Oleh :
Kelompok 3
DAFTAR ISI................................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................3
PENDAHULUAN........................................................................................................3
A. Latar Belakang...................................................................................................3
B. Tujuan................................................................................................................3
C. Manfaat..............................................................................................................4
BAB II..........................................................................................................................5
TINJAUAN TEORI......................................................................................................5
KOMUNIKASI EFEKTIF............................................................................................5
B. Fungsi Komunikasi............................................................................................6
C. Tujuan Komunikasi...........................................................................................6
D. Unsur-unsur Komunikasi...................................................................................6
F. Hambatan Komunikasi......................................................................................9
BAB III.......................................................................................................................12
Kesimpulan.............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................13
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan proses yang menjadi dasar pertama
memahami hakikat manusia. Dikatakan sebagai proses karena ada aktivitas
yang melibatkan peranan banyak elemen atau tahapan yang meskipun
terpisah-pisah, Namun semua tahapan ini saling terkait sepanjang waktu.
Contoh dalam percakapan yang sederhana saja selalu ada langkah seperti
penciptaan pesan, pengiriman, penerimaan, dan interpretasi terhadap pesan.
Menurut penelitian 75% waktu manusia digunakan setiap harinya
untuk berkomunikasi. Baik itu berkomunikasi dengan orang lain bahkan
berkomunikasi dengan diri sendiri atau lebih dikenal dengan istilah self talk.
Penelitian yang lain lagi menyatakan bahwa manusia, terutama perempuan
harus mengeluarkan 20 ribu kata setiap harinya untuk berkomunikasi, atau
sekedar mengeluarkan uneg-uneg atau permasalahan atau bahkan hal sepele
yang dipikirkannya. Jika tidak, maka tekanan batin akan menghantui karena
kemudian akan menjadi penyakit.
Kompetensi komunikasi menentukan keberhasilan dalam membantu
penyelesaian masalah kesehatan pasien. Komunikasi yang efektif dapat
mengurangi keraguan pasien, serta menambah kepatuhan dari pasien (Liow,
Himpong and Waleleng, 2020). Membicarakan masalah komunikasi atau
berbicara, maka komunikasi seperti apakah yang efektif sehingga masing-
masing pihak yang melakukan komunikasi mampu menerima pesan dan
mengirimkan kembali dalam bentuk tanggapan atau respon.
Komunikasi memainkan peran yang penting dalam membangun
hubungan intim antarpribadi. Agar tercapainya tujuan komunikasi yaitu
terwujudnya hubungan baik antara komunikator dan komunikan di perlukan
adanya sikap saling memahami. Komunikasi interpersonal (antarpribadi)
merupakan salah satu komunikasi yang kerap digunakan dalam keseharian.
Komunikasi interpersonal dapat ditemukan dalam konteks antar dua orang,
keluarga maupun kelompok kecil atau organisasi (Setyorini, 2019)
3
B. Tujuan
Tujuan dilakukannya adalah untuk mengetahui mengenai komunikasi efektif
antara pasien dengan keluarga
C. Manfaat
Memberikan pengetahuan dan informasi mengenai komunikasi efektif antara
pasien dengan keluarga
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
KOMUNIKASI EFEKTIF
5
B. Fungsi Komunikasi
Fungsi Komunikasi, yaitu :
1. Mencapai pengertian satu sama lain
2. Membina kepercayaan
3. Mengkoordinir tindakan
4. Merencanakan strategi
5. Melakukan pembagian pekerjaan
6. Berbagi rasa
C. Tujuan Komunikasi
1. Menginformasikan
a. Berita menarik/bermanfaat
b. Data relevan dengan kebutuhan
c. Tidak terlalu banyak kata.
2. Menghibur
a. Humor dapat mengurangi ketegangan
3. Menyentuh emosi
a. Nada suara dan pilihan kata
b. Ungkapkan perasaan Anda
4. Menggerakan untuk bertindak
a. Apa yang Anda inginkan dari lawan bicara
b. Tunjukkan tindakan yang diharapkan dengan jelas
D. Unsur-unsur Komunikasi
1. Komunikator
Seseorang atau kelompok yang menyampaikan pesan kepada orang lain
(komunikan). Komunikator disebut juga sebagai pembawa berita,
pengirim berita, atau sumber berita dalam hal ini bisa bidan, klien, atau
yang lainnya. Penyampaian pesan dapat berupa lambang, kata, gerak
tubuh, dll.
2. Pesan (Message)
Pesan atau amanat adalah sesuatu yang disampaikan komunikator melalui
lambang, gerakan, atau gagasan kepada orang lain (komunikan). Agar
dapat diterima dengan baik, pesan hendaknya dirumuskan dalam bentuk
yang tepat, disesuaikan, dan dipertimbangkan berdasarkan keadaan
penerima, hubungan pengirim dan penerima, serta waktu komunikasi
6
dilakukan. Pesan yang disampaikan kepada klien dapat berupa nasehat,
dukungan, petunjuk dan yang lainnya.
Faktor-faktor yang membuat suatu pesan menjadi akurat antara lain:
a. Penyampaian pesan, yang bisa disampaikan secara lisan, tatap muka,
langsung, atau tidak langsung.
b. Bentuk pesan, yang dibedakan menjadi tiga yaitu:
1) Informatif, yaitu pemberian sejumlah keterangan dari komunikator
kepada komunikan, kemudian komunikan mengambil kesimpulan
dan keputusan sendiri
2) Persuasif, adalah bentuk pesan yang berupa bujukan untuk
membangkitkan atau memotivasi semangat individu, perubahan
perilaku yang diharapkan atas kesadaran sendiri tanpa paksaan
3) Koersif, yaitu bentuk pesan yang bersifat memaksa dengan
menggunakan sanksisanksi yang bisa berbentuk instruksi,
perintah, dan lain-lain.
3. Komunikan
Komunikan adalah pihak lain yang diajak berkomunikasi yang merupakan
sasaran dalam komunikasi, atau orang yang menerima pesan, berita, atau
lambang. Komunikan bisa perorangan, kelompok, atau organisasi.
4. Media (Channel)
Media atau channel adalah sarana atau alat dalam penyampaian pesan.
Media dapat berupa buku, brosur, pamflet, radio, televisi, OHP, laptop,
lembar catatan klien, rekam medik dan lain-lain.
5. Umpan Balik (Feed Back)
Umpan balik adalah respon yang diberikan oleh komunikan terhadap
pesan yang diterima. Ketika Anda mempelajari feed back (umpan balik),
maka Anda akan mengenal empat bentuk umpan balik dalam komunikasi,
yaitu:
a. Zero umpan balik, yaitu tidak ada kejelasan umpan balik dari
komunikan karena pesan kurang jelas sehingga komunikasi tidak
bermakna. Jadi komunikan tidak memberikan feed back yang bisa
ditafsirkan atau diartikan oleh komunikator.
b. Umpan balik positif yaitu umpan balik dari komunikan dapat
diterima/dimengerti oleh komunikator sehingga komunikasi menjadi
bermakna.
7
c. Umpan balik netral yaitu tanggapan yang diberikan oleh komunikan
tidak mempunyai relevansi dengan pesan yang disampaikan.
d. Umpan balik negative yaitu respon kemunikan tidak mendukung
komunikator, tidak setuju, atau mengkritik.
(Handajani, 2016)
8
penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk
menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu audio
visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat
diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa
pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh
penerima pesan.
4. Clarity
Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum
keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan (clarity) dari pesan itu
sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai
penafsiran yang berlainan. Karena kesalahan penafsiran atau pesan yang
menimbulkan berbagai penafsiran akan membawa dampak yang tidak
sederhana. Clarity dapat pula berarti keterbukaan atau transparansi. Dalam
berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang
ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya
(trust) dari penerima pesan atau anggota tim kita. Karena tanpa
keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan
menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita.
5. Humble
Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap
rendah hati (humble). Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan
hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain yang
biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Pada intinya
sikap rendah hati meliputi antara lain sikap yang penuh melayani (dalam
bahasa pemasaran Customer-first Attitude), sikap menghargai, mau
mendengar dan menerima kritik, tidak sombong dan memandang rendah
orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut
dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih
besar.
(Handajani, 2016)
F. Hambatan Komunikasi
Hambatan atau gangguan komunikasi dapat terjadi pada semua
elemen atau unsur unsur yang mendukungnya, termasuk faktor lingkungan di
mana komunikasi itu terjadi. Sejumlah hambatan dapat memperlampat atau
9
mengacaukan komunikasi yang efektif menurut Deddy Mulyana (2005)
dalam buku (Harahap and Putra, 2019), hambatan tersebut, antara lain:
1. Penyaringan (filtering)
Penyaringan mengacu pada manipulasi informasi secara sengaja oleh
pengirim berita sehingga informasi tersebut akan tampak lebih
menyenangkan bagi penerima informasi.
2. Perspektif selektif
Permasalahan ini dapat muncul karena si penerima informasi, dalam
proses komunikasi, melihat dan mendengar sesuatu dengan selektif
berdasarkan pada kebutuhan, motivasi, pengalaman, latar belakang, dan
karakteristik kepribadian lainnya. Penerima informasi juga dipengaruhi
oleh kepentingan dan harapan harapannya dalam proses komunikasi
ketika ia menerjemahkan informasi.
3. Gaya Gender
Laki laki maupun perempuan menggunakan komunikasi lisan untuk
alasan yang berbeda. Sehingga konsekuensinya, jenis kelamin menjadi
hambatan bagi komunikasi yang efektif antara kedua jenis kelamin
tersebut.
4. Emosi
Perasaan penerima informasi pada saat penerimaan pesan komunikasi
akan sangat memengaruhi cara seseorang menafsirkannya. Pesan yang
sama tatkala diterima pada saat kondisi sedang marah atau bingung akan
ditafsirkan berbeda pada saat seseorang tersebut dalam keadaan senang.
5. Bahasa
Kata kata mempunyai arti yang berbeda bagi orang yang berbeda pula.
Usia, pendidikan, dan latar belakang budaya adalah tiga dari sekian
banyak variabel yang jelas sangat memengaruhi bahasa yang digunakan
oleh seseorang dan definisi yang diberikannya pada kata kata. Para
pengirim informasi cenderung berasumsi bahwa kata kata dan istilah
istilah yang mereka gunakan memiliki arti yang samadengan yang
dipahami oleh si penerima informasi. Asumsi ini sering tidak tepat.
6. Petunjuk nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah cara yang penting bagi seseorang dalam
menyampaikan pesan. Namun, komunikasi nonverbal selalu diiringi oleh
komunikasi lisan. Selama bersesuaian, keduanya akan saling
10
menguatkan. Ketika kata-kata pimpinan menunjukkan bahwa dia marah,
nada suara, dan gerakan tubuhnya menunjukkan kemarahan,jadi dapat
disimpulkan secara tepat bahwa dia sedang marah. Namun demikian,
ketika petunjuk nonverbal tidak bersesuaian dengan pesan lisan, maka
penerima informasi akan bingung dan pesan akan menjadi tidak jelas.
BAB III
11
Kesimpulan
Kompetensi komunikasi menentukan keberhasilan dalam membantu
penyelesaian masalah kesehatan pasien. Komunikasi yang efektif dapat
mengurangi keraguan pasien, serta menambah kepatuhan dari pasien.
Membicarakan masalah komunikasi atau berbicara, maka komunikasi seperti
apakah yang efektif sehingga masing-masing pihak yang melakukan
komunikasi mampu menerima pesan dan mengirimkan kembali dalam bentuk
tanggapan atau respon.
Komunikasi memainkan peran yang penting dalam membangun
hubungan intim antarpribadi. Agar tercapainya tujuan komunikasi yaitu
terwujudnya hubungan baik antara komunikator dan komunikan di perlukan
adanya sikap saling memahami. Komunikasi interpersonal (antarpribadi)
merupakan salah satu komunikasi yang kerap digunakan dalam keseharian.
Komunikasi interpersonal dapat ditemukan dalam konteks antar dua orang,
keluarga maupun kelompok kecil atau organisasi
DAFTAR PUSTAKA
Handajani, S.R. (2016) Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan. 1st edn. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
12
Harahap, R.A. and Putra, F.E. (2019) Buku Ajar Komunikasi Kesehatan. Jakarta:
PRENADAMEDIA GROUP.
13