Anda di halaman 1dari 21

Parameter Kualitas Air

Utami Dwipayanti
 Sumber Pencemaran
 Aktivitas Manusia
 Natural Process

Pencemaran  Lokasi Pencemaran


Lingkungan  Air, Tanah, Udara

 Parameter kualitas air


 Fisik, Biologi, Kimia
 Parameter kualitas kimia air
 PH, Acidity and Alkalinity
 Biodegradables and Organic Matter
Outline  Nutrients
 Heavy Metals & Radio nuclides
 Synthetic Organic Chemicals
 menggambarkan intensitas kondisi asam atau basa dalam air 
konsentrasi ion hydrogen
 dipertimbangkan dalam penentuan koagulasi kimia, desinfeksi,
penurunan kesadahan air, kontrol korosi
 Tetapi pH tidak mengukur total acidity maupun alkalinitas
Ph  pH rata-rata badan air yang merupakan kondisi baik untuk
populasi ikan adalah 6,7 – 8,6
 Masuknya kandungan Amonia (NH3) dari landfill dan peternakan
dapat menaikkan pH sampai 8
 Aerasi, boiler water, alga blooms  menaikkan pH
 Asiditas adalah kapasitas air untuk menetralisir OH-,
 Air asam biasanya tidak diperhitungkan, kecuali untuk kasus polusi
berat.
 Asiditas merupakan hasil dari adanya asam lemah seperti H2PO4-,
CO2, H2S, protein, asam-asam lemak dan ion-ion logam asam,
terutama Fe3+
 Kesetimbangan gas CO2  Henry’s Law
 pH mulai dari sedikit diatas 8 sampai sedikit dibawah 4 adalah asiditas
karena CO2
Acidity H2O + CO2  H+ + HCO3-  2H+ + CO32-
 pH dibawah 4 umumnya karena mineral acidity (sulfuric acid, garam
dari trivalent metal ions)
2S + 3O2 + 2H2O  4H+ + 2SO42-
FeCl3 + 3H2O  Fe(OH)3 + 3H+ + 3Cl-
 bersifat korosif, menurunkan pH sehingga mengganggu aktivitas
biologis dalam air, meningkatkan kelarutan logam dalam air.
 Adalah kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa
penurunan nilai pH larutan (acid neutralization capacity = ANC)
 Diperlukan dalam proses pengolahan air
 Unsur utama pembentuk alkalinitas air = Bikarbonates 
karbonat (CO32-), bikarbonat (HCO3-), hidroksida (OH-), borat
(BO33-), fosfat (PO43-), silikat (SiO44-)
 dinyatakan dalam mg CaCO3/lt
Alkalinity  Alkalinitas karbonat (CO32-)  phenolphthalein
 Alkalinitas bikarbonat (HCO3-)  methyl orange
 alkalinitas tinggi  air menjadi agresif
 alkalinitas rendah  pembentukan kerak bersama ion Ca2+ dan
Mg2+
Alkalinity
 Kesadahan = Hardness  kontak air dengan tanah
 Disebabkan oleh ion Ca2+, Mg2+, Mn2+, Fe2+, Sr2+ dan HCO3-, SO42-,
Cl-, NO3-, SiO32-
 0-50  air lunak; 150 – 300  tergolong air keras (mg/l CaCO3)
 Kesadahan Kalsium dan Magnesium, Kesadahan Karbonat =
kesadahan sementara, Keadahan Non-karbonat = Kesadahan
Hardness Tetap, Kesadahan Palsu.
 kebutuhan bahan pelunak: umumnya diperlukan data konsentrasi
CO2, HCO3- dan Ca2+
 Konsumsi sabun tinggi (fungsi membersihkan tidak memuaskan),
membentuk kerak pada dinding pipa, menyulitkan pemanasan air
pada ketel
 Keberadaan CO2  membahayakan biota air

