Anda di halaman 1dari 34

Kimia Lingkungan

Pertemuan 4
Analisis Kualitas Air
ANALISIS KUALITAS AIR
• Mengetahui kualitas air 
memenuhi persyaratan sesuai SAMPEL Sampling
peruntukan :
• Monitoring : rutin
• Kasus : insidentil
Preparasi
PREPARED SAMPLE
• Cara :
• Analisis secara Kimia
Analisis
(QA/QC)
Pengolahan DATA ANDAL
ANALISIS KUALITAS AIR
 Air dengan Kualitas baik harus bebas dari senyawa toksik, bebas
bakteri, tidak berasa dan tidak berwarna

 Parameter untuk kualitas air


• Total Dissolve Solid (TDS)/ Total Suspended Solid (TSS)
• Dissolve Oxygen (DO)
• Biological oxygen demand (BOD)
• Chemical oxygen demand (COD)
• pH
• Anorganik

3
Badan Standardisasi Nasional

4
Total Dissolve Solid (TDS) – Total
Suspended Solid (TSS)
 Menurut ukuran dan keberadaannya di dalam suatu perairan,
padatan terdiri atas:
 Padatan terendap (sedimentasi)
 Padatan tersuspensi
 Padatan terlarut
 Bahan sedimen biasanya berupa pasir dan lumpur dapat
mengendap dengan sendirinya (sedimentasi), terutama jika airnya
tenang

5
Total Dissolve Solid (TDS)
TDS (Total Dissolved Solid): jumlah padatan terlarut (mg) dalam satu liter air

 Padatan terlarut terdiri dari senyawa-senyawa anorganik dan organik yang


terlarut dalam air dan mempunyai ukuran lebih kecil dari padatan
tersupensi
 Limbah cair agroindustri umumnya mengandung padatan terlarut yang
tinggi, misalnya limbah cair gula mengandung gula yang terlarut dalam air
 Makin tinggi nilai TDS, makin berat tingkat pencemaran perairan
Total Suspended Solid (TSS)
TSS (Total Suspended Solid): jumlah padatan tersuspensi (mg) dalam satu
liter air

 Padatan tersuspensi terdiri dari partikel-partikel yang bobot dan


ukurannya lebih kecil dari sedimen, tidak larut dalam air, dan tidak dapat
langsung mengendap
 Padatan tersuspensi merupakan penyebab terjadinya kekeruhan air,
seperti tanah liat halus, berbagai jenis bahan organik, dan sel-sel
mikroorganisme
 Suspended solid dapat menyerap panas dari matahari  meningkatkan
suhu air  menurunkan DO
 Makin tinggi nilai TSS, makin tinggi tingkat pencemaran suatu
perairan
 TS = Total Solid (total padatan
yang terlarut dan tidak terlarut
dalam sebuah larutan)
 TSS = Total Suspended Solid
(total padatan yang tidak terlarut
dalam larutan)
 TDS = Total Dissolved Solid
(total padatan terlarut dalam
larutan)
 Penyebab TDS/TSS tinggi  Efek
• Kandungan mineral tinggi 1.Rasa / kesehatan air yang memiliki
level TDS tinggi memiliki rasa yang
• Pencemaran Limbah industri kurang enak. Terasa agak asin,
• Erosi tanah pahit, atau basa.
• Pembusukan 2.Tingginya level TDS bisa
hewan/tumbuhan mengindikasikan kesadahan air
yang akan menyebabkan kerak
• Eutrofikasi 3.Tingginya level TDS bisa
• Limbah Domestik berdampak pada kinerja beberapa
peralatan instrumen, seperti boiler
dan cooling tower produksi
makanan dan minuman
Uji TDS Secara Gravimetri
(SNI 6989.27:2019)
Prinsip :
Contoh uji yang telah homogen disaring dengan media penyaring.
Filtrat yang lolos melalui media penyaring diuapkan sampai kisat lalu
dikeringkan pada suhu 180 ºC sampai mencapai berat tetap
Uji TSS Secara Gravimetri
(SNI 06-6989.3-2004)
Prinsip :
Contoh uji yang telah homogen disaring dengan kertas saring yang telah
ditimbang. Residu yang tertahan pada saringan dikeringkan sampai
mencapai berat konstan pada suhu 103 ºC sampai dengan 105 ºC.
Kenaikan berat saringan mewakili padatan tersuspensi total (TSS).
Dissolved Oxygen (DO)

Oksigen terlarut (DO, Dissolved Oxygen) merupakan banyaknya oksigen


terlarut (mg) dalam satu liter air

• Kehidupan makhluk hidup di dalam air (tumbuhan dan biota air)


bergantung pada kemampuan air untuk mempertahankan konsentrasi DO
minimal yang diperlukannya
• Oksigen terlarut dapat berasal dari proses fotosintesis tumbuhan air dan
dari udara yang masuk ke dalam air
• Makin rendah nilai DO, makin tinggi tingkat pencemaran
• Biota perairan menghendaki DO > 4 ppm
Faktor yang Mempengaruhi
Kelarutan Oksigen

Tekanan
Temperatur Salinity
atmosfer
FAKTOR KELARUTAN / TINGKAT
SATURASI OKSIGEN
Efek ketinggian (altitude) :
ketinggian bertambah  tekanan parsial gas menurun,  kelarutan gas berkurang
ketinggian tingkat berkurangnya kelarutan
 0 - 600 m 4 % per 300 m
 600 - 1500 m 3 % per 300 m
 1500 - 3000 m 2,5 % per 300 m

Efek temperatur : temperatur meningkat  kelarutan berkurang

Efek salinitas : adanya berbagai mineral terlarut  menurunkan kelarutan gas


 Tingkat kejenuhan gas dalam air laut, 18 - 20 % lebih rendah daripada dalam
akuades.
Tingkat Jenuh (Saturasi) Oksigen Terlarut
Pengaruh Biologi terhadap DO
• Ketika fotosintesis meningkat, maka kadar oksigen juga
meningkat

CO2 + H2O Biomass + O2

• Saat respirasi meningkat karena pembusukan atau bahan


organik, kadar oksigen akan menurun
Biomass + O2 CO2 + H2O

17
Uji DO Secara Iodometri
(SNI 06-6989.14-2004)
Uji DO Secara Elektrokimia
(SNI 06-2425-1991)
Pengukuran dengan DO-meter :

1. Warming up (on & biarkan bbrp menit)


2. Kalibrasi alat pada angka nol (zero adjustment)
3. Kalibrasi alat pada “red line” (red line adjusment)
4. Kalibrasi alat thd kadar O2 udara pada temperatur
dan tekanan udara (atau ketinggian tempat)

Prinsip Pengukuran:

Tekanan O2 Sensor/ arus Jarum penunjuk skala


dlm air membran / digital
BOD (Biochemical Oxygen Demand)
 BOD (Biochemical Oxygen Demand): banyaknya oksigen (mg) yang
diperlukan oleh bakteri untuk menguraikan atau mengoksidasi
bahan organik dalam satu liter limbah selama pengeraman (5 x 24
jam pada suhu 20º C BOD5)
 Dalam 20 hari, oksidasi 95-99% selesai, dan dalam 5 hari, seperti
biasanya digunakan untuk mengukur BOD, kesempurnaan oksidasi
mencapai 60-70%.
 BOD menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh
mikroba untuk memecah atau mengoksidasi bahan-bahan pencemar
yang terdapat di dalam suatu perairan
 Jika nilai BOD semakin tinggi maka semakin buruk kualitas air dan
akan menurunkan nilai DO, dikarenakan banyaknya kandungan
mikroorganisme pada air.

Level Nilai BOD (mg/L) Kualitas Air


Hijau 1–2 Sangat Baik
Kuning 3–5 Baik
Oranye 6–9 Mengandung Polusi
Sangat Buruk dan
Merah > 100
Tercemar
Pemeriksaan BOD5 diperlukan 
untuk menentukan beban
pencemaran terhadap air
buangan domestik atau industri
juga untuk mendesain sistem
pengolahan limbah biologis
bagi air tercemar.

23
Uji BOD
(SNI 6989.72:2009)
Prinsip :
COD (Chemical Oxygen Demand)
Chemical Oxygen Demand : banyaknya oksigen (mg) yang
dibutuhkan oksidator untuk mengoksidasi bahan/zat organik dan
anorganik dalam satu liter air limbah

• Nilai COD biasanya lebih tinggi dari nilai BOD karena bahan yang stabil
(tidak terurai) dalam uji BOD dapat teroksidasi dalam uji COD

• Makin besar nilai BOD dan atau COD, makin tinggi tingkat pencemaran
suatu perairan
• BOD  mengukur senyawa yang teroksidasi secara biologi
• COD  mengukur senyawa yang teroksidasi secara kimia
Baku Mutu di Perairan
Perairan-peruntukan BOD (mg/L) COD (mg/L)
Air tawar – Kelas I 2 10
→ air baku minum
Air tawar – Kelas II 3 25
→ rekreasi air
Air tawar – Kelas III 6 50
→ budidaya ikan, ternak
Air tawar – Kelas IV 12 100
→ irigasi pertanian
Air laut - Biota 20 -
Air laut - Wisata 10 -
Air laut - Pelabuhan - -

26
Uji COD dengan Titrimetri
(SNI 6989.73:2009)
• Prinsip
Uji COD dengan Spektrofotometri
(SNI 6989.2:2009)
• Prinsip
Reaksi air (pH)
 Reaksi air (pH) atau keasaman suatu perairan mencirikan
keseimbangan antara asam dan basa dalam air
 Air bersifat netral jika pH = 7, asam jika pH < 7, basa/alkali jika pH
lebih > 7
 Apabila nilai pH air < 5,0 atau > 9,0 maka perairan sudah
tercemar berat

 Kehidupan biota air akan terganggu


 Tidak layak digunakan untuk keperluan rumah tangga
Nitrogen (N)
 Nitrogen merupakan unsur sangat penting di dalam air karena
peranannya dalam reaksi-reaksi biologi perairan
 Bentuk Nitrogen anorganik dalam air: ion ammonia (NH4+), nitrat
(NO3-), dan nitrit (NO2-)
 Nitrogen dalam air bersumber dari limbah pertanian, peternakan,
pupuk, industri, dan limbah domestik
 Penyebab utama pertumbuhan ganggang (algae) yang pesat di suatu
perairan (eutrofikasi) adalah nitrogen
 Nitrat dihasilkan dari proses nitrifikasi, yaitu proses oksidasi ammonia
(NH4+) menjadi nitrat (NO3-)
Fospor/Phosphat (P)
 Unsur fosfor merupakan salah satu parameter kualitas air karena
keberadaannya yang berlebihan akan menurunkan kualitas suatu
perairan
 Selain unsur nitrogen, fosfor juga merupakan penyebab utama
pertumbuhan ganggang dalam air
 Pertumbuhan ganggang yang pesat membutuhkan oksigen yang lebih
banyak sehingga keperluan oksigen untuk biota perairan menjadi
berkurang  Biomas ganggang yang telah mati akan menyebabkan
penurunan kualitas air
 Fosfor dalam suatu perairan bersumber dari limbah industri, limbah
domestik, limbah pertanian, hancuran bahan organik, dan mineral-
mineral fosfat
Chemicals in Water
Chemical Sources Formation in water
substances
Aluminium Mineral Could be in the form of [Al(OH)6]3+
(Al) below pH 4,0; At pH 4,5-6,5 as
coagulant of Al2O3.3H2O; and at > pH 10
in the form of [Al(OH)4]-, etc
Chlorine Mineral, Very toxic and reactive at a high
(Cl) pollutant concentration
Fluorida (F) Minerals, In the form of HF at low pH (pKa = 3,13),
additive in Insoluble salt of Ca2+, Ba2+, Sr2+, and
water Pb2
Iron (Fe) Mineral dan In water ground as Fe2+ and as
water mineral particulate of Fe3+
Magnesium Mineral such In the form of Mg2+ that having the
(Mg) as dolomit same properties with Ca2+ of water
(CaMg(CO3)2) hardness

32
Chemicals in Water
Chemical Sources Formation in water
substances
Manganese Mineral In the form of MnO2 that could be
(Mn) reduce to Mn2+ and as in the form of
coagulant of MnCO3
Nitrogen (N) Mineral, Very important for aquatic life as NO3-,
organic and NO2-, NH4+
degradation
Sodium (K) Mineral, Obtained from the degradation of
fertilizer feldspar (KAlSi3O8) which is then used
as nutrient for aquatic plants
Phosfor (P) Mineral, In the form of anion H3PO4, and
fertilizer organic phosphorous that could
multiply the growth of algae

33
Chemicals in Water
Chemical Sources Formation in water
substances
Silicon (Si) Mineral such In the form of colloid of
as feldspar SiO2, or H2SiO4
(KAlSi3O8)
Sulfur (S) Mineral, In the form of sulfate ion or
pollutant H2S
Sodium Mineral, At high concentration is
(Na) pollutant very harmful for plant as it
could increases the
concentration of salt

34

Anda mungkin juga menyukai