EKOLOGI UMUM
PERCOBAAN IV
NIM : H41114504
KELOMPOK : 6 (ENAM)
JENNYTA DHEWI DT
PENDAHULUAN
manusia. Akan tetapi disisi lain, kemajuan ini dapat pula berdampak pada
lingkungan hidup yag pada akhirnya berdampak terhadap manusia (Yusuf, 2008).
Lingkungan terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Jika komponen biotik
berada dalam komposisi yang proporsional antara tingkat trofik dengan komponen
artinya lingkungan menjadi tidak seimbang jika terjadi perubahan yang melebihi
Hal ini diakibatkan oleh aktivitas manusia yang telah mengubah lingkungan yang
tadinya nyaman menjadi tidak nyaman. Setiap hari kita berinteraksi dengan asap
rokok, asap kendaraan, suara bising, dan limbah detergen. Lingkungan manusia
Suatu proses pasti dihasilkan limbah yang dapat berupa limbah rumah
tangga, yang kehadirannya pada waktu dan tempat tertentu yang tidak
pengaruh limbah organik terhadap kualitas air dengan beberapa sumber yang
berbeda.
1. Untuk mengetahui kualitas air dari beberapa sumber yang berbeda, dengan
Perairan dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 Maret 2014 pukul 14.00-17.00 WITA
TINJAUAN PUSTAKA
Polusi domestik atau polusi akibat aktivitas rumah tangga yang dapat
berupa sampah, sisa makanan, sabun, detergen dan bahan tinja, dimana ini mudah
diuraikan oeh mikroba air dengan menggunakan oksigen terlarut dalam air. Pada
umumnya air yang tercemar mempunyai kandungan O2 sangat rendah, hal ini
disebabkan oleh oksigen terlarut dalam air diserap oleh mikroorganisme untuk
atau menjadi menjadi bahan yang mudah menguap. Semakin tinggi aktivitas
mikroba menguraikan bahan organik makin cepat kandungan O2 dalam air habis,
sehingga dapat dikatakan bahwa kestabilan relatif dari air tadi rendah atau kecil
(Umar, 2014) .
atmosfer bumi yang berasal dari kegiatan alami dan aktivitas manusia. Sumber
dan industri.
danau dan sungai, serta perairan laut. Sumber pencemaran air, misalnya
minyak.
manusia adalah pencemaran suara. Bunyi atau suara yang dapat mengganggu
pencemaran.
langsung dan sumber tidak langsung. Sumber langsung adalah buangan (effluent)
yang berasal dari sumber pencemarnya yaitu limbah hasil pabrik atau limbah dari
hasil kegiatan domestik berupa buangan hasil cucian atau sampah, pencemaran
terjadi karena buangan ini langsung dibuang ke badan air (sistem) seperti sungai,
kontaminan yang masuk melalui air tanah akibat adanya pencemaran pada air
(Yusuf, 2008).
Air yang aman adalah air yang sesuai dengan kriteria bagi peruntukan air
tersebut. Misalnya kriteria air yang dapat diminum secara langsung (air kualitas
A) mempunyai kriteria yang berbeda dengan air yang dapat digunakan untuk air
baku air minum (kualitas B) atau air kualitas C untuk keperluan perikanan dan
peternakan dan air kualitas D untuk keperluan pertanian serta usaha perkotaan,
Pencemaran pada air ini banyak di pengaruhi oleh limbah rumah tangga.
perkotaan. Sungai yang tercemar deterjen, sampah organik, bahan kimia dari
perusahaan, bahan yang mudah tercemar dan susah diuraikan dan anorganik yang
oksigen dalam air dapat berkurang. Jika kadar oskigen suatu perairaan turun
sampai kurang dari 5 mg/liter, maka kehidupan biota air seperti ikan terancam
(Lina, 1985).
Pencemaran air terjadi apabila dalam air terdapat berbagai macam zat atau
kondisi (misalnya panas) yang dapat menurunkan standar kualitas air yang telah
sumber air dikatakan tercemar tidak hanya karena tercampur dengan bahan
pencemar, akan tetapi apabila air tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan tertentu
Sebagai contoh, suatu sumber air yang mengandung logam berat atau
atau sebagai pembangkit tenaga listrik, akan tetapi tidak dapat digunakan untuk
kebutuhan rumah tangga (seperti keperluan air minum, memasak, mandi dan
lainnya dalam penguraian bahan organik di dalam air. BOD (Biologycal Oxygen
Demand) merupakan ukuran jumlah zat organik yang dapat dioksidasi oleh
untuk menetukan kekuatan atau daya cemar air limbah, sampah industri, atau air
yang telah tercemar. BOD biasanya dihitung dalam 5 hari pada suhu 200C. Nilai
BOD yang tinggi dapat menyebabkan penurunan oksigen terlarut tetapi syarat
BOD air limbah yang diperbolehkan dalam suatu perairan di Indonesia adalah
Oksigen terlarut (dissolved oxygen, disingkat DO) atau sering juga disebut
penting dalam analisis kualitas air. Nilai DO yang biasanya diukur dalam bentuk
konsentrasi ini menunjukan jumlah oksigen (O2) yang tersedia dalam suatu badan
air. Semakin besar nilai DO pada air, mengindikasikan air tersebut memiliki
kualitas yang bagus. Sebaliknya jika nilai DO rendah, dapat diketahui bahwa air
badan air mampu menampung biota air seperti ikan dan mikroorganisme
(Sugiharto, 1987).
Air alam mengandung zat padat terlarut yang berasal dari mineral dan
garam-garam yang terlarut ketika air mengalir di bawah atau di permukaan tanah.
Apabila air dicemari oleh limbah yang berasal dari industri pertambangan dan
pertanian, kandungan zat padat tersebut akan meningkat. Jumlah zat padat terlarut
ini dapat digunakan sebagai indikator terjadinya pencemaran air. Selain jumlah,
jenis zat pencemar juga menentukan tingkat pencemaran. Air yang bersih adalah
jika tingkat DO nya tinggi, sedangkan BOD dan zat padat terlarutnya rendah
(Setiawan, 2011).
Percobaan ini lebih difokuskan terhadap jenis pencemaran yang
ditimbulkan polusi domestik pada lingkup perairan. Polusi domestik atau dengan
kata lain limbah yang dihasilkan oleh aktivitas manusia, misalnya limbah rumah
tangga, dalam rumah tangga, air digunakan untuk minum, memasak, mencuci, dan
selokan. Selanjutnya, air tersebut mengalir ke sungai, danau, dan laut. Air
buangan rumah tangga atau dikenal sebagai limbah domestik mengandung 95%
sampai 99% air dan sisanya berupa limbah organik . Sebagian dari air buangan
terdiri atas komponen nitrogen, seperti urea dan asam urik yang kemudian akan
terurai menjadi amoniak dan nitrit. Pada perairan yang dimasuki oleh limbah
pesat sebagai akibat banyaknya persediaan nutrien, dan jika persediaan oksigen
METODE PERCOBAAN
III.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah botol sampel, karet
III.2 Bahan
Bahan yang diperlukan untuk percobaan ini adalah label, metylen blue, air
laut jam 12 malam, air laut jam 6 pagi, air selokan, air sungai, air kolam, air
5. Menyimpan di tempat yang gelap dan diamati 1x24 jam selama 12 hari.
Effendi, Hefni, 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Perairan. Kanisius, Yogyakarta.
Lina, 1985. Pengaruh Waktu Inkubasi BOD Pada Berbagai Limbah. Universitas
Indonesia, Jakarta.
Salmin, 2005. Oksigen Terlarut (DO) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD)
sebagai Salah Satu Indikator untuk Menentukan Kualitas Perairan. (Vol. 30)
3. Diakses pada hari Sabtu, tanggal 30 Maret 2015, pukul 21.00 WITA,
Makassar.
III. 1 Hasil
Air Air
Air Air Air Air Air
NO Laut Laut
Selokan PAM Sumur Kolam Sungai
Malam Pagi
1 - - - - - - -
2 + + ++ - - - -
3 ++ ++ ++ - - - +
4 ++ ++ ++ + + + +
5 +++ +++ +++ + + + ++
6 +++ +++ +++ ++ ++ ++ ++
7 +++ +++ +++ ++ ++ ++ +++
8 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++
9 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++
10 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++
11 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++
12 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++
Keterangan:
- = Biru
+ = Jernih kebiruan
++ = Jernih
IV.2 Pembahasan
Polusi domestik atau polusi akibat aktivitas rumah tangga yang dapat
berupa sampah, sisa makanan, sabun, detergen dan bahan tinja, dimana ini mudah
diuraikan oeh mikroba air dengan menggunakan oksigen terlarut dalam air. Pada
umumnya air yang tercemar mempunyai kandungan O2 sangat rendah, hal ini
disebabkan oleh oksigen terlarut dalam air diserap oleh mikroorganisme untuk
atau menjadi menjadi bahan yang mudah menguap. Semakin tinggi aktivitas
mikroba menguraikan bahan organik makin cepat kandungan O2 dalam air habis,
sehingga dapat dikatakan bahwa kestabilan relatif dari air tadi rendah atau kecil
(Umar, 2014) .
Pada percobaan alat yang di gunakan adalah botol selai. Alat lain yang
digunakan yaitu plastik bening dan karet gelang yang digunakan untuk menutup
terjadi terhadap segala jenis air. Dimana mula-mula botol diisi penuh dengan air
kemudian diberi methylen blue sebanyak 2 tetes kemudian ditutup dengan plastik
secara hati-hati agar tidak ada gelembung udara didalam botol yang akan
diperoleh data air laut malam pada hari pertama air berwarna biru, pada hari ke 2-
berwarna biru muda, hari ke 3-4 berwarna jernih kebiruan pada hari ke 5-12 air
menjadi jernh. Pada air laut malam mampu mempertahankan keadaan warnanya
selama 4 hari sehingga BOD yaitu 75% dan diperkirakan hanya mengandung
sedikit saja mikroorganisme, air laut pagi sama halnya dengan air laut malam
yaitu pada hari ke pertama air berwarna biru, pada hari ke 2- berwarna biru muda,
hari ke 3-4 berwarna jernih kebiruan pada hari ke 5-12 air menjadi jernh.
Faktornya hampir sama dengan air laut malam, karena hanya terdapat sedikit
organisme didalam air, air selokan yakni pada hari ke pertama air berwarna biru,
pada hari ke 2-4 berwarna jernih kebiruan pada hari ke 5-12 air menjadi jernh.
Air selokan karena tidak mampu mempertahankan dalam waktu yang lama
keadaan awalnya yang berwarna biru. Hal ini disebabkan karena air selokan
yang terkandung dalam air tersebut, air PAM pada hari 1-3 air masih berwarna
biru, pada hari pagi hari ke 4-5 air berubah warna menjadi biru muda, pada hari ke
6-7 air berwarna jernih kebiruan, pada hari ke 8-12 air menjadi jernih sekali. Air
bahwa kestabilan relatif air sangat tinggi. Hal ini diperkirakan bahwa kandungan
Pada air sumur, sama halnya dengan air PAM yaitu pada hari 1-3 air masih
berwarna biru, pada hari pagi hari ke 4-5 air berubah warna menjadi biru muda,
pada hari ke 6-7 air berwarna jernih kebieuan, pada hari ke 8-12 air menjadi jernih
sekali. Air sumur mampu mempertahankan kadar oksigennya selama 7 hari yang
rendah, air kolam juga demikian yaitu pada hari 1-3 air masih berwarna biru, pada
hari pagi hari ke 4-5 air berubah warna menjadi biru muda, pada hari ke 6-7 air
berwarna jernih kebieuan, pada hari ke 8-12 air menjadi jernih sekali. Air sungai
pada hari 1-2 masih berwarna biru, pada hari 3-4 berubah menjadi warna biru
muda, kemudian pada hari 5-6 air berwarna jernh kebiruan dan pada hari ke 7-12
air menjadi jernih sekali. Hal ini karena air sungai memiliki kandungan
sampel air yang paling tercemar dari kedelapan jenis air ini adalah air selokan.
Hal ini disebabkan kandungan/jumlah mikroorganisme dalam air selokan yang
banyak, sehingga makin banyak mikroorganisme dalam air selokan maka makin
mikroba dalam air dan akibatnya nilai BOD nya rendah dan tingkat
terkandung dalam air selokan adalah karena polusi domestik yang terkandung
karena seperti yang kita ketahui bahwa selokan berhubungan langsung dengan
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
1. Air yang paling cepat mengalami perubahan warna dan tingkat kestabilan
relatif yang rendah yaitu air selokan dan air yang paling tinggi tingkat
V.2 Saran
melakukan percobaan.