Anda di halaman 1dari 45

dr.

Taufik Ashar, MKM


DEPARTEMEN KESEHATAN LINGKUNGAN
FKM USU

Groundwater Pollution
Polluted air

Hazardous
waste injection
well

Pesticides
and fertilizers
Coal strip
mine runoff

De-icing
road salt

Buried gasoline
and solvent tank

Pumping
well

Gasoline station

Waste lagoon

Water
pumping well
Landfill

Cesspool
septic tank

Sewer

Leakage
from faulty
casing

Accidental
spills

h
res
df

r
ate

e
r
fin
n
ate
o
c
w
n
h
s
U
fre
d
ne
nfi
Co

aq u

ifer

i f er
u
q
a

Discharge
Confined
aquifer
Groundwater
flow

Fig. 11-26, p. 258

KORBAN TRAGEDI MINAMATA

DEFINISI
Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

173/Menkes/VII/77

Suatu peristiwa masuknya zat ke dalam air yg


mengakibatkan kualitas (mutu) air tersebut
menurun sehingga dpt mengganggu atau
membahayakan kesehatan masyarakat

Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990


Masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh
kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun
sampai ke tingkat tertentu yg membahayakan, yg
mengakibatkan air tdk berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya

SUMBER PENCEMARAN
Point sources

Dikeluarkan/dihasilkan dari

lokasi yg spesifik
Mudah diidentifikasi dan
terpisah dari sumber lain
mudah diawasi dan diatur
Contoh :
Pabrik, pembangkit listrik,
pertambangan, sumur
minyak, dll

Non point sources

Sumber tidak spesifik


Tersebar

Contoh :
Tanah pertanian, taman,
lahan parkir, jalanan,
daerah penebangan pohon

NONPOINT SOURCES

Rural homes

Cropland

Urban streets

Animal feedlot
Suburban
development

POINT
SOURCES

Factory

Wastewater
treatment
plant

Fig. 22-4 p. 494

INDIKATOR
PENCEMARAN AIR

INDIKATOR PENCEMARAN AIR


Peraturan Menteri Kesehatan No. 416
Tahun 1990
Pasal 2 :
Kualitas Air harus memenuhi syarat kesehatan

yang meliputi persyaratan :


Mikrobiologi
Fisika
Kimia
Radioaktif.

Indikator Mikrobiologi
Organisme koliform
Mrpkn organisme non spora yg motil atau non motil
Berbentuk batang
Memfermentasi laktosa utk menghasilkan asam dan gas pd
temp 37C dlm waktu 48 jam
Contoh:
E. coli (koliform tinja)
Klebsiella aerogenos (koliform non tinja)

keberadaan E. coli dalam sumber air merupakan


indikasi pasti terjadinya kontaminasi tinja manusia

Alasan koliform dipilih sbg indikator

Jumlah organisme koliform cukup

banyakdlm usus manusia


Mudah dideteksi melalui metode kultur
dibanding tipe kuman patogen lainnya
Lebih tahan hidup dibanding kuman usus
patogen lainnya
Lebih resisten trhdp proses purifikasi air
secara alamiah

Their Sources

Indikator Fisika
Bau
Rasa
Suhu
Warna
Kekeruhan
Jumlah zat padat terlarut (TDS)

Indikator Kimia
Logam berat
Pestisida
Asam dan basa
DO
BOD
COD
Posfat
Nitrat, nitrit

AGEN INFEKSI
Water-borne disease
Agen patogen dalam air menyebabkan penyakit pd manusia

ditularkan melalui mulut atau sistem pencernaan


Contoh : kolera, tifoid, hepatitis viral, disentri basiler, dan
poliomielitis
Water-washed disease
Penularan berkaitan dengan sanitasi dan hygiene perorangan
Contoh : skabies, trakoma, leptospirosis dll
Water-based disease
Agen penyebab menjalani sebagian siklus hidupnya di dalam
tubuh vektor atau sebagai intermediate host yg hdp di dlm air
tawar
Contoh : skistosomiasis, fasoliasis, klonorkiasis, dll
Water-related insect vector disease
Agen penyakit ditularkan melalui gigitan serangga yg
berkembang biak dalam air
Contoh : filariasis, malaria, dengue, dan yellow fever

KIMIA ANORGANIK
Logam berat : merkuri, timbal, cadmium,

arsen
Garam non-metal
Asam dan Basa

pH
pH adalah ukuran keasaman atau kebasaan

suatu cairan
pH merupakan salah satu indikator kualitas
air
Air normal: pH sekitar 6,5 7,5.
pH < normal asam
pH > normal basa

pH
Air limbah dan bahan buangan industri akan

mengubah pH air yang akhirnya akan mengganggu


kehidupan biota akuatik.

