Anda di halaman 1dari 24

KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM KEHUMASAN PENDIDIKAN

PAPER
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Teknik Negosiasi Ruang
Dosen Pengampu Drs. Sigit Purnomo, M.Si

Di Susun Oleh:

Muhammad Faishal Razin

(01817146416)

JURUSAN KOMUNIKASI INFORMASI PUBLIK

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMASI DAN KOMUNIKASI

SEKOLAH TINGGI MULTIMEDIA


YOGYAKARTA

1
DAFTAR ISI

Halaman Sampul...................................................................................................
Daftar Isi................................................................................................................i

Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang ..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2

Bab II Pembahasan
A. Pengertian Komunikasi Secara Umum......................................................3
B. Komponen-Komponen dalam Komunikasi...............................................5
C. Pengertian Komunikasi Efektif dalam Humas..........................................6
D. Urgensi Komunikasi Efektif .....................................................................8
E. Tujuan dan Manfaat Komunikasi Efektif dalam Humas...........................8
F. Prinsip Komunikasi Efektif di dalam Kehumasan....................................11
G. Jenis-Jenis atau Bentuk-Bentuk Komunikasi Efektif ...............................13

Bab III Penutup


A. Kesimpulan ...............................................................................................19

Daftar Rujukan......................................................................................................20

i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen hubungan sekolah dan masyarakat atau yang disebut juga
dengan manajemen humas, merupakan salah satu komponen penting dalam
manajemen sekolah. Manajemen humas merupakan sebuah upaya yang dilakukan
oleh sekolah untuk menciptakan hubungan antara sekolah dan masyarakat melalui
suatu kegiata komunikasi yang lebih terarah antara sekolah dan masyarakat dan
saling menguntungkan diantara kedua belah pihak yang tujuan utamanya adalah
meningkatkan mutu pendidikan.
Kegiatan humas merupakan kegiatan yang sangat penting dalam
menunjang peningkatan mutu sekolah atau lembaga pendidikan, sehingga sekolah
secara aktif dan terstruktur akan merencanakan usaha untuk melakukan
pengkomunikasian kepada masyarakat internal maupun eksternal, guna sekolah
mendapat dukungan penuh dari masyarakat. Selain mendapat dukungan dari
masyarakat, sekolah akan dengan mudah untuk menyamakan persepsi dari
progam sekolah terhadap masyarakat, sehingga tidak akan terjadi perbedaan
persepsi diantara sekolah dan masyarakat.
Komunikasi merupakan komponen terpenting dalam kegiatan humas,.
Komunikasi adalah merupakan kegiatan penyampaian pesan, maksud dan
keinginan dari seseorang kepada orang lain yang bertujuan untuk memberitahu,
menyampaikan maksud, dan mengubah cara pandang orang lain terhadap suatu
hal. Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi dalah humas
sangat penting dilakukan agar maksud dan tujuan dari progam pendidikan yang
direncanakan oleh pihak sekolah dapat diterima dengan baik oleh pihak
masyarakat.Untuk menyamakan persepsi dan pandangan antara pihak sekolah
dengan masyarakat, maka di dalam manajemen humas perlu adanya sebuah
komunikasi efektif.Komunikasi efektif merupakan kegiatan penyampaian pesan
yang pengaruh dan hasil dari kegiatan pengkomunikasian dapat tepat sasaran atau
tepat pada tujuan dari kegiatan pengkomunikasian.
Oleh sebab itu, di dalam makalah ini kami akan menyajikan materi yang
membahas mengenai “Komunikasi Efektif daam Kehumasan Pendidikan”.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apapengertian komunikasi secara umum?
2. Apa saja yang termasuk dalam komponen-komponen dalam komunikasi?
3. Apa pengertian komunikasi efektif dalam humas?
4. Apa urgensi komunikasi efektif ?
5. Bagaiman tujuan dan manfaat komunikasi efektif dalam humas?
6. Apa Prinsip komunikasi efektif di dalam kehumasan?
7. Apa jenis-jenis atau bentuk-bentuk komunikasi efektif?
C. Tujuan
1. Memahami pengertian komunikasi secara umum.
2. Mengetahui komponen-komponen dalam komunikasi.
3. Memahami pengertian komunikasi efektif dalam humas.
4. Memahami urgensi komunikasi efektif.
5. Memahami tujuan dan manfaat komunikasi efektif dalam humas.
6. Memahami prinsip komunikasi efektif di dalam kehumasan.
7. Mengetahui jenis-jenis atau bentuk-bentuk komunikasi efektif.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi Secara Umum
Istilah komunikasi dalam bahaa inggris adalah communication
berasal dari kata Latin communication , dan bersumber kata communis
yang berarti sama. Sama disini berate bahwa sesuatu itu merupakan sama
makna. Jadi apabila 2 orang terlibat dalam komunikasi maka akan
berlangsung kesamaan makna mengenai apa yang sedang dibicarakan.
Kegiatan komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan makna
antara dua pihak yang terlibat dalam komunikasi. Kegiatan komunikasi
dikatakan komunikatif apabila kedua belah pihak selain mengerti bahasa
yang digunakan, juga mengerti tentang apa makna dari bahan yang
disampaikan. Namun, pengertian komunikasi tersebut masih bersifat dasar,
dalam arti bahwa komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan
makna antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena kegiatan
informasi tidak hanya jnformatif , yakni agar orang lain mengetaui dan
mengerti tentang apa yang maksud dari kegiatan komunikasi, tetapi juga
persuasive,yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau
keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan yang sesuai dengan
tujuan dari kegiatan komunikasi. Ada beberapa definisi mengenai
komunikasi, yaitu:
1. Menuru Harold Laswell dalam Liliweri(2014: 359), komunikasi adalah
proses menggambarkan siapa, mengatakan apa, dengan cara apa,kepada
siapa, dengan efek apa.
2. Komunikasi merupakan rangkaian proses pertukaran informasi, gagasan,
dan perasaan.
3. Komunikasi adalah pernyataan yang efektif, pertukaran pesan dari
narasumber kepada pendengar atau pemerhati.
4. Pengertian komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy adalah suatu
proses dalam menyampaikan pesan dari seseorang kepadaorang lain
dengan bertujuan untuk memberitahu, mengeluarkan pendapat,
mengubah pola sikap atau perilaku baik langsung maupuntidak langsung.

3
4
Dari definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah
suatu aktifitas pemberian informasi atau pertukaran informasi kepada orang lain
yang bertujuan untuk memberitahu, menyampaikan, mengeluarkan pendapat, dan
mengubah pola sikap atau perilaku penerima informasi. Komunikasi juga
merupakan suatu proses interaksi antara dua orang atau lebih dalam sebuah
kelompok, organisasi atau masyarakat yang bertujuan untuk mengubah pola
perilaku maupun persepsi mereka.
Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan
atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh
yang positif atau menimbulakan efek positif tertentu yang diharapkan.
Komunikasi sendiri memiliki beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut:
1. Perubahan sikap(attitude change)
Artinya, informasi dari kegiatan komunikasi yang telah berlangsung,
diharapkan mampu membuat sikap seseorang berubah yang positif.
2. Perubahan pendapat(opinion change)
Artinya, melalui pemberian informasi tentang suatu hal, maka diharapkan
mampu merubah persepsi ataupun pendapat seseorang tentang hal
tersebut dan pastinya perubahan persepsi yang positif.
3. Perubahan perilaku(behavior change)
Artinya, kegiatan informasi yang diberikan mampu merubah tanggapan
maupun reaksi individu terhadap suatu hal atau informasi tertentu.
4. Perubahan social(social change)
Artinya, informasi yang diberikan mampu merubah seseorang untuk
lebih inovativ dan kritis.

Sedangkan dalam Effendy(2006:8) menjelaskan mengenai beberapa


fungsi dari kegiatan komunikasi, antara lain sebagai berikut:
1. Menyampaikan informasi(to inform)
Komunikasi merupakan kegiatan pemberidaan informasi kepada pihak
lain, sehingga tujuan dari adanya komunikasi adalah untuk
menyampaikan informasi yang kepada pendengar.
2. Mendidik(to teach)

5
Kegiatan informasi juga berisi tentang informasi-informasi yang sifatnya
baru bagi komunikan, sehingga informasiyang diberikan bersifat
mendidik dan mengubah struktur pengetahuan penerima informasi.
3. Menghibur(to entertain)
Penyampaian informasi oleh komunikator yang berfungsi
menyebarluaskan informasi untuk menghibur, sambil mempengaruhi
penerima informasi.
4. Mempengaruhi(to influence)
Dalam berkomunikasi kepada pihak lain tentu ada maksud maupun
tujuan dari komunikasi tersebut, tujuan dari komunikasi yang dimaksud
adalah untk memepengaruhi orang lain atau komunikan agar mereka
mendukung dan memiliki persepsi yang sama tentang hal apa yang telah
diinformasikan oleh komunikator.

B. Komponen-Komponen dalam Komunikasi


Komponen komponen dalam komunikasi merupakan keseluruhan unsur-
unsur yang ada dalam kegiatan komunikasi.Komponen-komponen ini harus ada
dalam kegiatan komunikasi, karena keseluruhan unsur ini saling memiliki
hubungan. Berikut ini adalah beberapa komponen komunikasi, antara lain:

1. Komunikator(communicator)
Seseorang atau kelompok yang bertindak sebagai narasumber dalam
menyampaikan pesan kepada komunikan.
2. Encoding
Merupakan pengalihan gagasan ke dalam pesan.
3. Pesan(message)
Sesuatu yang merupakan informasi penting, yang diberikan kepada
komunikan dalam kegiatan komunikasi.
4. Media(media)
Alat atau sarana dalam menyampaikan informasi pada saat kegiatan
komunikasi berlangsung.
5. Decoding
Merupakan pengalihan pesan ke dalam gagasan(inti pokok informasi).

6
6. Komunikan(communicant)
Merupakan penerima pesan dalam kegiatan komunikasi.
7. Efek(feedback)
Akibat, pengaruh, maupun balikan yang timbul dari kegiatan komunikasi.
8. Gangguan(noise)
Merupakan efek internal atau eksternal akibat dari pengalihan pesan
dalam penyampaian informasi.
9. Bidang pengalaman(field of experience)
Merupakan bidang atau ruang yang menjadi latar belakang informasi dari
komunikator maupun komunikan.
10. Pertukaran makna(shared meaning)
Merupakan bidang atau ruang pertemuan yang tercipta karena
berkomunikasi bersama.
11. Konteks(context)
Merupakan situasi, suasana, atau lingkunagn fisik.

C. Pengertian Komunikasi Efektif dalam Humas


Kegiatan public relation pada hakikatnya adalah kegiatan
komunikasi.Tetapi berbeda dengan jenis-jenis kegiatan komunikasi lainya,
kegiatan komunikasi dalam public relation yaitu bersifat timbal balik (two-way
traffic).Komunikasi yang sifatnya timbal balik ini sangat pentig dan mutlak harus
ada dalam kegiatan public relation dan terciptanya feedback merupakan tujuan
pokok dalam public relation.Rachmadi(1993: 7) menyebutkan bahwa, Public
relation berfungsi menumbuhkan hubungan baik antara segenap komponen
lembaga dalam rangka memberikan pengertian, menumbuhkan motivasi dan
partisipasi. Semua ini bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan
pengertian dan kemauan baik(goodwill) publiknya serta memperoleh opini public
yang menguntungkan(untuk menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang
baik dengan publik)

Menurut Benty dan Gunawan (2015: 128) komunikasi adalah


penyampaian pesan dari orang satu ke orang lain yang bertujuan untuk
memberikan informasi tertentu. Komunikasi akan dapat berhasil jika kedua belah

7
pihak dapat saling memahami maksud dari informasi yang dikomunikasikan.
Komunikasi dikatakan efektif apabila pesan yang disampaikan tepat sasaran, serta
antara pengirim pesan dan penerima pesan sama-sama memberikan respons yang
sesuai dengan harapan dan tujuan masing-masing.

Komunikasi efektif adalah komunikasi yang bertujuan agar komunikan


dapat memahami pesan yang disampaikan oleh komunikator dan komunikan
memberikan umpan balik yang sesuai dengan pesan.Umpan balik yang sesuai
dengan pesan tidak selalu berupa persetujuan.Komunikan dapat saja memberikan
umpan balik berupa ketidaksetujuan terhadap pesan, yang terpenting adalah
dimengertinya pesan dengan benar oleh komunikan dan komunikator memeroleh
umpan balik yang menandakan bahwa pesannya telah dimengerti oleh komunikan
(Hariyanto, 2013).

Komunikasi antara sekolah dan masyarakat adalah penyampaian pesan


atau informasi baik dari sekolah kepada masyarakat maupun dari masyarakat ke
sekolah untuk menjalin hubungan yang harmonis dan mencapai tujuan bersama.
Komunikasi antara sekolah dan masyarakat dikatakan efektif apabila pesan yang
disampaikan dapat saling dipahami, baik sekolah maupun masyarakat sama-sama
memiliki persepsi, respons, dan tujuan yang sama. Komuniksi tersebut dapat
mempererat kerjasama antara kedua belah pihak, dan dapat menjalin hubungan
yang harmonis dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan (Benty dan
Gunawan, 2015).
Rumanti (2004) menyebtkan bahwa, komunikasi efektif harus
direncanakan dengan memperhatikan situasi, waktu, tempat, dan pendegarnya.
Untuk membantu supaya komunikasi kita bisa efektif ada beberapa ketentuan
untuk memudahkannya. Hal tersebut merupakan persyaratan dasar dalam
berkomunikasi yaitu:

1. Kemampuan mengamati dan menganalisi persoalan;


2. Kemampuan menarik perhatian;
3. Kemampuan mempengaruhi pendapat;
4. Kemampuan menjalin hubungan dan suasana saling percayai.

8
D. Urgensi Komunikasi Efektif
Manusia berinteraksi melalui komunikasi untuk mengungkapkan sesuatu
demi mencapai tujuan tertentu.Hal tersebut juga berlaku di pendidikan, sekolah
dan masyarakat penting untuk saling berinteraksi untuk meningkatakan mutu
pendidikan.Naim dalam Benty dan Gunawan (2015: 130) mengemukakan bahwa
dalam dunia pendidikan, komunikasi antara pihak sekolah dan masyarakat sangat
penting artinya.Tentunya komunikasi yang dilakukan haruslah efektif agar tujuan
komunikasi dapat tercapai secara optimal.
Menurut Benty dan Gunawan (2015: 130) relasi kedua belah pihak baik
sekolah maupun masyarakat seyogyanya dibangun dengan inisiatif dari pihak
sekolah. Hal ini menurut Naim dalam Benty dan Gunawan (2015) membuka
kemungkinan bagi lahirnya proses komunikasi yang efektif, tersruktur, dan
membawa hasil yang lebih optimal. Komunikasi dikatakan efektif apabila terdapat
aliran informasi dua arah antara komunikator dan komunikan serta informasi
tersebut sama-sama direspon sesuai dengan harapan keduan belah pelaku
komunikan tersebut. Komunikasi yang efektif antara sekolah dan masyarakat
mampu mewujudkan mutu pendidikan yang diinginkan. Komunikasi efektif juga
dapat memperat hubungan antara sekolah dengan masyarakat.

E. Tujuan dan Manfaat Komunikasi Efektif dalam Humas


Komunikasi adalah kunci yang dapat membangun tim yang kuat dan
mendorong kinerja yang lebih baik. Menurut Said dalam Benty dan Gunawan
(2015: 131) tujuan hubungan timbal balik antara sekolah dan masyarakat adalah:

1. Mempertinggi pemahaman masyarakat terhadap program-program


pendidikan, maupun yang telah berjalan ataupun yang tengah atau yang
akan berlangsung.
2. Menjelaskan kepada masyarakat tujuan program-program yang
diselenggarakan.
3. Meningkatkab kerja sama yang telah ada dengan masyarakat.

9
Selan dalam Benty dan Gunawan (2015: 131) berpendapat bahwa komunikasi
efektif dalam kaitannya dengan hubungan sekolah dam masyarakat memiliki
manfaat yaitu:

1. Membantu pembnagunan tim. Membutuhkan seseorang pemimpin yang


baik untuk berkomunikasi kepada setiap individu. Sehingga dengan
menghilangkan rasa takut dan menanamkan kepercayaan dalam
kemampuan mereka melalui komunikasi langsung seorang pemimpin
dapat menciptakan sebuah tim yang dapat unggul. Hal ini dalam hubungan
sekolah dan pihak luar dapat terjalin dengan baik.
2. Menghindari kesalahpahaman. Sehingga dengan komunikasi yang diatur,
banyak kesalahpahaman dan miskomunikasi yang dapat diselesaikan
secara damai. Apabila ada permasalahan yang ada di sekolah agar bisa
tetap dikomunikasikan dengan baik, sehingga dapat meminimalisasi efek
negatif sekolah di mata masyarakat.
3. Membangun hubungan kerjasama antara sekolah dan pihak masyarakat.
Sehingga dengan adanya komunikasi yang berjalan dengan baik satu sama
lain, sekolah dan masyarakat dapat saling bekerjasama.

Demi efektifnya komunikasi, maka pengetahuan secara terperinci tentang


publik yang dituju sangat penting, hal ini berarti sifat dan ciri public yang dituju
di dalam kegiatan public relation harus diketahui. Menurut S.M. Cultif dan Allen
H. Center dalam Rachmadi(1993: 8) menyebutkan bahwa:
“The more carefully define various publics , the more ways of reaching and
influencing them one will discover”(semakin teliti orang menentukan khalayak
yang dituju , semakin banyak ditemukan cara-cara untuk mendekati dan
mepengaruhinya).
Agar komunikasi antara sekolah dan masyarakat dapat berjalan secara
efetif, harus dipenuhi beberapa syarat yaitu sebagai berikut.
1. Menciptakan suasana komunikasi yang menguntungkan
2. Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti

10
3. Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat bagi pihak
komunikan
4. Pesan dapat menggugah kepentingan komunikan yang dapat
menguntungkan
5. Pesan dapat menumbuhkan suatu penghargaan bagi pihak komunikan.

Rachmadi(1993: 29) menyebutkan bahwausaha yang harus


dilaksanankan oleh sekolah agar kegiatan komunikasinya lebih efektif, yaitu
dengan tindakan persuasive. Tindakan persuasive yaitu, suatu tindakan yang
menggarap aspek psikologis secara halus guna membangkitkan kesadaran
individu melalui komunikasi yang informative. Komunikasi yang bersifat
persuasive baik yang dilakukan secara lisan, maupun tertulis atau menggunakan
media lain memerlukan pengetahuan dan persiapan yang matang.
Komunikasi yang efektif dengan cara komunikasi persuasive, memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
a. Informasi yang disampaikan harus di dasarkan pada kebutuhan
khalayak dan sasaran.
b. Komunikator harus selalu berupaya membentuk pendapat yang positif
dari sasaran-sasaran , dengan memberikan rangsangan atau stimulus.
c. Keikutsertaan ini akan merangsang terjadinya perubahan sikap.

Terdapat lima aspek yang perlu dipahami dalam membangun komunikasi


yang efektif yaitu sebagai berikut.
1. Kejelasan, dalam komunikasi harus menggunakan bahasa dan mengemas
informasi dengan jelas, sehingga mudah diterima dan dipahami oleh
komunikan
2. Ketepatan, penggunaan bahasa yang benar dan kebenaran informasi yang
disampaikan
3. Konteks, bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan
keadaan dan lingkungan dimana komunikasi terjadi
4. Alur, bahasa dan informasi yang disajikan harus disusun dengan alur atau
sistematika yang jelas, sehingga pihak yang menerima informasi cepat
tanggap

11
5. Budaya, dalam berkomunikasi harus menyesuaikan dengan budaya orang
yang diajak berkomunikasi, baik dalam penggunaan bahasa verbal maupun
nonverbal, agar tidak menimbulkan kesalahan persepsi.
Handoko dalam Benty dan Gunawan (2015: 133) mengemukakan bahwa
cara untuk meningkatkan keefektifan dalam komunikasi adalah sebagai berikut.
1. Kesadaran akan kebutuhan komunikasi efektif
2. Penggunaan umpan balik
3. Menjadi komunikator yang lebih efektif
4. Pedoman komunikasi yang baik.

Rachmadi(1993: 67) menyebutkan bahwa, efektifitas suatu kegiatan


komunikasi baru tercapai apabila memenuhi setidaknya 5 komponen berikut,
yaitu:
1. Adanya kesamaan kepentingan antara komunikator dengan komunikan.
2. Adanya sikap yang mendukung dari kedua belah pihak.
3. Sikap positif, artinya pikiran atau ide yang diutarakan dapat diterima
sebagai suatu yang mendatangkan manfaat bagi keduanya.
4. Sikap keterbukaan yang ditampilkan oleh kedua belah pihak.
5. Masing-masing pihak mencoba menempatkan diri pada lawan bicaranya.

F. Prinsip Komunikasi Efektif di dalam Kehumasan


Prinsip merupakan asas-asas yang dijadikan pedoman dalam melakukan
suatu hal.Prinsip komunikasi efektif berarti suatu asas atau hal pokok yang
dijadikan landsan untuk melaksanakan kegiatan komunikasi efektif dalam
kehumasan pendidikan.Berikut ini beberapa prinsip yang digunakan dalam
kegiatan komunikasi efektif dalam kehumasan pendidikan, yaitu sebagai berikut:
1. Respect (Respek)
Respect adalah Perasaan Positif atau penghormatan diri kepada lawan
bicara. Komunikator menghargai lawan bicara sama halnya dengan
menghargai diri sendiri. Semua orang ingin dihargai dan dihormati dan
menjadi kebutuhan setiap individu.Dale Carnegie (Ikhtisar.com)dalam
bukunya “How to Win Friends and Influence People”, juga menjelaskan
bahwa rahasia terbesar dalam berurusan dengan manusia adalah

12
penghargaan yang jujur dan tulus.Prinsip menghormati ini harus selalu
dipegang dalam berkomunikasi.
2. Empathy (Empati)
Empathy adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau
kondisi yang tengah dihadapi orang lain, mampu merasakan apa yang
dirasakan oleh orang lain. Komunikasi akan terjalin dengan baik sesuai
kondisi psikologis lawan bicara. Ber-Empati harus menempatkan diri
sebagai pendengar yang baik, bahkan sebelum orang lain mendengarkan
kita.
3. Audible (Dapat Didengar)
Audible mengandung makna pesan yang harus dapat didengarkan dan
dimengerti. Untuk itu yang harus dilakukan yaitu,
a. Pertama, pesan harus mudah dipahami, menggunakan bahasa yang
baik dan benar. Hindari bahasa yang tidak dipahami oleh lawan
bicara.
b. Kedua, sampaikan yang penting. Sederhanakan pesan yang ingin
disampaikan. Langsung saja pada inti persoalankarena sebagian besar
orang tidak suka mendengar yang bertele-tele.
c. Ketiga, gunakan bahasa tubuh. Mimik wajah, kontak mata, gerakan
tangan dan posisi badan bisa dengan mudah terbaca oleh lawan bicara.
Tunjukkan kesejatian dengan mengoptimalkan bahasa tubuh dan
pesan.
d. Keempat,gunakan ilustrasi atau contoh. Analogi sangat membantu
dalam penyampaian pesan. Gunakan ilustrasi dan contoh nyata.
3. Clarity (Jelas)
Clarity adalah kejelasan dari pesan yang kita sampaikan. Salah satu
penyebab munculnya salah paham antara satu orang dengan yang lain
adalah informasi yang tidak jelas yang mereka terima. Hindari orang
berspekulasi atau menafsirkan sendiri atas apa yang mereka dengar.
Langkah terbaik sebelum melakukan komunikasi adalah dengan
menetapkan tujuan secara jelas dan perjelas intonasi suara. Sadari bahwa

13
komunikator punya tujuan dalam berkomunikasi dan sampaikan pesan
tersebut dengan suara intonasi suara yang baik.
5. Humble (Rendah Hati)
Sikap rendah hati bukan berarti rendah diri, rendah hati memberikan
kesempatan kepada orang lain untuk berbicara terlebih dahulu dan
komunikator menjadi pendengar yang baik. Sikap ini membangun rasa
hormat dan pada akhirnya mengembangkan respek kepada lawan
bicara.Sikap rendah hati seperti ini memberikan pamor positif bahwa
komunikator merupakan tempat yang tepat dalam sebuah komunikasi dua
arah yang saling menguntungkan.

Kunci sukses suatu komunikasi, dalam hal ini komunikasi dalam public
relation sangant tergantung pada prinsip pelaksanaan komunikasi yang efektif.
Dalam kaitanya dengan prinsip komunikasi yang efektif , hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut:

1. Jenis publik(khalayak).
Khalayak disini yang dimaksud yaitu humas sekolah memperhatikan target
atau sasaran komunikan. Dalam menentukan sasaran ersebut, humas harus
mengetaui masing-masing karakteristik dari publik sasaran humas.
2. Susunan pesan bagaimana yang mudah dapahami dan tepat.
Penyusunan informasi dan penampilanya diusahakan ditampilan dengan
tepat.Artinya, informasi yang diberikan harus mencakup seluruh isi,
menarik dan sederhana, sehingga tidak rumit untuk dipahamai oleh
komunikan.
3. Saluran apa saja yang sesuai dengan sifat publik yang dituju.
Saluran yang dimaksud adalah media yang digunakan dalam
menyampaikan informasi oleh humas.Media disesuaikan dengan keadaan
atau sifat public.

G. Jenis-Jenis atau Bentuk Komunikasi Efektif

14
Pada suatu proses komunikasi yang efektif diperlukan berbagai macam
model dan media komunikasi yang beragam guna menghadapi berbagai macam
karakteristik orang yang berbeda di dalam dunia pendidikan.

Menurut Terry dalam Benty dan Gunawan (2015: 138) menyatakan bahwa
terdapat lima komunikasi dalam hubungan sekolah dengan masyarakat, yaitu:
1. Komunikasi formal adalah yang dilakukan dalam jalur organisasi yang
formal memiliki wewenang dan tanggung jawab.
2. Komunikasi nonformal adalah komunikasi yang dilakukan di luar jalur
formal secara fungsional.
3. Komunikasi informal adalah komunikasi yang dilakukan karena
terjadinya kontak hubungan antar manusia lebih dominan yang terkait
dengan aspek-aspek kejiwaan, lebih sensitif, dan sentimental.
4. Komunikasi teknis adalah komunikasi yang bersifat teknis yang dapat
dipahami oleh tenaga kerja tertentu.
5. Komunikasi prosedural, komunikasi ini lebih dekat dengan komunikasi
formal.

Selain itu dalam Benty dan Gunawan (2015: 138) menyebutkan ada tiga
jenis model komunikasi utama, yakni:

1. Model Komunikasi Linier


Dikemukakan oleh Claude Shannon dan Werren Weaver pada tahun
1949.Model linier berasumsi bahwa sesorang hanyalah pengirim atau
penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandagan yang sangat sempit
terhadap partisipan-partisipan dalam proses komunikasi. Suatu konsep
penting dalam model ini adalah gangguan (noise), yakni setiap
rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat mengganggu
kecermatan pesan yang disampaikan.
2. Model Interaksional
Dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang
menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara dua
komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah yakni
pengiriman dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim.

15
Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu
berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional
adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui
interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain.
3. Model Komunikasi Transaksional
Dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970.Model ini
menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung
secara terus menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi
bersifat transaksional adalah proses kooperatif pengirim dan penerima
sama-sama bertanggung jawab terhadap dampak dan keefektifan
komuikasi yang terjadi. Model traksaksional berasumsi bahwa saat
sesorang terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan,orang tersebut
akan berurusan baik dengan elemen verbal dan non verbal. Dengan kata
lain, peserta komunikasi (komunikator) melakukan proses negosiasi
makna.

Menurut maisyaroh dalam Benty dan Gunawan (2015: 138-139) bebrapa


cara yang dapat digunakan oleh sekolah untuk melakukan komunikasi efektif
adalah:
1. Memberdayakan orang-orang kunci atau tokoh kunci hubungan sekolah
dan masyarakat.
2. Warga sekolah bersifat terbuka terhadap semua saran dan kritik
masyarakat.
3. Komunikasi dengan masyarakat perlu terus menerus dilakukan.

Berdasarkan uraian diatas, Benty dan Gunawan (2015: 139)


menyimpulkan bahwa suatu komunikasi yang efektif yang dilakukan sekolah
dengan masyarakat dikelompokkan atas
1. Berdasarkan cara penyampaiannya
a. Komunikasi lisan
Adalah komunikasi yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi
oleh jarak, dimana kedua belah pihak dapat bertatap muka.

16
b. Komunikasi tertulis
Adalah komunikasi yang dilaksanakan dalam bentuk surat dan
dipergunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya singkat dan
jelas yang dipandang perlu untuk ditulis dengan maksud tertentu.
2. Menurut kelangsungannya
a. Komunikasi langsung
Adalah komunikasi yang dilaksanakan secara langsung tanpa
bantuan perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada,
dan tidak dibatasi oleh jarak.
b. Komunikasi tidak langsung
Adalah komunikasi yang dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga
atau bantuan alat-alat ataumedia komunikasi.
3. Menurut ruang lingkupnya
a. Komunikasi internal
Adalah ketika komunikasi yang terjadi berlangsung dalam ruang
lingkup atau lingkungan organisasi atau perusahaan yang terjadi
diantara anggota oganisasi atau perusahaan tersebut saja.
Komunikasi internal dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1) Komunikasi vertikal, yakni komunikasi yang terjadi dalam bentuk
komunikasi dari atasan kepada bawahan.
2) Komunikasi horizontal, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam
ruang lingkup organisasi atau kantor di antara orang-orang yang
mempunyai kedudukan sejajar.
3) Komunikasi diagonal, adalah komunikasi yang terjadi di dalam
ruang lingkup organisasi atau kantor di antara orang-orang yang
mempunyai kedudukan tidak sama pada posisi tidak sejalur
vertikal.
b. Komunikasi eksternal
Yaitu komunikasi yang berlangsung antara organisasi dengan pihak
masyarakat yang ada di luar organisasi tersebut. Komunikasi ini
dapat berbentuk: (1) Eksposisi, pameran, promosi, publikasi dan
sebagainya; (2) Konferensi pers (press release); (3) Siaran televisi,

17
radio, dan sebagainya; (4) Bakti sosial, pengabdian pada masyarakat,
dan sebagainya.
4. Menurut aliran informasinya
a. Komunikasi satu arah (simplex), manakala komunikasi yang
berlangsng dari satu pihak saja (one way communication)
b. Komunikasi dua arah (duplex), ketika komunikasi ini bersifat timbal
balik (two ways communication). Komunikasi ini dapat berbentuk:
1) Komunikasi ke atas, yakni komunikasi yang terjadi dari bawahan
kepada atasan.
2) Komunikasi ke bawah, yakni komunikasi yang terjadi dari atasan
ke bawahan.
3) Komunikasi ke samping, yakni komunikasi yang terjadi diantara
orang yang memiliki kedudukan sejajar.
5. Menurut peranan individunya
a. Komunikasi antara individu dengan individu yang lain, komunikasi
ini terlaksana baik secara nonformal maupun informal, yang jelas
individu yang bertindak sebagai komunikator harus mampu
mempengaruhi perilaku individu yang lain.
b. Komunikasi antar individu dengan lingkungan yang lebih luas,
komunikasi ini terjadi karena individu yang dimaksud memiliki
kemampuan yang tinggi untuk mengadakan hubungan dengan
lingkungan yang lebih luas.
c. Komunikasi antara individu dengan dua kelompok atau lebih,
komunikasi ini terjadi karena individu berperan sebagai perantara
antara dua kelompok atau lebih, sehingga dituntut kemampuan yang
prima untuk menjadi penyelaras yang harmonis.
6. Menurut jumlah yang berkomunikasi
a. Komunikasi intrapersonal, komunikasi ini merupakan komunikasi
dengan diri sendiri baik disadari atau tidak.
b. Komunikasi perseorangan (antar pribadi), komunikasi yang terjadi
secara perseorangan atau individual dengan pribadi tentang masalah
yang bersifat pribadi juga.

18
7. Menurut kemasan pesan
a. Secara verbal, komunikasi dilakukan dengan menyebutkan kata-kata,
yang pengungkapannya dapat dengan lisan atau tertulis.
b. Secara nonverbal, komunikasi ini terlihat dalam ekspresi atau mimik
wajah, gerak tangan, mata dan bagian tubuh lainnya.

Berdasarkan beberapa jenis komunikasi yang telah dipaparkan diatas, .


Benty dan Gunawan (2015) maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, komunikasi
antara sekolah dan masyarakat dapat dilakukan secara tertulis maupun lisan, serta
langsung maupun tidak langsung, dan dapat dilakukan dengan menggunakan
media-media tertentu yang tentunya juga disesuaikan dengan sasaran atau keadaan
masyarakat, agar komunukasi yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif.
Benty dan Gunawan (2015: 142) menyebutkan bahwa komunikasi dalam
kehumasan pendidikan dapat diartikan sebagai proses penyampaian informasi dari
sekolah kepada masyarakat mengenai hal tertentu yang mempengaruhi hubungan
kedua belah pihak. Tujuannya adalah untuk menginformasikan tentang program
sekolah ddan meningkatkan partisipasi masyarakat di dalam kegiatan sekolah.

Hubungan antara sekolah dan masyarakat yang harmonis bisa dijadikan


tolak ukur dari tingkat keefektifan sekolah, sehingga sekolah bisa mendapatkan
posisi yang baik di mata masyarakat.Selain itu, pihak sekolah yang melakukan
komunikasi dengan masyarakat luas tanpa membedakan budaya, ras, agama,
ataupun suku serta melakukannya dengan berjangka atau berkesinambungan pun
bisa menjadikannya sekolah yang efektif dan dinilai baik oleh masyarakat.

19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi adalah suatu aktifitas pemberian informasi atau pertukaran
informasi kepada orang lain yang bertujuan untuk memberitahu, menyampaikan,
mengeluarkan pendapat, dan mengubah pola sikap atau perilaku penerima
informasi. Komunikasi juga merupakan suatu proses interaksi antara dua orang
atau lebih dalam sebuah kelompok, organisasi atau masyarakat yang bertujuan
untuk mengubah pola perilaku maupun persepsi mereka.

Komponen komponen dalam komunikasi merupakan keseluruhan unsur-


unsur yang ada dalam kegiatan komunikasi.Komponen-komponen ini harus ada
dalam kegiatan komunikasi, karena keseluruhan unsur ini saling memiliki
hubungan. Komponen tersebut antara lain komunikator, encoding,pesan,media,
decoding, komunikan, efek, gangguan, bidang pengalaman, pertukaran makna,
dan konteks. Komunikasi efektif adalah komunikasi yang bertujuan agar
komunikan dapat memahami pesan yang disampaikan oleh komunikator dan
komunikan memberikan umpan balik yang sesuai dengan pesan.Umpan balik
yang sesuai dengan pesan tidak selalu berupa persetujuan. Komunikan dapat saja
memberikan umpan balik berupa ketidaksetujuan terhadap pesan, yang terpenting
adalah dimengertinya pesan dengan benar oleh komunikan dan komunikator
memeroleh umpan balik yang menandakan bahwa pesannya telah dimengerti oleh
komunikan

Prinsip merupakan asas-asas yang dijadikan pedoman dalam melakukan


suatu hal.Prinsip komunikasi efektif berarti suatu asas atau hal pokok yang
dijadikan landsan untuk melaksanakan kegiatan komunikasi efektif dalam
kehumasan pendidikan. Prinsip yang dimaksud antara lain: respek, empati, dapat
didengar, jelas dan rendah hati.

Jadi kesimpulanya adalah kegiatan komunikasi efektif dalam kehumasan


pendidikan sangat perlu dilakukan untuk menumbuh kembangkan partisipasi
masyarakat dalam meningkatkan kualitas mutu pendidikan.Komunikasi efektif
perlu diterapkan agar komunikasi dapat diterima masyarakat dengan positif.

20
DAFTAR RUJUKAN

Benty, D. D. N. dan Gunawan, I. 2015. Manajemen Hubungan Sekolah dengan


Masyarakat. Malang: Universitas Negeri Malang.

Effendi, O.U. 2006. Ilmu Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hariyanto, S.Y. 2013. Komunikasi Efektif, Empatik, Dan Persuasif. (Online),


(http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/eduk
asi/505-komunikasi-efektif-empatik-dan-persuasif), diakses tanggal 27
Maret 2020.

Ikhtisar. 2013.Prinsip Dasar dalam Komunikasi Efektif.(Online),


(http://ikhtisar.com/prinsip-dasar-dalam-komunikasi-efektif/), diakses
tanggal 27 Maret 2020.

Liliweri, Alo. 2014. Sosiologi dan Komunikasi Organisas. Jakarta: Bumi Aksara.

Rachmadi, F. 1993. Public Relation dalam Teori dan Praktek: Aplikasi dalam
Badan Usaha Swasta dan Lembaga Pemerintah. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.

Rumanti, M. A. 2004. Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktik. Jakarta.


PT Grasindo.

21

Anda mungkin juga menyukai