Gas CO2
 Sumber: oksidasi bahan organik, hasil buangan organisme,
kesetimbangan gas antara udara dan air

Gas Ammonia  Berbahaya bagi hewan perairan  competitor O2


 Konsentrasi tergantung pada pH
 𝑁𝐻 + 𝐻 𝑂 ⇔ 𝑁𝐻
DO (Dissolved Oxygen)
 Pengukuran oksigen sebagai oksigen terlarut
Biodegradable  Dalam keadaan jenuh dan suhu normal DO air sekitar 9 mg/lt
s and Organic  Berasal dari kesetimbangan oksigen diudara dan di dalam air, juga
dari proses photosynthesis
Matter  Dasar pengukuran BOD
Total Organic Matter
Biodegradable  Total bahan organik di dalam air
s and Organic  Dioksidasi dengan oksidator K2CrO7 atau KMnO4 pada suhu
100ºC
Matter
BOD (Biochemical Oxygen Demand)
 Jumlah oksigen yan diperlukan oleh mikroorganisme untuk
mendekomposisi bahan organik dalam kondisi aerob.
Biodegradable  Sebagai indikasi tingkat pencemaran domestik dan industri
dimana dilihat kemampuan purifikasi dari badan air yang
s and Organic bersangkutan.
Matter  Diperlukan bibit mikroorganisme dan kandungan oksigen jenuh,
inkubasi 5 hari (70-80% BOD)
 Kelemahan: hanya mengukur biodegradable organik, perlu
pretreatment, waktu lama, ganggunan dari nitrifying bacteria
COD (Chemical Oxygen Demand)
 Oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasi semua bahan
organic baik yang biodegradable maupun yang biologically
Biodegradable resistant.
s and Organic  Contoh : glucose dan lignin  limbah industri kertas.
Matter  Secara kimia, perlu waktu singkat (3 jam)
 Nilainya lebih besar dari nilai BOD
BOD COD
(65%)
Nitrogen
 Bentuk dalam air: Organik N, Ammonia (NH4+), Nitrat (NO3-),
Nitrit (NO2-)

Nutrients  Sebagai indikator kualitas sanitasi air, menyedot kebutuhan


oksigen, control proses pengolahan air limbah secara biologi
 Nitrat dapat mengakibatkan methemoglobinemia pada bayi (blue
baby) dibatasi < 10mg/lt
Nitrogen
cycle
Nitrogen
cycle
Phosphor
 Organik dan inorganik (phosphates dan Polyphosphates)

Nutrients  Critical level untuk public water supply  0,005 mg/lt atau 5 μg/lt
 Air limbah domestik biasanya 2-3 mg/lt (inorganik) dan 0,5 – 1
mg/lt (organik) bersumber dari detergen.
 Heavy metals: Mercury (Hg), Copper (Cu), Cobalt (Co), Cadmium
(Cd)
 Dari proses alam  pengikisan mineral dan batuan alam oleh
cuaca
Heavy Metals  Berbahaya bila melebihi ambang batas
& Radio  Contoh: Parkinson disease (Aluminium), Minamata disease
nuclides (Mercury)
 Bahan radioaktif: berasal dari aktivitas manusia  dapat
mengakibatkan kanker dan kelainan pada janin
 Beberapa jenis logam berat terbukti bersifat bioakumulatif
 Bahan kimia organic yang merupakan hasil rekayasa manusia.
 Contoh: Polychlorinated Biphenyls ( PCBs), Trihalomethanes
Synthetic (THMs), Organochlorinated (e.g. DDD, DDE, DDT),
Organophosphate pesticide (e.g. malathion, parathion),
Organic Herbicides (e.g. 2,4-D), Sabun, Detergen dan Minyak
Chemicals  Umumnya berasal dari pembuangan container bekas disekitar
atau tempat di badan air
 Bersifat bioakumulatif dalam tubuh makhluk hidup

Anda mungkin juga menyukai