Anda di halaman 1dari 18

TUGAS

“KONSEP DASAR PENCEMARAN UDARA AIR DAN


TANAH”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


“DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN”
Dosen Pengampu : Hairil Akbar, S.KM., M.Epid

OLEH :

1.RHENATA C. SUMITO 01901040019


2.RENATA P. MOKODONGAN 01901040018
3.ULFA F. AHMAD 01901040035
4.YELVANA KAMASAAN 01901040028
5.ZAFAR IKHZA A. SOFYAN 01901040033
6.YUDEA SENDEONG 01901040030
7.BERNI TILAAR 01901040021

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


STIKES GRAHA MEDIKA
KOTAMOBAGU
2020
KONSEP DASAR PENCEMARAN UDARA AIR DAN TANAH

A. PENGERTIAN PENCEMARAN
Dikutip dari situs resmi Kementerian Lingkungan Hidup Republik
Indonesia, dalam Undang-undang No. 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-
ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup telah dijelaskan pengertian
pencemaran. Pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam lingkungan atau
berubahnya tatanan lingkungan akibat kegiatan manusia atau proses alam.
Sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
sesuai peruntukannya.
National Geographic mendefinisikan polusi sebagai masuknya bahan
berbahaya ke lingkungan. Bahan berbahaya ini disebut polutan. Polutan dapat
merusak kualitas lingkungan di sekitar manusia mencakup udara, air dan
tanah. Dikutip dari Encyclopaedia Britannica, polusi juga disebut pencemaran
lingkungan adalah penambahan zat apa pun (padat, cair atau gas) atau segala
bentuk energi (seperti panas, suara atau radioaktivitas) ke lingkungan. Polutan
Zat atau bahan yang mengakibatkan pencemaran disebut polutan atau bahan
pencemar. Bahan pencemar adalah zat, partikel atau organisme yang dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan secara langsung maupun tidak langsung
mengurangi kualitas lingkungan hidup. Semua makhluk hidup, mulai dari
mikroba bersel satu hingga paus biru, bergantung pada pasokan udara dan air
di bumi. Bila sumber daya ini tercemar, semua bentuk kehidupan akan
terancam. Industri dan rumah tangga menghasilkan sampah dan limbah yang
dapat mencemari air, udara dan tanah. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan
bila keberadaannya menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup.
Karakteristik polutan antara lain: Jumlahnya melebihi jumlah normal Berada
pada waktu yang tidak tepat Berada pada tempat yang tidak tepat Terdapat
beberapa jenis bahan pencemar, antara lain: Polutan kimiawi adalah zat-zat
kimia yang menyebabkan pencemaran seperti gas karbon dioksida (CO2).
Polutan fisik adalah zat cair, padat atau gas yang menimbulkan pencemaran
seperti botol plastik. Polutan biologis adalah berbagai macam mikro
organisme penyebab penyakit seperti bakteri.
B. JENIS DAN KARAKTERISTIK PENCEMARAN
1. Jenis-jenis Pencemaran
Dikutip dari Live Science, terdapat lima jenis pencemaran utama yaitu:
a. Pencemaran udara (air pollution)
b. Pencemaran air (water pollution)
c. Pencemaran tanah (land pollution)
d. Pencemaran suara Polusi cahaya
Berikut ini penjelasan singkat masing-masing jenis pencemaran:
Polusi air adalah pencemaran yang terjadi di lingkungan air ketika zat atau
substansi berbahaya masuk ke dalamnya. Contoh polutan: limbah cair industri,
pestisida, dan lainnya. Polusi udara adalah pencemaran yang terjadi di udara,
biasanya polutan berbentuk gas atau zat partikel. Contoh: karbon dioksida
(CO2), karbon monoksida (CO) dan lainnya.Polusi tanah adalah pencemaran
yang terjadi di lingkungan tanah biasanya karena sampah rumah tangga dan
limbah industri. Contoh sampah plastik, limbah pabrik dan lain-lain.
a. Polusi suara adalah pencemaran dalam bentuk gelombang suara biasanya
berupa suara bising yang mengganggu pendengaran. Contoh, deru mesin
kendaraan, mesin suara pabrik, mesin penebang pohon dan lainnya.
b. Polusi cahaya adalah pencemaran akibat ulah manusia biasanya berupa
cahaya dengan intensitas terlalu besar. Sering terjadi di wilayah perkotaan
atau kawasan industri. Contoh: lampu-lampu kota, cahaya pada papan
iklan dan lain-lain.
2. Karakteristik Pencemaran Air
Pencemaran air memang seringkali terjadi di lingkungan sekitar kita.
