Anda di halaman 1dari 5

Nama : Veronica

NIM : 43120010040

Fakultas Ekonomi dan Bisnis / S1 Manajemen

TUGAS CPMK 2 KEWARGANEGARAAN

PERMASALAHAN

Negara Republik Indonesia sangat memungkinkan untuk bubar dan mengalami kematian jika
terjadi gejolak konflik yang berkepanjangan dan ketidakstabilan dalam aspek politik, ekonomi,
sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. Faktor ketidakstabilan inilah yang akan menjadi
penyebab kemungkinan pembubaran Negara Kesatuan Republik Indonesia sebab krisis
kepercayaan masyarakat terhadap keadilan dan penegakan hukum pemerintah di Indonesia dapat
menimbulkan konflik sosial yaitu pemberontakan, perpecahan, terorisme, revolusi, hingga
peperangan yang dapat melenyapkan suatu negara. Maka Negara Republik Indonesia dapat
hancur jika kestabilan dan persatuan tidak dijaga oleh seluruh komponen negara.

PEMBAHASAN

Sebagai warga negara, kita wajib menjaga dan mempertahankan keutuhan negara dan bersinergi
dengan pemerintah agar negara kita menjadi semakin eksis dan berkembang. Tentunya setiap
warga negara mempunyai peranan yang penting dalam menjaga kestabilan negara agar tetap
kondusif dan terhindar dari kehancuran dengan cara menjaga semangat persatuan dan kesatuan
agar tidak mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang ingin memecah belah dan memiliki
ancaman disintegrasi terhadap negara.

Solusi yang dapat saya berikan sebagai warga negara untuh menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia adalah dengan memperkuat rasa nasionalisme, rasionalisme,
dan menyebarkan idealisme cinta bela negara kepada lingkungan hidup dimanapun kita berada.
Dengan solusi seperti ini kita akan dapat menangkal paham radikalisme dan ancaman perpecahan
dalam masyarakat baik dalam negeri maupun dari luar negeri. Kita sebagai warga negara harus
memberikan kritik yang membangun agar pemerintah menjadi semakin maju eksistensinya dan
harus dapat menghindari kritik yang menjatuhkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah
sehingga akan menyebabkan bentrok atau keinginan untuk memisahkan diri dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Seperti yang dapat kita lihat saat ini dimanapun masyarakat
berargumen di media sosial maupun forum sosial di dunia nyata kesenjangan sosial,
ketimpangan ekonomi, ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintah yang sedang berjalan, serta
perdebatan politik yang jauh dari paham pancasila menyebabkan harmoni sosial yang terancam.
Oleh karena itu, saya akan memaparkan upaya yang telah saya lakukan dalam menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

1. Menghormati dan melestarikan Bhinneka Tunggal Ika.


Untuk menjaga keutuhan Negara Republik Indonesia, saya selalu menjaga lisan dan sikap
saya dalam berargumentasi dimanapun saya berada baik itu di media sosial maupun
kehidupan sehari-hari. Tidak memprovokasi atau menyebarkan sentimen kebencian
terhadap isu SARA, berusaha menjaga ketentraman dan kedamaian dalam bernegara serta
menumbuhkan toleransi terhadap siapapun karena negara kita terdiri dari berbagai
macam suku, agama, ras, dan antar golongan. Walaupun dalam bermasyarakat kita
memiliki pola pikir dan pilihan yang berbeda saya tidak membeda-bedakan dan
mencintai keberagaman yang ada di Indonesia serta tetap menyebarkan pesan positif
perdamaian dalam media sosial maupun kehidupan sehari-hari bahwa kita semua adalah
satu yaitu warga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Mengamalkan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan sehari-hari.


 Sila pertama "Ketuhanan Yang Maha Esa"
Mengamalkan sikap toleransi, menghargai setiap orang untuk menganut
kepercayaannya masing-masing, karena pancasila mengajarkan kita untuk
harmonis dalam keberagaman sebagai makhluk Tuhan dengan kepercayaan
masing-masing tanpa saling menyakiti, tidak memisahkan agama dari kehidupan
bermasyarakat (sekuler), saling berdampingan dengan damai dengan penganut
agama lain, karena setiap orang bertanggung jawab langsung dengan tuhan, kita
tidak menghakimi atau mengkafirkan orang yang berbeda agama dengan kita,
tidak memaksakan agama kita kepada orang lain. Karena indonesia menganut
pancasila yaitu negara agama-agama bukan satu agama saja.

 Sila Kedua "Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab"


Saya menghargai hak setiap warga negara karena mereka adalah manusia yang
mempunyai hak asasi manusia sejak lahir, tidak merampas hak orang lain, harta,
benda, ataupun nyawa orang lain. Saling menghargai martabat, kedudukan, dan
derajat manusia lain. Berperikemanusiaan, memperlakukan adil sesama manusia,
mempunyai tata krama, menjadi manusia yang beradab, jujur, memiliki sikap
tenggang rasa, tidak semena-mena terhadap orang lain, menerima kelebihan dan
kekurangan masing-masing, berani membela kebenaran dan keadilan, serta
mentaati norma sopan santun dalam bermasyarakat.

 Sila Ketiga "Persatuan Indonesia"


menghargai keberagaman, harus toleransi terhadap perbedaan suku agama ras
yang berbeda dengan kita, tidak melakukan diskriminasi ataupun rasisme, tidak
menyebarkan kebencian karena SARA, jika hal ini dilakukan pasti tidak ada
kelompok yang merasa dihina atau dijauhi mereka akan merasa terangkul
sehingga tidak menyerang ideologi pancasila yang kental akan nilai persatuannya.
Selain itu saya juga mencintai negara kita, rela berkorban mengutamakan
kepentingan umum dan negara diatas kepentingan pribadi, nasionalisme
mencintai produk-produk lokal, mencintai alam Indonesia tidak merusaknya demi
uang, mengobarkan semangat bhinneka tunggal ika dengan cara tidak provokatif
ataupun myebarkan hoax di media sosial dan tidak memecah belah kerukunan
persatuan dan kesatuan.

 Sila Keempat "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/perwakilan."
Tidak memaksakan kehendak, mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam
menghadapi suatu persoalan, wajib memiliki hak suara yang adil dan bebas dari
tekanan dalam pemilu, memberikan kepercayaan kepada wakil rakyat, dan
sebagai rakyat saya berani untuk ikut andil menyuarakan kritik dan saran terhadap
perencanaan kebijakan pemerintah, serta menghargai hasil musyawarah demi
kepentingan umum diatas kepentingan pribadi.

 Sila Kelima "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia"


Memberikan perlakuan yang adil kepada siapapun dalam bidang hukum, politik,
ekonomi, kebudayaan, moral, spiritual, dan rohani hingga dapat mewujudkan
masyarakat yang adil dan makmur, mengamalkan sikap gotong royong, semangat
kekeluargaan, bersikap adil, menghormati hak orang lain, menjaga keseimbangan
antara hak dan kewajiban dimanapun kita berada, tidak korupsi, tidak merampas
hak milik orang lain, tidak memeras orang lain, gemar menolong orang lain, kerja
keras, menghargai hasil karya orang, dan gemar melakukan kegiatan sosial yang
dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat saya ambil berdasarkan argumen yang telah saya paparkan di atas adalah
Negara Kesatuan Republik Indonesia sangat berpotensi akan bubar jika tidak dapat mengatasi
ketidakstabilan dan faktor permasalahan tersebut. Perpecahan dan ancaman disintegrasi bangsa
menjadi faktor terkuat yang dapat menghancurkan negara. Teori ini diperkuat dengan pernyataan
Bapak Jusuf Kalla bahwa pembubaran Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat terwujud
apabila kita tidak menjaga persatuan karena memang sudah banyak negara seperti di Balkan atau
Rusia yang bubar karena perpecahan. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara Indonesia wajib
melestarikan semangat persatuan, nasionalisme, dan toleransi terhadap keberagaman dan
perbedaan yang ada. Sebab dengan tetap mengamalkan nilai pancasila dan toleransi, kita dapat
menjalankan peran penting sebagai masyarakat yang turut serta menjaga keutuhan dan eksistensi
Negara Kesatuan Republik Indonesia agar tetap kokoh dan maju.

SUMBER :
Damaledo, Yandri Daniel. 2018. “Zulkifli Hasan Sebut Prabowo Tak Ingin NKRI Bubar”.
https://tirto.id/zulkifli-hasan-sebut-prabowo-tak-ingin-nkri-bubar-cGNH (diakses pada tanggal
23 Maret 2021 jam 11.30)

Anda mungkin juga menyukai