Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

Manajemen hubungan sekolah dan masyarakat atau disebut juga dengan


manajemen humas, merupakan salah satu komponen penting dalam manajemen
sekolah. Manajemen humas merupakan sebuah upaya yang dilakukan oleh
sekolah untuk menciptakan hubungan antara sekolah dan masyarakat melalui
suatu kegiatan komunikasi yang terarah antara sekolah dan masyarakat dan saling
menguntungkan diantara kedua belah pihak yang tujuan utamanya adalah
meningkatkan mutu pendidikan.

Kegiatan humas merupakan kegiatan yang sangat penting dalam


menunjang peningkatan mutu sekolah atau lembaga pendidikan, sehingga sekolah
secara aktif dan terstruktur akan merencanakan usaha untuk melakukan
pengkomunikasian kepada masyarakat internal maupun eksternal, sehingga
sekolah mendapat dukungan penuh dari masyarakat.

Dalam kegiatan humas, komunikasi merupakan komponen terpenting.


Komunikasi merupakan kegiatan penyampaian pesan, maksud dan keinginan dari
seseorang kepada orang lain yang bertujuan untuk memberitahu, menyampaikan
maksud, dan mengubah cara pandang orang lain terhadap suatu hal. Dari
pengertian tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi dalam menejemen humas
penting dilakukan supaya maksud dan tujuan dari program pendidikan yang
direncanakan oleh pihak sekolah dapat tersampaikan dengan baik kepada
masyarakat. Untuk menyamakan persepsi dan pandangan antara pihak sekolah
dan masyarakat, maka didalam manajemen humas perlu adanya sebuah
komunikasi efektif. Komunikasi efektif merupakan kegiatan penyampaian pesan
yang pengaruh dan hasil dari kegiatan pengkomunikasian dapat tepat sasaran atau
tepat pada tujuan.

Oleh karena itu, didalam makalah ini akan dibahas mengenai


“Komunikasi Efektif Sebagai Kunci Keberhasilan Humas”.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian atau Definisi komunikasi


Komunikasi merupakan pertukaran informasi yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih dengan maksud dan tujuan tertentu. Sedangkan, menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) komunikasi merupakan pengiriman
dan penerimaan informasi, berita atau pesan yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih sehingga maksud atau pesan tersebut dapat dipahami. Beberapa
ahli memberikan pendapatnya terkait dengan istilah komunikasi. Berikut
beberapa pendapat ahli tersebut:
1. T. Hani Handoko, komunikasi adalah proses pemindahan pengertian
dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain.1
2. Cherry dan Stuart, istilah komunikasi menurut pendapat Cherry dan
Stuart sebagaimana dikutip Hafied Cangara berpangkal pada bahasa
latin communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun
kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berakar dari
kata communico yang artinya membagi.2
3. Jhon B Hason, mengasumsikan bahwa komunikasi adalah pertukaran
verbal, pikiran atau gagasan. Asumsi dibalik definisi tersebut adalah
bahwa sesuatu pikiran atau gagasan secara berhasil dipertukarkan.3
4. Tubbs dan Moss, mendefinisikan komunikasi sebagai proses
penciptaan makna antara dua orang atau lebih.4
5. Budyatna, mendefinisikan komunikasi merupakan cara manusia
membangun realitas mereka. Dunia manusia tidak terdiri dari obyek-

1
T. Hani Handoko, Manajemen, Edisi kedua (Yogyakarta: BPFE, 2015), hal. 270.
2
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Edisi kedua (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2014), hal. 20.
3
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Satu Pengantar (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), hal.
55.
4
Ibid., hal. 59.

2
obyek tetapi respon-respon manusia kepada obyek-obyek atau kepada
makna-maknanya.5
Thomas M. Scheidel sebagaimana dikutip oleh Deddy Mulyana
mengatakan bahwa komunikasi bertujuan untuk menyatakan dan
mendukung identitas diri, membangun kontak sosial dengan orang sekitar
dan untuk mempengaruhi orang lain agar merasa, berpikir atau bertindak
seperti yang diinginkan. Namun tujuan berkomunikasi adalah untuk
mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi.6 Rumusan tujuan harus
memuat: khalayak sasaran, cakupan jumlah sasaran dan perubahan perilaku
yang diinginkan.
Beberapa ahli memang memiliki pendapat berbeda-beda tentang
definisi komunikasi karena latar belakang sosio kultur dan pendidikan,
tetapi yang pasti ada titik temu diantara para ilmuwan komunikasi yaitu
komunikasi mencakup perilaku yang disengaja dan diterima.7

B. Komponen-komponen dalam komunikasi


Komponen-komponen dalam komunikasi merupakan keseluruhan unsur-
unsur yang ada dalam kegiatan komunikasi. Komponen-komponen ini harus
ada dalam kegiatan komunikasi, karena keseluruhan unsur ini saling
memiliki hubungan. Berikut ini adalah komponen dalam komunikasi, antara
lain:
1. Komunikator
Seseorang atau kelompok yang bertindak sebagai narasumber dalam
menyampaikan pesan kepada komunikan.
2. Encoding
Merupakan pengalihan gagasan kedalam pesan.
3. Pesan

5
Muhammad Budyatna, Teori-teori Mengenai Komunikasi Antar Pribadi (Jakarta: Kencana,
2015), hal. 5.
6
Mulyana, Ilmu Komunikasi..., 4.
7
Ibid, 57.

3
Sesutau yang merupakan informasi penting, yang diberikan kepada
komunikan dalam kegiatan komunikasi.
4. Media
Alat atau sarana dalam menyampaikan informasi pada saat kegiatan
informasi berlangsung.
5. Decoding
Merupakan pengalihan pesan kedalam gagasan (inti pokok informasi).
6. Komunikan
Merupakan penerima pesan dalam kegiatan komunikasi.
7. Efek
Akibat, pengaruh, maupun balikan yang timbul dari kegiatan
komunikasi.
8. Gangguan
Merupakan efek internal atau eksternal akibat dari pengalihan pesan
dalam penyampaian informasi.
9. Bidang pengalaman
Merupakan bidang atau ruang yang menjadi latar belakang informasi
dari komunikator maupun komunikan.
10. Pertukaran makna
Merupakan bidang atau ruang pertemuan yang tercipta karena
berkomunikasi bersama.
11. Konteks
Merupakan situasi, suasana, atau lingkungan fisik.

C. Pengertian komunikasi efektif dalam humas


Kegiatan humas pada hakekatnya adalah kegiatan komunikasi. Kegiatan
komunikasi dalam humas yaitu bersifat timbal balik. Komunikasi yang
sifatnya timbal balik ini sangat penting dan mutlak harus ada dalam kegiatan
humas dan terciptanya feedback merupakan tujuan pokok dalam humas.
Humas berfungsi menumbuhkan hubungan baik antara segenap komponen

4
lembaga dalam rangka memberikan pengertian, menumbuhkan motivasi dan
partisipasi.8
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang bertujuan agar komunikan
dapat memahami pesan yang disampaikan oleh komunikator dan komunikan
memberikan umpan balik yang sesuai dengan pesan. Umpan balik yang
sesuai dengan pesan tidak selalu berupa persetujuan. Komunikan dapat saja
memberikan umpan balik berupa ketidak setujuan terhadap pesan, yang
terpenting adalah dimengertinya pesan dengan benar oleh komunikan dan
komunikan memperoleh umpan balik yang menandakan bahwa pesannya
telah dimengerti oleh komunikan.
Komunikasi antara sekolah dan masyarakat adalah penyampaian pesan atau
informasi baik dari sekolah kepada masyarakat maupun dari masyarakat ke
sekolah untuk menjalin hubungan yang harmonis dan mencapai tujuan
bersama. Komunikasi antara sekolah dan masyarakat dikatakan efektif
apabila pesan yang disampaikan dapat saling dipahami, baik sekolah
maupun masyarakat sama-sama memiliki persepsi, repons, dan tujuan yang
sama. Komunikasi tersebut dapat mempererat kerjasama antara kedua belah
pihak, dan dapat menjalin hubungan yang harmonis dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan.9
Komunikasi efektif harus direncanakan dengan memperhatikan situasi,
waktu, tempat, dan pendengarnya.10 Untuk membantu supaya komunikasi
kita bisa efektif ada beberapa ketentuan untuk memudahkannya. Hal
tersebut merupakan prasyarat dasar dalam berkomunikasi, yaitu:
1. Kemampuan mengamati dan menganalisa persoalan
2. Kemampuan menarik perhatian
3. Kemampuan mempengaruhi pendapat
4. Kemampuan menjalin hubungan dan suasana saling percaya

8
Rachmadi F, Public Relation dalam Teori dan Praktek: Aplikasi dalam Badan Usaha Swasta dan
Lembaga Pemerintah (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993), 7.
9
Benty D.D.N, dan Gunawan, I. 2015. Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Malang: Universitas Negeri Malang.
10
Rumanti, M.A. 2004. Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktik. Jakarta. PT Grasindo.

5
D. Tujuan dan manfaat komunikasi efektif dalam humas

Komunikasi adalah kunci yang dapat membangun tim yang kuat dan
mendorong kinerja yang lebih baik. Menurut Said dalam Benty tujuan
hubungan timbal balik antara sekolah dan masyarakat adalah:11

1. Mempertinggi pemahaman masyarakat terhadap program-program


pendidikan, maupun yang telah berjalan ataupun yang tengah atau
yang akan berlangsung.
2. Menjelaskan kepada masyarakat tujuan program-program yang
diselenggarakan.
3. Meningkatkab kerja sama yang telah ada dengan masyarakat.

Selan dalam Benty berpendapat bahwa komunikasi efektif dalam


kaitannya dengan hubungan sekolah dam masyarakat memiliki manfaat
yaitu:12

1. Membantu pembnagunan tim. Membutuhkan seseorang pemimpin


yang baik untuk berkomunikasi kepada setiap individu. Sehingga
dengan menghilangkan rasa takut dan menanamkan kepercayaan
dalam kemampuan mereka melalui komunikasi langsung seorang
pemimpin dapat menciptakan sebuah tim yang dapat unggul. Hal ini
dalam hubungan sekolah dan pihak luar dapat terjalin dengan baik.
2. Menghindari kesalahpahaman. Sehingga dengan komunikasi yang
diatur, banyak kesalahpahaman dan miskomunikasi yang dapat
diselesaikan secara damai. Apabila ada permasalahan yang ada di
sekolah agar bisa tetap dikomunikasikan dengan baik, sehingga dapat
meminimalisasi efek negatif sekolah di mata masyarakat.
3. Membangun hubungan kerjasama antara sekolah dan pihak
masyarakat. Sehingga dengan adanya komunikasi yang berjalan

11
Benty D.D.N, dan Gunawan, I. 2015. Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Malang: Universitas Negeri Malang
12
Ibid...

6
dengan baik satu sama lain, sekolah dan masyarakat dapat saling
bekerjasama.

Demi efektifnya komunikasi, maka pengetahuan secara terperinci


tentang publik yang dituju sangat penting, hal ini berarti sifat dan ciri public
yang dituju di dalam kegiatan public relation harus diketahui. Menurut S.M.
Cultif dan Allen H. Center dalam Rachmadi menyebutkan bahwa: “The
more carefully define various publics , the more ways of reaching and
influencing them one will discover” (semakin teliti orang menentukan
khalayak yang dituju, semakin banyak ditemukan cara-cara untuk mendekati
dan mepengaruhinya).13

Agar komunikasi antara sekolah dan masyarakat dapat berjalan secara


efetif, harus dipenuhi beberapa syarat yaitu sebagai berikut.

1. Menciptakan suasana komunikasi yang menguntungkan


2. Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti
3. Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat bagi
pihak komunikan
4. Pesan dapat menggugah kepentingan komunikan yang dapat
menguntungkan
5. Pesan dapat menumbuhkan suatu penghargaan bagi pihak komunikan.

Rachmadi menyebutkan bahwa usaha yang harus dilaksanankan oleh


sekolah agar kegiatan komunikasinya lebih efektif, yaitu dengan tindakan
persuasive.14 Tindakan persuasive yaitu, suatu tindakan yang menggarap
aspek psikologis secara halius guna membangkitkan kesadaran individu
melalui komunikasi yang informative. Komunikasi yang bersifat persuasive
baik yang dilakukan secara lisan, maupun tertulis atau menggunakan media
lain memerlukan pengetahuan dan persiapan yang matang.

13
Rachmadi F, Public Relation dalam Teori dan Praktek: Aplikasi dalam Badan Usaha Swasta
dan Lembaga Pemerintah (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993), 8.
14
Ibid...,29.

7
Komunikasi yang efektif dengan cara komunikasi persuasive, memiliki ciri-
ciri sebagai berikut:

1. Informasi yang disampaikan harus di dasarkan pada kebutuhan


khalayak dan sasaran.
2. Komunikator harus selalu berupaya membentuk pendapat yang positif
dari sasaran-sasaran , dengan memberikan rangsangan atau stimulus.
3. Keikutsertaan ini akan merangsang terjadinya perubahan sikap.

Terdapat lima aspek yang perlu dipahami dalam membangun komunikasi


yang efektif yaitu sebagai berikut.

1. Kejelasan, dalam komunikasi harus menggunakan bahasa dan


mengemas informasi dengan jelas, sehingga mudah diterima dan
dipahami oleh komunikan
2. Ketepatan, penggunaan bahasa yang benar dan kebenaran informasi
yang disampaikan
3. Konteks, bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan
keadaan dan lingkungan dimana komunikasi terjadi
4. Alur, bahasa dan informasi yang disajikan harus disusun dengan alur
atau sistematika yang jelas, sehingga pihak yang menerima informasi
cepat tanggap
5. Budaya, dalam berkomunikasi harus menyesuaikan dengan budaya
orang yang diajak berkomunikasi, baik dalam penggunaan bahasa
verbal maupun nonverbal, agar tidak menimbulkan kesalahan
persepsi.

Handoko dalam Benty dan Gunawan mengemukakan bahwa cara untuk


meningkatkan keefektifan dalam komunikasi adalah sebagai berikut.15

1. Kesadaran akan kebutuhan komunikasi efektif


2. Penggunaan umpan balik

15
Benty D.D.N, dan Gunawan, I. 2015. Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Malang: Universitas Negeri Malang, 133.

8
3. Menjadi komunikator yang lebih efektif
4. Pedoman komunikasi yang baik.

Rachmadi menyebutkan bahwa, efektifitas suatu kegiatan komunikasi baru


tercapai apabila memenuhi setidaknya 5 komponen berikut, yaitu:16

1. Adanya kesamaan kepentingan antara komunikator dengan


komunikan.
2. Adanya sikap yang mendukung dari kedua belah pihak.
3. Sikap positif, artinya pikiran atau ide yang diutarakan dapat diterima
sebagai suatu yang mendatangkan manfaat bagi keduanya.
4. Sikap keterbukaan yang ditampilkan oleh kedua belah pihak.
5. Masing-masing pihak mencoba menempatkan diri pada lawan
bicaranya.

E. Prinsip komunikasi efektif dalam humas


Prinsip merupakan asas-asas yang dijadikan pedoman dalam
melakukan suatu hal. Prinsip komunikasi efektif berarti suatu asas atau hal
pokok yang dijadikan landsan untuk melaksanakan kegiatan komunikasi
efektif dalam kehumasan pendidikan. Berikut ini beberapa prinsip yang
digunakan dalam kegiatan komunikasi efektif dalam kehumasan pendidikan,
yaitu sebagai berikut:
1. Respect (Respek)
Respect adalah Perasaan Positif atau penghormatan diri kepada lawan
bicara. Komunikator menghargai lawan bicara sama halnya dengan
menghargai diri sendiri. Semua orang ingin dihargai dan dihormati
dan menjadi kebutuhan setiap individu. Dale Carnegie (Ikhtisar.com)
dalam bukunya “How to Win Friends and Influence People”, juga
menjelaskan bahwa rahasia terbesar dalam berurusan dengan manusia

16
Rachmadi F, Public Relation dalam Teori dan Praktek: Aplikasi dalam Badan Usaha Swasta
dan Lembaga Pemerintah (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993), 67.

9
adalah penghargaan yang jujur dan tulus. Prinsip menghormati ini
harus selalu dipegang dalam berkomunikasi.
2. Empathy (Empati)
Empathy adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi
atau kondisi yang tengah dihadapi orang lain, mampu merasakan apa
yang dirasakan oleh orang lain. Komunikasi akan terjalin dengan baik
sesuai kondisi psikologis lawan bicara. Ber-Empati harus
menempatkan diri sebagai pendengar yang baik, bahkan sebelum
orang lain mendengarkan kita.
3. Audible (Dapat Didengar)
Audible mengandung makna pesan yang harus dapat didengarkan dan
dimengerti. Untuk itu yang harus dilakukan yaitu,
a. Pertama, pesan harus mudah dipahami, menggunakan bahasa
yang baik dan benar. Hindari bahasa yang tidak dipahami oleh
lawan bicara.
b. Kedua, sampaikan yang penting. Sederhanakan pesan yang ingin
disampaikan. Langsung saja pada inti persoalankarena sebagian
besar orang tidak suka mendengar yang bertele-tele.
c. Ketiga, gunakan bahasa tubuh. Mimik wajah, kontak mata,
gerakan tangan dan posisi badan bisa dengan mudah terbaca
oleh lawan bicara. Tunjukkan kesejatian dengan
mengoptimalkan bahasa tubuh dan pesan.
d. Keempat, gunakan ilustrasi atau contoh. Analogi sangat
membantu dalam penyampaian pesan. Gunakan ilustrasi dan
contoh nyata.
4. Clarity (Jelas)
Clarity adalah kejelasan dari pesan yang kita sampaikan. Salah satu
penyebab munculnya salah paham antara satu orang dengan yang lain
adalah informasi yang tidak jelas yang mereka terima. Hindari orang
berspekulasi atau menafsirkan sendiri atas apa yang mereka dengar.
Langkah terbaik sebelum melakukan komunikasi adalah dengan

10
menetapkan tujuan secara jelas dan perjelas intonasi suara. Sadari
bahwa komunikator punya tujuan dalam berkomunikasi dan
sampaikan pesan tersebut dengan suara intonasi suara yang baik.
5. Humble (Rendah Hati)
Sikap rendah hati bukan berarti rendah diri, rendah hati memberikan
kesempatan kepada orang lain untuk berbicara terlebih dahulu dan
komunikator menjadi pendengar yang baik. Sikap ini membangun
rasa hormat dan pada akhirnya mengembangkan respek kepada lawan
bicara. Sikap rendah hati seperti ini memberikan pamor positif bahwa
komunikator merupakan tempat yang tepat dalam sebuah komunikasi
dua arah yang saling menguntungkan.

Kunci sukses suatu komunikasi, dalam hal ini komunikasi dalam


public relation sangant tergantung pada prinsip pelaksanaan komunikasi
yang efektif. Dalam kaitanya dengan prinsip komunikasi yang efektif , hal-
hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Jenis publik (khalayak).
Khalayak disini yang dimaksud yaitu humas sekolah memperhatikan
target atau sasaran komunikan. Dalam menentukan sasaran ersebut,
humas harus mengetaui masing-masing karakteristik dari publik
sasaran humas.
2. Susunan pesan bagaimana yang mudah dapahami dan tepat.
Penyusunan informasi dan penampilanya diusahakan ditampilan
dengan tepat. Artinya, informasi yang diberikan harus mencakup
seluruh isi, menarik dan sederhana, sehingga tidak rumit untuk
dipahamai oleh komunikan.
3. Saluran apa saja yang sesuai dengan sifat publik yang dituju.
Saluran yang dimaksud adalah media yang digunakan dalam
menyampaikan informasi oleh humas. Media disesuaikan dengan
keadaan atau sifat public.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Komunikasi adalah suatu aktifitas pemberian informasi atau
pertukaran informasi kepada orang lain yang bertujuan untuk
memberitahu, menyampaikan, mengeluarkan pendapat, dan mengubah
pola sikap atau perilaku penerima informasi. Komunikasi juga merupakan
suatu proses interaksi antara dua orang atau lebih dalam sebuah kelompok,
organisasi atau masyarakat yang bertujuan untuk mengubah pola perilaku
maupun persepsi mereka.
Komponen komponen dalam komunikasi merupakan keseluruhan
unsur-unsur yang ada dalam kegiatan komunikasi. Komponen-komponen
ini harus ada dalam kegiatan komunikasi, karena keseluruhan unsur ini
saling memiliki hubungan. Komponen tersebut antara lain komunikator,
encoding,pesan,media, decoding, komunikan, efek, gangguan, bidang
pengalaman, pertukaran makna, dan konteks. Komunikasi efektif adalah
komunikasi yang bertujuan agar komunikan dapat memahami pesan yang
disampaikan oleh komunikator dan komunikan memberikan umpan balik
yang sesuai dengan pesan. Umpan balik yang sesuai dengan pesan tidak
selalu berupa persetujuan. Komunikan dapat saja memberikan umpan
balik berupa ketidaksetujuan terhadap pesan, yang terpenting adalah
dimengertinya pesan dengan benar oleh komunikan dan komunikator
memeroleh umpan balik yang menandakan bahwa pesannya telah
dimengerti oleh komunikan
Prinsip merupakan asas-asas yang dijadikan pedoman dalam
melakukan suatu hal. Prinsip komunikasi efektif berarti suatu asas atau hal
pokok yang dijadikan landsan untuk melaksanakan kegiatan komunikasi

12
efektif dalam kehumasan pendidikan. Prinsip yang dimaksud antara lain:
respek, empati, dapat didengar, jelas dan rendah hati.
Jadi kesimpulanya adalah kegiatan komunikasi efektif dalam
kehumasan pendidikan sangat perlu dilakukan untuk menumbuh
kembangkan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan kualitas mutu
pendidikan. Komunikasi efektif perlu diterapkan agar komunikasi dapat
diterima masyarakat dengan positif.

13

Anda mungkin juga menyukai