PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
T. Hani Handoko, Manajemen, Edisi kedua (Yogyakarta: BPFE, 2015), hal. 270.
2
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Edisi kedua (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2014), hal. 20.
3
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Satu Pengantar (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), hal.
55.
4
Ibid., hal. 59.
2
obyek tetapi respon-respon manusia kepada obyek-obyek atau kepada
makna-maknanya.5
Thomas M. Scheidel sebagaimana dikutip oleh Deddy Mulyana
mengatakan bahwa komunikasi bertujuan untuk menyatakan dan
mendukung identitas diri, membangun kontak sosial dengan orang sekitar
dan untuk mempengaruhi orang lain agar merasa, berpikir atau bertindak
seperti yang diinginkan. Namun tujuan berkomunikasi adalah untuk
mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi.6 Rumusan tujuan harus
memuat: khalayak sasaran, cakupan jumlah sasaran dan perubahan perilaku
yang diinginkan.
Beberapa ahli memang memiliki pendapat berbeda-beda tentang
definisi komunikasi karena latar belakang sosio kultur dan pendidikan,
tetapi yang pasti ada titik temu diantara para ilmuwan komunikasi yaitu
komunikasi mencakup perilaku yang disengaja dan diterima.7
5
Muhammad Budyatna, Teori-teori Mengenai Komunikasi Antar Pribadi (Jakarta: Kencana,
2015), hal. 5.
6
Mulyana, Ilmu Komunikasi..., 4.
7
Ibid, 57.
3
Sesutau yang merupakan informasi penting, yang diberikan kepada
komunikan dalam kegiatan komunikasi.
4. Media
Alat atau sarana dalam menyampaikan informasi pada saat kegiatan
informasi berlangsung.
5. Decoding
Merupakan pengalihan pesan kedalam gagasan (inti pokok informasi).
6. Komunikan
Merupakan penerima pesan dalam kegiatan komunikasi.
7. Efek
Akibat, pengaruh, maupun balikan yang timbul dari kegiatan
komunikasi.
8. Gangguan
Merupakan efek internal atau eksternal akibat dari pengalihan pesan
dalam penyampaian informasi.
9. Bidang pengalaman
Merupakan bidang atau ruang yang menjadi latar belakang informasi
dari komunikator maupun komunikan.
10. Pertukaran makna
Merupakan bidang atau ruang pertemuan yang tercipta karena
berkomunikasi bersama.
11. Konteks
Merupakan situasi, suasana, atau lingkungan fisik.
4
lembaga dalam rangka memberikan pengertian, menumbuhkan motivasi dan
partisipasi.8
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang bertujuan agar komunikan
dapat memahami pesan yang disampaikan oleh komunikator dan komunikan
memberikan umpan balik yang sesuai dengan pesan. Umpan balik yang
sesuai dengan pesan tidak selalu berupa persetujuan. Komunikan dapat saja
memberikan umpan balik berupa ketidak setujuan terhadap pesan, yang
terpenting adalah dimengertinya pesan dengan benar oleh komunikan dan
komunikan memperoleh umpan balik yang menandakan bahwa pesannya
telah dimengerti oleh komunikan.
Komunikasi antara sekolah dan masyarakat adalah penyampaian pesan atau
informasi baik dari sekolah kepada masyarakat maupun dari masyarakat ke
sekolah untuk menjalin hubungan yang harmonis dan mencapai tujuan
bersama. Komunikasi antara sekolah dan masyarakat dikatakan efektif
apabila pesan yang disampaikan dapat saling dipahami, baik sekolah
maupun masyarakat sama-sama memiliki persepsi, repons, dan tujuan yang
sama. Komunikasi tersebut dapat mempererat kerjasama antara kedua belah
pihak, dan dapat menjalin hubungan yang harmonis dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan.9
Komunikasi efektif harus direncanakan dengan memperhatikan situasi,
waktu, tempat, dan pendengarnya.10 Untuk membantu supaya komunikasi
kita bisa efektif ada beberapa ketentuan untuk memudahkannya. Hal
tersebut merupakan prasyarat dasar dalam berkomunikasi, yaitu:
1. Kemampuan mengamati dan menganalisa persoalan
2. Kemampuan menarik perhatian
3. Kemampuan mempengaruhi pendapat
4. Kemampuan menjalin hubungan dan suasana saling percaya
8
Rachmadi F, Public Relation dalam Teori dan Praktek: Aplikasi dalam Badan Usaha Swasta dan
Lembaga Pemerintah (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993), 7.
9
Benty D.D.N, dan Gunawan, I. 2015. Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Malang: Universitas Negeri Malang.
10
Rumanti, M.A. 2004. Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktik. Jakarta. PT Grasindo.
5
D. Tujuan dan manfaat komunikasi efektif dalam humas
Komunikasi adalah kunci yang dapat membangun tim yang kuat dan
mendorong kinerja yang lebih baik. Menurut Said dalam Benty tujuan
hubungan timbal balik antara sekolah dan masyarakat adalah:11
11
Benty D.D.N, dan Gunawan, I. 2015. Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Malang: Universitas Negeri Malang
12
Ibid...
6
dengan baik satu sama lain, sekolah dan masyarakat dapat saling
bekerjasama.
13
Rachmadi F, Public Relation dalam Teori dan Praktek: Aplikasi dalam Badan Usaha Swasta
dan Lembaga Pemerintah (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993), 8.
14
Ibid...,29.
7
Komunikasi yang efektif dengan cara komunikasi persuasive, memiliki ciri-
ciri sebagai berikut:
15
Benty D.D.N, dan Gunawan, I. 2015. Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Malang: Universitas Negeri Malang, 133.
8
3. Menjadi komunikator yang lebih efektif
4. Pedoman komunikasi yang baik.
16
Rachmadi F, Public Relation dalam Teori dan Praktek: Aplikasi dalam Badan Usaha Swasta
dan Lembaga Pemerintah (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993), 67.
9
adalah penghargaan yang jujur dan tulus. Prinsip menghormati ini
harus selalu dipegang dalam berkomunikasi.
2. Empathy (Empati)
Empathy adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi
atau kondisi yang tengah dihadapi orang lain, mampu merasakan apa
yang dirasakan oleh orang lain. Komunikasi akan terjalin dengan baik
sesuai kondisi psikologis lawan bicara. Ber-Empati harus
menempatkan diri sebagai pendengar yang baik, bahkan sebelum
orang lain mendengarkan kita.
3. Audible (Dapat Didengar)
Audible mengandung makna pesan yang harus dapat didengarkan dan
dimengerti. Untuk itu yang harus dilakukan yaitu,
a. Pertama, pesan harus mudah dipahami, menggunakan bahasa
yang baik dan benar. Hindari bahasa yang tidak dipahami oleh
lawan bicara.
b. Kedua, sampaikan yang penting. Sederhanakan pesan yang ingin
disampaikan. Langsung saja pada inti persoalankarena sebagian
besar orang tidak suka mendengar yang bertele-tele.
c. Ketiga, gunakan bahasa tubuh. Mimik wajah, kontak mata,
gerakan tangan dan posisi badan bisa dengan mudah terbaca
oleh lawan bicara. Tunjukkan kesejatian dengan
mengoptimalkan bahasa tubuh dan pesan.
d. Keempat, gunakan ilustrasi atau contoh. Analogi sangat
membantu dalam penyampaian pesan. Gunakan ilustrasi dan
contoh nyata.
4. Clarity (Jelas)
Clarity adalah kejelasan dari pesan yang kita sampaikan. Salah satu
penyebab munculnya salah paham antara satu orang dengan yang lain
adalah informasi yang tidak jelas yang mereka terima. Hindari orang
berspekulasi atau menafsirkan sendiri atas apa yang mereka dengar.
Langkah terbaik sebelum melakukan komunikasi adalah dengan
10
menetapkan tujuan secara jelas dan perjelas intonasi suara. Sadari
bahwa komunikator punya tujuan dalam berkomunikasi dan
sampaikan pesan tersebut dengan suara intonasi suara yang baik.
5. Humble (Rendah Hati)
Sikap rendah hati bukan berarti rendah diri, rendah hati memberikan
kesempatan kepada orang lain untuk berbicara terlebih dahulu dan
komunikator menjadi pendengar yang baik. Sikap ini membangun
rasa hormat dan pada akhirnya mengembangkan respek kepada lawan
bicara. Sikap rendah hati seperti ini memberikan pamor positif bahwa
komunikator merupakan tempat yang tepat dalam sebuah komunikasi
dua arah yang saling menguntungkan.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi adalah suatu aktifitas pemberian informasi atau
pertukaran informasi kepada orang lain yang bertujuan untuk
memberitahu, menyampaikan, mengeluarkan pendapat, dan mengubah
pola sikap atau perilaku penerima informasi. Komunikasi juga merupakan
suatu proses interaksi antara dua orang atau lebih dalam sebuah kelompok,
organisasi atau masyarakat yang bertujuan untuk mengubah pola perilaku
maupun persepsi mereka.
Komponen komponen dalam komunikasi merupakan keseluruhan
unsur-unsur yang ada dalam kegiatan komunikasi. Komponen-komponen
ini harus ada dalam kegiatan komunikasi, karena keseluruhan unsur ini
saling memiliki hubungan. Komponen tersebut antara lain komunikator,
encoding,pesan,media, decoding, komunikan, efek, gangguan, bidang
pengalaman, pertukaran makna, dan konteks. Komunikasi efektif adalah
komunikasi yang bertujuan agar komunikan dapat memahami pesan yang
disampaikan oleh komunikator dan komunikan memberikan umpan balik
yang sesuai dengan pesan. Umpan balik yang sesuai dengan pesan tidak
selalu berupa persetujuan. Komunikan dapat saja memberikan umpan
balik berupa ketidaksetujuan terhadap pesan, yang terpenting adalah
dimengertinya pesan dengan benar oleh komunikan dan komunikator
memeroleh umpan balik yang menandakan bahwa pesannya telah
dimengerti oleh komunikan
Prinsip merupakan asas-asas yang dijadikan pedoman dalam
melakukan suatu hal. Prinsip komunikasi efektif berarti suatu asas atau hal
pokok yang dijadikan landsan untuk melaksanakan kegiatan komunikasi
12
efektif dalam kehumasan pendidikan. Prinsip yang dimaksud antara lain:
respek, empati, dapat didengar, jelas dan rendah hati.
Jadi kesimpulanya adalah kegiatan komunikasi efektif dalam
kehumasan pendidikan sangat perlu dilakukan untuk menumbuh
kembangkan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan kualitas mutu
pendidikan. Komunikasi efektif perlu diterapkan agar komunikasi dapat
diterima masyarakat dengan positif.
13