Pencemaran air semakin sering terjadi di zaman yang semakin modern ini
akan mempunyai manfaat yang sangat berbeda dengan air yang
sebenarnya. Bahkan manfaat dari air sendiri akan berkebalikan dari
manfaat air yang sebenarnya. Lalu, bagaimana cara kita untuk mengenali
air yang tercemar ini? Ada banyak ciri- ciri dari pencemaran air atau ciri-
ciri air yang tercemar. Beberapa ciri ini akan membantu kita untuk
mengetahui apakah air tersebut tercemar atau tidak, sehingga layak atau
tidak untuk kita konsumsi. Beberapa ciri ciri pencemaran air antara lain
adalah sebagai berikut:
a. Terjadi perubahan pada suhu air
Ciri- ciri dari air yang tercemar pertama adalah terjadinya perubahan
pada suhu air. Air yang normal dan sehat memounyai suhu dibawah
suhu lingkungan yang ada di sekitarnya. Sebagai contoh misal di suatu
lingkungan mempunyai suhu 28ᵒ C, maka suhu air normal yang ada di
lingkungan tersebut sekitar 20ᵒ C – 25ᵒ C. Air yang tercemar
mempunyai suhu yang tinggi, bahkan lebih tinggi daripada suhu
lingkungan yang ada di sekitarnya.Pada tempat yang digunakan
sebagai tempat industri dengan banyak sekali mesin, air digunakan
untuk merendam air agar tidak terlalu panas. Sehingga hal ini
menyebabkan terjadinya perpindahan kalor dari mesin menuju air.
Ketika suhu air menjadi panas, maka kandungan oksigen yang ada di
dalam air menjadi berkurang. Selain itu, apabila air yang panas
(memiliki suhu tinggi) langsung dibuang ke laut, maka hal ini akan
menyebabkan keseimbangan ekosistem air terganggu dan
menyebabkan kematian makhluk hidup secara massal.
b. Memiliki pH yang tidak normal
Air yang normal memiliki pH antara 6,5 – 7,5. pH merupakan derajat
keasaman yang dimiliki oleh air yang digunakan untuk menyatakan
tingkat keasaman dan juga kebasaan pada suatu larutan. Air yang
tercemar mempunyai pH yang tidak demikian. Apabila air mempunyai
pH diatas atau dibawah pH tersebut maka bisa dikatakan bahwa air
tersebut telah tercemar. Air yang tercemar memiliki tingkat pH sekitar
4 – 6 atau 8 – 9.
Peneliti menemukan hasil penelitian bahwa organisme air lebih
menyukai pH air mendekati normal. Sehingga bisa dikatakan bahwa
banyak organisme yang akan mati apabila pH air menjauhi pH netral.
Organisme air sendiri merupakan makanan bagi ikan- ikan dan sebagai
tanda bahwa perairan tersebut tidak tercemar oleh zat yang berbahaya
dan layak dikonsumsi oleh manusia.
c. Terjadi perubahan pada warna
Air yang normal mempunyai ciri- ciri salah satunya tidak mempunyai
warna atau jernih. Sebaliknya, air yang tercemar telah mengalami
perubahan pada warna. Air yang tercemar salah satu tandanya adalah
mempunyai warna atau tidak jernih.
Perubahan pada warna air ini biasanya disebabkan oleh polutan-
polutan yang terlarut dalam air (terkecuali pewarna air yang sengaja
ditambahkan), sehingga kita pun patut mewaspadai air yang
mengalami perubahan warna. Polutan- polutan ini bisa berasal dari
limbah rumah tangga, industri, pertanian, dan lain sebagainya.
d. Terjadi perubahan pada bau
Selain warna, salah satu indikator air yang sehat juga dilihat dari bau.
Air yang normal dan sehat mempunyai salah satu ciri yakni tidak
berbau. Sementara salah satu ciri atau tanda air yang tercemar adalah
mempunyai bau. Bau yang dimiliki air ini bisa bersumber dari polutan
yang terlarut di dalam air tersebut. Polutan- polutan ini bisa berasal
dari limbah rumah tangga, industri, pertanian, dan lain sebagainya.
e. Terjadi perubahan pada rasa
Selain warna dan juga bau, indikator lainnya yang digunakan untuk
menandai terjadinya pencemaran pada air adalah rasa. Air yang normal
dan sehat tidak mempunyai rasa sama sekali. Sementara air yang
mempunyai perubahan pada rasa (selain sengaja ditambah oleh bahan
perasa), bisa jadi air tersebut telah tercemar oleh polutan. Sama seperti
air yang mengalami perubahan warna dan bau, polutan- polutan ini
bisa berasal dari limbah rumah tangga, industri, pertanian, dan lain
sebagainya.
f. Terdapat endapan, koloidal, dan bahan terlarut
Salah satu ciri atau tanda pencemaran air adalah adanya bahan
endapan, koloidal, dan bahan- bahan terlalrut pada air. Bahan- bahan
endapan, koloidal dan terlaut dapat menghalangi masuknya sinar
matahari apabila bercampur dengan air maka. Bahan- bahan endapan
ini bisa berupa insektisida, sampah, tumpahan minyak, air cucian
sabun, detergen, dan lain sebagainya.
Ketika sinar matahari sulit masuk maka mikroorganisme yang ada di
air tersebut tidak bisa melakukan fotosintesis. Akibatnya air akan
kekurangan kandungan oksigen. Selain itu, bahan- bahan endapan juga
akan bisa menyebabkan terjadinya perubahan pada pH, warna, bau,
dan juga rasa.
g. Terdapat banyak mikroorganisme
Salah satu tanda air yang tercemar adalah adanya banyak
miroorganisme. Mikroorganisme sendiri mempunyai peran utama
dalam proses degradasi bahan- bahan buangan limbah.
Mikroorganisme menguraikan pencemar yang bersifat organik. Ketika
bahan pencemar ini meningkat, maka secara otomatis mikroorganisme
akan ikut berkembang biak dan berjumlah banyak.
Perkembangbiakan mikroorganisme ini kemungkinan besar tidak
tertutup, sehingga memungkinkan mikroba patogen yang merugikan
juga akan ikut berkembang. Dan dalam proses mikroorganisme
menguraikan bahan pencemar, mikroorganisme membutuhkan banyak
oksigen. Sehingga kita mengetahui semakin banyak mikroorganisme,
maka oksigen yang digunakanpun akan semakin banyak. Akibatnya air
akan mempunyai persediaan oksigen yang menipis dan bahkan akan
kekurangan oksigen.
h. Meningkatnya radioaktivitas pada air
Salah satu tanda air yang tercemar lainnya adalah meningkatnya
radioaktivitas dari air tersebut. Radioaktivitas sendiri merupakan
proses timbulnya zat- zat radiaoktif. Zat- zat radioaktif ini dapat kita
temui di berbagai kegiatan. Apabila produksi zat radiaoktif di dalam
air meningkat, maka hal ini akan menyebabkan kerusakan biologis
pada air tersebut apabila tidak segera dilakukan proses penanganan
yang tepat.
3. Karakteristik Pencemaran Udara
Pencemaran udara atau polusi udara adalah proses kontaminasi
senyawa berat atau berbahaya di dalam lapisan atmosfer yang dapat
menyebabkan terganggunya kualitas udara dan membahayakan kesehatan
mahkluk hidup yang menghirupnya. Pencemaran udara ini dapat diketahui
dari beberapa penyebabnya) yang hampir seluruhnya merupakan akibat
aktifitas manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Sebagai contoh
pembakaran sampah organik dan anorganik, asap yang keluar dari
cerobong pabrik, knalpot kendaraan bermotor, penyemprotan herbisida,
dan letusan gunung berapi. Dari sejumlah penyebab terjadinya pencemaran
udara ini ada beberapa kerugian yang dirasakan oleh mahkluk hidup yang
terkontaminasi oleh udara yang sudah tercemar ini, diantaranya
terganggunya sistem pernafasan manusia dengan ditunjukkan adanya
infeksi pada saluran pernafasan, timbulnya penyakit batuk, asma, dan
bronkitis, dan pada tumbuhan adalah terganggunya proses fotosintetis dan
rentan terhadap penyakit tanaman, serta pencemaran udara dalam
konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan timbulnya hujan asam yang
dapat mempengaruhi perkembangan tumbuhan dan mengganggu aktifitas
manusia dalam kesehariannya.
Berdasarkan penjelasan di atas mengenai udara, pencemaran, dan
pencemaran udara, maka kualitas udara yang tercemar dapat diketahui dari
ciri-ciri udara yang tercemar yang terjadi di sekitar. Ada lima ciri-ciri
pencemaran udara yang dapat diketahui, yaitu sebagai berikut ini:
a. Tingginya kadar karbondioksida. Tingginya kadar karbondioksida ini
dapat diketahui dari maraknya pembakaran hutan dan aktifitas
manusia dalam membakar sampah rumah tangga dan tidak
terkendalinya proses pembuangan asap dari sejumlah pabrik dan
knalpot kendaraan bermotor yang ada;
b. Warna udara dapat dilihat. Hal ini disebabkan karena udara yang
mengandung kadar O2 yang tinggi telah tercampur dengan sejumlah
gas atau zat yang membahayakan sehingga udara yang seharusnya
tidak berwarna menjadi berwarna hitam keabu-abuan.
c. Berbau menyengat dan menyesakkan. Udara yang tercemar akan
memiliki bau yang sangat tidak enak saat dihirup atau menyebabkan
sesak nafas bagi siapa saja yang menghirupnya. Hal ini disebabkan
adanya kandungan zat lain yang memiliki karakteristik berbahaya
seperti SO2 atau Metana yang terdapat dalam lapisan udara yang
tercemar.
d. Kualitas udara yang pengap. Udarayang tercemar akan memiliki
kualitas udara yang terasa pengap dan meningkatnya suhu karena
percampuran dengan gas hasil pembakaran dan pembuangan yang
bersifat panas.
e. Iritasi pada mata. Kualitas udara yang telah mengalami pencemaran
akan menyebabkan iritasi pada mata karena udara tersebut telah
terkontaminasi dengan zat berbahaya bagi kesehatan. Seperti
contohnya asap dari hasil pembakaran ladang akan menyebabkan
mata menjadi merah dan iritasi.
Dari sejumlah ciri-ciri pencemaran udara di atas maka setiap manusia
memiliki tanggung jawab dalam menjaga kualitas udara yang ada di
sekitarnya dengan tidak melakukan pembakaran secara sembarangan
dan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dengan
memasyarakatkan kendaraan non-bermotor, seperti sepeda, delman,
dan becak.
4. Karakteristik Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah merupakan kondisi dimana suatu tanah
mengalami kontaminasi zat atau senyawa atau energi yang dapat
merusak susunan struktur tanah dan menyebabkan terganggunya
ekosistem tanah. Hal ini disebabkan oleh beberapa polutan atau zat
pencemar yang dihasilkan dari sejumlah penyebab. Polutan ini dapat
mencemari suatu tanah apabila jumlahnya melebihi ambang batas
normal, dan melakukan penetrasi pada waktu dan tempat yang tidak
tepat. Sehingga, polutan ini dapat mengganggu tanah dalam jangka
waktu yang lama. Beberapa polutan yang dapat menyebabkan
pencemaran tanah hampir semuanya berasal dari aktifitas manusia dan
industri. Diantaranya adalah kebocoran limbah cair atau kimia dari suatu
pabrik atau fasilitas publik lainnya, penggunaan pestisida yang
serampangan, limbah cair rumah tangga yang berasal dari aktifitas
mandi, mencuci, dan lainnya, limbah sampah organik dan anorganik,
limbah yang mengandung logam berat, zat radioaktif, dan limbah yang
berasal dari sisa pupuk dan dari rumah sakit. Berdasarkan pemaparan di
atas, maka ciri-ciri tanah tercemar dapat diketahui dari beberapa hal
sebagaimana berikut ini, antara lain:
a. Tingginya derajat keasaman atau pH tanah. Hal ini menyebabkan
tanah tidak dapat menjadi media tanam sejumlah tanaman yang
bermanfaat bagi manusia dan mahkluk hidup lainnya;
b. Hilangnya unsur hara dari tanah. Unsur hara merupakan bagian
terpenting dari tanah karena unsur hara ini memungkinkan adanya
pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan mikroorganisme dan
mikroba dalam tanah. Penyebabnya dapat berasal dari kontaminasi
pestisida, limbah cair dari rumah tangga dan industri, dan adanya
logam berat dalam tanah;
c. Tidak adanya tanda-tanda pertumbuhan jamur atau mikroorganisme
lain. Tanah yang tercemar tentunya tidak dapat lagi memberikan
pendukung kehidupan bagi mahkluk hidup yang tinggal di dalamnya
atau di atas permukaan tanah.
d. Minimnya kandungan mineral. Kandungan mineral yang terdiri dari
C-Organik, Nitrogen, Kalium, Fosfor, Kalsium, Magnesium, dan
Oksigen akan berkurang dari struktur tanah apabila sejumlah polutan
yang melakukan penetrasi kedalam tanah melebihi ambang batas
normal sehingga polutan tersebut akan mengambil alih atau merusak
kandungan mineral dalam tanah.
e. Mengandung plastik dan bahan-bahan yang tidak dapat diurai.
Semakin banyak sampah plastik yang tertimbun di dalam tanah,
maka semakin buruk kondisi tanah tersebut karena plastik dan bahan
yang tidak dapat terurai akan menyebabkan kontaminasi tanah dalam
jangka waktu yang lama.