Sebagian besar biota akuatik sensitif terhadap

perubahab pH dan menyukai pH antara 7 8,5.

Pada pH < 4, sebagian besar tumbuhan air mati

karena tidak dapat bertoleransi terhadap pH


rendah. Namun ada sejenis algae yaitu
Chlamydomonas acidophila mampu bertahan pada
pH =1 dan algae Euglena pada pH 1,6.

Dissolved Oxygen (DO)


DO : oksigen terlarut yg terkandung dlm air
Sumber : atmosfir dan dari reaksi fotosintesa tumbuhan air

Kelarutan oksigen dalam air tergantung pada:


Kekeruhan air
Suhu air
Kedalaman air
Arus dan gelombang air
Tekanan atmosfir.
Berdasarkan data-data temperature dan tekanan,

maka kelarutan oksigen jenuh dalam air pada suhu


25 C dan tekanan 1 atmosfir adalah 8,32 mg/L.

Dissolved Oxygen (DO)


Oksigen memegang peranan penting sebagai

indikator kualitas perairan, karena oksigen terlarut


berperan dalam proses oksidasi dan reduksi
bahan organik dan anorganik

Karena proses oksidasi dan reduksi inilah maka

peranan oksigen terlarut sangat penting untuk


membantu mengurangi beban pencemaran pada
perairan secara alami maupun secara perlakuan
aerobik yang ditujukan untuk memurnikan air
buangan industri dan rumah tangga.

Dissolved Oxygen (DO)


Oksigen diperlukan oleh semua makhluk hdp

yg ada di air
Ikan dpt hdp di air jika kadar oksigen dlm air
minimal 5 mg/liter (5 ppm)
Jika < 5 ppm ikan akan mati, namun bakteri
yg kebutuhannya oksigennya < 5 ppm akan
berkembang
Kadar oksigen maksimum terjadi pada sore
hari dan minimum pada pagi hari.

Dissolved Oxygen (DO)


Apabila air tercemar limbah yg mengandung

bahan organik maka oksigen terlarut akan


digunakan oleh bakteri aerob utk mengoksidasi
karbon, nitrogen dan bahan organik menjadi
karbondioksida dan air

Akibatnya hewan-hewan air akan mati karena

kekurangan oksigen

Bau busuk air yg tercemar berasal dari gas NH3

dan H2S mrpkn hasil proses penguraian bahan


organik oleh bakteri anaerob

BOD
Biochemical Oxygen Demand/Biological

Oxygen Demand/Kebutuhan Oksigen


Biokimia (BOD) adalah suatu prosedur
bioassay yang menyangkut pengukuran
banyaknya oksigen yang digunakan oleh
organisme selama organisme tersebut
menguraikan bahan organic yang ada dalam
suatu perairan, pada kondisi yang harnpir
sama dengan kondisi yang ada di alam

BOD digunakan sebagai indikator kualitas air


Makin banyak bahan organik dalam air,

makin besar B.O.D nya sedangkan D.O akan


makin rendah.

Air yang bersih adalah yang B.O.D nya

kurang dari 1 mg/l atau 1 ppm, jika B.O.D


nya di atas 4 ppm, air dikatakan tercemar.

BOD
Tingkat pencemaran air berdasarkan nilai BOD

BOD5
pengukuran jumlah oksigen yang akan dihabiskan dlm
waktu 5 hari oleh organisme pengurai aerobik dalam suatu
volume limbah pada suhu 20oC
Kadar maksimum BOD5 yang diperkenankan untuk

kepentingan air minum dan menopang kehidupan


organisme akuatik adalah 3,0 6,0 mg/L
(UNESCO/WHO/UNEP, 1992).

Berdasarkan (Kep. 51/MENKLH/10/1995) nilai BOD5 untuk

baku mutu limbah cair bagi kegiatan industri golongan I


adalah 50 mg/L dan golongan II adalah 150 mg/L

BOD = Di Df
P
dimana:
Di = konsentrasi DO awal
Df = konsentrasi DO hari ke5
P = fraksi volume air limbah
Contoh: 5 ml air limbah ditambahkan ke dalam 300 ml tabung BOD
P=

5 = 0.0167
300

Di = 8 mg/L

Df = 2 mg/L

BOD = 8 2 = 359 mg/L


0.0167

Trash fish
Normal clean water organisms (carp, gar,
(trout, perch, bass,
Types of
leeches)
mayfly, stonefly)
organisms
Dissolved
oxygen
(ppm)

8 ppm

Biological
oxygen
demand

Fish absent,
fungi,
sludge
worms,
bacteria
(anaerobic)

Normal clean water organisms


(trout, perch, bass,
Trash fish
mayfly, stonefly)
(carp, gar,
leeches)
8 ppm

Clean Zone
Septic Zone
Clean Zone

Recovery
Zone

Decomposition
Zone

Pencemaran Air

Fig. 11-24, p. 256

cod
Chemical Oxygen Demand (COD) adalah jumlah

oksigen yang diperlukan agar bahan buangan


yang ada dalam air dapat teroksidasi melalui
reaksi kimia baik yang dapat didegradasi secara
biologis maupun yang sukar didegradasi.

Bahan buangan organic tersebut akan dioksidasi

oleh kalium bichromat yang digunakan sebagai


sumber oksigen (oxidizing agent) menjadi gas CO2
dan gas H2O serta sejumlah ion chrom.

cod
Jika pada perairan terdapat bahan organic yang resisten

terhadap degradasi biologis, misalnya tannin, fenol,


polisacharida dan sebagainya, maka lebih cocok dilakukan
pengukuran COD daripada BOD. Kenyataannya hampir
semua zat organic dapat dioksidasi oleh oksidator kuat
seperti kalium permanganat dalam suasana asam,
diperkirakan 95% - 100% bahan organic dapat dioksidasi.
Seperti pada BOD, perairan dengan nilai COD tinggi tidak
diinginkan bagi kepentingan perikanan dan pertanian.
Nilai COD pada perairan yang tidak tercemar biasanya
kurang dari 20 mg/L, sedangkan pada perairan tercemar
dapat lebih dari 200 mg/L dan pada limbah industri dapat
mencapai 60.000 mg/L (UNESCO,WHO/UNEP, 1992).

Komponen Pencemaran Air


Komponen pencemaran air yang berasal dari industri,
rumah tangga (pemukiman) dan pertanian dapat
dikelompokkan sebagai bahan buangan:
1. padat
2. organic dan olahan bahan makanan
3. anorganik
4. cairan berminyak
5. panas
6.

zat kimia

Bahan buangan padat


Yang dimaksud bahan buangan padat adalah bahan

buangan yang berbentuk padat, baik yang kasar atau yang


halus, misalnya sampah.
Buangan tersebut bila dibuang ke air menjadi pencemaran
dan akan menimbulkan pelarutan, pengendapan ataupun
pembentukan koloidal.
Air yang mengandung larutan pekat dan berwarna gelap
akan mengurangi penetrasi sinar matahari ke dalam air.
Sehingga proses fotosintesa tanaman dalam air akan
terganggu. Jumlah oksigen terlarut dalam air menjadi
berkurang, kehidupan organisme dalam air juga terganggu.

Jenis Bahan Buangan


Padat
Bahan Padat Tersuspensi
Bahan Padat Terlarut

Bahan Padat Tersuspensi


Dikelompokkan menjadi :
bahan padat tetap
bahan padat menguap : bahan yg bersifat organik
yg dpt dihilangkan melalui penguraian secara
biologis atau pembakaran
Berdasarkan sifat atau kemampuan pengendapan

dibagi menjadi :

bahan padat yg dpt diendapkan : secara normal dpt

dihilangkan dlm ukuran besar pd tangki sedimentasi


bahan padat yg tdk dpt mengendap : utk
menghilangkannya memerlukan perlakuan
tambahan secara kimia atau biologi

Bahan Padat Terlarut


Bahan padat yg terdpt dlm filtrat yg diperoleh setelah

penghilangan bahan padat tersuspensi


Air alam mengandung zat padat terlarut yg berasal dari
mineral dan garam-garam yg terlarut ketika air mengalir
Apabila air dicemari oleh limbah yg berasal dari industri
atau domestik , kandungan zat padat akan meningkat
Bahan terlarut penting terutama apabila limbah cair akan
digunakan kembali setelah pengolahan
Tdk dpt dihilangkan secara konvensional

Bahan Padat Terlarut (garam anorganik)


Menentukan water reuse
Besi : memberikan warna
Karbonat : kerak boiler
Senyawa N,P,K pertumbuhan algae dan

tanaman air
Nitrat : methemoglobinemia (bayi)

Eutrophication

Discharge of untreated
municipal sewage
(nitrates and phosphates)

Nitrogen compounds
produced by cars
and factories

Discharge of
detergents
( phosphates)

Discharge of treated
municipal sewage
(primary and secondary
treatment:
nitrates and phosphates)

Natural runoff
(nitrates and
phosphates
Manure runoff
From feedlots
(nitrates and
Phosphates,
ammonia)

Runoff from streets,


lawns, and construction
Lake ecosystem
lots (nitrates and
nutrient overload
phosphates)
and breakdown of
chemical cycling
Runoff and erosion
Dissolving of
(from from cultivation,
nitrogen oxides
mining, construction,
(from internal combustion
and poor land use)
engines and furnaces)

Fig .22.7, p. 499

Oligotrophic and Eutrophic


Lakes

Oligotrophic (clear lakes)

Eutrophic (green lakes)

Fig. 11-25, p. 257

Bahan buangan organic dan


olahan bahan makanan
Umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau

terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke


perairan akan menaikkan populasi mikroorganisme.
Akibatnya :
Kadar BOD dalam akan naik.
Bertambahnya jumlah bakteri pathogen yang

berbahaya bagi manusia.

Umumnya buangan olahan makanan mengandung protein

dan gugus amin, maka bila didegradasi akan terurai menjadi


senyawa yang mudah menguap dan berbau busuk (misal.
NH3).

Bahan buangan anorganik


berasal dari limbah industri yang melibatkan penggunaan unsur-

unsur logam seperti timbal (Pb), Arsen (As), Cadmium (Cd), air
raksa atau merkuri (Hg), Nikel (Ni), Calsium (Ca), Magnesium (Mg)
dll.
Kandungan ion Mg dan Ca dalam air akan menyebabkan air bersifat
sadah.
Kesadahan air yang tinggi dapat merugikan karena dapat merusak
peralatan yang terbuat dari besi melalui proses pengkaratan
(korosi). Juga dapat menimbulkan endapan atau kerak pada
peralatan.
Apabila ion-ion logam berasal dari logam berat maupun yang
bersifat racun seperti Pb, Cd ataupun Hg, maka air yang
mengandung ion-ion logam tersebut sangat berbahaya bagi tubuh
manusia, air tersebut tidak layak minum.

Bahan buangan cairan berminyak


Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan

akan mengapung menutupi permukaan air.


Lapisan minyak pada permukaan air dapat terdegradasi
oleh mikroorganisme tertentu, tetapi membutuhkan waktu
yang lama.
Lapisan minyak di permukaan akan mengganggu
mikroorganisme dalam air. Ini disebabkan lapisan tersebut
akan menghalangi difusi oksigen dari udara ke dalam air,
sehingga oksigen terlarut akan berkurang. Juga lapisan
tersebut akan menghalangi masuknya sinar matahari ke
dalam air, sehingga fotosintesapun terganggu.

Bahan buangan berupa panas (polusi thermal)


Perubahan kecil pada temperatur air lingkungan bukan saja

dapat menghalau ikan atau spesies lainnya, namun juga


akan mempercepat proses biologis pada tumbuhan dan
hewan bahkan akan menurunkan tingkat oksigen dalam air.
Akibatnya akan terjadi kematian pada ikan atau akan terjadi
kerusakan ekosistem. Untuk itu, polusi thermal inipun harus
dihindari.
Sebaiknya industri-industri jika akan membuang air
buangan ke perairan harus memperhatikan hal ini.

Bahan buangan zat kimia

1.
2.
3.
4.

Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya,


tetapi dalam bahan pencemar air ini akan
dikelompokkan menjadi :
Sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih
lainnya),
Bahan pemberantas hama (insektisida),
Zat warna kimia,
Zat radioaktif

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai