MODUL PERKULIAHAN
Manajemen
Perubahan
Kesiapan dalam Mengorganisasi
Manajemen Perubahan
Abstract Kompetensi
Perubahan diawali dengan Mahasiswa mampu mengidentifikasi
mempersiapkan sumber daya manusia dan menganalisis kesiapan dalam
menjadi subjek dan objek perubahan mengorganisasi manajemen perubahan.
serta mempunyai sifat resisten terhadap
perubahan. Perubahan SDM perlu
dimulai dengan melakukan pencairan
terhadap pola perilaku lama yang
mempertahankan status quo untuk
diubah agar menerima pola pikir baru
yang berkembang secara dinamis.
10
Kesiapan untuk Berubah
Perubahan harus diawali dengan mempersiapkan segenap sumber daya manusia
menjadi subjek dan objek perubahan serta mempunyai sifat resisten terhadap perubahan.
Perubahan sumber daya manusia perlu dimulai dengan melakukan pencairan terhadap ppla
perilaku lama yang cenderung mempertahankan status quo untuk diubah agar bersedia
menerima pola pikir baru yang berkembang secara dinamis.
Dengan demikian, pemberdayaan sumber daya manusa merupakan kebutuhan
untuk berlangsungnya proses perubahan. Sumberdaya manusia perlu menyadari arti
pentingnya perubahan serta bersedia untuk berubah. Di sisi lain, pemimpin perlu
memberikan kesempatan lebih luas untuk berlangsungnya proses pemberdayaan.
Pemberdayaan sumber daya manusia perlu diarahkan pada terbentuknya sumber daya
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengelola dan mengadakan perubahan.
“Kesiapannya adalah segalanya,” demikian disimpulkan oleh Hamlet karangan
Shakespeare, terguncang dari perubahan yang terjadi dalam kerajaannya dan penderitaan
dalam cara terbaik mengatasi perubahan itu. Teori organisasi di seluruh dunia mungkin
setuju; Kesiapan untuk perubahan sering menjadi inti dari strategi manajemen perubahan
(Armenakis, Harris, & Mossholder, 1993). Jika orang tidak siap untuk berubah, mereka akan
menolak (Lewin, 1945; Prochaska et al., 1994; Prochaska, Redding, & Evers (1997).
Pertanyaan kunci untuk agen perubahan tampaknya adalah bagaimana orang bersiap-siap
dalam menjalani perubahan lingkungan mereka sedemikian rupa sehingga mereka
kemudian siap untuk mengimplementasikan perubahan yang efektif dalam organisasi
mereka.
Perlu dilakukan identifikasi komponen utama dari perubahan transformasional untuk
mendapatkan wawasan tentang proses perubahan, sehingga kesiapan perubahan dapat
dicapai dalam lingkungan organisasi. Kesiapan dapat didefinisikan sebagai "siap mental dan
fisik untuk suatu pengalaman atau tindakan" dan pada definisi lain diartikan seperti
"Persiapan pistol untuk melakukan penembakan dengan cepat " (Merriam-Webster, 2005).
Ironisnya definisi yang terakhir tidak hilang saat terjadi perubahan Agen yang sering
menyaksikan perlawanan kuat, defensif, dan serangan langsung masuk dari orang-orang
yang mengalami perubahan organisasi.
Kesiapan untuk perubahan akan mengeksplorasi bagaimana para pemimpin bisa
siap untuk membuat karyawan siap untuk berubah. Dasar teoritis untuk kesiapan perubahan
dimulai dengan studi awal tentang "menciptakan kesiapan "dengan" mengurangi resistensi
terhadap perubahan. "Coch dan French (1948) menggambarkan kekuatan partisipasi dalam
eksperimen mereka yang melibatkan pekerja garmen. Kelompok eksperimen yang
Smart people atau orang cerdas memiliki kemampuan melebihi dari orang
kebanyakan. Pada umumnya mereka memiliki daya nalar tinggi, bersifat kritis, kreatif dan
dinamis. Mengubah orang yang sudah punya pola pikir tersendiri menjadi lebih sulit.
Jika dilakukan dengan cara yang tepat, mereka merupakan potensi yang kuat untuk
keberhasilan perubahan.
1. Menghapuskan Pemikiran Salah
Pemimpin harus memahami 6 cara berpikir yang salah dalam melakukan perubahan,
yaitu:
a. Hanya Orang Lain yang Berubah
Perubahan adalah bahwa untuk mengubah orang lain, kita harus mengubah diri kita
terlebih dahulu.
b. Untuk Menjadi Efektif, Perubahan Harus Dipaksakan
Untuk membangun komitmen terhadap perubahan, kita memerlukan keterlibatan
orang.
c. Perubahan adalah Suatu Tujuan, Bukan Suatu Proses
Nilai suatu perubahan terletak pada proses komunikasi, saling berbagi dan belajar
satu sama lainnya, memperbaiki, menumbuhkan dan memperbaiki bersama baik
sebagai organisasi maupun individu.
d. Waktu Terbaik untuk Melakukan Perubahan adalah pada Saat Terjadi Krisis
Paling baik melakukan perubahan ketika mendapatkan peluang atau kesempatan
daripada menunggu sampai sesuatu terpaksa berubah.
e. Perubahan merupakan Cara untuk Menutupi Kinerja Buruk
Agar perubahan bermakna, haruslah positif dan produktif, baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang. Perubahan harus membawa manfaat lebih besar dari biaya.
2021 Manajemen Perubahan
3 Febrina Mahliza, S.E., M.Si.
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
f. Uang merupakan Motivator Paling Efektif dalam Melakukan Perubahan
Memotivasi orang terhadap perubahan harus berada di luar terminologi moneter.
Untuk membuat orang menginginkan perubahan, kita perlu mendapatkan orang
untuk melihat perubahan tidak hanya untuk organisasi tetapi juga dirinya sebagai
individu.