C. SUMBER PENCEMARAN
1. Sumber Pencemaran Air
Paling tidak terdapat 9 sumber pencemar air yang biasa ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari yaitu sebagai berikut:
a. Kegiatan Rumah Tangga
Kegiatan sehari-hari seperti mencuci, mandai, kakus atau sampah
rumah tangga lainnya dapat mencemari air. Septic tank yang bocor
juga dapat mencemari air tanah.
b. Kegiatan Industri
Kegiatan industri kecil atau besar banyak menghasilkan limbah dalam
berbagai bentuk seperti asap, cairan maupun bentuk padat.
c. Kegiatan Pertanian dan Peternakan
Penggunaan pestisida, kotoran hewan dan penggunaan pupuk dapat
menimbulkan pencemaran air. Pada rumah pemotongan hewan, sisa
cucian ternak atau darah hasil penyembelihan dapat mengotori air.
d. Kegiatan Transportasi
Kegiatan transportasi dapat menjadi sumber pencemar perairan seperti
sisa oli, atau sisa mobil bekas yang dibuang ke laut dapat mencemari
air.
e. Kegiatan Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum
Berbagai fasilitas umum banyak menghasilkan limbah seperti rumah
sakit menghasilkan limbah cair dari lab, kamar operasi, dapur. Toilet
di terminal banyak membuat saluran limbah langsung ke selokan atau
tanah.
f. Kegiatan Perdagangan
Kegiatan perdagangan baik dari sektor formal maupun informal
seringkali menghasilkan limbah cair seperti oli pada bengkel motor,
limbah warung kaki lima, limbah air loundry dan lainnya.
g. Kegiatan Pengolahan Akhir Sampah
Kegiatan pengolahan sampah dapat menghasilkan limbah cair yang
berasal dari proses leaching sampah sehingga akan mencemari air
tanah.
h. Kegiatan Kehutanan
Kegiatan penebangan di hutan dapat menghasilkan limbah cari yang
berasal dari erosi tanah kemudian hanyut ke sungai dan mencemari air.
i. Kegiatan Pertambangan
Kegiatan pertambangan dapat menimbulkan limbah cair yang berasal
dari proses produksi seperti lumpur bor, emulsi minyak atau logam
berat (merkuri)
2. Sumber Pencemaran Udara
a. Gunung Berapi
Aktivitas vulkanik dari gunung berapi menghasilkan beberapa zat
pencemar udara, seperti SO2, NOx, dan Total Suspended Particulate
(TSP). Menurut data UNEP (1983), gunung berapi menghasilkan lebih
banyak SO2 daripada aktivitas manusia, yaitu sebesar 80-288 juta ton
per tahunnya. Tiap tahunnya, gunung berapi memproduksi 20-90 juta
ton NOx. TSP yang dikeluarkan oleh gunung berapi adalah dalam
bentuk silica, dalam abu vulkanik.
b. Biological Decay
Mikroorganisme tanah melakukan dekomposisi material organik secara
biologis, melepaskan sulfur dioksida (SO2) dan NOx ke udara.
c. Danau dan Laut
Dalam siklus biogeokimia nitrogen, terjadi pencernaan protein oleh
biota laut yang menghasilkan gas NO2 dan NO3, yang akan dilepaskan
ke udara. Selain itu, di laut dan danau terjadi proses methanogenesis
pada sedimen, yang mengakibatkan terlepasnya gas CH4 ke udara.
d. Gas dari Proses Pencernaan
Proses pencernaan makanan, terutama pada mamalia, menghasilkan gas
metana (CH4) yang akan dikeluarkan dari tubuh melalui proses
flatulensi.
e. Petir
Petir memiliki energi yang sangat besar. Petir mampu memecah gas N2
pada atmosfer dan membuatnya bereaksi dengan O2 di udara
membentuk gas NOx.
f. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan dapat mengakibatkan terlepasnya TSP ke udara dalam
bentuk fly ash. Kebakaran hutan juga akan menghasilkan gas rumah
kaca, yaitu CO2, melalui proses pembakaran selulosa dalam kayu
secara sempurna. Apabila pembakaran selulosa terjadi secara tidak
sempurna, akan dilepaskan gas CO ke udara.\
g. Peluruhan Radioaktif
Unsur-unsur radioaktif seperti uranium dapat melepaskan radiasi ke
atmosfer melalui reaksi peluruhan.
h. Sumber Poin
Contoh aktivitas manusia yang termasuk ke dalam pencemaran sumber
poin adalah emisi industri dari cerobong asap pabrik dan pembakaran
pada furnace. Emisi industri dapat mengandung TSP serta gas rumah
kaca seperti CO dan CO2. Pembakaran pada furnace dapat
menghasilkan CO atau CO2.
i. Sumber bergerak
Aktivitas manusia yang termasuk ke dalam pencemaran sumber
bergerak adalah transportasi menggunakan kendaraan bermotor, seperti
mobil, motor, pesawat, dll. Reaksi pembakaran bahan bakar pada mesin
kendaraan bermotor dapat melepaskan gas CO atau CO2 ke udara.
j. Sumber area: peternakan (NH3)
Contoh aktivitas manusia yang termasuk ke dalam pencemaran sumber
area adalah peternakan, karena aktivitas peternakan melepaskan gas
ammonia (NH3) ke udara.
k. Landfill
Penimbunan sampah di dalam landfill menghasilkan biogas, yang mana
kandungan utamanya adalah gas metana (CH4).
4. Sumber Pencemaran Tanah
Tanah adalah salah satu bagian terbesar dari bumi. Tanah adalah bagian
dari daratan, tempat manusia hidup. Akan tetapi, pencemaran juga dapat
terjadi pada tanah. Tanah menjadi tercemar jika tanah kehilangan sifat
dasar dari tanah dan melebihi batas dari kerusakan tanah minimum. Tanah
yang tercemar, tidak akan menjadi subur. Selain itu, tanah yang tercemar,
juga akan mencemari air tanah yang berada di bawahnya. Pencemaran yang
terjadi pada tanah, dapat terjadi akibat:
a. Limbah padat seperti sampah yang tidak dapat di urai oleh tanah.
Sampah yang tidak dapat diurai oleh tanah antara lain sampah plastik,
sampah karbon, dan sampah metal. Sampah yang tidak dapat diurai
oleh tanah adalah racun bagi tanah.
b. Limbah cair seperti tumpahan minyak, cairan oli, atau cairan kimia
yang dibuang sembarangan ke tanah. Membuat kesuburan tanah
menjadi hilang. Selain itu, air tanah juga ikut tercemar.
c. Pestisida adalah obat yang dipakai untuk membunuh serangga. Akan
tetapi, pestisida yang dipakai terus menerus akan menyababkan tanah
menjadi tidak subur. Karena tanah akan mengandung racun, dari xat
pestisida tersebut.
d. Lombah pabrik adalah salah satu masalah dari pencemaran lingkungan.
Limbah pabrik yang dibuang sembarangan, akan menyebabkan tanah
dan air menjadi tercemar. Selain itu, system pengolahan limbah pabrik
yang salah, juga dapat menyebabkan tanah menjadi rusak.
e. Limbah rumah tangga seperti air sabun, atau cairan pembersih lainnya
yang di buang ke tanah, menyebabkan tanah menjadi tercemar. Selain
itu, menimbun sampah yang tidak bisa di daur ulang, akan
menyebabkan tanah menjadi tidak subur.
f. Pertambangan dapat membuat tanah menjadi tercemar. Seperti proses
penambangan minyak memakai system pasir minyak. Proses
penambangan ini adalah, gas bumi di cairkan dan hasil cairan tersebut
di biarkan jatuh ke tanah. Lalu tanah yeng terkena tumpahan minyak
akan di peras, dan diambil minyaknya. Hal ini menyebabkan tanah
mengandung minyak dan rusak.
g. Penggundulan hutan juga dapat menyebabkan tanah menjadi rusak.
Fungsi akar pohon adalah menyimpan cadangan air tanah, akibat tidak
adanya pohon, tanah menjadi kering, dan kehilangan kesuburannya.
h. Pembangkit listrik tenaga nuklir juga membuat tanah menjadi rusak.
Zat nuklir yang masuk ke atas, membuat tanah tidak layak untuk
dijadikan lahan untuk bercocok taman.
D. BAKU MUTU KUALITAS
Baku mutu air adalah ukuran atau kadar makhluk hidup, zat energi, atau
komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang

keberadaannya di dalam air. Sedangkan kelas air adalah peringkat kualitas air
yang dinilai masih layak untuk dimanfaatkan bagi peruntukan tertentu.
Klasifikasi dan criteria mutu air mengacu pada peraturan pemerintah nomor
82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran
air yang menetapkan mutu air ke dalam empat kelas:
1. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku dan
atau peruntukan lain yang mensyaratkan mutu air yang sama dengan
kegunaan tersebut;
2. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
prasarana/sarana kegiatan rekreasi air, pembudidayakan ikan air tawar,
peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang
mensyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;
3. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan
ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi tanaman, dan atau
peruntukan lain yang mensyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan
tersebut;
4. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi
pertanaman dan atau peruntukan lain yang mensyaratkan mutu air yang
sama dengan kegunaan tersebut.
Pembagian ini didasarkan pada tingkatan baiknya mutu air berdasarkan
kemungkinan penggunaannya bagi suatu peruntukan air (designatetd
beneficial water uses). Peruntukan lain yang dimaksud dalam kriteria kelas air
di atas, misalnya kegunaan air untuk proses produksi dan pembangkit tenaga
listrik, asalkan kegunaan tersebut dapat mengunakan air sebagaimana kriteria
mutu air dari kelas yang dimaksud.
E. DAMPAK PENCEMARAN TERHADAP KESEHATAN
1 Dampak Pencemaran Air
a. Kolera
Kolera merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Vibrio
cholerae. Bakteri ini biasanya muncul di air atau makanan yang
terkontaminasi oleh feses orang yang menderita penyakit ini. Kalian
juga bisa menderita kolera jika mencuci makanan menggunakan air
yang terkontaminasi. Beberapa gejala kolera adalah diare, kram perut,
muntah dan sakit kepala.
b. Disentri
Disentri merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang
masuk ke mulut melalui air atau makanan yang tercemar. Beberapa
gejala disentri antara lain demam, muntah, sakit perut, dan diare
parah.
c. Diare
Diare merupakan salah satu penyakit yang umum terjadi karena kasus
pencemaran air. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri dan parasit yang
ada di air yang tercemar terusan.
d. Hepatitis A
Hepatitis A merupakan penyakit yang menyerang hati dan disebabkan
oleh virus. Penyakit ini biasanya menyebar melalui air atau makanan
yang terkontaminasi feses, atau melalui kontak langsung dengan feses
dari pengidap hepatitis A.
e. Keracunan Timbal
Timbal merupakan salah satu polutan yang biasa ditemukan di air
yang tercemar. Jika terpapar timbal dalam dosis berlebih dapat
menyebabkan penyakit serius, seperti kerusakan organ, gangguan
sistem saraf dan penyakit ginjal.
f. Polio
Polio merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh poliovirus.
Penyakit ini menyebar melalui feses dari pengidap polio. Polio dapat
dicegah dengan mudah dengan cara mendapatkan vaksin polio.
g. Trachoma
Akibat pencemaran air lainnya terhadap kesehatan adalah trachoma
atau infeksi mata. Penyakit ini disebabkan oleh kontak dengan air
yang tercemar.Diare biasanya ditandai oleh feses yang encer dan
buang air besar terus-
2 Dampak Pencemaran Udara
a. Masalah kesehatan
Efek polusi udara mengkhawatirkan sebab mempengaruhi pernafasan,
jantung bahkan menyebabkan kanker pada tubuh manusia. Anak-anak
di daerah yang terpapar polutan udara dapat menderita pneumonia dan
asma. Baca juga: Gubernur Wiyogo Atmodarminto dan Polusi Udara
Jakarta 30 Tahun Lalu
b. Pemanasan global
Dampak langsung polusi udara adalah perubahan langsung yang
dialami seluruh dunia karena pemanasan global. Meningkatnya suhu di
seluruh dunia, meningkatkan permukaan laut dan menyebabkan
pencairan es di daerah yang lebih dingin dan gunung es. Akibatnya
terjadi perpindahan bahkan hilangnya habitat bagi sebagian spesies
hewan. Spesies tanaman di daratan maupun perairan juga ikut terkena
dampak khususnya terhadap perubahan suhu.
c. Hujan asam
Gas berbahaya seperti Nitrogen Oksida dan Sulfur Oksida dilepaskan
ke atmosfer selama pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak bumi
dan batu bara. Saat hujan, tetesan air bergabung dengan polutan udara
ini menjadi asam dan kemudian jatuh ke tanah dalam bentuk hujan
asam. Hujan asam dapat menyebabkan kerusakan besar pada manusia,
hewan dan tanaman. Baca juga: Tak Hanya Penyakit Serius, Polusi
Udara Juga Sebabkan Rambut Rontok
d. Eutrofikasi
Eutrofikasi adalah kondisi di mana sejumlah besar nitrogen dalam
beberapa polutan bahan kimia berkembang di permukaan laut.
Akibatnya, muncul ganggang yang berdampak buruk pada spesies
ikan, tanaman dan hewan.
e. Efek negatif pada satwa liar
Sama seperti manusia, hewan juga terkena dampak buruk akibat polusi
udara. Bahan kimia beracun di udara memaksa spesies satwa liar
pindah ke tempat baru. Polutan beracun mengendap di atas permukaan
air dan juga dapat memengaruhi hewan laut.
f. Penipisan lapisan ozon
Ozon ada di stratosfer bumi dan berfungsi melindungi manusia dari
sinar ultraviolet (UV) yang berbahaya. Lapisan ozon yang menipis
berakibat tembusnya sinar UV ke bumi dan menyebabkan masalah
kulit dan mata.
3 Dampak Pencemaran Tanah
a. Polusi tanah
Pencemaran pada tanah akan menyebabkan lapisan atas tanah rusak.
Penyebabnya, penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, erosi tanah
dan tindakan pengendalian hama. Polusi tanah berakibat pada
hilangnya lahan subur untuk pertanian, berkurangnya tutupan hutan,
dan berkurangnya makanan ternak yang digembalakan. Selain
rusaknya tanah, polusi tanah juga menyebabkan hilangnya humus, air
tanah menjadi beracun, dan lainnya. \
b. Perubahan pola iklim
Efek pencemaran tanah sangat berbahaya, menyebabkan hilangnya
keseimbangan ekosistem. Tanah tercemar secara langsung atau tidak
langsung akan mempengaruhi pola iklim. Masalah yang dihadapi
adalah peningkatan suhu, aktivitas cuaca yang tidak pada musimnya,
hujan asam dan lainnya.
c. Dampak negatif ke lingkungan
Ketika penggundulan hutan dilakukan maka tutupan pohon terganggu
lalu menyebabkan ketidakseimbangan yang curam dalam siklus hujan.
Siklus hujan akan terganggu dengan berkurangnya tutupan hijau.
Pohon dan tanaman membantu menyeimbangkan atmosfer.
Terganggunya keseimbangan tersebut menyebabkan pemanasan
global, efek rumah kaca, curah hujan tidak teratur, banjir bandang dan
lainnya.
d. Dampak negatif pada kesehatan manusia
Manusia dapat mengalami konsekuensi negatif yang dapat
memengaruhi kualitas hidup dan kesehatan. Bahan kimia beracun
mencapai tubuh manusia melalui bahan makanan bila ditanam di tanah
yang tercemar. Bila terpapar limbah dari air yang tercemar dan tanah
yang terkontaminasi polutan manusia dapat terkena gangguan
pernafasan, penyakit kulit hingga kanker.
e. Sebabkan polusi udara
Tempat pembuangan sampah di kota semakin penuh karena
peningkatan limbah sehingga menyebabkan bau tidak sedap.
Pembakaran sampah dan limbah berakibat terjadinya polusi udara.
Tempat pembuangan sampah juga menjadi rumah bagi hewan hama
seperti tikus yang dapat menularkan penyakit ke manusia.
f. Dampak negatif pada satwa liar
Mengganggu keharmonisan tanah berarti mengganggu habitat hewan-
hewan dan tanaman yang menyebabkan makhluk hidup nyaris punah.
Tanah tercemar mengakibatkan hewan-hewan terpaksa menjauh ke
wilayah baru untuk mencari makan dan tempat berlindung. Hewan-
hewan menghadapi risiko mati bila tidak berhasil menyesuaikan diri.
Akibatnya beberapa spesies berada di ambang kepunahan.
Pembuangan bahan kimia di darat juga berbahaya bagi ekosistem
sebab dapat dikonsumsi hewan dan tanaman sehingga masuk ke dalam
ekosistem. Proses ini disebut biomagnifikasi dan merupakan ancaman
serius bagi ekologi.
g. Peningkatan risiko kebakaran
Kondisi kering yang diciptakan polutan di tanah justru mempermudah
terjadinya kebakaran hutan. Api dapat tumbuh membesar dengan cepat
karena kondisi kering dan pelebaran lahan yang tercemar.
h. Mengganggu aktivitas wisata
Sebuah daerah akan kehilangan daya tarik bila tempat pembuangan
sampah tidak dikelola dengan baik. Akibatnya, pemerintah daerah
setempat akan kehilangan pendapatan.
DAFTAR PUSTAKA

Arum Sutrisni Putri 2020, Pengertian Pencemaran Lingkungan dan Jenis-jenisnya.


Site Default 2016, Pencemaran Lingkungan : Pencemaran Air, Udara dan Tanah.
Desy Fatma 2016, Ciri-ciri Pencemaran Air dan Penjelasannya.
Kidhot Kasjuaji 2018, Ciri-ciri Tanah Tercemar.
Farah 2016, Sumber-sumber pencemaran air dan tanah.
Tiyas 2019, Pencemaran Tanah.
Intan Nurilade 2016, Baku dan mutu lingkungan.
Virgina Maulita Putri 2019, Dampak Buruk Pencemaran Air Terhadap Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai