relatif yang kemudian menjadi teori awal pembahasan selanjutnya mengenai manajemen mutu
terpadu (TQM).
lain meliputi:
a. Komitmen Pemimpin
semua potensi yang dimiliki organisasi supaya target yang dikehendaki dapat tercapai
karakteristik tugas dan jabatan yang berbeda. Sebagaimana penjelasan Bennis W. dan
Nanus B., kepemimpinan yang dipimpin oleh seorang pemimpin, merupakan setiap
orang yang melakukan tugasnya dengan benar, sedangkan manajemen yang dipimpin
oleh seorang manajer, merupakan orang yang melakukan setiap tugasnya yang benar.
1) Pemimpin tidak selalu berada dalam organisasi, sedangkan manajer selalu dalam
ditunjuk.
manajer berpikir secara jangka pendek saja berdasarkan tugas dan tanggung
jawabnya saja.
6) Pemimpin berpikir untuk kemajuan dan perbaikan organisasi secara luas, sementara
7) Pemimpin memiliki kuasaan secara lebih luas, sedangkan manajer hanya memiliki
wewenang saja.
agar melakukan tugas serta pekerjaan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan
Pemimpin dalam organisasi sekolah dituntut untuk mengerti dan paham benar
tentang tugas pokok TQM, yaitu suatu proses kerja yang saling bersinergi dan terdiri
baik dan benar agar mencapai perbaikan mutu secara berkesinambungan sebagai kunci
keunggulan bersaing (Tim Dosen, 2009: 302). Keberadaan komitmen dalam hal ini
sangat penting, karena berpengaruh langsung pada setiap pembuatan keputusan dan
kebijakan, pemilihan serta pelaksanaan program dan proyek, pemberdayaan SDM, dan
berpendapat: “No Quality Management initiative ever succeeded without the genuine
commitment of the senior team. This needs to be informed and active commitment.
The senior team will need to be role models for the new attitudes and behaviours as
well as committing resources to the initiative; they must realise how much effort they
are personally responsible for putting in, without active involvement the programme
will falter when people notice their leaders behaving incongruently with their words.”
Seorang pemimpin juga harus bisa menetapkan kesatuan tujuan dan arah
hubungan kerjasama dan kerja kelompok, baik dari dalam maupun dari luar organisasi
(Mulyadi, 2010: 1). Oleh karena itu, seorang pemimpin perlu memiliki karakteristik
pribadi yang mumpuni dan dapat memberikan inspirasi pada semua jajaran
sesuai dengan yang diperlukan dalam pengembangan budaya TQM di sekolah. Berikut
ini ada 13 karakteristik yang perlu dimiliki oleh seorang pimpinan dalam TQM (Tim
1) Pemimpin membuat setiap keputusan didasarkan pada data, bukan hanya pendapat
saja.
2) Pemimpin berperan sebagai pelatih dan fasilitator bagi setiap anggota organisasi.
3) Pemimpin terlibat secara aktif dalam pemecahan masalah yang dihadapi oleh
terprogram.
9) Memiliki ketrampilan dalam menilai situasi dan kemampuan orang lain secara
tepat.
menyenangkan.
11) Mau mendengarkan dan menyadari berbagai kekurangan dan kesalahan anggota
organisasi.
12) Selalu berusaha memperbaiki sistem dan banyak berimprovisasi secara terus
menerus.
13) Bersedia belajar kapan saja dan di mana saja secara terus menerus.
organization is composed of all the efforts, skills or capabilities of all the people who
work for that organization. Some organizations may call this ‘human resource’ as
the same. All those who work for an organization are workers. However, the
organizations may call those who do manual work as ‘workers’ and describe others
who do non-manual work as ‘staff’”. Pendapat lain tentang Sumber Daya Manusia
adalah semua orang atau pelaku yang terlibat dalam proses penyampaian jasa kepada
jasa, pelanggan dan para pelanggan lain yang terkait dengan jasa tersebut (Umiarso,
2010: 175). Adapun yang dimaksudkan SDM dalam pembahasan ini, merupakan
personalia atau pegawai atau karyawan yang bekerja di sebuah lingkungan organisasi
non-profit, yaitu sekolah. Sebagai salah satu komponen utama dalam sistem
peningkatan mutu pengelolaan pendidikan. Hal ini tentunya tidak terlepas dari
Adapun ruang lingkup SDM ini meliputi penempatan personil dalam struktural,
job description (paparan tugas), jalur instruksi dan kordinasi, pola interaksi serta
komunikas, mekanisme kenaikan karir, pengembangan kompetensi dan lain-lain
(Jamal, 2013: 87). Sedangkan yang dimaksud dengan pengembangan adalah suatu
usaha untuk meningkatkan kemapuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan
sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan melalui pendidikan dan pelatihan
(Fatah, 2012: 105). Oleh sebab itu, sukses tidaknya implementasi TQM sangat
ditentukan oleh kesiapan, kesediaan dan kompetensi sumber daya manusia dalam
sungguh.
Berikut ini 14 komponen strategi sumber daya manusia (SDM) yang dapat
budaya TQM.
jelas.
8) Penilaian kinerja difokuskan ulang dari sekedar evaluasi kinerja masa lalu,
menjadi tekanan pada apa yang dapat dilakukan manajemen untuk membantu para
masa depan.
10) Sistem pengakuan non-finansial bagi individual maupun kelompok kerja, yang
11) Berbagai sistem yang ada memungkinkan para karyawan di semua jenjang
inisiatif kualitas.
12) Isu-isu keamanan dan kesehatan dikembangkan secara pro-aktif, bukan secara re-
aktif.
lingkungan TQM.
c. Inovasi Kurikulum
inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktik atau objek/ benda yang disadari, dan
diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi
(Tim MKDP, 2012: 222). Dengan demikian kata kunci inovasi adalah gagasan, benda
atau proses adopsi yang dilakukan perorangan ataupun kelompok masyarakat terhadap
1) Adanya gagasan baru (new ideas) dari suatu olah pikir dalam mengamati suatu
2) Adanya produk dan jasa, yaitu hasil langkah lanjutan dari adanya gagasan baru
sehingga melahirkan konsep yang lebih nyata, yang siap dikembangkan dan
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
pendidikan tertentu (Rusman, 2009: 3). Perkembangan pendidikan yang dinamis selalu
menuntut pengelola pendidikan untuk lebih cerdas dan cekatan dalam menyikapi
setiap isu baru yang berkembang, terlebih lagi jika isu tersebut merupakan sebuah
kebijakan dari pemerintah pusat yang harus segera ditindak lanjuti, maka dengan
menerapkan prinsip inovasi kurikulum ini, diharapkan pengelola pendidikan dan juga
pihak pimpinan sekolah untuk segera menindaklanjutinya dengan cepat dan tepat,
supaya mutu pendidikan yang diharapkan tetap terjaga dan bahkan meningkat lebih
baik.
setiap guru.
pembelajaran.
pembelajaran di kelas.
6) Rencana pembelajaran secara berkala diperiksa oleh kepala sekolah, baik isi
10) Program pengayaan diberikan kepada peserta didik yang berkemampuan di atas
termasuk kerja sama dengan lembaga, tempat atau program tertentu dalam rangka