap
Conth.DPO 4 - 3 , HPO 4 - 2 , H 2 PO 4 - H 2 PO 4 - ) melalui proses
pelapukan
Pupuk P Plant uptake Pemberian pupuk P
Imobiliisasi oleh mikroba diubah oleh jasad
mikro  P organik
P-organik akan diubah
dekomposisi

lagi oleh jasad mikro 


P-Inorg. P tersedia (P-inorganik)
HUMUS

Definisi
 Campuran Senyawa Kompleks
 Senyawa Relatif Resisten Berasal
dari Tanaman/Hewan
 Senyawa Resintesis

Humus Adalah:
Senyawa Kompleks Agak Resisten,
Berwarna Coklat-hitam, Amorphus,
Koloidal, Berasal dari Tumbuhan
dan Binatang yang Telah
Dimodifikasi atau Disintesiskan
oleh Mikroba
SIFAT DAN CIRI HUMUS

 Koloidal
 Permukaan sangat luas
 KTK tinggi (150-300 meq/100g)
1% humus ~ 2 meq/100 g
 Daya jerap air tinggi sekali ( 4 - 5 x bobot)
 Sifat plastisitas dan sifat kohesi rendah
 Mempengaruhi warna tanah

Sifat-sifat ini menyebabkan humus


memainkan peranan penting dalam tanah
PENGARUH B.O.T. TERHADAP SIFAT TANAH:

 Pengaruh scr fisik:


 warna tanah menjadi lbh kelam. Coklat-hitam: menaikkan suhu.
 Meningkatkan agregasi (granulasi tanah) dan urobilitas agragat,
aerasi (penghawaan) lbh baik, draenasi perembihan, pelulusan) lbh
baik, lbh tahan thd erosi
 Mengurangi plastisitas pd tanah lempung (liat-clay), tanah lbh
mudah diolah (lbh gembur)
 Menaikkan kemampuan mengikat/menyimpan air

 Pengaruh scr kimia:


 Menaikkan KTK. (humus mempunyai KTK>200 me/100 gr.
 Merup slh satu sumber unsur hara (penting dlm daur/siklus unsur
hara)
 Merup cadangan unsur hara utama N,P, S dlm bent organic dan
unsur hara mikro (Fe, Cu, Mn, Zn, B, Mo, Ca) dlm bent khelat
(chelate) dan akan dilepaskan scr perlahan-lahan.
PENGARUH B.O.T. TERHADAP SIFAT TANAH:

 Pengaruh terhadap tumbuhan:


Auksin, hormon tumbuh lainnya, vitamin

 Sifat biologi:
Meningkatkan aktivitas, jumlah dan populasi mikro
dan makro organisme tanah ( merup sumber
energi/mknan) (bakteri, fungi, actinomycetes,
cacing, serangga dll)
HUBUNGAN LINGKUNGAN DENGAN B.O.T. DAN NITROGEN

 Suhu : makin rendah suhu makin tinggi B.O.T.


 Curah hujan : makin tinggi curah hujan makin tinggi
B.O.T.
 Tekstur : makin halus tekstur makin tinggi
B.O.T.
 Drainase : makin buruk drainase makin tinggi
B.O.T.
 Pengaruh faktor lingkungan bekerja bersama-sama
 Topografi mempengaruhi B.O.T.
 Peningkatan kadar B.O.T. diikuti oleh peningkatan kadar
nitrogen
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai