KELOMPOK 3
NAMA: NIM:
MOH AKBAR MOKOAGOW 01901040010
MOH JASHIR SIMBUANG 01901040012
REDINA A. NAYOAN 01901040017
MOH EGIN S. KOROMPOT 01901040011
NADIVA A. GULAMA 01901040013
NASUTION KANDOLI 01901040014
NIKSON AESONG 01901040015
PUSPITA CAHYANI 01901040016
RENATA P. MOKODONGAN 01901040018
RHENATA C. SUMITO 01901040019
Hanya rasa syukur yang dapat kami sampaikan, sehingga Makalah dengan
judul ” PERAN KOMUNIKATOR DALAM KOMUNIKASI KESEHATAN ”
yang menjadi tugas kuliah ini bisa diselesaikan dengan baik. Kami juga berterima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses menyusun makalah
ini . Semoga Makalah ini dapat berguna buat kita semua.
Demikian dapat kami sampaikan, semoga Makalah ini dapat menjadi salah
satu panduan untuk kita. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
agar Makalah ini dapat lebih ditingkatkan kedepannya.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A.Peran Utama Komunikator
B.Pengertian Persuasi
C. Jenis-Jenis Persuasi
D. Peran Komunikator Berdasarkan Retorika
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber, pengiriman, atau pihak yang mengambil prakarsa untuk
berkomunikasi dengan pihak lain kita sebut komunikator. Peranan
komunikator dalam proses komunikasi kesehatan sangatlah besar, karena
komunikatorlah yang menetapakan peranan dari seluruh unsur komunikasi.
Seorang komunikator kesehatan yang ingin warga masyarakat sadari dan
mau mencuci tangan sebelum makan, yang membuang limbah cucian dan
mandi atau membuang sampah pada tempatnya, harus mampu
mengembangkan diri sabagai penyebar pesan, memanipulasi pesan, memilih
media, menganilisis audiens agar pesan-pesan tersebut dapat mempengaruhi
warga masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Persuasi?
2. Jenis Persuasi
3. Peran Komunikator berdasarkan Retorika
BAB II
PEMBAHASAN
C. Jenis-jenis Persuasi
Contoh yang dikemukakan Huge Rank sebagai mana dia tunjukan
dalam model Persuasi. Kata teori ini, seorang komunikator dapat melakukan
persuasi dengan baik jika memanfaatkan dua titik untuk mencapi tujuannya,
yaitu:
Taktik intensify, di mana komunikator melakukan intensity atau
meningkatkan kualitas dan kuantitas pesan yang ingin menghasilkan
pengaruh tertentu dan
Etos
Kata Aristoteles, jika anda adalah komunikan maka anda akan dipengaruhi
oleh seorang pembicara hanya karena dia menampilkan diri sebagaai
seorang yang dilihat dan dirasakan audiens sebagai orang
(sumber,pengirim,komunikator) yang:
· Intelegence- komunikator yang tampil sebagai seorang yang pandai atau
cakap , percaya diri, mengetahui fakta, berbicara yang jelas, berdiri atau
menunjukkan postur tubuh yang cakap.
Karakter- komunikator yang tampil dengan karakter yang jujur, adil,
memiliki reputasi sehingga kita merasa orang itu berkata benar dan jujur.
· Goodwill – audiens juga lebih percaya kepada komunikator yang
menunjukan kemauan baik, pernyataan yang pasti, kontak mata, gerakan
yang meyakinkan, ada kesan melindungi kita.
Pathos
Pathos brkaitan dengan emosi, artinya bagaimana seorang komunikator
mampu menampilkan daya tarik emosional sehingga mampu
membangkitkan perasaan komunikan. Kemampuan itu ditunjukan oleh
manipulasi:
Making and cahning – anger > mampu memuat komunikan merasa sejuk
dan marah.
· Love – hate > mampu membuat komunikan mencintai dan membenci.
Fear – confidence > mampu membuat komunikan merasa malu atau
membangkitkan keberanian.
· Indignation – envy > mampu membangkitkan rasa berkuasa atau
kehilangan kekuasaan/pengaruh.
· Admiration – envy > mampu membangkitkan semangat kerja atau
mendorong orang lain bekerja keras atau tidak bekerja keras.
Logos
Berkaitan dengankemampuan komunikaator yang secara intelek (cerdik atau
pandai) mengatakan sesuatu secara rasional dan argumentative, misalnya
menyampaikan informasi dengan dukungan data statistic, memberikan
contoh-contoh, atau dengan kesaksian-kesaksian (Larson,1986:28:30).
Logos, Meliputi:
· Invention – kemampuan menyampaikan sebuah informasi yang
menampilkan hokum-hukum logika (masuk akal)
· Arrangement – kemampuan menyampaikan sebuah topik informasi
secara sederhana sesuai dengan posisi komunikator.
· Style – kemampuan menampilkan gaya berbicara yang menyenangkan
komunikan.
· Memory – kemampuan menampilkan informasi dngan gambaran
sesuatu informasi yang diingat dan informasi itu berkaitan dengan apa yang
anda ucapkan.
· Delivery – kemampuan berbicara efektif. (Zwell, 2000; 20-24).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Peranan komunikator dalam proses komunikasi kesehatan sangatlah besar, karena
komunikatorlah yang menetapakan peranan dari seluruh unsur komunikasi.
Saran
Seorang komunikator kesehatan harus mampu mengembangkan diri sabagai
penyebar pesan, memanipulasi pesan, memilih media, menganilisis audiens agar
pesan-pesan tersebut dapat mempengaruhi warga masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA