PAPER
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Teknik Negosiasi Ruang
Dosen Pengampu Drs. Sigit Purnomo, M.Si
Di Susun Oleh:
(01817146416)
1
DAFTAR ISI
Halaman Sampul...................................................................................................
Daftar Isi................................................................................................................i
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang ..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Komunikasi Secara Umum......................................................3
B. Komponen-Komponen dalam Komunikasi...............................................5
C. Pengertian Komunikasi Efektif dalam Humas..........................................6
D. Urgensi Komunikasi Efektif .....................................................................8
E. Tujuan dan Manfaat Komunikasi Efektif dalam Humas...........................8
F. Prinsip Komunikasi Efektif di dalam Kehumasan....................................11
G. Jenis-Jenis atau Bentuk-Bentuk Komunikasi Efektif ...............................13
Daftar Rujukan......................................................................................................20
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen hubungan sekolah dan masyarakat atau yang disebut juga
dengan manajemen humas, merupakan salah satu komponen penting dalam
manajemen sekolah. Manajemen humas merupakan sebuah upaya yang dilakukan
oleh sekolah untuk menciptakan hubungan antara sekolah dan masyarakat melalui
suatu kegiata komunikasi yang lebih terarah antara sekolah dan masyarakat dan
saling menguntungkan diantara kedua belah pihak yang tujuan utamanya adalah
meningkatkan mutu pendidikan.
Kegiatan humas merupakan kegiatan yang sangat penting dalam
menunjang peningkatan mutu sekolah atau lembaga pendidikan, sehingga sekolah
secara aktif dan terstruktur akan merencanakan usaha untuk melakukan
pengkomunikasian kepada masyarakat internal maupun eksternal, guna sekolah
mendapat dukungan penuh dari masyarakat. Selain mendapat dukungan dari
masyarakat, sekolah akan dengan mudah untuk menyamakan persepsi dari
progam sekolah terhadap masyarakat, sehingga tidak akan terjadi perbedaan
persepsi diantara sekolah dan masyarakat.
Komunikasi merupakan komponen terpenting dalam kegiatan humas,.
Komunikasi adalah merupakan kegiatan penyampaian pesan, maksud dan
keinginan dari seseorang kepada orang lain yang bertujuan untuk memberitahu,
menyampaikan maksud, dan mengubah cara pandang orang lain terhadap suatu
hal. Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi dalah humas
sangat penting dilakukan agar maksud dan tujuan dari progam pendidikan yang
direncanakan oleh pihak sekolah dapat diterima dengan baik oleh pihak
masyarakat.Untuk menyamakan persepsi dan pandangan antara pihak sekolah
dengan masyarakat, maka di dalam manajemen humas perlu adanya sebuah
komunikasi efektif.Komunikasi efektif merupakan kegiatan penyampaian pesan
yang pengaruh dan hasil dari kegiatan pengkomunikasian dapat tepat sasaran atau
tepat pada tujuan dari kegiatan pengkomunikasian.
Oleh sebab itu, di dalam makalah ini kami akan menyajikan materi yang
membahas mengenai “Komunikasi Efektif daam Kehumasan Pendidikan”.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apapengertian komunikasi secara umum?
2. Apa saja yang termasuk dalam komponen-komponen dalam komunikasi?
3. Apa pengertian komunikasi efektif dalam humas?
4. Apa urgensi komunikasi efektif ?
5. Bagaiman tujuan dan manfaat komunikasi efektif dalam humas?
6. Apa Prinsip komunikasi efektif di dalam kehumasan?
7. Apa jenis-jenis atau bentuk-bentuk komunikasi efektif?
C. Tujuan
1. Memahami pengertian komunikasi secara umum.
2. Mengetahui komponen-komponen dalam komunikasi.
3. Memahami pengertian komunikasi efektif dalam humas.
4. Memahami urgensi komunikasi efektif.
5. Memahami tujuan dan manfaat komunikasi efektif dalam humas.
6. Memahami prinsip komunikasi efektif di dalam kehumasan.
7. Mengetahui jenis-jenis atau bentuk-bentuk komunikasi efektif.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi Secara Umum
Istilah komunikasi dalam bahaa inggris adalah communication
berasal dari kata Latin communication , dan bersumber kata communis
yang berarti sama. Sama disini berate bahwa sesuatu itu merupakan sama
makna. Jadi apabila 2 orang terlibat dalam komunikasi maka akan
berlangsung kesamaan makna mengenai apa yang sedang dibicarakan.
Kegiatan komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan makna
antara dua pihak yang terlibat dalam komunikasi. Kegiatan komunikasi
dikatakan komunikatif apabila kedua belah pihak selain mengerti bahasa
yang digunakan, juga mengerti tentang apa makna dari bahan yang
disampaikan. Namun, pengertian komunikasi tersebut masih bersifat dasar,
dalam arti bahwa komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan
makna antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena kegiatan
informasi tidak hanya jnformatif , yakni agar orang lain mengetaui dan
mengerti tentang apa yang maksud dari kegiatan komunikasi, tetapi juga
persuasive,yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau
keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan yang sesuai dengan
tujuan dari kegiatan komunikasi. Ada beberapa definisi mengenai
komunikasi, yaitu:
1. Menuru Harold Laswell dalam Liliweri(2014: 359), komunikasi adalah
proses menggambarkan siapa, mengatakan apa, dengan cara apa,kepada
siapa, dengan efek apa.
2. Komunikasi merupakan rangkaian proses pertukaran informasi, gagasan,
dan perasaan.
3. Komunikasi adalah pernyataan yang efektif, pertukaran pesan dari
narasumber kepada pendengar atau pemerhati.
4. Pengertian komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy adalah suatu
proses dalam menyampaikan pesan dari seseorang kepadaorang lain
dengan bertujuan untuk memberitahu, mengeluarkan pendapat,
mengubah pola sikap atau perilaku baik langsung maupuntidak langsung.
3
4
Dari definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah
suatu aktifitas pemberian informasi atau pertukaran informasi kepada orang lain
yang bertujuan untuk memberitahu, menyampaikan, mengeluarkan pendapat, dan
mengubah pola sikap atau perilaku penerima informasi. Komunikasi juga
merupakan suatu proses interaksi antara dua orang atau lebih dalam sebuah
kelompok, organisasi atau masyarakat yang bertujuan untuk mengubah pola
perilaku maupun persepsi mereka.
Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan
atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh
yang positif atau menimbulakan efek positif tertentu yang diharapkan.
Komunikasi sendiri memiliki beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut:
1. Perubahan sikap(attitude change)
Artinya, informasi dari kegiatan komunikasi yang telah berlangsung,
diharapkan mampu membuat sikap seseorang berubah yang positif.
2. Perubahan pendapat(opinion change)
Artinya, melalui pemberian informasi tentang suatu hal, maka diharapkan
mampu merubah persepsi ataupun pendapat seseorang tentang hal
tersebut dan pastinya perubahan persepsi yang positif.
3. Perubahan perilaku(behavior change)
Artinya, kegiatan informasi yang diberikan mampu merubah tanggapan
maupun reaksi individu terhadap suatu hal atau informasi tertentu.
4. Perubahan social(social change)
Artinya, informasi yang diberikan mampu merubah seseorang untuk
lebih inovativ dan kritis.
5
Kegiatan informasi juga berisi tentang informasi-informasi yang sifatnya
baru bagi komunikan, sehingga informasiyang diberikan bersifat
mendidik dan mengubah struktur pengetahuan penerima informasi.
3. Menghibur(to entertain)
Penyampaian informasi oleh komunikator yang berfungsi
menyebarluaskan informasi untuk menghibur, sambil mempengaruhi
penerima informasi.
4. Mempengaruhi(to influence)
Dalam berkomunikasi kepada pihak lain tentu ada maksud maupun
tujuan dari komunikasi tersebut, tujuan dari komunikasi yang dimaksud
adalah untk memepengaruhi orang lain atau komunikan agar mereka
mendukung dan memiliki persepsi yang sama tentang hal apa yang telah
diinformasikan oleh komunikator.
1. Komunikator(communicator)
Seseorang atau kelompok yang bertindak sebagai narasumber dalam
menyampaikan pesan kepada komunikan.
2. Encoding
Merupakan pengalihan gagasan ke dalam pesan.
3. Pesan(message)
Sesuatu yang merupakan informasi penting, yang diberikan kepada
komunikan dalam kegiatan komunikasi.
4. Media(media)
Alat atau sarana dalam menyampaikan informasi pada saat kegiatan
komunikasi berlangsung.
5. Decoding
Merupakan pengalihan pesan ke dalam gagasan(inti pokok informasi).
6
6. Komunikan(communicant)
Merupakan penerima pesan dalam kegiatan komunikasi.
7. Efek(feedback)
Akibat, pengaruh, maupun balikan yang timbul dari kegiatan komunikasi.
8. Gangguan(noise)
Merupakan efek internal atau eksternal akibat dari pengalihan pesan
dalam penyampaian informasi.
9. Bidang pengalaman(field of experience)
Merupakan bidang atau ruang yang menjadi latar belakang informasi dari
komunikator maupun komunikan.
10. Pertukaran makna(shared meaning)
Merupakan bidang atau ruang pertemuan yang tercipta karena
berkomunikasi bersama.
11. Konteks(context)
Merupakan situasi, suasana, atau lingkunagn fisik.
7
pihak dapat saling memahami maksud dari informasi yang dikomunikasikan.
Komunikasi dikatakan efektif apabila pesan yang disampaikan tepat sasaran, serta
antara pengirim pesan dan penerima pesan sama-sama memberikan respons yang
sesuai dengan harapan dan tujuan masing-masing.
8
D. Urgensi Komunikasi Efektif
Manusia berinteraksi melalui komunikasi untuk mengungkapkan sesuatu
demi mencapai tujuan tertentu.Hal tersebut juga berlaku di pendidikan, sekolah
dan masyarakat penting untuk saling berinteraksi untuk meningkatakan mutu
pendidikan.Naim dalam Benty dan Gunawan (2015: 130) mengemukakan bahwa
dalam dunia pendidikan, komunikasi antara pihak sekolah dan masyarakat sangat
penting artinya.Tentunya komunikasi yang dilakukan haruslah efektif agar tujuan
komunikasi dapat tercapai secara optimal.
Menurut Benty dan Gunawan (2015: 130) relasi kedua belah pihak baik
sekolah maupun masyarakat seyogyanya dibangun dengan inisiatif dari pihak
sekolah. Hal ini menurut Naim dalam Benty dan Gunawan (2015) membuka
kemungkinan bagi lahirnya proses komunikasi yang efektif, tersruktur, dan
membawa hasil yang lebih optimal. Komunikasi dikatakan efektif apabila terdapat
aliran informasi dua arah antara komunikator dan komunikan serta informasi
tersebut sama-sama direspon sesuai dengan harapan keduan belah pelaku
komunikan tersebut. Komunikasi yang efektif antara sekolah dan masyarakat
mampu mewujudkan mutu pendidikan yang diinginkan. Komunikasi efektif juga
dapat memperat hubungan antara sekolah dengan masyarakat.
9
Selan dalam Benty dan Gunawan (2015: 131) berpendapat bahwa komunikasi
efektif dalam kaitannya dengan hubungan sekolah dam masyarakat memiliki
manfaat yaitu:
10
3. Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat bagi pihak
komunikan
4. Pesan dapat menggugah kepentingan komunikan yang dapat
menguntungkan
5. Pesan dapat menumbuhkan suatu penghargaan bagi pihak komunikan.
11
5. Budaya, dalam berkomunikasi harus menyesuaikan dengan budaya orang
yang diajak berkomunikasi, baik dalam penggunaan bahasa verbal maupun
nonverbal, agar tidak menimbulkan kesalahan persepsi.
Handoko dalam Benty dan Gunawan (2015: 133) mengemukakan bahwa
cara untuk meningkatkan keefektifan dalam komunikasi adalah sebagai berikut.
1. Kesadaran akan kebutuhan komunikasi efektif
2. Penggunaan umpan balik
3. Menjadi komunikator yang lebih efektif
4. Pedoman komunikasi yang baik.
12
penghargaan yang jujur dan tulus.Prinsip menghormati ini harus selalu
dipegang dalam berkomunikasi.
2. Empathy (Empati)
Empathy adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau
kondisi yang tengah dihadapi orang lain, mampu merasakan apa yang
dirasakan oleh orang lain. Komunikasi akan terjalin dengan baik sesuai
kondisi psikologis lawan bicara. Ber-Empati harus menempatkan diri
sebagai pendengar yang baik, bahkan sebelum orang lain mendengarkan
kita.
3. Audible (Dapat Didengar)
Audible mengandung makna pesan yang harus dapat didengarkan dan
dimengerti. Untuk itu yang harus dilakukan yaitu,
a. Pertama, pesan harus mudah dipahami, menggunakan bahasa yang
baik dan benar. Hindari bahasa yang tidak dipahami oleh lawan
bicara.
b. Kedua, sampaikan yang penting. Sederhanakan pesan yang ingin
disampaikan. Langsung saja pada inti persoalankarena sebagian besar
orang tidak suka mendengar yang bertele-tele.
c. Ketiga, gunakan bahasa tubuh. Mimik wajah, kontak mata, gerakan
tangan dan posisi badan bisa dengan mudah terbaca oleh lawan bicara.
Tunjukkan kesejatian dengan mengoptimalkan bahasa tubuh dan
pesan.
d. Keempat,gunakan ilustrasi atau contoh. Analogi sangat membantu
dalam penyampaian pesan. Gunakan ilustrasi dan contoh nyata.
3. Clarity (Jelas)
Clarity adalah kejelasan dari pesan yang kita sampaikan. Salah satu
penyebab munculnya salah paham antara satu orang dengan yang lain
adalah informasi yang tidak jelas yang mereka terima. Hindari orang
berspekulasi atau menafsirkan sendiri atas apa yang mereka dengar.
Langkah terbaik sebelum melakukan komunikasi adalah dengan
menetapkan tujuan secara jelas dan perjelas intonasi suara. Sadari bahwa
13
komunikator punya tujuan dalam berkomunikasi dan sampaikan pesan
tersebut dengan suara intonasi suara yang baik.
5. Humble (Rendah Hati)
Sikap rendah hati bukan berarti rendah diri, rendah hati memberikan
kesempatan kepada orang lain untuk berbicara terlebih dahulu dan
komunikator menjadi pendengar yang baik. Sikap ini membangun rasa
hormat dan pada akhirnya mengembangkan respek kepada lawan
bicara.Sikap rendah hati seperti ini memberikan pamor positif bahwa
komunikator merupakan tempat yang tepat dalam sebuah komunikasi dua
arah yang saling menguntungkan.
Kunci sukses suatu komunikasi, dalam hal ini komunikasi dalam public
relation sangant tergantung pada prinsip pelaksanaan komunikasi yang efektif.
Dalam kaitanya dengan prinsip komunikasi yang efektif , hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Jenis publik(khalayak).
Khalayak disini yang dimaksud yaitu humas sekolah memperhatikan target
atau sasaran komunikan. Dalam menentukan sasaran ersebut, humas harus
mengetaui masing-masing karakteristik dari publik sasaran humas.
2. Susunan pesan bagaimana yang mudah dapahami dan tepat.
Penyusunan informasi dan penampilanya diusahakan ditampilan dengan
tepat.Artinya, informasi yang diberikan harus mencakup seluruh isi,
menarik dan sederhana, sehingga tidak rumit untuk dipahamai oleh
komunikan.
3. Saluran apa saja yang sesuai dengan sifat publik yang dituju.
Saluran yang dimaksud adalah media yang digunakan dalam
menyampaikan informasi oleh humas.Media disesuaikan dengan keadaan
atau sifat public.
14
Pada suatu proses komunikasi yang efektif diperlukan berbagai macam
model dan media komunikasi yang beragam guna menghadapi berbagai macam
karakteristik orang yang berbeda di dalam dunia pendidikan.
Menurut Terry dalam Benty dan Gunawan (2015: 138) menyatakan bahwa
terdapat lima komunikasi dalam hubungan sekolah dengan masyarakat, yaitu:
1. Komunikasi formal adalah yang dilakukan dalam jalur organisasi yang
formal memiliki wewenang dan tanggung jawab.
2. Komunikasi nonformal adalah komunikasi yang dilakukan di luar jalur
formal secara fungsional.
3. Komunikasi informal adalah komunikasi yang dilakukan karena
terjadinya kontak hubungan antar manusia lebih dominan yang terkait
dengan aspek-aspek kejiwaan, lebih sensitif, dan sentimental.
4. Komunikasi teknis adalah komunikasi yang bersifat teknis yang dapat
dipahami oleh tenaga kerja tertentu.
5. Komunikasi prosedural, komunikasi ini lebih dekat dengan komunikasi
formal.
Selain itu dalam Benty dan Gunawan (2015: 138) menyebutkan ada tiga
jenis model komunikasi utama, yakni:
15
Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu
berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional
adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui
interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain.
3. Model Komunikasi Transaksional
Dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970.Model ini
menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung
secara terus menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi
bersifat transaksional adalah proses kooperatif pengirim dan penerima
sama-sama bertanggung jawab terhadap dampak dan keefektifan
komuikasi yang terjadi. Model traksaksional berasumsi bahwa saat
sesorang terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan,orang tersebut
akan berurusan baik dengan elemen verbal dan non verbal. Dengan kata
lain, peserta komunikasi (komunikator) melakukan proses negosiasi
makna.
16
b. Komunikasi tertulis
Adalah komunikasi yang dilaksanakan dalam bentuk surat dan
dipergunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya singkat dan
jelas yang dipandang perlu untuk ditulis dengan maksud tertentu.
2. Menurut kelangsungannya
a. Komunikasi langsung
Adalah komunikasi yang dilaksanakan secara langsung tanpa
bantuan perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada,
dan tidak dibatasi oleh jarak.
b. Komunikasi tidak langsung
Adalah komunikasi yang dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga
atau bantuan alat-alat ataumedia komunikasi.
3. Menurut ruang lingkupnya
a. Komunikasi internal
Adalah ketika komunikasi yang terjadi berlangsung dalam ruang
lingkup atau lingkungan organisasi atau perusahaan yang terjadi
diantara anggota oganisasi atau perusahaan tersebut saja.
Komunikasi internal dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1) Komunikasi vertikal, yakni komunikasi yang terjadi dalam bentuk
komunikasi dari atasan kepada bawahan.
2) Komunikasi horizontal, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam
ruang lingkup organisasi atau kantor di antara orang-orang yang
mempunyai kedudukan sejajar.
3) Komunikasi diagonal, adalah komunikasi yang terjadi di dalam
ruang lingkup organisasi atau kantor di antara orang-orang yang
mempunyai kedudukan tidak sama pada posisi tidak sejalur
vertikal.
b. Komunikasi eksternal
Yaitu komunikasi yang berlangsung antara organisasi dengan pihak
masyarakat yang ada di luar organisasi tersebut. Komunikasi ini
dapat berbentuk: (1) Eksposisi, pameran, promosi, publikasi dan
sebagainya; (2) Konferensi pers (press release); (3) Siaran televisi,
17
radio, dan sebagainya; (4) Bakti sosial, pengabdian pada masyarakat,
dan sebagainya.
4. Menurut aliran informasinya
a. Komunikasi satu arah (simplex), manakala komunikasi yang
berlangsng dari satu pihak saja (one way communication)
b. Komunikasi dua arah (duplex), ketika komunikasi ini bersifat timbal
balik (two ways communication). Komunikasi ini dapat berbentuk:
1) Komunikasi ke atas, yakni komunikasi yang terjadi dari bawahan
kepada atasan.
2) Komunikasi ke bawah, yakni komunikasi yang terjadi dari atasan
ke bawahan.
3) Komunikasi ke samping, yakni komunikasi yang terjadi diantara
orang yang memiliki kedudukan sejajar.
5. Menurut peranan individunya
a. Komunikasi antara individu dengan individu yang lain, komunikasi
ini terlaksana baik secara nonformal maupun informal, yang jelas
individu yang bertindak sebagai komunikator harus mampu
mempengaruhi perilaku individu yang lain.
b. Komunikasi antar individu dengan lingkungan yang lebih luas,
komunikasi ini terjadi karena individu yang dimaksud memiliki
kemampuan yang tinggi untuk mengadakan hubungan dengan
lingkungan yang lebih luas.
c. Komunikasi antara individu dengan dua kelompok atau lebih,
komunikasi ini terjadi karena individu berperan sebagai perantara
antara dua kelompok atau lebih, sehingga dituntut kemampuan yang
prima untuk menjadi penyelaras yang harmonis.
6. Menurut jumlah yang berkomunikasi
a. Komunikasi intrapersonal, komunikasi ini merupakan komunikasi
dengan diri sendiri baik disadari atau tidak.
b. Komunikasi perseorangan (antar pribadi), komunikasi yang terjadi
secara perseorangan atau individual dengan pribadi tentang masalah
yang bersifat pribadi juga.
18
7. Menurut kemasan pesan
a. Secara verbal, komunikasi dilakukan dengan menyebutkan kata-kata,
yang pengungkapannya dapat dengan lisan atau tertulis.
b. Secara nonverbal, komunikasi ini terlihat dalam ekspresi atau mimik
wajah, gerak tangan, mata dan bagian tubuh lainnya.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi adalah suatu aktifitas pemberian informasi atau pertukaran
informasi kepada orang lain yang bertujuan untuk memberitahu, menyampaikan,
mengeluarkan pendapat, dan mengubah pola sikap atau perilaku penerima
informasi. Komunikasi juga merupakan suatu proses interaksi antara dua orang
atau lebih dalam sebuah kelompok, organisasi atau masyarakat yang bertujuan
untuk mengubah pola perilaku maupun persepsi mereka.
20
DAFTAR RUJUKAN
Liliweri, Alo. 2014. Sosiologi dan Komunikasi Organisas. Jakarta: Bumi Aksara.
Rachmadi, F. 1993. Public Relation dalam Teori dan Praktek: Aplikasi dalam
Badan Usaha Swasta dan Lembaga Pemerintah. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
21