Anda di halaman 1dari 6

Nama: Tarisah Rahmadani Jamil Maharya

NIM : 1907010043

Tugas Penyediaan Air Bersih

Pencemaran Air

Menurut peraturan pemerintah (PP) No. 82 tahun 2001 mengenai lingkungan, pencemaran air
adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke
dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun hingga tingkat tertentu yang
menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran air dapat
diketahui dari perubahan warna, bau, serta adanya kematian dari biota air, baik sebagian atau
seluruhnya. 

Pencemaran air adalah sebuah kondisi dimana zat berbahaya, seperti bahan kimia atau
mikroorganisme mengkontaminasi sungai, danau, laut, atau badan air lainnya dan
menjadikannya beracun bagi makhluk hidup.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pencemaran Air

Air yang tercemar disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor penyebab pencemaran air ini bisa
berasal dari manusia maupun dari alam itu sendiri. Faktor- faktor yang menyebabkan
tercemarnya air dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:

Sampah (Organik maupun Non Organik)


Sampah adalah bahan- bahan yang sudah diambil manfaatnya oleh manusia sehingga
tersisa yang tidak ada manfaatnya. Sampah dibedakan menjadi dua yaitu sampah
organik dan non organik. Sampah organik adalah sampah hijau yang mudah untuk
diuraikan, sementara sampah non organik biasanya berupa sampah plastik yang sulit
untuk diuraikan. Sampah yang mencemari air tidak hanya sampah-sampah yang
dibuang ke saluran air saja, namun juga sampah- sampah yang dibuang ke tanah,
bertumpuk sehingga air dari sampah tersebut akan meresap ke tanah kemudian
mencemari sumber air tanah atau sumber air di daerah tersebut.
Limbah Industri
Pencemaran air tingkat besar disebabkan oleh limbah perindustrian. Perusahaan yang
mengolah atau memproduksi suatu produk biasanya juga menghasilkan limbah.
limbah cair yang diabuang ke laut atau sungai secara langsung tanpa mengolahnya
terlebih dahulu akan menyebabkan pencemaran air sungai atau laut sehingga
menyebabkan seluruh sumber air masyarakat menjadi tercemar. Akibatnya
masyarakat akan menuai dampak dari pencemaran tersebut. Solusi untuk hal ini
adalah pengolahan limbah cair atau pengolahan limbah industri terlebih dahulu
sebelum dibuang ke sumber air.
Pertambangan
Pertambangan juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan pencemaran air.
Bagaimanapun pengolahan berbagai barang tambang akan berdampak bagi kualitas
air baik secara langsung (ke air) meupun secara tidak langsung (melalui udara yang
kemudian akan turu ke tanah dan juga ke perairan). Salah satu tambang yang
demikian adalah pertambangan batubara.
Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan
Penggunaan bahan peledak atau pukat harimau untuk menangkap ikan tidak hanya
akan membuat ekosostem terumbu karang atau ekosistem laut menjadi rusak porak
poranda, namun juga akan menyumbangkan pencemaran bagi air laut. Tidak hanya
ikan besar saja yang mati, namun ikan- ikan kecil juga akan ikut mati. Akibatnya
tidak akan banyak ikan yang meneruskan perjalanan rantai makanan di laut karena
banyak ikan yang sudah mati.
Peternakan dan perikanan
Peternakan dan perikanan juga turut menyumbangkan bahan pencemar bagi air.
Karena limbah yang dihasilkan dari peternakan seperti kotoran ternak dan sisa
makanan ternak apabila langsung dibuang ke air maka air tersebut akan tercemar
(khususnya air sungai). Maka dari itulah dibutuhkan sistem pengolahan khusus untuk
hal semacam ini.
Limbah pertanian
Limbah pertanian juga bisa menyebabkan pencemaran di air. Macam- macam limbah
pertanian ini bisa berupa potongan- potongan tanaman hasil pertanian maupun
penggunaan pestisida yang berlebihan. Hal ini tentu akan sangat berbahaya bagi
masyarakat apabila tidak mengetahui.
Tumpahan minyak di laut
Tumpahnya minyak di laut menjadi pencemar yang sangat buruk di laut. Seperti yang
kita tahu bahwa kilang minyak kebanyakan berada di laut. Dan ketika minyak tersebut
tumpah atau bocor maka yang akan terjadi adalah tercemarnya air laut. Dan hal ini
akan menyebabkan banyak ikan menjadi mati.
Detergen
Penggunaan detergen dan pembuangan limbah detergen langsung ke dalam air akan
menyebabkan banyak sekali permasalahan tanah, seperti matinya ikan-ikan dan
organisme air lainnya.
Batubara
Pengolahan batubara akan menyebabkan pencemaran air. Asap yang tercemar akan
turun ke air dan menyebabkan air ikut tercemar.
Perusakan Hutan
Perusakan hutan dan pembuangan katu serta ranting-ranting dan dedaunan akan
menyebabkan sumber air menjadi tercemar.

Tata Cara Menentukan Pencemaran Air

Cara mengetahui tingkat pencemaran air yaitu sebagai berikut:

 Biochemical Oxygen Demand (BOD)


Biochemical Oxygen Demand merupakan banyaknya oksigen dalam mg/l yang
diperlukan oleh mikroba untuk menguraikan bahan organik pada suhu 20 °C selama
lima hari. Pengukuran BOD dapat dilakukan dengan menghitung selisih antara
oksigen terlarut awal dengan oksigen terlarut pada air sampel yang telah disimpan
selama 5 hari pada suhu 20 °C. Kadar oksigen terlarut dalam air alami berkisar antara
5–7 ppm. 1 ppm adalah 1 mg oksigen yang terlarut dalam 1 liter air. Penurunan kadar
oksigen terlarut dalam air adalah akibat terjadinya proses oksidasi bahan organik,
reduksi zat hasil aktivitas bakteri anaerob, dan respirasi makhluk hidup air terutama
pada malam hari.
 Chemical Oxygen Demand (COD)
Chemical Oxygen Demand menunjukkan total jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk
proses oksidasi bahan organik secara kimiawi baik yang biodegradable maupun yang
nonbiodegradable.
 Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen = DO)
Dissolved Oxygen menunjukkan jumlah kandungan oksigen di dalam air yang diukur
dalam 1 mg/1 lt. DO dapat digunakan sebagai indikasi seberapa besar jumlah
pengotoran limbah. Semakin tinggi oksigen terlarut, semakin kecil tingkat
pencemarannya.
 Total Suspended Solid (TSS), Mixed Liquor Suspended Solid
(MLSS), dan Mixed Liquor Volatile Suspended Solid (MLVSS) TSS, MLSS, dan
MLVSS menunjukkan jumlah berat dalam mg/1 kering lumpur yang ada di dalam air
limbah setelah dilakukan penyaringan dengan membran berukuran 0,45 mikron.
MLSS menunjukkan jumlah TSS yang berasal dari bak pengendap lumpur aktif
sesudah dipanaskan pada suhu 103 °C -105 °C, sedangkan MLVSS merupakan
kandungan organic matter yang terdapat pada MLSS sesudah dipanaskan pada suhu
600 °C. Benda volatie yang menguap inilah yang disebut dengan MLVSS.
 Kekeruhan (Turbidity)
Kekeruhan air dapat diukur dengan menggunakan efek cahaya. Kekeruhan air
disebabkan oleh tercampurnya air dengan bahan organik di dalam air.
 pH air
pH air dapat dijadikan indikasi apakah air tersebut tercemar atau tidak dan seberapa
besar tingkat pencemarannya. pH air alami berkisar antara 6,5 – 8,5 dan pada kisaran
pH ini sangat cocok untuk kehidupan organisme di dalam air. Pencemaran air dapat
menyebabkan naik atau turunnya pH air. Jika banyak tercemar zat yang bersifat asam
(bahan organik), pH air akan lebih kecil dari 6,5, tetapi jika air tercemar oleh zat yang
bersifat basa (kapur), pH air akan lebih besar dari 8,5. Setiap kenaikan 1 angka pada
skala pH menunjukkan kenaikan kebasaan 10 kali. Demikian juga sebaliknya,
penurunan 1 angka pada skala pH menunjukkan penurunan keasaman 10 kali. Kondisi
air yang semakin asam atau semakin basa menjadi semakin tidak cocok bagi
kehidupan organisme di dalam air, sehingga jika pH air semakin asam akan semakin
sedikit organisme yang hidup di dalamnya, bahkan tidak ada sama sekali.
 Pengukuran Kadar CO2
Tingkat pencemaran air dapat diukur dengan cara tetrimetri untuk menentukan kadar
karbondioksida (CO2) terlarut dalam air. Semakin banyak organisme yang hidup di
dalam air, maka semakin tinggi kadar CO2 yang terdapat di dalam air karena gas
CO2 yang terlarut di dalam air berasal dari proses pernapasan organisme yang
terdapat di dalam air tersebut. Semakin banyak organismenya, maka gas oksigen yang
terlarut di dalam air semakin banyak, atau sebaliknya.
 Pengukuran Pencemaran Air Secara Biologis
Pengukuran pencemaran air secara biologis merupakan pengukuran kualitatif (mutu)
air tercemar. Pengukuran pencemaran air secara biologis tersebut hanya untuk
menentukan besar dan tingkat pencemaran air. Indikator yang sering digunakan
biasanya adalah makhluk hidup yang ada di dalam air itu. Alasannya, karena makhluk
hidup yang digunakan sebagai indikatornya selalu berada terus menerus di dalam air
yang terpengaruh langsung oleh bahan pencemar. Setiap jenis makhluk hidup tersebut
mempunyai daya tahan (adaptasi) yang berbeda-beda terhadap bahan pencemar. Jika
makhluk hidup itu mempunyai daya tahan tinggi, maka ia akan tetap bertahan hidup,
tetapi jika makhluk hidup memiliki daya tahannya rendah atau peka terhadap bahan
pencemar, maka akan mudah mati, bahkan punah.

Hubungan Pencemaran Air dengan Kesehatan Masyarakat

Air merupan salah satu kebutuhan pokok kehidupan mahluk hidup, khususnya manusia.
Selain dampak positif, bila telah tercemar maka dapat memberikan pengaruh negatif terhadap
kesehatan manusia. Air yang tidak memenuhi persyaratan, sangat baik sebagai media
penularan penyakit. 4 cara penularan penyakit lewat air, yaitu: water borne diseases, water
washed diseases, water based diseases, water related insects vectors.

Pada manusia, minum atau mengonsumsi air yang tercemar akan berakibat buruk pada
kesehatan. Air yang tercemar dapat menyebabkan penyakit, antara lain yaitu:

 Kolera
Kolera merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Bakteri ini
biasanya muncul di air atau makanan yang terkontaminasi oleh feses orang yang
menderita penyakit ini.
 Disentri
Disentri merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang masuk ke mulut
melalui air atau makanan yang tercemar. Beberapa gejala disentri antara lain demam,
muntah, sakit perut, dan diare parah.
 Diare
Diare merupakan salah satu penyakit yang umum terjadi karena kasus pencemaran air.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri dan parasit yang ada di air yang tercemar.
 Hepatitis A
Hepatitis A merupakan penyakit yang menyerang hati dan disebabkan oleh virus.
Penyakit ini biasanya menyebar melalui air atau makanan yang terkontaminasi feses.
 Keracunan Timbal
Timbal merupakan salah satu polutan yang biasa ditemukan di air yang tercemar. Jika
terpapar timbal dalam dosis berlebih dapat menyebabkan penyakit serius, seperti
kerusakan organ, gangguan sistem saraf dan penyakit ginjal.
 Polio
Polio merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh poliovirus. Penyakit ini
menyebar melalui feses dari pengidap polio. Polio dapat dicegah dengan mudah
dengan cara mendapatkan vaksin polio.
 Trachoma
Akibat pencemaran air lainnya terhadap kesehatan adalah trachoma atau infeksi mata.
Penyakit ini disebabkan oleh kontak air yang tercemar.

Anda mungkin juga menyukai